Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PERAN MAHASISWA HUKUM ISLAM DALAM MEMBENTUK


AKHLAQUL KARIMAH KEPADA REMAJA MASJID DARUL ULUM DI
PARE KABUPATEN KEDIRI

Oleh :
Ufi’atun Nur Faizah
NIM: 202105030001

Dosen Pamong:
Widya Ari Susanti, M.HI.

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SUNAN GIRI SURABAYA
2024
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan Rahmat dan
Karunia- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat dengan judul “Peran Mahasiswa Hukum Islam dalam menanamkan Akhlaqul
Karimah kepada Remaja Masjid Darul Ulum di Pare Kabupaten Kediri”. Kegiatan ini dilakukan
sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat serta
meningkatkan budaya ilmiah di Universitas Sunan Giri Surabaya.
Laporan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan salah satu syarat
kelengkapan berkas pengabdian kepada masyarakat di Universitas Sunan Giri Surabaya. Dengan
adanya tulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara nyata dalam upaya agar
memperkuat jati diri seorang remaja islam sekaligus memberi wadah bagi remaja untuk
memberikan jalan keluar dari masalah yang mereka alami.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari penulisan laporan ini, baik dari
materi maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan.

Surabaya, 13 Maret 2024

Ufi’atun Nur Faizah

i
DAFTAR ISI

Table of Contents
LAPORAN ................................................................................................................................................... 1
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ............................................................................................ 1
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................................................ ii
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
1. Latar Belakang ................................................................................................................................ 1
2. Tujuan .............................................................................................................................................. 3
PELAKSANAAN KEGIATAN ................................................................................................................. 5
1. Mekanisme Pelaksanaan ................................................................................................................ 5
2. Foto Dokumentasi ........................................................................................................................... 6
3. Hasil yang diperoleh dan Manfaat ................................................................................................ 7
4. Kesan Pelaksana.............................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 9

ii
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Usia remaja adalah usia yang masih labil, belum mengerti baik dan buruk.
Bertingkah laku anarkis, pergaulan bebas, zina, mengkonsumsi barang haram adalah
contoh dari kasus penyimpangan nilai-nilai Islam terutama pada akhlakul karimah. Hal
tersebut juga ditemui di Lingkungan Pare Kabupaten Kediri.
Sumiati (2009), mendefinisikan kenakalan remaja adalah suatu perilaku
yangdilakukan oleh remaja dengan mengabaikan nilai-nilai sosial yang berlaku di
masyarakat. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-
norma dan hukum yang dilakukan oleh remaja. Perilaku ini dapat merugikan dirinya sendiri
dan orang-orang sekitarnya.
Kartono, ilmuwan sosiologi Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal
dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang
disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan
bentuk perilaku yang menyimpang".
Remaja Masjid yang merupakan salah satu Organisasi sosial keagamaan yang
berbasis di masjid harus turut andil dalam menyelesaikan permasalahan ini. Remaja Masjid
Darul Ulum merupakan salah satu organisasi sosial keagamaan yang dinaungi oleh Takmir
Masjid Darul Ulum.
Remaja Masjid Darul Ulum tentunya memiliki peran dalam membentuk remaja
yang sholeh serta berakhlakul karimah melalui program yang mereka jalankan. Tujuan
dilakukannya penelitian ini adalah untuk menggali informasi tentang peran Remaja Masjid
Darul Ulum dalam membentuk akhlakul kaimah remaja di Lingkungan Pare. Penelitian ini
terfokus pada program yang dijalankan Remaja Masjid Darul Ulum. Fokus program kerja
yang diteliti meliputi antara lain perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasinya dalam rangka
pembentukan akhlakul karimah remaja.
Sebagai mahasiswa hukum Islam dalam menghadapi kenakalan remaja, termasuk
kasus seperti pembunuhan anak di bawah umur yang terjadi 2 bulan lalu, yaitu TLM (16)
yang nekat dan tega membunuh IYL (15) karena sakit hati dan cemburu. "Motifnya adalah

1
pelaku TLM ini sakit hati dan merasa cemburu dengan perilaku dan kata kata korban yang
menyinggung dan seolah tidak menghargai pelaku sebagai kekasihnya. TLM kalap dan
emosi sehingga menghabisi korbannya," ujar Wakapolres Kediri Kompol Ambuka Yudha
kepada wartawan, Jumat (29/12/2023).
Atas perbuatanya tersebut, terduga pelaku dijerat dengan pasal 340 KUHP ancaman
hukuman mati atau penjara maksimal 20 tahun penjara. Pasal 388 KUHP ancaman
hukuman maksimal 15 tahun penjara. Pasal 80 ayat 1, ayat 3, jo pasal 76c UUnkmor 17
tahun 2016 tentang penetapan PP pengganti UU nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan
kedua atas UU nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak menjadi ancaman
hukuman maksimal 10 tahun.
Menanggapi hal tersebut, peran Penulis menghadapi kenakalan Remaja yaitu
dengan melakukan Penelitian dan Analisis Hukum. Penulis menganalisis ayat-ayat Al-
Quran, hadis, serta pendapat ulama dalam mengatasi kasus semacam ini.
Selain itu Penulis sebagai Mahasiswa hukum Islam dapat mengadvokasi perlunya
kesadaran akan hukum Islam dan nilai-nilai moral di kalangan remaja dengan melalui
Sosialisasi ini yang menyadarkan remaja akan konsekuensi dari tindakan kriminal. Penulis
mengajak Remaja Masjid Darul Ulum Pare Kabupaten Kediri terlibat dalam program
pendidikan dan pembinaan bagi remaja. Mereka dapat berbagai pelatihan tentang etika,
moralitas, dan konsekuensi hukum dari tindakan kriminal.
Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif kualitatif, yakni dengan
memahami fenomena atau peristiwa dari suatu hal yang dialami subyek. Data-data
diperoleh dengan cara melakukan observasi, wawancara, serta dokumentasi. Peneliti
menggunakan teknik analisis dengan mengelaborasi data-data yang diperoleh untuk
menemukan peran remaja masjid Darul Ulum dalam membentuk akhlakul karimah remaja
di Lingkungan Pare Kabupaten Kediri.
Hasil dari penelitan yang dapat penulis paparkan disini adalah bahwa dalam
perencanaan program remaja masjid bertujuan meningkatkan ketaqwaan terhadap Allah
Swt. Menjauhi kriminalitas dan menanamkan sifat Akhlaqul Karimah sebagai Remaja
Islam. Pelaksanaan program juga ditemukan indikasi pembentukan akhlak yang mana
remaja masjid berperan sebagai contoh (uswah) serta wadah untuk remaja terbiasa
berperilaku akhlakul karimah. Evaluasi yang berkaitan dengan hambatan yang dialami

2
remaja masjid ini adalah minimnya minat dan kesadaran remaja di lingkungan Pare untuk
mengikuti kegiatan keagamaan.
Maka dari itu, Menanamkan akhlaqul karimah kepada remaja masjid pada usia
remaja adalah suatu upaya yang sangat penting dalam pembentukan kepribadian dan
moralitas mereka. Latar belakang dari upaya ini dapat berasal dari pemahaman akan
pentingnya remaja sebagai generasi penerus umat dan sebagai individu yang sedang
mengalami masa-masa pembentukan identitasnya.

2. Tujuan
Dari beberapa latar belakang yang mendasari pentingnya menanamkan akhlaqul
karimah kepada remaja masjid pada usia remaja, adapun tujuan yang ingin dicapai melalui
pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah sebagai berikut :
a. Peran Penting Remaja dalam Masyarakat Islam:
Remaja merupakan generasi muda yang akan menjadi pemimpin dan pembawa
perubahan di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk dibekali dengan
nilai-nilai Islam yang baik, termasuk akhlaqul karimah, untuk menjadikan mereka
agen perubahan yang positif dalam masyarakat.
b. Pembentukan Karakter dan Moralitas
Usia remaja adalah masa-masa penting dalam pembentukan karakter dan moralitas
seseorang. Remaja cenderung mencari identitas mereka sendiri, dan masjid dapat
menjadi tempat yang ideal untuk mereka memperoleh pemahaman yang benar tentang
nilai-nilai Islam yang baik dan menciptakan fondasi moral yang kuat.
c. Perlindungan dari Pengaruh Negatif
Pada usia remaja, remaja cenderung terpengaruh oleh banyak faktor eksternal,
termasuk teman sebaya, media sosial, dan budaya populer. Dengan menanamkan
akhlaqul karimah di masjid, remaja dapat dilindungi dari pengaruh negatif tersebut dan
dibimbing untuk memilih jalan yang benar.
d. Penguatan Identitas Keislaman
Masjid adalah tempat ibadah dan pembelajaran agama yang penting dalam
kehidupan umat Islam. Dengan menghadirkan nilai-nilai agama yang baik, remaja

3
dapat memperkuat identitas keislaman mereka dan merasa lebih terhubung dengan
komunitas Muslim yang lebih luas.
e. Pendidikan Holistik
Pendidikan di masjid tidak hanya terbatas pada aspek keagamaan, tetapi juga
mencakup pembelajaran moral dan etika. Ini membantu remaja memahami bahwa
Islam bukan hanya tentang ritual keagamaan, tetapi juga tentang cara hidup yang baik
dan etis.
f. Persiapan untuk Masa Depan
Remaja yang memiliki akhlaqul karimah cenderung menjadi individu yang lebih
baik dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam hubungan sosial, pendidikan, atau
karier. Dengan demikian, menanamkan nilai-nilai ini pada usia remaja adalah investasi
untuk masa depan mereka yang lebih baik.
Dengan memperhatikan tujuan ini, penting bagi masjid dan komunitas Muslim
untuk memberikan perhatian khusus dalam menanamkan akhlaqul karimah kepada remaja
pada usia remaja melalui berbagai program pendidikan, kegiatan sosial, dan pembinaan
yang berkelanjutan.

4
PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Mekanisme Pelaksanaan
a. Menentukan tempat dan waktu pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat
Pelaksanaan program Pengabdian Kepada Masyarakat ini berlangsung pada
tanggal 11 Maret 2024 pada pukul 20.00 - 21.30 yang bertempatan di Masjid Darul
Ulum. Penulis memilih tempat ini karena merupakan sasaran yang pas setelah
terjadinya beberapa kasus kenakalan remaja yang terjadi dilingkungan tersebut.
b. Melakukan diskusi dengan ta’mir masjid mengenai tujuan Pengabdian Kepada
Masyarakat
Penulis melakukan diskusi terhadap ta’mir masjid yaitu Bapak Kyai Mu’minin
untuk menyelenggarakan PKM di Masjid Darul Ulum mengenai tujuan dan manfaat
dari Menanamkan Akhlaqul Karimah di Usia Remaja sehingga akan mengurangi
sedikit dari kenakalan-kenakalan remaja yang terjadi di lingkungan tersebut.
c. Merencakan Program
Sebelum merencanakan Program PKM ini, penulis membuat undangan yang
ditujukan kepada Remaja Masjid. Menyusun beberapa materi dan problematika yang
akan disampaikan untuk remaja masjid Darul Ulum. Program ini dilaksanakan agar
memperkuat jati diri seorang remaja islam sekaligus memberi wadah bagi remaja
untuk memberikan jalan keluar dari masalah yang mereka alami.
d. Pelaksanaan Program
Saat pelaksanaan, penulis memberikan materi dan contoh-contoh problematika
yang terjadi di sekitar lingkungan remaja. Peserta (Remaja Masjid) aktif berinteraksi
saat sesi tanya jawab berlangsung.
e. Melakukan evaluasi
Mendistribusikan kuesioner atau survei kepada remaja yang mengikuti
program PKM ini. Pertanyaan mencakup pemahaman mereka tentang nilai-nilai
akhlakul karimah, perubahan perilaku yang mereka alami setelah mengikuti program,
serta saran untuk perbaikan.
Penulis mengamati langsung tingkah laku dan interaksi remaja selama
program sosialisasi berlangsung. Memperhatikan apakah mereka menerapkan nilai-

5
nilai akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana mereka
berinteraksi dengan sesama.
Menyelenggarakan sesi wawancara kelompok fokus dengan sejumlah
remaja yang telah mengikuti program. Dalam sesi ini, penulis meminta mereka untuk
berbagi pengalaman, pemahaman, dan perubahan yang mereka rasakan setelah
mengikuti program tersebut. Pemantauan aktivitas dan interaksi remaja di media
sosial terkait dengan program sosialisasi.

2. Foto Dokumentasi

6
3. Hasil yang diperoleh dan Manfaat
• Pemahaman yang Meningkat dengan Evaluasi dapat menunjukkan adanya peningkatan
pemahaman remaja terhadap nilai-nilai akhlakul karimah setelah mengikuti program
PKM ini. Mereka lebih menyadari pentingnya etika, moralitas, dan perilaku yang baik
dalam kehidupan sehari-hari.
• Perubahan Perilaku Positif. Hasil evaluasi menunjukkan adanya perubahan positif
dalam perilaku remaja. Mereka mulai menunjukkan lebih banyak empati, kesabaran,
toleransi, dan penghargaan terhadap nilai-nilai kebaikan.
• Penurunan Kasus Kenakalan Remaja. Hal ini dapat mencerminkan penurunan jumlah
kasus kenakalan remaja setelah pelaksanaan program PKM. Hal ini menjadi indikasi
bahwa program telah berhasil dalam mencegah perilaku negatif dan mengarahkan
remaja kepada perilaku yang lebih positif.
• Peningkatan Partisipasi dalam Kegiatan Keagamaan. Remaja mulai menunjukkan minat
dan partisipasi yang lebih besar dalam kegiatan keagamaan di masjid setelah mengikuti
program PKM. Hal ini dapat mencerminkan adanya pengaruh positif dari program
terhadap keterlibatan mereka dalam aktivitas keagamaan.
• Umpan Balik Positif dari Komunitas. Hasil evaluasi juga mencerminkan umpan balik
positif dari orang tua, pemuka agama, dan anggota komunitas lainnya terkait dengan
perubahan yang terlihat pada remaja setelah mengikuti program sosialisasi.

7
• Identifikasi Area Perbaikan. Penulis mengidentifikasi area-area yang masih perlu
diperbaiki dalam program sosialisasi. Misalnya, masih ada aspek tertentu dari nilai-nilai
akhlakul karimah yang belum dipahami dengan baik oleh remaja atau perlu pendekatan
yang lebih efektif untuk mencapai tujuan program.

4. Kesan Pelaksana
Kesan pelaksanaan PKM tentang nilai-nilai akhlakul karimah di kalangan remaja
masjid. Penulis dihadapkan dengan keadaan saat pelaksanaan PKM dengan peserta yang
sedikit karena curah hujan yang cukup deras sehingga tidak banyak yang hadir dalam
pelaksanaan PKM tersebut. Tetapi dengan partisipasi remaja, serta respons dari komunitas
dan pemangku kepentingan lainnya memberikan kesan yang positif, pelaksana dan peserta
merasa bangga atas pencapaian mereka dalam memperkuat nilai-nilai akhlakul karimah di
kalangan remaja, serta menunjukkan komitmen mereka terhadap pembangunan karakter
yang baik dalam komunitas.
Pelaksanaan sosialisasi memperkuat hubungan antara remaja, pemuka agama, dan
anggota komunitas lainnya. Melalui diskusi, kolaborasi, dan interaksi yang terjadi selama
program, ikatan sosial antara mereka dapat diperkuat, menciptakan lingkungan yang
mendukung pertumbuhan moral dan spiritual.
Peserta yang mengikuti program dengan serius dan berpartisipasi aktif merasakan
rasa kepuasan dan prestasi atas kemajuan yang mereka capai dalam memahami dan
menerapkan nilai-nilai akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bisa
meningkatkan motivasi mereka untuk terus berkembang dan berkontribusi positif dalam
komunitas.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/7374
Sumiati, kenakalan remaja (2009)
https://www.detik.com/jatim/hukum-dan-kriminal/d-7115282/terungkap-motif-pembunuhan-
cewek-abg-di-jalan-gua-jegles-kediri
Kartini Kartono, Kenakalan Remaja, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1998).

Anda mungkin juga menyukai