Anda di halaman 1dari 26

ESENSI KEKRISTENAN:

SERIAL PENGAKUAN IMAN RASULI


“Bapa yang Mahakuasa
Khalik lagit dan bumi”
Dasar Bapa yang Mahakuasa

Kej. 28:3 – Berkat keturunan


Kej. 49:25 – Berkat kesejahteraan
Kel. 6:3 – Berkat kehadiran
Ayb. 5:17 – Berkat didikan
Ayb. 33:4 – Berkat kehidupan
Mzm. 50.1 – Berkat semesta
Mzm. 91.1 – Berkat perlindungan
Yeh. 10.5 – Berkat firman
Yl. 1.15 – Berkat penghakiman
Dasar Bapa yang Mahakuasa

Luk. 1:49 – Berkat keajaiban


Why. 11:17 – Berkat kerajaan
Why. 16:7 – Berkat kebenaran
Why. 16:7 – Berkat keadilan
Why. 21:22 – Berkat kekesucian
Dasar Khalik langit dan bumi

Kej. 1:1 – Menciptakannya


Kej. 2:1 – Menyelesaikannya
Kej. 6:17 – Memusnakannya
Kej. 26:4 – Memberkatinya
Kej. 27:28 – Memeliharanya
Ul. 10:14 – Memilikinya
2Raj. 19:15 – Menguasainya
1Taw. 29:11 – Mengendalikanya
Neh. 9:6 - Menghidupinya
Dasar Khalik langit dan bumi

Mzm. 76:9 – Memutuskannya


Mzm. 102:26 – Membuatnya
Mzm. 148:13 – Memerintahkannya
Yes. 66:1 – Mendudukinya
Yes. 66:22 – Menjadikannya
Hag. 2:7 – Menggoncangkannya
Mat. 5:18 – Melenyapkannya
Why. 20:11 – Menghakiminya
Bapa yang Mahakuasa Khalik langit dan bumi

Klemens (35-99)

“Dengan Sabda kebesaran-Nya Ia telah menciptakan segala


sesuatu; dan dengan satu perkataan-Nya Ia dapat
melenyapkan semua itu.”(Klemens, Letter to the Corinthians,
Ch. 27:4)
Bapa yang Mahakuasa Khalik langit dan bumi

Irenaeus (115-202)

“Sementara manusia, memang tidak dapat menciptakan


apapun dari ketidakadaan, tetapi hanya dari sesuatu yang
sudah ada, namun Tuhan adalah sangat mengatasi manusia,
bahwa Ia sendiri dapat menciptakan hakekat ciptaan-Nya,
ketika sebelumnya itu tidak ada.” (Irenaeus, Against Heresies,
Bk 2, Ch.10)
Bapa yang Mahakuasa Khalik langit dan bumi

Theofilus (120-185)

“Jika Tuhan mencipta dunia dari sesuatu yang sudah ada


sebelumnya, apakah yang istimewa dalam hal itu? Seorang
seniman dapat membuat sesuatu dari bahan yang ada sesuai
kehendaknya, tetapi Tuhan menunjukkan kuasa-Nya dengan
memulai sesuatu dari ketidakadaan untuk membuat apa yang
dikehendaki-Nya.” (Theophilus of Antioch, Ad Autolycum II,
4: PG 6, 152)
Bapa yang Mahakuasa Khalik langit dan bumi

Agustinus (354-430)

“Dan dengan perkataan, “Tuhan melihat semuanya itu baik”


(Kej 1:10), adalah cukup untuk diartikan bahwa Tuhan
menciptakan apa yang diciptakan bukan atas keharusan,
ataupun demi memenuhi suatu kebutuhan, tetapi murni dari
kebaikan-Nya sendiri, yaitu, karena itu adalah baik.”
(Augustine, The City of God, Bk 11, Ch.24)
Bapa yang Mahakuasa Khalik langit dan bumi

Yohanes Damaskus (645-749)

“Ia [Allah] sendiri adalah Pembuat dan Pencipta para


malaikat: sebab Ia menciptakan mereka dari ketidakadaan dan
menciptakan mereka menurut gambaran-Nya, sebagai ras
yang tidak fana, semacam roh atau nyala api yang tidak
merupakan api material (John Damascus, Exposition of the
Orthodox Faith, Bk 2, Ch.3).
Bapa yang Mahakuasa Khalik langit dan bumi

Allah Trinitas dalam penciptaan

Kitab Suci mengajarkan kepada kita bahwa Allah Trinitas


menciptakan semuanya oleh Karya Bapa (Mzm.102:26),
Karya Yesus (Kol 1:16-17). Gereja juga mengakui bahwa
penciptaan juga adalah karya Roh Kudus, “pemberi
kehidupan (Ayb. 33:4)
Bapa yang Mahakuasa Khalik langit dan bumi

Tujuan penciptaan bukan mencari kebahagiaan

Tuhan adalah sempurna dan bahagia secara absolut, yang berarti


Dia tidak membutuhkan apapun dan siapapun untuk membuat-
Nya bahagia. Inilah sebabnya kebahagiaan hanya mungkin
kalau seseorang mengasihi atau memberikan dirinya. Karena
Tuhan berbahagia di dalam diri-Nya, maka sebenarnya Tuhan
tidak pernah kesepian.
Bapa yang Mahakuasa Khalik langit dan bumi

Tujuan penciptaan bukan mencari kesempurnaan

Satu-satunya Allah yang benar ini telah mencipta dalam kebaikan-


Nya dan ‘kekuatan-Nya yang maha kuasa’ – bukan untuk
menambah kebahagiaan-Nya, juga bukan untuk mendapatkan
[kesempurnaan], melainkan untuk mewahyukan kesempurnaan-Nya
melalui segala sesuatu yang Ia berikan kepada makhluk ciptaan –
karena keputusan yang sepenuhnya bebas, menciptakan sejak awal
waktu dari ketidak-adaan.
Bapa yang Mahakuasa Khalik langit dan bumi

Tujuan penciptaan adalah mewartakan kemuliaan

Kitab Suci dan tradisi selalu mengajar dan memuji kebenaran


pokok: “Dunia diciptakan demi kemuliaan Allah”. Tuhan
menciptakan segala sesuatu “bukan untuk menambah kemuliaan-
Nya melainkan untuk mewartakan dan menyampaikan kemuliaan-
Nya”. Tuhan tidak mempunyai alasan lain untuk mencipta selain
cinta-Nya dan kebaikan-Nya.
Bapa yang Mahakuasa Khalik langit dan bumi

Menciptakan dari firman

Tuhan bersabda, maka semuanya terjadi, sebab yang diperlukan


adalah Ia menginginkannya, dan apa yang dikehendakinya terjadi.
Pada mulanya adalah Firman. Firman itu bersama- sama dengan
Allah dan Firman itu adalah Allah… Segala sesuatu dijadikan oleh
Dia. (Yeh. 12:25)
Bapa yang Mahakuasa Khalik langit dan bumi

Menciptakan dari kekekalan

Tuhan tidak terikat oleh waktu seperti kita. Ia ada di atas dan di luar
waktu. Allah menatap sejarah dan masa depan, dari kekekalan
hingga kekekalan. Allah menciptakan dimensi ruang berupa langit
dan bumi sedangkan didalamnya ada dimensi waktu. (Mzm. 90:2)
Bapa yang Mahakuasa Khalik langit dan bumi

Menciptakan dari ketiadaan

Makhluk ciptaan hanya dapat menciptakan sesuatu dari sesuatu


yang sudah ada. Namun, Tuhan yang Mahakuasa dapat menciptakan
dari sesuatu yang tidak ada. Ia tidak membutuhkan sesuatu yang
sudah ada ataupun bantuan apapun agar dapat mencipta. Juga
ciptaan bukan semacam pancaran yang terjadi dengan sendirinya
dari hakekat Allah. (Rm. 4:17)
Bapa yang Mahakuasa Khalik langit dan bumi

Menciptakan dari kesengajaan

Segala alam raya dan yang hidup di dalamnya bukan terjadi secara
kebetulan atau takdir yang buta, melainkan diciptakan berdasarkan
kesengajaan Tuhan. Tuhan yang mencipta seturut kehendak bebas-
Nya, ingin agar ciptaan-Nya mengambil bagian di dalam
keberadaan-Nya, kebijaksanaan-Nya dan kebaikan-Nya (Why 4:11)
Bapa yang Mahakuasa Khalik langit dan bumi

Menciptakan dari keteraturan

Akan tetapi segala-galanya telah Kauatur menurut ukuran, jumlah


dan timbangan. Alam semesta diciptakan Allah untuk manusia,
yang dipanggil untuk mempunyai hubungan yang pribadi dengan
Tuhan. Karena ciptaan dihasilkan dari keteraturan Allah maka
ciptaan mengambil bagian dalam keteraturan Allah. (1Kor. 14:40)
Bapa yang Mahakuasa Khalik langit dan bumi

Menciptakan dari kesempurnaan

Manusia merupakan puncak karya Sang Pencipta, sebab manusia


menempati posisi yang unik dalam penciptaan karena malaikat
diciptakan hanya memiliki unsur roh sedangkan tumbuhan, benda
penerang dan binatang diciptakan hanya memiliki unsur jasmani
tetapi manusia diciptakan memiliki unsur roh dan jasmani. (Kej. 1-
3)
Bapa yang Mahakuasa Khalik langit dan bumi
SCIO – Manusia ingin tahu

Ketika manusia ingin tahu, di mana ia melewati sesuatu. Dia


mengamati, menganalisis, mengukur, membuat statistik dan
penilaian, yang akhirnya merupakan sebuah hasil studi. Belajar
berarti engkau ingin mengetahui. Ketika engkau mau mengetahui
sesuatu, maka engkau menjadi subjek dan sesuatu itu menjadi
objek.
Bapa yang Mahakuasa Khalik langit dan bumi
COGITO – Manusia ingin berpikir

Berpikir lebih tinggi dari tahu, Tahu itu bisa diukur, bisa
dibuktikan, bisa ada datanya sedangkan berpikir tidak bisa diukur,
tidak bisa dikenali objeknya. Apa yang engkau pikir tidak
mungkin saya ketahui, karena yang engkau pikir melampaui
kemampuan ukurku. Semua ilmuwan di wilayah tahu (Scio), para
filsuf di wilayah pikir (Cogito)
Bapa yang Mahakuasa Khalik langit dan bumi
CREDO – Manusia ingin percaya

Ketika kita sudah tidak puas hanya sekedar tahu dan berpikir,
maka kita masuk ke dalam wilayah percaya. Di sini yang
diperlukan bukan ukuran alam, bukan spekulasi pikiran, tetapi
iman kepercayaan. Urusan ilmiah menjadi kurang penting, filsafat
kurang akurat, yang terpenting adalah iman kepercayaan yang
menuju wilayah yang tertinggi yaitu Allah ada pusat dan sumber
dari segala sesuatunya.
Bapa yang Mahakuasa Khalik langit dan bumi
Rangkuman penciptaan

Penciptaan adalah karya Allah Tritunggal Mahakudus. Allah


mencipta langit dan bumi. Allah mencipta langit dan bumi, karena
ingin menyampaikan cinta kasih dan kebaikan-Nya kepada
sesuatu yang di luar diri-Nya sendiri. Maka dunia diciptakan demi
kemuliaan Allah. Allah menciptakan dunia spiritual (yaitu sorga
dengan segala isinya) dan dunia material (yaitu bumi dengan
segala isinya)
Bapa yang Mahakuasa Khalik langit dan bumi
Rangkuman penciptaan

Penciptaan bukan kebetulan namun karena kesengajaan dalam


kebijaksanaan dan cinta Tuhan. Tuhan mencipta dari
ketidakadaan, Ia menciptakan segala sesuatu dengan baik dan
teratur, memelihara dan menopang hidup mereka. Tuhan peduli
akan segala ciptaan-Nya dan menghendaki ciptaan-Nya
bekerjasama denganNya untuk mewujudkan rencana-Nya.
Bapa yang Mahakuasa Khalik langit dan bumi
Rangkuman penciptaan

Manusia merupakan puncak karya penciptaan Allah, karena ia


diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Maka, kemuliaan
Allah adalah manusia yang hidup, namun hidup manusia adalah
memandang Allah. Maka asal usul manusia adalah dari Allah dan
tujuan akhir manusia adalah Allah sendiri. Manusia diciptakan
untuk mengenal, mengasihi dan melayani dan memuliakan Allah.

Anda mungkin juga menyukai