Anda di halaman 1dari 90

KEBIJAKAN KESEHATAN

APA YANG DIMAKSUD


DENGAN KEBIJAKAN ???
PENGERTIAN KEBIJAKAN
KEBIJAKAN (POLICY) ADALAH SUATU ATURAN TERTULIS
HASIL KEPUTUSAN FORMAL ORGANISASI, YANG
MENGATUR NILAI DAN PERILAKU SELURUH KOMPONEN
DALAM ORGANISASI, YANG BERSIFAT MENGIKAT UNTUK
MENCAPAI SUATU TATA NILAI BARU
(UNITED NATIONS, 1975)

PEMBUATAN KEBIJAKAN ADALAH PROSES


POLITIK DAN PROSES ORGANISASI YANG
AMAT PANJANG DAN BERTAHAP
(CHARLES LINDBLOM, 1968)
• Policy = Kebijakan atau kebijaksanaan ?
• Policy  kebijakan
• Wisdom  kebijaksanaan, kearifan yg
artinya upaya penyimpangan dr
kebijakan disesuaikan situasi dan kondisi
krn adanya tuntutan kebutuhan
• kebijaksanaan adalah kearifan yang dimiliki
oleh seseorang, sedangkan kebijakan adalah
aturan tertulis hasil keputusan formal
organisasi.
• Kebijakan adalah rangkaian dan asas yang menjadi garis
besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu
pekerjaan kepemimpinan, dan cara bertindak (tentag
organisasi, atau pemerintah); pernyataan cita-cita, tujuan,
prinsip, atau maksud sebagai garis pedoman untuk
manajemen dalam usaha mencapai sasaran tertentu .
• Contoh: Kebijakan Kependudukan, adalah konsep dan garis besar
rencana suatu pemerintah untuk mengatur atau mengawasi
pertumbuhan penduduk dan dinamika penduduk dalam
negaranya (Balai Pustaka, 1991).
• Kebijakan berbeda makna dengan Kebijaksanaan. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 1991),
• Kebijaksanaan adalah kepandaian seseorang
menggunakan akal budinya (berdasar pengalaman dan
pangetahuannya); atau kecakapan bertindak apabila
menghadapi kesulitan.
Kebijakan adalah aturan tertulis yang merupakan keputusan
formal organisasi, yang bersifat mengikat, yang mengatur
perilaku dengan tujuan untuk menciptakan tatanilai baru
dalam masyarakat,.
Kebijakan akan menjadi rujukan utama para anggota
organisasi atau anggota masyarakat dalam berperilaku.
Kebijakan pada umumnya bersifat problem solving dan
proaktif.
Berbeda dengan Hukum (Law) dan Peraturan (Regulation),
kebijakan lebih bersifat adaptif dan interpretatif, meskipun
kebijakan juga mengatur “apa yang boleh, dan apa yang
tidak boleh”. Kebijakan juga diharapkan dapat bersifat
umum tetapi tanpa menghilangkan ciri lokal yang spesifik.
Kebijakan harus memberi peluang diintepretasikan sesuai
kondisi spesifik yang ada.
Beberapa orang menyebut policy dalam sebutan
”kebijaksanaan”, yang maknanya sangat berbeda dengan
kebijakan. Istilah kebijaksanaan adalah kearifan yang
dimiliki oleh seseorang, sedangkan kebijakan adalah
aturan tertulis hasil keputusan formal organisasi.

Contoh kebijakan adalah: (1) Undang-Undang, (2)


Peraturan Pemerintah, (3) Keppres, (4) Kepmen, (5)
Perda, (6) Keputusan Bupati, dan (7) Keputusan Direktur.
Setiap kebijakan yang dicontohkan di sini adalah bersifat
mengikat dan wajib dilaksanakan oleh obyek kebijakan.
Contoh di atas juga memberi pengetahuan pada kita
semua bahwa ruang lingkup kebijakan dapat bersifat
makro dan mikro.
BENTUK KEBIJAKAN
KEBIJAKAN MAKRO:
• UNDANG-UNDANG
• PERATURAN PEMERINTAH (PP)
• KEPUTUSAN PRESIDEN (KEPPRES)
• KEPUTUSAN MENTERI (KEPMEN)
KEBIJAKAN MIKRO:
• KEPUTUSAN DIRJEN
• “PERATURAN ORGANISASI”
• PERDA / PERGUB / PERBUP
KARAKTERISTIK KEBIJAKAN YANG ‘BAIK’

• TERTULIS DAN BERDASARKAN PROSES SERTA


KEPUTUSAN FORMAL ORGANISASI
• HARUS RELEVAN DENGAN TUJUAN ORGANISASI
DAN DIPAHAMI OLEH SEMUA ANGGOTA
ORGANISASI YANG TERLIBAT
• DINYATAKAN DALAM KALIMAT TERTULIS YANG
DAPAT DIMENGERTI OLEH SELURUH ANGGOTA
• HARUS JELAS MASA BERLAKUNYA DAN
MENYATU DENGAN AKTIVITAS DI MASA DEPAN
9
Œ

KARAKTERISTIK KEBIJAKAN YANG


‘BAIK’
• KEBIJAKAN HARUS BERSIFAT TERBUKA
(UNTUK PERUBAHAN) TETAPI HARUS JUGA
BERSIFAT STABIL
• KEBIJAKAN HARUS DAPAT DITERAPKAN DAN
BERSIFAT RASIONAL
• BERSIFAT TERBUKA UNTUK
DIINTEPRETASIKAN OLEH PARA PELAKU DAN
JUGA DAPAT DITERAPKAN PADA BERBAGAI
SITUASI
10
TIPE INFORMASI YANG RELEVAN
DENGAN KEBIJAKAN

1. Masalah kebijakan (policy


problem) adalah nilai,
kebutuhan, atau kesempatan
yang belum terpenuhi, yang
dapat diidentifikasi, untuk
kemudian diperbaiki atau
dicapai melalui tindakan publik.
2. Masa Depan Kebijakan (Policy
future) Konsekuensi dari
serangkaian tindakan untuk
pencapaian nilai-nilai dan
karena itu merupakan
penyelesaian terhadap suatu
masalah kebijakan.
3. Aksi Kebijakan (Policy action)
Suatu gerakan atau
serangkaian kegiatan yang
dituntun oleh alternatif
kebijakan yang dirancang
untuk mencapai hasil dimasa
depan.
4. Hasil kebijakan (policy
outcome) Merupakan
konsekuensi yang teramati
dari aksi kebijakan.
5. Kinerja Kebijakan (Policy
Performance) Merupakan derajat
di mana hasil kebijakan yang ada,
memberi kontribusi terhadap
pencapaian nilai-nilai. Dalam
realitas, masalah-masalah
kebijakan jarang “terpecahkan”,
segaima masalah perlu dipecahkan
ulang; dirumuskan kembali, atau
bahkan “tak terpecahkan”.
INFORMASI YANG RELEVAN DENGAN KEBIJAKAN
Metodologi analisis kebijakan menyediakan informasi yang berguna
untuk menjawab lima macam pertanyaan :
1. Apa hakekat permasalahan ?K
2. Kebijakan apa yang sedang atau pernah dibuat untuk
mengatasi masalah dan apa hasilnya ?
3. Seberapa bermakna hasil tersebut dalam memecahkan
masalah ?
4. Alternatif kebijakan apa yang tersedia untuk menjawab
masalah ?
5. Hasil apa yang diharapkan ?

Kelima pertanyaan ingin menjawab masalah kebijakan, masa


depan kebijakan, aksi kebijakan, hasil kebijakan dan kinerja
kebijakan
Lima tipe informasi yang relevan dengan kebijakan
Kinerja
Kebijakan

Hasil-Hasil Masalah Masa Depan


Kebijakan Kebijakan Kebijakan

Aksi Kebijakan
PROSEDUR ANALISIS KEBIJAKAN
1. Defenisi (Perumusan Masalah)
Informasi mengenai kondisi-kondisi yang menimbulkan
masalah kebijakan
2. Prediksi (Peramalan)
Informasi mengenai konsekuensi dimasa mendatang dari
penerapan alternatif kebijakan
3. Preskripsi (Rekomendasi)
Informasi mengenai nilai atau kegunaan relatif dari
konsekuensi dimasa depan dari suatu pemecahan masalah
4. Deskripsi (Pemantauan)
Informasi konsekuensi dimasa sekarang dan masa lalu dari
terapan alternatif kebijakan
5. Evaluasi
Informasi mengenai nilai atau kegunaan dari konsekuensi
pemecahan masalah
Lima prosedur analisis kebijakan

Evaluasi Peramalan
Perumusan
Masalah
Perumusan
Masalah

Perumusan
Masalah
Perumusan
Masalah Rekomendasi
Pemantauan
KEBIJAKAN :
KERANGKA YANG TERINTEGRASI

Dipandang sebagai suatu proses pengkajian


yang meliputi :
5 (lima) komponen informasi kebijakan
(policy informational components) yang
ditransformasikan dari satu ke lainnya
dengan menggunakan
5 (lima) prosedur analisis kebijakan (policy-
analiytic prosedures).
Analisis kebijakan yang berorientas pada masalah
Kinerja
Kebijakan (5)
Evaluasi (E) Peramalan (B)
Perumusan
Masalah (A)

Hasil-Hasil Masalah Masa Depan


Kebijakan (4) Kebijakan(1) Kebijakan (2)

Perumusan
Masalah Rekomendasi (C)
Pemantauan (D)

Aksi
Kebijakan (3)
Proses Pembuatan Kebijakan
KEDEKATAN PROSEDUR ANALISIS KEBIJAKAN DENGAN
TIPE-TIPE PEMBUATAN KEBIJAKAN (William Dunn)
Perumusan Masalah Penyusunan Agenda

Peramalan Formulasi Kebijakan

Rekomendasi Adopsi Kebijakan

Implementasi Kebijakan
Monitoring

Penilaian Penilai Kebijakan


TAHAP-TAHAP DALAM PROSES
PEMBUATAN KEBIJAKAN
Penyusunan Agenda
Formulasi Kebijakan
Adopsi Kebijakan
Implementasi Kebijakan
Penilaian Kebijakan
PENYUSUNAN AGENDA

Para pejabat yang dipilih


dan diangkat menempatkan
masalah pada agenda publik
FORMULASI KEBIJAKAN

Para pejabat merumuskan


alternatif kebijakan untuk
mengatasi masalah
ADOPSI KEBIJAKAN

Alternatif kebijakan yang


diadopsi dengan dukungan
dari mayoritas legislatif atau
eksekutif
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN

Kebijakan yang telah diambil


dilaksanakan oleh unit-unit
administrasi yang
memobilisasikan resources
PENILAIAN KEBIJAKAN

Unit-unit
Unit-unit pemeriksaan
pemeriksaan dan
dan
akuntansi
akuntansi dalam
dalam pemerintahan
pemerintahan
menentukan
menentukan apakah
apakah implementasi
implementasi
memenuhi
memenuhi persayaratan
persayaratan peraturan
peraturan
dalam
dalam pembuatan
pembuatan kebijakan
kebijakan dan
dan
pencapaian
pencapaian tujuan
tujuan
PERUMUSAN MASALAH
Mempersoalkan asumsi-asumsi yang
mendasari proses pembuatan kebijakan
melalui agenda setting. Menemukan
asumsi-asumsi yang tersembunyi,
mendiagnosis penyebab-penyebabnya,
memetakan tujuan-tujuan yang
memungkinkan, memadukan
pandangan-pandangan yang
bertentangan, dan merancang peluang-
peluang kebijakan baru.
PERAMALAN
Pengetahuan yang relevan dengan
kebijakan tentang masalah yang akan
terjadi di masa mendatang sebagai akibat
dari diambilnya alternatif, termasuk tidak
melakukan sesuatu. Mengestimasi akibat
dari kebijakan yang diusulkan, mengenali
kendala-kendala yang mungkin akan
terjadi dalam pencapaian tujuan, dan
mengestimasi kelayakan politik (dukungan
dan oposisi) dari berbagai pilihan
REKOMENDASI

Membantu Mengestimasi tingkat resiko (cost and


benefit) dan ketidakpastian, mengenali
eksternalitas, menentukan kriteria dalam
menentukan pilihan dan menentukan
pertanggungjawaban administratif bagi
inplementasi kebijakan
MONITORING
Pemantauan membantu menilai tingkat
kepatuhan, menemukan akibat-akibat yang
tidak diinginkan dari kebijakan dan
program, mengidentifikasi hambatan dan
rintangan implementasi, dan menemukan
letak pihak-pihak yang bertanggungjawab
pada setiap tahap kebijakan.
EVALUASI
Evaluasi membuahkan pengetahuan yang relevan
dengan kebijakan tentang ketidaksesuaian antara
kinerja kebijakan yang diharapkan dengan yang
benar-benar dihasilkan.
Evaluasi tidak hanya menghasilkan kesimpulan
mengenai seberapa jauh masalah telah
terselesaikan, tetapi juga menyumbang pada
klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang
mendasari kebijakan, membantu dalam penyesuaian
dan perumusan kembali masalah
CONTOH
KEBIJAKAN KESEHATAN
DI INDONESIA
Kebijakan kesehatan
• Penggalangan kemitraan lintas sektor
• Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas
• Peningkatan kemampuan daerah
• Pemberdayaan masyarakat dan swasta
• Pengembangan sumber daya kesehatan
• Pelaksanaan upaya kesehatan
Kebijakan program promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat
• Pengembangan media promosi kesehatan dan
teknologi komunikasi, informasi dan edukasi
(KIE)
• Pengembangan upaya kesehatan bersumber
masyarakat dan generasi muda
• Peningkatan pendidikan kesehatan kepada
masyarakat
Kebijakan program lingkungan sehat
• Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi
dasar
• Pemeliharaan dan pengawasan kualitas
lingkungan
• Pengendalian dampak resiko pencemaran
lingkungan
• Pengembangan wilayah sehat
Kebijakan program upaya kesehatan
• Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas
dan jaringannya
• Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan
prasarana puskesmas dan jaringannya
• Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan
termasuk obat generik esensial
• Peningkatan pelayanan kesehatan dasar yang
mencakup sekurang-kurangnya promosi kesehatan,
kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana
Kebijakan program upaya kesehatan
perorangan
• Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin kelas III
RS
• Pembangunan sarana dan parasarana RS di daerah
tertinggal secara selektif
• Perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit
• Pengadaan obat dan perbekalan RS
• Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan
• Pengembangan pelayanan kedokteran keluarga
• Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan
Kebijakan program pencegahan dan
pemberantasan penyakit
• Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko
• Peningkatan imunisasi
• Penemuan dan tatalaksana penderita
• Peningkatan surveilans epidemologi
• Peningkatan KIE pencegahan dan
pemberantasan penyakit
Kebijakan program perbaikan gizi
masyarakat
• Peningkatan pendidikan gizi
• Penangulangan KEP, anemia gizi besi, GAKI,
kurang vitamin A, kekuarangan zat gizi mikro
lainnya
• Penanggulangan gizi lebih
• Peningkatan surveilans gizi
• Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian
keluarga sadar gizi
Kebijakan program sumber daya kesehatan

• Peningkatan mutu penggunaan obat dan


perbekalan kesehatan
• Peningkatan keterjangkauan harga obat dan
perbekalan kesehatan terutama untuk
penduduk miskin
• Peningkatan mutu pelayanan farmasi
komunitas dan rumah sakit
Kebijakan program kebijakan dan manajemen
pembangunan kesehatan
• Pengkajian dan penyusunan kebijakan
• Pengembangan sistem perencanaan dan
pengangaran, pelaksanaan dan pengendalian,
pengawasan dan penyempurnaan administrasi
keuangan, serta hukum kesehatan
• Pengembangan sistem informasi kesehatan
• Pengembangan sistem kesehatan daerah
• Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan
Kebijakan program penelitian dan
pengembagan kesehatan
• Penelitian dan pengembangan
• Pengembangan tenaga, sarana dan prasarana
penelitian
• Penyebarluasan dan pemanfaatan hasil
penelitian dan pengembangan kesehatan
CONTOH KEBIJAKAN
KEBIJAKAN PELAYANAN DI PUSKESMAS
MENYANGKUT PEMBERIAN OBAT DAN KETERSEDIAAN ALAT MEDIS

Masalah yang dihadapi


• Aturan pemberian obat di puskesmas. Tidak semua puskesmas memberlakukan
pemberian obat generic, masih ada puskesmas yang memberikan obat paten kepada
pasien untuk menarik biaya yang lebih besar.
• Di puskesmas biasa terjadi penumpukan atau kekurangan alat kesehatan dan sediaan
farmasi (obat-obatan)
Pasal yang bermasalah
• Peraturan menkes RI no. 02/menkes/068/2010 pasal 1 tentang kewajiban menggunakan
obat generic di fasilitas pelayanan kesehatan puskesmas. Tapi pada kenyataannya saat ini
masih ada puskesmas yang menggunakan obat paten untuk mendapatkan lebih banyak
pemasukan dana. Hal ini tentu tidak sesuai dengan kebijakan yang telah disebutkan di
atas.
• Pasal 2 tentang penggunaan obat generic dikatakan bahwa setiap puskesmas wajib untuk
menyediakan dan menggunakan obat generic dalam setiap pelayanannya.
• Pasal 32 tahun 1998. Dalam pasal ini dikatakan bahwa puskesmas dalam pelaksanaannya
diwajibkan untuk memberikan laporan daftar kebutuhan ketersediaan alat medis dan
sediaan obat-obatan untuk menghindari terjadinya kekurangan atau penumpukan alat
medis dan obat-obatan tersebut. Namun kenyatannya pada saat ini masih banyak
puskesmas yang menyimpan obat sampai kadaluarsa dan adapula yang kehabisan
sehingga pelayanan tidak berjalan dengan baik.
CONTOH KEBIJAKAN LARANGAN MEROKOK
Larangan merokok di tempat umum seperti yang tertuang pada Peraturan
Daerah (Perda) No 2 Tahun 2005 tentang Penanggulangan Pencemaran
Udara (PPU) di DKI Jakarta
Masalah yang dihadapi
• Saat ini ada 60 juta perokok di Indonesia dengan konsumsi rata-rata 11 batang per hari. Kebijakan pemerintah atas
rokok memang mendua. Pemerintah tahu persis rokok membahayakan kesehatan masyarakat. Tapi pemerintah
condong ke industri rokok lantaran menyumbang cukai terbesar dan menyerap banyak tenaga kerja. Tahun lalu
cukai rokok mencapai Rp 53 triliun. Tahun ini penerimaan cukai rokok diperkirakan Rp 57 triliun. Jumlah tenaga
yang terserap sekitar 6 juta.
• Keberpihakan negara ke industri rokok juga terlihat dari keengganan pemerintah meratifikasi konvensi pembatasan
dampak tembakau . Indonesia satu-satunya negara di Asia-Pasifik yang belum meratifikasi konvensi pembatasan
dampak tembakau itu. Jangan heran bila akhirnya nanti iklan rokok masih berseliweran di seputar kita.
Pasal yang bermasalah
• Pasal 9 butir d
Setiap orang dilarang menjual produk tembakau secara eceran (per batang).
• Pasal 10
Tembakau dan semua produk tembakau sebagai zat adiktif dilarang untuk diiklankan dan/ atau dipromosikan di
semua jenis media yang meliputi media luar ruang, media elektronik, media online, media cetak, media lainnya,
dan tempat penjualan.
• Pasal 11
Setiap orang yang memproduksi dan/atau mengimpor produk tembakau ke wilayah Indonesia dilarang untuk:
• Menawarkan atau memberikan secara cuma-cuma, potongan atau hadiah produk tembakau atau produk lainnya
yang mencantumkan merek dagang produk tembakau atau yang menyerupai produk tembakau.
• Menggunakan logo dan/atau merek rokok pada produk atau barang bukan rokok.
• Menjadi sponsor terhadap suatu kegiatan, lembaga, dan atau perorangan.
• Melakukan tanggung jawab sosial perusahaan yang bertujuan untuk mempromosikan atau mengenalkan produk
tembakau ke masyarakat.
TUGAS MENGKAJI KEBIJAKAN KESH.
(UU; PP; PERMEN; PERDA; PERGUB)

• KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN


MASYARAKAT MISKIN
• KEBIJAKAN OBAT GENERIK
• UU NO. 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL
NASIONAL
• PENANGGULANGAN KEMISKINAN
• PENANGGULANGAN HIV/AIDS DAN PENYAKIT MENULAR
LAINNYA Mis : TBC.
• PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
• PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
FORMAT TUGAS

darmawansyah_akk@yahoo.com

• RINGKASAN KEBIJAKAN
• MASALAH
• PASAL YG BERMASALAH
• PERILAKU YG TIMBUL (RESISTENSI DAN
DAMPAK PADA MASYARAKAT
• REKOMENDASI (SIMPULAN DAN SARAN)
PROBLEM (MASALAH) vs ISU PUBLIK

MASALAH ADALAH KESENJANGAN (GAP) ANTARA HARAPAN


(TEORI, NORMA, NILAI, TUJUAN ORGANISASI) DENGAN
KENYATAAN (HASIL PROGRAM, HASIL KEGIATAN, PERILAKU,
KEADAAN NYATA) YANG TERJADI PADA ORGANISASI (MIKRO)
MAUPUN PADA MASYARAKAT (MAKRO)
ISU PUBLIK ADALAH MASALAH YANG MENJADI
KEPRIHATINAN, PERHATIAN MAUPUN KEPEDULIAN (CONCERN)
SEBAGIAN BESAR MASYARAKAT (ATAU SEBAGIAN BESAR
ANGGOTA ORGANISASI), YANG MEMPENGARUHI KEHIDUPAN
DAN AKTIVITAS MASYARAKAT LUAS
PERILAKU POSITIF DAN NEGATIF

ADALAH PERILAKU (PEMIKIRAN, SIKAP, NIAT,


DAN TINDAKAN) SESEORANG MAUPUN
SEKELOMPOK ORANG, YANG BERSIFAT POSITIF
(BAIK) ATAUPUN NEGATIF (KURANG BAIK)
YANG TIMBUL AKIBAT ADANYA PENETAPAN
SUATU KEBIJAKAN, YANG TERJADI PADA
INDIVIDU YANG TERKAIT LANGSUNG MAUPUN
TIDAK LANGSUNG DENGAN KEBIJAKAN
PTO
RESISTENSI (PENOLAKAN)

ADALAH PERILAKU (PEMIKIRAN, NIAT, SIKAP,


MAUPUN TINDAKAN), YANG DISADARI (DISENGAJA)
ATAUPUN TAK DISADARI (TAK DISENGAJA), YANG
SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG,
MENENTANG TERHADAP KEBIJAKAN (SEBAGIAN ISI
KEBIJAKAN ATAU KESELURUHAN MATERI KEBIJAKAN)
Kebijakan kesehatan
• Penggalangan kemitraan lintas sektor
• Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas
• Peningkatan kemampuan daerah
• Pemberdayaan masyarakat dan swasta
• Pengembangan sumber daya kesehatan
• Pelaksanaan upaya kesehatan
Kebijakan program promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat
• Pengembangan media promosi kesehatan dan
teknologi komunikasi, informasi dan edukasi
(KIE)
• Pengembangan upaya kesehatan bersumber
masyarakat dan generasi muda
• Peningkatan pendidikan kesehatan kepada
masyarakat
Kebijakan program lingkungan sehat
• Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi
dasar
• Pemeliharaan dan pengawasan kualitas
lingkungan
• Pengendalian dampak resiko pencemaran
lingkungan
• Pengembangan wilayah sehat
Kebijakan program upaya kesehatan
• Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas
dan jaringannya
• Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan
prasarana puskesmas dan jaringannya
• Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan
termasuk obat generik esensial
• Peningkatan pelayanan kesehatan dasar yang
mencakup sekurang-kurangnya promosi kesehatan,
kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana
Kebijakan program pelayanan kesehatan

• Pelayanan kesehatan penduduk miskin di


puskesmas dan jaringannya
• Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana
dan prasarana puskesmas dan jaringannya
• Pengadaan peralatan dan perbekalan
kesehatan termasuk obat generik esensial
• Penyediaan biaya operasional dan
pemeliharaan
Kebijakan program upaya kesehatan
perorangan
• Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin kelas III
RS
• Pembangunan sarana dan parasarana RS di daerah
tertinggal secara selektif
• Perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit
• Pengadaan obat dan perbekalan RS
• Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan
• Pengembangan pelayanan kedokteran keluarga
• Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan
Kebijakan program pencegahan dan
pemberantasan penyakit
• Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko
• Peningkatan imunisasi
• Penemuan dan tatalaksana penderita
• Peningkatan surveilans epidemologi
• Peningkatan KIE pencegahan dan
pemberantasan penyakit
Kebijakan program perbaikan gizi
masyarakat
• Peningkatan pendidikan gizi
• Penangulangan KEP, anemia gizi besi, GAKI,
kurang vitamin A, kekuarangan zat gizi mikro
lainnya
• Penanggulangan gizi lebih
• Peningkatan surveilans gizi
• Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian
keluarga sadar gizi
Kebijakan program sumber daya kesehatan

• Peningkatan mutu penggunaan obat dan


perbekalan kesehatan
• Peningkatan keterjangkauan harga obat dan
perbekalan kesehatan terutama untuk
penduduk miskin
• Peningkatan mutu pelayanan farmasi
komunitas dan rumah sakit
Kebijakan program kebijakan dan manajemen
pembangunan kesehatan
• Pengkajian dan penyusunan kebijakan
• Pengembangan sistem perencanaan dan
pengangaran, pelaksanaan dan pengendalian,
pengawasan dan penyempurnaan administrasi
keuangan, serta hukum kesehatan
• Pengembangan sistem informasi kesehatan
• Pengembangan sistem kesehatan daerah
• Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan
Kebijakan program penelitian dan
pengembagan kesehatan
• Penelitian dan pengembangan
• Pengembangan tenaga, sarana dan prasarana
penelitian
• Penyebarluasan dan pemanfaatan hasil
penelitian dan pengembangan kesehatan
Terima kasih
Thank You
Teach and
Terima
Kaseh
Flourish
“An academic who only
presents facts is not a
teacher; a teacher is one
who nurtures the learning
process and
T thereby
modifies behavior and
patterns of thinking for a
lifetime”
RL Woosley, 1997
In: Integrated Pharmacology
(Foreward)
3 BENTUK UTAMA ANALISIS
KEBIJAKAN

1. Analisis Kebijakan Prospektif


2. Analisis Kebijakan Retrospektif
3. Analisis Kebijakan yang
Terintegrasi
BENTUK-BENTUK ANALISIS KEBIJAKAN
RETROSPEKTIF (Ex Post) : Apa PROSPEKTIF (EX Ante) : Apa
yang terjadi dan perbedaan yang akan terjadi dan apa
apa yang dibuat yang harus dilakukan

PENEMUAN MASALAH :
Masalah apa yang harus
diatasi ?

PEMECAHAN MASALAH :
Apa solusi masalahnya ?
POLICY CYCLE

1 POLICY FORMULATION
PROBLEM / PUBLIC ISSUE
PROBLEM CHARACTERISTICS
APPROACH
OBJECTIVES
2. POLICY IMPLEMENTATION
IMPLEMENTATION APPROACH
METHODS
3. POLICY EVALUATION (POLICY
REVIEW)
EVALUATION APPROACH
METHODS
RECOMENDATIONS
PTO
SIKLUS KEBIJAKAN (POLICY CYCLE)

POLICY FORMULATION
POLICY ISSUE
POLICY APPROCH
POLICY MODELS
POLICY OBJECTIVES

POLICY IMPLEMENTATION
APPROACH
KONSEKUENSI
PERILAKU + / -
RESISTENSI

POLICY REVIEW / EVALUATION


ANALYTIC
NORMATIVE
PREDICTIF
POLICY ISSUES
(MACRO)

• PROTECTION, HEALTH, POVERTY


• BUILDING CULTURE
• DESENTRALIZATION
• (RACIAL) DISCRIMINATION
• DIVERSIFICATION
• VERTICAL INTEGRATION (CORPORATE SPECIFICATION)
• COMPETETION, PROTECTION
• NEPOTISM, CORRUPTION
• DYNAMIC VISION AND MISSION
POLICY ISSUES
(MICRO)

• HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT


• CUSTOMERS SATISFACTION
• PRODUCT INNOVATION
• FINANCE
• INVESTATION
• INFORMATION SYSTEM
• MARKETING
PROBLEM (MASALAH) vs ISU PUBLIK

MASALAH ADALAH KESENJANGAN (GAP) ANTARA HARAPAN


(TEORI, NORMA, NILAI, TUJUAN ORGANISASI) DENGAN
KENYATAAN (HASIL PROGRAM, HASIL KEGIATAN, PERILAKU,
KEADAAN NYATA) YANG TERJADI PADA ORGANISASI (MIKRO)
MAUPUN PADA MASYARAKAT (MAKRO)
ISU PUBLIK ADALAH MASALAH YANG MENJADI
KEPRIHATINAN, PERHATIAN MAUPUN KEPEDULIAN (CONCERN)
SEBAGIAN BESAR MASYARAKAT (ATAU SEBAGIAN BESAR
ANGGOTA ORGANISASI), YANG MEMPENGARUHI KEHIDUPAN
DAN AKTIVITAS MASYARAKAT LUAS
PERILAKU POSITIF DAN NEGATIF

ADALAH PERILAKU (PEMIKIRAN, SIKAP, NIAT,


DAN TINDAKAN) SESEORANG MAUPUN
SEKELOMPOK ORANG, YANG BERSIFAT POSITIF
(BAIK) ATAUPUN NEGATIF (KURANG BAIK)
YANG TIMBUL AKIBAT ADANYA PENETAPAN
SUATU KEBIJAKAN, YANG TERJADI PADA
INDIVIDU YANG TERKAIT LANGSUNG MAUPUN
TIDAK LANGSUNG DENGAN KEBIJAKAN
PTO
RESISTENSI (PENOLAKAN)

ADALAH PERILAKU (PEMIKIRAN, NIAT, SIKAP,


MAUPUN TINDAKAN), YANG DISADARI (DISENGAJA)
ATAUPUN TAK DISADARI (TAK DISENGAJA), YANG
SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG,
MENENTANG TERHADAP KEBIJAKAN (SEBAGIAN ISI
KEBIJAKAN ATAU KESELURUHAN MATERI KEBIJAKAN)
LANGKAH DALAM POLICY FORMULATION

1. KAJIAN MASALAH (ISU PUBLIK)


2. PREDIKSI KONSEKUENSI
PENGGUNAAN METODA PREDIKSI
3. ELABORASI ALTERNATIF KEBIJAKAN
PENGGUNAAN METODA CURAH PENDAPAT
4. PENENTUAN TUJUAN KEBIJAKAN
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
5. PERUMUSAN RENCANA KEBIJAKAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENETAPAN PENDEKATAN DAN METODA
6. SOSIALISASI DRAFT KEBIJAKAN
7. PENETAPAN KEBIJAKAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENETAPAN PENDEKATAN DAN METODA
LANGKAH DALAM POLICY IMPLEMENTATION
1. PENENTUAN PENDEKATAN
PENETAPAN PENDEKATAN
PENETAPAN METODA
2. PENGENDALIAN IMPLEMENTASI
PENGGUNAAN METODA
3. PEMANTAUAN DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF
PEMANTAUAN RESISTENSI
PEMANTAUAN PERILAKU YANG MUNCUL
4. MENGATASI TIMBULNYA DAMPAK
PENETAPAN PENDEKATAN DAN METODA
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
5. PENILAIAN DAN PREDIKSI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
LANGKAH DALAM POLICY REVIEW
1. PENENTUAN PENDEKATAN
PENETAPAN PENDEKATAN

2. PENGKAJIAN POLICY FORMULATION


PROSES PENYUSUNAN
AKTOR YANG TERLIBAT
PROSES SOSIALISASI

3. PENGKAJIAN DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF


PENGKAJIAN MASALAH YANG TIMBUL
PENGKAJIAN RESISTENSI
PENGKAJIAN PERILAKU YANG MUNCUL

4. MENILAI HASIL YANG SUDAH TERCAPAI


TATA NILAI DAN PERILAKU

5. PENILAIAN DAN PREDIKSI KEBERHASILAN KEBIJAKAN


PROSES PENGKAJIAN KEBIJAKAN
Metodologi Analisis Kebijakan
• Bersifat Deskriptif
Mencari Pengetahuan tentang sebab dan
akibat dari kebijakan-kebijakan publik
• Bersifat Normatif
Menciptakan dan melakukan kritik terhadap
klaim pengetahuan, nilai kebijakan publik
untuk generasi masa lalu, masa kini dan
masa mendatang
• Bersifat Valuatif
Pemilihan terhadap nilai-nilai yang saling
bersaing (Teknis, Moral dan Etika)
BENTUK PENDEKATAN
DALAM POLICY FORMULATION & REVIEW

• NORMATIVE
• EMPIRIC
• VALUATIF
• PREDICTIVE
BENTUK PENDEKATAN
DALAM POLICY IMPLEMENTATION

• STRUKTURAL
• MANAJERIAL
• BEHAVIORAL
• POLITIK & SOSIAL
PERILAKU POSITIF DAN NEGATIF

ADALAH PERILAKU (PEMIKIRAN, SIKAP, NIAT,


DAN TINDAKAN) SESEORANG MAUPUN
SEKELOMPOK ORANG, YANG BERSIFAT POSITIF
(BAIK) ATAUPUN NEGATIF (KURANG BAIK)
YANG TIMBUL AKIBAT ADANYA PENETAPAN
SUATU KEBIJAKAN, YANG TERJADI PADA
INDIVIDU YANG TERKAIT LANGSUNG MAUPUN
TIDAK LANGSUNG DENGAN KEBIJAKAN
PTO
RESISTENSI (PENOLAKAN)

ADALAH PERILAKU (PEMIKIRAN, NIAT, SIKAP,


MAUPUN TINDAKAN), YANG DISADARI (DISENGAJA)
ATAUPUN TAK DISADARI (TAK DISENGAJA), YANG
SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG,
MENENTANG TERHADAP KEBIJAKAN (SEBAGIAN ISI
KEBIJAKAN ATAU KESELURUHAN MATERI KEBIJAKAN)
ELEMEN-ELEMEN ARGUMEN KEBIJAKAN
• Policy Relevant Information (informasi yg relevan dgn
kebijakan)
Yang dihasilkan melalui penerapan berbagai metode
merupakan bukti dr kerja analis
• Policy Claim (Klaim Kebijakan)
Merupakan kesimpulan dr suatu argumen kebijakan
• Warrant (Pembenaran)
Mrpkan suatu asumsi argumen kebijakan yg memungkinkan
analis utk b’pindah dr su/ infor ke infor yg lain.
• Backing (Dukungan)
Merpkn asumsi2 tambahan utk m’dukung pembenaran
lanjutan
• Rebuttal (Bantahan)
merupakan asumsi at/ argumen yg menyatakan
kondisi di mana klaim asli tdk diterima, atau klaim
asli hanya dpt diterima pada derajat penerimaan
tertentu.
• Qualifier (Kesimpulan)
Kesimpulan m’ekspresikan derajat di mana analaisis
yakin thdp su/ klaim kebijakan. Dalam analisis
kebijakan, pemberi sifat sering diekspresikan dlm
bhs probabiltas (seperti “barangkali”, “sangat
mungkin”)
Three Elements of a Policy System

Policy Stakeholders

Policy
Public Policies
Environment

Public Policies (Kebijakan Publik)


Policy Environment (Lingkungan Kebijakan)
Policy Stakeholders (Pelaku Kebijakan)
Ulasan mengenai elemen sistem kebijakan
• Public Policy
Adlh rangkaian pilihan yg kurang lebih saling
b’hubungan yg dibuat oleh badan & pejabat
pemerintah, diformulasikan dlm bidang2 isu.
• Policy Environment
Adlh Konteks khusus di mana kejadian2 di
sekeliling isu kebijakan sering t’jadi, m’pengaruhi
& dipengaruhi o/ p’buat kebijakan & kebijakan
publik.
• Policy Stakeholders
Adlh individu2 at/ klpk individu yg m’punyai andil
di dlm kebijakan.
BENTUK-BENTUK ANALISIS
KEBIJAKAN

• Analisis Kebijakan Prospektif


• Analisis Kebijakan Retrospektif
• Analisis Kebijakan Terintegrasi
ANALISIS KEBIJAKAN PROSPEKTIF
• Adalah produksi dan transformasi informasi
sebelum aksi kebijakan dimulai&
diimplementasikan
• Cenderung menjadi ciri kerja para ekonom,
analis sistem, dan peneliti operasi
• Dapat pula diartikan sbgi proses
mensintesakan informasi utk dipakai dlm
merumuskan alternatif kebijakan.
ANALISIS KEBIJAKAN RETROSPEKTIF
• Adalah penciptaan & transformasi
informasi sesudah aksi kebijakan dilakukan
• Mencakup b’bagai tipe kegiatan yang
dikembangkan oleh tiga klpk analis
• Tiga Klpk analis itu adlh:
* Analis yg b’orientasi pd disiplin
* Analis yg b’orientasi pada masalah
* Analis yg b’orientasi pada aplikasi
ANALISIS KEBIJAKAN YANG
TERINTEGRASI

• Merupakan bentuk analisis yg


m’kombinasikan gaya operasi para praktisi
yang menaruh perhatian pada penciptaan
dan transformasi informasi sebelum dan
sesudah tindakan kebijakan diambil.
• Penggunaan salah satu bentuk analisis
kebijakan sangat ditentukan oleh
karakteristik masalah yg dihadapinya. Utk
masalah-masalah yg berkaitan dg
perencanaan, umumnya digunakan analisis
prospektif. Sedangkan utk masalah aktual,
digunakan analisis kebijakan retrospektif.
Analisis kebijakan terpadu dpt digunakan utk
menganalisis semua karakteristik masalah yg
berkaitan dg kebijakan publik.

Anda mungkin juga menyukai