Disusun Oleh :
Dosen Pengampu:
Puji syukur atas segala berkat dan pertolongan Tuhan,yang telah diberikan kepada
saya baik kesempatan maupun kesehatan, sehingga saya dapat menyelesai makalah
Pengajaran tentang Manusia dengan Makalah yang telah kami buat berjudul
Antropologi: pengajaran tentang manusia. Kami mengucapkan banyak
trimakasih kepada pihak - pihak yang telah membantu kami dalam menyusun tugas
latihan makalah ini.baik itu teman - teman,dosen pengampu dan semua yang telah
membantu,yang kami tidak bisa sebut satu per satu. Namun, Kami menyadari bahwa
makalah ini masih ada hal-hal yang belum sempurna dan luput dari perhatian kami .
Baik itu dari bahasa yang digunakan maupun dari teknik penyajiannya. Oleh karena
itu, dengan segala kekurangan dan kerendahan hati, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca sekalian demi perbaikan makalah ini kedepannya.
Akhirnya, besar harapan kami agar kehadiran makalah ini dapat memberikan
manfaat yang berarti untuk para pembaca. Terima kasih
PENYUSUN
Daftar isi :
Kata penggantar ……………………………………………………………………. i
Menurut gambar dan rupa Allah adalah hakikat penciptaan yang sesungguhnya. Dari
awal penciptaan dirancang oleh Allah. Dan saat menciptakan manusia adalah satu
proses yang sangat unik dan berbeda dari ciptaan lainnya. Dimana manusia
diciptakan tidak hanya dengan firman akan tetapi Allah sendiri yang berkarya,
membentuk ciptaan itu sesuai dengan apa yang Allah inginkan (Kej 1:26 ). Walaupun
dalam perjalanan kehidupan manusia ada penyimpanganpenyimpangan yang
dilakukan manusia sehingga manusia menjadi berdosa. Manusia melanggar apa yang
Allah perintahkan sebagai suatu bukti nyata bahwa manusia memiliki kehendak
bebas. Manusia kehilangan kemuliaan Allah dengan satu pelanggaran yang
menjadikan hubungan Allah dengan manusia menjadi renggang, manusia malu
bertemu dengan Allah sehingga manusia bersembunyi saat Allah datang mencari
mereka.
BAB I
Defenisi Antropologi
A. Pengertian Antropologi
Antropologi berasal dari kata anthropos yang berarti manusia, dan logos yang
berarti ilmu atau pengetahuan. Jadi antropologi adalah ilmu tentang manusia.
Antropologi lebih memusatkan perhatiannya kepada ilmu atau pengetahuan
tentang asal-usul manusia, perkembangan fisik dan budayanya, cara hidup,
bahasa, adat istiadat, kepercayaan dan pandangan hidupnya. Oleh karena itu
mempelajari antropologi adalah mempelajari manusia (sebagai mahluk
biologis dan mahluk sosial) dan budayanya sehingga cakupannya sangat luas.
Dengan demikian antropologi Kristen dapat dikatakan berfokus kepada upaya
dalam memahami manusia dari sudut pandang rencana Allah di dalam esensi,
eksistensi, dan tujuan keberadaan manusia di dalam dunia. Manusia tidak
pernah ada dari dirinya sendiri, tidak pernah memahami dirinya sendiri, dan
tidak pernah mengetahui tujuan keberadaannya dari dirinya sendiri. Karena itu
dalam mempelajari antropologi Kristen tidak dapat dipisahkan dari Allah
sebagai Sumber dari keberadaan manusia. Mengapa perlu mempelajari
antropologi? Ini mempengaruhi kita bagaimana kita mengenal diri kita dan
mengenal Allah, dan bagaimana kita melayani Allah, juga karenakrisis yang
melanda manusia saat ini.
BAB II
Manusia dan Penciptaan
B. Penciptaan Manusia
BAB III
Mujizat dan penampilan sejarah
Konsep „Creatio ex Nihilo‟ adalah mujizat atau keajaiban Sejarah karena Allah
melakukannya dari yang tidak ada menjadi ada. Tetapi sama dengan mujizat yang
lain dalam PL maupun PB, setiap mujizat selalu diikuti dengan „bukti sejarah‟. Setiap
hari Allah melakukan pekerjaan penciptaan maka bukti sejarahnya ada. Misalnya,
hari pertama, langit dan bumi, terang (siang) dan gelap (malam). Hari kedua, darat,
laut dan langit, dan seterusnya. Dalam PB peristiwa mujizat pada perkawinan di
Kana, air menjadi anggur, dll.Hal ini membuktikan bahwa kalaupun Alah melakukan
karyaNya tidak berdasarkan ilmu pengetahuan, tetapi sifatnya mujizat, tetapi Allah
selalu memberikan bukti akan kebenaran tindakanNya tersebut dalam bentuk
benda yang dapat dideteksi dengan indera manusia. Dan semua mujizat itu
dilakukan Tuhan untuk kemuliaan namaNya (Yoh. 2: 11).
Kuasa Tuhan terlihat dalam mukjizat dari dua hal :1) langsung melalui
perbuatanNya yang terjadi seketika itu juga; 2) tidak langsung/ dengan
perantaraan melalui ciptaan-Nya sebagai sarana ataupun alat; yaitu para
malaikat (seperti pada Dan 3, Kis 12), manusia seperti melalui
perantaraan Musa dan Harun (Kel 7), para Rasul (Kis 2:43), St. Petrus (Kis
3:9), St. Paulus (Kis 19), jemaat perdana (Gal 3:5); ataupun kuasa Tuhan
melalui relikwi suci, seperti mantel Nabi Elia (2 Raj 2), tulang- tulang Nabi
Elisa (2 Raja 13), jumbai jubah Yesus (Mat 9), sapu tangan Rasul Paulus
(Kis 19:12), ular tembaga di jaman Nabi Musa (Bil 21), tabut perjanjian,
bejana suci di Bait Allah (Dan 5), dst.
BAB IV
Pandangan Pandangan Mengenai penciptaan
A. pandangan Ashetik
Kaum atheis yang tidak percaya akan adanya Tuhan melihat bahwa
dunia, termasuk manusia, terjadi karena „kebetulan ‟, dan bukan
karena diciptakan oleh Tuhan. Secara sederhana dapat dijelaskan
bahwa kehidupan di bumi dimulai dari kehidupandi air yang dalam
kurun waktu yang sangat lama terjadi rentetan reaksi dan
kombinasi yang sangat kompleks sehingga menghasilkan
protoplasma yang menjadi awal dari suatu „kehidupan ‟. Dan
dengan berjalannya waktu yang sangat lama„kehidupan ‟ itu terus
menerus mengalami modifikasi dan akhirnya menjadi, bermacam-
macam mahluk hidup yang ada. Pandangan ini lebih dikenal
dengan pandangan evolusi. Teori Evolusi, sebagai teori asal usul
manusia menjadi popular setelah terbitnya karya tulis yang
menggemparkan The Origin of Species oleh Charles Darwin. Istilah
‟ evolusi‟dahulu biasa digunakan dalam ilmu biologi untuk
menjelaskan tentang perkembangan dari suatu embrio. Konteks
penggunaan istilah ini bukan ditujukan untuk perkembangan
sesuatu yang baru dari sesuatu yang lama, tapi proses kelanjutan
dari yang sudah ada. Namun dalam dunia modern, ‟evolusi ‟telah
diartikan secara lebih luas, yaitu mencakup kemungkinan akan
munculnya sesuatu yang baru sama sekali karena suatu kondisi
tertentu, bahkan dalam proses tertentu dapat terjadi pergerakan
dari yang inorganik menjadi organik. Oleh karena itu Evolusi
didefinisikan sebagai „asal usul spesies dari spesies yang sudah
ada sebelumnya melalui proses penurunan dengan modifikasi".
Ada beberapa cara membagi macam-macam teori Evolusi:
a) Teori Atheis vs Theis
Berpendapat bahwa manusia berasal dari binatang yang
lebih rendah. Namun karena proses alamiah yang
sempurna dan kompleks dan terus menerus, makaakhirnya
menjadi manusia seperti yang ada sekarang ini. Teori ini
percaya akan prinsip kesinambungan (kontinuitas) langsung
antara dunia hewan dan duniamanusia.
Topik V