DOSEN PEMBIMBING:
Uji Kawuryan
PONTIANAK
2020
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan Kesehatan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ Surveilans Kesehatan dan
Surveilans Berbasis SIG “ dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan dan
dukungan dari rekan-rekan serta bimbingan dari dosen pembimbing sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Kami
menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
BAB I ................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
BAB II ............................................................................................................................... 2
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam era globalisasi ini kemajuan teknologi sangat
pesat sekali. Banyak sekali riset-riset yang dilakukan untuk mendorong timbulnya penemuan
baru dalam dunia teknologi, terutama teknologi informasi. Adapun salah satu penemuan
tersebut adalah Sistem Informasi Geografis atau Geographic Information System (GIS).
Dengan adanya teknologi ini maka akan memudahkan kita dalam hal pemetaan lahan, dan
penentuan lahan pertanian yang cocok untuk jenis tanaman tertentu sehingga dapat
berproduksi secara maksimal.
Perkembangan sistem informasi tak ada artinya tanpa didukung oleh kemajuan
teknologi jaringan komputer. Melalui jaringan komputer maka memungkinkan dilakukannya
komunikasi dan interaksi antar data yang secara fisik terpisah. Teknologi ini mengatasi
semua hambatan baik dimensi waktu (dapat dilakukan kapan saja) maupun dimensi
geografis (dari tempat di mana saja yang terhubung dengan jaringan komputer).
Sehubungan dengan perkembangan sistem informasi dan kemajuan teknologi jaringan
komputer tersebut, hendaknya dapat kita pelajari dan kita aplikasikan dalam bidang yang
kita geluti. Aplikasi sistem informasi geografis dalam kesehatan perlu diupayakan
semaksimal mungkin, sehingga dapat mendukung untuk memonitor kondisi kesehatan
sehingga dapat memecahkan masalah kesehatan yang ada di masyarakat.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
a. Sumber Informasi Geografi
Sumber informasi geografi selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu (bersifat
dinamis), sejalan dengan perubahan gejala alam dan gejala sosial. Dalam geografi,
informasi yang diperlukan harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki ilmu lain (Prahasta,
2002), yaitu:
1. Merupakan pengetahuan (knowledge) hasil pengalaman.
2. Tersusun secara sistematis, artinya merupakan satu kesatuan yang tersusun secara
berurut dan teratur.
3. Logis, artinya masuk akal dan menunjukkan sebab akibat.
4. Objektif, artinya berlaku umum dan mempunyai sasaran yang jelas dan teruji.
Selain memiliki ciri-ciri tersebut di atas, geografi juga harus menunjukkan ciri spasial
(keruangan) dan regional (kewilayahan). Aspek spasial dan regional merupakan ciri
khas geografi, yang membedakannya dengan ilmu-ilmu lain.
3
B. Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak, merupakan sistem modul yang berfungsi untuk memasukkan,
menyimpan dan mengeluarkan data yang diperlukan. Data hasil penginderaan jauh dan
tambahan (data lapangan, peta) dijadikan satu menjadi data dasar geografi. Data dasar
tersebut dimasukkan ke komputer melalui unit masukan untuk disimpan dalam disket.
Bila diperlukan data yang telah disimpan tersebut dapat ditayangkan melalui layar
monitor atau dicetak untuk bahan laporan (dalam bentuk peta atau gambar).
4
Data spasial dan data atribut tersimpan dalam bentuk titik (dot), garis (vektor),
polygon (area) dan pixel (grid). Data dalam bentuk titik (dot), meliputi ketinggian tempat,
curah hujan, lokasi dan topografi. Data dalam bentuk garis (vektor), meliputi jaringan jalan,
pipa air minum, pola aliran sungai dan garis kontur.
Data dalam bentuk poligon (area), meliputi daerah administrasi, geologi, geomorfologi,
jenis tanah, dan penggunaan tanah. Data dalam bentuk pixel (grid), meliputi citra satelit dan
foto udara. Data dasar yang dimasukkan dalam SIG diperoleh dari tiga sumber, yaitu data
lapangan (terestris), data peta, dan data penginderaan jauh.
a. Data Lapangan (Terestris) : Data terestris adalah data yang diperoleh secara langsung
melalui hasil pengamatan di lapangan karena data ini tidak terekam dengan alat
penginderaan jauh. Misalnya, batas administrasi, kepadatan penduduk, curah hujan, jenis
tanah, dan kemiringan lereng.
b. Data Peta : Data peta adalah data yang digunakan sebagai masukan dalam SIG yang
diperoleh dari peta, kemudian diubah ke dalam bentuk digital.
c. Data Penginderaan Jauh : Data penginderaan jauh merupakan data dalam bentuk citra
satelit dan foto udara (pesawat udara). Citra yang diperoleh dari satelit dapat langsung
digunakan karena sudah dalam bentuk digital. Adapun foto udara sebelum diubah ke
dalam bentuk digital harus dilakukan interpretasi terlebih dahulu.
5
c. Analisis garis dan bidang, dapat digunakan untuk menentukan wilayah dalam radius
tertentu. Misalnya, daerah rawan banjir, daerah rawan gempa, dan daerah rawan bencana
lainnya.
6
Hardware
Sistem Informasi Geografis memerlukan spesifikasikomponen hardware yang sedikit lebih tinggi
dibanding spesifikasikomponen sistem informasi lainnya. Hal tersebut disebabkan karena data-
data yang digunakan dalam SIG, penyimpanannyamembutuhkan ruang yang besar dan dalam
proses analisanyamembutuhkan memory yang besar dan processor yang cepat.Beberapa
Hardware yang sering digunakan dalam Sistem InformasiGeografis adalah: Personal Computer
(PC), Mouse, Digitizer, Printer, Plotter, dan Scanner.
Software
Dengan demikian elemen yang harus terdapat dalamkomponen software SIG adalah:
Data
Hal yang merupakan komponen penting dalam SIG adalahdata.Secara fundamental, SIG bekerja
dengan 2 tipe model datageografis, yaitu model data vektor dan model data raster. Dalam model
data vektor, informasi posisi point, line, danpolygon disimpan dalam bentuk koordinat x,y.
7
petahasil scanning maupun gambar atau image.Masing-masing gridmemiliki nilai tertenti yang
bergantung pada bagaimana imagetersebut digambarkan.
Manusia
Komponen manusia memegang peranan yang sangatmenentukan, karena tanpa manusia maka
sistem tersebut tidakdapat diaplikasikan dengan baik.Jadi manusia menjadi komponenyang
mengendalikan suatu sistem sehingga menghasilkan suatuanalisa yang dibutuhkan.
Metode
SIG yang baik memiliki keserasian antara rencana desainyang baik dan aturan dunia nyata,
dimana metode, model danimplementasi akan berbeda untuk setiap permasalahan
Sistem informasi geografi dapat digunakan untuk menentukan distribusi penderita suatu
penyakit, pola atau model penyebaran penyakit. Penentuan distribusi unit – unit rumah sakit
ataupun puskesmas – puskesmas, fasilitas – fasilitas kesehatan maupun jumlah tenaga medis
dapat pula dilakukan dengan SIG (Sistem informasi geografi ).
Menurut WHO,SIG (Sistem Informasi Geografis) dalam kesehatan masyarakat dapat digunakan
antara lain :
1. Menentukan Distribusi Geografis Penyakit.
2. Analisis trend Spasial dan Temporal
3. Pemetaan Populasis Berisik
4. Stratifikasi Faktor risiko
5. Penilaian Distribusi Sumberdaya.
6. Perencanaan dan Penentuan Intervensi.
7. Monitoring Penyakit.
Berikut ini adalah beberapa contoh pemanfaatan SIG (Sistem informasi geografi ) dalam bidang
Kesehatan Masyarakat berdasarkan analisa CDC tersebut.
1. Memonitor status kesehatan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di
masyarakat. Dalam mendukung fungsi ini, SIG (Sistem informasi geografi )dapat digunakan
8
untuk memetakan kelompok masyarakat serta areanya berdasarkan status kesehatan tertentu,
misalnya status kehamilan. Dengan SIG (Sistem informasi geografi ), peta mengenai status
kesehatan dapat digunakan untuk merencanakan program pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan oleh kelompok tersebut, misalnya pelayanan ANC, persalinan dll.
2. Mendiagnosa dan menginvestigasi masalah serta resiko kesehatan di masyarakat. Sebagai
contoh, seorang epidemiologis sedang mengolah data tentang kasus asma yang diperoleh
dari Rumah Sakit, Puskesmas, dan Pusat – Pusat Kesehatan lainnya di masyarakat, ternyata
dia menemukan terjadi kenaikna kasus yang cukup signifikan di suatu Rumah Sakit, maka
kemudian dia mencari tahu data dari pasien – pesien penderita asma di Rumah sakit.
Ternyata ditemukan bahwa 8 dari 10 orang penderita asma yang dirawat di Rumah Sakit
tersebut bekerja di perusahaan yang sama. Demikian seterusnya hingga kemudian SIG
(Sistem informasi geografi ) dapat digunakan untuk memberikan data yang lengkap
mengenai pola pajanan kimia tertentu di perusahaan – perusahaan dalam suatu wilayah,
yang merupaka informasi yang penting untuk para karyawan. Informasi ini juga dapat
diteruskan kepada ahli – ahli terkait, dalam hal ini ahli K3 untuk melakukan penanganan
lebih lanjut terhadap masalah yang ditemukan.
3. Menginformasikan, mendidik dan memberdayakan masyarakat nmengenai isu – isu
kesehatan. SIG (Sistem informasi geografi ) dalam hal ini dapat menyediakan informasi
mengenai kelompok masyarakat yang diidentifikasi masih memiliki pengetahuan yang
kurang mengenai informasi kesehatan tertentu, sehingga kemudian dapat dicari media
komunikasi yang paling efektif bagi kelompok tersebut, serta dapat dibuat perencanaan
mengenai waktu yang paling tepat untuk melakukan promosi kesehatan kepada kelompok
masyarakat tersebut.
4. Membangun dan menggerakkan hubungan kerjasama dengan masyarakat untuk
mengidentifikasi dan memecahkan masalah kesehatan. Dalam hal ini SIG (Sistem informasi
geografi ) dapat digunakan untuk melihat suatu pemecahan masalah kesehatan berdasarkan
area tertentu dan kemudian memetakan kelompok masyarakat yang potensial dapat
mendukung program tersebut berdasarkan area – area yang terdekat dengannya. Misalnya
masalah imunisasi yang ada pada wilayah kerja tingkat RW atau Posyandu, maka dapat
dipetakan kelompok potensial pendukungnya yaitu Ibu – Ibu PKK yang dapat diberdayakan
sebagai kader pada Posyandu – Posyandu yang terdekat dengan tempat tinggalnya.
9
5. Membangun kebijakan dan rencana yang mendukung usaha individu maupun masyarakat
dalam menyelesaikan masalah kesehatan. Contohnya dalam hal analisa wilayah cakupan
Puskesmas. Dalam hal ini SIG (Sistem informasi geografi ) digunakan untuk memetakan
utillisasi dari tiap – tiap Puskesmas oleh masyarakat sehingga dapat dibuat perencanaan
yang jelas mengenai sumber daya kesehatan yang perlu disediakan untuk Puskesmas
tersebut disesuaikan dengan tingkat utilitasnya.
6. Membangun perangkat hukum dan peraturan yang melindungi kesehatan dan menjamin
keselamatan masyarakat. Dalam hal ini SIG (Sistem informasi geografi ) dapat digunakan
untuk membagi secara jelas kewenangan dan tanggung jawab suatu pusat pelayanan
kesehatan pada tiap – tiap wilayah kerja dalam menjamin dan menangani segala bentuk
masalah yang terjadi di wilayah tersebut. Dengan demikian maka manajemen komplain
dapat terkoordinir dengan baik.
7. Menghubungkan individu yang membutuhkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan
menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan tersebut jika belum tersedia. Misalnya seorang
warga negara asing diidentifikasi menderita suatu penyakit tertentu yang membutuhkan
penanganan yang serius. Maka untuk mengatasinya, dengan melihat peta dan data akses
pelayanan kesehatan yang tersedia dapat dicari tenaga kesehatan terdekat yang dapat
membantu orang tersebut, dan menguasai bahasa yang digunakannya. Dengan data SIG
(Sistem informasi geografi ) juga dapat diketahui bagaimana akses transportasi termudah
yang dapat dilalui oleh warga negara asing tersebut menuju fasilitas kesehatan terdekat.
8. Menjamin ketersediaan tenaga kesehatan dan ahli kesehatan masyarakat yang berkompeten
di bidangnya. Dalam hal ini SIG (Sistem informasi geografi ) dapat menyediakan peta
persebaran tenaga kesehatan dan ahli kesehatan masyarakat di tiap – tiap daerah, sehingga
dengan demikian dapat dilihat jika ada penumpukan atau bahkan kekurangan personel di
suatu daerah. Lebih lanjut, data tersebut dapat digunakan dalam hal perencanaan pengadaan
tenaga – tenaga kesehatan untuk jangka waktu ke depan untuk masing – masing wilayah.
9. Mengevaluasi efektifitas, kemudahan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di
masyarakat. Data SIG (Sistem informasi geografi ) dapat menyediakan data yang lengkap
mengenai potensi tiap – tiap daerah serta karakter demografis masyarakatnya untuk
dihubungkan dengan fasilitas – fasilitas kesehatan yang tersedia dan tingkat utilitasnya.
10
Dengan demikian dapat dievaluasi kembali kesesuaian dan kecukupan dari penyediaan
sarana pelayanan kesehatan yang ada.
10. Penelitian untuk menciptakan penemuan baru dan inovasi dalam memecahkan masalah –
masalah kesehatan di masyarakat. Salah satu kegunaan ini SIG (Sistem informasi geografi )
dalam hal ini adalah untuk menyediakan data yang akurat mengenai perubahan – perubahan
yang terjadi di suatu daerah seperti pertambahan jumlah perumahan, jalan, pabrik atau
sarana - sarana lainnya yang berpengaruh pada lingkungan dan berpotensi mempengaruhi
status kesehatan masyarakat. Data ini kemudian dapat digunakan untuk merancang dan
merencanakan inovasi – inovasi tertentu yang dapat menjamin kesehatan suatu masyarakat
(Ika Irmawati,2005).
11
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Sistem Informasi Geografis sebagai suatu sistem yang berbasis komputer dan
memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografis yaitu penyimpanan data,
manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali), manipulasi dan analisis data,
serta keluaran sebagai hasil ak hir (output. SIG bisa menjadi alat yang sangat penting pada
pengambilan keputusan untuk pembangunan berkelanjutan. Karena SIG memberikan
informasi pada pengambil keputusan untuk analiss dan penerapan database keruangan.
Sistem Informasi Geografis dapat di manfaatkan dalam bidang kesehatan,
diantaranya: Memonitor status kesehatan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang
ada di masyarakat, mendiagnosa dan menginvestigasi masalah serta resiko kesehatan di
masyarakat, menginformasikan, mendidik dan memberdayakan masyarakat nmengenai isu –
isu kesehatan, membangun dan menggerakkan hubungan kerjasama dengan masyarakat
untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah kesehatan, membangun kebijakan dan
rencana yang mendukung usaha individu maupun masyarakat dalam menyelesaikan masalah
kesehatan, membangun perangkat hukum dan peraturan yang melindungi kesehatan dan
menjamin keselamatan masyarakat, menghubungkan individu yang membutuhkan pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan dan menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan tersebut jika
belum tersedia, menjamin ketersediaan tenaga kesehatan dan ahli kesehatan masyarakat
yang berkompeten di bidangnya, mengevaluasi efektifitas, kemudahan akses dan kualitas
pelayanan kesehatan di masyarakat, penelitian untuk menciptakan penemuan baru dan
inovasi dalam memecahkan masalah – masalah kesehatan di masyarakat.
2. Saran
Dengan adanya komputerisasi diharapkan pekerja setiap unit yang tergabung dapat
memanfaatkan system informasi berbasis computer dengan harapan dapat tercapainya suatu
pengambil keputusan untuk mendeteksi dan mengendalikan masalah kesehatan, memantau
perkembangan dan meningkatkan kesehatan.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://calvintarrapa.blogspot.com/2013/06/contoh-kasus-gis-pada-bidang-kesehatan.html
http://forester-untad.blogspot.co.id/2012/12/makalah-sig-lengkap.html
http://dokumen.tips/documents/makalah-sistem-informasi-geografis.html
13