DISUSUN OLEH:
OVI VINEA Br GINTING 121111046
AGNES AMELIA VEGA SIMANULLANG 1212411032
ANDRE CHRISTIAN MUNTHE 1213111025
ANGGIE NEGORO JAYA 1213111053
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha ESA, karena berkat rahmat
serta karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Agama Kristen Protestan
dengan tepat waktu.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Agama Kristen Protestan pada
pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Kami menyadari bahwa pada penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan
untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
Antropologi Kristen merupakan bagian dari ilmu teologi yang membicarakan tentang
hakekat manusia, sifatnya dan hubungan-hubungannya terhadap aspek-aspek lain terutama
dengan Allah. Teologi antropologi dibedakan dengan fisiologi antropologi yang memandang
manusia dari segi mahluk alam, akan tetapi dalam hubungannya dengan Allah. Antropologi
Kristen membicarakan hakekat manusia baik asal usulnya maupun kejatuhanya dalam dosa,
memberi penjelasan tentang penciptaan manusia, kehidupan pada waktu lalu, pencobaan
kedalam kesesatan, dosa dan pelanggaran manusia terhadap hukum Allah.
Doktrin manusia sangat dibutuhkan dan perlu diketahui oleh setiap orang orang Kristen.
Hal ini disebabkan oleh lima faktor berikut: Pertama, hubungannya dengan doktrin-doktrin
Kristen lain yang di luar Alkitab. Kedua, merupakan pokok dimana penyataan Alkitab dan
perhatian manusia sama. Ketiga, keistimewaan di masa sekarang ini dimana sebagian besar
persoalan persoalan yang dihadapi oleh manusia telah mengkaitkan dirinya dengan berbagai
bidang ilmu. Keempat, krisis yang sekarang melanda pengertian manusia itu sendiri terhadap
dirinya dan yang kelima adalah sangat mempengaruhi bagaimana cara pandang dan
komitmen orang-orang Kristen dalam melayani gereja Tuhan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pandangan Alkitab
1. Mandataris Allah
Berbicara mengenai tugas orang Kristen, maka dirinya memiliki mandat ganda. Itulah
yang menjadi tugas atau panggilan gereja. Gereja sebagai umat yang kudus merupakan milik
Allah, diutus bersaksi secara spritual dan juga memiliki tanggung jawab sosial (diakonia).
Dengan demikian tugas dan panggilan gereja meliputi: mandat pembangunan spritual dan
mandat pembangunan fisik (kultural).
Tugas dan tanggung jawab di atas yang membedakan manusia dari segala ciptaan-
ciptaan yang ada. Harus diakui sebenarnya tugas dan tanggung jawab ini merupakan
anugrah Allah sendiri yang telah diberikan kepada manusia. Diberikannya mandat tersebut
merupakan indikasi bahwa manusia adalah mahkota dari ciptaan Allah. Tugas ini sendiri
harus dianggap sebagai tugas yang suci karena itu demi kepentingan manusia dan perintah
Allah. Dengan demikian kedudukan manusia sebagai mandataris Allah harus
bertanggungjawab untuk mengatur jumlah penduduk bumi, mengolah bumi serta isinya
demi kesejahteraan umat manusia. Jadi bukan merusak apa yang ada, akan tetapi
memeliharanya.
2. Manusia Terbatas.
Allah membentuk manusia dari debu tanah (Kejadian 2: 7). Nats ini menunjukkan
bahwa manusia itu, sangatlah terbatas karena telah diciptakan dari debu tanah. Makna yang
terkandung dalam penciptaan dari debu tanah adalah adanya hubungan yang khusus dengan
Allah, sekalipun tidak sama dengan Allah. Dengan demikian keterbatasan manusia menunjuk
kepada status manusia sebagai mahluk ciptaan Allah.
Allah menghembuskan nafas (roh) kepada manusia. Inilah yang disebut sebagai nafas
kehidupan (Kejadian 2: 7). Manusia bisa hidup karena Allah telah memberikan nafas
kehidupan. Sebab tanpa itu manusiapun tidak akan dapat hidup. Dan selamanya pun
sesungguhnya bahwa hidup manusia hanya bergantung kepada kasih karunia Allah. Dan di
luar Dia, kita tidak mampu berbuat apa-apa. Termasuk hidup yang kekal diberikan oleh Allah
karena kasih karunia (Ef 2:8-9).
Manusia sebagai ciptaan Allah memiliki hati nurani ataupun kesadaran etis. Hati nurani
memiliki makna, untuk membedakan mana yang baik dan mana yang jahat. Dalam bahasa
Latin hati nurani ini disebut consientia. Dalam bahasa Ibrani: lep. Dalam bahasa Inggris:
conncience. Belanda: geweten. Jerman gewisen. Sedang dalam bahasa Yunani adalah
suneidesis, yang artinya adalah kesadaran dalam bertindak dan penilaian terhadap tindakan
tersebut. Hati nurani adalah instansi di dalam diri manusia yang mana dapat diperalat iblis
dan dapat dipakai sebagai kemuliaan Tuhan.
5. Imago Dei
Pengertian Imago Dei (dicipta seturut peta, teladan Allah) berarti sesuatu yang dicipta
oleh Tuhan seperti Tuhan sendiri. Dalam Kejadian 1: 26, Firman Tuhan berkata: manusia
diciptakan menurut gambar dan rupa Kita (Allah). Selanjutnya dalam ayat 27 diulangi bahwa
Allah menciptakan manusia menurut gambarNya.
Dalam Perjanjian Lama dicatat manusia diciptakan menurut peta atau rupa Allah. Makna
yang terkandung di dalamnya adalah adanya kesamaan illahi manusia, yaitu sebagaimana
kesamaan seperti anak dan bapanya. Dalam Perjanjian Baru orang Kristen disebut sebagai
gambar Allah. Gambar Allah (1 Korintus 11:7; Yakobus 3: 9), orang Kristen sebagai gambar
Allah (Roma 8: 29, Kolose 3: 10; II Korintus 3: 18), Yesus Kristus sebagai gambar Allah (II
Korintus 4: 41 Kolose 1: 15).
Asal usul manusia menurut teori evolusi dibagi menjadi dua bagian, pertama: atheistic
evolution dan yang ke dua theistic evolution. Atheistic evolution beranggapan bahwa asal
usul manusia adalah sesuatu yang terjadi secara spontan (spontanous regeneratin). Sedangkan
theistic evolution menganggap bahwa Allah adalah penyebab awal dan kekuatan yang
menuntut terjadinya evolusi.
B. Penciptaan Manusia
Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita (Kejadian 1: 26-27).
Apakah ada semacam rapat sebelum penciptaan manusia? Inilah yang membuat manusia itu
memang unik. Dan manusia sebagai puncak penciptaan Allah. Siapakah kita di sini? Kita
merupakan kata yang menarik sekali. Apakah Allah dan malaikat yang dimaksudkan? Tidak.
Karena malaikat belum disinggung di sini, manusia tidak diciptakan menurut gambar dan
rupa malaikat dan malaikatpun tidak menciptakan manusia. Kita adalah menunjuk kepada
pribadi Allah (Tritunggal).
Adam diciptakan langsung dari debu tanah dengan cara yang ajaib. Ini bukanlah suatu
proses evolusi. Ada pendapat yang mengatakan bahwa debu tanah melambangkan kera.
Tuhan Allah menghembuskan nafas hidup kedalam dua ekor kera sehingga keduanya
menjadi manusia. Ada beberapa masalah dengan pendapat tersebut: menurut pendapat ini
kera sudah ada jauh sebelum manusia. Maka kematiaan sudah biasa dibumi ini. Tetapi
menurut kesaksian Alkitab, kematiaan masuk alam ini oleh karena dosa Adam (I Korintus 15
21, Roma 5:12). Menurut Firman Allah, Adam diciptakan lebih dahulu sebelum Hawa
(Kejadiaan 2; 1 Timotius 2:13). Menurut Firman Allah wanita diciptakan dari laki-laki (1
Korintus 11:8.
Adapun tujuan dari penciptaan manusia adalah untuk mengasihi dan mentaati Tuhan
Allah. Dengan kata lain manusia adalah sebagai kemuliaan Allah. Jika manusia mengasihi
Allah maka akan dibuktikan melalui ketaatannya kepada Allah. Tuhan telah menunjukkan
kasihNya kepada Adam dan Hawa. Dimana mereka boleh makan dari semua pohon dengan
bebas kecuali satu. Mereka memang diperhadapkan kedalam satu pilihan, mengasihi Allah
atau tidak. Pohon itu sendiri sebagai suatu test ketaatan kepada manusia (Kejadian 2: 7).
Namun mereka lebih menuruti kelicikan si Iblis Tidak tahan atas godaan Iblis sehingga
manusia jatuh dalam dosa (Kejadian 3: 1; Wahyu 12: 9; 2: 2). Manusia pertama sebenarnya
sadar bahwa mereka sudah melakukan kejahatan (berdosa). Hal ini dapat dilihat dalam kitab
Kejadian 3: 9-10.
1. Dosa Warisan
Yang dimaksud dengan dosa warisan adalah keadaan berdosa dari setiap manusia yang
dilahirkan. Dalam Efesus 2: dikatakan secara kedagingan, kita semua adalah anak-anak yang
dimurkai. Mazmur 51:5,7 menjelaskan bahwa perihal dosa warisan, dimana dipunyai sejak
dalam kandungan, dan bukannya sesuatu yang timbul selama masa hidup.
Apakah manusia taat terhadap larangan Allah? Manusia tidak taat pada perintah yang sudah
di berikan oleh Tuhan. Itulah sebabnya manusia jatuh kedalam dosa
Walaupun sudah diberikan kebebasan kepada manusia, namun Adam dan Hawa tidak
setia dan tidak mau taat pada perintah Allah. Mereka justru mengikuti perintah atau kehendak
Iblis untuk tidak menyembah Allah dalam ketaatan Kejadian 3:1-6).
Karena merasa bersalah, maka Adam dan Hawa bersembunyi dari hadapan Allah. Akan
tetapi tidak sesuatupun yang dapat di sembunyikan oleh manusia dari Allah Yang Mahatahu.
Manusia berdosa karena tidak taat pada perintah Allah. Manusia itu telah
Adam menuduh Hawa yang mengajak untuk berdosa. Hawa menuduh Ular yang
membujuknya. Jadi sebenarnya dosa itu ditulari oleh Iblis. Iblis kepada Hawa, Hawa kepada
Adam. (Roma 5:12, 18-19) dan terus berjangkit kepada kita sekarang.
6. Allah Menghukum Dosa Ular dikutuk (Kejadian 3:14) kepada perempuan sakit
melahirkan (Kejadian 3:16) kepada Adam susah payah mencari nafkah (17-19) tanah
dikutuk Manusia diusir dari taman Firdaus (Kejadian 3:23). Maka terputuslah hubungan
antara Allah dengan manusia akibat dosa. Manusia harus mati sebagai upah dosanya
(Kejadian 3:19, Roma 6:23).
7. Allah Mengasihi Manusia (Roma 5:8-9) diselamatkan dari murka Allah. maksudNya
Allah menunjukkan kasihNya kepada kita, karena Kristus telah mati untuk kita. Kita
sebenarnya dibenarkan oleh darahNya dan kita pasti ialah untuk menunjukkan keadilanNya
kepada manusia, supaya nyata bahwa la benar dan juga membenarkan kepada orang yang
percaya kepada Yesus (Roma 3:26).
Demikian juga dengan pengampunan dosa yang ditawarkan Allah di dalam Yesus Kristus.
Bagaimanakah caranya kita bebas dari hutang? Apakah semua manusia sudah berdosa?
Apakah akibatnya jikalau saya menolak pengampunan dosa dari Allah itu? NERAKA!
D. Kejatuhan Manusia dan Akibatnya
Akibat dari dosa manusia adalah, hubungan manusia terputus dengan Allah dan
manusia mengalami kematian (Ibrani 9:27). Kematian secara rohani ini mengakibatkan: mati
secara jasmani (1 Korintus 15:20-26) dan mengalami kematian yang kedua ( Wahyu 20:12-
15). Kebebasan telah diberikan kepada manusia akan tetapio manusia tidak mau mentaati
perintah Allah. Mereka lebih senang mengikuti apa yang dikatakan iblis dari pada apa yang
telah dikatakan oleh Allah.
1. Dosa Warisan
Yang dimaksud dengan dosa warisan adalah keadan berdosa dari setiap manusia yang
dilahirkan. Dalam Efesus 2: dikatakan secara kedagingan, kita semua adalah anak-anak yang
dimurkai. Mazmur 51:5,7 menjelaskan bahwa perihal dosa warisan, dimana dipunyai sejak
dalam kandungan, dan bukanya sesuatu yang timbul semasa hidup.
Adapun fakta rohani dari dosa warisam tersebut terlihat dari hal-hal berikut ini;
Inteleknya dibutakan (II Korintus 4;4). Pikiranya terkutuk (Roma1:28). Pengertian Gelap,
terpisah dari hidup yang dari Allah.
Walaupun sudah diberikan kebebasan kepada manusia, namun Adam dan Hawa tidak
setia dan tidak mau taat perintah Allah. Mereka justru mengikuti perintah atau kehendak iblis
untuk tidak menyembah Allah dalam ketaatan (Kejadian 3:1-16).
Karena merasa bersalah, maka Adam dan Hawa bersembunyi dari hadapan Allah. Akan tetapi
tidak satupun sesuatu yang dapat di sembunyikan oleh manusia dari Allah yang Mahatahu.
Manusia berdosa karena tidak taat pada perintah Allah. Manusia itu telah memakan buah
yang kularang.
5. Dosa itu Menular (Kejadian3:12-13)
Adam dan Hawa yang mengajak untuk berdosa. Hawa menuduh Uar yang membujuknya.
Jadi sebenarnya dosa itu ditulari oleh Iblis. Iblis kepada Hawa, Hawa kepada Adam. (Roma
5:12, 18-19) dan terus berjangkit kepada kita sekarang.
Ular dikutuk (Kejadian 3:14) kepada perempuan sakit melahirkan (Kejadian 3:16) kepada
Adam susah payah mencari nafkah (17-19) tanah dikutuk. Manusia diusir dari taman Firdaus
(Kejadian 3:23). Maka terputuslah hubungan antara Allah dengan manusia akibat dosa.
Tuhan Allah maha suci sedangkan manusia penuh dosa. Karena itu ada satu jurang
pemisah antara manusia dan Allah. Walaupun masih jujur dan masih baik hati, tetapi
mustahil tidak ada dosanya. Semua orang telah berbuat dosa, telah kehilangan kemulian
Allah (Roma 3:23).
Sepanjang abad manusia telah berusaha mencoba menyeberangi jurang pemisah antara
dirinya dengan Allah, untuk mencari Allah dan jaminan kehidupan yang penuh
kebahagiaan bersama Allah di surga nanti melalui amal, pendidikan, hidup yang baik,
namun gagal disebapkan karena dosanya.
Yesus Kristus telah ditentukan Allah menjadi jalan satu-satunya untuk keampunan dosa
manusia (I Korintus 15:3-4) Kristus mati karena dosa-dosa kita, dikuburkan, bangkit pada
hari ketiga.
e. Hanya dengan percaya dan menerima Tuhan Yesus maka terlepas dari
hukuman dosa (Yohannes 5:24)
Ada dua hal yang harus diperbuat seseorang agar mempunyai hidup yang kekal dan
tidak turut dihukum (agar pindah dari dalam maut kedalam hidup). Pertama:
mendengarkan perkataanKu. Kedua: tetapi tidak cukup hanya mendengar, kita harus
percaya juga. Hanya dengan percaya (iman) kita menerima Yesus menjadi jemabatan
atas jurang dosa