Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MATA KULIAH ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN

Nama : Suratmi

NIM : 6411420028

Rombel : 2A Kesehatan Masyarakat

Soal :

1. Tidak semua Masalah kesehatan memiliki nilai strategis untuk didifinisikan dan
dirumuskan sebagai masalah kebijakan kesehatan, mengapa?

2. Apa yg sdr tahu tentng analisis SWOT, bagaimana penerapanya dibidang kesehatan

3. Sebutkan definisi analisis kebijakan dari beberapa tokoh yg sdr ketahui. Dan
bagaimana definisinya menurut sdr

4. Jelaskan tentang methode analisis kebijakan yg sdr ketahui.

5. Apa yg sdr ketahui tentang :

a. Perumusan masalah

b. peramalan/ forecasting

c. Rekomendasi

d. Pemantauan

e. evaluasi.

6. Apa saja tantangan dalam analisis kebijakan?

7. Pilihlah sebuah masalah yang ada di wilayah (Propinsi, kabupaten/Kota) sdr yang
menurut sdr perlu diprioritaskan, jelaskan alasanya.

8. Gunakan kerangka berfikir Ian Collins dan lakukan analisis kebijakan terhadap
sebuah masalah publik yang sdr pilih
Jawaban :

1. Tidak semua Masalah kesehatan memiliki nilai strategis untuk didifinisikan dan
dirumuskan sebagai masalah kebijakan kesehatan karena masalah kebijakan yang
strategis adalah masalah yang memiliki dampak terkait dengan tujuan jangka panjang
yang diharapkan, keamanan dan kelangsungan, negara serta hajat hidup dan
keselamatan banyak orang sehingga perlu segera ditanggulangi. Masalah kebijakan
harus dapat menjawab pertanyaan bagaimana, siapa yang terlibat, kapan, bagaimana
sebaiknya permasalahan buplik tersebut dipecahkan, serta dimana dilaksanakan.
Kecepatan pengenalan dan identifikasi masalah strategis akan memudahkan dalam
memformulasikan, implementasi, perubahan serta pengontrolan kebijakan. Jadi,
masalah yang strategis harus memerhatikan aspek proses, isi, serta konteks. Ketiga
spej tersebut akan menempatkan masalah menjadi lebih mudah dianalisis dan
dipecahkan melalui kebijakan, dan pada akhirnya dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

2. Analisis SWOT adalah metode analisis perencanaan strategis yang digunakan


untuk memonitor dan mengevaluasi lingkungan perusahaan baik lingkungan eksternal
dan internal untuk suatu tujuan bisnis tertentu. Analisis SWOT terdiri dari strength
(kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman).
Berikut adalah contoh penerapan analisis SWOT pada sebuah RSUD.

 Kekuatan (strength), RSUD menerapkan biaya berobat yang lebih murah


dibandingkan instansi lain
 Kelemahan (weakness), sistem pelayanan yang belum profesional dan belum
sepenuhnya memenuhi kebutuhan pelanggan.
 Kesempatan (opportunities), banyaknya jumlah anggota masyarakat yang
memilih RSUD untuk berobat.
 Ancaman (threats), meningkatnya kesadaran masyarakat akan hak pasien
belum diiringi dengan kesiapan RS.

3. Menurut saya Analisis kebijakan adalah suatu proses yang menggunakan berbagai
macam metode penelitian dan argumen untuk menghasilkan informasi yang relevan
dengan kebijakan, sehingga dapat memecahkan masalah-masalah kebijakan. Definisi
Analisis Kebijakan menurut para ahli diantaranya sebagai berikut:
 Cari W. Patton dan David S. Savicky
Menurut kedua pakar tersebut Analisis Kebijakan adalah tindakan yang
diperlukan untuk dibuatnya sebuah kebijakan, baik kebijakan yang bari
ataupun kebijakan lama yang sedikit diubah.
 William Dunn
Menyatakan bahwa Analisis Kebijakan adalah disiplin ilmu sosial terapan
yang menerapkan berbagai model Analisis, dalam konteks argumentasi dan
debat publik untuk menciptakan secara kritis kegiatan penaksiran, serta
pengkomunikasian pengetahuan yang relevan dengan kebijakan tersebut.

4. Metode analisis kebijakan adalah sistem standar, aturan, dan prosedur untuk
menciptakan penilaian secara kritis dan mengkomunikasikan informasi dan
pengetahuan yang relevan dengan kebijakan. Terdapat 2 bentuk metode analisis
kebijakan yaitu metode kuantitatif dan metode kualitatif.

 Metode kuantitatif mensyaratkan pengetahuan yang dalam tentang statistik,


desain penelitian dan kemampuan untuk menggunakan spreadsheet dan
software statistik lainnya. Analisis tipe ini membutuhkan komprehensi dan
aplikasi beberapa konsep seperti korelasi, varian, dan signifikan statistik.
 Metode kualitatif membutuhkan kehati-hatian untuk melihat hal yang detail,
analisis dilakukan dengan sering kali memerlukan pembacaan yang berulang
untuk menemukan pola dan hubungan dalam data.

5. a. Perumusan masalah adalah tahap awal dalam proses analisis kebijakan. Ciri-
ciri masalah yaitu : interdependence, subjectinity, artificiality dan dynamics.

b. Peramalan adalah suatu prosedur untuk membuat informasi faktual tentang situasi
sosial masa depan atas dasar informasi yang telah ada tentang masalah kebijakan.
Ramalan mempunyai tiga bentuk utama yaitu : proyeksi, prediksi dan perkiraan.

c. Rekomendasi adalah proses rasional dimana para analis memproduksi informasi


dari argumen-argumen yang beralasan tentang solusi-solusi yang potensial dari
masalah publik.

c. Pemantauan merupakan prosedur analisis kebijakan guna menghasilkan informasi


tentang penyebab dan konsekuensi dari kebijakan-kebijakan publik. Pemantauan
bermanfaat untuk memberikan pernyataan yang bersifat penandaan dan terutama
berkepentingan untuk menetapkan premis-pr3mis faktual tentang kebijakan publik.
Pemantauan dapat dipikah dalam 4 jenis pendekatan yaitu: akuntansi sistem sosial,
eksperimen sosial, pemeriksaan sosial serta sintetis riset dan praktik.

d. Evaluasi merupakan tahap akhir proses analisis kebijakan yang mempunyai


beberapa karakteristik yaitu: titik berat kepada nilai hubungan ketergantungan antara
nilai dan fakta; orientasi masa kini dan masa lalu; dan dualitas nilai. Kriteria evaluasi
kebijakan meliputi: efektivitas, estimasi, kecukupan, kesamaan, daya tanggap dan
kelayakan

6. Tantangan dalam melakukan analisis kebijakan diantaranya:

 Keberagaman dan perkembangan definisi dari "pilicy" atau kebijakan itu


sendiri.
 Perbedaan fokus waktu antara pelaksanaan analisis kebijakan dengan
pengembangan kebijakan dan implementasi kebijakan
 Perkembangan proses pembuatan kebijakan yang kini berlangsung semakin
kompleks atau terbuka, meluas serta melibatkan beberapa aktor meliputi
pemerintah, nonpemerintah, lomal, nasional, regional juga internasional
dengan beragam level kekuasaan, jenis kelembagaan dan organisasi dengan
segala nilai, preferensi dan kepentingan membuat fokus analisis.

7. Salah satu masalah di Kabupaten Wonosobo yang penanggulangannya harus di


perioritaskan adalah masalah kemiskinan. Kabupaten Wonosobo selama kurun waktu
lima tahun terakhir, masih menjadi Kabupaten termiskin dengan menduduki urutan
tertinggi presentasi angka kemiskinan di tingkat Provinsi Jawa Tengah.

Pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Wonosobo periode


2016-2021, isu kemiskinan masih menjadi pembahasan. Pasalnya berdasarkan data
pada tahun 2017, presentase kemiskinan di Wonosobo berada di angka 20,23 persen.

Masalah kemiskinan harus segera diatasi dan merupakan prioritas untuk di


tanggulangi karena masalah kemiskinan merupakan akar dari masalah-masalah
lainnya khususnya masalah sosial. Kemiskinan juga mempengaruhi terjadinya
masalah stunting dan masalah kesehatan lainnya.
8. Analisis kebijakan menurut kerangka berfikir lan collins

1). Perumusan masalah

Suatau masalah kebijakan publik harus dirumuskan dan ditetapkan berdasarkan


prioritas, penetapan kebijakan publik juga didasarkan pada urgensi atau tingkat
kepentingan kebijakan tersbut. Bisa saja beberapa kebijakan publik yang dirumuskan
masuk dalam prioritas tetapi tidak masuk ke dalam urgensi atau tingkat kepentingan
yang mendesak.

Salah satu masalah di Kabupaten Wonosobo adalah masalah kemiskinan, yang mana
selama kurun waktu lima tahun terakhir, masih menjadi Kabupaten termiskin dengan
menduduki urutan tertinggi presentasi angka kemiskinan di tingkat Provinsi Jawa
Tengah. Berdasarkan data pada tahun 2017, presentase kemiskinan di Wonosobo
berada di angka 20,23 persen.

2). Formulasi kebijakan

Di dalam pembuatan atau formulasi kebijakan publik untuk mengatasi masalah


kemiskinan di Kabupaten Wonosobo, akan terjadi dialog atau diskusi diantara
pemangku kebijakan di Wonosobo. Oleh karena itu, setiap peserta dialog atau diskusi
perlu memperatikan cara mengemukakan pendapat di muka umum agar proses
peramuan yang dilakukan tidak menimbulkan konflik di antara anggota forum.

Program percepatan penanggulangan kemiskinan, terdiri dari:

a. kelompok program bantuan sosial terpadu berbasis keluarga, bertujuan untuk melakukan
pemenuhan hak dasar, pengurangan beban hidup, dan perbaikan kualitas hidup penduduk
miskin;

b. kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat,


bertujuan untuk mengembangkan potensi dan memperkuat kapasitas kelompok penduduk
miskin untuk terlibat dalam pembangunan yang didasarkan pada prinsip-prinsip
pemberdayaan masyarakat;

c. kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha ekonomi


mikro dan kecil, bertujuan untuk memberikan akses dan penguatan ekonomi bagi pelaku
usaha berskala mikro dan kecil; dan

3). Pengadopsian Kebijakan


Dalam tahapan ini, pemerintah Kabupaten Wonosobo dapat melakukan adopsi
kebijakan dari negara lain maupun daerah lain yang dirasa cocok untuk diterapkan di
Wonosobo.

4). Implementasi Kebijakan

Implementasi kebijakan adalah suatu langkah yang dapat disebut sebagai langkah
penerapan sekaligus langkah uji coba yang dilakukan pemerintah dalam penerapan
kebijakan publik yang perlaku di masyarakat secara luas. Dalam tahapan ini,
pemerintah melakukan perannya sebagai pengawas untuk mengawasi jalannya
kebijakan publik yang berlaku di lingkungan masyarakat. Masyarakat harus
menjalankan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah kabupaten
Wonosobo demi tercapainya tujuan bersama yaitu hilangnya kemiskinan di
masyarakat.

5). Evaluasi Kebijakan

Evaluasi kebijakan publik yang dilakukan oleh pemerintah dapat adalah suatu
kegiatan yang dilakukan untuk menilai kebijakan publik yang telah dilaksanakan yang
menyangkut pada subtansi, penerapan, dan dampak yang ditimbulkan dari penerapan
kebijakan publik itu sendiri. Melalui tahapan evaluasi inilah pemerintah dapat
melakukan perbaikan terhadap kebijakan publik yang berlaku berdasarkan
pengalaman yang telah dilalui selama kebijakan publik tersebut terlaksana.

Salah satu langkah evaluasi yang dilakukan di Wonosobo adalah TKPKD melakukan
monitoring dan evaluasi serta menyusun laporan pelaksanaan Penanggulangan
Kemiskinan secara berkala dan berjenjang di masing-masing tingkatan Kabupaten dan
Desa.

Anda mungkin juga menyukai