Anda di halaman 1dari 25

Anamnesis, Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan

Penunjang Kasus Orthopedi

Pembimbing : dr. Anggaditya Putra, Sp OT


Koas : Siepend Orthopedi

KEPANITERAAN KLINIK BEDAH


RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI
PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
ANAMNESIS secara UMUM

-Keluhan Utama

-Riwayat Penyakit Sekarang : meliputi

1. Deskripsi nyeri (OPQRST)


Position → dapat menentukan posisi dan lokasi nyeri
Quality → adalah derajat kualitas nyeri seperti rasa menusuk, panas,
Radiation → penjalaran nyeri
Severity → tingkat beratnya nyeri
Timing → kapan timbulnya nyeri
2. Perubahan bentuk (Deformitas)
- Bengkak → biasanya karena radang, tumor, pasca trauma, dan lain-lain
- Bengkok → misanya pada
- Pendek → dapat dibandingkan dengan kontralateral yang normal

3. Gangguan Fungsi (Disfungsi) → Penurunan / hilangnya fungsi


- Afungsi ( Tak bisa digerakkan sama sekali)
- Kaku (stiffnesss)
- Gerakan tak stabil (instability)
Riwayat Penyakit Dahulu

▰ a. Riwayat trauma sebelumnya


▰ b. Riwayat infeksi tulang dan sendi seperti osteomielitis / arthritis
▰ c. Riwayat pembengkakan / tumor yang diderita
▰ d. Riwayat kelainan kongenital muskuloskeletal seperti CTEV
▰ e. Riwayat penyakit –penyakit diturunkan seperti skoliosis, dan lain-lain


PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik berupa:


1. Status generalisata dan cara berjalan
2. Status Lokalis:
▰ Inspeksi / look:
▰ Apakah terdapat perubahan Warna pada kulit seperti kemerahan, memar,
laserasi, terdapat bengkak. apakah terdapat perubahan bentuk berupa
Deformitas (angulasi, rotasi, pemendekan, pemanjangan), atrofi otot, dan
fasikulasi
PEMERIKSAAN FISIK

▰ Palpasi / feel.
▰ Lakukan palpasi pada daerah lokal berupa tulang, tendon, dan persendian,
Apakah terdapat nyeri tekan, bengkak, hangat dan krepitasi.
▰ Range of Motion
▰ Menilai gerakan lingkup gerak sendi baik secara aktif dan pasif berupa gerakan
abduksi, adduksi, ekstensi, fleksi, rotasi eksterna, rotasi interna, pronasi, supinasi,
, dorso fleksi, plantar fleksi, inversi dan eversi.
PEMERIKSAAN FISIK

▰ MANUEVER
Mc-Murray Test, Varus Test, Vagus Test
▰ Tes Balotement untuk mengetahui efusi pada lutut
Tes buldge sign, tes balloon sign


KASUS TERSERING OSTEOARTHRITIS
FRAKTUR

OSTEOMIELITIS
1
TRAUMA
MUSKULOSKELETAL
Definisi

▰ Trauma merupakan suatu keadaan dimana


seseorang mengalami cidera oleh salah satu
sebab.
▰ Trauma Muskuloskeletal: berupa
1.Kulit berupa Vulnus (Luka), jejas, skin loss
2. Otot dan tendon berupa ruptur dan regangan (sprain)
3. Syaraf berupa neuropraksia
4. Tulang berupa Fraktur
5. Sendi berupa dislokasi
Primary Secondary
Survey Survey pastikan terlebih dahulu
Pada Trauma Muskuloskeletal
penanganan Kegawatdaruratan
▰ Secondary Survey
▰ Anamnesis berupa Riwayat AMPLE yaitu
- Allergies
-Medication
-Past Illness/Pregancy
-Last meal
-Event/ Environment
▰ Mekanisme Cedera
▰ Keluhan Penyerta
▰ Mekanisme Cedera
▰ Keluhan Penyerta dan mengetahui apakah terdapat
trauma selain pada jaringan muskuloskeletal
▰ Secondary Survey
▰ Pemeriksaan Fisik
▰ Status generalisata: PF head to toe
▰ Status Lokalis:
▰ Inspeksi / look: .
▰ Palpasi / feel (nyeri tekan, krepitasi).
▰ Range of Movement
Pemeriksaan Penunjang

▰ Rontgen
▰ USG
▰ CT Scan
▰ MRI
2
FRAKTUR
Definisi dan Etiologi

• Suatu diskontinuitas tulang yang disebabkan oleh


trauma dan non trauma
• Fraktur dapat terjadi akibat trauma, stress berulang, dan
fraktur patologis.

▰ ▰
Klasifikasi

Secara klinis dapat diklasifikasikan:

1.Fraktur tertutup --> fraktur dimana kulit tidak


ditembus oleh fragmen tulang

▰ ▰
2. Fraktur terbuka --> fraktur yang mempunyai
hubungan dengan dunia luar melalui luka pada
kulit dan jaringan lunak, dapat terbentuk dari
dalam maupun luar
Klasifikasi berdarkan garis fraktur

▰ ▰
Klasifikasi pada fraktur terbuka (Gustilo Anderson)

-Derajat I
Laserasi <1cm, kerusakan jaringan tidak berarti, luka relatif bersih
-Derajat II
Laserasi >1cm, tidak ada kerusakan jaringan yang hebar atau avulsi,
ada kontaminasi
-Derajat III
Luka lebar dan rusak hebar, atau▰hilangnya jaringan di sekitarnya,

kontaminasi hebat.
IIIA (tulang yang fraktur masih ditutupi oleh jaringan lunak)
IIIB (terapat periosteal stripping yang luas dan penutupan luka dilakukan
dengan flap lokal atau flap jauh)
IIIC (fraktur disertai kerusakan pembuluh darah)
ANAMNESIS

▰ Keluhan Utama:
▰ Riwayat Penyakit Sekarang yaitu meliputi: riwayat trauma, mekanisme cedera,
rasa nyeri dan bengkak di bagian tulang yang patah, deformitas (angulasi, rotasi,
diskrepansi), gangguan fungsi muskuloskeletal akibat nyeri, putusnya kontinuitas
tulang, dan gangguan neurovaskuler
▰ Riwayat Penyakit Dahulu: Riwayat cedera atau fraktur sebelumnya, riwayat sosial
ekonomi, pekerjaan, obat-obatan yang dia konsumsi, merokok, riwayat alergi dan
riwayat osteoporosis serta penyakit lain.
PEMERIKSAAN FISIK

▰ Inspeksi / look:
▰ Perubahan Warna, bengkak, Deformitas (angulasi, rotasi, pemendekan,
pemanjangan).
▰ Palpasi / feel (nyeri tekan, krepitasi).
▰ Lakukan palpasi pada daerah ekstremitas tempat fraktur tersebut, meliputi persendian
diatas dan dibawah cedera, Apakah terdapat nyeri tekan, bengkak, hangat dan krepitasi.
Status neurologis dan vaskuler di bagian distalnya perlu diperiksa yaitu pulsasi aretri,
warna kulit,Capillary filling, sensasi


PEMERIKSAAN FISIK

▰ MOVE
▰ Pemeriksaan gerakan / moving dinilai apakah adanya keterbatasan pada
pergerakan sendi yang berdekatan dengan lokasi fraktur berupa gerakan aktif
dan gerakan pasif


Two views
Two
PEMERIKSAAN Penunjang joints

X-RAY
Two injuries
Two limbs

Anda mungkin juga menyukai