Anda di halaman 1dari 14

Evaluasi Kebijakan

Kesehatan
Nolla Afrilla/Rani Syilviani/Rapika Dea Sintani
01
Pengertian Evaluasi Kebijakan Kesehatan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), evaluasi memiliki arti yakni penilaian hasil.
Kebijakan kesehatan didefinisikan sebagai suatu cara atau tindakan yang berpengaruh
terhadap perangkat institusi, organisasi, pelayanan kesehatan dan pengaturan keuangan dari
sistem kesehatan (Walt, 1994).
Jadi dapat disimpulkan bahwa evaluasi kebijakan kesehatan masyarakat adalah suatu proses
untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kebijakan kesehatan masyarakat
telah dicapai, bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk
mengetahui apakah ada selisih diantara keduanya, serta bagaimana manfaat yang telah
didapatkan dari kebijakan kesehatan masyarakat yang telah dilaksanakan bila dibandingkan
dengan harapan-harapan yang ingin diperoleh yang berguna untuk merumuskan alternatif
keputusan di masa yang akan datang (Umar, 2002).
Tujuan Evaluasi
Kebijakan Kesehatan
Secara umum, tujuan evaluasi
kebijakan adalah menilai isi atau
konsen kebijakan apakah
berlangsung sesuai tujuan
penetapan, dan terimplementasi
dengan baik, serta mengukur
tingkat ketercapaian tujuan dan
sasaran kebijakan.
Metode Evaluasi Kebijakan
Kesehatan

Metode kualitatif merupakan Metode kuantitatif melibatkan


metode yang dapat mempelajari sejumlah ukuran dengan respons
suatu permasalahan secara detail yang terstruktur. Contohnya
dan mendalam. Contoh metode adalah data institusional,
ini adalah Focus Group wawancara terstruktur, survey,
Discussion (FGD), wawancara kuesioner, tes, dan pengujian
tidak terstruktur, dan rekaman untuk observasi perilaku. Kedua
dalam bentuk video. metode ini dapat dikombinasikan.

Secara umum, pemilihan metode bergantung pada berapa


banyak yang diketahui tentang apa yang dipelajari, berapa
banyak orang yang ingin diraih sebagai sasaran, dan berapa
banyak data yang diinginkan.
Rencana Kerja Evaluasi
Kebijakan Kesehatan
Rencana kerja evaluasi menyatukan
seluruh desain evaluasi bersama dan
menambahkan detail khusus seperti
tugas dan batas waktu. Rencana kerja
evaluasi merupakan suatu alat
manajemen yang memungkinkan
koordinasi seluruh tim untuk dapat
mengawasi jalannya evaluasi.
Pendekatan
Evaluasi Kebijakan
Kesehatan
Pendekatan berdasarkan nilai yang diacu

Evaluasi Semu (Pseudo Impact)


Hasil evaluasinya mudah diterima oleh publik dan tidak terlalu rumit. Penilaiannya berkisar antara gagal atau berhasil.
Pseudo evaluation ini sering kali dijadikan sebagai salah satu metode monitoring.

Evaluasi Keputusan Teoritis (Decision Theoritic Evaluation / DTE)

Sistem nilainya juga berdasarkan kesepakatan antara pihak yang bersitegang. Biasanya berkisar
antara “benar” atau “salah”.

Evaluasi Formal (Formal Evaluation)


Sifat dari evaluasi formal adalah melakukan penilaian berdasarkan parameter yang ada pada dokumen kebijakan
rencana tata ruang, peraturan perundang-undangan dan sebagainya. Terbagi atas dua jenis, yaitu:
1) Summative evaluation adalah upaya untuk mengevaluasi program/kegiatan yang telah dilakukan pada kurun waktu
tertentu
2) Formative evaluation adalah upaya untuk mengevaluasi pelaksanaan program/kegiatan secara kontinu
01 Before vs After Comparison
Pendekatan
berdasarkan
02 With vs Without Comparisons
dasar
evaluasi Actual vs Planned
03 Performance Comparisons
Experimental (Controlled)
04 Models
Quasi Experimental
05 (Uncontrolled) Models

06 Efisiensi Penggunaan Data


01 Efektifitas
Pendekatan
berdasarkan
kriteria
02 Efisiensi
evaluasi
03 Adequacy

04 Equity

05 Responsiveness

06 Appropriateness
Langkah-Langkah Evaluasi Kebijakan Kesehatan (Yasuyoshi Sekita dan Yumi
Kato)

1. Merencanakan evaluasi
2. Menyusun ruang lingkup dan kegunaan evaluasi
3. Menyusun alasan, maksud, dan tujuan program kebijakan
4. Memilih ukuran dan indikator
5. Menyusun contoh kasus sebagai perbandingan tentang yang akan
terjadi seandainya program belum diimplementasikan
6. Mendefinisikan asumsi
7. Identifikasi efek samping dan efek distribusi
8. Analisis akan sangat bergantung pada pilihan evaluasi proses atau
hasil
9. Hasil evaluasi
10. Presentasi dan diseminasi hasil
Tantangan Dalam Melakukan Evaluasi
Kebijakan Kesehatan

Dalam pelaksanaan evaluasi kebijakan, penting pula untuk mempertimbangkan beberapa aspek
teknis dan substansi berikut:

Pemanfaatan Kaidah etik


pengguna evaluasi evaluasi

Kemudahan Tingkat
pelaksanaan kebermanfaatan
evaluasi evaluasi
Aplikasi Evaluasi Kebijakan Kesehatan

Latar Belakang Kebijakan

Lahirnya Perda DKI Jakarta No. 13,14,15 Tahun 2004 tentang perubahan bentuk hukum rumah sakit pemerintahan
daerah menjadi Perseroan Terbatas (PT) dilatarbelakangi oleh persoalan-persoalan buruknya mutu layanan yang
diberikan oleh RSUD (RS milik Negara/pemerintah), sementara upaya untuk meningkatkan mutu terkendala oleh ketat
dan kakunya aturan-aturan birokrasi pengelolaan rumah sakit pemerintah.

Evaluasi Kebijakan

Perubahan status rumah sakit pemerintah DKI Jakarta menjadi PT (Perseroan Terbatas) merupakan sebuah kasus
privatisasi yang menyita perhatian banyak pihak. Namun, pelaksanaan privatisasi rumah sakit pemerintah tidak atau
belum menyampaikan pada tujuan-tujuan privatisasi menurut prinsip WHO, yaitu terpenuhinya ketiga aspek ekuitas,
efisiensi, dan kualitas.
Untuk tetap menjamin bahwa kepentingan kesehatan masyarakat menjadi prioritas utama dibandingkan pertimbangan
keuntungan semata, termasuk di dalamnya adalah pengaturan peran keterlibatan swasta dan elite lainnya. Tidak kalah
pentingnya adalah peran Negara untuk menetapkan prinsip-prinsip dan kesiapan yang harus dipenuhi untuk pelaksanaan
privatisasi pelayanan kesehatan dilengkapi dengan regulasi dan penegakan kontrol untuk menjamin bahwa pelaksanaan
privatisasi tidak akan menelantarkan rakyat dan tetap sesuai dengan amanat konstitusi.
Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa evaluasi kebijakan kesehatan masyarakat adalah suatu


proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kebijakan
kesehatan masyarakat telah dicapai, bagaimana perbedaan pencapaian itu
dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih diantara
keduanya, serta bagaimana manfaat yang telah didapatkan dari kebijakan
kesehatan masyarakat yang telah dilaksanakan bila dibandingkan dengan
harapan-harapan yang ingin diperoleh yang berguna untuk merumuskan alternatif
keputusan di masa yang akan datang.

Meskipun evaluasi kebijakan berperan penting untuk mengukur dampak dan


pengaruh sebuah kebijakan, namun pelaksanaannya bukanlah hal yang mudah.
Berbagai tantangan yang perlu diperhatikan dalam melakukan evaluasi dampak
dan pengaruh kebijakan adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengukur
dampak dan pengaruh, kekurangan akses pada data yang tepat, ketajaman
analisis dalam mengidentifikasi dan mengeksplorasi hubungan data untuk
mengukur dampak dan pengaruh kebijakan dengan mempertimbangkan pengaruh
faktor internal dan eksternal serta konteks kebijakan (politik, ekonomi, sosial, dan
budaya).
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai