Anda di halaman 1dari 5

TUGAS Mata Kuliah OLD TESTAMENT EXEGESIS

Frankly P Tampoli, NIM: 2022576

Text:
Kejadian 1:1-2

1 Pada Mulanya Allah menciptakan langit dan bumi


2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudra raya, dan
Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

Konteks: Bagaimana langit dan bumi ada. Dalam 3 Pasal pertama dari kitab
Kejadian, pertanyaan-pertanyaan utama tentang kehidupan terjawab, pasal-pasal
tersebut menjawab seperti, siapa saya?, bagaimana saya ada disini?, siapa Allah?,
dari mana dunia ini?, bagaimana seharusnya saya hidup?, apa yang salah degan
dunia?, apa yang salah dengan saya?, apa itu kejahatan?, apa itu baik?, apa itu
perkawinan?, apa itu keluarga?, apa/bagaimana iblis itu?, apa tipudaya iblis yang
paling berbahaya dalam mencobai?, apa itu dosa?, apa konsekuensi dosa?, apa
itu kematian?, bagaimana keselamatan itu?
Pertanyaan-pertanyaan yang coba berusaha dijawab para ahli pikir berabad-abad,
yang mana jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu ada dalam pasal-pasal awal
kitab Kejadian ini.

1. Penciptaan Alam Semesta (universe)

“Pada mulanya” ini mengacu kepada permulaan yang dramatis dari alam
semesta, mula dari 6 hari penciptaan, mula dari waktu. Karena sebelum pada
mulanya ini tidak ada apa-apa, hampa, nothing, bahkan partikel setitik pun,
udara, waktu, bumi, langit, bahkan surga, kecuali Allah saja.

“Pada mulanya Allah...” (bareshit - elohim)

Secara segera memperkenalkan Allah (Elohim/ El:mighty one), tiba-tiba


membuka tirai dan segera menyatakan, menyingkapkan diriNya kepada kita di
awal Kita Suci ini. Allah sebagai inisiator dari segalanya, Allah yang
mengakibatkan adanya segala yang ada.
Dia menggunakan nama Elohim (majestic plural), the almighty one , the powerful
one. Tidak ada kuasa yang tidak berasal dari Allah ini. Allah sumber dari segala
kuasa. (lebih dari 2000 kali digunakan dalam PL). Dia ingin dikenal sebagai
Almighty God.
Allah yang kekal, tak berawal dan tak berakhir, Allah yang tidak dicipta,
mencipta ciptaan. Allah yang menjadi penyebab dari segala yang ada.
Alkitab dimulai dengan sederhana dengan menyatakan Allah, dan isi seluruh
Kitab Suci mengaminkan kekekalan Allah. Allah ada sebelum ciptaan (space,
time and matter) atau apapun yang berasal dari nafas Allah.
Musa yang menulis kitab Kejadian, juga menulis 1 Mazmur, Mazmur 90. Ayat 2,

“ Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakan bahkan


dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, Engkalah Allah”

Sebelum ada ciptaan sekalipun Allah ada. God was God, God remains God, God
will forever be God!. Allah cukup dalam diriNya sendiri, Dia tidak memerlukan
apapun diluar diriNya, totally completely self sufficient, self satisfied, didalam
diriNya sendiri.
Dia mencipta segala sesuatu bukan karena ada kekosongan dalam
kekudusanNya yang harus diisi. Allah mencipta karena hanya untuk
menampakkan/menyatakan betapa besar/ agung Dia.
Wahyu 4:8, “...Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Maha Kuasa, yang
sudah ada dan yang ada dan yang akan datang.”

Allah yang Kekal /Eternally, Tetap/immutability (tidak berubah) , Alah yang


Maha Kuasa. Semua ini begitu nyata jelas dan kuat pada pembukaan, Alkitab.
Tepat di pintu masuk Alkitab. Saat buka pintu kita langsung melihat/berjumpa
dengan the Almighty God. Tak ada yang sukar/mustahil bagi Allah ini, yang
sesuai dengan kehendak kedaulatanNya.

“...menciptakan”... (bara)

Ini yang membedakan Allah dengan yang lainnya yang Dia ciptakan. Allah sendiri
tidak dicipta. (“bara” yang digunakan untuk Allah)
‘Allah mencipta dari ketiadaan’ (kita mencipta sesuatu ada raw materialnya/
bahannya.)
Allah hanya berfirman untuk menjadi ada dari yang tidak ada.
Dia mencipta dengan kuasa yang maha, dengan kejeniusan yang tak terselami
(incomprehensible genius), dengan bijaksana yang tak terbatas. Blue print
(rancangan) yang ada di pikiranNya untuk mencipta segala sesuatu dari
ketiadaan, setiap detail, setaip ukuran, setiap molekul/partikel, yang ada dalam
konsep di pikiranNya sempurna sesuai dengan spek yang sudah Dia putuskan
dalam kedaulatanNya dalam kekekalan.

“... langit dan bumi..” (hassamayim weet haares)

Langit (heavens), apapun yang ada diatas sana, tinggi, (plural means hight of
hight), apapun yang ada diatas bumi, termasuk angkasa luar, galaxies, langit
diatas, semua galaksi, termasuk surga itu sendiri.

Mazmur 33:6, “ Oleh firman TUHAN langit (heavens) telah dijadikan, oleh nafas
dari mulutNya segala tentaraNya”

bumi (earth) , dimana kita lahir, hidup.


‘langit dan bumi’ perkataan figurative : itu termasuk apapun yang diantaranya,
cara puitis untuk menyatakan semuannya. Allah menciptakan segalanya.
Tidak ada permulaan langit dan bumi kecuali karena adanya Elohim, kecuali
adanya Allah yang maha kuasa yang memulai mencipta.
Tidak ada ‘big bang’ itu, yang melahirkan yang ada, tidak ada evolusi dari
partikel partikel. Yang ada adalah Allah yang Mahakuasa mencipta dari yang
tidak ada menjadi ada, dengan hanya berfirman untuk mengadakannya.
Mempercayai ini menjadi bukti orang percaya di Alkitab, tidak mempercayai ini
menjadi orang tidak percaya di Alkitab, karena:

Ibrani 11:3, “Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan
oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak
dapat kita lihat”
Jika seorang percaya akan Allah, ia tidak mempermasalahkan dengan
pembukaan Alkitab ini. Jika ia ragu akan keberadaan Allah, ragu akan siapa
Allah itu maka tentu ia akan sulit menerima pembukaan Kitab Suci ini.
Hanya bagi mereka yang percaya (beriman) kepada Allah/ Elohim yang
mahakuasa, yang memiliki segala kuasa, tidak ada yang sukar bagiNya, maka ini
mudah dia dimengerti, seperti kue lezat baginya.

Jika ada saat, dimana tidak ada apa-apa (nothing) di waktu lalu maka
konsekuensi logisnya sekarang pun tidak ada apa-apa (nothing).‘out of nothing,
nothing comes’
Chance or God?
Yang rasional, reasonable, explaination adalah God. Allah.!
Chance is nothing.
Nothing tidak bisa menjelaskan everything, hanya Allah yang maha kuasa yang
menjelaskan segalanya.

Atheis: Nothing + Noboby = Everything ?

Allah sendiri yang mencipta, sesuai dengan kehendakNya, Ia memiliki bijaksana


yang tak terbatas, Mahakuasa. Dia tahu persis menata (tataletaknya) setiap
ciptaanNya, bintang-bintang, matahari, galaxies, kecepatan edar dan kcepatan
rotasinya, tingginya gunung, dalamnya laut, aliran sungai, Dia mendisainnya
sempurna. Termasuk hidup anda, Dia membuat anda, Dia menggunakan cara
secondary melalui orang tua anda, tapi orang tua anda tidak bisa menciptakan
hidup, hanya Allah yang bisa; Melihat kejeniusan kebijaksanaanNya, Dia tahu
kapan anda akan dilahirkan, jenis kelamin anda, seperti apa IQ anda, di keluarga
seperti apa, dimana anda dilahirkan, warna kulit anda. Dia mencipta anda
dengan kemahakuasaanNya dan bijksanaNya yang tak terbatas. Anda bukan
hasil dari dunia ini, bukan hasil dari masyarakat, budaya, bukan juga hasil dari
gereja. Allahlah yang menciptakan anda!

2. Kondisi Bumi (Kejadian 1:2a)

Dalam Allah menciptakan langit diatas, segala yang diatas, Dia memperhatikan,
mengalihkan perhatianNya dan fokus pada satu benda/tempat, Bumi, karena di
bumi Allah akan mencipta manusia, Dia akan melemparkan iblis ke bumi ini, Dia
akan mengutus AnakNya Yang Tunggal lahir di bumi sebagai manusia, untuk
disalibkan di bumi ini, dan AnakNya akan datang kembali di akhir jaman, Allah
mengincar Bumi ini bukan planet yang lain. Di Bumi ini lah Allah akan
menjalankan rencanaNya (His masterplan), rancangan penebusan dan sejarah
manusia.

Kondisi 1: “Bumi belum berbetuk” (tohuw)


Deformed / formless : without shape (Ul. 32:10 wasteland, ketandusan TB;
Yes.34:11 , desolate place, tandus; Yes.56:4 confuse place, campur baur); kesia-
siaan, campur baur, belum berbentuk.. <08414>

Berupa bongkahan material, tak berbentuk, bukan tempat hunian, tak bisa
ditempati, tanpa kehidupan. Dan perlu di ‘bentuk’ sesuai blueprint Nya, karena
belum tertata, belum berbentuk, meskipun detail material yang Dia kehendaki
sudah Dia ciptakan dan ada disana, dan akan dilanjutkan ke 6 hari berturut-turut
(consecutives days) penciptaan.

Kondisi 2: “dan kosong” (wabofu), void


desolate (terlantar, sunyi, tandus, gersang, yang tak didiami..)

Tak ada kehidupan, barren/tandus/mandul, kosong, tak dapat didiami.

Kondisi 3: “gelap gulita” (wahosek) darkness


Tidak ada terang sehingga tidak ada hidup, Allah belum menciptakan terang
sebelum ayat 3, belum menggantung benda yang bersinar hingga beberapa ayat
kedepan, life barren planet, komplit gelap, tidak sanggup menopang apapun, tak
ada yang terlihat, kegelapan, gelap gulita.

Kondisi 4: “menutupi samudera raya” ( al-pene tehowm) Tenggelam

Tertulis, gelap gulita menutupi samudra raya, samudera itu air (akhir ayat 2 jelas
air). Hebrew paralelism, puisi Hebrew. Jadi seluruh planet terendam air. Tuhan
mengirim banjir di Kejadin 6 bukan pertama kalinya bumi banjir, di Kejadian 1
sudah pernah, belum berbentuk, kosong, banjir, tenggelam, gelap gulita seluruh
planet bumi. Dimana Dia akan mulai membawa kehidupan di atas/muka bumi,
setelah Dia menempatkan bahan baku material dan air di tempatnya.

3. Datangnya Roh Allah. (Kejadian 1:2b)

“Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air” (we ruah elohim)

Allah tidak di jarak yang jauh di langit yang sudah Dia ciptakan, Dia ada onsite,
ada di sana, Roh Allah ‘datang’ bukan ke planet yang lain atau galaxy yang lain,
tapi ke bumi ini, Kepenuhan kuasaNya HikmatNya segera dinyatakan di atas
bumi, yang tidak sama dengan planet-planet lainnya, ataupun apapun di jagad
raya. Bumi menjadi pusat dari aktifitas yang spesifik dalam menyatakan
kemuliaanNya. Roh Allah, Roh Kudus aktif bergerak, tidak diam saja,
“melayang-layang” (Ulangan 32:11, ‘menggoyang bangkitkan’ ; Yeremia 23:9,
goyah, seperti orang mabuk), bergerak diatas ‘sarang bumi’ siap
melepaskan/menetaskan hidup, siap beraksi melepaskan kemahakuasaanNya.
( Father, Son and Holi Spirit : semua terlibat secara aktif dalam Penciptaan)

“diatas permukaan air” (marpehet al-),

Supervising/superintending over, mengawasi, hovering over, melayang diatas,


siap melukis masterpiece Nya, Siap menata, menertibkan, membuat teratur dari
kekacauan (bring order out of chaos), siap menjadikan keindahan dari
kemandulan/ketandusan, membawa bentuk dari ketidakberaturan, siap
membawa desain ke dalam kegelapan, yang hanya bisa dilakukan Allah yang kita
tahu di ayat selanjutnya dilakukan pada 6 hari berturut-turut . Dia tidak
memerlukan pengerjaan ulang atau kesempatan kedua, Dia lakukan semua
dengan sempurna pada kesempatan pertama tak ada yang kurang.

KESIMPULAN/ PENERAPAN

1. Allah Sang Pencipta ini adalah Yesus Kristus, Anak Allah

Kebersesuaian antara Kejadian 1:1 dengan Yohanes 1:1 , :


“ Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah dan
Firman itu adalah Allah”

ayat 3: “segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun
yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan”

Kolose 1:16
“For by Him all things were created.....segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan
untuk Dia” (Kristus)
Inipun pun untuk anda, anda diciptakan oleh Dia dan bagi Dia, bukan untuk
dirimu sendiri.

Ibrani 1: 2 “...Oleh Dia (Anak Allah) Allah telah menjadikan alam semesta”

Kita harus menninggikan Kristus dalam pikiran kita.


Kita berpikir Dia Mesias yang lemah lembut, Tukang kayu yang rendah hati dari
Galilea, meskipun memang demikian, sebagai Anak Allah, Dia Allah sang
pencipta, Dia Allah yang kekal, Tidak dicipta, Dia pencipta segalanya. Ini bisa
nampak dari Inkarnasi: tak ada yang merendahkan diri dari tempat yang begitu
tinggi datang ketempat yang begitu rendah.

2. Ayat 2, digambarkan sebagai hidup anda.


Saat anda dijadikan didalam rahim ibumu, anda didalam kegelapan (spiritual
darkness) tidak mengenal Allah, anda dilahirkan void/kosong, gersang/desolate,
tanpa kehidupan rohani didalammu, tanpa Allah dihidupmu, begitulah anda
masuk ke dalam dunia ini, tidak didiami Allah, anda tenggelam dalam dosa dan
hidupmu sebagai tanah yang mandul gersang seperti yang kita lihat di ayat 2
Kejadian 1.

3. Itulah sebabnya anda harus menjadi Ciptaan Yang Baru,

Sebagimana kita lihat dalam Kejadian 1 ini, yang Allah lakukan disini sedemikian
menggambarkan bagaimana kelahiran baru anda, karena Allah tidak
membiarkan anda void, desolate, barren, Roh Kudus datang kepadamu
“melayang-layang” diatas jiwamu, diatas hidup yang kosong, dan menyadarkan
anda, memanggil anda, menarik anda, dan menjadikan anda ciptaan yang baru,
Jauh lebih besar dari penciptaan di Kejadian 1 ini, apa yang Allah lakukan bagi
anda untuk menjadi ciptaan yang baru. Penciptaan alam semesta itu tidak ada
apa-apanya dibanding dengan Allah menciptakan ciptaan yang baru, yang
menjadikan seorang Kristen, pengikut Kristus sejati, ciptaan baru didalam
AnakNya itu menuntut kematian AnakNya, Allah mengorbankan semuanya. Allah
harus mengutus AnakNya kedalam dunia yang telah jatuh ini, untuk
menyelamatkan kita. Disuatu saat sesuai dengan kehendak kerelaan rencanaNya
ketika Allah berkata kepadamu “jadilah terang” disaat itu juga terang dari
iluminasi , terang Kebenaran datang dari Tahta kasih karunia oleh Roh Kudus
membawa jiwa anda menjadi ciptaan yang baru didalam Kristus Yesus.
Sebagaimana Dia di hari ke-6 menciptakan Adam, Dia membentuk debu tanah
yang kotor itu, Dia menghembuskan nafas hidup kepada Adam yang dari debu
kotor itu, untukmenghidupkan Adam. Allahlah yang menghembuskan
nafas hidup yang kekal kepada manusia yang mati rohani.
Sudahkah Dia lakukan itu dengan engkau? kita tidak bisa melahirkan diri kita
sendiri ke dalan Kerajaan Allah, dibutuhkan intervensi ilahi untuk menciptakan
hidup dimana tidak ada kehidupan. Dan “jika Anak itu memerdekakan kamu
kamu pun sungguh merdeka’. Jika anda belum pernah percaya kepada Yesus
Kristus, jauh dilubuk hatimu berserulah kepada Dia, “Tuhan Yesus kasihanilah
aku orang berdosa ini” Aku percaya pada Yesus Kristus.

Amin.

Anda mungkin juga menyukai