Anda di halaman 1dari 2

Nama: Gede Ayub Almeyda

TEOLOGI

Semester 2

UTS INJIL DAN KEBUDAYAAN

1. Menurut Dr. T.h kobong Iman adalah relasi antara manusia dengan kuasa di luar kenyataan
hidupnya yang ia sembah. Sedang kebudayaan adalah pola hidup manusia dalam kelompok dan
diamalkan dalam hubungan dengan sesama. Iman berdimensi vertikal dan kebudayaan
horisontal namun saliang berkaitan. Kesetiaan dan ketaatan umat Allah diukur dari pola
hidupnya dan persekutuannya kepada sang Pencipta. Kebudayaan Kristen menampakkan diri
sebagai tanda-tanda kerajaan Allah ditengah-tengah kebudayaan dimana orang kristen hidup,
contoh : Injil dan Natal tidak dapat terpisahkan dari kehidupan orang beriman kepada Yesus
Kristus. Sebagai kebudayaan kerajaan Allah hidup berdasarkan pola yang dikehendaki Allah,
yaitu FirmanNya.
2. Kejadian 1:1 mengatakan, “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” Dalam Kejadian
2:4 kelihatannya kisah penciptaan yang kedua dan berbeda dimulai.
Ide mengenai adanya dua kisah yang berbeda mengenai penciptaan merupakan salah
penafsiran yang sering terjadi pada kedua bagian ini, yang sebetulnya menguraikan peristiwa
penciptaan yang sama.
Keduanya tidak berbeda dalam hal urutan penciptaan dan tidak berkontradiksi satu dengan yang
lainnya. Kejadian 1 menjelaskan “enam hari penciptaan” (dan istirahat pada hari ketujuh),
Kejadian 2 mencakup hanya satu hari dari minggu penciptaan itu – hari keenam - dan tidak ada
kontradiksi.
Dalam Kejadian 2, penulis melangkah mundur dalam urutan waktu ke hari keenam, ketika Allah
menciptakan manusia. Dalam pasal pertama, penulis Kejadian menyajikan penciptaan manusia
pada hari keenam sebagai puncak dari penciptaan. Kemudian dalam pasal kedua, penulis
memberikan perincian yang lebih banyak mengenai penciptaan manusia.
Ada dua tuduhan mengenai kontradiksi antara Kejadian pasal 1 dan 2. Yang pertama adalah
mengenai tumbuhan. Kejadian 1:11 mencatat Allah menciptakan tumbuh-tumbuhan pada hari
ketiga. Kejadian 2:5 mengungkapkan bahwa sebelum penciptaan manusia itu “belum ada semak
apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apapun di padang, sebab TUHAN Allah belum
menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu” (Kej 2:5).
Jadi yang mana? Apakah Allah menciptakan tumbuh-tumbuhan pada hari ketiga sebelum Dia
menciptakan manusia (Kejadian 1), atau sesudah Dia menciptakan manusia (Kejadian 2)?
Kata Ibrani yang dipakai untuk menjelaskan “tumbuh-tumbuhan” dalam kedua bagian itu
merupakan kata yang berbeda. Kejadian 1:11 menggunakan istilah yang merujuk pada tumbuh-
tumbuhan secara umum. Kejadian 2:5 menggunakan istilah yang lebih spesifik yang merujuk
pada tanaman yang berhubungan dengan pertanian, yaitu membutuhkan orang untuk
merawatnya, tukang kebun. Kedua bagian itu tidak bertentangan.
Kejadian 1:11 berbicara mengenai Allah menciptakan tumbuh-tumbuhan, sementara Kejadian
2:5 berbicara mengenai Allah tidak membuat tanaman “yang perlu dirawat” supaya bisa
tumbuh, sampai Dia menciptakan manusia.
Tuduhan kontradiksi kedua berhubungan dengan hewan. Kejadian 1:24-25 mencatat Allah
menciptakan binatang pada hari keenam, sebelum Dia menciptakan manusia. Dalam beberapa
terjemahan, Kejadian 2:19 kelihatannya mencatat Allah menciptakan binatang setelah Dia
menciptakan manusia.
Namun demikian, terjemahan yang baik dan masuk akal mengenai Kejadian 2:19-20 berbunyi,
“Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara.
Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan
seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah
nanti nama makhluk itu. Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-
burung di udara dan kepada segala binatang hutan.”
Teks itu tidak mengatakan bahwa Allah menciptakan manusia, baru kemudian menciptakan
binatang, dan kemudian membawa binatang-binatang itu kepada manusia. Teks itu justru
mengatakan, “Tuhan Allah membentuk semua binatang.” Tidak ada kontradiksi.
Pada hari keenam Allah menciptakan binatang, kemudian menciptakan manusia, dan kemudian
membawa binatang-binatang itu kepada manusia dan membiarkan manusia menamai binatang-
binatang itu.
Dengan menimbang kedua kisah penciptaan secara terpisah dan mencocokkannya, kita melihat
bahwa Allah menguraikan urutan penciptaan dalam Kejadian 1, dan kemudian memaparkan
rincian yang paling penting, khususnya hari keenam, dalam Kejadian pasal 2.
3. Sebagai makhluk yang telah diberikan kelebihan dibanding makhluk lain (dalam hal akal),
manusia harus mempertanggung-jawabkan segala perbuatannya di dunia. Manusia harus
menggunakan akal untuk memilih jalan kebaikan. Dengan akal inilah manusia yang hina dan dina
menjadi makhluk yang paling sempurna.
4. A. Injil adalah berita baik tentang Yesus Kristus. Ianya mengenai siapa Dia dan apa yang Dia
telah lakukan. Injil adalah berita baik tentang Yesus Kristus yang mati sebagai Penyelamat kita
dan dibangkitkan sebagai Raja kita. Injil boleh dirumuskan dengan baik menurut 1 Korintus 15:1-
6.
B. Sebagai daya tarik wisatawan dari macam negara supaya mera mau ke bali untuk berliburan
dan menikmati budaya yang ada di bali.

5. seorang toko reformed Yohanes Calvin memandang bahwa dunia dan seluruh bidang
kehidupan di dalamnya sebagai theatrum gloriae Dei (panggung kemuliaan Allah). Sadar maupun
tidak, keterbatasan kita sebagai “semata-mata”makhluk ciptaan, membawa kita kepada
kecenderungan untuk lupa bahwa kemuliaan Allah sang Pencipta selalu nyata dalam setiap cerita
yang terjadi di dunia ini. Untuk itu, kepada saya dan mereka yang “terjebak” pada kedua sisi mata
uang ini, tulisan ini ditujukan.

Anda mungkin juga menyukai