SOAL:
NIM : 202305110102
Prodi : Manajemen
Jawaban soal:
1. Proses perjuangan Athanius dari Aleksandria melawan kaum Arianisme adalah sebagai berikut.
: Konsekuensi dosa menurut Alkitab, khususnya dalam Perjanjian Baru, merujuk pada ajaran-
ajaran Kristen tentang akibat perbuatan dosa dalam hubungan dengan Allah dan kehidupan
manusia. Berikut beberapa konsep konsekuensi dosa menurut Alkitab:
Roma 6:23 (TB): "Sebab upah dosa adalah maut, tetapi karunia Allah adalah hidup kekal dalam
Kristus Yesus, Tuhan kita."
Yesaya 59:2 (TB): "Tetapi tanganmu terlalu pendek untuk menyelamatkanmu, dan
pendengaranmu terlalu lemah untuk mendengarkan."
Alkitab mengajarkan bahwa dosa menyebabkan pemisahan spiritual antara manusia dan Allah.
Manusia yang berdosa tidak dapat berdiri di hadapan Allah yang suci. Dosa menciptakan jurang
antara Allah dan manusia.
Kematian Rohani:
Roma 6:23 (TB): "Sebab upah dosa adalah maut, tetapi karunia Allah adalah hidup kekal dalam
Kristus Yesus, Tuhan kita."
Konsep ini mengacu pada pemisahan manusia dari kehidupan rohani yang sejati. Dosa
mengakibatkan kematian rohani dan kehilangan hubungan dengan Allah.
Galatia 6:7 (TB): "Janganlah mengecoh Allah! Sebab apa yang seorang tanam, itu juga yang
akan ia tuai."
Alkitab juga menyebutkan bahwa perbuatan dosa dapat memiliki konsekuensi fisik dan sosial.
Misalnya, perbuatan jahat dapat mengakibatkan penderitaan fisik dan konsekuensi negatif
dalam kehidupan sehari-hari.
1 Yohanes 1:9 (TB): "Jika kita mengakui dosa-dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga
Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."
Meskipun Alkitab menguraikan konsekuensi dosa, ia juga menawarkan harapan dalam bentuk
pengampunan dan keselamatan melalui iman dalam Yesus Kristus. Alkitab mengajarkan bahwa
Mata Kuliah: Pendidikan Agama Kristen
melalui pertobatan, iman, dan kasih karunia Allah, manusia dapat diampuni dosanya dan
mendamaikan hubungan dengan Allah.
Penting untuk diingat bahwa konsep konsekuensi dosa dapat berbeda-beda dalam berbagai
denominasi Kristen dan tafsiran teologis. Namun, prinsip dasarnya adalah bahwa dosa memiliki
akibat negatif dalam hubungan manusia dengan Allah, dan pengampunan Allah dapat
ditemukan melalui iman dalam Yesus Kristus.
Berikut adalah penjelasan singkat mengenai kisah Hari Penebusan Dosa di Israel berdasarkan
Perjanjian Lama:
Persiapan:
Hari Penebusan Dosa jatuh pada tanggal 10 bulan Tisyri, yang merupakan hari ke-10 dari
perayaan Rosh Hashanah (Tahun Baru Yahudi).
Sebelum hari ini, umat Israel diminta untuk merenungkan dosa-dosa mereka, bertaubat, dan
mempersiapkan diri secara rohani.
Upacara Pengorbanan:
Imam Besar mempersembahkan korban pengorbanan untuk dirinya sendiri dan keluarganya
sebagai penebusan dosa.
Setelah itu, dia memilih satu dari kedua kambing tersebut untuk korban pengurbanan dosa umat.
Dengan darah korban tersebut, Imam Besar memasuki Ruang Kudus dan memercikkannya di atas
tutup Tabut Perjanjian (mercy seat) di atas Tabut yang berisi Loaf of the Presence.
Kambing penceraian yang masih hidup dibawa ke luar perkemahan dan dilepaskan ke padang
gurun. Ini melambangkan pembebasan dosa-dosa umat Israel yang diangkut oleh kambing itu.
Tindakan Suci dan Doa:
Selama Hari Penebusan Dosa, orang Israel berpuasa dan berdoa untuk memohon pengampunan
dosa-dosa mereka.
Ini adalah hari pengakuan dosa dan pertobatan di hadapan Allah.
Mata Kuliah: Pendidikan Agama Kristen
Hari Penebusan Dosa adalah saat pembersihan spiritual dan pemulihan hubungan dengan Allah.
Ini adalah momen penting dalam iman Yahudi yang memungkinkan umat Israel untuk
menghadapi Allah dengan hati yang bersih dan memohon pengampunan dosa mereka. Konsep-
konsep yang terkait dengan Hari Penebusan Dosa juga memiliki makna dan relevansi yang dalam
dalam teologi Kristen karena banyak unsur Perjanjian Lama yang menjadi landasan bagi agama
Kristen.
3. Tuliskan pengalaman anda tentang dosa tunggal dan jamak, serta bagaimana anda keluar
dari dosa tersebut!
Dosa Tunggal ( Dalam Pengalaman Pribadi )
: Mungkin lebih banyak dosa yang saya lakukan adalah saya banyak berbohong kepada orang
tua saya, saya memiliki seorang kekasih, sebelum saya official sama dia, saya berbohong
ketika saya sedang pergi Bersama dia, saya bilang kalau saya pergi dengan teman hingga saya
pulang larut malam. saat itu saya masih dekat dengan dia dan belum ada status pacarana.
setelah berminggu minggu saya dekat sama dia saya akhirnya ketauan dengan orang tua saya
karena mereka selalu curiga sama saya karna saya yang sikap nya berbeda dan sering keluar
rumah. akhirnya saya membawa dia untuk bertemu dengan orang tua saya, saya
memberanikan diri membawa dia dan tidak seperti yang saya bayangkan. karena selama ini
saya kira akan buruk. akhirnya hingga saat ini saya berusaha selalu jujur jika pergi