Anda di halaman 1dari 5

Strategi pelaksanaan keperawatan

Hipertensi

DisusunOleh :

NAMA: MUHAMMAD AL-AZZIZ

NIM: 2019206203059

KELAS: 3 B (REGULER)

PRODI S1 ILMU KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

2020/2021
1. Strategi pelaksanaan keperawatan

A. Bina hubungan saling percaya


Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman
dan nyaman saat berintraksi. Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan
saling percaya adalah sebagai berikut.
1) Mengucapkan salam terapuetik
2) Berjabat tangan
3) Menjelaskan tujuan intraksi
4) Membuat kontrak topik, waktu, dan tempat setiap kali bertemu.

B. Membantu pasien mengenal hipertensi


1) Menjelaskan pengertian hipertensi
2) Menjelaskan penggolongan hipertensi
3) Menjelaskan penyebab hipertensi
4) Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi

C. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri
1) Pengalihan situasi
2) Latihan relaksasi dengan tarik napas dalam, mengerutkan, dan mengendurkan otot otot.
3) Hipnotis diri sendiri (latihan lima jari)
4) Motivasi pasien melakukan teknik relaksasi setiapkali

D. Tujuan umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan/pendidikan kesehatan diharapkan pasien dan
keluarga pasien mampu mengetahui tentang hipertensi meliputi pengertian, tanda dan
gejala, komplikasi dan penatalaksanaan dari hipertensi. Serta untuk mencegah terjadinya
komplikasi lebih lanjut.

2. Proses keperawatan

A. Fase pra-ineraksi
Fase pra-intraksi merupakan fase persiapan yang dilakukan perawat sebelum berintraksi
dan berkomunikasi dengan pasien. Misalnya, pada fase ini perawat mencari informasi
tentang klien sebagai lawan bicara,lalu kemudian merancang strategi untuk pertemuan
pertama dengan klien/pasien.

B. Fase Orientrasi
1) Salam terapuetik
Selamat pagi pak?
Perkenalkan nama saya perawat MUHAMMAD AL-AZZIZ,saya disini biasa
dipanggil perawat aziz. saya adalah Mahasiswa keperawatan UMPRI yang sedang
peraktek disini sampai dengan 7 hari kedepan.
Owiyaa nama bapak siapa?
Lebih senang di panggil apa ya pak?
2) Evaluasi / validasi
Perawat aziz dari tadi melihat Tn.s mengangguk anggukkan kepalanya.
3) Kontrak
Topik: bagai mana kalau kita berbincang tentang hipertensi
Waktu: mau berapa lama kira kira ngobrolnya? Oke jadi Tn.S maunya kita
mengobrol selama 20 menit.
Tempat: baiklah mau dimana kita bisa mengobrol, oke jadi kita ngobrolnya diruangan
ini saja ya pak.

C. Fase kerja
Fase kerja merupakan fase dimana perawat mulai melakukan pekerjaan/melaksanakan
kontrak tindakan yang telah disepakati.
1) Menjelaskan pengertian hipertensi
Hipertensi adalah suatu kondisi ketikatekanan darah terhadap dinding arteri terlalu
tinggi, biasanya hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah diatas 140/90. Dan di
anggap parah jika tekanan diatas 180/120.
2) Menjelaskan penggolongan hioertensi
Hipertensi dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu
a. Hipertensi primer
Merupakan kondisi tekanan darah yang tidak diketahui penyebabnya
b. Hipertensi sekunder
Terjadi karna adanya penyakit lain yang mendasari.
3) Menjelaskan penyebab hipertensi
Penyebab hipertensi adalah
a. Cacat bawaan di pembuluh darah
b. Obat obat tertentu
Pil KB,flu, dekongestan
c. Obat illegal
Kokain, amfetamin
4) Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
a. Gejala
Tekanan darah tinggi umumnya berkembang selama bertahun tahun, dan akhirnya
memengaruhi hamper semua orang.untungnya tekanan darah tinggi dapat dengan
mudah dideteksi.
b. Tanda-tanda
-pusing
-sakit kepala
-sesak napas
-mimisan
-sakit dada
-perubahan visual seperti penglihatan tampak buram
-adanya darah dalam urine.

D. Fase terminasi
Fase terminasi merupakan fase akhir dari pertemuan perawat dengan klien/pasien. Tahap
terminasi terbagi menjadi dua yaitu terminasi sementara dan terminasi akhir. Terminasi
sementara adalah akhir dari tiap pertemuan perawat dengan klien/pasien, setelah hal ini
perawat dan klien/pasien masih akan bertemu kembali pada waktu yang berbeda sesuai
dengan kontrak waktu yang telah disepakati bersama. Sedangkan terminasi akhir adalah
akhir pertemuan perawat dengan klien/pasien, hal ini dapat disebabkan karena perawat
tersebut pindah dinas/kerja ke Rumah Sakit lain ataupun pasien telah sembuh dan
diperbolehkan pulang.
1) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawat
a. Evaluasi klien/ subjektif
Bagaimana penjelasannya setelah saya jelaskan tentang hipertensi?
Syukur alhamduliah setelah perawat aziz menjelaskan saya tau bagai mana
menjaga kesehatan dan saya mengerti tentang apa itu hipertensi dan tanda atau
gejalanya.
b. Evaluasi perawat/ objektif
Ternyata Tn.S masih memiliki kemampuan yang baik dalam menjaga penyakit
dan kebersihan, nah kemampuan ini dapat mengaplikasikan di rumah dan di
sekitar.
2) Tindak lanjut klien
Sekarang mari kita masukan jadwal pada saat meminum obat.
Jadwal meminum obat adalah 1x3 setelah makan.
3) Kontrak yang akan datang
Topik : baik besok pagi saya akan melakukan TTV kembali pada Tn.S
Waktu : saya akan kembali lagi besok pagi jam 07.00 ya pak
Tempat : saya akan kembali lagi di ruangan bapak Tn.S

3. Evaluasi
Evaluasi perencanaan harus dibuat perindividu, pengkajian yang berkesinambungan
member data untuk menentukan apakah hasil akhir klien tercapai. Persepsi klien tentang
keberhasilan tapi juga berperan dalam evaluasi. Evaluasi terapi gangguan hipertensi
didasarkan hal hal berikut.
1) Menyebutkan penyebab hipertensi
2) Menyebutkan situasi yang menyertai hipertensi
3) Menyebutkan prilaku hipertensi
4) Melakukan pengalihan situasi
5) Keluarga menyebutkan pengertian hipertensi
6) Keluarga menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
7) Keluarga dan pasien dapat mengaplikasikan terhadap pengalihan situasi

Anda mungkin juga menyukai