Disusun oleh:
Mohamad Rizki (2227170006)
Dinu Riska (2227170007)
Tia Lisdianti (2227170025)
Sayidatul Latifah Syam (2227170035)
Yayah Sunaiyah (2227170037)
VI A
Puji Syukur kehadirat Allah SWT rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Penelitian POLICY RESEARCH ”.
Sholawat serta salam semoga selalu terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan kita dapat mengetahui lebih dalam
bagaimana sejatinya seorang pendidik dalam melakukan pemilihan media yang baik dan
benar sesuai dengan kriteria pemilihan media yang ada sehingga proses penyampaian
informasi mudah dimengerti oleh peserta didik.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, oleh karena itu penulis sangat mengharap adanya kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan telah memasuki dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kawasan
public. Lihatlah misalnya, ketika pemerintah membuat dan melaksanakan kebijakan
Ujian Nasional (UN). Masayarakat terbelah menjadi dua kutub yang saling
bersebrangan. Ada yang pro dan kontra dengan kebijakan tersebut. Artinya, UN tidak
hanya menjadi bagian/urusan segelintir orang atau kelompok tertentu, tetapi menjadi
bagian/urusan masyarakat Indonesia pada umumnya. Dengan demikian, UN sebagai
sebuah produk kebijakan pendidikan telah menjadi kebijakan public.
Bambang (2008) memberikan pertimbangan rasional mengenai kebijakan
pendidikan sebagai kebijakan piblik. Pertama, kebijakan pendidikan mempunyai
dampak terhadap masyarakat secara luas. Kedua, untuk mengimplementasikan
kebijakan pendidikan diperlukan dana public yang sangat besar, bahkan alokasi dana
untuk pendidikan merupakan alokasi terbesar jika di banding dengan alokasi dana
untuk sector public lainnya.
Adapun kebijakan pendidikan merupakan keseluruhan proses dan hasil
perumusan langkah-langkah strategis pendidikan yang dijabarkan dari visi, misi
pendidikan, dalma rangka untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan dalam
suatu masyarakat untuk suatu kurun waktu tertentu.
Efektifitas kebijakan pendidikan yang dinamis memerlukan dukungan
informasi yang secara sistematis dan ektensif. Penelitian social (pendidikan) dapat
menjadi sumber informasi yang sesuai dengan kriteria tersebut. Pada posisi inilah
pentingnya penelitian kebijakan pendidikan, yaitu memberikan informasi yang
sistematis dan ekstensif agar kebijakan-kebijakan pendidikan dapat
diimplementasikan secara efektif dan efisien.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan suatu masalah, yaitu :
1. Apa itu penelitian kebijakan ?
2. Apa saja ciri-ciri penelitian kebijakan ?
1
3. Apa saja karakteristik penelitian kebijakan ?
4. Bagaimana pendekatan analisis penelitian kebijakan ?
5. Apa saja metode yang ada dalam penelitian kebijakan ?
6. Bagaimana langkah-langkah penelitian kebijakan ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa itu penelitian kebijakan
2. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri penelitian kebijakan
3. Untuk mengetahui apa saja karakteristik penelitian kebijakan
4. Untuk mengetahui pendekatan analisis penelitian kebijakan
5. Untuk mengetahui apa saja metode yang ada dalam penelitian kebijakan
6. Untuk mengetahui langkah-langkah penelitian kebijakan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Analisis Monitoring Evaluasi Penelitian
Kebijakan Kebijakan Kebijakan Kebijakan
Produk Nasehat, Laporan Penilaian Pemahaman
(output) advis, perkembangan terhadap yang
dan/atau (progress report) sebagian mendalam
rekomenda ataupun akan suatu
si kebijakan seluruh kebijakan
dimensi dari
proses
kebijakan
Pendekata Ilmu Pragmatis/ Strategis Metodologis
n Kebijakan Praktis
(kecender
unga
n)
Waktu Pra- Pada saat Pasca Pra,
Pelaksana Kebijakan kebijakan (implementas implementasi
diimplementasik i) kebijakan atau pasca
an (timing) an (implementas
i)
Pelaksana Analis Pengawas Tim Evaluasi Lembaga
Kebijakan program Kebijakan keilmuan
(universitas,
dll)
4
4. Komprehensif; yakni penelitian kebijakan harus menjangkau seluruh variabel yang
terkait dan relevan degan persoalan yang sedang dikaji untuk dirumuskan kebijakan
penyelesaiannya.
5
5. Melahirkan rumusan yang meyakinkan dengan menjelaskan nilai lebih dari
kebijakannya itu sehingga masyarakat bisa menerima karena rasionalismenya bukan
karena otoritarianisme kekuasaan.
6
c. Rational Model:analisis kebijakan dari sudut pandang teori pilihan rasional, seberapa
besar keuntungan social yang akan diperoleh disbanding dengan biaya yang
dikeluarkan untuk melaksanakan kebijakan.
d. Incremental Model: review sistematik terhadap kebijakan dalam kurun waktu tertentu,
dengan dasar pemikiran bahwa suatu kebijakan selalu merupakan kelanjutan,
perubahan atau bagian dari kebijakan lain yang sudah pernah ada.
e. Group Model: analisis kebijakan dari sudut pandang peran system politik sebagai
penegak dan pendorong terselenggaranya kompromi diantara berbagai macam konflik
kepentingan dalam masyarakat
f. Elite Model: kebijakan hamper selalu merupakan refleksi kepentingan individu atau
kelompok yang memiliki kekuasaan dalam masyarakat, dan tidak dikonstruksi untuk
kepentingan masyarakat luas
g. Six-steps Model : analisis kebijakan yang mengacu pada 6 langkah standar, yaitu: (1)
memverifikasi, mendefinisi, dan memerinci problematika, (2) menetapkan kriteria
evaluasi, (3) mengidentifikasi keijakan alternative, (4) mengevaluasi kebijakan
alternative, (5) memaparkan dan menunjukkan perbedaan diantara kebijakan
alternative, dan (6) memonitor implementasi kebijakan ( kemenpora 2010 )
7
Metode-metode yang telah disebutkan diatas telah direkomendasikan para ahli
penelitian untuk digunakan dalam penelitian kebijakan. Meskipun demikian, dalam
menetapkan suatu metode atau mekombinasikan beberapa metode, seorang peneliti
hendaknya menyesuaikannya dengan focus masalah yang akan diteliti. Dalam hal ini,
Majchrzak (dalam denim, 2005) memberikan lima petunjuk dasar untuk merancang
metedologi penelitian kebijakan, yaitu :
1. Secara ideal penelitian kebijakan adalah penelitian yang mengkombinasikan
beberapa metode penelitian yang berbeda, misalnya metode kualitatif dan kuantitatif.
Kombinasi semqacam itu mempunyai banyak keuntungan, seperti : validitasnya lebih
tajam, hasilnya lebih mantap, dan menambah keluasan wawasan. Ada beberapa
variasi kombinasi metode kualitatif dengan metode kuantitatif atau sebaliknya, yaitu :
a. Focus utama data kualitatif dan data kuantitatif bersifat sebagai pelengkap;
b. Focus utama data kuantitatif dan kualitatif bersifat sebagai pelengkap;
c. Focus utama dan data yang dicari dilapangan ditentukan oleh ketersediaan
data;
d. Analisis data kuantitatif dan selanjutnya dibahas secara kualitatif;
e. Deskripsi atau analisis kualitatif dengan disertai bukti-bukti kuantitatif;
2. Peneliti dapat menggunakan pendekatan empiris-induktif, antar aksi masalah social
yang berbeda untuk dicarikan pemecahannya. Dalam penelitian kebijakan,
metodologi yang disusun dimungkinkan untuk diadaptasi secara rutin (tidak kaku)
dalam konteks interaksinya dengan masalah.
3. Metodologi harus lebih didasarkan atas pertanyaan penelitian.
4. Oleh karena adanya keterbatasan waktu dan sumber studi yangs ecara tipikal
dihadapi peneliti kebijakan, seorang peneliti dapat menggunakan instrument yang
sudah ada/tersedia, seperti : instrument tes intelegensia, tes kecenderungan
kepribadian dan instrument-instrumen lain yang telah divalidasi.
5. Seorang peneliti kebijakan hendaknya merefleksi lingkungan social-politik dimana
penelitian dilakukan rancangan metodolgi harus responsive terhadap bebrbagai
keritik terutama berkenaan dengan validitas studi, iklim politik, kondisi social yang
senantiasa berubah yang kemungkinan memberi efek terhadap kesimpulan.
8
F. Langkah-langkah Penelitian Kebijakan
Majchrzak (dalam denim, 2003) mengemukakan lima langkah penelitian kebijakan, yaitu:
1. Persiapan. Tujuan utama dari langkah pertama ini adalah diperolehnya informasi yang
memadai untuk menentukan focus studi penelitian kebijakan yang akan dilakukan.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada langkah persiapan terfokus pada pembahasan
mencakup :
a. Jenis-jenis informasi/data awal yang harus dikumpulkan dan cara mengumpulkan
b. Metodologi pengumpulan informasi/data
c. Isu-isu yang terkait dengan keputusan pelaksanaan penelitian kebijakan
d. Alat untuk menjaring data awal dan data penelitian
9
a. Mengembangkan model preliminary (paradigm penelitian) tentang masalah social.
Sebagai contoh : “kualitas pendidikan siswa didaerah terpencil lebih rendah
daripada siswa didaerah perkotaan” dapat dioandang dari sudut pandang yang
berbeda-beda (politik, psikologi, ekonomi, dll).
b. Meremuskan pertanyaan-pertanyaan yang spesifik
c. Memilih anggota peneliti, bisa terdiri atas : konsultan penelitian, ketua tim
peneliti, anggota peneliti, tenga teknis, tenaga administrasi, dan tenaga lapanagn
(jumlah masing-masing anggota menyesuaikan).
3. Analisis Teknikal (mencakup sub bab II H). analisis data atau informasi yang
diperoleh selama penelitian dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu analisis
kualitatif, analisis kuantitatif atau mengkombinasikan keduanya untuk mendapatkan
hasil penelitian kebijakan dan rekomendasi penelitian yang optimal.
4. Perumusan Rekomendasi
5. Mengkomunikasikan hasil studi.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Policy Research adalah suatu proses penelitian yang dilakukan pada, atau
analisisterhadap masalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya
dapatdirekomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak secara praktis
dalammenyelesaikan masalah. Policy research ini sangat relevan bagi perencana dan
perencanaan.
Ciri-ciri Police Research :
1. Police Research (penelitian kebijakan) berorirentasi kepada tujuan
2. Police Research (penelitian kebijakan) memiliki suatu persepektif system
3. Police Research (penelitian kebijakan) berpusat pada tindakan
4. Police Research (penelitian kebijakan) harus berusaha bersifat komprehensif.5.
Police Research (penelitian kebijakan) bersifat multi-disipliner.Policy research
muncul dari adanya keterbatasan untuk memenuhi kebutuhanmanusia. Keterbatasan
dana, lebih luas lagi menjadi keterbatasan research.
B. Saran
Berdasarkan makalah di atas, semoga makaah ini dapat memberikan manfaat
kepada kita, khususnya mahasiswa yang memprogram mata kuliah Media
Pembelajaran di SD ini agar lebih memahami materi-materi yang terkandung di
dalamnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Danim, S. 2005. Pengantar Studi Penelitian Kebijakan. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.
12