Anda di halaman 1dari 4

Paradigma Keperawatan Islami

Kelompok 1

 AULIA PUTRI FARADHISA (G2A020125)


 SEMI NURILWAFA (G2A020126)
 OVISKA ANFITRI AFRINUGRAHEZHA (G2A020129)
 FATHIYA FATMA ALFAIZIN (G2A020144)
 ADINDA ANUGRAH ILLAHI (G2A020145)
 QORI FAIQOTUL HUMA (G2A020147)
 DWI ISWANTI (G2A020151)
 DEPI TRI SURYANI (G2A020164)
 AYU KHUSNUL KHOTIMAH (G2A020165)
 DARA NABILA MUTIARA IRAWAN (G2A020171)

Paradigma Keperawatan Islam

Paradigma Keperawatan Islam adalah cara pandang persepsi, keyakinan, nilai-nilai dan
konsep-konsep dalam menyelenggarakan profesi keperawatan yang melaksanakan sepenuhnya
prinsip dan ajaran Islam.
Ada empat komponen penting dalam paradigma keperawatan islam yaitu  manusia dan
kemanusiaan, lingkungan, sehat dan kesehatan serta keperawatan.

Manusia dan Kemanusiaan


Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang terbaik dan bentuknya dan dimulaikan
Allah, terdiri atas jasad, nuh dan psikologis, dimana makhluk lainnya yang berada di langit dan
di bumi ditundukkan oleh Allah kepada manusia kecuali iblis yang menyombongkan diri.
Surah At-tin (95 : 4). Yang artinya : “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam
bentuk yang sebaik-baiknya”.

Komponen Manusia:

Jasad (Fisik)
Komponen fisik adalah komponen jasad / bentuk, yang dapat makan dan minum,
berjalan, mendengar, melihat, dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Penyakit
jasad : TBC, Pusing, Maag.

Ruh
“Maka apabila telah kusempurnakan kejadiannya (manusia) dan kutiupkan kepadanya
ruh (ciptaan) Ku; maka hendaklah kamu (malaikat, jin dan iblis) tunduk dengan bersujud”. (QS.
Shaad 38 : 72)
Penyakit ruh : malas, dengki, iri, buruk sangka, bohong, sombong, dendam.
Nafs (Jiwa)
(QS. Ar-Ra’d 13 : 28).
Dalam ayat tersebut jiwa merupakan salah satu komponen yang terdapat pada manusia dan
menjadi tentram jika selalu mengingat Allah. Manusia dalam siklus hidupnya melalui proses
reproduksi hingga regenerasi meliputi fase : pernikahan, kehamilan, kelahiran, nifas, tumbuh
kembang dan kematian.

UNSUR LINGKUNGAN
Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai hubungan yang dinamis dengan
lingkungannya serta tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya tersebut.

Lingkungan dibagi menjadi lingkungan internal dan eksternal:

Lingkungan Internal
Lingkungan internal meliputi genetika, struktur fungsi tubuh, psikologis dan internal
spiritual yang dimaksud genitika adalah lingkungan dalam diri manusia yang mempengaruhi
unsur-unsur sifat dan struktur fungsi tubuh. Struktur fungsi tubuh merupakan lingkungan yang
berada dalam diri manusia, didalamnya berisi tulang-belulang, daging, darah dan sebagainya.
Psikologis merupakan lingkungan internal dalam diri manusia yang memiliki peran penting
dalam pengendalian diri manusia, sehingga manusia senantiasa berada dalam ketaqwaan,
ketentraman, kesucian melalui pendekatan diri kepada Allah SWT. Sedangkan lingkungan
internal spiritual (kesucian hati; bebas dari syirik, tidak berdusta, bersikap tawadlu) merupakan
faktor terpenting dalam kehidupan manusia karena sebagai modal dasar, keimanan. Fungsi
lingkungan internal spiritual ini memberikan nuansa keimanan dalam melaksanakan profesi
keperawatan.

Lingkungan Eksternal
Di lingkungan eksternal adalah segala sesuatu yang berada di luar diri manusia yang
secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi pelaksanaan profesi keperawatan,
didalamnya terdiri atas : biologis, fisik, sosial dan spiritual.

Sehat dan Kesehatan


Manusia yang sehat adalah manusia yang sejahtera dan seimbang secara berlanjut dan
penuh daya mampu. Dengan kemampuannya itu ia dapat menumbuhkan dan mengembangkan
kualitas hidupnya seoptimal mungkin.

Upaya Kesehatan
Dalam Al-Qur’an maupun hadits, telah diperingatkan akan pentingnya memperhatikan
kesehatan baik dalam konteks upaya promotfi, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
- Upaya Promotif : Yaitu upaya untuk meningkatkan kondisi yang sudah baik atau sehat menjadi
lebih baik atau lebih sehat.
- Upaya Preventif: Yaitu upaya mencegah atau melindungi diri dari terjadinya penyakit.
- Upaya Keratif: Walaupun yang menyembuhkan penyakit itu Allah, tetapi bila dalam keadaan
sakit haruslah berusaha menyembuhkannya dengan jalan berobat.
- Upaya Rehabilitatif: Upaya rehabilitatif adalah upaya memperbaiki atau mengembalikan suatu
kondisi dari keadaan sakit menjadi lebih sehat. Upaya rehabilitatif harus senantiasa diupayakan
agar tidak jatuh kepada kondisi lebih parah atau buruk.

Keperawatan
Keperawatan adalah suatu manifesatikan dari ibadah yang berbentuk pelayanan
profesional dan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada
keimanan, keilmuan, dan amal serta kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-
kultural-spiritual yang komprehensif, ditunjukkan kepada individu keluarga dan masyarakat,
baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh siklus kehidupan manusia. Keperawatan Islam
tidak dapat dipisahkan dari ajaran Islam secara keseluruhan. Berbagai dalil dalam Al-Qur’an dan
Hadits juga Tarikh Islam diyakini bahwa keperawatan Islam ada sejak jaman nabi Adam.
perawat dituntut memiliki keterampilan intelektual, interpersonal, teknikal, serta memiliki
kemampuan berdakwah amar ma’ruf nahi munkar yang berpedoman pada kaidah-kaidah Islam,
medik dan keperawatan yang mencakup:
1. menerapkan konsep, teori dan prinsip dalam keilmuan terkait asuhan medik dan asuhan
keperawatan dengan mengutamakan pedoman pada Alquran dan hadis
2. melaksanakan asuhan medik dan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan
islami melalui kegiatan kegiatan pengkajian yang berdasarkan bukti (evidence-based
healthcare)
3. mempertanggungjawabkan atas segala tindakan dan perbuatan yang berdasarkan bukti
(evidence-based healthcare)
4.  berlaku jujur, ikhlas dalam memberikan pertolongan kepada pasien baik secara individu,
keluarga, kelompok maupun masyarakat dan semata-mata mengharapkan ridha Allah Swt
5. bekerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan dan menyelesaikan masalah pelayanan kesehatan yang berorientasi pada
asuhan medik dan asuhan keperawatan yang berdasarkan bukti (evidence-based
healthcare).

 perawat yang melaksanakan pelayanan kesehatan harus mempunyai sifat-sifat sbb:

(1) tulus ikhlas karena Allah (QS. Al-Bayyinah: 5);


(2) penyantun (QS. Al-A’raf: 56, QS. Al-Baqarah: 263);
(3) ramah (QS. Ali Imran: 159);
(4) sabar (QS. Asy-Syura: 43);
(5) tenang (HR. Ibnu Sa’ad);
(6) tegas (HR. Ahmad dan Bukhari);
(7) patuh pada peraturan (HR. Bukhari, Muslim, dan Abu Daud);
(8) bersih (QS. At-Taubah: 108, QS. Al-Muddattsir: 4, HR. Abu Daud);
(9) penyimpan rahasia (QS. An-Nisa: 148, QS. An-Nur: 19, HR. Ibnu Majjah, Abu Daud,
Muslim, Abu Hurairah);
(10) dapat dipercaya (QS. Al-Mukminun: 1-11, QS. Al-Anfal: 27, QS. An-Nisa: 58, HR.
Ahmad);
(11) bertanggung jawab (QS. Al-Isra’: 36, HR. Ibnu Hibban, Anas bin Malik, dan Ahmad).

Anda mungkin juga menyukai