Teologi PB baru diminati dalam perkembangan selama dua abad akhir-akhir ini. Sebelumnya teologi yang diminati adalah dogmatik, formulasi doctrinal dari gereja, dan sistematik, yang sering kali merupakan hasil dari spekulasi filosofis.
Beberapa faktor harus dipertimbangkan dalam perkembangan suatu metodologi. (1)
Pewahyuan bersifat progresif, berkulminasi dalam wahyu yang berkaitan dengan Kristus. (2) Penekanan dari PB berpuncak pada kepercayaan kematian dan kebangkitan Kristus dan pengharapan akan kedatangan-Nya yang kedua kali. (3) Teologi PB harus mengakui bahwa pengajaran Yesus dan pengajaran dari penulis PB lainnya merupakan suatu kesatuan dan harmonis. (4) Keragaman tulisan-tulisan PB tidak menyebabkan kontradiksi, tetapi berakar dari asal mula Ilahi PB. (5) Teologi PB harus mengaplikasikan metode analitik (tetapi tidak berarti mengesampingkan metode tematik) karena metode itu dengan baik merefleksikan keragaman dari PB.