Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PENELITIAN SOSIAL

PENGARUH PERGAULAN BEBAS PADA KEHIDUPAN REMAJA

DI SUSUN OLEH:

1. RACHMAD FADHIL ANSHORI


2. NOOR AULIA AMANDA
3. PUTRI DWI NURITA
4. MUHAMMAD FADLI KURNIAWAN
KELAS: X-A
MATA PELAJARAN: SOSIOLOGI

SMA NEGERI-2 KUMAI


TAHUN AJARAN
2023/2024
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Deskripsi Teori Penelitian
B. Penelitian Lain Yang Relavan
C. Hipotesis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN


A. Pendekatan/Jenis Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Teknik Analisis Data

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk salah satu bentuk perilku menyimpang
yang mana “Bebas” yang dimaksud adalah melewati batas batas norma ketimuran yang
ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik dilingkungan maupun dari
media masa. Remaja adalah individu labil yang emosionalnya sangat rentan pengetahuan
yang minim dan ajakan teman yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi
generasi muda dalam kemajuan zaman.

Pergaulan Bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk sosial yang dalam
kesehariannya membutuhkan orang lain dan hubungan antar manusia melalui suatu
pergaulan ( interpersonal relationship ).

Pergaulan adalah HAM setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap
manusia tidak boleh bibatasi dalam pergaulan, apalagi melakukan diskriminasi, sebab hal
itu melanggar HAM. Jadi pergaulan manusia hendaknya bebas, tetapi tetap mematuhi
norma, hukum, norma agama, budaya, serta norma bermasyarakat, jadi asya secara medis
kalau pergaulan bebas namun tidak teratur terbatasi aturan-aturan dan norma norma hidup
manusia tentunya tidak menimbulkan akses akses seperti saat ini.

Remaja adalah generasi penerus yang akan membangun bangsa kea rah yang lebih
baik yang mempunyai pemikiran jauh ke depan dan kegiatannya yang dapat
menguntungkan diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Maka dari itu remaja
tersebut harus mendapatkan perhatian khusus,baik oleh dirinya sendiri, orang tua, dan
masyarakat sekitar.

Banyak kita basa di media massa maupun kita lihat di media elektronik adanya remaja
yang berprestasi juga ada remaja yang melakukan tindakan atau perbuatan yang
merugikan dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat sekitar.

Pada makalah ini kami akan mencoba membahas cara mengatasi pergaulan bebas
terhadap remaja.

B. Rumusan Masalah

1. Mengapa Pergaulan Bebas dapat berpengaruh terhadap anak kalangan remaja?


2. Bagaimana bisa bahwasannya Pergaulan bebas dapat menghambat masa depan
remaja?
3. Apakah dampak dari remaja Ketika telah masuk kedalam dunia pergaulan bebas?
4. Bagaimana cara agar remaja dapat terhindar dari pergaulan bebas?

3
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini memiliki tujuan sebagai
berikut:.
1. Agar remaja-remaja masa kini terarah pergaulannya yaitu dengan melakukan kegiatan
yang positif yang berguna untuk dirinya sendiri, keluarga, dan masyarakat sekitar.
2. Supaya agar remaja tidak terjebak di dalam pergaulan bebas. Maka dari itu perlu
kiranya remaja membentengi diri denan iman yang kuat.
3. Mengetahui pengaruhnya pergaulan bebas terhadap anak remaja di SMA Negeri 2
Kumai.
4. Mengetahui perilaku siswa-siswi SMA Negeri 2 Kumai dan permasalahan yang sering
terjadi karena salah pergaulan.
5. Mengetahui bahayanya pergaulan bebas.

D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan topik diatas, maka penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Remaja lebih banyak berteman, baik dalam kelompok usia maupun di masa dewasa.
2. Mereka mudah bersosialisasi dan dapat beradaptasi dengan hal baru.
3. Dapat sebagai bahan masukan untuk Bapak dan Ibu guru selaku orang tua siswa di
Sekolah.
4. Untuk dapat memahami dari perspektif siswa mengenai Pergaulan Bebas.
5. Melatih cara berpikir kritis dalam mengamati suatu permasalahan yang ada di sekitar
kita.
6. Membuka mata pembaca untuk lebih peka terhadap isu pergaulan bebas di lingkungan
sekolah.

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori Penelitian


1. Pergaulan Bebas.
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup sebab manusia adalah makhluk
sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antar
manusia dibina melalui suatu pergaulan.
A. Ciri-ciri Pergaulan Bebas:
a. Penghamburan harta untuk memenuhi keinginan sex bebasnya.
b. Rasa ingin tahu yang sangat besar.
c. Terjadi perubahan-perubahan emosi,pikiran,lingkungan pergaulan dan tanggung
jawab yang dihadapi.
d. Terjerat dalam pesta hura-hura dengan menggunakan obat-obat terlarang seperti
ganja, putau, ekstasi.dan pil-pil setan lainnya.
e. Menimbulkan prilaku munafik dalam masyarakatf.Perilaku yang tidak baik.
f. Pakaian terbuka.
g. Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu inginmelawan, rasa
malas, perubahan dalam keinginan, selalumenunjukkan eksistensi dan kebanggaan
diri serta selalu inginmencoba banyak hali.Sering mengalami tekanan mental dan
emosi.
h. Ingin mendapatkan harta dan uang dengan menghalalkan segala caratermasuk
dengan jalan yang salah, keji, dan haram.

2. Kehidupan Remaja
Kehidupan remaja adalah suatu periode kehidupan manusia yang mana terjadi
pertumbuhan dan perkembangan fisik, psikologis, dan intelektual secara pesat. Ia
memiliki ciri khas berupa rasa ingin tahu yang tinggi, cenderung berani mengambil
risiko dari perbuatannya tanpa mempertimbangkan dengan matang, dan menyukai
hal-hal berbau petualangan.

B. Penelitian Lain Yang Relavan


Pergaulan bebas identik dengan pergaulan remaja yang menyimpang dan yang biasanya
mengarah terhadap perbuatan seks. Di zaman yang semakin berkembang semakin
beragam pula tingkah laku serta masalah sosial yang terjadi di masyarakat terutama
masalah remaja.Perkembangan teknologi sekarang ini telah banyak memberi pengaruh
buruk bagi remaja sehingga menyebabkan terjadinya kenakalan remaja.Masa remaja
merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap
berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga
penuh dengan masalah-maslah (Hurlock, dalam Roy, 2011).

5
C. Hipotesis Penelitian
Menurut pendapat kami bahwa pergaulan bebas (sex bebas) menimbulkan banyak bahaya
negative daripada bahaya positif terhadap mentalitas dan kesehatan remaja pada usia 12-
15 tahun. Pergaulan Bebas memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap Remaja masa
kini disaat mencari jati diri masing-masing, dimana sebelum kita belum menemukan jati
diri kita selalu bercanda ria, emosinya meningkat, mengenalnya cinta, dan rasa ingin
mencoba dan mengetahui (kepo). Sehingga kita perlunya teman banyak namun kita tidak
bisa memilih temen yang baik dan buruk sehingga kita terpengaruh dengan pergaulan
buruknya tersebut. Saat telah menemukan jati diri maka kita tau dan dapat membedakan
yang mana baik dan buruk. Jadi, kita hanya akan fokus pada jalannya masing-masing
yaitu masa depan.

Hipotesis Mengenai Pergaulan Bebas:


a. Para remaja akan sulit fokus pada masa depan, hal ini adalah dampak buruk dari
pergaulan bebas.

b. Pergaulan bebas bisa di dapat lewat media sosial, tidak hanya di


kehidupan/lingkungan sehari-hari. Namun, pergaulan bebas yang tertanam pada diri
seorang remaja juga bisa di dapat karena penggunaan media sosial yang salah. Tak
bisa di pungkiri bahwa media sosial terdapat hal-hal negatif di dalam nya, jika
remaja tidak pintar memilih mana yang baik dan buruk dari penggunaan media
sosial maka, media sosial bisa menjadi sumber paling banyak yang mentransfer hal-
hal buruk pada remaja.

c. Fungsi otak remaja tidak akan berjalan dengan baik, akibat pergaulan bebas mereka
tidak akan memikirkan hal-hal positif, melainkan ikut melakukan hal-hal yang
berdampak buruk pada diri sendiri dan orang lain.

d. Tidak akan fokus pada diri sendiri, pergaulan bebas juga berdampak pada diri
seorang remaja. Dimana remaja yang seharusnya mengembangkan potensi dan
bakat nya, malah sibuk mencari jati diri yang tak ada guna.

6
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan/Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang mendeskripsikan tentang pengaruh pergaulan
bebas pada kehidupan remaja. Berdasarkan tema yang dibahas, jenis penelitian yang
digunakan pada penelitian ini adalah penelitan kuantitatif, dan penelitian lapangan karena
didasarkan pada data-data yang terkumpul dari lapangan secara langsung dengan
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian yang dilakukan sudah melalui
pengamatan dan wawancara eksklusif dengan beberapa siswa SMA Negeri 2 Kumai.
Penelitian ini hendak menggambarkan mengenai pengaruh pergaulan bebas pada kehidupan
remaja sehingga perlu memilih baik buruknya pergaulan antar siswa-siswi SMA Negeri 2
Kumai sebagai objek penelitian. Dalam memilih informan, peneliti juga sangat selektif, yakni
dengan memilih informan yang sesuai kriteria peneliti.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Kumai Desa Bumi Harjo, Kecamatan Kumai,
Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Penelitian ini dilakukan dengan melihat
kejadian sehari-hari di lingkungan sekolah maupun lingkungan luar sekolah, sehingga kami
menyimpulkan semua pengalaman atau kejadian yang terjadi di kehidupan sehari-hari.
Adapun alasan dan pertimbangan peneliti untuk memilih SMA Negeri 2 Kumai sebagai objek
penelitian yakni sebagai berikut:
1. Lokasi tempat penelitian merupakan area sekolah yang sangat erat hubungannya
dengan para siswa.
2. Objek penelitiannya merupakan siswa-siswi SMA Negeri 2 Kumai, sebagaimana
penelitian ini kiranya bisa menjadi acuan dan masukan bagi para Bapak dan Ibu guru
serta para siswa-siswi di Sekolah
C. Teknik Pengumpulan Data
1) Wawancara
Wawancara adalah bentuk komunikasi secara lisan. Sebagaimana wawancara yang sudah
dilakukan dengan pihak terkait mengenai isu yang diangkat yakni peran Pendidikan
karakter.
Peneliti sudah melakukan interview kepada beberapa siswa untuk mendapatkan gambaran
yang nyata di lapangan terkait topik yang diangkat.
2) Observasi
Selain melakukan wawancara, peneliti juga melakukan pengamatan secara langsung
objek yang akan diteliti, yakni dengan mengamati kehidupan sehari-hari dalam situasi
wajar, berinteraksi dengan informan.

7
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Faktor-faktor penyebab pergaulan bebas di kalangan pelajar di SMA NEGERI-2
KUMAI, Desa Bumi Harjo, Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat yaitu
adalah:
a. Pergeseran Budaya
Pergeseran budaya yang meneyebabkan pergaulan bebas yaitu dimana hukum adat sudah
mulai bergeser dari yang mempunyai budaya malu yang sangat tinggi dan menjaga
perilaku agar tidak menjadi gunjingan serta budaya lokal yang sangat kental, kini pelajar
semakin bebas dalam bergaul dan berperilaku karena mereka mempunyai pola tersendiri
dalam bergaul, sehingga aturan yang sudah dipercayai secara turun-temurun oleh nenek
moyang sudah dianggap kolot dan tidak sesuai dengan zaman sekarang.
b. Kurangnya Perhatian Orang Tua
Yaitu dimana anak diberi kebebasan dalam bergaul tanpa pengawasan dan perhatian
orangtua dalam menjaga dan mengontrol pergaulan anak.
c. Teman Dekat
Teman dekat yang menyebabkan pergaulan bebas adalah dimana pelajar ikut melakukan
hal-hal seperti minum alkohol, merokok atau, melakukan hal hal yang menyimpang
lainya atas dasar ajakan teman maka pelajar cenderung mengikuti tanpa mempedulikan
akibat yang ditibulkan.
d. Media
Media yang menyebabkan pergaulan bebas karena adanya kemudahan pelajar dalam
mengakses video atau sumber-sumber pornografi yang mengakibatkan kerusakan mental
dan mempengaruhi otak pelajar untuk mencoba hal-hal yang dilihatnya.
Kami kira remaja harus pintar dalam memilih teman agar tidak terjerumus dalam
pergaulan bebas yang telah merusak aqidah dan moral sebagian remaja di negeri ini. Oleh
karena itu remaja itu perlu mengikuti kegiatan-kegiatan seperti pengajian remaja,karang
taruna,dan kegiatan lainnya

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang peneliti ajukan serta pengalaman peneliti selama penelitian
ini dilaksanakan, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi Remaja
Sebagai harapan masa depan bangsa, seharusnya remaja mengetahui benar tanggung
jawab dan kewajiban besar yang dibebankan di bahu mereka. Oleh karena itu, agar tidak
terjerumus ke hal-hal negatif yang merugikan diri sendiri maupun pihak lain, maka
8
mahasiswa harus membentengi diri dengan cara memperdalam pengetahuan agama, yang
bisa dilakukan dengan cara memperbanyak membaca buku keislaman, rajin mengikuti
ceramah keagamaan, mengikuti kegiatan/organisasi keagamaan atau organisasi lain yang
bermanfaat, bergaul dengan teman-teman yang baik. Dengan cara-cara tersebut dapat
terhindar dari pengaruh buruk lingkungan yang akan menjerumuskan dalam perbuatan
maksiat, yang merupakan pelanggaran terhadap agama maupun norma masyarakat.
2. Bagi Lembaga Pendidikan
Untuk menekan adanya perilaku pergaulan bebas di kalangan remaja Desa Masalokamaka
para pendidik harus turut memperhatikan pelajar. Misalnya dengan menerapkan peraturan
berperilaku yang baik yang sesuai norma agama yang berlaku serta kesopanan dalam
berpakaian harus diatur, selayaknya pakaiannyajanganterbuka/ketat, dan bagi
pelanggarnya ada sanksinya pula. Karena salah satu faktor penyebab munculnya
pergaulan bebas adalah rendahnya pendidikan nilai-nilai Islam.Selain itu dengan
menghidupkan/mengaktifkan kegiatan-kegiatan keagamaan di sekolah mestinya yang
kontinyu/ rutin.
3. Bagi Orang Tua
Sikap orang tua yang kurang memperhatikan anak bahkan untuk hal kecil/sepele seperti
carabergaul dan berpakaian ternyata berpengaruh terhadap perilaku pergaulan bebas. Oleh
karena itu, orang tua harus meluangkan waktu untuk memperhatikan anak, serta
mengontrol kegiatan mereka. Orang tua juga harus menerapkan kedisiplinan
beribadah/beragama dengan cara memberi teladan yang baik. Intinya, orang tua harus
senantiasa mendampingi anak, terutama pada masa perkembangan dan masa transisi
(peralihan) karena pada masa itulah, anak-anak mudah sekali terpengaruh lingkungan.
4. Bagi Tokoh/Pemuka Agama
Mengingat bahwa agama merupakan fondasi bagi kita untuk berperilaku, maka para
tokoh agama seharusnya secara kontinyu mengadakan kajian keagamaan di tempat
masing-masing, mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan keimanan dan
ketakwaan pada Allah SWT, seperti bakti social. Sehingga dengan bekal keagamaan yang
kuat, maka kita harapkan perbuatan-perbuatan yang menyimpang pun dapat kita berantas
atau setidaknya kita tekan seminim mungkin.

9
DAFTAR PUSTAKA
Husniaty, E.Noor. 2006. Menjadi Remaja Kreatif Dan Mandiri.Yogyakarta: Dozz publisher
Bartholomew, K., & Horowitz, L. M. 1991. Attachment styles among young adults: A test of
a four-category model. Journal of Personality and Social Psychology 61: 226244.

Dishion, T. J., Patterson, G. R., Stoolmiller, M., & Skinner, M. L. 1991.Family, School, and
Behavioral Antecedents To Early Adolescents Involvement With Anti-Social Peers.
Developmental Psychology 27: 172-180. Gunawan. 2011. Perkembangan Peserta Didik.
Malang: UMM Pres. 1RU %D·\DK $EGXO .DGLU Memahami Masalah Sosial: Rangka
Teoretikal Subjektif Mengikut Konteks. Kertas Kerja Seminar Kebangsaan Ke-3 Psikologi
dan Masyarakat, Gejala Sosial Dalam Masyarakat. Pusat Latihan KWSP Bangi, 4-5 Oktober.
Roy. 2011. Pemahaman Tentang Seks Kaitanya dengan Sikap TerhadapHubungan Seks
Pranikah. Skripsi. Fakultas Psikologi UMS. Rubiah K. Hamzah. 2001. Teknik dan Strategi
Membimbing Remaja: Menghadapi Cabaran. Kuala Lumpur: PTS Publications and
Distributors Sdn. Bhd. Santrock. 2003. Adolescence: Perkembangan Remaja. Jakarta:
Erlangga. Upe, Ambo dan Damsid. 2010. Asas-Asas Multiple Researches: dari Norman K.
Denzin hingga John W. Creswell dan Penerapannya. Yogyakarta: Tiara Wacana.

10

Anda mungkin juga menyukai