Pembimbing : Dr. dr. Alfred Sutrisno Sim, Sp.BS(K), FINSS, FINPS, FAPCSS
Disusun oleh:
1. Laetitia Ngamelubun (406202059)
2. Andhini Rajo Pujian (406202060)
3. Ria Angela Mutiara Sari (406202061)
4. Thio, Ceryle Eriady (406202062)
Kepaniteraan Klinik Bedah
PJJ Periode 3 – 15 Mei 2021
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta
Identitas Pasien
Keluhan Utama:
Kelumpuhan pada kedua tungkai bawah
Keluhan Tambahan:
Tidak dapat merasakan ingin BAB dan BAK
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien rujukan rumah sakit santana dengan keluhan kelumpuhan pada kedua
tungkai bawah sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Keluhan dialami pasien
setelah pasien mengalami kecelakaan, saat tiba-tiba tertimpa kayu besar dari
bangunan rumah yang jatuh dan menghantam punggung pasien sehingga pasien
jatuh duduk dengan posisi kepala bertemu dengan lutut. Kejadian ini membuat
pasien tidak sadar selama 1 jam dan dibawa ke puskesmas setempat. Setelah itu
pasien dibawah ke Rumah Sakit Santa Anna Pasien mengatakan dapat mengingat
peristiwa sebelum dan sesudahnya. Nyeri kepala, dan muntah disangkal. Pasien
tidak tersadar saat dilakukan evakuasi.
Riwayat Penyakit Sekarang
Saat tersadar pasien tidak dapat menggerakkan dan merasakan kedua kakinya mulai
dari selangkangan dan tidak dapat merasakan keinginan BAB maupun BAK sejak dari
kejadian. Setelah kejadian pasien dapat bernapas dengan baik dan tidak mengalami
sesak napas.
Pasien sempat dirawat di Rumah sakit Santana Anna sekitar 3 hari dan belum
menjalani tindakan operasi. Pasien dapat merasakan sedikit rasa raba pada tungkai
bawah kanan tetapi pada bagian paha sudah tidak dapat merasakan perabaan dan
keluhan tidak dapat merasakan ingin BAB dan BAK masih dialami.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Keluarga
Riwayat hipertensi, alergi maupun diabetes mellitus disangkal.
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
• Keadaan umum : Pasien tampak sakit sedang
• Kesadaran / GCS : Compos mentis / 15
• Pernapasan : 21 x / menit
• Suhu : 36,8 0C
Kepala Normochepal
Jantung Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal, regular, tidak ada gallop dan murmur
Inspeksi : abdomen datar, luka pada perut bagian bawah
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, hati dan limpa tidak teraba
Ekstremitas superior Tidak di temukan kelainan
Ekstremitas inferior Terdapat kelemahan pada kedua tungkai
Kesadaran GCS = E4 V5 M6 (15)
Kaku kuduk -
Meningeal Brudzinski II -
Laseque -
Kernig -
Pemeriksaan Motorik
Massa otot
D S
Eutrophy Eutrophy
Atrophy Atrophy
Tonus
D S
Normotonus Normotonus
Hipertoni Hipertoni
Kekuatan
D S
5555 5555
0000 0000
Refleks Fisiologis
D S
BPR +2 +2
TPR +2 +2
PTR -1 -1
ACR -1 -1
Refleks Patologis
Pemeriksaan D S
Hofman - -
Trommer - -
Babinsky - -
Chaddok - -
Oppenheim - -
Klonus
D S
Patella - -
Achiles - -
Massa otot
D S
Eutrophy Eutrophy
Atrophy Atrophy
Tonus
D S
Normotonus Normotonus
Hipertoni Hipertoni
Saat tersadar pasien tidak dapat menggerakkan kakinya dan tidak dapat merasakan kedua kakinya mulai dari
selangkangan ke bawah dan tidak dapat merasakan ingin BAB maupun BAK sejak dari kejadian. Setelah kejadian
pasien dapat bernapas dengan baik dan tidak mengalami sesak napas.
Dari pemeriksaan fisik regio suprapubik tampak membesar tidak kemerahan, teraba keras, nyeri tekan. Dari
pemeriksaan lab ditemukan penurunan dari eritrosit, hemoglobin, dan hematokrit
TATALAKSANA
Umum
- Penatalaksanaan TTV
- Keseimbangan cairan, elektrolit, gizi
Pengkajian - Mobilisasi, miring kanan dan kiri, fleksi ekstensi kedua tungkai
bawah
- Konsultasi ahli bedah syaraf
Diagnosis Kerja - Konsultasi ahli bedah ortopedi
Khusus
- Fraktur kompresi LII-LIII
Non-farmakologis:
- Spinal Cord Injury ec Trauma lesi setinggi Th XII
- Rehabilitasi Meningkatkan kemandirian dan rehabilitasi sosial
- Edukasi
o Agar terus dilakukan mobilisasi tidak terjadi kekakuan sendi
Farmakologis:
- Obat-obatan Neurotropi
- Obat-obatan analgetik
o As.Mefenamat 3 x 500 mg selama 3 hari, setelah makan
Prognosis
Tochukwu C. Ikpeze AM. Spinal Cord Injury in the Geriatric Population: Risk Factors, Treatment Options, and Long-
Term Management - Tochukwu C. Ikpeze, Addisu Mesfin, 2017 [Internet]. SAGE Journals. [cited 2021May9].
Available from: https://journals.sagepub.com/doi/full/10.1177/2151458517696680
Klasifikasi
Spinal Injury
Complete Incomplete
Lesions Lesions
Anterior Cord Central Cord Brown Sequard Posterior Cord Cauda Equina
Syndrome Syndrome Syndrome Syndrome Syndrome
Incomplete Lesion
Gambaran klinis
- Gangguan proprioseptif
- Ataksia
- Faltering gait
- Preserved motor neuron
Cauda Equina Syndrome
• Cauda equina syndrome terjadi karena herniasi diskus centralis
terkena akar saraf lumbosakral
• Nyeri tulang belakang dan tungkai bilateral, inkontinensia urine,
gangguan pergerakan usus, penurunan sensasi perianal, anestesi
pada area bokong, perineum dan permukaan bagian dalam paha,
impotensi, penurunan tonus rektum, dan defisit motorik.
Cervical and high thoracic
spinal cord injuries disrupt
the outflow of the
sympathetic nervous
system
ATLS 10th ed
Tatalaksana
• IV Fluid
o Jika pendarahan aktif tidak terdeteksi/suspek, hipotensi persisten
meningkatkan suspek syok neurogenik.
o Pasien syok hipovolemik biasanya takikardi, sementara syok
neurogenik dengan bradikardi.
o Jika tekanan darah tidak membaik sesudah terapi cairan, tidak
ditemukan lokasi occult hemorrhage, indikasi untuk penggunaan
vasopressor dengan hati-hati.
• Kateter urin: monitor urine output dan mencegah distensi VU
• Bedah rujuk