Anda di halaman 1dari 33

Tugas

MANAJEMEN PROGRAM VERTIKAL VERSUS HORIZONTAL

OLEH
LISDIARATNAWATI
G2U122050

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI
TAHUN 2020

1
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim
Puji syukur,kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa krena atas rahmat-
Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “MANAJEMEN
PROGRAM VERTIKAL VERSUS HORIZONTAL” tepat pada waktunya. Dalam
proses penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan bantuan,bimbingan yang
baik dari berbagai pihak.
Oleh karena itu,melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada dosen yang telah membimbing dalam pembuatan
makalah ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan, masih banyak kekurangan dan banyak kelemahan.
Oleh karena itu,penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang
sifatnya membangun guna menyempurnakan makalah ini. Akhir kata penulis
mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bukan hanya bagi penulis melainkan juga kepada para pembaca.

Kendari……Januari 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. .Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Tingkatan manajemen
B. Pengertian Administrasi dan Manajemen
C. Pengertian Manajemen Operasional
D. penegertian Horizontal Management
E. Manajemen Vertikal
F. Analisis Horizontal dan VertikaL

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

3
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang.
Peran manajemen dalam memajukan organisasi cukup penting bila
organisasi mempunyai manajer yang baik, maka organisasi akan menjadi besar,
baik dalam ukuran, jumlah anggota (pegawai) maupun tingkat kemakmuran atau
pendapatan para anggotanya, oleh karena itu manajemen sangat penting
dipahami walaupun dari aspek yang paling besar.
Definisi manajemen banyak sekali. Di bawah ini adalah pengertian
manajemen menurut beberapa pakar manajemen :
Manajemen adalah sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama dan
berjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen adalah
proses yang membeda-bedakan atas 2 perencanaan pengorganisasian,
penggerakan, pelaksanaan dan pengendalian dengan memanfaatkan ilmu dan seni
agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.Manajemen ada hubungannya
dengan pencapai suatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang lain.
Dari contoh definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen erat
kaitannya dengan usaha untuk memelihara kerjasama sekelompok orang yang
dimaksudkan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan dengan
menggunakan sumber daya yang Pada sebuah organisasi atau perusahaan yang
bergerak pada multi usaha. Biasanya secara vertikal dibagi menjadi tiga tingkatan
manajemen, yaitu :Tingkat pertama, adalah manajemen puncak (corporate/top
management), dikenal dengan nama Chief Execcutive Officer (CEO), biasanya
terdiri dari beberapa orang pimpinan. Tugas atau kewajibannya adalah membuat
kebijakan-kebijakan strategis yang harus diambil untuk jangka waktu yang
panjang. Sifat pekerjaannya lebih banyak pada tugas manajerial di bandingkan
operational.

4
Tingkat kedua, adalah manajemen menengah (business/Midle Management),
disebut juga Divisional Manager. Tugas dan kewajibannya lebih banyak dalam
pembuatan perencanaan dan pelaksanaan yang taktis.Perencanaan Ini merupakan
hasil penjabaran dari kebijakan- kebijakan yang telah di ambil dan dicanangkan
oleh para manajer puncak. Perencanaan yang dibuat biasanya untuk satu hingga
lima tahun mendatang
. Tingkat ke tiga adalah manajemen bawah (Fungsional/first line manajemen,
dikenal dengan nama functional manager. Tingkat ini terdiri dari para mandor
atau penyelia yang tugasnya untuk mengarahkan atau merencanakan pekerjaan
operasional berdasarkan perencanaan-perencanaan yang telah dibuat oleh para
manager tingkat di atasnya. Perencanaan yang dibuatnya merupakan perencanaan
jangka pendek.Sedangkan secara horisontal didasarkan pada fungsi di dalam
organisasi itu sendiri. Fungsi organisasi dari satu fungsi ke fungsi lainnya tidak
sama. Namun demikian, berdasarkan beberapa aspek, sebuah organisasi atau
perusahaan membutuhkan beberapa fungsi berikut ini :Administrasi
Devisi organisasi bertugas dan bertanggungjawab atas pembuatan,
pengarsipan serta ekspedisi surat menyurat dari dan untuk organisasi/perusahaan.
AkuntanDevisi akunting bertugas mencatat seluruh kegiatan transaksi
keuangan, baik pemasukan atau pengeluaran oleh organisasi atau
perusahaan. Kemudian secara berkala, minimal satu tahun sekali
dilakukan tutup buku dan membuat laporan neraca laba-rugi.

5
B.Rumusan Masalah

1. Apa tingkatan manajemen itu?


2. Apa Pengertian Administrasi dan Manajemen?
3. Apa Pengertian Manajemen Operasional ?
4. Apa Horizontal Management?
5. Apa .Manajemen Vertikal?
6. Apa Analisis Horizontal dan Vertikal
C.Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui tingkatan manajemen itu
2. Untuk mengetahui Pengertian Administrasi dan Manajemen
3. Untuk mengetahui Pengertian Manajemen Operasional
4. Untuk mengetahui penegertian Horizontal Management
5. Untuk mengetahui .Manajemen Vertikal
6. Untuk mengetahui Analisis Horizontal dan Vertikal

6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tingkat Manajemen
Sesuai dengan pengertian manajemen industri, dalam suatu usaha umumnya
tingkatan manajemen ini dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tingkatan
manajemen secara vertikal dan secara horizontal. Berikut
1. Tingkat Manajemen Secara Vertikal
Tingkat manajemen secara vertikal dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
 Manajemen Puncak (Top Management/ Coorporate), biasanya
disebut dengan Chief Executive Officer (CEO) yang terdiri dari
beberapa orang pemimpin. CEO memiliki tugas dan kewajiban
membuat berbagai kebijakan strategis untuk jangka panjang dan
sifat pekerjaannya lebih kepada tugas manajerial.
 Manajemen Menengah (Midle Management/ Business), biasanya
disebut dengan Divisional Manager. Manajer divisi ini memiliki
tugas dan tanggungjawab dalam membuat perencanaan dan
pelaksanaan yang taktis.
 Manajemen Bawah (First Line Management/ Fungsional),
umumnya dikenal dengan sebutan functional manager.
Manajemen bawah ini ada penyelia/ supervisor dan mandor yang
bertugas untuk memberikan arahkan pekerjaan operasional kepada
pelaksana berdasarkan perencanaan yang dibuat oleh para
manager tingkat atas.
2. Tingkat Manajemen Secara Horizontal
Pada umumnya tingkat manajemen secara horizontal terdiri dari 3 bagian,
yaitu:
 Administrasi, bagian atau divisi yang memiliki tugas dan tanggungjawab
dalam pembuatan, pengarsipan, dan ekspedisi surat menyurat dari dan
untuk organisasi/ perusahaan.
 Akuntan, bagian atau divisi yang memiliki tugas dan tanggungjawa dalam
mencatat semua transaksi keuangan, baik pemasukan maupun

7
pengeluaran. Divisi ini juga bertanggungjawab dalam membuat laporan
neraca laba rugi secara berkala.
 Keuangan, bagian atau divisi yang memiliki tugas untuk mengelola dan
mengalokasikan dana suatu organisasi agar dapat memenuhi keperluan
dana untuk semua divisi dalam organisasi tersebut.
 Personalia, bagian atau divisi yang bertugas dalam pengelolaan sumber
daya manusia, baik pengadaan dan pemeliharaannya. Tugas divisi ini
misalnya mengadakan training, menilai prestasi kerja, hingga memberikan
promosi.
 Produksi, bagian atau divisi yang bertugas dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian produksi. Pekerjaan yang dilakukan
misalnya mengolah bahan baku menjadi produk/ jasa yang punya nilai
jual.
 Litbang, bagian atau divisi yang bertugas dalam kegiatan riset pasar,
pengembangan produk/ jasa baru, melakukan analisis persaingan
B.Pengertian Administrasi dan Manajemen
Perkataan administrasi berasal dari bahasa latin yaitu “administrare”. Dalam
bahasa Inggris perkataan administrasi itu adalah administration, yang dalam
bahasa Indonesia mengandung arti melayani, memenuhi, mengatur,
menyelenggarakan, suatu usaha atau suatu organisasi/lembaga dalam mencapai
tujuannya secara intensif. Administrasi dapat diartikan sebagai usaha bersama
untuk mendayagunakan semua sumber baik personil maupun materil secara
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.
Administrasi adalah seluruh proses pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh
dua orang/lebih secara rasional dalam rangkai mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.Adapun pengertian menurut para ahli tentang Administrasi
yaitu
1 Leonald D. White, bahwa administrasi adalah suatu proses yang biasanya
terdapat pada semua usaha kelompok, baik usaha pemerintah ataupun
swasta, sipil atau militer baik dalam skala besar ataupun kecil

8
2 Herbert A. Simon Administrasi adalah kegiatan dari kelompok orang-
orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
3 Soewarno Handayaningrat (1996:2), dalam bukunya “Pengantar Studi
Ilmu Administrasi dan Manajemen” , administrasi adalah suatu kegiatan
yang meliputi catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan, ketik
mengetik, agenda dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaa
4 The Liang Gie (1965:P.5) Administrasi adalah segenap proses
penyelenggaraan dalam segenap usaha kerjasama sekelompok manusia
untuk mencapai tujuan tertentu.
5 Dr. S.P Siagiaan MPA.Phd (1985:P.3) Administrasi adalah keseluruhan
proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan
pada rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya.
C.Pengertian Manajemen Operasional
Manajemen Operasional adalah suatu area bisnis yang terfokus pada
proses produksi produk maupun jasa, yang dimana terdapat suatu manajer operasi
yang bertanggung jawab pada proses input (material/energi/tenaga kerja) menjadi
output (produk atau jasa).Pengertian Manajemen operasional adalah suatu bentuk
dari pengelolahan yang menyeluruh dan optimal pada suatu masalah tenaga kerja,
barang, mesin, peralatan, bahan baku atau produk apapun yang dapat dijadikan
barang atau jasa yang tentunya dapat di perjual belikan. Yang dimana terdapat
manajer operasional yang tanggung jawab terhadap penghasilan produk atau jasa,
mengambil keputusan yang berhubungan dengan fungsi operasi dan sistem
transformasi, serta menimbangkan pengambilan keputusan dari fungsi operasi.
1. Pengertian Manajemen Operasional Menurut Para Ahli
 Eddy Herjanto (2007:2) Menurut Eddy Herjanto, Manajemen
Operasional adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan
pembuatan sebuah barang, jasa dan kombinasinya yang melalui
proses transformasi dari sumber daya produksi yang menjadi
keluaran yang diinginkan.

9
 Jay Heizer dan Berry Rander (2009:4) Menurut Jay Heizer dan Berry
Rander, Manajemen Operasional adalah sebuah serangkaian
kegiatan yang menghasilkan sebuah nilai dalam bentuk barang dan
jasa dengan mengubah suatu input menjadi output
2.Tujuan Manajemen Operasional
Adapun tujuan manajemen operasional diantaranya:
 Efficiency, Untuk meningkatkan efisiensi dalam perusahaan
 Productivity, Untuk meningkatkan efektivitas dalam perusahaan
 Economy, Untuk mengurangi biaya dalam kegiatan perusahaan
 Quality, Untuk meningkatkan kualitas dalam perusahaan
 Reduced processing time, Untuk mengurangi waktu proses produksi
didalam sebuah perusahaan
3.Ciri Ciri Manajemen Operasional
Menurut Zulian Yamit (2003), karakteristik manajemen operasional
yakni:
 Memiliki sebuah tujuan yakni untuk menghasilkan barang dan jasa
 Memiliki sebuah kegiatan yakni dalam kegiatan proses transformasi
 Adanya sebuah mekanisme yang mengendalikan suatu
pengoperasian
4.Fungsi Manajemen Operasional
Adapun fungsi dari manajemen operasional, diantaranya:
 Fungsi PerencanaanDalam perencanaan, manajer operasi menentukan
tujuan subsistem operasi dari organisasi dan mengembangkan suatu
program, kebijakan dan peosedur yang diperlukan guna mencapai
tujuan tersebut. Tahap ini mencakup penentuan peranana dan fokus
operasi termasuk perencanaan produk, fasilitas dan penggunaan
sumber daya produksi.
 Fungsi Pengorganisasian Dalam pengorganisasian, manajer operasi
menentukan struktur individu, grup, seksi, bagian, divisi atau
dapartemen dalam subsistem operasu uantuk mencapai tujuan
organisasi. Selain itu manajer operasi juga menentukan kebutuhan

10
sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan operasi dan juga
mengatur wewenang dan tanggung jawan yang dibutuhkan dalam
pelaksanaannya.
 .Fungsi Penggerakan Dalam hal ini, manajemen operasi berfungsi
memimpin, mengawasi dan memotivasi karyawan untuk
melaksanakan tugasnya.
 Fungsi Pengendalian Dalam hal ini, manajemen operasu berfungsi
mengembangkan standar dan jaringan komunikasi yang dibutuhkan
agar pengorganisasian dan pergerakan sesuai dengan yang telah
direncanakan dan juga mencapai tujuan.
5.Ruang Lingkup Manajemen Operasional
Dalam ruang lingkup manajemen operasional, terdapat beberapa
aspek yang berhubungan erat dengan runag lingkup tersebut, berikut
adalah aspek aspek tersebut:
 Aspek Struktural
Aspek Struktural adalah aspek yang mengenai suatu pengatura komponen
yang membangun suatu sistem manajemen operasional yan saling
berinteraksi antara satu dengan yang lainnya.
 AspekFungsional
Aspek Fungsional adalah aspek yang berkaitan dengan manajerial dan
pengorganisasian seluruh komponen struktural maupun interaksi mulai dari
perencanaan, penerapan, pengendalian maupun perbaikan agar diperoleh
suatu kinerja yang optimal.
 Aspek Lingkungan
Aspek Lingkungan adalah sebuah sistem manajemen operasional berupa
pentingnya memperhatikan perkembangan dan kecenderungan yang
berhubungan erat dengan lingkungan.

11
Ruang lingkup manajemen operasional berhubungan dengan keputusan mengenai
proses pengoperasian sebuah sistem produksi, pemilihan dan persiapan sistem
operasional yang meliputi :
 Pengambilan keputusan dalam perencanaan jumlah kapasitas produksi
yang optimal
 Pengambilan keputusan dalam perencanaan bangunan pabrik, layout,
desain tata letak fasilitas
 Pengambilan keputusan dalam desain proses transformasi
 Pengambilan Keputusan dalam desain aliran kerja
 Pengambilan keputusan dalam manajemen persediaan
 Pengambilan keputusan dalam manajemen proyek
 Pengambilan keputusan dalam membuat schedul atau jadwal kerja
 Untuk pengendalian dan pengawasan kualitas
 Untuk pemeliharaan fasililitas produksi
Contoh Manajemen Operasional
Berikut ini adalah contoh kegiatan manajemen operasional di sektor
barang dan jasa.
 Produk barang, seperti : manufaktur, pertanian, perkebunan, perikanan,
berbagai pabrik pembuatan produk barang, pertambangan, industri berat
maupun ringan, konstruksi, otomotif, perumahan
 Produk jasa, seperti : jasa professional, pendidikan, hukum, kesehatan,
perdagangan, layanan masyarakat, transportasi, perbankan, asuransi,
hiburan, administrasi, real estate, jasa perbaikan.
Demikian artikel tentang”Pengertian Manajemen Operasional, Tujuan, Fungsi,
Ciri , Ruang Lingkup dan Contoh Manajemen Operasional Terlengkap“, semoga
bermanfaat.
D.Horizontal Management
Manajemen horizontal adalah bentuk manajemen yang berpusat pada
karyawan dengan penekanan pada kerja tim dan kolaborasi. Tujuannya adalah
agar pekerja dapat fokus dan menginvestasikan waktu dan energi pada tujuan
perusahaan.

12
1.Deskripsi tentang struktur horizontal
Tidak seperti struktur vertikal dan struktur matriks, struktur horizontal
memiliki lebih sedikit lapisan, biasanya dua atau tiga dan tidak memiliki banyak
rantai komando. Pemilik bisnis ada berada di paling atas dari rantai komando.
Lapisan kedua berisi manajer atau pemimpin tim, yang mana melapor kepada
pemilik bisnis. Lapisan ketiga berisi anggota tim yang diawasi oleh manajer atau
pemimpin tim. Struktur ini telah menghilangkan banyak level manajemen
menengah, sehingga dapat dianggap sebagai karyawan yang terpusat dengan
penekanan pada kerja tim dan kolaborasi.Karena struktur lebih sederhana, banyak
organisasi memilih untuk menerapkan model horizontal, terutama beberapa
perusahaan kecil yang memulai pada tahap awal. 
 Keuntungan dan kelemahan
Struktur horizontal adalah pendekatan yang berpusat pada karyawan.
Mereka mendapatkan kepuasan lebih karena kebebasan dan otonomi yang
lebih besar. Struktur lintas fungsional memungkinkan pemanfaatan sumber
daya secara optimal di berbagai tim. Karena tidak mempekerjakan
manajemen menengah, perusahaan juga dapat menghemat lebih banyak
uang. Terakhir, struktur horizontal relatif cukup fleksibel, di mana manajer
bisnis dapat dengan mudah menyesuaikan prioritas berdasarkan tugas yang
berbeda.Namun, struktur horizontal juga dapat memunculkan pertentangan
di antara departemen karena tanggung jawabnya saling tergantung dan
berada pada level yang sama. Ini tentu saja dapat menghambat
produktivitas.Ini juga dapat menimbulkan perasaan bahwa karyawan
merasa tidak memiliki keterampilan profesional dalam jalur karir karena
bekerja di organisasi yang kecil. Selain itu, jalur karir juga relatif terbatas,
membuat beberapa karyawan frustasi karena tidak dapat mengejar karir
yang lebih tinggi
 Integrasi Horizontal: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan
Integrasi horizontal (horizontal integration) berarti mengkombinasikan
beberapa bisnis dalam rantai produksi yang sama di bawah satu koordinasi

13
atau kendali. Misalnya dua produsen mobil memutuskan untuk merger dan
meninggalkan satu entitas yang bertahan. Itu meningkatkan ukuran bisnis
sehingga mendukung pencapaian keunggulan kompetitif dan kekuatan
pasar yang lebih tinggi.Integrasi tidak hanya melalui merger. Ini mungkin
melalui akuisisi. Perusahaan yang diakuisisi mungkin merupakan pesaing
langsung. Misalnya, misalnya akuisisi Bank OCBC NISP oleh OCBC
Bank. Alternatifnya, kedua perusahaan mungkin fokus pada segmen pasar
yang berbeda. Perusahaan target memiliki memiliki irisan dengan bisnis
non-inti perusahaan pengakuisisi. Dalam hal ini, anak perusahaan akan
fokus pada bisnis non-inti tersebut.Opsi integrasi selanjutnya adalah
membentuk anak usaha atau usaha patungan di negara lain dengan bisnis
yang sama. Misalnya, pembuat mobil Jepang mendirikan fasilitas produksi
dan anak usaha di Indonesia. 
Beberapa contoh lain integrasi horizontal adalah:
 Facebook mengakuisisi Instagram pada tahun 2012 dengan nilai $1 miliar.
Keduanya fokus di bisnis jejaring sosial.
 Heinz dan Kraft Foods merger pada 25 Maret 2015 dan menggarap pasar
makanan olahan
 Marriott International pembeli Starwood Hotels seharga $13,6 miliar pada
16 November 2015, membuatnya menjadi salah satu jaringan hotel
terbesar di dunia.
 Walt Disney Company mengakuisisi 21st Century Fox senilai $52,4 miliar
pada 14 Desember 2017.
2.Perbedaan integrasi horizontal dengan integrasi vertikal
Berdasarkan keterkaitannya dalam rantai produksi, integrasi terbagi ke dalam
dua kategori:
 Integrasi horizontal, yang mana melibatkan bisnis dalam level rantai
produksi yang sama. Dengan kata lain, sebelum integrasi, keduanya
adalah saling bersaing. 
 Integrasi vertikal, yang mana melibatkan bisnis dalam level rantai
produksi yang berbeda. Sebelum integrasi, satu perusahaan mungkin

14
adalah pemasok atau distributor bagi perusahaan lainnya. Kedua
integrasi dapat berlangsung melalui merger, akuisisi atau pendirian
anak usaha. Integrasi horizontal meningkatkan ukuran operasi
perusahaan. Misalnya, ketika sebuah produsen mobil mengakuisisi
produsen mobil lainnya, itu meningkatkan skala operasi dan
memungkinkan pengakuisisi untuk meraih skala ekonomi yang lebih
baik. Selain itu, kekuatan pasar juga meningkat karena pangsa pasar
lebih tinggi.Sementara itu, sebuah perusahaan mengejar integrasi
vertikal untuk menangkap keuntungan di setiap rantai pasokan.
Perusahaan memperoleh kendali yang lebih baik atas atas input dan
saluran distribusinya. 
3.Manfaat integrasi horizontal
Integrasi horizontal menawarkan sejumlah keuntungan seperti:
 Penghematan biaya
 Peningkatan kekuatan pasar
 Eliminasi duplikasi bisnis
 Meningkatkan kapasitas keuangan
 Memfasilitasi aliran pengetahuan antar entitas
 Peningkatan diferensiasi
 Pengurangan intensitas persaingan
 Meningkatkan daya tawar atas pemasok dan pembeli
4.Penghematan biaya
Skala operasi perusahaan menjadi lebih besar, memungkikannya untuk
meraih skala ekonomi yang lebih tinggi. Dalam industri dengan struktur biaya
tetap yang tinggi, mencapai skala ekonomi melalui output besar sangat
penting dalam menurunkan biaya. Perusahaan dapat menyebarkan biaya
tetap sejumlah besar output, menghasilkan penurunan biaya rata-rata. 
5.Peningkatan kekuatan pasar
Integrasi horizontal mengarah ke konsolidasi industri. Karena berada pada
tahap yang sama dalam rantai nilai industri, integrasi ini dapat meningkatkan
posisi strategis perusahaan. Untuk membantu mendapatkan dan

15
mempertahankan keunggulan kompetitif, penciptaan nilai bersih dari integrasi
horizontal harus positif. Misalnya, merger dapat meningkatkan skala bisnis
perusahaan, yang mana mengarah pada penguasaan pangsa pasar yang lebih
besar. Karena jumlah perusahaan berkurang, intensitas persaingan juga
melemah.
6.Eliminasi duplikasi bisnis
Perusahaan induk fokus pada bisnis inti. Sedangkan, anak perusahaan
menggarap pasar yang selama ini menjadi bisnis non-inti perusahaan. 
7.Meningkatkan kapasitas keuangan
Ketika mengakuisisi atau mendirikan anak usaha, perusahaan
mengkonsolidasikan pendapatan dari entitas yang berada di bawah kendali.
Kapasitas keuangan menjadi lebih besar, memungkinkan perusahaan untuk
memperoleh peringkat kredit yang lebih baik. Oleh karena itu, perusahaan
dapat memperoleh pendanaan yang lebih murah.
8.Pengurangan intensitas persaingan
Secara keseluruhan, struktur industri menjadi lebih terkonsolidasi dan
berpotensi lebih menguntungkan. Integrasi mengubah struktur industri yang
mendasari dan mendukung perusahaan yang ada. Persaingan cenderung
menurun, dengan asumsi tidak ada pendatang baru. Selain itu, jika
perusahaan berada dalam struktur industri oligopolistik, maka ini akan
mengarahkan fokus persaingan ke strategi non-harga. 
9.Meningkatkan diferensiasi
Integrasi horizontal memberikan peluang bagi perusahaan untuk
mengisi kesenjangan dalam penawaran produk. Entitas gabungan
dapat menawarkan rangkaian lengkap produk dan layanan. 
10 Kelemahan Integrasi Horizontal
Meskipun dapat memperkuat model bisnis perusahaan dengan
beberapa cara, integrasi juga mengandung sejumlah masalah,
keterbatasan, dan bahaya potensial. Beberapa alasan menjelaskan
mengapa strategi horizontal gagal dan tidak menghasilkan
profitabilitas yang lebih tinggi. Diantaranya adalah: 

16
 Turnover manajemen dan staf kunci, terutama dalam kasus
merger. Perusahaan merampingkan jumlah karyawan untuk
menghindari duplikasi pekerjaan. 
 Fleksibilitas menurun. Ukuran bisnis menjadi lebih kompleks dan
lebih sulit dikelola. Itu membuat perusahaan kurang fleksibel
dalam memperkenalkan produk baru ke pasar atau menghadapi
dinamika persaingan dan permintaan pasar.
 Membayar terlalu mahal. Manajemen seringkali melebih-
lebihkan potensi keuntungan dari akuisisi. Sebagai hasilnya,
mereka bersedia membayar premium yang terlalu tinggi.
 Tidak menciptakan sinergi. Idealnya, integrasi menghasilkan
sinergi di mana kapabilitas dan sumber daya antar entitas saling
melengkapi. Ketiadaan sinergi menghilangkan peluang penciptaan
nilai. 
 Konflik budaya dan gaya kepemimpinan, yang mana seringkali
menyertai merger dan akuisisi.
 Pengawasan lebih ketat dari regulator. Integrasi horizontal
mengarah pada peningkatan kekuatan monopoli.
11.Pengawasan yang lebih ketat dari regulator Integrasi horizontal
potensial untuk mengarah ke praktek anti persaingan. Merger atau akuisisi
mereduksi persaingan dan meningkatkan kekuatan pasar. Perusahaan dapat
menyalahgunakan kekuatan pasarnya untuk meningkatkan keuntungan. Karena
alasan tersebut, integrasi horizontal biasanya mendapat pengawasan yang lebih
ketat. Peningkatan kekuatan pasar meningkatkan kekhawatiran regulator.
Perusahaan mungkin menaikkan harga jugal di atas level kompetitif, yang mana
merugikan konsumen. 
Selain itu, regulator berkepentingan untuk mencegah penyalahgunaan
kekuatan pasar. Perusahaan dominan dapat menggunakan kekuatan pasar mereka
untuk menghancurkan pesaing potensial. Misalnya, mereka memangkas harga
untuk mencegah pemain baru masuk ke industri. Atau, itu untuk memaksa pesaing
keluar dari bisnis. Meski telah memangkas harga, perusahaan mungkin masih

17
beroperasi secara menguntungkan berkat skala ekonomi yang lebih tinggi. Ketika
telah mereduksi persaingan dan menciptakan hambatan masuk, perusahaan
kemudian menaikkan harga
Integrasi vertikal (vertical integration) adalah upaya untuk memperluas bisnis
dengan masuk tahap lain dalam rantai pasokan saat ini di bawah kepemilikan atau
kendali sebuah perusahaan. Dengan kata lain, perusahaan masuk ke bisnis hilir
atau bisnis hulu. Caranya mungkin melalui merger, akuisisi, atau pertumbuhan
internal.Perusahaan berusaha untuk mengontrol semua tahapan dalam rantai
pasokan, mulai dari ekstraksi bahan baku hingga penjualan produk akhir. Contoh
integrasi vertikal adalah sebuah perusahaan manufaktur yang mengakuisisi
distributor atau pemasok bahan bakunya. Tujuan integrasi vertikal adalah
mengamankan rantai pasokan dan menangkap penciptaan nilai dan keuntungan di
setiap rantai nilai. Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk memiliki kendali
yang lebih tinggi terhadap pasokan dan penjualan, sehingga mengurangi biaya dan
meningkatkan efisiensi.
Tapi, strategi integrasi tersebut juga memiliki kelemahan. Selain
membutuhkan investasi yang besar, kegagalan juga muncul karena perusahaan
menjadi kurang fokus pada bisnis atau kompetensi inti mereka.
12Jenis integrasi vertikal
Rantai pasokan melibatkan berbagai perusahaan dan aktivitas. Untuk
perusahaan manufaktur, tahapannya mulai dari aktivitas ekstraksi sumber daya
alam, produksi bahan baku, hingga penjualan produk ke pelanggan
akhirSebelumnya terintegrasi, sebuah perusahaan fokus pada satu aktivitas,
misalnya manufaktur produk konsumen. Sementara aktivitas produksi bahan baku
dan penjualan berada di bawah perusahaan lain. Perusahaan tidak dapat
mengontrol pemasok bahan baku ataupun distributornya karena tidak memiliki
saham mereka.Untuk meningkatkan kendali atas pasokan bahan baku dan
penjualan, perusahaan menempuh strategi integrasi vertikal. Motif utamanya
adalah untuk mengurangi biaya produksi dan memastikan kualitas dan ketepatan
waktu pengiriman bahan baku. Selain itu, perusahaan dapat lebih mengontrol

18
distribusi, termasuk terkait dengan pergudangan dan pengiriman produk ke
pengguna akhir.
Secara umum, integrasi vertikal terbagi ke dalam dua jenis berdasarkan pada
posisi perusahaan dalam urutan rantai pasokan:
 Integrasi vertikal ke belakang (backward vertical integration)
 Integrasi vertikal ke depan (forward vertical integration)
a. Integrasi vertikal ke belakang
Integrasi vertikal ke belakang adalah ketika perusahaan memperluas bisnis
dengan masuk ke pasar hulu. Atau, dengan kata lain, perusahaan masuk ke
pasar input. Tujuan utamanya adalah untuk mengamankan pasokan input
(spesifikasi dan waktu pengiriman) untuk memastikan kualitas output akhir
yang konsisten. 
b.Integrasi vertikal ke depan
Integrasi vertikal ke depan adalah kebalikan dari integrasi ke belakang. Di
sini, perusahaan memperluas bisnis ke pasar hilir mereka (distribusi atau
ritel). Misalnya, produsen mobil mengambil alih sebuah distributor mobil. 
Tujuan integrasi vertikal ke depan adalah untuk memastikan produk sampai
di tangan pelanggan tanpa merusak citra perusahaan. Selain itu, perusahaan
juga dapat menggali informasi dan menerima umpan balik dari pelanggan. Itu
berguna untuk pengembangan produk baru dan menciptakan nilai superior. 
I.Perbedaan integrasi vertikal dan integrasi horizontal 
Strategi integrasi terbagi ke dalam dua jenis, integrasi vertikal dan horizontal.
Integrasi vertikal mengkonsolidasikan beberapa bisnis di tahap rantai pasokan
berbeda (pemasok dan distributor) . Sedangkan, integrasi horizontal
mengkonsolidasikan bisnis di rantai pasokan yang sama (pesaing).Untuk
menjalankan integrasi horizontal, perusahaan mengakuisisi pesaing mereka.
Pilihan lain adalah melalui merger. Selain itu, perusahaan dapat mendirikan
anak usaha di negara lain dengan bisnis inti yang sama Di bawah integrasi
horizontal, ukuran perusahaan tumbuh lebih besar, memungkinkannya untuk
memiliki lebih banyak kekuatan pasar, baik secara langsung maupun melalui
anak usahanya. Keuntungan seharusnya meningkat karena perusahaan

19
memiliki lebih banyak pelanggan, yang mana mendukung penjualan output
dan skala ekonomi yang lebih tinggi.
Beberapa integrasi horizontal berhasil, dan beberapa gagal. Kegagalan bisa
berasal dari konflik budaya dan kegagalan mensinergikan kompetensi inti.
Dalam kasus akuisisi, kegagalan juga terjadi karena biaya pengambilalihan
lebih tinggi daripada nilai akuisisi. Dibandingkan dengan integrasi horizontal,
integrasi vertikal kurang rentan terhadap pengawasan yang lebih ketat oleh
pemerintah. Itu tidak menjadikan kekuatan monopoli seperti pada integrasi
horizontal. Sebaliknya, dalam integrasi horizontal, akuisisi dan merger
dengan pesaing harus tunduk pada ketentuan undang-undang anti monopoli.
Keduanya meningkatkan kekuatan pasar dan rentan terhadap praktik anti
persaingan. Di pasar duopoli, misalnya, merger horizontal menghasilkan
monopoli dan itu ilegal di beberapa negara
a. Tiga cara integrasi bisnis
Tiga alternatif untuk integrasi vertikal adalah:
1. Merger,
2. Akuisisi, atau
3. Pengembangan internal.
Di bawah pertumbuhan internal, perusahaan masuk sebagai pemain baru di
pasar distribusi atau input. Perusahaan mendirikan anak usaha baru, membangun
fasilitas produksi, dan merekrut tenaga kerja secara sendiri. Itu biasanya lambat
dan membutuhkan sumber daya yang signifikan.Alternatif yang lebih cepat
adalah dengan mengakuisisi pemasok atau distributor. Strategi ini juga untuk
menghindari pembalasan dan reaksi kompetitif pesaing di pasar target. Ketika
perusahaan masuk sebagai pemain baru, itu menambah pasokan di pasar dan
menekan harga dan keuntungan. Oleh karena itu, petahana berkepentingan untuk
mencegahnya.Selanjutnya, merger melibatkan penggabungan dua perusahaan dan
menyisakan satu entitas yang bertahan. Katakanlah, pemanufaktur merger dengan
distributornya dan meninggalkan pemanufaktur sebagai entitas yang bertahan. D
alam hal ini, manajemen dan karyawan melebur ke pemanufaktur dan di bawah
satu manajemen. 

20
Berbeda dengan merger, dalam akuisisi, pengakuisisi dan perusahaan target
masih menjadi dua entitas yang bertahan dengan manajemen yang independen.
Paska akuisisi, perusahaan target menjadi anak usaha pengakuisisi.
b. Keuntungan dan kelemahan integrasi vertikal
Biasanya, perusahaan mengadopsi strategi integrasi vertikal untuk
mendapatkan kontrol yang lebih kuat atas jaringan pasokan atau jaringan
distribusi. Dan rincian keuntungan dari integrasi vertikal adalah sebagai
berikut:
 Penjualan dan profitabilitas yang lebih tinggi. Perusahaan
dapat menangkap lebih banyak laba dan nilai di setiap rantai
pasokan. Paska integrasi berarti mengkonsolidasikan
pendapatan dan keuntungan, yang mana sebelumnya dinikmati
oleh pemasok atau distributor mereka.
 Biaya produksi yang lebih rendah. Di bawah satu kontrol,
perusahaan dapat menghemat biaya terkait dengan produksi,
transportasi, inspeksi kualitas input, dan waktu pengiriman.
Perusahaan dapat mentransfer penghematan biaya di salah satu rantai
pasokan ke konsumen (melalui harga yang lebih rendah).
 Mengurangi ketergantungan terhadap pihak eksternal. Itu
penting ketika pihak eksternal mengalami kesulitan keuangan atau
kegagalan bisnis. Dengan demikian, integrasi mengurangi gangguan
karena pihak eksternal tidak dapat diandalkan.
 Posisi tawar yang lebih kuat. Melalui integrasi, pasokan dan
distribusi di bawah kendali perusahaan. Perusahaan mungkin memiliki
ruang untuk menegosiasikan spesifikasi kualitas, harga atau
persyaratan kredit; yang mana mungkin tidak mereka dapatkan
sebelum integrasi. 
 Memperoleh umpan balik pelanggan. Perusahaan mendapatkan
informasi tentang pemasaran dan persaingan, yang mana berguna
untuk mengembangkan produk baru dan memberikan penawaran yang
unggul.

21
 Meningkatkan keandalan. Misalnya, perusahaan memastikan
produk sampai ke pelanggan sesuai pesanan dan tepat waktu dengan
meningkatkan sinergi dan koordinasi antara pasokan, produksi dan
distribusi.
 Membangun kekuatan pasar dan hambatan masuk. Perusahaan
dapat memonopoli pasar di seluruh rantai dan memberikan akses yang
lebih sedikit kepada pesaing.Di sisi lain, integrasi vertikal juga
mengandung sejumlah kelemahan berikut:
 Mengalihkan perhatian bisnis. Perusahaan memiliki berbagai bisnis
di luar kompetensi inti, membuat proses koordinasi lebih kompleks.
Mereka kehilangan fokus pada bisnis inti. Bisnis yang berbeda
membutuhkan keahlian yang berbeda untuk menciptakan nilai dan
keuntungan.
 Menambah risiko. Masuk ke bisnis baru berarti menambah risiko
bisnis, tidak hanya menambah keuntungan potensial. 
 Pengelolaan menjadi lebih kompleks. Operasi menjadi lebih gemuk
dan birokrasi menjadi lebih rumit, sehingga lebih sulit untuk mengatur
dan mengkoordinasikan proses bisnis. Itu juga mengurangi
fleksibilitas perusahaan dalam menanggapi dinamika persaingan dan
permintaan.
 Membutuhkan modal besar. Perusahaan harus menginvestasikan
banyak modal untuk mengambil alih perusahaan lain atau mendirikan
anak perusahaan. Seringkali, perusahaan mendanainya melalui utang,
yang mana meningkatkan leverage keuangan. Ketika integrasi gagal
menciptakan nilai yang lebih besar daripada biaya modal, itu
menurunkan nilai perusahaan. 
 Inefisiensi operasi. Membeli input dari pemasok mungkin lebih
murah dan efisien. Karena lebih fokus, pemasok dapat mencapai skala
ekonomi dan keunggulan kompetitif yang lebih baik, misalnya karena
dapat menjangkau penjualan dan pelanggan yang lebih luas.

22
Inefisiensi juga muncul karena manajemen tidak memiliki fokus
bisnis inti.
 Rentan terhadap kegagalan internal. Kegagalan di satu rantai
pasokan mengganggu operasional secara keseluruhan. Jika terpaksa
mengalihdayakan ke pihak eksternal, itu akan menambah biaya. 
13.Manajemen pemasaran horizontal
Horizontal marketing management atau manajemen pemasaran horizontal
adalah pengelolaan kerjasama antar bisnis independen dalam tingkat saluran
pemasaran yang sama. Mereka kemudian membentuk asosiasi. Istilah ini juga
sering disebut dengan sistem pemasaran horizontal (horizontal marketing
system).
 Tujuan
Tujuan pembentukan asosiasi tersebut adalah untuk mencapai skala
ekonomi dalam hal pembelian dan promosi. Posisi tawar juga menjadi lebih
kuat ketika mereka bergabung. Mereka menggabungkan pesanan mereka ke
produsen dan menjalankan iklan kooperatif untuk mendukung satu sama lain.
Dengan begitu, mereka dapat menikmati diskon dan eksposur iklan yang
lebih besar. Usaha gabungan semacam itu menjadi lebih umum ketika
perusahaan menggabungkan modal, fasilitas produksi, dan sumber daya
pemasaran mereka untuk bersaing di pasar global.
E.Manajemen Vertikal
Manajemen vertikal adalah struktur organisasi tradisional yang terdiri dari
fungsi-fungsi utama (yaitu, rekayasa, manufaktur, keuangan, dll), dengan
masing-masing memiliki fungsi manajerial sendiri.
1.Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan (financial statement) adalah hasil akhir dari akuntansi
yang merupakan suatu ringkasan transaksi keuangan. Laporan keuangan
disajikan dengan maksud memberikan informasi mengenai posisi harta,
utang, dan modal serta perolehan laba atau rugi yang menunjukkan hasil
aktivitas yang terjadi dalam rumah tangga perusahaan dan membantu
pimpinan dalam pengambilan keputusan.

23
Seperti dalam perusahaan jasa, pada umumnya laporan keuangan yang
disusun dalam perusahaan dagang meliputi:
 Laporan Laba/Rugi,
 Laporan Perubahan Modal,
 Neraca,
 Laporan Arus Kas.
 Laporan Keuangan biasanya dilaporkan oleh perusahaan publik sebanyak
empat kali, dalam periode per tiga bulanan. Tiap laporan biasanya harus
sudah bisa diumumkan pada hari terakhir bulan berikut per masing-masing
periode tiga bulanan, misal laporan Maret harus sudah keluar akhir April,
laporan Juni harus keluar Juli, dst. Pengecualian adalah laporan keuangan
periode terakhir pada triwulan ke-4 yang juga dianggap sebagai laporan
keuangan tahunan, karena laporan tahunan harus diaudit, maka penerbitannya
agak lama dan biasanya maksimal tanggal 31 Maret setiap tahunnya.
Kadangkala ada perusahaan yang agak terlambat menerbitkan laporannya.
Kita perlu menaruh perhatian untuk kasus-kasus ini. Apa ada masalah dengan
keuangan perusahaan sehingga proses pelaporan harus menunggu agak lama.
Ada beberapa cara untuk mendapatkan laporan keuangan:
 Dari media massa tempat dimuatnya laporan keuangan. Cara ini
paling tidak efisien karena kita harus minimal berlangganan media
tersebut, biasanya adalah harian bisnis yang terkemuka seperti Bisnis
Indonesia, Investor Daily, atau harian umum Kompas.
 Dari Situs perusahaan terkait. Tapi cara ini juga kurang efisien karena
kadang-kadang perusahaan jarang memutakhirnya situs mereka.
 Dari Situs IDX (Bursa Efek Indonesia). Ketika kode emiten yang
terkait dan Anda akan bisa mengakses sejarah dokumen yang
diterbitkan perusahaan, termasuk laporan keuangannya.
 Dari buku laporan tahunan (Annual Report) yang diterbitkan
perusahaan. Pada bagian akhir buku ini biasanya terdapat laporan
keuangan untuk tahun buku yang dimaksud.
2. Analisa Laporan Keuangan

24
Analisa laporan keuangan adalah Suatu analisa yang dilakukan untuk
melihat kondisi keuangan perusahaan, prestasi kerja dan kinerja
perusahaan di masa lalu sampai saat ini serta prospeknya dimasa datang,
yang akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pihak-
pihak yang berkepentingan.
3. Manfaat Analisa Laporan Keuangan
 Mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan perusahaan di bidang keuangan
 Mengetahui Kinerja Perusahaan
 Membantu dalam pengawasan perusahaan
 Membantu pimpinan perusahaan dalam pengambilan keputusan
 Melihat perkembangan usaha perusahaan selama beberapa waktu.
 

4. Macam-macan Analisis laporan Keuangan 


a..Analisis Time Series dan Cross Sectional :
 Analisis Trend atau time series adalah analisis rasio perusahaan untuk
beberapa periode.
 Analisis Cross Sectional, dengan analisis ini analis membandingkan
rasio-rasio perusahaan (company ratio) dengan rata-rata rasio
perusahaan sejenis atau industri (rasio rata-rata/rasio standard) untuk
waktu yang sama.
b.Analisis Commond Size dan Analisis Index
 Analisis Commond Size, untuk membuat perbandingan elemen-elemen
laporan keuangan dengan command base-nya
 Analisis Index, memilih tahun dasar sebagai commond base-nya elemen-
elemen laporan keuangan pada periode lain dibandingkan dengan elemen-
elemen laporan keuangan yang sama dengan tahun dasar tersebut
5.Tujuan Laporan kuangan

25
 Untuk menyediakan informasi yang menyangkut kinerja serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.
 Menunjukkan apa yang dilakukan manajemen(stewardship),atau
pertanggungjawaban manajemen atas sumberdaya yang dipercayakan
kepadanya.
6..Pengguna Analisa Laporan keuangan
 Management
 Pemegang Saham
 Kreditur
 Supplier
 Pemerintah
 Karyawan
 Konsumen
 Masyarakat 

7 Jenis – Jenis Analisa Laporan Keuangan


 Analisa Horizontal
 Analisa Vertikal
 Analisa Trend
 Analisa Rasio
Analisa horizontal Adalah analisa yang membandingkan suatu pos dalam
laporan keuangan dengan pos yang sama tetapi pada periode yang berbeda.
Perubahan Rupiah = Angka periode tahun berjalan – Angka periode tahun
dasar Perubahan Prosentase = Perubahan Rupiah dibagi angka periode tahun
dasar x 100.Analisa vertikal adalah Analisa yang membandingkan pos dalam
suatu laporan keuangan dengan pos lainnya yang dijadikan tolak ukur dalam
1 periode yang sama.Pos dalam laporan keuangan yang lazim dijadikan tolak
ukur adalah penjualan dan total aktiva.
Ada tiga teknik yang sering digunakan dalam analisa laporan keuangan yaitu.

26
 Perubahan nilai rupiah dan persentase (indeks) pada laporan
keuangan, atau sering disebut sebagai analisa horisontal.
 Laporan ukuran-umum (commonsize statements), atau sering oikenal
sebagai analisa vertikal.
 Rasio keuangan atau dikenal sebagai analisa rasio. Berdasarkan
pengertian di atas, dapat di simpulkan bahwa analisa laporan
keuangan adalah analisa keuangan perusahaan yang melibatkan
neraca dan laba rugi.
FAnalisis Horizontal dan Vertikal
a.Analisis Horizontal
Analisis horizontal dilakukan dengan cara jumlah setiap akun laporan
keuangan tahun berjalan dibandingkan dengan akun yang sama pada periode
sebelumnya untuk mengetahui kenaikan atau penurunan yang terjadi pada
akun tersebut. Kenaikan atau penurunan tersebut dibagi dengan akun periode
sebelumnya dan dikali dengan seratus persen untuk mengetahui persentase
kenaikan atau penurunan pada akun tersebut dan kenaikan atau penurunan
jumlah pos dihitung sebagai persentase kenaikan atau penurunan.
b.Analisis Vertikal
Analisis Vertikal menitikberatkan pada hubungan financial antar pos – pos
laporan keuangan satu periode. Dalam analisis vertikal terhadap neraca,
masing – masing pos aktiva dinyatakan sebagai persen dari total aktiva.
Masing – masing pos kewajiban dan ekuitas pemilik dinyatakan sebagai
persen dari total kewajiban dan ekuitas pemilik. Dalam analisis vertikal
terhadap laporan laba-rugi, masing – masing pos dinyatakan sebagai persen
dari total pendapatan atau penghasilan.
b.Perbedaan Analisis horizontal dan Vertikal
pertama, analisis vertikal membandingkan pos yang satu dengan yang lain
dalam satu periode sedangkan pada analisis horizontal membandingkan
dengan pos yang sama pada periode yang berbeda. kedua, total angka pos-pos
yang dibandingkan pada analisis vertikal bila dikumulatifkan sbesar 100%,
sedangkan pada analisis horozontal, periode pembanding ditetapkan sebesar

27
100% sehingga angka pada periode yang dibandingkan bisa diatas atau
dibawah 100%. ketiga, dari sisi tujuannya analisis vertikal diaplikasikan
untuk mengetahui kontribusi masing-masing pos terhadap angla total,
sedangkan pada analisis horizontal digunakan dengan tujuan untuk
mengetahui perubahan dan perkembangan masing-masing pos. oleh karena
itu analisisi horizontal sering juga disebut sebagai analisis tren (trend
analysis)
c Jenis – Jenis Laporan Keuangan
Seperti namanya, laporan neraca (balance sheet) berguna untuk
menimbang posisi keuangan perusahaan. Ada sisi kiri untuk Aset dan sisi
kanan untuk Kewajiban dan Ekuitas. Dalam istilah akuntansi kadang-kadang
aset disebut sebagai Aktiva, sedang Kewajiban disebut sebagai Pasiva
(atau liabilities). Perlu diperhatikan penggambaran kiri dan kanan hanyalah
kiasan. Bisa saja laporan aset dilaporkan lebih dulu di posisi atas, setelah itu
laporan kewajiban di bawahnya. Tak usah pusing dengan istilah-istilah ini.
Yang penting kita paham bahwa konsep dasarnya adalah adanya aset (harta
yang dimiliki perusahaan) akan menyebabkan adanya kewajiban (harta yang
dimiliki oleh pemodal dan orang lain).Ada aturan akuntansi penting yaitu
kedua sisi neraca harus bernilai sama. Maka disebut seimbang (balance).
Aturan ini agar kita bisa mengecek di mana letak posisi harta perusahaan agar
bisa dipantau kesehatan keuangannya. Dari neraca inilah orang lain dapat
membaca di mana, kemana, dan kapan keuangan perusahaan berubah.
Aset adalah harta yang dimiliki perusahaan, yang terdiri dari: kas atau setara
kas, benda tak bergerak (seperti tanah, gedung) dan juga barang bergerak
seperti kendaraan, dan bahkan ada juga harta non fisik (seperti nilai yang
dibayar untuk akuisisi anak perusahaan). Aset juga meliputi piutang
perusahaan, pajak yang sudah dibayar di muka, serta biaya-biaya yang sudah
dibayar di muka. Prinsipnya segala sesuatu yang berniai yang bisa diakui
milik perusahaan itulah disebut aset.Kewajiban dan Ekuitas menunjukkan
asal muasal harta perusahaan berasal. Kewajiban terdiri dari: hutang
perusahaan pada pihak lain, pajak yang belum dibayar, uang muka dari pihak

28
lain, biaya sewa yang masih berjalan. Ekuitas sendiri menunjukkan hak milik
dari pemegang saham yang terdiri dari dua komponen, yaitu: modal usaha
dan nilai laba usaha (atau kerugian usaha). Prinsipnya segala sesuatu yang
kanan, atau Kewajiban dan Ekuitas ini.Yang dimaksud dengan Neraca adalah
laporan yang berisi harta (asset), utang atau kewajiban-kewajiban pada pihak
lain (liebilities) beserta modal (capital) dari suatu perusahaan pada saat bisa
diakui milik pihak lain akan masuk neraca bagian
Untuk kelompok aktiva di klasifikasikan dari tingkat likuiditasnya (mudah
diuangkan).Klasifikasi untuk aktiva :
a.Aktiva lancar (Current assets)
b. Aktiva tetap (Fixed assets)
a.Aktiva Lancar
Terdiri dari semua aktiva yang mudah dijadikan uang dalam jangka waktu
yang relatif pendek. Aktiva lancar pada umumnya terdiri dari:
 Kas: uang tunai, uang di bank, cek, wesel pos, dan tabungan di bank
 Wesel Tagih (Not Receivable): surat janji (promes) yang datang dari
seseorang tentang kesanggupan membayar pada tanggal tertentu. Wesel
(promes) ini dapat dijual seketika untuk dijadikan uang tunai.
 Piutang Dagang (Account Receivable): yaitu tagihan kepada para
langganan baik perorangan atau perusahaan sebagai akibat dari kegiatan
perusahaan piutang pada umumnya mempunyai jangka waktu yang tetap
sesuai dengan perjanjian.
 Persediaan Barang (Merchandise Inventory): terdiri dari barang dagangan
yang sengaja dibeli untuk dijual kembali dalam rangka kegiatan
perusahaan.
 Perlengkapan Toko (Store Sapplies): yaitu semua perlengkapan toko
seperti kertas pembungkus, peti-peti kemasan, karton dan sebagainya.
 Perlengkapan Kantor (Office Supplies): terdiri dari alat-alat tulis seperti
kertas tik, kertas stensil, pensil, amplop, blanko-blanko surat, dan
sebagainya.

29
 Biaya-biaya yang dibayar di muka (Prepaid Expence): yaitu
seluruh biaya-biaya yang telah dibayar lebih dahulu walaupun
belum masanya. Karena biaya ini telah dibayar di muka, maka kita
mempunyai tagihan
b.Aktiva Tetap (Fixed/PlantAssets)
Terdiri dari aktiva yang sifatnya relatif tetap dan mempunyai jangka waktu
perputaran lebih dari satu tahun. Aktiva ini dapat berwujud atau tidak
berwujud. Adanya aktiva tetap ini untuk menjalankan aktivitas perusahaan
bukan untuk dijual. Termasuk di dalamnya antara lain:
 Peralatan Kantor (Office Equipment): uaitu peralatan kantor yang tahan
lama
seperti: meja, kursi, lemari arsip, mesin tik dan peralatan lainnya.
 Alat Pengangkut (Delivery Equipment): sarana perusahaan yang dipakai
untuk mengangkut barang seperti: truk, gerobak, dan sebagainya.
 Gudang (Building): yaitu bangunan perusahaan baik untuk tempat usaha
seperti toko atau kantor.
 Mesin-mesin (Machinery): yaitu mesin-mesin untuk memperoduksi barang
seperti mesin cetak, mesin pintal, tenun, dan sebagainya.
 Tools (alat-alat): ialah alat-alat untuk menjalankan perusahaan misalnya
kunci, catok, dongkrak dan sebagainya.Inilah kelompok yang termasuk
akun harta, perusahaan semakin besar, semakin banyak kelompok harta
baik harta lancar atau harta tetap. Pasiva (liabilities)

30
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Tingkat manajemen secara vertikal dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
 Manajemen Puncak (Top Management/ Coorporate), biasanya.
 Manajemen Menengah (Midle Management/ Business), biasanya.
 Manajemen Bawah (First Line Management/ Fungsional)
Administrasi adalah seluruh proses pelaksanaan kegiatan yang dilakukan
oleh dua orang/lebih secara rasional dalam rangkai mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.Peran manajemen dalam memajukan organisasi cukup
penting bila organisasi mempunyai manajer yang baik, maka organisasi akan
menjadi besar, baik dalam ukuran, jumlah anggota (pegawai) maupun tingkat
kemakmuran atau pendapatan para anggotanya, oleh karena itu manajemen
sangat penting dipahami walaupun dari aspek yang paling besar.
Laporan keuangan (financial statement) adalah hasil akhir dari akuntansi
yang merupakan suatu ringkasan transaksi keuangan. Laporan keuangan disajikan
dengan maksud memberikan informasi mengenai posisi harta, utang, dan modal
serta perolehan laba atau rugi yang menunjukkan hasil aktivitas yang terjadi
dalam rumah tangga perusahaan dan membantu pimpinan dalam pengambilan
keputusan.
 Analisis Horizontal
Analisis horizontal dilakukan dengan cara jumlah setiap akun laporan
keuangan tahun berjalan dibandingkan dengan akun yang sama pada periode
sebelumnya untuk mengetahui kenaikan atau penurunan yang terjadi pada akun
tersebut. Kenaikan atau penurunan tersebut dibagi dengan akun periode
sebelumnya dan dikali dengan seratus persen untuk mengetahui persentase
kenaikan atau penurunan pada akun tersebut dan kenaikan atau penurunan
jumlah pos dihitung sebagai persentase kenaikan atau penurunan.

31
 Analisis Vertikal
Analisis Vertikal menitikberatkan pada hubungan financial antar pos – pos
laporan keuangan satu periode. Dalam analisis vertikal terhadap neraca, masing
– masing pos aktiva dinyatakan sebagai persen dari total aktiva. Masing –
masing pos kewajiban dan ekuitas pemilik dinyatakan sebagai persen dari total
kewajiban dan ekuitas pemilik. Dalam analisis vertikal terhadap laporan laba-
rugi, masing – masing pos dinyatakan sebagai persen dari total pendapatan atau
penghasilan.Dari analisis horizontal tersebut kenaikan pendapatan penjualan
adalan trend yang baik yang mungkin disebabkan oleh penambahan investasi.
Tetapi hal ini tidak diimbangi oleh kenaikan laba tahun berjalan, karena beban-
beban usaha mengalami kenaikan dalam persentase yang besar.

32
DAFTAR PUSTAKA
Bierly, E. P., Kessler, H. E., & Christensen, W. E. (2000). Organizational
Learning, Knowledge and Wisdom. Journal of Organizational Change
Management, 595.

Bungin, B. (2008). Metode Penelitian Kualitatif. Komunikasi, Ekonomi.


Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Kencana Prenada.

Daymon, C., & Holloway, I. (2008). Alih Bahasa: Cahya Wiratama. Riset
Kualitatif dalam Public Relations dan Marketing Communications.
Cetakan pertama. Yogyakarta: Bentang Pustaka.

DeVito, J. (2011). Human Communication. New York: Pearson Education.

Kasali, R. (2008). Manajemen Public Relations. Konsep dan Apilikasinya di


Indonesia. Cetakan ketujuh. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti
.
Kriyantono, R. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group. Masmuh, A. (2010). Komunikasi Organisasi dalam
Perspektif Teori dan Praktik. Malang: UMM

Moleong, L. J., Surjaman, T. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif.


Jakarta: Remaja Rosdakarya. Muhamad, A. (2005). Komunikasi Organisasi.
Jakarta: Bumi Aksara.

33

Anda mungkin juga menyukai