Anda di halaman 1dari 25

PARADIGMA ISLAM DALAM

ILMU KEPERAWATAN

Ns.Nur hasanah.,S.Kep.MMR
Paradigma
Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang
yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan,
memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan
terhadap fenomena yang ada dalam keperawatan.
Empat komponen paradigma keperawatan yaitu
1. keperawatan,
2. kesehatan,
3. manusia, dan
4. lingkungan.
Paradigma memiliki fungsi antara lain :
Menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan
yang melingkupi profesi keperawatan sebagai aspek
pendidikan dan pelayanan keperawatan, praktik dan
organisasi profesi.membantu individu dan masyarakat
untuk memahami dunia keperawatan kita dan
membantu kita untuk memahami setiap fenomena
yang terjadi disekitar kita.
Konsep keperawatan
MANUSIA
KESEHATAN
KEPERAWATAN
LINGKUNGAN/MASY
1. Konsep Manusia dan kemanusiaan
Manusia adalah makhluk bio – psiko – sosial dan
spiritual yang utuh, dalam arti merupakan satu
kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani serta
unik karena mempunyai berbagai macam kebutuhan
sesuai tingkat perkembangannya (Konsorsium Ilmu
Kesehatan, 1992).
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang terbaik dan
bentuknya dan dimulaikan Allah, terdiri atas jasad, nuh
dan psikologis, dimana makhluk lainnya yang berada di
langit dan di bumi ditundukkan oleh Allah kepada
manusia kecuali iblis yang menyombongkan diri. Yang
terdapat dalam Surah At-tin (95 : 4). Yang artinya :

‫ان ِفي أَحْ َس ِن تَ ْق ِو ٍيم‬


َ ‫لَقَ ْد َخلَ ْقنَا اإْل ِ ْن َس‬
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam
bentuk yang sebaik-baiknya”. (QS. Shaad 38 : 72)
Jadi, konsep manusia menurut paradigma
keperawatan adalah manusia sebagai sistem
terbuka, sistem adaptif , personal dan
interpersonal yang secara umum dapat dikatakan
holistik atau utuh.
a. Sistem terbuka, peka terhadap lingkungan
(biologis, psikologis, sosial dan spiritual)
b. Sistem adaptif, merespond lingkungan
c. Sistem personal, mempunyai kepribadian yang
unik
d. Sistem interpersonal, hubungan dengan individu
lain
Komponen Manusia
Manusia sebagai salah satu mahluk ciptaan Allah
terdiri atas beberapa komponen yang meliputi jasad
(fisik), ruh dan nafs (jiwa).
Jasad (Fisik)
Komponen fisik adalah komponen jasad / bentuk, yang dapat makan
dan minum, berjalan, mendengar, melihat, dan berusaha untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Penyakit jasad : TBC, Pusing, Maag.
Ruh
(QS. Shaad 38 : 72)
“Maka apabila telah kusempurnakan kejadiannya (manusia) dan
kutiupkan kepadanya ruh (ciptaan) Ku; maka hendaklah kamu
(malaikat, jin dan iblis) tunduk dengan bersujud”.
Penyakit ruh : malas, dengki, iri, buruk sangka, bohong, sombong,
dendam.
Nafs (Jiwa)
(QS. Ar-Ra’d 13 : 28).
Dalam ayat tersebut jiwa merupakan salah satu komponen yang
terdapat pada manusia dan menjadi tentram jika selalu mengingat
Allah. Manusia dalam siklus hidupnya melalui proses reproduksi hingga
regenerasi meliputi fase : pernikahan, kehamilan, kelahiran, nifas,
tumbuh kembang dan kematian.
Kehamilan
Jika kita dalam keraguan tentang kebangkitan, maka
Allah telah menjadikan dari setetes mani (nuthfah)
menjadi segumpal darah dan segumpal darah menjadi
segumpal daging yang sempurna yang ditetapkan
dalam rahim. Kemudian apa yang dikehendaki sampai
waktu yang sudah ditentukan. Kemudian keluarlah
seorang bayi, dari bayi kemudian berangsur-angsur
sampai dewasa dan di antara itu ada yang diwafatkan
dan ada pula yang dipanjangkan umurnya sampai
pikun.
Nifas dan tumbuh kembang
Berkaitan dengan kehamilan, persalinan, nifas dan
tumbuh kembang dan kematian tentang hal tersebut
telah dijelaskan dalam Al-Qur’an. Yaitu QS. Luqman 31.

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik)


kepada orang ibu bapaknya. Ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua
tahun. Bersyukurlah kepada dan kepada dua orang ibu
bapakmu, hanya kepadakulah kembalimu”.
Kematian
Semua makhluk ciptaan Allah khususnya manusia pasti
akan mengalami kematian. Kematian yang akan
mengantarkan pada kehidupan baru yang lebih abadi di
alam akhirat. Manusia sebagai makhluk Allah memiliki
peran dan fungsi sebagai khlifah dan hamba Allah
sebagai khalifah Allah di bumi manusia di beri tugas
untuk melaksanakan fungsi kemanusiaan diantaranya.
a. Memimpin dan mengatur bumi berdasarkan petunjuk
dan peraturan Allah.
b. Memakmurkan bumi dan mengeluarkan potensi yang
terhadap didalamnya untuk kesejahteraan umat
manusia berdasarkan petunjuk dan peraturan Allah.
c. Menyebarkan keadilan dan kemaslahatan.
Lingkungan
Berfokus pada lingkungan masyarakat, dimana
lingkungan dapat mempengaruhi status kesehatan
manusia.

Untuk memahami hubungan lingkungan dengan


kesehatan masyarakat (individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat) dapat digunakan model segitiga
agen-hospes-lingkungan yang dikemukakan oleh
Leavelll,(1965)
Segitiga agen-hospes-lingkungan
(Leavelll,1965)
HOSP/MANUSIA

AGENT LINGKUNGAN
Unsur lingkungan
Lingkungan internal dan
lingkungan eksternal
1. Lingkungan internal
Lingkungan internal meliputi genetika, struktur
fungsi tubuh, psikologis dan internal spiritual yang
dimaksud genitika adalah lingkungan dalam diri
manusia yang mempengaruhi unsur-unsur sifat dan
struktur fungsi tubuh. Struktur fungsi tubuh
merupakan lingkungan yang berada dalam diri
manusia, didalamnya berisi tulang-belulang, daging,
darah dan sebagainya.
2. Lingkungan Eksternal
Di lingkungan eksternal adalah segala sesuatu yang
berada di luar diri manusia yang secara langsung
ataupun tidak langsung mempengaruhi pelaksanaan
profesi keperawatan, didalamnya terdiri atas : biologis,
fisik, sosial dan spiritual.
Kesehatan
Sehat didefinisikan sebagai kemampuan melaksanakan
peran dan fungsi dengan efektif (Parson).
Kesehatan adalah proses yang berlangsung mengarah
kepada kreatifitas, konstruktif dan produktif (Paplau).
Menurut HL Bloom ada 4 faktor yang mempengaruhi
kesehatan
1. Keturunan
2. Perilaku
3. Pelayanan kesehatan
4. Lingkungan
Ruang Lingkup
Promotif ;
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan
kesehatan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat dengan jalan:Penyuluhan
kesehatanPeningkatan giziPemeliharaan kesehatan
peroranganPemeliharaan kesehatan
lingkunganOlahraga teraturRekreasiPendidikan seks
Preventif ;
 Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit
dan gangguan kesehatan terhadap individu, keluarga
kelompok dan masyarakat melalui kegiatan: Imunisasi
Pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu,
puskesmas dan kinjungan rumah ,Pemberian vitamin
A, Iodium ,pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan,
nifas dan meyusui
Kuratif ;
Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota
keluarga yang sakit atau masalah kesehatan melalui
kegiatan:Perawatan orang sakit dirumah Perawatan
orang sakit sebagai tindak lanjut dari Pukesmas atau
rumah sakit,Perawatan ibu hamil dengan kondisi
patologis,Perawatan buah dada,Perawatan tali pusat
bayi baru lahir
Rehabilitatif :
 Upaya pemulihan terhadap pasien yang dirawat
dirumah atau kelompok-kelompok yang menderita
penyakit tertentu seperti TBC, kusta dan cacat fisik
lainnya melalui kegiatan:Latihan fisik pada penderita
kusta, patah tulang dan lain sebagainya,Fisioterapi
pada penderita stroke, batuk efektif pada penderita
TBC
Resosialitatif ;
 Adalah upaya untuk mengembalikan penderita ke
masyarakat yang karena penyakitnya dikucilkan oleh
masyarakat seperti, penderita AIDS, kusta dan wanita
tuna susila.
Keperawatan
Keperawatan adalah suatu manifesatikan dari ibadah yang
berbentuk pelayanan profesional dan merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada
keimanan, keilmuan, dan amal serta kiat keperawatan
berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-kultural-spiritual yang
komprehensif, ditunjukkan kepada individu keluarga dan
masyarakat, baik sehat maupun sakit yang mencakup
seluruh siklus kehidupan manusia. Keperawatan Islam tidak
dapat dipisahkan dari ajaran Islam secara keseluruhan.
Berbagai dalil dalam Al-Qur’an dan Hadits juga Tarikh Islam
diyakini bahwa keperawatan Islam ada sejak jaman nabi
Adam. Untuk dapat memberikan asuhan keperawatan
kepada klien, perawat dituntut memiliki keterampilan
intelektual, interpersonal, tehnikal serta memiliki
kemampuan berdakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar.
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai