WUDLU
A. Pengertian Wudlu
Wudlu menurut bahasa adalah bersih, bagus, dan elok.
Sedang menurut istilah wudlu adalah menghilangkan hadas
kecil dengan cara menggunakan air yang bersih pada
anggota wudlu, yaitu wajah, kedua tangan, kedua kaki, dan
kepala (rambut) dengan cara yang telah ditentukan sesuai
kaidah syariat.
Gambar 1
Membasuh Telapak Tangan
1
4. Menghisap air dari telapak tangan sebelah,
berkumur kumur dan menyemburkan tiga kali (3x).
Dan menyempurnakan dalam berkumur dan
menghisap air jika tidak dalam keadaan puasa dan
sakit.
Gambar 2
Berkumur Kumur
Gambar 3
Membasuh Hidung
2
Gambar 4
Membasuh Muka
Gambar 5
Membasuh kedua tangan
3
serta mengusap kedua telinga bagian dalam dengan
telunjuk dan telinga bagian luar dengan ibu jari.
Gambar 6
Membasuh kepala
dan telinga
Gambar 6
Membasuh kedua kaki
4
11. Membaca Do’a sesudah wudlu. Adapun Do’a
sesudah berwudlu adalah:
5
BAB II
MANDI WAJIB
6
2. Mulai dengan membasuh/mencuci kedua tangan. (HR
Bukhari Muslim dari Aisyah)
3. Mencuci kemaluan dengan tangan kiri. (HR Syaikhani
dari Maimunah)
4. Menggosokkan tangan kiri tersebut ke tanah/ lantai
(HR Syaikhani dari Maimunah)
5. Berwudhuk seperti wudhuk shalat. (HR Bukhari Muslim
dari Aisyah).
6. Mengambil air dan memasukkan jari tangan ke pokok
rambut dengan sedikit wangi-wangian (HR Muslim
dari Aisyah).
7. Kalau perempaun, rambutnya diuraikan. (HR Ibnu
Majah dari Aisyah).
8. Mulai membasuh pada sisi kanan (dari badan). HR
Muttafaq Alaihi dari Aisyah)
9. Menuangkan air diatas kepala 3 kali, dan meratakan
air atas badan semuanya. (HR Bukhari Muslim dari
Aisyah).
10. Badan digosok-gosok.
11. Membasuh kaki dengan mendahulukan yang kanan
dari yang kiri.
12. Jangan berlebih-lebihan dalam menggunakan air.
7
BAB III
TAYAMUM
A. Pengertian Tayamum
Tayamum menurut bahasa adalah al-qashdu, menuju
dan menyengaja kepada sesuatu. Sedangkan menurut istilah
tayamum adalah menuju kepada tanah (debu) untuk
mengusapkan muka dan kedua telapak tangan sebagai
ganti dari air untuk berwudlu dan mandi wajib.
8
2. Meletakan kedua telapak
tangan ke tanah (atau tempat
yang mengandung debu) yang
bersih dan suci.
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
9
5. Tangan kiri mengusap
punggung telapak kanan dan
sebaliknya.
Gambar 4
Catatan:
1) Urutan nomor-nomor di atas harus dilakukan dengan
tertib
2) Wudlu atau tayamum menjadi batal apabila: ada sesuatu
yang keluar dari dua jalan (persunatan dan dubur),
bersentuhan dengan lain jenis (setubuh), menyentuh
kemaluan, tidur nyenyak dengan posisi miring.
10
BAB IV
SHALAT FARDLU
11
“Apakah orang shalat mengatakan sesuatu sebelum dia
takbir?” Imam Ahmad menjawab, “Tidak.” (Masaail al
Imam Ahmad hal 31 dan Majmuu' al Fataawaa XXII/28).
As Suyuthi berkata, “Yang termasuk perbuatan bid'ah
adalah was-was (selalu ragu) sewaktu berniat sholat.
Hal itu tidak pernah diperbuat oleh Nabi shallallahu
'alaihi wasallam maupun para shahabat beliau. Mereka
dulu tidak pernah melafadzkan niat shalat sedikitpun
selain hanya lafadz takbir.”
Asy Syafi'i berkata, “Was-was dalam niat shalat dan
dalam thaharah termasuk kebodohan terhadap syariat
atau membingungkan akal.” (Lihat al Amr bi al Itbaa' wa
al Nahy 'an al Ibtidaa').
2. Berdiri tegak (bagi yang sehat dan mampu) ke arah
kiblat.
3. Pandangan ke arah tempat sujud
dan merenggangkan kudua kaki
kiri dan kanan.
Gambar 1
12
4. Melakukan Takbiratul
ihram. Takbiratul ihram
tersebut harus diucapkan
dengan lisan (bukan
diucapkan di dalam hati)
dengan membaca Allahu
Akbar, seraya
mengangkat kedua
tangan sejajar dengan
bahu (lihat gambar di
samping).
Gambar 2
Gambar 3
13
Kemudian membaca Do'a Iftitah
Artinya:
Ya Allah, jauhkanlah antara diriku dan di antara kesalahan-
kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan
barat.
Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan sebagaimana
dibersihkannya kain putih dari kotoran.
Ya Allah, cucilah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju
dan embun.
14
7. Membaca surat Al-Fatihah, dan sebelumnya membaca
ta’awudz kemudian basmallah secara sirri (pelan), dan
berhenti di setiap akhir ayat.
15
pundak atau telinga, ucapkan Allahu akbar sambil
bergerak turun.
13. Letakkan telapak tangan di lutut, dengan posisi
mencengkeram, jari-jari direnggangkan, dan siku agak
dibentangkan.
14. Punggung lurus, kepala lurus dengan punggung, dan
lakukan dengan thumakninah.
Gambar 4
16
Catatan :
Yang Dilarang Ketika Ruku'
Larangan di sini adalah larangan dari Rasulullah bahwa
sewaktu ruku' kita tidak boleh membaca Al-Qur-an.
Berdasarkan hadits:
“Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang
membaca Al-Qur-an dalam ruku' dan sujud.” (Hadits
dikeluarkan oleh Al Imam Muslim dan Abu 'Awwanah)
“Ketahuilah bahwa aku dilarang membaca Al-Qur-an
sewaktu ruku' dan sujud…” (Hadits dikeluarkan oleh Al
Imam Muslim dan Abu 'Awwanah).
16. Kemudian I'tidal (Dianjurkan untuk memperlama berdiri
i'tidal dan bersikap tenang).
Gambar 5
17
Membaca :
Gambar 6
18
Membaca :
Gambar 7
19
Membaca Doa :
Gambar 8
20
DOA
Duduk at-tahiyatul awal atau at-tahiyatul akhir
21
DI TAMBAH DOA
memohon perlindungan dari 4 hal:
22
Ada fitnah syubhat dan syahwat; selama manusia masih
hidup di dunia dia akan selalu terkena fitnah. Terkadang
ujian tersebut bisa menggelincirkannya dari agamanya.
Terkadang dia bisa fasik dan durhaka karena fitnah tersebut.
Berapa banyak orang yang menyimpang dan sesat
disebabkan fitnah tersebut. Kita memohon perlindungan
kepada Allah dari hal tersebut dan semoga kita selalu diberi
keteguhan dan ketabahan. (Maroji': Kitab Bulughul Maram
hadits no 308).
23. Salam: Selanjutnya salam, menoleh ke kanan sampai
kelihatan pipi kanan dari belakang dengan mengucapkan:
Gambar 9
23
Catatan GERAKAN SALAM YANG DILARANG
Sering terlihat orang yang mengucapkan salam ketika
menoleh ke-kanan dibarengi dengan gerakan telapak
tangan dibuka kemudian ketika menoleh ke kiri tangan
kirinya di buka. Gerakan tangan ini dilarang oleh shallallahu
'alaihi wa sallam.
“Mengapa kamu menggerakkan tangan kamu seperti
gerakan ekor kuda yang lari terbirit-birit dikejar binatang
buas? Bila seseorang di antara kamu mengucapkan salam,
hendaklah ia berpaling kepada temannya dan tidak perlu
menggerakkan tangannya.” [Ketika mereka sholat lagi
bersama Rasullullah, mereka tidak melakukannya lagi]. (Pada
riwayat lain disebutkan: “Seseorang diantara kamu cukup
meletakkan tangannya di atas pahanya, kemudian ia
mengucapkan salam dengan berpaling kepada saudaranya
yang di sebelah kanan dan saudaranya di sebelah kiri).
(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Muslim, Abu 'Awanah,
Ibnu Khuzaimah dan At-Thabrani).
24
BAB V
TUNTUNAN DZIKIR SESUDAH
SHALAT FARDLU
25
“Tidak ada sembahan yang berhak disembah melainkan
Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala
kerajaan dan pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
Ya Allah, tidak ada yang mampu mencegah sesuatu yang
telah Engkau berikan dan tidak ada yang mampu memberi
sesuatu yang Engkau cegah. Tidak bermanfaat kekayaan
dan kemuliaan itu bagi pemiliknya untuk (menebus) siksaan-
Mu.” (Sahih; H.R. Bukhari, no. 6862; Muslim, no. 593; An-
Nasa'i, no. 1341)
- Setelah itu, Anda bisa mengucapkan tasbih ( ),
tahmid ( ), dan takbir ( ) sebanyak 33 kali,
kemudian menyempurnakannya sehingga genap menjadi
seratus dengan mengucapkan,
26
“Barang siapa yang bertasbih, bertahmid, dan bertakbir
sebanyak 33 kali setelah melaksanakan shalat fardhu
sehingga berjumlah 99 kemudian menggenapkannya untuk
yang keseratus dengan ucapan:
27
bertasbih, bertahmid, dan bertakbir masing-masing
sebanyak sepuluh kali sesudah menunaikan shalat fardhu.”
(Sahih; H.R. Tirmidzi, no. 3410; Shahihut Tirmidzi, no. 2714)
Kemudian membaca Ayat Kursi serta surat Al-Ikhlash,
Al-Falaq, dan An-Nas.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
28
BAB VI
TUNTUNAN SHALAT JANAZAH
29
“Bahwasanya Rasulullah mengumumkan kematian An
Najasyi pada hari kematiannya. Rasul keluar bersama para
sahabatnya ke lapangan, lalu mengatur shaf, kemudian
(melaksanakan shalat dengan) bertakbir sebanyak empat
kali.” [HR Al Bukhari (1333) dan Muslim (951)] Kitab Al-
Ahkam Janaaiz.
30
Setelah membaca Surat Fatihah dilanjutkan dengan
membaca sholawat :
31
ALLÂHUMMAGFIRLAHU WARHAMHU WA‘Â FIHI WA‘FU ‘ANHU
WA AKRIM NUZULAHU WA WASI‘ MUDKHALAHU WAGSILHU
BIMÂIN WAS SALJIN WABARADIN WA NAQQIHI MINALKHATÂYÂ
KAMÂ YUNAQQAS SAUBUL ABYADU MINAD DANASI WA
ABDILHU DÂRAN KHAIRAN MIN DÂRIHI WA AHLAN KHAIRAN
MIN AHLIHI WA ZAUJAN KHAIRAN MIN ZAUJIHI WA QIHI
FITNATAL QABRI WA ‘ADÝÂBANNÂR.
“Wahai, Allah! Berilah ampunan baginya dan rahmatilah
dia. Selamatkanlah dan maafkanlah ia. Berilah kehormatan
untuknya, luaskanlah tempat masuknya, mandikanlah ia
dengan air, es dan salju. Bersihkanlah dia dari kesalahan
sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari
kotoran. Gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari
rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya
32
semula, isteri yang lebih baik dari isterinya semula.
Masukkanlah ia ke dalam surga, lindungilah dari adzab
kubur dan adzab neraka.”
33
tempak, Ya Allah siapa yang Engkau hidupkan dari kami
maka hidupkanlah dia di atas Islam. Dan siapa yang engkau
wafatkan maka wafatkanlah dia di atas Iman. Ya Allah
janganlah Engkau halangi kami akan pahalanya dan
janganlah Engkau sesatkan kami sepeninggalnya.”
Untuk jenazah anak-anak ditambah dengan doa:
34
BAB VII
SHALAT SAFAR
35
Mengqashar di sini ada kalanya dengan mengurangi
jumlah rakaat dari 4 menjadi 2, yaitu di waktu bepergian
dalam kead aan aman dan ada kalan ya den gan
meringankan rukun-rukun dari yang 2 rakaat itu, yaitu
di waktu dalam perjalanan dalam keadaan khauf. dan
ada kalanya lagi meringankan rukun-rukun yang 4
rakaat dalam keadaan khauf di waktu hadhar.
Dalil Hadis
36
“Ketika sholat pertama kali diwajibkan adalah dua reka'at,
lalu dua reka'aat tersebut ditetapkan sebagai sholat safar,
dan disempurnakan ( menjadi empat reka'at ) untuk sholat
orang yang sedang muqim.“ (HR Bukhari dan Muslim )
37
(diringkas), dari 4 rakaat menjadi 2 rakaat.
3. Shalat yang Boleh di Jamak dan di Qashar
a. Shalat yang boleh dijamak
1) Shalat zuhur.
2) Shalat asar.
3) Shalat magrib.
4) Shalat isya.
Shalat subuh tidak boleh di-jamak.
b. Shalat yang boleh di-qashar
1. Shalat zuhur.
2. Shalat asar.
3. Shalat isya.
Shalat magrib dan shalat subuh tidak boleh di-
qashar.
38
1) Berniat shalat duhur dengan jamak takdim.
2) Takbiratul ihram
3) Shalat duhur empat rakaat seperti biasa.
4) Salam.
5) Berdiri lagi dan berniat shalat yang kedua (asar),
6) Takbiratul Ihram
7) Shalat asar empat rakaat seperti biasa.
8) Salam.
Catatan: Setelah salam pada shalat yang pertama harus
langsung berdiri, tidak boleh diselingi perbuatan atau
perkataan misalnya zikir, berdo'a, bercakap-cakap dan
lain-lain.
39
Catatan: Ketentuan setelah salam pada Shalat yang
pertama sama seperti Shalat jamak takdim. Untuk
menghormati datangnya waktu Shalat, hendaknya ketika
waktu Shalat pertama sudah tiba, maka orang yang akan
menjamak ta'khir, sudah berniat untuk menjamak ta'khir
Shalatnya, walaupun Shalatnya dilaksanakan pada waktu
yang kedua
40
Lampiran:
Doa-doa Harian dalam Kompetensi Keberagamaan
1. Doa Memulai Bekerja
41
3. Doa Sesudah Makan atau Minum
42
Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan (yang wajib
disembah) kecuali Allah. Aku bersaksi bahwa
Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah,
Jadikanlah aku sebagai bagian dari orang-orang yang
mau bertaubat dan jadikan (pula) aku sebagai bagian
dari orang-orang yang menyucikan diri.
7. Doa untuk Kebaikan Dunia dan Akhirat
43
Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku dan
kasihanilah keduanya bagaikan beliau mengasihiku di
masa kecil
Keterangan:
Boleh ada versi-versi lain, sejauh berdasar kepada as-
Sunnah al-Maqbulah. Doa seperlunya (diserahkan
kepada intensifikasi masing-masing).
44
11. Doa Kafaratul Majlis
45
Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari
sifat ragu, syirik, suka membantah, nifaq (munafik),
keburukan akhlaq.
14. Doa Masuk kedalam Masjid
46
17. Doa Keselamatan
47
mukminat, yang masih hidup dan yang sudah wafat.
Sesunggunghnya Engkau Maha mendengar, Maha
dekat, dan senantiasa menjawab (positif) terhadap
semua doa
19. Doa Dijauhkan dari Kepemilikan Ilmu yang Tidak
Bermanfaat
48
21. Doa untuk Kebaikan Istri dan Anak-anaknya
49
23. Doa untuk Ziarah Kubur
50
25. Doa Menyembelih Hewan Aqiqah
51
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.
Maha suci Allah yang telah memperjalankan kepergianku
ini, dan kepada Tuhan kami, pastilah kami kembali (kepada-
Nya). Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-
Mu kebaikan, ketakwaan, dan amal perbuatan yang
Engkau ridlai dalam perjalanan ini.Ya Allah, sesungguhnya
aku memohon perlindungan dari susahnya bepergian,
buruknya penantian, dan buruknya ketika kami kembali
baik bagi harta maupun keluarga kami.
29. Doa Sampai di tempat Tujuan Bepergian, Semisal
Perjalanan Dinas
52
Aku memohon perlindungan dengan firman-firman
Allah yang Maha sempurna dari kejahatan makhluk.
Ya Al lah aku memoh on ke pada-M u kebai kan
kampung ini, kebaikan penduduknya, dan kebaikan
apa saja yang ada di dalamnya. Aku memohon
perlindungan kepada-Mu dari kejahatan kampung
ini, kejahatan penduduknya, dan kejahatan apa saja
yang ada di dalamnya.
30. Doa Sayyidul Istighfar/Doa Muhasabah/Doa Shalat
Tahajjud
53
perbuatan burukku. Aku mengakui kenikmatan dari-
Mu untukku. Aku juga yang mengakui akan dosa-
dosaku, karena itu ya Allah ampunilah dosaku, karena
tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau
sendiri. Amin.
31. Doa Upacara Pemberangkatan Umrah/Haji bagi
Teman-temanya
54
Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri, jika
Engkautidak mengampuni dan mengasihani, sungguh
kami benar-benar merugi. Ya Allah, sesungguhnya aku
termasuk orang-orang yang telah menganiaya diri.
Ya A llah Tuhan k ami, s esungg uhnya aku te lah
menganiaya diri sendiri dengan penganiayaan yang
begitu banyak, sementara itu tidak ada yang bisa
mengampuni dosa kecuali Engkau, karena itu ya Allah,
ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu, dan
kasihanilah aku karena Engkau banyak memberikan
ampunan dan kasih sayang.
55
56