Anda di halaman 1dari 15

TAHUN 2009

LAPORAN KEGIATAN
PELATIHAN KADER DAN TOKOH MASYARAKAT
DALAM PENGEMBANGAN DESA SIAGA
KECAMATAN BABAT TOMAN

PUSKESMAS BABAT TOMAN


TAHUN 2009
KATA PENGANTAR

Assamu’alaikum Wr. Wb
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, laporan kegiatan
Pelatihan Kader dan Tokoh Masyarakat dalam Pengembangan Desa Siaga di Kecamatan
Babat Toman ini telah dapat diselesaikan.
Laporan disusun berdasarkan hasil Pelatihan Kader dan Tokoh Masyarakat dalam
Pengembangan Desa Siaga di Kecamatan Babat Toman yang dilaksanakan selama 3 hari,
pada tanggal 18-20 agustus 2009, bertempat di Puskesmas Babat Toman.
Pelatihan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
kader kesehatan dan tokoh masyarakat dalam pengembangan Fesa Siaga sesuai dengan
peran dan fungsinya.
Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tinginya, kami sampaikan kepada
semua peserta yaitu kader kesehatan dan tokoh masyarakat, kepala desa dan perangkat
Desa Sri Mulyo, Camat Kecamatan Babat Toman, PMD Kecamatan Babat Toman, Kepala
Puskesmas Babat Toman, serta Tim Monitoring Desa Siaga Kabupaten Musi Banyuasin
atas segala bantuan dan kerja samanya dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan ini. Semoga
di masa mendatang kita dapat menjadikan seluruh desa dalam wilayah binaan kita menjadi
Desa Siaga.

Babat, 24 Agustus 2009

Ketua Panitia Pelaksana

LENI ATRIANA,SKM
NIP.197903062000122003

2
A. PENDAHULUAN

Dalam rangka percepatan Indonesia Sehat, Departemen Kesehatan telah


menetapkan visi ‘Masyarakat Yang Mandiri untuk Hidup Sehat”. Visi yang akan dicapai
tersebut adalah suatu kondisi dimana masyarakat Indonesia menyadari, mau, dan mampu
mengenali, mencegah, dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga
dapat bebas dari gangguan kesehatan, baik yang disebabkan karena penyakit termasuk
gangguan kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang tidak
mendukung untuk hidup sehat.
Untuk mendukung visi Pembangunan Kesehatan tersebut, dengan misi
“Membuat Rakyat Sehat” serta strategi “ Menggerakan dan Memberdayakan Masyarakat
Untuk Hidup Sehat berupaya untuk memfasilitasi percepatan dan pencapaian derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya bagi seluruh penduduk dengan mengembangkan kesiap-
siagaan ditingkat desa yang disebut Desa Siaga.
Desa Siaga merupakan gambaran masyarakat yang sadar, mau dan mampu
untuk mencegah dan mengatasi berbagai ancaman terhadap kesehatan seperti kurang gizi,
penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB),
kejadian bencana, kecelakaan dan lain-lain, dengan memanfaatkan potensi stempat, secara
gotong royong. Pengembangan Desa Siaga mencakup upaya untuk lebih mendekatkan
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat desa, menyiapsiagakan masyarakat
menghadapi masalah-masalah kesehatan, memendirikan masyarakat dalam
mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Pengembangan Desa Siaga dilaksanakan dengan membantu/memfasilitasi
masyarakat untuk menjalani proses pembelajaran melalui siklus atau spiral pemecahan
masalah-masalah yang terorganisasi (pengorganisasian masyarakat). Yaitu dengan
menempuh tahap-tahap: (1) Mengidentifikasi masalah, penyebab masalah, dan sumber
daya yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah. (2) Mendiagnosis masalah dan
merumuskan alternatif-alternatif pemecahan masalah. (3) Menetapkan alternatif
pemecahan masalah yang layak, merencanakan dan melaksanakannya, serta. (4)
Memantau, mengevaluasi dan membina kelestarian upaya-upaya yang telah dilakukan.

3
B. TUJUAN

1. Merekrut kader Desa Siaga


2. Terlatihnya kader dan tokoh masyarakata dalam mengorganisir dan menggerakkan
masyarakat didalam mengidentifikasi potensi dan resiko yang ada dilingkungan
desanya dalam mengembangkan desa siaga.

C. PELAKSANA

Pelaksana kegiatan Pelatihan Kader dan Tokoh Masyarakat dalam Pengembangan Desa
Siaga adalah Fasilisator yang ada di Puskesmas Babat Toman terdiri dari:
1. Kepala Puskesmas
2. Petugas Gizi
3. Bidan
4. Petugas Kesehatan Lingkungan
5. Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa Kecamatan Babat Toman

D. PESERTA

Peserta kegiatan Pelatihan Kader dan Tokoh Masyarakat dalam Pengembangan Desa Siaga
Kecamatan Babat Toman Babat Toman berjumlah 30 orang, terdiri dari 20 orang kader
dan 10 orang tokoh masyarakat yang mewakili dari 10 desa di wilayah kerja Puskesmas
Babat Toman.

E. TEMPAT

Pelatihan Kader dan Tokoh Masyarakat dalam Pengembangan Desa Siaga yaitu di Aula
Puskesmas Babat Toman.

F. WAKTU

Waktu Pelaksanaan Pelatihan Kader dan Tokoh Masyarakat dalam Pengembangan Desa
Siaga selama 3 (tiga) hari dari tanggal 18 – 20 Agustus 2009

4
G. HASIL KEGIATAN

a. Pengembangan/Pembentukan Forum Masyarakat Desa Siaga


Tujuan langkah ini adalah untuk mempersiapkan para petugas (kader),
tokoh masyarakat, serta masyarakat, agar mereka tahu dan mau bekerja sama
dalam satu tim untuk mengembangkan Desa Siaga. Sedangkan pendekatan kepada
tokoh-tokoh masyarakat bertujuan agar mereka memahami dan mendukung,
khususnya dalam membentuk opini publik guna menciptakan iklim yang kondusif
bagi pengembangan Desa Siaga.
Berdasarkan hasil pre test dan post test pada Pelatihan Kader dan Tokoh
Masyarakat dalam Pengembangan Desa Siaga tersebut didapat bahwa ada
peningkatan yang signifikan dalam hal pengetahuan peserta mengenai Desa Siaga.
Wadah-wadah kegiatan masyarakat yang dapat diberdayakan di desa peserta antara
lain: PKK, Karang Taruna, FAKAM (Forum Amal Kematian) dan Pengajian.

b. Pelaksanaan Survei Mawas Diri (SMD)


Survei Mawas Diri (SMD) atau Telaah Mawas Diri (TMD) bertujuan
agar pemuka-pemuka masyarakat setempat mampu melakukan telaah mawas diri
untuk desanya. Keluaran SMD berupa identifikasi masalah-masalah kesehatan
serta daftar potensi didesa yang dapat didayagunakan dalam mengatasi masalah-
masalah kesehatan tersebut. Survei Mawas Diri (SMD) pada Pelatihan Kader dan
Tokoh Masyarakat dalam Pengembangan Desa Siaga Kecamatan Babat Toman
dilakukan di desa Sri Mulyo dengan jumlah sebanyak 90 Rumah Tangga. (Hasil
terlampir)

c. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)


Tujuan Penyelenggaraan musyawarah masyarakat desa (SMD) adalag
mencari alternatif penyelesaian masalah kesehatan dan upaya membangun
Poskesdes, dikaitkan dengan potensi yang dimiliki desa. Data serta temuan yang
diperoleh pada saat SMD disajikan. Hasil pendataan dimusyawarahkan untuk
penentuan prioritas, dukungan dan kontribusi serta langkah-langkah solusi untuk
pemngembangan Desa Siaga. (Hasil terlampir)

5
H. BIAYA

Biaya penyelenggaraan Pelatihan Kader dan Tokoh Masyarakat Dalam Pengembangan


Desa Siaga Kecamatan Babat Toman tahun 2009 berasal dari APBN Program Promosi
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

I. PENUTUP
Demikianlah laporan kegiatan Pelatihan Kader dan Tokoh Masyarakat Dalam
Pengembangan Desa Siaga Kecamatan Babat Toman tahun 2009 ini dibuat, dengan
harapan dapat dilaksanakan secara holistic dan berkesinambungan dengan dukungan
dan kerja sama semua lintas program dan lintas sektor.

Babat, 24 Agustus 2009


Mengetahui;
Plt Kepala Puskesmas Babat Toman Ketua Panitia Pelaksana

dr. ICHSAN NUR HAMDAN LENI ATRIANA,SKM


NIP. 198310092009021002 NIP.197903062000122003

6
HASIL SIMULASI TAHAPAN PENGEMBANGAN DESA SIAGA
PADA KEGIATAN PELATIHAN KADER DAN TOKOH MASYARAKAT DALAM
PENGEMBANGAN DESA SIAGA KECAMATAN BABAT TOMAN
DESA SIMULASI : SRI MULYO

A. GAMBARAN UMUM DESA SRI MULYO

Secara geografis Desa Sri Mulyo merupakan desa binaan Puskesmas Babat Toman
dengan luas ± 10 Ha, yang berbatasan dengan :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Sugiwaras
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Sungai Angit
- Sebelah Barat berbatasan dengan Bangun Sari
- Sebelah Timur berbatasan dengan Keban

Desa Sri Mulyo berjarak tempuh ± 13 km dari ibukota Kecamatan Babat Toman
dan 63 km dari ibukota kabupaten Musi Banyuasin. Transortasi yang dapat digunakan
untuk mencapai desa tersebut dengan kendaraan roda 2 dan 4. Penduduk Desa Sri Mulyo
merupakan penduduk asli dengan mata pencarian sebagai Petani dan Buruh Sawit.
Penduduk desa berjumlah 749 orang, sebanyak 692 KK yang terbagi dalam 2 dusun.
- Dusun I : 150 KK
- Dusun II : 120 KK

Sarana dan prasarana yang ada di Desa Sri Mulyo diantaranya: masjid, SD, TPA,
PAUD, Poskesdes (rusak berat) dan Kantor Kades. Sedangkan organisasi kemasyarakatan
yang ada yaitu PKK, Karang Taruna, dan Pengajian. Sedangkan potensi yang ada di Desa
Sri Mulyo adalah adanya Perkebunan Karet milik perusahaan swasta.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan hasil Survei Masyarakat Desa (SMD) didapat beberapa masalah


kesehatan di Desa Sri Mulyo di antaranya:
1. Pemanfaatan pekarangan rumah masih kurang
2. Masih banyak anggota keluarga yang mengalami diare selama 6 bulan terakhir
3. Banyak masyarakat belum tahu cara pencegahan DBD
4. Masih banyak ibu hamil yg tidak dpt Imunisasi TT bumil

7
5. Masih banyak persalinan yg tidak ditolong oleh petugas kesehatan
6. Masih banyak masyarakat belum tahu tentang PHBS
7. Masih banyak masyarakat tidak menggunakan KB
8. Masih banyak ibu hamil yg belum mendapat tablet tambah darah (TTD)
9. Masih jarang Gotong royong
10. Masih kurangnya Penyuluhan kesehatan

C. PRIORITAS MASALAH

Berdasarkan identifikasi masalah kesehatan yang ditemukan di Desa Sri Mulyo


ditentukan prioritas masalah sebagai berikut :
1. Masih kurangnya Penyuluhan kesehatan
2. Banyak masyarakat belum tahu cara cencegahan DBD
3. Masih banyak anggota keluarga diare
4. Masih banyak persalinan yg ditolong oleh dukun
5. Masih banyak masyarakat belum tahu ttg PHBS

Berdasarkan 5 prioritas masalah di atas diambil 3 masalah utama yang akan


dianalisis lebih lanjut mengenai penyebab terjadinya masalah-masalah tersebut, dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel.1. Prioritas Masalah dan Penyebabnya di Desa Sri Mulyo Tahun 2009
No Masalah Kesehatan Penyebabnya
1 Masih banyak persalinan yg tidak Biaya mahal
ditolong oleh petugas kesehatan Takut dijahit
Kurang kesadaran
Tradisi
Belum sempat
Tidak tuntas
2 Masih banyak anggota keluarga diare Tidak ada persediaan air
bersih
Tidak ada wc
Lingkungan kotor
Makan sembarangan
Tidak cuci tangan
Buang sampah sembarangan
3 Masih banyak masyarakat belum tahu Pendidikan rendah
tentang PHBS Belum mengerti
Tidak peduli

8
D. PEMECAHAN MASALAH

Berdasarkan 3 (tiga) prioritas masalah utama yang ada di Desa Sri Mulyo,
maka pada saat simulasi Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) didapat beberapa
alternatif pemecahan masalah yang disepakati bersama.
Tabel.2. Pemecahan Masalah Kesehatan di Desa Sri Mulyo Tahun 2009
No Masalah Kesehatan Pemecahan Masalah
1 Masih banyak 1. Menganjurkan adanya tabulin/arisan ibu hamil
persalinan yg tidak 2. Sosialisasi Program Pemerintah tentang
ditolong oleh petugas Persalinan gratis
kesehatan 3. Mengadakan penyuluhan
2 Masih banyak anggota 1. Diadakan sumur bersih dengan arisan sumur
keluarga diare 2. Diadakannya WC umum dengan arisan wc
3. Mengadakan gotong royong per dusun
4. Penyuluhan tentang kebersihan diri dan
lingkungan
5. Buat tong sampah per rumah dan umum
3 Masih banyak Penyuluhan Kesehatan tentang PHBS
masyarakat belum tahu
tentang PHBS

9
Spanduk Ucapan Selamat datang Kepada para peserta pelatihan

Para peserta sedang mengisi lembaran Pre Test

10
Para Fasilitator dalam Pelatihan Kader dan Tokoh Masyarakat Dalam Pengembangan Desa
Siaga Kecamatan Babat Toman

Para Peserta sedang hikmat mendengarkan penjelasan dari para fasilitator

11
Suasana di rumah pak kades Sri Mulyo dalam simulasi Survei Mawas Diri (SMD)

Salah satu peserta sedang melakukan wawancara dengan masyarakat Desa Sri Mulyo dalam
proses SMD

12
Salah satu peserta sedang melakukan wawancara dengan masyarakat Desa Sri Mulyo dalam
proses SMD

Proses Pengolahan Data yang dipimpin langsung oleh Perangkat Pengurus Kelas

13
Proses Pengolahan data hasil Survei Mawas Diri (SMD) Desa Sri Mulyo

Salah satu peserta ( Sekretaris Kelas) sedang mempresentasikan hasil SMD dan MMD

14
E. RENCANA KEGIATAN DAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan dari beberapa alternatif pemecahan masalah di atas , maka disusun rencana kegiatan dan tindak lanjut yang akan
dilaksanakan, diantaranya seperti pada tabel berikut :

Tabel.3. Rencana Kegiatan dan Tindan Lanjut Pemecahan Masalah Kesehatan di Desa Sri Mulyo Kecamatan Babat Toman tahun 2009
No Kegiatan tempat Waktu PJ Sumber daya Target Pihak yg
terlibat
1 Adanya Posyandu 1x/bln Bidan Ibu hamil Semua ibu Pemerintah
tabulin/arisan hamil desa
ibu hamil
2 Sosialisasi Program Balai Desa/ 1x/th Sekdes Masyarakat KK 25 org Pemerintah
Pemerintah Tentang kantor kades desa &
Persalinan gratis Puskesmas
3 Mengadakan penyuluhan Balai desa/ 4x/th Perangkat Masyarakat 50 orang Pemerintah
kantor kades desa desa &
Puskesmas
4 Diadakan sumur bersih Rumah 1x/bulan/kelompok Kadus Masyarakat Semua Pemerintahan
dengan arisan penduduk masyarakat desa
sumur,wc,tong sampah
5 Mengadakan gotong dusun setiap jum’at Kadus Masyarakat Semua Pemerintahan
royong per dusun masyarakat desa

Babat, 24 Agustus 2009

Mengetahui;
Plt Kepala Puskesmas Babat Toman Ketua Panitia Pelaksana

dr. ICHSAN NUR HAMDAN LENI ATRIANA,SKM


NIP. 198310092009021002 NIP.197903062000122003

Anda mungkin juga menyukai