KEMAKMURAN MASJID
Vidia Hifdhiati Nur
1
Universitas Pendidikan Indonesia
e-mail: vidiahifdhiati@upi.edu
Abstract
Mosque function not only as centers of worship and da’wah, but also as other
institutions. Such activities can bime said as an effort to enliven the mosque so that
the mosque truly becomes one of the most important centers for restoring Islamic
civilization. When a mosque in victorious, it is clear that there is a role for youth,
because of course youth plays an important tole in the succes of a mosque. The role of
young people can be seen from the tole of young people as agents of change. This can
be achieved by involvong the younger generation at the national and regional levels
in supporting changes in the community environment towards a better future. The
progress of a nation is shown by the success of its young generation in making positive
changes and overcoming all challenges. However, the participation of youth in the
wealth of mosques is decreasing along with the chanhing times with very rapid
technological developments, making teenagers prefer online recitation rather than
visiting majlis.
Keywords: Mosque, Youth, Tole, and Prosperous
Abstrak
Masjid berfungsi tidak hanya sebagai pusat ibadah dan dakwah, tetapi juga sebagai
lembaga lain. Kegiatan semacam itu bisa dikatakan sebagai upaya meramaikan
masjid agar masjid benar-benar menjadi salah satu pusat terpenting untuk
mengembalikan peradaban Islam. Ketika sebuah mesjid berjaya, jelas ada peran
pemuda, karena tentu saja pemuda berperan penting dalam menyukseskan mesjid.
Peran kaum muda dapat dilihat dari peran kaum muda sebagai agen perubahan. Hal
ini dapat dicapai dengan melibatkan generasi muda di tingkat nasional dan daerah
dalam mendukung perubahan lingkungan masyarakat menuju masa depan yang
lebih baik. Kemajuan suatu bangsa ditunjukkan oleh keberhasilan generasi mudanya
dalam melakukan perubahan positif dan mengatasi segala tantangan. Namun,
partisipasi remaja dalam kekayaan masjid semakin berkurang seiring perubahan
zaman dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, membuat remaja lebih
memilih pengajian online daripada mengunjungi majlis.
Kata kunci: Masjid, Remaja, Peranan, dan Memakmurkan
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang mempunyai tingkat populasi masyarakat Muslim
terbesar di seluruh dunia. Untuk sekarang, diperkirakan jumlah dari umat Muslim
mencapai hingga 207 juta orang. Tapi walaupun mayoritas penduduk Indonesia beragama
Islam, Indonesia mempunyai berbagai agama bukan hanya agama Islam saja. Dalam
penerapan ajaran agama Islam di Indonesia pun tentunya beragam karena di Indonesia
sendiri mempunyai karakter yang berbeda-beda dari setiap wilayah pun tentunya berbeda.
Dari setiap wilayah mempunyai sejarah dan budaya nya sendiri yang dipengaruhi dengan
keunikan tersendiri. Mengingat penduduk muslim di Indonesia banyak, tentunya akan
terpengaruhi oleh perkembangan peningkatan konsumsi dan urbanisasi. Tentunya
1
menerapkab berbagai gaya hidup di perkotaan yang modern yang didukung dengan adanya
perkembangan teknologi yang berkembang pesat juga di pengaruhi dengan fashion-fashion
yang baru. Walaupun di Indonesia peminat fashion Islam sedang besar. Bukan hanya
fashion saja yang semakin berkembang namun banyak sekali yang berkembang dengan
sejalannya waktu termasuk bagaimana pengelolaan dari masjid. Masjid-masjid di
Indonesia pasca Orde Baru terlah terpapar dengan ide dan pandangan yang baru.
Tentunyah al tersebut didasari dengan orang yang membantu pemakmuran dari masjid
tersebut. Terdapat dua hal yang harus diperhatikan dalam pemakmuran masjid yang
ditujukan terhadap kalangan remaja dan pemuda-pemudi, yaitu: Kepengurusan yang
merupakan wadah utama dari pengkaderan bidang kemasjidan terhadap generasi
muda. Dalam pengkaderan kepengurusan, generasi muda dituntut untuk lebih
memperhatikan dengan lebih serius dan juga sungguh-sungguh dalam memakmurkan dan
menjaga eksistensi masjidnya. Selanjutnya ialah program kegiatan, yang dimana jika
setelah tersusun dan juga tertata dengan baik kepengurusan masjid, kemudian membuat
program kegiatan yang berjangka panjang selama kepengurusan berlangsung. Dalam
program kegiatan tersebut didalamnya terdapat pembinaan, rohani, program yang bersifat
hobi dan juga pengembangan bakat. Menjadikan sebuah kegiatan suatau kesenangan,
hobi dan bakat bukan sebagai beban. Dengan begitu, remaja aktif dalam pembangunan
dan kemakmuran masjid (Remaja Masjid) bisa lebih mudah dalam memajukan dan
menghidupkan urgensi, fungsi, dari masjid itu sendiri. Masjid merupakan tempat yang
sangat penting bagi umat islam. Ibarat air dengan ikan. Tanpa air ikan tidak akan bisa
tahan hidup lebih lama, begitupula dengan masjid. Tanpa adanya masjid, umat manusia
tidak akan memiliki iman yang kuat dan kokoh.
Remaja sekarang hanya aktif di karang taruna bahkan tidak aktif dalam kegiatan
masjid karena kebanyakan remaja sudah tidak tertarik dalam hal yang berbau kemasjidan.
Kebanyakan pemuda-pemudi akan mengikuti kegiatan Ketika hari-hari besar seperti solat
eid, acara penyembelihan hewan qurban, pengajian akbar, dll. Jumlah generasi muda di
Indonesia yang besar tentunya menjadi sebuah keuntungan namun juga sebuah kerugian
bagi Indonesia yang sedang membangun. Menjadi sebuah keuntungan jika remaja tersebut
bisa dimanfaatkan dalam hal kepentingan pembangunan dengan dilakukan secara optimal.
Akan menjadi sebuah kerugian apabila remaja hanya menjadi beban dan tanggungan bagi
anggota masyarakat yang lain. Komposisi dari generasi muda antara 15-35 merupakan
jumlah penduduk Indonesia yang terbesar karena sebesar 37% dari total semua penduduk
di Indonesia yang 220 juta. Dengan jumlah komposisi dari generasi muda yang besar
tersebut kadang hanya dijadikan sebuah komoditas dari politik belaka ssaja karena remaja
merupakan agen perubahan dan juga generasi yang sangat diharapkan dalam eksistensinya.
Sementara itu, pengakuan nyata terhadap generasi muda sebagai kategori sosial
yang menjadi elemen penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan kurang
mendapatkan tempat. Pemuda masih dianggap sebagai anak-anak apabila mereka belum
menguasai mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi, pekerjaan tetap, dan memiliki
emosi yang stabil. Oleh karena itu, banyak pemuda yang pragmatis dengan mengambil
sikap acuh tak acuh terhadap problematika yang berkembang di masyarakat, atau hanya
tekun belajar untuk meraih prestasi yang tinggi tanpa peduli pada kehidupan orang lain.
Remaja-remaja generasi sekarang telah mengalami perubahan yang sangat besar dimana
mereka telah mengikuti perkembangan jaman, dimana remaja- remaja sekarang lebih
banyak menghabiskan waktunya dengan hal-hal yang kurang bermanfaat, dari pada
menggunakan waktu yang berharga tersebut dengan hal yang lebih bermanfaat. Dalam hal
ini lingkungan yang paling mungkin lebih dapat memperhatikan anak-anak remaja adalah
orang tua.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah kualitatif
deskriptif yang dimana bertujuan untuk menggambarkan dengan secara faktual,
akurat dan juga sistematis mengenai realitas sosial dan berbagai fenomena yang
terjadi di masyarakat dengan tujuan objek penelitiannya bisa disajikan dengan sefara
rinci dan juga bisa diketahui bagaimana ciri, karakter, sifat, dan juga modelnya
dengan secara komperehensif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
dengan mencari informasi dengan mengumpulkan dari berbagai informasi seperti
jurnal, buku, laporan, artikel dan juga dari internet. Dalam melakukan analisis
datanya yaitu dengan merangkum dari berbagai sumber dan juga memiliki data yang
relevan dengan apa yang menjadi inti dari permasalahnnya.