Disusun Oleh:
16711157
Pembimbing:
IDENTITAS
Nama : An. I
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 14 Tahun
Alamat : Karanganom II 001/005
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Masuk Rumah Sakit : 08 Juni 2022
Nomor RM : 006856**
KELUHAN UTAMA :
Nyeri kepala yang diikuti kejang
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :
Pasien mengeluhkan nyeri kepala di area oksipital yang diikuti pandangan gelap,
kedua kaki tidak bisa digerakkan, dan kejang pada malam hari (tanggal 7 Juni 2022, 1
hari SMRS). Bangkitan kejang terjadi tiba-tiba dengan durasi kejang 1-2 menit. Bentuk
kejang yang dialami pasien yaitu gerakan hentakan tangan kanan dan kiri, tungkai kanan
dan kiri kaku, tidak sadar saat kejang, dan bicara meracau. Setelah kejang pasien merasa
lemas dan terlihat seperti orang kebingungan. Kejang pertama kali muncul pada bulan
September 2021 saat pasien berada di pondok pesantren. Pada awalnya frekuensi
munculnya kejang sekitar 2-3 kali dalam 1 bulan, namun semakin lama semakin sering,
bahkan hingga 1x per hari. Pasien mengaku sebelum kejang merasa capek dan banyak
tekanan.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :
Riwayat keluhan serupa : disangkal
Riwayat trauma kapitis : disangkal
Riwayat stroke : disangkal
Riwayat penyakit jantung : disangkal
Riwayat Hipertensi : disangkal
Riwayat Diabetus Melitus : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
RIWAYAT GIZI :
Pasien mengaku memiliki pola makan yang tidak teratur, makan malam hanya setengah
porsi, saat pagi dan siang sering tidak makan.
RIWAYAT PSIKOSOSIAL :
Pasien merupakan seorang pelajar yang sekolah di pondok pesantren. Pasien mengatakan
bahwa dia sering dibully oleh teman-temannya. Pada awalnya pasien enggan untuk
bercerita, namun setelah dirawat inap beberapa hari akhirnya pasien mau untuk
menceritakan semua hal yang ia alami kepada ayahnya.
PEMERIKSAAN
I. STATUS PRESENS
Kepala
Bentuk : Normocephal
Simetri : Simetris
Ukuran : dalam batas normal
Pulsasi : dalam batas normal
Nyeri tekan : (-) dalam batas normal
Wajah : Simetris, wajah perot (-)
Saraf Otak :
N.I (OLFAKTORIUS) kanan kiri
Daya pembau : normal normal
N. X (VAGUS)
Denyut nadi/menit : 77 x /menit
Arkus farings : normal, simetris
Bersuara : jelas
Menelan : normal
N. XII (HIPOGLOSUS)
Artikulasi : jelas
Tremor lidah : (-)
Menjulurkan lidah : normal
Kekuatan lidah : normal
BADAN
Trofi otot punggung : eutrofi
Trofi otot dada : eutrofi
Nyeri membungkuk badan : (-)
Palpasi dinding perut : supel, nyeri tekan
(-) Sensibilitas : normal
Patella Achilles
Kanan Kiri Kanan Kiri
Reflek Fisiologik : (+2) (+2) (+2) (+2)
Perluasan Reflek : (-) (-) (-) (-)
Reflek Patologik : Kanan Kiri
Gerakan abnormal
Tremor : (-)
Khorea : (-)
Mioklanik : (-)
Atetose : (-)
Ballismus : (-)
Fungsi vegetatif
Miksi : Normal, nyeri saat miksi
(-) Inkontinensia urine : (-)
Retensio urine : (-)
Anuria : (-)
Poliuria : (-)
Defekasi : normal
Inkontinensia alvi : (-)
Retensio alvi : (-)
Meningeal sign
Kaku kuduk : (-)
Brudzinski I : (-)
Brudzinski II : (-)
Brudzinski III : (-)
Bridzinski IV : (-)
Kernig test : (-)
RESUME ANAMNESIS :
Pasien mengeluhkan nyeri kepala di area oksipital yang diikuti pandangan gelap,
kedua kaki tidak bisa digerakkan, dan kejang pada malam hari 1 hari SMRS. Bangkitan
kejang terjadi tiba-tiba dengan durasi kejang 1-2 menit. Bentuk kejang yang dialami
pasien yaitu gerakan hentakan tangan kanan dan kiri, tungkai kanan dan kiri kaku, tidak
sadar saat kejang, dan bicara meracau. Setelah kejang pasien merasa lemas dan terlihat
seperti orang kebingungan. Kejang pertama kali muncul pada bulan September 2021 saat
pasien berada di pondok pesantren. Pada awalnya frekuensi munculnya kejang sekitar 2-3
kali dalam 1 bulan, namun semakin lama semakin sering, bahkan hingga 1x per hari.
Pasien mengaku sebelum kejang merasa capek dan banyak tekanan.
SEMIOLOGI EPILEPSI :
Lokalisasi kejang
Frequent/daily (frontal),
Frekuensi 1x/hari
less frequent (temporal)
Abrupt, explosive (frontal),
Onset kejang eksplosif
slower (temporal)
Speech meracau Frontal : loud vocalization
(grunting, screaming,
moaning)
Temporal : verbalization
speech in non-dominant
seizures
<1 menit (frontal), 1-5 menit
Durasi kejang 1-2 menit
(temporal)
Selama kejang
Simple vs complex
Awareness & consciousness tidak sadar
partial/generalized
Setelah kejang
Suggest complex partial or
Confusion tampak kebingungan
generalized
EEG :
a. Impresi : EEG dalam batas normal dengan beta excessive amplitudo rendah
b. Korelasi klinis : EEG mendukung PNES dan cephalgia dikarenakan gangguan kecemasan
Diagnosis Klinik :
Relaps intermittent cephalgia cum psychogenic non epileptic seizures
Diagnosis Topis :
-
Diagnosis Etiologi :
Anxiety disorder
Depresi sedang
Diagnosis Banding :
Neoplasma cerebral
Epilepsi
Terapi :
Asam folat 1 x 1 mg
Amitriptilin 1 x 6,25 mg
Clobazam 1 x 2,5 mg
Fenitoin 2 x 100 mg
Fluoxetin 1 x 10 mg
Citicoline 2 x 500 mg
Divalproex sodium 2 x 250 mg
Prognosis :
- Ad vitam : Dubia ad bonam
- Ad functionam : Dubia ad bonam
- Ad sanationam : Dubia