Anda di halaman 1dari 21

PERTAHANAN BOLA MATA

DR. ERFIRA, SPM

FK UIN SYARIF HIDAYATULLAH


Mengapa?
 Sumber informasi penting
 Letak superfisial
 Jaringan lunak
 Kondisi lingkungan khusus
Pelindung bola mata
 Alis
 Bulu mata
 Rongga orbita
 Jaringan lemak rongga orbita
 Kelopak mata
 Kelenjar lakrimal
 Kelenjar meibom
 Epitel konjungtiva
 Epitel kornea
Rongga orbita
Rongga orbita
 Tersusun dari gabungan 7 tulang
 Berbentuk seperti buah pear dengan bagian yang
mengecil di posterior tempat keluarnya nervus
optikus dan pembuluh darah
 Dimensi terbesar terletak 1 cm di belakang rima
orbita sehingga bola mata terlindung dan dapat
berputar bebas
 Berisi bola mata, otot-otot ekstra okuler, serabut
saraf, pembuluh darah, dan lemak (peredam
benturan)
Kelopak mata
Kelopak mata
 Kulit pelindung
 Refleks berkedip
 Mengaktifkan pompa lakrimal
 Membasahi mata secara berkala
Aparatus lakrimalis
Air mata
 Tersusun atas 3 lapisan
 Superfisial: lapisan lipid dijasilkan oleh kelenjar
meibom, fungsi mencegah evaporasi
 Tengah: akuos dihasilkan oleh kelenjar lakrimal,
fungsi membawa nutrien yang larut dalam air
 Basal: musin, melekat erat pada epitel kornea,
mencegah perlekatan benda asing lainnya,
dihasilkan oleh sel Goblet dan epitel konjungtiva
Fungsi air mata
 Menjaga kelembaban permukaan bola mata
 Lubrikan, mencegah iritasi akibat pergesekan
palpebra dengan kornea
 Membilas permukaan bola mata dan
menyingkirkan zat-zat berbahaya
 Sumber nutrien esensial dan oksigen bagi kornea
 Melarutkan toksin dan alergen
 Bakterisida
Kelenjar Meibom
Sel epitel kornea dan konjungtiva
Sel epitel kornea dan konjungtiva
 Pembatas fisik superfisial, susunan sel berlapis,
rapat dan saling terikat kuat
 Cepat beregenerasi
 Pergantian sel berkala  pengelupasan
permukaan sel skuamosa  melepaskan mikroba
yang melekat
 Sekresi interleukin-1, sitokin inflamator 
perlindungan terhadap virus/zat asing
 Sensibilitas N. V
Dry eye
 Defisiensi produksi air mata
 Penyakit kelenjar lakrimal
 Obstruksi kelenjar lakrimal

 Penurunan sensasi kornea

 Sjogren syndrome

 Meningkatnya evaporasi air mata


 Gangguan kelenjar meibom
 Gangguan berkedip

 Kerusakan palpebra atau gangguan posisi bola mata


Dry eye
 Gejala:
 Mata terasa mengganjal, panas, perih, fotofobia,
penglihatan buram
 Kondisi diperparah oleh kegiatan dan lingkungan

 Tanda:
 Injeksi
konjungtiva, konjungtiva menebal, berkurangnya
meniskus air mata, meningkatnya debris pada air mata
Tatalaksana
 Artficial tears
 Lubricating ointment
 Kompres hangat dan masase palpebra
 Oklusi punctum lakrimal (reversibel)  moderate
dry eye
 Tarsorraphy  severe dry eye
Kondisi penyebab dry eye

Lagoftalmos Koloboma palpebra

Ektropion Trauma kimia


Hordeolum
 Hordeolum : peradangan nodular akut kelopak
mata yang ditandai oleh nyeri, kemerahan dan
massa.
 Hordeolum interna: kelenjar meibom
 Hordeolum eksterna: kelenjar Zeis atau folikel
rambut
 Terapi: antibiotik sistemik
 Antibiotik sitemik
 Kompres hangat
 Insisi dan kuretase
Kalazion
 Granuloma kronik pada kelenjar Zies atau Meibom
 Lesi berupa massa pada palpebra, tidak nyeri atau
hiperemis
 Dapat sembuh sendiri
 Kompres hangat, pemijatan kelenjar meibom
 Insisi dan kuretase
 Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke
dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan
bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati;
(tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur (As-Sajdah
(32) : 9)

Anda mungkin juga menyukai