Anda di halaman 1dari 27

Modul 1a:

Fenomena, Masalah dan Proses


Kebijakan Publik

Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan


Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyrakat dan Keperawatan
Universitas Gadjah Mada
Penting memahami Kebijakan Publik!
Berdasarkan penelitian ada 3 faktor yg menyebabkan tidak
tumbuhnya kebijakan publik yg unggul, yaitu (Riant Nugroho, 2017)

1) Tidak mengerti kebijakan publik sehingga terjadi kasus “salah


buat”
2) Mengerti, tetapi salah karena copy paste dari negara lain
(tanpa adaptasi yg cerdas)
3) Sudah tahu, tetapi kepentingan pribadi dan golongan terlalu
kuat sehingga mengendalikan rasionalitas kebijakan.

Theres a false narrative that only the political class has the wisdom
and the ability to be commander-in-chief. But if you go back and
you study the design of our country, it was really designed for the
citizen statesmas – Benjamin Carson
A. Definisi dan Ruang lingkup

• Kebijakan publik secara sederhana merupakan


bentuk pernyataan formal dari pemerintah tentang
pilihan terbaik dari berbagai alternatif penyelesaian
masalah publik.
• Dewey (1927), kebijakan publik menitikberatkan
pada “publik dan masalah-masalahnya”
• M.C. Lemay (2002) menyebut kebijakan sebagai a
purposive course of action followed by an actor or
set of actors in dealing with problems
B. Masalah dan Isu Kebijakan

• Masalah • Isu Kebijakan:


Kebijakan: Pandangan
kebutuhan nilai yg berbeda tentang
blm terpenuhi, masalah kebijakan
dan hanya dpt yg berdampak
dilakukan melalui luas, dan cara-cara
kebijakan publik untuk
(David Dery) memecahkannya
Contoh Masalah-Masalah Kebijakan
Perumusan Masalah Kebijakan
• Fikirkan mengenai masalah yg hendak diatasi
• Tetapkan batasan dari masalah
• Kumpulkan fakta dan informasi
• Rumuskan tujuan dan objektif
• Identifikasi payung kebijakan (policy envelope)
• Tunjukkan biaya dan manfaat dari masalah yang
hendak diatasi
• Tinjau kembali rumusan masalah yg telah disusun
C. Analisis Kebijakan

Dunn (2004)
analisis diperlukan untuk mengetahui substansi
kebijakan yang mencakup informasi mengenai
permasalahan yang ingin diselesaikan dan dampak
yang mungkin timbul sebagai akibat dari kebijakan
yang diimplementasikan.

Analisis proses kebijakan


Analis Kebijakan
Analisis dalam dan untuk proses
kebijakan
Sistem Kebijakan

Hubungan Tiga Elemen Sistem Kesehatan


Siklus Proses Kebijakan:
Setelah 5 tahun (Dunn, 2004)
Penetapan
agenda
Revisi agenda

Perumusan
Kebijakan Revisi UU/Peraturan-peraturan
Evaluasi
Kebijakan
Revisi
Pelaksanaan

Penetapan
kebijakan Pelaksanaan
Kebijakan

9
Kompetensi Analis Kebijakan
Kemampuan Analitis: mampu
mengidentifikasi isu/masalah,
mengorganisiri data/informasi,
mengevaluasi keuntungan, biaya dan
risiko, dan menyajikan informasi
kebijakan/membuat saran kebiijakan
dan dampak pelaksanaan rekoendasi
kebijakan

Kemampuan politis; kemampuan


untuk menginformasikan analisis
kebijakan/mengadvokasi informasi
kebijakan
Hubungan antara Peran Pembuat Kebijakan dengan Analis
Kebijakan dalam Menghasilkan Informasi Kebijakan
Modul 1b:

Konsep Dasar Analisis Kebijakan


dalam Masalah Publik dan Privat
(Publik VS Private Affairs)

Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan


Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyrakat dan Keperawatan
Universitas Gadjah Mada
Konsep Dasar Analisis Kebijakan
Kegiatan analisis
kebijakan harus
mampu menjawab
pertanyaan dasar ini.
Kunci dalam Analisis Kebijakan
Mampu
mengindetifikasi 4
hal berikut:
❑Kebijakan publik
❑Aktor dalam
kebijakan publik
❑Sumber daya
kebijakan publik
❑Aturan
institusional
Bentuk Analisis Kebijakan Jenis Kebijakan
Kebijakan substantif dan
• Analisis prospektif: analisis utk kebijakan prosedur
menghasilkan atau mentransformasikan
informasi tindakan kebijakan diambil dan Kebijakan distributif, kebijakan
dilaksanakan. regulatif dan kebijakan re-
• Analisis retrospektif: analisis untuk distributif
menghasilkan dan mentransformasikan
informasi setelah tindakan kebijakan Kebijakan material dan
dilaksanakan.
kebijakan simbolis
• Analisis terintegrasi: analisis yg
komprehensif yg menggabungkan teknik
atau metode untuk menghasilkan dan Kebijakan yang berhubungan
mentransformasikan informasi sebelum dengan barang publik (public
dan setelah tindakan kebijakan goods) dan barang privat
diaksanakan.
(private goods)
Pengambilan Keputusan Dalam Kebijakan
Publik
• Fischer dkk (eds., 2007)
cit Hilgartner and Bosk
menyebutkan bahwa
tidak ada satu aktor
kebijakan (baik dari
pemerintah, kelompok
sosial, kelompok politik)
yang memiliki kapasitas
untuk merespon dan
menindaklanjuti semua
isu/ masalah yang muncul
di setiap waktu.
Barang Publik dan Dilema Sosial
Pertimbangan intervensi pemerintah
dalam penyediaan barang publik
antara lain didasarkan pada
pertimbangan:
1. Keadilan (equity) – sehingga orang
dengan berbagai perbedaan level
memiliki akses yang sama
terhadap barang/ jasa.
2. Kebutuhan (needs) bukan
kemampuan untuk membayar
3. Efsiensi (e ciency) – lebih mudah
untuk menyediakan secara
kolektif dalam skala besar.
4. Mengurangi masalah the free-
rider terkait dengan barang publik
murni.
Model
Pengambilan
Keputusan
Dalam
Kebijakan
Publik
Proses: Model
Dominan Proses
Pembuatan
Kebijakan Tidak
Realistik.

Tantangan Tuntutan Kualitas


Pembuatan Kebijakan

Kebijakan Semakin Tinggi.

Publik Struktur

Dinamika
Politik

Hallsworth dkk, 2001


Analisis Kebijakan
Kesehatan:
- KIA
- JKN
- GIZI
Analisis Kebijakan KIA

• Bagaimana situsasi kematian Ibu dan Bayi di Indonesia. Mengapa terjadi


stagnasi program? Apa usulan kebijakannya?
• Fragmentasi layanan KIA antara layanan primer, sekunder dan tersier
• Dana dekonsentrasi untuk kebijakan monev program KIA belum dilaksanakan
scr optimal
Isu • Kebijakan KIA tidak focus pd indicator kematian

• Provider, klinisi, Ditjen Binkesmas, Ditjen Pelayanan Medik, Bidan, dokter spesialis,
dokter umum, perawat, dan pelaku promosi dan pencegahan lintas sektor
Aktor

• Dampak kebijakan desentralisasi di sektor kesehatan belum banyak diperhitungkan.


• Pemerintah pusat belum mampu mempengaruhi pemerintah daerah untuk
Konteks memperhatikan KIA

• Kebijakan KIA sering ditetapkan secara top-down


• Inisiatif kebijakan sering berasal dari luar negeri
Proses • Belum popular adanya Tim Monev kebijakan dan program KIA

Sumber: http://www.kebijakankesehatanindonesia.net/23-agenda/361-analisis-kebijakan-kesehatan-ibu-dan-
anak-di-indonesia
Analisis Kebijakan JKN

• Kebijakan yang telah berhasil memberikan


perlindungan bagi banyak orang di Indonesia
• Mempunyai kelemahan sistemis
• Situasi mengarah ketidakberhasilan mencapai
tujuan JKN
TANPA PERUBAHAN KEBIJAKAN JKN
Forecasting:
Isu Situasi Saat ini Proyeksi

❑ Kebijakan kompensasi belum berjalan. ❑ Situasi pendanaan BPJS


❑ Defisit pendanaan JKN belum dimonitoring Kesehatan akan semakin
secara formal memburuk .
❑ segmen peserta PBI lebih banyak ❑ Akibat tekanan defisit dan
Kesetaraan yang menggunakan layanan CVD di level FKTP dan dampak single pool maka sisa
Berkeadilan (Equity): lebih sedikit menggunakan di level FKTL . dana PBI yang diperuntukkan
Sebaliknya, utilisasi layanan CVD untuk bagi daerah yang kurang maju
segmen peserta non-PBI lebih terkonsentrasi seperti NTT, dan Papua tidak
di level FKTL. dipakai untuk mendanai
❑ Adverse selection di kelompok PBPU kebijakan kompensasi.
menyebabkan biaya tinggi dan merupakan ❑ gap akses lanjutan (FKTL) juga
penyebab utama defisit dalam pembiayaan dapat meningkat.
JKN.

Dampaknya : Tujuan UU SJSN dan UU BPJS yang menyatakan “Sistem Jaminan Sosial
Nasional diselenggarakan berdasarkan asas kemanusiaan, asas
manfaat, dan asas keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, tidak
akan tercapai”.
Daftar Pustaka
• Anderson, James E. 1979. Public Policy-making. New York: Holt, Rinehart, and Winston.
• Corduneanu-Huci, C., Hamilton A., Ferrer, I. M. 1976. Understanding Policy Change: How to Apply Political Ecomony Concepts in
Practice. Washington DC: The World Bank.
• Dewey, John. 1927. The Public and Its Problem. New York: Holt.
Dunn, William. 2004. Public Policy Analysis: An Introduction. New
• Jersey: Pearson-Prentice Hall.
• Dye, Thomas. 1972. Understanding Public Policy. New Jersey: Prentice- Hall, Eaglewood Cli s.
• Fischer, F., Miller, G.J., Sidney, M. S. (eds.). 2007. Handbook of Public Policy analysis: Theory, Politics and Methods, USA: CRC Press.
• Friedrich Carl. 2007. “Public Policy and The Nature of Administrative Responsibility” dalam Carl J. Friedrich dan E. S Mason (ed.),
Public Policy: 3-24. Cambridge, MA: Harvard University Press.
• Geurts, T. 2015. Public Policy Making: The 21st Century Perspective. Netherlands: Be Informed ( www.beinformed.com diunduh
tanggal 30 Februari 2015).
• Hallsworth, M., Parker, S., dan Rutter, J. 2001. Policy Making in the Real World: Evidence and Analysis, London: Institute for
Government.
• Hogwood, B.W dan L.A. Gunn. 1984. Policy Analysis for the Real World. London: Oxford University Press.
• Kay, A. 2006. The Dynamics Of Public Policy: Theory And Evidence. Cheltenham: Edward Elgar Publishing.
• LAN (Lembaga Administrasi Negara). 2012. Pedoman Perumusan Kebijakan (Edisi Revisi). Jakarta: Pusat Kajian Manajemen
Kebijakan.
• Lemay, M.C. 2002. Public Administration: Clashing Values in the Administration of Public Policy. Belmont, CA: Wardsworth/
Thompson Learning.
• Lester, J. P., dan J. Stewart. 1996. Public Policy: An Evolution Approach. Boston: Cengage Learning.
• Nelson & Quick. 2005. Introduction: Organizational Behavior in Changing Times (Chapter 9: Decision Making by Individuals and
Groups). South-Western (www.csus.edu/indiv/a/antonenl/ppt/ ch09.ppt diunduh 10 Mei 2015).
• the First Minister and Deputy First Minister: Economic Policy Unit. 2015. A Practical Guide to Policy Making in Northern Ireland
(www. ofmdfmni.gov.uk/policylink diunduh 1 April 2015).
• Parsons, Wayne. 2001. Public Policy: An Introduction to the Theory and Practice of Policy Analysis. New York: Edward Edgar
Publishing, Ltd.
• Shafritz, J.M. dan E.W. Russel . 1997. Introducing Public Administration. New York: Addison-Wesley Educational Publishers Inc.
• Somit, A., dan S. A. Peterson. 2003. Human Nature And Public Policy: An Evolutionary Approach. Basingstroke: Palgrave Macmillan.
• Subarsono, 2006. Analisis Kebijakan Publik: Konsep, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Let’s to discuss !

Anda mungkin juga menyukai