Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN

"Bab Lima dan Bab Enam"

Nama : Suratmi
NIM : 6411420028
Rombel : 2A Kesehatan Masyarakat

Soal :
1. Apa definisi pemangku kepentingan (stakeholder)?
2. Apa tujuan utama pentingnya melibatkan masyarakat dalam penyelenggarakan
pemerintahan atau pembuatan kebijakan.
3. Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah dalam melakukan analisis pemangku
kepentingan
4. Sebutkan apa saja lingkungan kebijakan, jelaskan.
5. Jelaskan tentang analisis risiko lingkungan kebijakan.

Jawaban :
1. Pemangku kepentingan atau Stakeholder adalah orang-orang yang memiliki
kepentingan dan dipengaruhi oleh isu strategis/ masalah kebijakan yang
berkembang, termasuk pula pihak yang memiliki kekuatan untuk
memengaruhi isu/ masalah tersebut; yaitu mereka yang memiliki informasi,
sumberdaya dan keahlian yang diperlukan untuk merumuskan dan
mengimplementasikan strategi dan pilihan kebijakan. Menurut Buse et all
(2012) Pemangku kepentingan yaitu semua pihak yang berkepentingan dan
terlibat dalam setiap tahap siklus pengembangan kebijakan, baik mereka yang
menyusun, mengadvokasi, melaksanakan, hingga terkena dampak dari sebuah
kebijakan baik secara langsung maupun tak langsung, negatif maupun positif..

2. Terdapat 3 tujuan utama pentingnya melibatkan masyarakat dalam pembuatan


kebijakan, yaitu:
1) Terbentuk kebijakan publik yang lebih baik.
Dengan adanya partisipasi dari masyarakat landasan kebijakan akan lebih
kuat, tepat sasaran, dan mengakar. Dengan demikian, landasan-landasan
tersebut akan menjadi jaminan pelaksanaan sebuah kebijakan dikalangan
masyarakat.
2) Terwujud kepercayaan yang lebih besar terhadap Pemerintah.
Keterbukaan pemerintah terhadap masyarakat akan mendorong terciptanya
kepercayaan pada pemerintah, tidak hanya pada kebijakan yang tengah
dibuat, akan tetapi untuk kebijakan selanjutnya.
3) Terciptanya demokrasi yang lebih kuat.
Hubungan pemerintah dengan masyarakat yang semakin baik akan
membuat pemerintah semakin transparan dan lebih dapat bertanggung
jawab terhadap kebijakan yang dibuat dan mendorong terciptanya
demokrasi yang lebih kuat dan nyata.

3. Langkah dalam melakukan analisis Pemangku kepentingan adalah sebagai


berikut.
a. Identifikasi Pemangku Kepentingan
Pemangku kepentingan dapat dikelompokkan dalam beberapa cara
misalnya pemangku kepentingan primer dan sekunder. Perlu juga
diperhatikan faktor gender, pekerjaan, pendidikan dan lain-lain. Berikut
contoh tabel pengelompokan pemangku kepentingan.

No. Pemangku Informasi/keterangan pemangku kepentingan


kepentingan
Primer Sekunder Gender Pekerjaan Asal instansi Pendidikan
1.
2.
Dst.

b. Identifikasi Kepentingan
Kemudian pada masing-masing kelompok kepentingan, diidentifikasi apa
saja kepentingan mereka baik eksplisit maupun implisit dalam kebijakan
dan bagaimana itu dapat memberikan dampak terhadap mereka
berdasarkan skala prioritas masing-masing.
c. Menganalisis Pengaruh Pemangku Kepentingan Teridentifikasi
Pengaruh adalah sejauh mana orang-orang, kelompok atau organisasi
(pemangku kepentingan) dapat membujuk atau memaksa orang lain dalam
pembuatan keputusan, dan mengikuti rangkaian tindakan tertentu. Analisis
terhadap kepentingan, kekuasaan dan kapasitas pemangku kepentingan
menjadi dasar untuk memberi penilaian terhadap pemangku kepentingan
mana yang penting bagi kesuksesan kebijakan.
d. Identifikasi Risiko dan Antisipasi Manajemen Risiko
Keberhasilan penentuan kebijakan sebagian bergantung pada keabsahan
asumsi yang dibuat oelh beragam pemangku kepentingan dan risiko-risiko
yang akan dihadapi dalam kebijakan tersebut. Beberapa risiko berasal dari
konflik kepentingan. Risiko potensial yang signifikan terutama datang dari
pemangku kepentingan yang dimiliki hig9 influence dan kepentingannya
mungkin terganggu atau tidak terlalu menjadi prioritas dalam kebijakan.

4. Berdasarkan jenisnya, lingkungan kebijakan dapat dikelompokkan menjadi:


1) Lingkungan politik
Lingkungan politik terbagi atas suprastruktur politik dan infrastruktur
politik. Suprastruktur politik terdiri daru eksekutif, legislatif, dan yudikatif,
sedangkan lingkungan infrastruktur politik terdiri dari kelompok yang
memiliki kepentingan secara langsung atau tidak langsung terhadap
kebijakan, yang kemudian bisa saja menjadi kelompok penekan perubahan
kebijakan.
2) Lingkungan sosial
Faktor-faktor sosial, seperti struktur sosial, kondisi sosial, dan interaksi
sosial memengaruhi instrumen dan proses kebijakan kesehatan.
3) Lingkungan administrasi
Sistem birokrasi yang memengaruhi instrumen dan proses kebijakan
kesehatan. Dalam hal ini seluruh kegiatan pemerintahan diselenggarakan
baik secara internal maupun yang berkaitan dengan interaksinya dengan
masyarakat dalam memberikan pelayanan publik.
4) Lingkungan ekonomi
Lingkungan kebijakan yang berkaitan dengan kondisi ekonomi dan faktor-
faktor produksi memengaruhi instrumen dan proses kebijakan kesehatan
5) Lingkungan demografis
Merupakan kondisi dan struktur demografi sebuah wilayah yang
memengaruhi instrumen dan proses kebijakan kesehatan
6) Lingkungan geografis
Lingkungan kebijakan yang dibatasi oleh batas-batas geografis wilayah
yang memengaruhi instrumen dan proses kebijakan kesehatan
7) Lingkungan budaya
Unsur-unsur budaya seperti nilai, etika, dan tradisi yang berkembang
dalam masyarakat yang mempengaruhi instrumen dan proses kebijakan
kesehatan.

5. Risiko adalah kemungkinan kerugian, kecelakaan atau hilangnya manfaat


yang seharusnya diperoleh. Melalui analisis risiko dapat dipetakan hubungan
sebab-akibat atau pengaruh kondisi lingkungan terhadap tujuan dan sasaran
organisasi. Berbagai manfaat yang dapat diperoleh dengan mengaplikasikan
manajemen risiko adalah:
a. Membuat kebijakan menjadi lebih efektif
b. Membuat kontrol biaya menjadi lebih baik
c. Membuat kebijakan menjadi lebih sistematis dengan cara memberikan
pemahaman yang baik tentang pengaruh lingkungan terhadap kebijakan
sehingga dapat menerapkan metode analisis kebijakan dengan lebih baik.
d. Mengurangi gangguan atau kekacauan dalam proses kebijakan
e. Penggunaan sumber daya secara lebih baik

Anda mungkin juga menyukai