CVD SH Nesya Alifah-Neuro
CVD SH Nesya Alifah-Neuro
STROKE HEMORAGIK
Normocephal, jejas (-), Normotia, liang telinga lapang, Batas jantung kiri 2 jari
massa (-) membran timpani tidak terlihat. dilateral linea mid-clav
Mata: conjungtiva pucat cavum nasi lapang, concha tenang. kiri, Auskultasi: BJ I-II
(-), sklera anikterik Mulut & Tenggorokan: tonsil T1-T1 normal, tidak murmur
dan gallop
Saraf-saraf Kranialis
N. I = Tidak Valid Dinilai (TVD)
Kesan : TVD
N. IX, X
Uvula : Tidak ada deviasi
Arkus Faring : Tidak ada deviasi
Palatum Mole : Tidak ada deviasi
Gag reflex (+)
N.XI Kanan Kiri
Mengangkat bahu : TVD TVD
Menoleh : TVD TVD
N. XII
Saat Statis : TVD
Pergerakan Lidah : TVD
Atrofi : (-)
Fasikulasi : (-)
Tremor : (-)
SISTEM MOTORIK
Keadaan Psikis
Intelegensia : TVD
Tanda regresi : TVD
Demensia : TVD
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Laboratorium
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
CT-Scan Kepala Tanpa Kontras
Kesan:
Kardiomegali
RESUME
Anamnesis, PF dan PP
Pemeriksaan penunjang:
Pasien perempuan, usia 56 tahun dibawa ke IGD RS Haji karena
mengalami penurunan kesadaran mendadak sejak 4 jam SMRS, Laboratorium: Hematologi dasar normal.
terdapat muntah dan nyeri kepala. Riwayat trauma dan demam tidak
ada, pasien memiliki hipertensi tidak terkontrol dengan obat CT-Scan kepala non kontras: Tampak lesi
amlodipine 5 mg yang tidak diminum rutin. riwayat kelemahan satu sisi hiperdens (71 HU) pada ganglia basalis sinistra
tubuh, kencing manis, sakit jantung, dan obesitas disangkal. dengan volume 20cc.
SIRIRAJ Score +8 (Stroke Hemoragik),
Thorax AP: Kardiomegali
Pada pemeriksaan fisik: GCS E2M4V2 tekanan darah 220/110 mmHg,
nadi 112x/menit, reguler, teraba kuat, isi cukup, pulsus defisit (-).
Napas 26x/menit, stridor (-), suhu 37oC.
Pemeriksaan generalis terdapat pelebaran batas jantung kiri.
Pemeriksaan neurologis GCS E2M4V2, pupil bulat isokor, diameter
2m/2mm, RCL +/+, RCTL +/+, kaku kuduk (-), Nerve cranial SDN.
Motorik kesan lateralisasi dextra, refleks fisiologis biseps +1/+2, patella
+1/+2, refleks patologis babinsky +/-, (penurunan kesadaran, babinsky,
nyeri kepala (+) CVD SH)
ANALISIS MASALAH
DIAGNOSIS Kerja:
Topis: 1. CVD SH onset hari ke 1
Klinis : Subkorteks hemisfer 2. HHD
sinistra
• Penurunan kesadaran
Patologis:
E2M4V2
• Kesan hemiparese Perdarahan
kanan
Etiologi:
• Ruptur vaskular serebri
• Hipertensi tidak
terkontrol
ANALISIS MASALAH
Dari hasil anamnesis didapatkan keluhan penurunan kesadaran mendadak sejak 4 jam SMRS, riwayat trauma dan
demam disangkal serta pada pemeriksaan neurologis didapatkan motorik kesan lateralisasi ke kanan menjadi dasar
diagnosis stroke, sesuai definisi stroke yaitu defisit neurologis global/fokal, mendadak, berlangsung >24 jam, dan tidak
ada penyebab lain selain vaskuler.
Pada anamnesis didapatkan terjadi penurunan kesadaran mendadak dengan GCS E2M4V2 = 8, muntah yang
berserakan di tempat tidur (proyektil), sakit kepala, serta tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol menjadi dasar
diagnosis stroke dengan etiologi perdarahan (hemoragik), untuk membedakan stroke hemoragik dan iskemik (non-
hemoragik) dari klinis bisa menggunakan SIRIRAJ Score dan Gajah Mada Score. Score SIRIRAJ pada kasus ini
didapatkan nilai +8 yang artinya klinis mendukung ke arah CVD SH dan pada Gajah Mada Score didapatkan penurunan
kesadaran, nyeri kepala, babinsky (+) pada kasus yang mendukung ke arah CVD SH juga. Pemeriksaan penunjang baku
emas stroke yaitu CT-Scan Kepala juga menunjukkan ada nya lesi hiperdens (71 HU) pada ganglia basalis sinistra dengan
volume 20cc sehingga data-data yang didapatkan pada anamnesis, pemeriksaan fisik, dan penunjang menjadi dasar
diagnosis CVD SH dan diagnosis HHD ditegakkan dari ada nya hipertensi dan kardiomegali.
ANJURAN
PEMERIKSAAN
SGOT/SGPT, Ur/Cr
GDP/GD2PP/HbA1c
As. Urat darah
Profil lipid (Kolesterol total, TG, HDL, LDL)
EKG
TATALAKSANA
MEDIKAMENTOSA:
NON-MEDIKAMENTOSA:
• IVFD NaCl 0,9% 500cc/12 jam
• Mannitol 20% 4x125 cc iv Head up to 30o
• Nicardipine 5-15 mg/jam iv Pemasangan NGT
kontinyu, mulai 5mg/jam, naikkan O2 NRM 8 lpm
tiap 15-30 menit dengan 2,5 mg Kateterisasi urin pantau UO
sampai target TD tercapai 160/90 Nutrisi enteral 1800 kkal/hari
mmHg Edukasi keluarga mengenai
• Transamin 3x500 mg iv kondisi pasien, penyakit yang
• Vitamin K 3x10 mg iv sedang diderita, dan prognosis
• Citicoline 2x500 mg iv
• Omeprazole 2x40 mg iv
PROGNOSIS
Lebih sering terjadi pada Insidens Asia Tenggara bervariasi. • Prevalensi Indonesia: 10,9% usia > 15 thn.
laki-laki dibandingkan • Malaysia (67 / 100.0000 penduduk) • Angka kematian stroke iskemik 11,3%,
perempuan. • Taiwan (330/100.000 penduduk) Stroke hemoragik 17,2%
PATOFISIOLOGI
Klasifikasi
Klasifikasi Berdasarkan PA dan Etiologi Berdasarkan Stadium Berdasarkan Sistem
Pembuluh Darah
1. Stroke Hemoragik 1. Transient Ischemic 1. Sistem Karotis
Attack (TIA)
Berdasarkan Anatomi: 2. Reversible ischemic 2. Sistem
nerurological deficit Vertebrobasiler
(RIND)
• Perdarahan Intraserebral 3. Stroke in evolution
(primer/sekunder)
• Perdarahan subarachnoid 4. Completed Stroke
2. Stroke Iskemik
• Transient Ischemic Attack (TIA)
• Trombosis serebri
• Emboli serebri
FAKTOR RISIKO
- Diabetes Mellitus 10-30%
mengalami Stroke
- Hipertensi 60% megalami
Faktor Risiko Stroke
Merokok:
- Nikotin gangguan simpatis dan stimulasi
trombosis
DIAGNOSIS BANDING : stroke iskemik (bila belum dilakukan CT- scan atau MRI)
• Calcium Channel Blocker (nimodipin) telah diakui dalam berbagai panduan penatalaksanaan
PSA karena dapat memperbaiki keluaran fungsional pasien apabila vasospasme serebral
telah terjadi. Pandangan akhir-akhir ini menyatakan bahwa hal ini terkait dengan efek
neuroprotektif dari nimodipin.
• Terapi hiperdinamik dengan ekspansi volume, dan induksi hipertensi dapat dilakukan dalam
penatalaksanaan vasospasme serebral pada PSA aneurisma (AHA/ASA, Class IIa, Level of
evidence B), tetapi target rentang tekanan darah belum jelas.
• Penurunan tekanan darah pada stroke akut dapat dipertimbangkan hingga lebih rendah dari
target di atas pada kondisi tertentu yang mengancam target organ lainnya, misalnya diseksi
aorta, infark miokard akut, edema paru, gagal ginjal akut dan ensefalopati hipertensif.
• Target penurunan tersebut adalah 15-25% pada jam pertama, dan TDS 160/90 mmHg dalam
6 jam pertama.
Penatalaksanaan kedaruratan medik
Hipotensi
• obat vasopresor dapat diberikan dalam bentuk infuse:
• diawali dengan dosis kecil
• dipertahankan pada TDS berkisar 140 mmHg pada kondisi akut stroke
Penatalaksanaan kedaruratan medik
Gula Darah
• Hindari kadar gula darah melebihi 180 mg/dl
• Pada hiperglikemia refrakter dibutuhkan IV insulin. (target glukosa darah =
80-180 mg/dl)
• Standart drip insulin 100 U/100 ml 0,9% NaCl via infus (IU/1ml).
Penatalaksanaan kedaruratan medik
Gula Darah
• Infus insulin harus dihentikan bila penderita makan dan menerima dosis
pertama dari insulin subkutan.
• Untuk mencapai glukosa darah pada tingkat sasaran, berilah dosis short-acting
atau rapid-acting insulin subkutan 1-2 jam sebelum menghentikan infus insulin
intravena.
THANK YOU