Anda di halaman 1dari 1

TEOLOGI ERA EDENIK

Bersamaan dengan penyataan Allah tentang diri-Nya sebagai Allah yang transenden, Ia juga
menyatakan diri-Nya sebagai Allah yang imanen, yang berusaha untuk bersekutu dengan
manusia. Ia mengakui penciptaan manusia sebagai amat baik (Kej. 1:31); Ia menciptakan
manusia berdasarkan gambar dan rupa-Nya sehingga dapat berelasi dengan manusia dan
manusia berkuasa di atas bumi (Kej. 1:26); Ia berbicara dengan manusia (Kej. 1:28-30); la
menciptakan suatu lingkungan secara khusus untuk manusia (Kej. 1:3-25, 2930); Ia menguji
kesetiaan manusia (Kej. 2:16-17); Ia mencari manusia (Kej. 3:9).

Penciptaan Dunia “Pada mulanya” menjelaskan waktu penciptaan Allah. Ini bukan merupakan
mitos; ini merupakan peristiwa sejarah. Kejadian 1:1 memberikan pernyataan utama dengan
tiga anak kalimat sirkumstansial yang mengikutinya di ayat 2 yang menyatakan bahwa tidak ada
gap antara 1:1 dan 1:2. Kata menciptakan (Ibr. bara) menyatakan Allah menciptakan dalam arti
ex nihilo, yaitu “dari yang tidak ada.”tujuan dari penciptaan adalah untuk kemuliaan Allah.
Penciptaan manusia adalah khusus dan unik. Manusia diciptakan pada hari terakhir, sebagai
puncak dari penciptaan Allah; pada konklusi dari penciptaan manusia, Allah mencatat, “itu
adalah amat baik” (Kej. 1:31). Manusia bukan produk evolusi tetapi penciptaan langsung oleh
Allah (Kej. 1:27; 2:7; 5:1; U1. 4:32. Tujuan Allah menciptakan manusia dinyatakan di Kejadian
1:26, “biarlah mereka berkuasa.” Allah menempatkan manusia di taman untuk memerintah atas
ciptaan-Nya.

Beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan penyataan Allah pada era Edenik. (1)
Allah menyatakan diri-Nya sendiri sebagai yang mahakuasa dan berdaulat atas penciptaan
alam semesta dan dunia. (2) Allah yang kudus, menuntut ketaatan untuk dapat bersekutu
dengan Dia. (3) Allah adalah Allah dari anugerah, seperti yang dimanifestasikan melalui janji
seorang Juruselamat. (4) Manusia adalah puncak dari ciptaan Allah, diciptakan segambar dan
serupa dengan Allah untuk bersekutu dengan Allah dan untuk memerintah atas ciptaan Allah.
(5) Manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab kepada Allah yang kudus. Manusia
ditetapkan berdosa melalui dosa Adam. (6) Allah berinisiatif untuk memberikan program
penebusan dengan menjanjikan seorang Juruselamat kepada Adam dan Hawa. Janji
menantikan kemenangan terakhir dari Mesias atas Setan itu, menyediakan dasar bagi kerajaan
yang dipulihkan.

Anda mungkin juga menyukai