NIT : 31418022
1. Jelaskan tentang Manusia sebagai Imago Dei dan Mandataris Allah dengan
menyertakan ayat pendukungnya!
Tanggung jawab maka dapat kita bagi dalam hal-hal yang berikut:
1) Pertama, ialah tanggung jawab manusia terhadap dirinya. Tanggung jawab
terhadap diri nya sendiri pada hakekatnya tidak mengenal jenis kelamin, tingkat,
usia, status maupun kedudukannya. Jadi bersifat universal. Oleh karena itu ia
mencari makan, bekerja, mencari teman, menjaga kesehatan, dan sebagainya. Lihat
saja bagaimana orang berusaha mencari sesuap nasi, berkeringat demi memenuhi
kebutuhan primernya saja. Misalnya para petani, anak-anak asongan diperempatan
jalan dan sebagainya. Tentu saja tanggung jawab terhadap diri sendiri inipun bisa
membiaskan tanggung jawab terhadap keluarga, karena keluarga boleh dianggap
sebagai suatu kesatuan.
2) Kedua, Ialah tanggung jawab terhadap masyarakat. Manusia membutuhkan
bantuan dari orang-orang lain, secara langsung atau tidak langsung. Manusia
memerlukan jasa atau karya orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Apalagi
pada zaman modern ini, hal ini sungguh-sungguh perlu direnungkan oleh setiap
orang. Tanggung jawab manusia terhadap masyarakat ini pada hakekatnya tidak
terlepas dari kodrat sebagai makhluk sosial.
3) Ketiga, Ialah tanggung jawab terhadap Tuhan Manusia sebagai makhluk Tuhan.
Sabagai makhluk Tuhan, manusia harus mempertanggungjawabkan segala
perkataan dan pikirannya kepada khalikNya. Tuhan telah memberikan hukum,
perintah dalam laranganNya seperti yang tertulis di dalam kitab suci agar kiranya
dapat dipatuhi oleh manusia. Tidak jarang bahwa tanggung jawab juga menuntut
pengorbanan. Ada manusia yang sungguh-sungguh menyerahkan hidupnya kepada
Tuhan sesuai dengan panggilanNya.
4. Sebutkan Fungsi Agama itu dan apakah saudara sudah dapat menjalankannya dalam
kehidupan sehari-hari? Berikan lah contohnya
Fungsi agama bagi masyarakat
Fungsi Edukatif;
Ajaran agama memberikan ajaran-ajaran yang harus dipatuhi; ajaran agama berfungsi
menyuruh dan melarang. Dan karena unsur suruhan dan larangan ini telah membimbing pribadi
penganutnya menjadi baik dan terbiasa dengan baik menurut ajaran agama masing-masing;
Fungsi Penyelamat;
Keselamatan yang diberikan mencakup dua alam, yakni dunia dan akhirat.
Fungsi Pendamaian;
Melalui tuntunan agama orang yang bersalah atau berdosa dapat mencapai kedamaian batin,
misalnya dengan cara bertobat, pencucian atau penebusan dosa;
Fungsi Social Control;
Ajaran agama yang berfungsi sebagai norma dapat menjadi pengawasan sosial secara individu
maupun kelompok;
Fungsi Pemupuk Rasa Solidaritas;
Secara psikologis penganut agama yang sama akan merasa memiliki kesamaan dan satu
kesatuan; hal ini akan membina rasa solidaritas yang bahkan dapat mengalahkan rasa
kebangsaan;
Fungsi Transformatif,
Ajaran agama dapat merubah seseorang/kelompok menjadi kehidupan baru sesuai dengan
ajaran agama yang dianutnya;
Fungsi Kreatif;
Ajaran agama mendorong seseorang/kelompok untuk bekerja produktif bukan saja untuk
kepentingan pribadi maupun orang lain, melakukan inovasi dan penemuan baru;
Fungsi Sublimatif;
Ajaran agama mengkusudkan segala usaha manusia, selama tidak bertentangan dengan norma
agama.
47. Gereja Kristen Protestan 47. Gereja Pantekosta Irian Jaya 47. Gereja Persekutuan Misi Injil
Angkola(GKPA) Indonesia
48. Gereja Protestan 48. Gereja Pantekosta 48. Gereja Zending Protestan
Minahasa (KGPM) Timur (GZPT)
49. Gereja Mission Batak (GMB) 49. Gereja Baitlahim 49. Gereja Gerakan
Pentakosta (GGP)
50. Angowuloa Masehi Indonesia 50. Gereja Pantekosta Maluku 50. Gereja Pentakosta
Nias(Gereja AMIN) International Indonesia
51. Gereja Kristen 51. Gereja Pantekosta Kudus 51. Gereja Injil Karo
Anugerah (GKA) Indonesia Indonesia (GIKI)
52. Gereja Protestan Indonesia di 52. Gereja Tuhan DI Indonesia 52. Gereja Kerapatan Pentakosta
Luwu(GPIL) Ambon (GKPA)
53. Gereja Kebangunan Kalam 53. Gereja Kemah Tabernakel 53. Gereja Pentakosta Elim
Allah(GKKA)
54. Gereja Kristen Kalam 54. Gereja Yesus Kristus Tuhan 54. Gereja Jemaat Pentakosta
Kudus(GKKK) Sumut
55. Orahua Niha Keriso 55. Gereja Kristen Pimpinan 55. Gereja Segala Bangsa (GESBA)
Protestan(ONKP) Rohulkudus
56. Gereja Kristen Sumatera 56. Gereja Kristen Maranatha 56. Gereja Kristen Sahabat
Bagian Selatan (GKSBS) Indonesia Indonesia (GKSI)
57. Gereja Protestan Kalimantan 57. Gereja Elim Indonesia 57. Gereja Injili Kasih Karunia
Barat(GKKB) Indonesia (GIKKI)
58. Gereja Bethel Indonesia (GBI) 58. Gereja Terang Dunia 58. Gereja Sungai Yordan
Indonesia (GSYI)
59. Gereja Kristen Injili 59. Gereja Sidang Tuhan 59. Gereja Presbyterian Injili
Indonesia (GKII) Indonesia (GPII)
60. Gereja Masehi Injili 60. Gereja Pantekosta 60. Gereja Gerakan Pentakosta
Indonesia(GEMINDO) Internasional Indonesia Indonesia (GGPI)
61. Gereja Kristen Injili di 61. Gereja Tabernakel Indonesia 61. Gereja Persekutuan Pengabar
Indonesia(GEKISIA) Injil (GAPPIN)
62. Gereja Kristen Luther 62. Gereja Pentakosta Haleluya 62. Gereja Pentakosta
Indonesia(GKLI) Indonesia Maluku (GPM)
63. Gereja Protestan 63. Gereja Pantekosta Di Tanah 63. Gereja Alkitab Presbytarian
Persekutuan(GPP) Papua Protestan Indonesia
64. Gereja Kristen Setia 64. Gereja Pantekosta Tabernakel 64. Gereja Kristen Sangkakala
Indonesia(GKSI) Indonesia (GKSI)
65. Gereja Tuhan di 65. Gereja Allah Di Indonesia 65. Gereja Pusat Pentakosta
Indonesia (GTdI) Indonesia (GPPI)
66. Gereja Kristen Indonesia di 66. Gereja Kasih Anugerah 66. Gereja Kristen Nafiri
Sulawesi Selatan (GKI Sulsel) Sion (GKNS)
67. Gereja Kristen Perjanjian 67. Gereja Pekabaran Injil Jalan 67. Sinode Jemaat Kristen
Baru(GKPB) Suci Indonesia (JKI)
68. Angowuloa Fa'awosa Kho 68. Gereja Pantekosta 68. Gereja Pentakosta Isa Almasih
Yesu(AFY) Kharismatika Di Indonesia Indonesia
69. Gereja Rehoboth (GR) 69. Gereja Bethany Indonesia 69. Sinode Gereja Eleos Indonesia
70. Gereja Protestan Indonesia di 70. Gereja Keluarga Tabernakel 70. Gereja Kristen Alkitab
Papua (GPI Papua) Indonesia (GKAI)
71. Gereja Kristen Protestan Pak 71. Gereja Anugerah Bethesda 71. Gereja Kabar Baik
Pak Dairi (GKPPD) Indonesia (GKBI)
72. Gereja Keesaan Injili 72. Gereja Gerakan Pantekosta 72. Gereja Kristen Oikumene
Indonesia(GEKINDO) Indonesia (GKOI)
73. Gereja Masehi Protestan 73. Gereja Kristen Tabernakel 73. Gereja Yesus Kristus
Umum(GMPU) Tuhan (GYKT)
74. Gereja Kristen Sulawesi Barat 74. Gereja Bethel Pentakosta 74. Gereja Alkitab Injili
(GKSB) Indonesia Nusantara (GAIN)
75. Gereja Kristen Oikoumene di 75. Gereja Pantekosta Immanuel 75. Gereja Penyebaran Injil
Indonesia (GKO)
76. Gereja Sahabat 76. Gereja Persekutuan Kristen 76. Gereja Protestan Indonesia
Indonesia (GSI) Luwuk Banggai
77. Gereja Utusan Pantekosta di 77. Gereja Pentakosta Immanuel 77. Gereja Kristus Di
Indonesia (GUPDI) Indonesia (GKDI)
78. Gereja Protestan Indonesia di 78. Gereja Sungai Yordan 78. Gereja Allah di Indonesia
Banggai Kepulauan (GPIBK)
79. Gereja Masehi Injili di Talaud 79. Gereja Sejahtera Indonesia 79. Gereja Rasuli Indonesia
(Germita)
80. Gereja Kristen Abdiel (GKA) 80. Gereja Kristus Apostoloik 80. Gereja Methodis Injili
81. Gereja Kristus Rahmani 81. Gereja Berea Sungrak 81. Gereja Pekabaran Injil Jalan
Indonesia(GKRI) Indonesia Suci
82. Gereja Sidang-Sidang Jemaat 82. Gereja Pentakosta Indonesia 82. Gereja Oikos Indonesia
Allah(GSJA)
83. Gereja Kristus Yesus (GKY) 83. Gereja Suara Kebenaran Injil 83. Gereja Perhimpunan Injili
Baptis Indonesia (GPIBI)
84. Gereja Kristen Protestan Injili
Indonesia (GKPII)
85. Gereja Kemah Injil
Indonesia (GKII)
86. Gereja Protestan Soteria di
Indonesia (GPSI)
87. Gereja Kristen Sangkakala
Indonesia (GKSI)
88. Kerukunan Gereja Masehi
Protestan Indonesia (KGMPI)
89. Jemaat Kristen Indonesia (JKI)
90. Gereja Misi Injili
Indonesia(GMII)
91. Gereja Niha Keriso Protestan
Indonesia (GNKPI)
7. Bagaimana Peranan Gereja terhadap Kehidupan Bangsa kita yang sangat majemuk?
Berikan contohnya
Sebagai warga negara Indonesia, kita diberi kebebasan untuk menganut agama dan kepercayaan
masing-masing. Tidak ada larangan bagi manusia harus menganut agama ini dan itu.
Kemajemukan suku, bangsa, ras, dan agama membuat Indonesia menjadi negara yang unik.
Setiap perbedaan ini jangan dijadikan sebagai perselisihan, melainkan sebagai suatu alat yang
mempersatukan bangsa agar semakin kuat dan saling menghormati. Selain mewartakan iman
dan karya kasih, Gereja juga harus berani tampil di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Ada
dua wujud penampilan yang harus dilakukan oleh Gereja, antara lain:
Partisipasi Gereja Dalam Masyarakat
Gereja bukan hanya sebagai tempat untuk memuji dan mengagungkan Tuhan, melainkan juga
sebagai tempat untuk membangun persekutuan kasih diantara umat manusia. Gereja juga harus
bisa dijadikan sebagai tempat perlindungan bagi umat manusia.
1. Diakonia (Pelayanan)
Pada poin ini, kamu diharuskan untuk mengikuti serangkaian kegiatan yang diselenggarakan
oleh Gereja yang tujuan utamanya adalah melayani. Agar kegiatan pelayanan dapat sukses,
kamu harus bekerja sama dengan tim untuk menwujudkannya. Contoh tindakan pelayanan,
antara lain:
2. Persekutuan (Koinonia)
Persekutuan berarti rela berbagi kepada sesama dalam suatu perkumpulan. Sebagai orang
beriman, kita senantiasa dipanggil untuk ikut dalam sebuah persekutuan untuk mempererat tali
persaudaraan. Di dalam persekutuan inilah kita bisa menampakkan kehadiran Yesus Kristus. Tali
persaudaraan antara kamu dengan umat yang lain bisa terjalin dengan Pengantaraan Kristus
dalam Kuasa Roh Kudus-Nya.
3. Pewartaan (Kerygma)
Mewartakan berarti membawa kabar gembira bagi seluruh umat manusia. Lukas 22:27 “Sebab
siapakah yang lebih besar: yang duduk makan atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk
makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan.”
4. Lyturgia (Liturgi)
Dalam hidup menggereja, ibadah adalah sumber dan pusat untuk beroleh iman dalam Yesus
Kristus. Kegiatan Liturgi sering kita lakukan pada Hari Minggu, ketika kita beribadah di gereja.
Sebagai umat Kristiani, kita bisa mendalami iman melalui kegiatan liturgi di gereja. Doa, simbol,
lambang, dan perayaan di gereja merupakan bagian dari liturgi.
5. Martyria (Penginjilan)
Sebelum Tuhan meninggalkan dunia, Ia pernah berpesan kepada murid-murid-Nya untuk
menjadi saksi-Nya dalam memberitakan Injil. Tugas inipun dilakukan oleh para murid. Kita
selaku Anak Allah juga dituntut untuk melakukan hal yang sama, yaitu menjadi Saksi Kristus di
tengah-tengah masyarakat. Hal ini dapat diwujudkan dengan menghayati karya keselamatan
Tuhan dalam hidup kita. Cara pelayanan Gereja sebagai peran didalam masyarakat majemuk:
Beritakanlah injil kepada seluruh bangsa dan jadilah garam dan terang dunia di tengah-tengah
masyarakat. Berbuat baiklah agar kamu disenangi oleh orang-orang di sekitarmu.
Mazmur 19:7 “Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh,
memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.”
Yesaya 8:20 “Carilah pengajaran dan kesaksian! Siapa yang tidak berbicara sesuai perkataan itu,
maka baginya tidak terbit fajar.”
Selaku Anak Allah, kita selelu dituntut untuk berbuat baik kepada sesama, sama dengan apa
yang dilakukan Gereja, dan yang telah dilakukan oleh Yesus Kristus kepada kita. Ulangan 7:9
“Sebab itu haruslah kau ketahui, bahwa Tuhan, Allahmu, Dialah Allah, Allah yang setia, yang
memegang perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan
berpegang pada perintah-Nya, sampai kepada beribu-ribu keturunan.”
6. Perwujudan Iman
Iman adalah hubungan cinta kasih yang terjalin antara manusia dengan Tuhan. Untuk
mengungkapkan iman dan kepercayaan akan Yesus Kristus, kita bisa mewujudkan hal tersebut
dalam bentuk menyelenggarakan kegiatan sosial di Gereja. Disini, Gereja harus bisa
menunjukkan dan mempraktikkan bentuk pelayanan yang dilakukan Yesus selama Ia berada di
dunia. Berikut bentuk perwujudan iman dalam bentuk kesertaannya dalam peran Gereja:
Tak hanya Gereja saja, sebagai umat Tuhan juga dituntut untuk mewujudkan imanmu sebagai
bukti kalau kamu seorang Kristiani. Perwujudan iman ini bisa berupa penyerahan total kepada
Yesus Sang Juru S’lamat.
Kamu harus selalu menyerahkan seluruh hidupmu kepada Tuhan, biarlah Ia yang selalu berkuasa
atas dirimu.
Perwujudan iman juga haruslah disertai dengan hati yang tulus dan penghayatan akan iman
kepada Tuhan. Tanpa kedua hal tersebut, perwujudan iman sama saja kosong. Perwujudan iman
harus dibuktikan dalam tindakan nyata. Karena iman tanpa perbuatan hasilnya nihil.
Galatia 2:16 “Kamu tahu, bahawa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan
hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Yesus Kristus. Sebab itu, kami pun telah
percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan
bukan oleh karena melakukan Hukum Taurat. Sebab tidak ada seorang pun yang dibenarkan
oleh karena melakukan Hukum Taurat.”
7. Pengungkapan Iman
Komunikasi adalah salah satu cara untuk mengungkapkan iman akan Kristus Yesus.
Pengungkapan iman bisa dinyatakan dalam bentuk yang khusus dan eksplisit, contohnya dalam
pewartaan, pelayanan, dan perayaan Ekaristi yang setiap kali diadakan di Gereja. Berikut cara
peran Gereja dalam mengungkapkan iman didalam masyarakat:
Pengungkapan iman adalah bentuk dari penghayatan iman yang bisa kita dapatkan saat kita
berada di lingkungan masyarakat. Iman diungkapkan secara nyata, namun tidak secara kentara
alias memperlihatkan sikap dari iman.
Rasa kepercayaan Gereja dalam memberitakan kesaksian dan kepastian tentang iman Kristus
kepada semua umat Kristiani dan seluruh masyarakat majemuk lainnya.
Gereja akan serta aktif kepada masyarakat agar setiap masing-masing masyarakat bisa saling
memberikan rasa pengungkapan iman yang saling percaya dari hatinya untuk Tuhan
Selain itu untuk dari itu Gereja akan membentuk suatu Gereja yang luar biasa dan nyata dalam
pelayanan kasihnya terhadap masyarakat. Selain itu kita sebagai masyarakat juga harus saling
tahu apa peran kita sebagai masyarakat dalam menjalin hubungan dengan Gereja
8. Bagaimanakah hubungan antara Hubungan Iman dan Ilmu Pengetahuan
Hubungan iman Kristen
Pada Amsal 1:5 dikatakan “baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah
orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan.” Sesuai dengan apa yang tertulus
dalam ayat Tuhan ini, menjelaskan bahwa Tuhan memerintahkan manusia untuk
mengembangkan Ilmu pengetahuan yang ada dalam dirinya dan mencari bahan pertimbangan
agar manusia menjadi lebih bijak dan pengetian dan menjadi tujuan hidup orang kristen. Tuhan
juga memerintahkan manusia untuk menguasai dunia, dan untuk menaklukannya pasti
membutuhkan pengetahuan serta teknologi.
Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan juga ditemukan beberapa dampak dari adanya perkembangan ilmu
pengetahuan. Dampak positif yang dihasilkan adalah adanya media massa dan media elektronik
yang menjadi alat untuk menjadi sumber ilmu dan pendidikan, muncul metode pembelajaran
yang baru dan yang memudahkan pelajar dan guru dalam proses pembelajaran. Tetapi ada juga
dampak negatifnya, yaitu pelajar jadi malas untuk membaca dan belajar dan banyakanya
pelanggaran asusial yang terjadi serta adanya penyalahgunaan pengetahuan untuk keuntungan
diri sendiri dengan cara uang kriminal mengajarkan tentang manfaat berdoa bagi orang kristen.
Pemahaman yang benar terhadap kebenaran ini akan membantu kita untuk melihat bahwa
politik hanyalah sebuah cara yang Allah gunakan untuk menggenapi kehendak-Nya. Meskipun
orang-orang jahat menyalahgunakan kekuasaan politik mereka, yang memanfaatkannya untuk
melakukan hal-hal yang jahat, namun Allah memakainya untuk kebaikan, karena Dia turut
bekerja "dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia,
yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah" (Rm 8:28). Kedua, kita harus
memahami fakta bahwa pemerintah tidak bisa menyelamatkan kita! Hanya Allah yang bisa.
Alkitab tidak pernah mengindikasikan Yesus ataupun para rasul mencurahkan waktu dan tenaga
untuk mengajar orang-percaya mengenai bagaimana mereformasi dunia tanpa iman melalui
praktek penyembahan berhala, asusila dan korupsi dengan bantuan pemerintah. Para rasul tidak
pernah memanggil orang-percaya supaya tidak taat, sebagai cara untuk memprotes
ketidakadilan hukum atau rencana jahat Kerajaan Romawi. Sebaliknya, para rasul
memerintahkan orang Kristen mula-mula, termasuk semua orang-percaya hari ini, untuk
memberitakan Injil dan menjalani hidup yang menunjukkan bukti nyata dari kekuatan Injil yang
mengubahkan. Sudah dipastikan bahwa tanggung jawab kita kepada pemerintah adalah untuk
menaati hukum dan menjadi warga negara yang baik (Rom 13:1-2). Allah telah menetapkan
semua otoritas. Dia melakukannya untuk kepentingan kita, "dan menghormati orang-orang yang
berbuat baik" (1 Ptr 2:13-15). Paulus berkata di surat Roma 13:1-8 bahwa merupakan tanggung
jawab pemerintah untuk berkuasa dengan penuh otoritas atas kita semua -- semoga demi
kebaikan kita -- dengan memungut pajak, dan memelihara kedamaian. Ketika kita memiliki hak
suara dan dapat memilih pemimpin sendiri, kita harus menggunakan hak tersebut untuk
memilih mereka yang memiliki pandangan yang sama dengan kita.