HAKIKAT KONSTITUSI Konstitusi digunakan sebagai rambu-rambu untuk menerapkan serta melaksanakan politik dan strategi nasional sebuah negara. Menurut Van Apeldoorn konstitusi memuat aturan tertulis dan tidak tertulis, maka dikatakan bahwa konstitusi terbagi menjadi dua yaitu: - Konstitusi tertulis (documentary constitusion/written constitusion) adalah aturan-aturan pokok dasar negara, bangunan negara dan tata negara, demikian juga aturan dasar lainnya yang mengatur perikehidupan suatu bangsa di dalam persekutuan hukum negara. - konstitusi tidak tertulis/konvensi (nondocumentary constitusion) adalah berupa kebiasaan ketatanegaraan yang sering timbul dalam sebuah negara.
Konstitusi bukan hanya diperlukan untuk membatasi
wewenang penguasa , akan tetapi untuk menjamin hak rakyat, mengatur jalannya pemerintahan, mengatur organisasi negara, hingga merumuskan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat.
Dalam arti luas konstitusi berarti keseluruhan dari
ketentuan-ketentuan dasar atau hukum dasar Berdasarkan uraian di atas dapat dinyatakan bahwa konstitusi memiliki tujuan untuk : a. Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak sewenang-wenang b. Melindungi HAM c. Pedoman penyelenggara negara. KONSTITUSI INDONESIA Terdapat 4 macam UUD (konstitusi Indonesia) yang pernah berlaku yaitu : a. Periode 18 Agustus 1945 - 27 Desember 1949 (UUD 1945) b. Periode 27 Desember 1949 - 17 Agustus 1950 (UUD RIS) c. Periode 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959 (UUDS 1950) d. Periode 5 Juli 1959 – sekarang ( kembali ke UUD 1945) KETATANEGARAAN INDONESIA Amandemen UUD 1945 mengubah sistem pemerintahan Indonesia, Indonesia menganut sistem pemerintahan Presidensial. Dalam sistem pemerintahan Presidensial yang diadopsi oleh UUD 1945 pasca amandemen ini memiliki lima prinsip penting yaitu : 1. Pres. Dan Wk. Pres merupakan satu institusi penyelenggara kekuasaan eksekutif negara tertinggi di bawah Undang- Undang Dasar 2. Pres. Dan Wk. Pres di[ilih oleh rakyat secara langsung dan karena itu secara politik tidak bertanggung jawab kpd MPR atau lembaga parlemen, melainkan bertanggung jawab kepada rakyat yang memilih. 3. Pres. dan Wk. Pres dapat dimintakan pertanggung jawabannya secara hukum apabila Pres dan Wk. Pres melakukan pelanggaran hukum dan konstitusi. 4. Para menteri adlah pembantu Pres. 5. Untuk membatasi kekuasaan Pres. yang kedudukannya dalam sistem Presidensial sangat kuat sesuai dengan kebutuhan untuk enjamin stabilitas pemerintah, maka ditentukan masa jabatannya Pres. Selama 5 tahun dan tdk boleh dijabat oleh orang yg sama lebih dari dua masa jabatan. Sistem ketatanegaraan Indonesia berkaitan dengan kewenangan lembaga-lembaga negara menganut sistem TRIAS POLITICA (John Locke) yang memisahkan kekuasaan pemerintahan negara menjadi tiga yaitu : a. Kekuasaan legislatif b. Kekuasaan eksekutif c. Kekuasaan federatif John Locke meletakkan kekuasaan yudikatif (mengadili) merupakan bagian dari kekuasaan eksekutif. Sedangkan Montesque menyatakan, bahwa kekuasaan negara harus dibagi dan dilaksanakan oleh tiga orang atau badan yang berbeda dan terpisah satu sama lain, yaitu : a. Badan legislatif b. Badan eksekutif c. Badan yudikatif Sistem ketatanegaraan Indonesia sebelum amandemen UUD 1845 UUD 1945
MPR
MA BPK DPR PRESIDEN DPA
Sistem ketatanegaraan Indonesia setelah amandemen UUD 1945 UUD 1945
RAKYAT
MPR PRESIDEN KEHAKIMAN
BPK DPR DPD WAKIL PRESIDEN MA MK MY Prinsip dasar pemerintahan republik indonesia a. Negara Indonesia berdasarkan atas hukum bukan kekuasaan b. Negara berdasarkan sistem konstitusional c. Kekuasaan negara yang tertinggi berada di tangan rakyat d. Presiden adalah penyelenggara pemerintahan negara yang tertinggi di samping MPR dan DPR e. Presiden tidak bertanggung jawab pada DPR f. Menteri negara ialah pembantu presiden dan tidak bertanggung jawab pada DPR g. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas Terima kasih