Disusun Oleh :
dr. Indi Kurniati
Pembimbing :
dr. Olivia Amanda, Sp.N
dr. Desy Anita
PROGRAM INTERNSIP
RUMKIT TK II DR. AK GANI
PERIODE AGUSTUS 2023 – FEBRUARI 2024
PALEMBANG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Status Praesens
Kesadaran : CM -> GCS (E4V5M6) 15
Gizi : Baik
Suhu Badan : 36° C
HR : 89 x/m regular
Pernapasan : 20 x/m
Tekanan Darah : 234/124 mmHg
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Kepala : Normochepali, hematome (-)
Leher : Pembesaran KGB (-), kuduk kaku (-)
Thorax : Pergerakan dada simetris
Jantung : BJ I & II normal, murmur (-), gallop (-)
Paru-paru : Vesikuler (+/+) normal, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : Lemas, opistotonus (-)
Hepar : Tidak teraba
Lien : Tidak teraba
Anggota Gerak : Akral hangat, pucat (-), edema (-)
Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
PEMERIKSAAN FISIK
Status Psikiatrikus
Sikap : Kooperatif
Ekspresi Muka : Wajar
Perhatian : Tidak Ada
Kontak Psikis : Ada
PEMERIKSAAN FISIK
Status Neurologikus
a. Kepala
b. Leher DBN
Kesan :
Left Axis Deviation Kesan:
Kardiomegali
PEMERIKSAAN CT-SCAN KEPALA
Kesan :
ICH akut thalamus dextra
DIAGNOSIS
Diagnosa Klinik :
Hemiparese Sinistra Tipe Spastik, Parese N. VII Sinistra
Sentral, Parese N. XII Sentral
Diagnosa Topik :
Lesi di Thalamus
Diagnosa Etiologi :
Stroke Hemoragik ec ICH Thalamus
Diagnosa Tambahan :
Hipertensi Emergency
TATALAKSANA
Faktor Resiko
DEFINISI ICH
Perdarahan pada parenkim otak yang terjadi
secara spontan dan disebabkan oleh karena
pecahnya pembuluh arteri, vena dan kapiler.
• Hipertensi
• Cerebral Amyloid Angiopathy
• Arterivenous Malformation
• Neoplasma intracranial
• Trauma.
PEMERIKSAAN PENUNJANG ICH
1
2
3
Aneurisma mikotik
Etiologi
1. Hipertensi disertai aneurisma
2. Kebiasaan merokok
3. Alkoholisme
4. Anomali pembuluh darah serebral &
malformasi pembuluh darah
PEMERIKSAAN PENUNJANG IVH
Os mengalami Pada stroke perdarahan dapat dijumpai gejala sakit kepala hebat yang merupakan tanda
nyeri kepala, tapi tidak peningkatan tekanan intrakranial, tetapi pada ICH frekuensi dan tingkat nyeri bervariasi. Jadi tidak
adanya sakit kepala hebat tidak menyingkirkan ICH.
terlalu berat Hal ini juga dapat mengarahkan kemungkinan letak lesi bukan terdapat di subarachnoid, karena
pada lesi yang terletak di subarachnoid biasanya akan terjadi nyeri kepala hebat.
Os mengalami Pada stroke perdarahan juga dijumpai gejala mual dan muntah karena terjadinya perdarahan
muntah intrakranial akan merangsang resseptor tekanan intrakranial. Ketika reseptor tekanan intrakranial
terangsang akan mengakibatkan pusat muntah di dorsolateral formatio reticularis terangsang.
Selanjutnya formatio retikularis akan menyalurkan rangsang motorik melalui nervus vagus.
Selanjutnya nervus vagus akan menyebabkan kontraksi duodenum dan antrum lambung dan terjadi
peningkatan tekanan intraabdomen, selain itu nervus vagus juga membuat spicnter esofagus
membuka. Oleh karena itu terjadi muntah.
ANALISA KASUS
Kasus Teori
Os mengalami disatria Pada lesi UMN (Upper Motor Neuron) unilateral, sebagai gejala bagian dari hemiparesis,
ringan dijumpai disatria yang ringan. Dalam hal ini terbatasnya kebebasan lidah untuk bergerak
merupakan sebab dari gangguan artikulasi.
Os mengalami mulut Gangguan fungsional otak fokal dapat disertai dengan parese nervus kranialis. Pada
mengot kasus ini terdapat parese N. VII sinistra sentral. Sisi kiri menunjukkan bahwa area otak
(Plica nasolabialis datar yang mengalami masalah adalah sisi yang berlawanan atau kontralateral yang mana
sebelah kiri) pada kasus ini yang mengalami gangguan adalah pada hemisfer kanan serebri.
ANALISA TERAPI
Terapi Teori
Cairan Stabilisasi hemodinamik (infus kristaloid)
IVFD RL gtt 20 makro
Terapi Teori
Inj. Asam traneksamat Asam traneksamat adalah obat antifibrinolitik yang menghambat pemutusan benang
3x500 mg fibrin. Asam traneksamat digunakan untuk profilaksis dan pengobatan pendarahan yang
disebabkan fibrinolisis yang berlebihan dan angiodema hereditas.
Dosis oral 1-1.5 gr (15-25 mg/Kg) 2-4 kali sehari.
Dosis injeksi
inravena perlahan 0.5-1 gr (10 mg/KgBB) 3 kali sehari. Dosis infus kontinyu 25-50 mg per
Kg setiap hari.
Sediaan kapsul 250 mg, tablet 500 mg, injeksi 50 ml.
Inj. Citicolin 2x500 mg Citicolin sebagai neuroprotektan pada daerah neuronal untuk memperbaiki membran
sel dengan cara menambah sintesis phosphatidylcholine yang merupakan komponen
utama membran sel terutama otak. Meningkatnya sintesis phosphatidylcholine akan
berpengaruh pada perbaikan fungsi membran sel yang membantu mempertahankan
fungsi otak secara normal, mengurangi jaringan otak yang rusak akibat cedera,
meningkatkan aliran darah dan konsumsi oksigen di otak.
ANALISA TERAPI
Terapi Teori
Inj Omeprazole 1x40 Omeprazole adalah golongan obat PPI. Menghambat aktivitas enzim H+/K+ - ATPase
mg yang terdapat pada permukaan kelenjar sel parietal gastrik pada pH < 4. Karena sistem
enzim ini merupakan pompa proton (asam) yang terdapat pada mukosa lambung, maka
omeprazole merupakan penghambat pompa asam lambung yang bekerja dengan
menghambat tahap akhir pembentukan asam lambung.
Pemberian intravena (IV) adalah cara yang lebih cepat untuk mencapai penekanan asam
lambung dibandingkan dengan cara oral. Kadar puncak setelah pemberian IV terjadi
dalam beberapa jam, dibandingkan dengan beberapa hari kemudian setelah pemberian
oral.
Inj ondancetron 2x4 mg Ondansetron adalah golongan antagonis reseptor serotonin (5-HT3) merupakan obat
yang selektif menghambat ikatan serotonin dan reseptor 5-HT3. Pelepasan serotonin
akan diikat reseptor 5-HT3 memacu aferen vagus yang akan mengaktifkan refleks
muntah.
Efek antiemetik ondansetron terjadi melalui memblok reseptor perifer pada ujung saraf
vagus yaitu dengan menghambat ikatan serotonin dengan reseptor pada ujung saraf
vagus.
ANALISA TERAPI
Terapi Teori
Candesartan 1x16 mg Candesartan merupakan golongan antagonis reseptor angiotensin Il atau ARB.
Candesartan merupakan agen antihipertensi dengan kerja long-acting yang aktivitasnya
lebih efektif dibandingkan obat lain dalam golongan ARB. Peran Candesartan adalah
untuk menghambat ikatan angiotensin Il dan reseptor ATI yang banyak terdapat di
jaringan (misanya: otot polos pembuluh darah, kelenjar adrenal) yang akan menghambat
vasokontriksi dan pelepasan aldosteron.
BAB V
KESIMPULAN
KESIMPULAN