DISUSUN OLEH:
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya kepada Penulis, sehingga critical book
report ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Adapun tujuan Penulis dalam menyusun critical book report ini adalah
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama Kristen dan
Critical Book Report ini juga dapat digunakan sebagai bahan diskusi, serta
dapat diaplikasikan sebagai bahan pembelajaran.
Critical book report ini Penulis susun dari berbagai bahan referensi
terutama buku yang berhubungan dengan judul critical book yang sebelumnya
telah diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Agama Kristen.
Penulis menyadari bahwa critical book ini masih jauh dari kata
sempurna. Segala kritik konstruktif dan saran yang membangun selalu Penulis
harapkan demi penyempurnaan critical book ini dikemudian hari. Semoga
critical book ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Topik ini adalah ajaran Manusia dan Dosa. Banyak manusia terkhususnya umat
kristiani yang masih tidak sadar kalau dirinya melakukan dosa. Adapun tujuan dari
penciptaan manusia adalah untuk mengasihi dan menaati Tuhan Allah. Dengan kata
lain manusia adalah sebagai kemuliaan Allah. Jika mengasihi Allah maka akan
dibuktikan melalui ketaatannya kepada Allah.
Manusia pertama sebenarnya sadar bahwa meraka sudah lakukan kejahatan (dosa).
Hubungan dari dosa manusia adalah, hubungan manusia terputus dengan Allah dan
manusia mengalami kematian
B. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan critical
book report ini untuk mengetahui lebih tentang Dosa Menurut Alkitab sebagai
suatu pedoman kehidupan. Critical Book Report ini juga juga dibuat untuk
memenuhi salah satu tugas perkuliahan.
C. Manfaat
Agar pembaca dan penulis dapat mengetahui bagaimana Manusia dan
Dosa Dalam Alkitab. Agar pembaca dan penulis dapat taat kepada Tuhan
yang telah mencipta, menyelamatkan,memelihara dan membarui ciptaan-Nya
dalam kehidupan sehari-hari.
1
BAB II
ISI BUKU
1. Dosa Warisan
Yang dimaksud dengan dosa warisan adalah keadaan berdosa dari setiap
manusia yang dilahirkan. Hal ini juga dijelaskan dalam nats:
• Efesus 2 → dikatakan secara kedagingan, kita semua adalah anak-anak yang
dimurkai”
• Mazmur 51: 5,7 → menjelaskan bahwa perihal dosa warisan, dimana
dipunyai sejak dalam kandungan, dan bukannya sesuatu yang timbul selama
masa hidup.
2
3. Manusia Jatuh ke dalam Dosa
Walaupun sudah diberikan kebebasan kepada manusia, namun Adam dan Hawa
tidak setia dan tidak mau taat pada perintah Allah. Mereka justru mengikuti perintah
atau kehendak iblis untuk tidak menyembah Allah dalam ketaatan (Kejadian 3:1-6)
3
2.2 RINGKASAN BUKU II
Manusia yang diciptakan oleh Allah pada awalnya telah dipilih sebagai partner
perjanjian-Nya diantara semua ciptaan Allah lainnya. Untuk itu, manusia memiliki relasi
dengan Allah dan dianugerahi dengan berbagai sarana, kemampuan, dan potensi. Dari
kesaksian Alkitab menceritakan dosa telah menyebabkan kehancuran dan kerusakan relasi
antara Allah dengan manusia, manusia dengan sesamanya, dan manusia dengan ciptaan
lainnya. Dosa adalah perbuatan manusia yang melawan Allah penciptanya dengan segala
hukum-Nya (perintah-Nya). Dosa adalah suatu pemberontakan yang dilakukan oleh manusia
dengan berbelok dari jalan Allah dan memilih jalannya sendiri yang berujung pada
penderitaan dan kebinasaan. Akibat pemberotakan manusia yang pertama oleh Adam dan
Hawa bumi terkutuk karena perbuatannya. Dengan susah payah manusia akan mencari
rezekinya seumur hidupnya sampai manusia kembali kepada asalnya, mati.
Dalam Kejadian 6:11-12 pada zaman Nuh disebutkan, bahwa Allah melihat bumi
telah penuh kekerasan karena manusia telah menjalankan hidup yang melawan kehendak-
Nya. Kejahatan manusia demikian besar sehingga selalu mempunyai kecenderungan hati
manusia membuahkan kejahatan semata-mata (Kej. 6:5). Setelah air bah pun disebutkan
dalam Kejadian 8:21 yang ditimbulkan hati manusia adalah jahat dari sejak kecilnya.
Dalam Perjanjian Baru pun, sikap manusia terhadap Allah masih dipandang sebagai
membenci Allah (Yoh. 15:23-24; 8:14). Pemberontakan manusia dengan mengandalkan
egonya digambarkan sebagai anak yang hilang (Luk. 15:21). Dalam Lukas 20:9 juga
digambarkan memberontak terhadap pencipta-Nya. Dalam Roma 3:9 disebutkan bahwa baik
orang Yahudi maupun Yunani, semuanya berada di bawah kuasa dosa dan dalam Roma 3:23
disebutkan, bahwa semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.
4
a) Hubungan dengan Tuhan Allah
Pertama, manusia tidak layak untuk menghadap Allah. Pengusiran Adam dan
Hawa dari Taman Eden keluar merupakan ungkapan geografis dari pemisahan
spiritual manusia dari Allah, serta ketidaklayakan untuk menghadap Dia dan
menikmati keakraban dengan Dia (Kej. 3:23). Malaikat dengan pedang yang
bernyala-nyala yang menutupi jalan menuju Eden melambangkan kebenaran
mengerikan bahwa dalam dosanya, manusia menghadapi pertentangan dan
perlawanan dari Allah, yaitu murka Allah (Kej. 3:24; Mat. 3:7; 1Tes. 1:10).
Kedua, manusia tidak sanggup lagi melakukan kehendak Allah. Meskipun
Allah memanggil dan memerintahkan manusia dan menawarkan kepadanya untuk
jalan kehidupan kebenaran dan kebebasan, manusia tidak sanggup lagi menjawab
panggilan Allah itu sepenuhnya.
Ketiga, manusia tidak benar di mata Allah. Kegagalan untuk mematuhi hukum
dan kehendak Allah membuat manusia berada di bawah kutukan hukum, rasa
bersalah dan penghukuman yang makin bertambah bagi pelanggar hukum (Rm.
5:12; Ul. 27:26; Gal. 3:10).
Keempat, manusia tidak peka lagi terhadap firman Allah. Allah berbicara baik
melalui firman yang tertulis, yaitu Taurat, Alkitab dan juga lisan melalui nabi-
nabi-Nya kepada umat manusia. Akan tetapi, dosa telah membuat manusia
menjadi bebal dan lebih memilih untuk tidak menaati firman Allah. Akhirnya,
manusia menjadi tidak mengenal Allah dan tidak mengerti hal-hal mengenai Roh.
5
c) Hubungan dengan Diri Sendiri
Manusia kehilangan arah batin dan hidup dalam sejuta konflik dalam dirinya
(Lihat Rm. 7: 23). Pengaruh dosa nyata dalam penipuan diri sendiri. Manusia
tidak lagi mampu menilai dirinya dengan benar dan tepat. Dosa telah membuat
manusia tidak lagi mampu memandang dirinya sebagai ciptaan Allah yang mulia
(Mzm. 8:6). Manusia menjadi malu dengan dirinya sendiri, batinnya senantiasa
bergejolak mencari arah kehidupan ini. Bahkan terkadang manusia tidak dapat
berdamai dengan dirinya sendiri
6
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Buku
Menurut penulis buku ini sangat memiliki kemiripan baik dalam
pengertian dosa itu sendiri, apa yang dilakukan manusia pertaman sehingga
terciptanya dosa sampai pada hukuman Allah kepada manusia akibat dosa
tersebut.
Disini penulis mencoba untuk mencari klebihan dan kekurangan dari
tiap buku. Pada buku pertama lebih dijelaskan tentang bagaimana manusia
tersebut jatuh kedalam dosa sampai bagaimana manusia itu sadar bahwa
mereka berdosa sehingga Allah menghukum manusia itu, tapi dibalik itu
semua Allah juga menunjukkan kasih-Nya kepada manusia dimana seperti
tertulis pada (Roma 5:8-9). Sementara untuk buku pembanding disana lebih
menekankan akibat dari jika manusia melakukan dosa, seperti hubungan kita
kepada Tuhan, kepada sesama, kepada diri sendiri, dan kepada alam semesta.
Pada buku pertama juga lebih baik dalam penulisan nats alkitab,
sementara di buku kedua kebanyakan nats ditulis secara singkat, sehingga
terkadang membuat banyak pembaca bingung akan nats yang ingin
disampaikan
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kedua buku ini bisa saling melengkapi satu sama lain, karena dari masing-masing
buku memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Akan tetapi, bukan berarti
buku Pendidikan Agama Kristen (UKI ) tidak bagus untuk digunakan di dalam proses
pembelajaran. Hanya saja buku ini tidak secara lengkap menyampaikan pembahasan
materi.
3.2 Saran
Untuk lebih memahami mengenai materi Manusia dan Dosa, sebaiknya
menggunakan lebih banyak buku sehingga kita dapat lebih mendalami lagi ilmu dan
wawasan mengenai Manusia dan Dosa tersebut.
8
DAFTAR PUSTAKA