Hipertensi Emergency
L/O/G/O
Kristian Hutapea
Identitas Pasien
Nama : Tn. H
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 58 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Status pernikahan : menikah
Alamat : Kp.Gili-gili RT 2/11
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis di IGD RS Karmed I pada
tanggal 20 november 2022.
Keluhan Utama
Kepala pusing seperti mau pecah sejak 6 jam smrs.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien dibawa ke IGD RS Karmed I dengan kepala pusing dan keluhan lemah pada sisi
tubuh sebelah kanan sejak 6 jam smrs. Keluhan dirasakan secara tiba-tiba saat pasien
sedang duduk, tiba-tiba kaki dan tangan kanan sulit diangkat. Keluhan diawali dengan rasa
kesemutan, Sebelum keluhan muncul.
Keluhan juga disertai sulit untuk mengucapkan kata-kata dan terasa cadel. Gangguan
penghidu, pengelihatan, rasa tebal di wajah, dan gangguan pendengaran, disangkal.
Penurunan kesadaran, kejang(-), mual(-) dan muntah(+). Tidak jatuh, kecelakan dan kepala
terbentur sebelumnya disangkal.
Hipertensi emergency
Riwayat
.
Hipertensi emergency
Perjalanan pengobatan
IGD
KU : sakit sedang
Kesadaran : CM, GCS (15)
Terapi TD : 180/100 mmHg
KU : sakit sedang Nadi : 75 kali/menit
Kesadaran : CM, GCS (15) RR : 20 kali/menit
TD : 190/100 mmHg Suhu : 36
Nadi : 60 kali/menit SpO2 : 97%(nasal canul 4 lpm)
RR : 20 kali/menit IVFD RL 14 tpm
Suhu : 36 mecobalamin inj 1x1
SpO2 : 97%(nasal canul 4 lpm)
GDS : 120 mg/dl
Citicolin inj 2x1
aspilet tab 1x1
• Di konsul ke dokter amlodipin 1x10 mg
neurologi
• CT scan
Hipertensi emergency
Status Generalis
Kepala Normocephal, Rambut hitam beruban tersebar merata
Mata Konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, pupil bulat isokor 3mm/tidak dapat dinilai, RCL +/+, RCTL +/+,
Arkus senilis +/tidak dapat dinilai
Telinga Normotia, liang telinga lapang, otore -/-, nyeri tekan retroaurikular -/-, nyeri tekan tragus -/-
Hidung Deviasi septum nasi -/-, cavum nasi lapang pada kedua lubang hidung, rhinore -/-, konka nasi eutrofi/eutrofi
Hipertensi emergency
Status Neurologis
Di IGD
Ekstremitas Atas 3333 5555
Ekstremitas Bawah 3333 5555
Trofi Eutrofi Eutrofi
Tonus Normotonus Normotonus
Rigiditas (-) (-)
Spastisitas (-) (-)
Hipertensi emergency
Status Neurologis
GCS E4 M6 V5 (15)
Pupil bulat isokor diameter 3 mm/tidak dapat dinilai , RCL +/+, RCTL +/+
Nervus Kranialis
Kanan Kiri
N. I Normosmia Normosmia
N. II
Visus tidak diperiksa tidak diperiksa
Lapang pandang Normal Normal
Tes Ishihara Tidak dilakukan
Funduskopi Tidak dilakukan
Hipertensi emergency
Status Neurologis
N. VII
Motorik :
Orbitofrontal Normal Normal
Orbicularis orbita Normal Normal
Orbicularis oris Mendatar Normal
Sensorik :
Pengecap lidah Tidak dilakukan
Kesan : Parese N.VII dextra
Refleks Fisiologis
Refleks biseps +3 +2
Refleks triseps +3 +2
Refleks patella +3 +2
Refleks achilles +2 +2
Hipertensi emergency
Status Neurologis
Sistem Sensorik
Proprioseptif
Arah posisi : Baik / Baik
Eksteroseptif
Raba : Normostesi
Nyeri : Normostesi
Suhu : Tidak dilakukan
Fungsi Otonom
Miksi : Baik
Defekasi : Baik
Sekresi keringat : Normohidrosis
Hipertensi emergency
Hasil pemeriksaan penunjang
3 EKG, dbn
Hipertensi emergency
CT Scan
Skor Siriraj
2.5x0)+(2x1)+(2x1)+(0.1x100)-(3x0)-12=2
.
Hipertensi emergency
Diagnosis
1. Penurunan
Kesadaran, hemiparese
dextra, parese N. VII D.Klinis 4. Infark
dekstra. D.patologis
D.Tropis
5.
1.CVD Stroke iskemik
2. perikornu 2.Hipertensi Emergensi
anterior ventrikel
lateralis kanan D.Kerja
3. Trombosis Prognosis
D.Etiologi Ad vitam : Bonam
Ad functionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam
Hipertensi emergency
Follow Up
Hari S O A P
Hari ke 2 Lemas tangan dan kaki kanan KU/Kes ; composmentis CVD SI perawatan hari -IVFD RL 14 tpm
masih dirasakan namun TD : 170/100. Ke 2 -mecobalamin inj 1x1
memberat sehingga pasien sulit HR : 60x/menit reguler, isi cukup, kuat. -Citicolin inj 2x1
untuk mengangkat tangan dan RR : 20x/menit -aspilet tab 1x1
kaki kanan T : 36,50C - amlodipin 1x10 mg
Mata : CA -/-,SI -/- air mata (-) -proneuron tab 2x1
THT : faring hiperemis (-), Tonsil T1-T1, sekret nasal (-)
Leher : KGB tidak teraba
Jantung : BJ 1,II reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru : suara napas vesikuler +/+, Rh (-/-), Wh (-/-)
Abdomen: datar, supel, turgor baik, BU (+) normal, asites(-)
Ekskremitas: akral hangat, edem(-), Neurologis
-GCS : E4M6V5
-Motorik :
Ekst sup : 2/5
Ekst inf : 2/5
-Sensorik : dbn
- parese NVII dextra
Hari ke 3 Pasien masih sulit mengangkat KU/Kes ; composmentis CVD SI perawatan hari -IVFD RL 14 tpm
tangan dan kaki kanan. TD : 170/100. Ke 3 -mecobalamin inj 1x1
Keluhan pusing juga dirasakan HR : 88x/menit reguler, isi cukup, kuat. -Citicolin inj 2x1
RR : 20x/menit -aspilet tab 1x1
T : 36,50C -amlodipin 1x10 mg
Mata : CA -/-,SI -/- air mata (-) - proneuron tab 2x1
THT : faring hiperemis (-), Tonsil T1-T1, sekret nasal (-)
Leher : KGB tidak teraba
Jantung : BJ 1,II reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru : suara napas vesikuler +/+, Rh (-/-), Wh (-/-)
Abdomen: datar, supel, turgor baik, BU (+) normal, asites(-)
Ekskremitas: akral hangat, edem(-), Neurologis
-GCS : E4M6V5
-Motorik :
Ekst sup : 3/5
Ekst inf : 3/5
-Sensorik : dbn
- parese NVII dextra
Hipertensi emergency
Follow Up
Hari S O A P
Hari ke 4 Lemas di tangan dan kaki kanan KU/Kes ; composmentis CVD SI perawatan hari -IVFD RL 14 tpm
masih dirasakan namun sudah TD : 160/100. Ke 4 -mecobalamin inj 1x1
lebih ringan dari sebelumnya. HR :82x/menit reguler, isi cukup, kuat. -Citicolin inj 2x1
Keluhan pusing berkurang RR : 20x/menit -aspilet tab 1x1
T : 36,50C -amlodipin 1x10 mg
Mata : CA -/-,SI -/- air mata (-) -proneuron tab 2x1
THT : faring hiperemis (-), Tonsil T1-T1, sekret nasal (-)
Leher : KGB tidak teraba
Jantung : BJ 1,II reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru : suara napas vesikuler +/+, Rh (-/-), Wh (-/-)
Abdomen: datar, supel, turgor baik, BU (+) normal, asites(-)
Ekskremitas: akral hangat, edem(-), Neurologis
-GCS : E4M6V5
-Motorik :
Ekst sup : 3/5
Ekst inf : 3/5
-Sensorik : dbn
- parese NVII dextra
Hari ke 5 Keluhan lemas masih sama KU/Kes ; composmentis CVD SI perawatan hari -IVFD RL 14 tpm
seperti kemarin TD : 160/90. Ke 5 -mecobalamin inj 1x1
HR : 82x/menit reguler, isi cukup, kuat. -Citicolin inj 2x1
RR : 20x/menit -aspilet tab 1x1
T : 36,50C -amlodipin 1x10 mg
Mata : CA -/-,SI -/- air mata (-) -proneuron tab 2x1
THT : faring hiperemis (-), Tonsil T1-T1, sekret nasal (-)
Leher : KGB tidak teraba
Jantung : BJ 1,II reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru : suara napas vesikuler +/+, Rh (-/-), Wh (-/-)
Abdomen: datar, supel, turgor baik, BU (+) normal, asites(-)
Ekskremitas: akral hangat, edem(-), Neurologis
-GCS : E4M6V5
-Motorik :
Ekst sup : 3/5
Ekst inf : 4/5
-Sensorik : dbn
1
Stroke adalah gangguan fungsional pada otak, baik
fokal maupun global yang terjadi mendadak dan
gejalanya berlangsung >24 jam .
2
kriterianya : Mendadak, Lebih dari 24 jam, Terdapat
defisit neurologis fokal maupun global, Disebabkan
karena gangguan vaskular
3
Faktor Risiko : hipertensi, DM, merokok, obesitas, dll.
Stroke
Stroke
Secara perjalanan penyakitnya stroke dibagi menjadi :
a. Transient Ischaemic Attack (TIA), Devisit neurologis yang bersifat sementara dan sembuh total
tanpa gejala sisa dalam waktu <24 jam.
b. Reversible Ischaemic Neurologic Deficit (RIND) , Defisit neurologis yang memiliki mekanisme
kompensasi dan mampu memulihkan fungsi neurologis dalam 24 jam – 2 minggu.
c. Stroke in Evolution , Stroke yang sedang terjadi. Terjadi akibat penyumbatan parsial dari
thrombus pada pembulus darah otak. Progresivitas atau beratnya defisit neurologis bertambah
seiring berjalannya waktu. Umumnya terjadi 2 x 24 jam, sedangkan khusus sistem
vestibulobasiler 3 x 24 jam.
d. Completed Stroke, Defisit neurologis yang terjadi dan menetap dan tidak adanya perbaikan atau
menjadi normal dalam waktu 3 minggu.
Stroke
Stroke
Stroke
Stroke
Sebagian besar (70-94%) pasien stroke akut mengalami peningkatan tekanan darah sistolik >140
mmHg. Penelitian di Indonesia didapatkan kejadian hipertensi pada pasien stroke akut sekitar 73,9%. Sebesar
22,5- 27,6% diantaranya mengalami peningkatan tekanan darah sistolik >180 mmHg
Pada pasien stroke iskemik akut, tekanan darah diturunkan sekitar 15% (sistolik maupun diastolic)
dalam 24 jam pertama setelah awitan atau apabila tekanan darah sistolik (TDS) >220 mmHg atau tekanan
darah diastolic (TDD) >120 mmHg. Pada pasien stroke iskemik akut yang akan diberi terapi trombolitik
(rtPA), tekanan darah diturunkan hingga TDS <185 mmHg dan TDD <110 mmHg. Selanjutnya, tekanan darah
harus dipantau hingga TDS <180 mmHg dan TDD <105 mmHg selama 24 jam setelah pemberian rtPA. Obat
antihipertensi yang digunakan adalah labetalol, nitropaste, nitroprusid, nikardipin, atau diltiazem intravena.
Stroke
Stroke
Pada pasien yang akan dilakukan rtPA, bila Tekanan darah sistolik > 185 mmHg atau diastolik
>110 mmHg
a. Labetalol 10-20 mg IV selama 1-2 menit, dapat diulangi 1x;atau
b. Infuse nikardipin 5 mg/jam, titrasi dinaikkan 2,5 mg/jam dengan interval 5-15 menit, saat
tekanan darah yang diinginkan tercapai, turunkan menjadi 3 mg/jam Bila tekanan darah tidak
turun dan tetap >185/110 mmHg, jangan berikan rTPA intravena.
Rehabilitasi
Tujuan dari dari rehabilitasi stroke adalah untuk mencegah terjadinya komplikasi stroke dan
memaksimalkan fungsional. Rehabilitasi stadium akut yang terutama dilakukan adalah mobilisasi.
Rehabilitasi ini dimulai sesudah prosesnya stabil 24-72 jam sesudah serangan. Sejak awal terapi
wicara diikutsertakan untuk melatih otot otot menelan dan kesulitan bicara yang biasanya
terganggu pada stadium akut. Peran psikolog penting untuk mengevaluasi status psikis dan
membantu kesulitan keluarga.
Stroke
Hipertensi emergency
Krisis Hipertensi
Hipertensi emergency
Berdasarkan Teori Berdasarkan Kasus Kesimpulan
Hipertensi emergency
Kristian Hutapea L/O/G/O