Anda di halaman 1dari 13

NEGARA DAN KONSTITUSI

OLEH : LEVI OLIVIA, S.H., M.H.


HAKIKAT KONSTITUSI
Konstitusi digunakan sebagai rambu-rambu untuk
menerapkan serta melaksanakan politik dan strategi
nasional sebuah negara.
Menurut Van Apeldoorn konstitusi memuat aturan
tertulis dan tidak tertulis, maka dikatakan bahwa
konstitusi terbagi menjadi dua yaitu:
- Konstitusi tertulis (documentary constitusion/written
constitusion) adalah aturan-aturan pokok dasar negara,
bangunan negara dan tata negara, demikian juga aturan
dasar lainnya yang mengatur perikehidupan suatu bangsa
di dalam persekutuan hukum negara.
- konstitusi tidak tertulis/konvensi
(nondocumentary constitusion) adalah berupa
kebiasaan ketatanegaraan yang sering timbul dalam
sebuah negara.

Konstitusi bukan hanya diperlukan untuk membatasi


wewenang penguasa , akan tetapi untuk menjamin
hak rakyat, mengatur jalannya pemerintahan,
mengatur organisasi negara, hingga merumuskan
pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat.

Dalam arti luas konstitusi berarti keseluruhan dari


ketentuan-ketentuan dasar atau hukum dasar
Berdasarkan uraian di atas dapat
dinyatakan bahwa konstitusi memiliki
tujuan untuk :
a. Membatasi kekuasaan penguasa agar
tidak bertindak sewenang-wenang
b. Melindungi HAM
c. Pedoman penyelenggara negara.
KONSTITUSI INDONESIA
Terdapat 4 macam UUD (konstitusi Indonesia) yang
pernah berlaku yaitu :
a. Periode 18 Agustus 1945 - 27 Desember 1949 (UUD
1945)
b. Periode 27 Desember 1949 - 17 Agustus 1950 (UUD
RIS)
c. Periode 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959 (UUDS 1950)
d. Periode 5 Juli 1959 – sekarang ( kembali ke UUD
1945)
KETATANEGARAAN INDONESIA
Amandemen UUD 1945 mengubah sistem pemerintahan
Indonesia, Indonesia menganut sistem pemerintahan
Presidensial. Dalam sistem pemerintahan Presidensial yang
diadopsi oleh UUD 1945 pasca amandemen ini memiliki lima
prinsip penting yaitu :
1. Pres. Dan Wk. Pres merupakan satu institusi penyelenggara
kekuasaan eksekutif negara tertinggi di bawah Undang-
Undang Dasar
2. Pres. Dan Wk. Pres di[ilih oleh rakyat secara langsung dan
karena itu secara politik tidak bertanggung jawab kpd MPR
atau lembaga parlemen, melainkan bertanggung jawab
kepada rakyat yang memilih.
3. Pres. dan Wk. Pres dapat dimintakan pertanggung
jawabannya secara hukum apabila Pres dan Wk. Pres
melakukan pelanggaran hukum dan konstitusi.
4. Para menteri adlah pembantu Pres.
5. Untuk membatasi kekuasaan Pres. yang
kedudukannya dalam sistem Presidensial sangat kuat
sesuai dengan kebutuhan untuk enjamin stabilitas
pemerintah, maka ditentukan masa jabatannya Pres.
Selama 5 tahun dan tdk boleh dijabat oleh orang yg
sama lebih dari dua masa jabatan.
Sistem ketatanegaraan Indonesia berkaitan dengan
kewenangan lembaga-lembaga negara menganut
sistem TRIAS POLITICA (John Locke) yang
memisahkan kekuasaan pemerintahan negara menjadi
tiga yaitu :
a. Kekuasaan legislatif
b. Kekuasaan eksekutif
c. Kekuasaan federatif
John Locke meletakkan kekuasaan yudikatif
(mengadili) merupakan bagian dari kekuasaan
eksekutif.
Sedangkan Montesque menyatakan, bahwa
kekuasaan negara harus dibagi dan
dilaksanakan oleh tiga orang atau badan
yang berbeda dan terpisah satu sama lain,
yaitu :
a. Badan legislatif
b. Badan eksekutif
c. Badan yudikatif
Sistem ketatanegaraan Indonesia sebelum
amandemen UUD 1845
UUD 1945

MPR

MA BPK DPR PRESIDEN DPA


Sistem ketatanegaraan Indonesia
setelah amandemen UUD 1945
UUD 1945

RAKYAT

MPR PRESIDEN KEHAKIMAN


BPK
DPR DPD WAKIL PRESIDEN MA MK MY
Prinsip dasar pemerintahan republik
indonesia
a. Negara Indonesia berdasarkan atas hukum bukan
kekuasaan
b. Negara berdasarkan sistem konstitusional
c. Kekuasaan negara yang tertinggi berada di tangan rakyat
d. Presiden adalah penyelenggara pemerintahan negara
yang tertinggi di samping MPR dan DPR
e. Presiden tidak bertanggung jawab pada DPR
f. Menteri negara ialah pembantu presiden dan tidak
bertanggung jawab pada DPR
g. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai