Anda di halaman 1dari 56

BAB I

WUDLU

A. Pengertian Wudlu
Wudlu menurut bahasa adalah bersih, bagus, dan elok.
Sedang menurut istilah wudlu adalah menghilangkan hadas
kecil dengan cara menggunakan air yang bersih pada
anggota wudlu, yaitu wajah, kedua tangan, kedua kaki, dan
kepala (rambut) dengan cara yang telah ditentukan sesuai
kaidah syariat.

B. Tata Cara Wudlu


Adapun tata cara berwudlu adalah sebagai berikut:
1. Membaca “ Bismillahirrahmanir-rahim”
2. Mengikhlaskan diri dengan Niat
3. Membasuh kedua telapak tangan sebanyak tiga kali
(3x)

Gambar 1
Membasuh Telapak Tangan

1
4. Menghisap air dari telapak tangan sebelah,
berkumur kumur dan menyemburkan tiga kali (3x).
Dan menyempurnakan dalam berkumur dan
menghisap air jika tidak dalam keadaan puasa dan
sakit.

Gambar 2
Berkumur Kumur

5. Membasuh Hidung dengan air seciduk yang


dimasukkan dengan cara dihisap/istinsyaq (kalau
memungkinkan) dan dibersihkan dengan tangan kiri.
Dilakukan sebanyak tiga kali (3x).

Gambar 3
Membasuh Hidung

6. Membasuh muka (3x) Dengan menggosok-


gosokannya, mengusap kedua sudut mata dan
melebihkan dalam membasuhnya.

2
Gambar 4
Membasuh Muka

7. Menyela-nyela jenggot (kalau ada).


8. Membasuh kedua tangan beserta kedua sikut (3x)
Dengan mendahulukan tangan kanan, menggosok-
gosoknya dan menyela-nyelai jari tangan serta
melebihkan dalam membasuhnya.

Gambar 5
Membasuh kedua tangan

9. Mengusap kepala satu kali, dengan cara menjalankan


kedua telapak tangan dari ujung kepala hingga
tengkuk dan mengembalikannya pada posisi semula,

3
serta mengusap kedua telinga bagian dalam dengan
telunjuk dan telinga bagian luar dengan ibu jari.

Gambar 6
Membasuh kepala
dan telinga

10. Membasuh kedua kaki beserta kedua mata kaki


sebanyak tiga kali (3x) dengan mendahulukan kaki
kanan, menggosok-gosoknya
dan menyela-nyelai jari kaki
serta melebihkan dalam
membasuhnya.

Gambar 6
Membasuh kedua kaki

4
11. Membaca Do’a sesudah wudlu. Adapun Do’a
sesudah berwudlu adalah:

Ayshadu an laa ilaaha illa Allahu wahdahu laa


syariika lahu wa asyhadu anna Muhammadan
‘abduhu wa rasuuluhu
Artinya : ”Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain
Allah Yang Esa, tiada sekutu baginya dan aku
bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan
Rasul-Nya”

C. Hal-Hal Yang Membatalkan Wudlu.


Hal-Hal yang dapat membatalkan Wudlu adalah
sebagai berikut:
1. Keluar sesuatu dari salah satu dua jalan (kemaluan)
2. Melakukan hubungan seksual
3. Menyentuh kemaluan
4. Tidur yang nyenyak dengan berbaring.

5
BAB II
MANDI WAJIB

A. Pengertian Mandi Wajib


Mandi menurut bahasa adalah menuangkan air pada
sesuatu. Sedang menurut Istilah adalah mandi (al-Ghuslu)
adalah menuangkan air pada seluruh tubuh dengan cara
yang telah ditentukan sesuai kaidah syariat Islam.

B. Hal-hal Yang Mewajibkan Mandi Wajib


Adapun hal-hal yang dapat mewajibkan seorang muslim
melakukan mandi wajib adalah sebagai berikut:
1. Bertemunya dua kelamin (laki-laki dan perempuan)
melakukan hub sexual
2. Mengeluarkan air mani atau sperma
3. Selesai haid
4. Selesai dari Nifas
5. Akan Menghadiri Shalat Jumat dan dua hari raya (bagi
Pria)

C. Tata Cara Mandi Wajib


Tata cara melaksanakan mandi wajib adalah sebagai
berikut :
1. Berniat dengan ikhlas karena Allah.

6
2. Mulai dengan membasuh/mencuci kedua tangan. (HR
Bukhari Muslim dari Aisyah)
3. Mencuci kemaluan dengan tangan kiri. (HR Syaikhani
dari Maimunah)
4. Menggosokkan tangan kiri tersebut ke tanah/ lantai
(HR Syaikhani dari Maimunah)
5. Berwudhuk seperti wudhuk shalat. (HR Bukhari Muslim
dari Aisyah).
6. Mengambil air dan memasukkan jari tangan ke pokok
rambut dengan sedikit wangi-wangian (HR  Muslim
dari Aisyah).
7. Kalau perempaun, rambutnya diuraikan. (HR Ibnu
Majah dari Aisyah).
8. Mulai membasuh pada sisi kanan (dari badan). HR
Muttafaq Alaihi dari Aisyah)
9. Menuangkan air diatas kepala 3 kali, dan meratakan
air atas badan semuanya. (HR Bukhari Muslim dari
Aisyah).
10. Badan digosok-gosok.
11. Membasuh kaki dengan mendahulukan yang kanan
dari yang kiri.
12. Jangan berlebih-lebihan dalam menggunakan air.

Tidak dijumpai dalil tentang doa sehabis mandi.


Dalam menggunakan air untuk mandi jangan berlebih-
lebihan. Secukupnya saja, Karena hal ini bersifat
makruh (pemborosan air).

7
BAB III
TAYAMUM

A. Pengertian Tayamum
Tayamum menurut bahasa adalah al-qashdu, menuju
dan menyengaja kepada sesuatu. Sedangkan menurut istilah
tayamum adalah menuju kepada tanah (debu) untuk
mengusapkan muka dan kedua telapak tangan sebagai
ganti dari air untuk berwudlu dan mandi wajib.

B. Hal-hal yang Membolehkan Tayamum


Keadaan yang memungkinkan bagi seorang untuk
bertayamum adalah sebagai berikut:
1. Dalam keadaan tidak ada air (dlarurah)
2. Dalam Keadaan Sakit
3. Dalam Keadaan Safar (traveling–Pesawat, Kereta Api,
Kapal Laut)
4. Dalam keadaan Perang

C. Tata Cara Tayamum


Tata cara melaksanakan tayamum adalah sebagai
berikut:
1. Niat Ikhlash dan membaca Basmalah.

8
2. Meletakan kedua telapak
tangan ke tanah (atau tempat
yang mengandung debu) yang
bersih dan suci.

Gambar 1

3. Meniup Atau menepuk Debu di


kedua telapak tangan.

Gambar 2

4. Mengusap muka dengan kedua


telapak tangan.

Gambar 3

9
5. Tangan kiri mengusap
punggung telapak kanan dan
sebaliknya.

Gambar 4

D. Hal-Hal yang membatalkan Tayamum


Adapun hal-hal yang membatalkan tayamum adalah
sebagai berikut:
1. Semua yang membatalkan wudlu
2. Apabila hal-hal yang menyebabkan diperbolehkannya
tayamum sudah hilang

Catatan:
1) Urutan nomor-nomor di atas harus dilakukan dengan
tertib
2) Wudlu atau tayamum menjadi batal apabila: ada sesuatu
yang keluar dari dua jalan (persunatan dan dubur),
bersentuhan dengan lain jenis (setubuh), menyentuh
kemaluan, tidur nyenyak dengan posisi miring.

10
BAB IV
SHALAT FARDLU

A. Pengertian Shalat Fardlu


Shalat Fardlu adalah shalat yang diwajibkan kepada
kaum muslimin dan muslimat sehari semalam 5 X, yaitu
shalat Shubuh (2 Rakaat) Shalat Dzuhur (4 Raka'at), Shalat
Magrib (3 Raka'at) dan Shalat Isya (4 Raka'at).

B. Syarat Syahnya Shalat


1. Suci dari Hadas Kecil dan Besar
2. Bepakaian Sopan, dan tempat shalat bersih dari Najis
3. Menutup Aurat
4. Menghadap Kiblat
5. Telah Masuk waktu shalat

C. Tata Cara Shalat


1. Niat dalam hati
Catatan :Niat tidak dilafadzkan.
Dan tidaklah disebutkan dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dan tidak pula dari salah seorang sahabatnya
bahwa niat itu dilafadzkan.
Abu Dawud bertanya kepada Imam Ahmad. Dia berkata,

11
“Apakah orang shalat mengatakan sesuatu sebelum dia
takbir?” Imam Ahmad menjawab, “Tidak.” (Masaail al
Imam Ahmad hal 31 dan Majmuu' al Fataawaa XXII/28).
As Suyuthi berkata, “Yang termasuk perbuatan bid'ah
adalah was-was (selalu ragu) sewaktu berniat sholat.
Hal itu tidak pernah diperbuat oleh Nabi shallallahu
'alaihi wasallam maupun para shahabat beliau. Mereka
dulu tidak pernah melafadzkan niat shalat sedikitpun
selain hanya lafadz takbir.”
Asy Syafi'i berkata, “Was-was dalam niat shalat dan
dalam thaharah termasuk kebodohan terhadap syariat
atau membingungkan akal.” (Lihat al Amr bi al Itbaa' wa
al Nahy 'an al Ibtidaa').
2. Berdiri tegak (bagi yang sehat dan mampu) ke arah
kiblat.
3. Pandangan ke arah tempat sujud
dan merenggangkan kudua kaki
kiri dan kanan.

Gambar 1

12
4. Melakukan Takbiratul
ihram. Takbiratul ihram
tersebut harus diucapkan
dengan lisan (bukan
diucapkan di dalam hati)
dengan membaca Allahu
Akbar, seraya
mengangkat kedua
tangan sejajar dengan
bahu (lihat gambar di
samping).
Gambar 2

5. Bersedakep dengan cara meletakan tangan kanan di


atas punggung telapak tangan kiri berserta pergelangan
dan lengan tangan di atas dada (lihat gambar).

Gambar 3

13
Kemudian membaca Do'a Iftitah

Allaahumma baa'id bainii wabainaa khotoo yaa ya kamaa


baa 'adta bainal masyriqi wal maghrib.
Allaahumma naqqinii minal khotoo yaa kamaa yunqqots
tsaubul abyadhuu minaddanas.
Allaahummaghsil khotoo yaa ya bil maa i wats tsalji walbarod.

Artinya:
Ya Allah, jauhkanlah antara diriku dan di antara kesalahan-
kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan
barat.
Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan sebagaimana
dibersihkannya kain putih dari kotoran.
Ya Allah, cucilah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju
dan embun.

6. Membaca Ta'awudz dan Basmallah

14
7. Membaca surat Al-Fatihah, dan sebelumnya membaca
ta’awudz kemudian basmallah secara sirri (pelan), dan
berhenti di setiap akhir ayat.

(Alhamdu Lilla-hi rabbil 'a-lami-n. arrahma-nir rahi-m. ma-


liki yawmid di-n. iyya-ka na'budu wa iyya-ka nasta'i-n.
ihdinash shira-thal mustaqi-m. shira-thal ladzi-na an'amta
'alaihim ghairil maghdlubi 'alaihim waladldla-lin
8. Ucapkanlah amiin setelah selesai Al-fatihah, baik jadi
imam, makmum, maupun shalat sendiri.
9. Keraskanbacaanamiinjikaandamenjadi makmum.
10. Bacalah surat yang anda hafal (Surat Pendek).
11. Diam sejenak seusai baca surat
12. Mulai rukuk dengan mengangkat kedua tangan sejajar

15
pundak atau telinga, ucapkan Allahu akbar sambil
bergerak turun.
13. Letakkan telapak tangan di lutut, dengan posisi
mencengkeram, jari-jari direnggangkan, dan siku agak
dibentangkan.
14. Punggung lurus, kepala lurus dengan punggung, dan
lakukan dengan thumakninah.

Gambar 4

15. Bacalah doa rukuk setelah anda sempurna rukuk:

Subhaanaka allaahuma robbanaa wabihamdika


allaahumaghfirlii.
Artinya: “Segala puji bagi-Mu, Ya Allah Tuhan kami, dan
dengan memuji-Mu yan Allah ampunilahaku”.

16
Catatan :
Yang Dilarang Ketika Ruku'
Larangan di sini adalah larangan dari Rasulullah bahwa
sewaktu ruku' kita tidak boleh membaca Al-Qur-an.
Berdasarkan hadits:
“Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang
membaca Al-Qur-an dalam ruku' dan sujud.” (Hadits
dikeluarkan oleh Al Imam Muslim dan Abu 'Awwanah)
“Ketahuilah bahwa aku dilarang membaca Al-Qur-an
sewaktu ruku' dan sujud…” (Hadits dikeluarkan oleh Al
Imam Muslim dan Abu 'Awwanah).
16. Kemudian I'tidal (Dianjurkan untuk memperlama berdiri
i'tidal dan bersikap tenang).

Gambar 5

17
Membaca :

Robbanaa walakalhamdu hamdan katsiiran thayyiban


mubaarokan fiihi
Artinya: “Ya Tuhan kami, (hanya) untukMu lah (segala)
pujian yang banyak, baik, dan diberkahi padanya
Atau membaca

(Sami'alla-huliman hamidah rabbana- walakal hamdu)


17. Sujud (Sujud dengan bertumpu pada 7 anggota badan:
wajah (kening dan hidung), dua telapak tangan, dua lutut,
dan dua ujung kaki), lihat gambar 6
Tangan membentang ke samping, punggung posisi
tengah dan kaki hampir menyiku. Tenang dan bacalah
doa sujud

Gambar 6

18
Membaca :

(Subha-naka rabbiyal a'la) 3x


Atau :

Subhaanaka allaahuma robbanaa wabihamdika


allaahumaghfirlii.
Artinya: “Segala puji bagi-Mu, Ya Allah Tuhan kami, dan
dengan memuji-Mu yan Allah ampunilahaku
18. Bangkit dari sujud sambil membaca takbir: Allahu akbar,
kemudian duduk iftirasy. Punggung tegak, letakkan
telapak tangan di atas paha atau lutut, posisi jari agak
renggang.

Gambar 7

19
Membaca Doa :

(Alla-hummagh firli- war hamni- waj burni- wahdini-


war zuqni-)
Artinya: “Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku,
cukupilah aku, tunjukilah aku, dan berilah rizki untukku
19. Kemudian berdiri ke rakaat berikutnya dengan bertumpu
pada kedua tangan, sambil bertakbir.
20. Berdirilah sempurna dan langsung sedekap.
21. Lakukan seperti yang anda lakukan pada rakaat
sebelumnya.
22. Setelah anda mendapatkan dua rakaat, bertakbir
kemudian duduk tasyhud awal, letakkan telapak tangan
di atas paha atau lutut, posisi jari agak renggang,
acungkan jari telunjuk tangan kanan.

Gambar 8

20
DOA
Duduk at-tahiyatul awal atau at-tahiyatul akhir

(Attahiyya-tu Lilla-hi wash shalawa-tu wath thayyiba-tu was


sala-mu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatulla-hi wa Baraka-
tuh. Assala-mu 'alaina- wa 'ala 'iba-dilla-hish sha-lihi-n.
Asyhadu alla- ila-ha illalla-h wa asyahadu anna muhammadan
'abduhu wa rasu-luh. Alla-humma shalli 'ala Muhammad wa
'ala a-li Muhammad kama- shallaita 'ala ibra-hi-ma wa a-li
ibra-hi-m. wa ba-rik 'ala Muhammad wa a-li muhamad kama-
ba-rakta 'ala ibra-hi-m wa a-li ibra-hi-m. innaka hami-
dummaji-d)

21
DI TAMBAH DOA
memohon perlindungan dari 4 hal:

“Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari


siksaan kubur, siksa neraka Jahanam, fitnah kehidupan dan
setelah mati, serta dari kejahatan fitnah Al-Masih Dajjal.”
Catatan keterangan doa
Dan dari fitnah kehidupan dan kematian”.
Fitnah adalah ujian dan cobaan. Manusia itu sedang diuji
dan dicoba di dunia, kemudian akan diuji dan dicoba
saat mati, lalu diuji dan dicoba di dalam kubur. Jadi dia
selalu diuji dan dicoba. Kita memohon perlindungan
kepada Allah dari semua itu.

22
Ada fitnah syubhat dan syahwat; selama manusia masih
hidup di dunia dia akan selalu terkena fitnah. Terkadang
ujian tersebut bisa menggelincirkannya dari agamanya.
Terkadang dia bisa fasik dan durhaka karena fitnah tersebut.
Berapa banyak orang yang menyimpang dan sesat
disebabkan fitnah tersebut. Kita memohon perlindungan
kepada Allah dari hal tersebut dan semoga kita selalu diberi
keteguhan dan ketabahan. (Maroji': Kitab Bulughul Maram
hadits no 308).
23. Salam: Selanjutnya salam, menoleh ke kanan sampai
kelihatan pipi kanan dari belakang dengan mengucapkan:

Gambar 9

Assalaamua'alaikum warohmatullaahi wabarokaatuh.


Artinya: “Berbahagialah kamu sekalian dengan rahmat
dan berkah Allah”.

23
Catatan GERAKAN SALAM YANG DILARANG
Sering terlihat orang yang mengucapkan salam ketika
menoleh ke-kanan dibarengi dengan gerakan telapak
tangan dibuka kemudian ketika menoleh ke kiri tangan
kirinya di buka. Gerakan tangan ini dilarang oleh shallallahu
'alaihi wa sallam.
“Mengapa kamu menggerakkan tangan kamu seperti
gerakan ekor kuda yang lari terbirit-birit dikejar binatang
buas? Bila seseorang di antara kamu mengucapkan salam,
hendaklah ia berpaling kepada temannya dan tidak perlu
menggerakkan tangannya.” [Ketika mereka sholat lagi
bersama Rasullullah, mereka tidak melakukannya lagi]. (Pada
riwayat lain disebutkan: “Seseorang diantara kamu cukup
meletakkan tangannya di atas pahanya, kemudian ia
mengucapkan salam dengan berpaling kepada saudaranya
yang di sebelah kanan dan saudaranya di sebelah kiri).
(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Muslim, Abu 'Awanah,
Ibnu Khuzaimah dan At-Thabrani).

24
BAB V
TUNTUNAN DZIKIR SESUDAH
SHALAT FARDLU

Setelah salam membaca istigfar sebanyak tiga kali


kemudian mengucapkan,

“Ya Allah, Engkau Mahasejahtera, dan dari-Mu kesejahteraan.


Mahaberkah Engkau, wahai Rabb pemilik keagungan dan
kemuliaan.” (Sahih; H.R. Muslim, no. 591)
Patut diperhatikan bahwa lafal zikir di atas tidak boleh
ditambah dengan kata-kata:

Hal itu dikarenakan lafal tersebut tidak berasal dari Nabi


shallallahu 'alaihi wa sallam. Lihat Misykatul Mashabih, 1:303;
Hasyiyah Ath-Thahawi 'alal Maraqiy, 2:311.
- Kemudian mengucapkan,

25
“Tidak ada sembahan yang berhak disembah melainkan
Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala
kerajaan dan pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
Ya Allah, tidak ada yang mampu mencegah sesuatu yang
telah Engkau berikan dan tidak ada yang mampu memberi
sesuatu yang Engkau cegah. Tidak bermanfaat kekayaan
dan kemuliaan itu bagi pemiliknya untuk (menebus) siksaan-
Mu.” (Sahih; H.R. Bukhari, no. 6862; Muslim, no. 593; An-
Nasa'i, no. 1341)
- Setelah itu, Anda bisa mengucapkan tasbih ( ),
tahmid ( ), dan takbir ( ) sebanyak 33 kali,
kemudian menyempurnakannya sehingga genap menjadi
seratus dengan mengucapkan,

“Tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan


Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala
kerajaan dan pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.”
Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan Imam
Muslim dari shahabat Abu Hurairah; Rasulullah bersabda,

26
“Barang siapa yang bertasbih, bertahmid, dan bertakbir
sebanyak 33 kali setelah melaksanakan shalat fardhu
sehingga berjumlah 99 kemudian menggenapkannya untuk
yang keseratus dengan ucapan:

maka kesalahannya akan diampuni meskipun sebanyak buih


di lautan.” (Sahih; H.R. Muslim, no. 597)
- Apabila kondisi tidak memungkinkan untuk membaca
lafal tasbih, tahmid, dan takbir masing-masing sebanyak
33 kali, Anda bisa juga mengucapkan tasbih, takbir, dan
tahmid sebanyak 10 kali. Hal ini berdasarkan hadis
Abdullah bin Amruradhiallahu 'anhu. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

“Ada dua perkara, setiap muslim yang konsisten


melakukannya akan masuk ke dalam surga. Keduanya
sangatlah mudah, namun sangat jarang yang mampu
konsisten mengamalkannya. (Perkara yang pertama) adalah

27
bertasbih, bertahmid, dan bertakbir masing-masing
sebanyak sepuluh kali sesudah menunaikan shalat fardhu.”
(Sahih; H.R. Tirmidzi, no. 3410; Shahihut Tirmidzi, no. 2714)
Kemudian membaca Ayat Kursi serta surat Al-Ikhlash,
Al-Falaq, dan An-Nas.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

“Barang siapa yang membaca Ayat Kursi setiap selesai


menunaikan shalat fardhu (wajib), maka tidak ada yang
menghalanginya masuk surga selain kematian.” (Sahih; H.R.
Ath-Thabrani dalam Al-Mu'jamul Kabir, no. 7532, Al-
Jami'ush Shaghir wa Ziyadatuhu, no. 11410)
Uqbah bin Amir radhiallahu 'anhu berkata,

“Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam


memerintahkanku agar membaca surat Al-Mu'awwidzat (Al-
Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas) setiap selesai menunaikan
shalat.” (Sahih; H.R. Abu Daud, no. 1523; Shahih Sunan Abi
Daud, no. 1348)

28
BAB VI
TUNTUNAN SHALAT JANAZAH

A. Hukum Shalat Janazah


Hukum melaksanakan shalat janazah adalah fardlu
kifayah. Artinya kewajiban yang dibebankan kepada
sekelompok orang, apabila sudah ada yang melaksanakan
maka yang lainnya terbebas dari kewajiban tersebut. Dan
jika tidak ada seorangpun yang melakukanya maka
seluruhnya berdosa.
Shalat janazah ini sesuai sejarahnya dilakukan oleh
Rasulullah di Madinah terhadap An Najasyi, seorang raja
negeri Habasyah (Ethiopia) yang beragama Islam, yang
wafat di negeri tersebut. Pada saat itu negeri Habasyah
adalah adalah negeri Nasrani. Dari Abu Hurairah radhiallahu
'anhu, dia berkata:

29
“Bahwasanya Rasulullah mengumumkan kematian An
Najasyi pada hari kematiannya. Rasul keluar bersama para
sahabatnya ke lapangan, lalu mengatur shaf, kemudian
(melaksanakan shalat dengan) bertakbir sebanyak empat
kali.” [HR Al Bukhari (1333) dan Muslim (951)] Kitab Al-
Ahkam Janaaiz.

B. Syarat Sahnya Shalat Janazah


Syarat sahnya shalat janazah sama dengan syaratnya
shalat fardlu yaitu:
1. Badan suci dari najis dan hadas.
2. Tempat untuk melaksanakan shalat dan pakaian yang
dipakai untuk shalat bersih dari najis dan kotoran.
3. Menutup aurat.
4. Waktu pelaksanaannya berbeda dengan shalat fardlu.

C. Tata Cara Shalat Janazah Berdasarkan Majelis


Tarjih PP Muhammadiyah
1. Niat
2. Berdiri tegap
3. Takbir Pertama
Setelah takbir pertama (Allahu Akbar) maka
dilanjutkan membaca Surat Fatihah dan sholawat
kepada Nabi. Untuk bacaan Al Fatihah, tidak tuliskan
disini karena dianggap semuanya sudah hafal. Hanya
saja awali dahulu dengan ta’wudz dan basmallah.

30
Setelah membaca Surat Fatihah dilanjutkan dengan
membaca sholawat :

ALLÂHUMMA SALLI ‘ALÂ MUHAMMAD – WA ‘ALÂ ÂLI


MUHAMMAD –  KAMÂ SALLAITA ‘ALÂ IBRÂHÎM – WA ÂLI
IBRÂHÎM – WA BÂRIK ‘ALÂ MUHAMMAD WA ÂLI MUHAMMAD
– KAMÂ BÂRAKTA ‘ALÂ IBRÂHÎM – WA ÂLI IBRÂHÎM – INNAKA
HAMÎDUM MAJÎD

“Ya Allah, limpahkanlah kemurahanMu kepada Muhammad


dan keluarganya, sebagaimana telah Engkau limpahkan
kepada Ibrahim dan keluarganya. berkahilah Muhammad
dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberkahi
pada Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Dzat
yang Maha Terpuji dan Maha Mulia”.

4. Bacaan setelah takbir ke dua


Setelah takbir ke dua selanjutnya membaca doa untuk
jenazah

31
ALLÂHUMMAGFIRLAHU WARHAMHU WA‘Â FIHI WA‘FU ‘ANHU
WA AKRIM NUZULAHU WA WASI‘ MUDKHALAHU WAGSILHU
BIMÂIN WAS SALJIN WABARADIN WA NAQQIHI MINALKHATÂYÂ
KAMÂ YUNAQQAS SAUBUL ABYADU MINAD DANASI WA
ABDILHU DÂRAN KHAIRAN MIN DÂRIHI WA AHLAN KHAIRAN
MIN AHLIHI WA ZAUJAN KHAIRAN MIN ZAUJIHI WA QIHI
FITNATAL QABRI WA ‘ADÝÂBANNÂR.
“Wahai, Allah! Berilah ampunan baginya dan rahmatilah
dia. Selamatkanlah dan maafkanlah ia. Berilah kehormatan
untuknya, luaskanlah tempat masuknya, mandikanlah ia
dengan air, es dan salju. Bersihkanlah dia dari kesalahan
sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari
kotoran. Gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari
rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya

32
semula, isteri yang lebih baik dari isterinya semula.
Masukkanlah ia ke dalam surga, lindungilah dari adzab
kubur dan adzab neraka.”

5. Bacaan setelah takbir ke tiga


Setelah takbir ke 3 membaca doa di bawah ini:

ALLÂHUMMAGFIR LIHAYYINÂ WAMAYYINTINÂ WASAGÎRINÂ


WAKABÎRINÂ WA ÝAKARINÂ WA UNSÂNÂ WA SYÂHIDINÂ
WAGÂ-IBINÂ. ALLÂHUMMA MAN AHYAITAHU MINNA FA
AHYIHI ‘ALAL ISLÂMI WAMAN TAWAFFAITAHU MINNA FA
TAWAFFAHU ‘AL AL ÎMÂNI. ALLÂHUMMA LÂTAHRIMNÂ
AJRAHU WALÂ TUDILLANÂ BA‘DAHU.

“Ya Allah ampunilah kami, baik yang masih hidup maupun


yang telah mati, yang kecil maupun yang besar, laki-laki
maupun perempuan, yang tampak maupun yang tidak

33
tempak, Ya Allah siapa yang Engkau hidupkan dari kami
maka hidupkanlah dia di atas Islam. Dan siapa yang engkau
wafatkan maka wafatkanlah dia di atas Iman. Ya Allah
janganlah Engkau halangi kami akan pahalanya dan
janganlah Engkau sesatkan kami sepeninggalnya.”
Untuk jenazah anak-anak ditambah dengan doa:

ALLÂHUMMAJ ‘ALHU LANÂ SALAFAN WA FARATAN WA AJRAN

“Ya Allah jadikanlah dia tabungan, pendahulu dan pahala


untuk kami”

6. Bacaan setelah takbir ke empat


Setelah takbir ke empat membaca salam.

ASSALÂMU’ALAIKUM WARAHMATULLÂHI WA BARAKÂTUH(U)

34
BAB VII
SHALAT SAFAR

A. Pengertian dan Definisi Shalat Safar


Shalat Safar adalah shalat lima waktu yang dilakukan
oleh seseorang yang sedang melakukan perjalanan (telah
tiba di tempat tujuan) atau sedang berada dalam
perjalanan (di atas kendaraan). Dalil yang membolehkan
meng-qasar shalat saat melakukan atau sedang dalam
perjalanan adalah surah an-Nisa' 101:

101. dan apabila kamu bepergian di muka bumi, Maka


tidaklah mengapa kamu men-qashar[343] sembahyang
(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kaf ir.
Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh
yang nyata bagimu.
[343] Menurut Pendapat jumhur arti qashar di sini Ialah:
sembahyang yang empat rakaat dijadikan dua rakaat.

35
Mengqashar di sini ada kalanya dengan mengurangi
jumlah rakaat dari 4 menjadi 2, yaitu di waktu bepergian
dalam kead aan aman dan ada kalan ya den gan
meringankan rukun-rukun dari yang 2 rakaat itu, yaitu
di waktu dalam perjalanan dalam keadaan khauf. dan
ada kalanya lagi meringankan rukun-rukun yang 4
rakaat dalam keadaan khauf di waktu hadhar.
Dalil Hadis

Aku pernah menemani Rasulullah saw dalam


perjalanannya dan beliau tidak pernah mengerjakan sholat
lebih dari dua raka'at. Demikian juga yang dilakukan oleh
Abu Bakar, Umar dan Ustman r.a. (HR Bukhari dan Muslim )

36
“Ketika sholat pertama kali diwajibkan adalah dua reka'at,
lalu dua reka'aat tersebut ditetapkan sebagai sholat safar,
dan disempurnakan ( menjadi empat reka'at ) untuk sholat
orang yang sedang muqim.“ (HR Bukhari dan Muslim )

B. Syarat Shalat Safar


1. Sedang dalam perjalanan yang dilakukan bukan
untuk maksiat, seperti silaturahmi, berusaha, dan
berdagang.
2. Apabila dalam keadaan hujan atau waktu yang
darurat, perang dan sakit.
3. Berniat untuk shalat jamak atau qashar.

C. Macam dan Jenis Shalat Safar


1. Shalat Jamak adalah shalat yang digabungkan,
maksudnya menggabungkan dua shalat fardu yang
dilaksanakan pada satu waktu. Misalnya
menggabungkan shalat zuhur dan asar dikerjakan
pada waktu zuhur atau pada waktu asar. Atau
menggabungkan shalat magrib dan 'isya dikerjakan
pada waktu magrib atau pada waktu 'isya. Sedangkan
shalat subuh tetap pada waktunya tidak boleh
digabungkan dengan shalat lain.
2. Shalat Qasar Shalat jamak qashar adalah menyatukan
shalat dalam satu waktu. Misalnya, waktu zuhur pada
waktu asar atau sebaliknya, atau waktu magrib pada
waktu ‘isya atau sebaliknya dengan cara di-qashar

37
(diringkas), dari 4 rakaat menjadi 2 rakaat.
3. Shalat yang Boleh di Jamak dan di Qashar
a. Shalat yang boleh dijamak
1) Shalat zuhur.
2) Shalat asar.
3) Shalat magrib.
4) Shalat isya.
Shalat subuh tidak boleh di-jamak.
b. Shalat yang boleh di-qashar
1. Shalat zuhur.
2. Shalat asar.
3. Shalat isya.
Shalat magrib dan shalat subuh tidak boleh di-
qashar.

D. Cara Melaksanakan Shalat Safar Jamak


1. Cara Melaksanakan Shalat Jamak Takdim
Yakni menjamak dua shalat yang dilaksanakan pada
waktu yang pertama. Misalnya menjamak shalat
duhur dengan asar, dikerjakan pada waktu duhur ( 4
rakaat shalat duhur dan 4 rakaat shalat asar) atau
menjamak shalat magrib dengan 'isya dilaksanakan
pada waktu magrib (3 rakaat shalat magrib dan 4
rakaat shalat 'isya).
Tata caranya sebagai berikut:

38
1) Berniat shalat duhur dengan jamak takdim.
2) Takbiratul ihram
3) Shalat duhur empat rakaat seperti biasa.
4) Salam.
5) Berdiri lagi dan berniat shalat yang kedua (asar),
6) Takbiratul Ihram
7) Shalat asar empat rakaat seperti biasa.
8) Salam.
Catatan: Setelah salam pada shalat yang pertama harus
langsung berdiri, tidak boleh diselingi perbuatan atau
perkataan misalnya zikir, berdo'a, bercakap-cakap dan
lain-lain.

2. Cara Melaksanakan Shalat Jamak Ta'khir


Misalnya Shalat magrib dengan 'isya: boleh Shalat
magrib dulu tiga rakaat kemudian Shalat 'isya empat
rakaat, dilaksanakan pada waktu 'isya.
Tata caranya sebagai berikut:
1) Berniat menjamak Shalat magrib dengan jamak
ta'khir.
2) Takbiratul ihram
3) Shalat magrib tiga rakaat seperti biasa.
4) Salam.
5) Berdiri lagi dan berniat shalat yang kedua ('isya),
6) Takbiratul Ihram
7) Shalat 'isya empat rakaat seperti biasa.
8) Salam.

39
Catatan: Ketentuan setelah salam pada Shalat yang
pertama sama seperti Shalat jamak takdim. Untuk
menghormati datangnya waktu Shalat, hendaknya ketika
waktu Shalat pertama sudah tiba, maka orang yang akan
menjamak ta'khir, sudah berniat untuk menjamak ta'khir
Shalatnya, walaupun Shalatnya dilaksanakan pada waktu
yang kedua

3. Shalat Jamak Qashar


Shalat jamak qashar adalah menyatukan shalat dalam
satu waktu. Misalnya, waktu Zuhur pada waktu Asar atau
sebaliknya, atau waktu Magrib pada waktu Isya atau
sebaliknya dengan cara di-qashar (diringkas), dari 4
rakaat menjadi 2 rakaat.
Shalat yang Boleh di Jamak dan di Qashar
a. Shalat yang boleh dijamak
1) Shalat zuhur.
2) Shalat asar.
3) Shalat magrib.
4) Shalat isya.
Shalat subuh tidak boleh dijamak.
b. Shalat yang boleh diqashar
1) Shalat zuhur.
2) Shalat asar.
3) Shalat isya.
Shalat magrib dan shalat subuh tidak boleh di-qashar.

40
Lampiran:
Doa-doa Harian dalam Kompetensi Keberagamaan
1. Doa Memulai Bekerja

Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari


sifat pengecut, kikir, pemalas, lemah, dan terlilit hutang,
dan tekanan orang lain (HR. at-Turmudzi).

Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari


menyesatkan atau disesatkan, dari menyelewengkan atau
diselewengkan, dari menganiaya atau dianiaya, dan dari
membodohi atau di bodohi (HR. at-Turmudzi).
2. Doa Hendak Makan atau Minum

Ya Allah berkatilah apa yang telah Engkau anugerahkan


dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka.

41
3. Doa Sesudah Makan atau Minum

Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahi


makanan dan minuman, dan jadikanlahkami bagian dari
orang-orang yang berserah diri (kepada-Mu)
4. Doa Memasuki Kamar Mandi/Kamar Kecil:

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan


kepada-Mu dari syetan laki-laki maupun syetan
perempuan atau dari berbagai macam kotoran
5. Doa keluar dari Kamar Mandi/Kamar Kecil

(Aku Memohon) ampunan-Mu (ya Allah); atau Segala


puji bagi Allah yang telah menghilangkan kotoran dariku
dan ampunilah aku (ya Allah)
6. Doa Sesudah Wudlu

42
Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan (yang wajib
disembah) kecuali Allah. Aku bersaksi bahwa
Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah,
Jadikanlah aku sebagai bagian dari orang-orang yang
mau bertaubat dan jadikan (pula) aku sebagai bagian
dari orang-orang yang menyucikan diri.
7. Doa untuk Kebaikan Dunia dan Akhirat

Ya Tuhan kami, anugerahilah aku kebaikan dunia, dan di


akhirat (juga) kebaikan, dan lindungkanlah kami dari
azab neraka.
8. Doa keluar Rumah

Dengan Nama Allah aku berserah diri kepada-Nya; tidak


ada daya dan kekuatan keculai dengan Allah
9. Doa Ampunan Diri dan Orangtua

43
Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku dan
kasihanilah keduanya bagaikan beliau mengasihiku di
masa kecil

10. Dzikir Ba'da Shalat

Keterangan:
Boleh ada versi-versi lain, sejauh berdasar kepada as-
Sunnah al-Maqbulah. Doa seperlunya (diserahkan
kepada intensifikasi masing-masing).

44
11. Doa Kafaratul Majlis

Maha suci Engkau ya Allah.Dengan keterpujian-Mu aku


bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Engkau.(Karena
itu) aku memohon ampunan dan bertaubat kepada-Mu.
12. Doa Mohon Keteguhan Iman

Ya Allah, yang memabalik-balikkan hati, mantabkanlah


hatiku beriman kepada-Mu, membenarkan kitab-Mu,
menepati janjiku kepada-Mu, dan mengikuti sunnah Nabi-
Mu Muhammad saw. (semoga Allah menganugerahi
kesejahteraan dan keselamatan kepadanya).
13. Doa Dijauhkan dari Perangai Munafik

45
Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari
sifat ragu, syirik, suka membantah, nifaq (munafik),
keburukan akhlaq.
14. Doa Masuk kedalam Masjid

Dengan menyebut asma Allah yang Maha Pengasih lagi


Maha Penyayang.Ya Allah, bukalah untukku pintu-pintu
rahmat-Mu.
15. Doa keluar dari Masjid

Ya Allah, aku memohon karunia keutamaan kepada-Mu


16. Doa Agar Senantiasa Diberi Petunjuk Oleh Allah

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon petunjuk ,


ketakwaan,kelemahlembutan dan kecukupan kepada-
Mu.

46
17. Doa Keselamatan

Ya Allah, aku mohon keselamatan dalam agamaku,


kesehatan dalam tubuhku, keberkahan dalam rezekiku,
tambahan ilmu untukku, diterima taubatku, mudah dan
ringan saat kematianku, memperoleh ampunan sesudah
kematianku, keselamatan untukku dari api neraka, dan
ampunan untukku ketika dihisab
18. Doa Ampunan untuk Diri dan Umumnya Umat Islam

Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orangtuaku, kepada


kaum miuslimin dan muslimat, kaum mukminin dan

47
mukminat, yang masih hidup dan yang sudah wafat.
Sesunggunghnya Engkau Maha mendengar, Maha
dekat, dan senantiasa menjawab (positif) terhadap
semua doa
19. Doa Dijauhkan dari Kepemilikan Ilmu yang Tidak
Bermanfaat

Ya Allah, Aku memohon perlindungan kepda-Mu dari


ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak takut
(kepada-Mu), nafsu yang tiada pernah puas, dan doa
yang tidak (Engkau) dengarkan.
20. Doa Senantiasa Ingat Kepada Allah, Pandai
Menyukuri Nikmat, dan Bagusnya dalam Beribadah

Ya Allah, tolonglah aku untuk senantiasa dapat


mengingat-Mu, menyukuri atas nikmat- Mu, dan
bagusnya ibadahku (kepada-Mu).

48
21. Doa untuk Kebaikan Istri dan Anak-anaknya

Ya Tuhan kami, anugerahilah kami dari istri, anak, dan


keturunan kami (senantiasa) menyenangkan dalam
pandangan kami. Jadikanlah kami dan mereka (anak-cucu)
menjadi pimpinan bagi orang-orang yang bertakwa.
22. Doa Sampai di Rumah dari Bekerja atau Bepergian

Aku memohon perlindungan dengan firman-firman


Allah yang Maha Sempurna dari kejahatan makhluk. Ya
Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-
Mukebaikan rumah(ku) ini, kebaikan keluarga yang ada
di dalamnya, dan kebaikan apa saja yang ada di
dalamnya. Aku memohon perlindungan kepada-Mu dari
kejahatannya, kejahatan keluarga yang ada di dalamnya,
dan kejahatan apa saja yang ada di dalamnya.

49
23. Doa untuk Ziarah Kubur

(Semoga) keselamatan untukmu semua wahai penduduk


kaum muslimin dan kaum mukminin (laki laki-maupun
wanita).Suatu saat insya Allah aku nmenyusul. Ya Allah,
sesungguhnya kami (aku dan penduduk kubur)
memohon keselamatan kepada-Mu.
24. Doa permohonan ampunan untuk teman, kolega,
handai taulan, relasi, dan orang-orang yang telah
meninggal. Semuanya yang beriman.

Ya Tuhanku, ampunilah kami dan orang-orang yang


telah mendahului kami dalam beriman.Janganlah
Engkau jadikan dalam hati kami egois terhadap orang-
orangberiman, Ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkau
amat halus dan kasih sayang.

50
25. Doa Menyembelih Hewan Aqiqah

Dengan menyebut asma Allah yang Pengasih dan


Penyayang. Ini aqiqah si . . . bin . . . dan binti . . . Allah
Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
26. Doa Bagi Anak yang Sedang Diupacarai Aqiqah

Ya Allah, (aku percaya bahwa) Dia telah memberkatimu.


27. Doa untuk Kebaikan Negara

Ya Allah, jadikanlah negeriku Indonesia ini dan Negara


muslim pada umumnya, di dalamnya berjalan hukum-
hukum-Mu dan sunnah-sunnah utusan-Mu.
28. Doa melakukan perjalanan, termasuk perjalanan
dinas masuk dalam kendaraan yang
mengangkutnya

51
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.
Maha suci Allah yang telah memperjalankan kepergianku
ini, dan kepada Tuhan kami, pastilah kami kembali (kepada-
Nya). Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-
Mu kebaikan, ketakwaan, dan amal perbuatan yang
Engkau ridlai dalam perjalanan ini.Ya Allah, sesungguhnya
aku memohon perlindungan dari susahnya bepergian,
buruknya penantian, dan buruknya ketika kami kembali
baik bagi harta maupun keluarga kami.
29. Doa Sampai di tempat Tujuan Bepergian, Semisal
Perjalanan Dinas

52
Aku memohon perlindungan dengan firman-firman
Allah yang Maha sempurna dari kejahatan makhluk.
Ya Al lah aku memoh on ke pada-M u kebai kan
kampung ini, kebaikan penduduknya, dan kebaikan
apa saja yang ada di dalamnya. Aku memohon
perlindungan kepada-Mu dari kejahatan kampung
ini, kejahatan penduduknya, dan kejahatan apa saja
yang ada di dalamnya.
30. Doa Sayyidul Istighfar/Doa Muhasabah/Doa Shalat
Tahajjud

Ya Allah, Engkau Tuhanku yang tidak ada Tuhan kecuali


Engkau (sendiri). Engkau telah menciptakan aku, aku
hambamu dan dalam perjanjian dengan-Mu karena
itu aku berjanji kepada-Mu sejauh aku mampu. Aku
memohon perlindungan kepada-Mu terhadap

53
perbuatan burukku. Aku mengakui kenikmatan dari-
Mu untukku. Aku juga yang mengakui akan dosa-
dosaku, karena itu ya Allah ampunilah dosaku, karena
tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau
sendiri. Amin.
31. Doa Upacara Pemberangkatan Umrah/Haji bagi
Teman-temanya

(Semoga) Allah senantiasa membekali ketakwaan


kepadamu, mengampuni dosa-dosamu,dan senantiasa
memudahkan hal-hal yang baik di manapun kamu
berada.
32. Doa Muhasabah Tuntunan Para Rasul

54
Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri, jika
Engkautidak mengampuni dan mengasihani, sungguh
kami benar-benar merugi. Ya Allah, sesungguhnya aku
termasuk orang-orang yang telah menganiaya diri.
Ya A llah Tuhan k ami, s esungg uhnya aku te lah
menganiaya diri sendiri dengan penganiayaan yang
begitu banyak, sementara itu tidak ada yang bisa
mengampuni dosa kecuali Engkau, karena itu ya Allah,
ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu, dan
kasihanilah aku karena Engkau banyak memberikan
ampunan dan kasih sayang.

55
56

Anda mungkin juga menyukai