Anda di halaman 1dari 20

KEBIJAKAN

PUBLIK
Konsep Dasar
Proses Kebijakan Publik
Aplikasi Kebijakan Publik
Konsep Dasar
 Perserikatan Bangsa-bangsa:
Suatu deklarasi mengenai suatu dasar pedoman
bertindak, suatu arah tindakan tertentu, suatu
program mengenai aktivitas-aktivitas tertentu
atau suatu rencana
 Raymond Bauer

2
lanjutan
 Carl Friedrich
Suatu tindakan yang mengarah pada tujuan yang
diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah
dalam lingkungan tertentu sehubungan dengan adanya
hambatan-hambatan tertentu serta mencari peluang-
peluang untuk mencapai tujuan atau mewujudkan
sasaran yang diinginkan
 Charles Lindblom
Proses politik yang amat kompleks dan analitis dimana
tidak mengenal saat dimulai dan diakhirinya dan batas-
bats dari proses itu sesungguhnya yang paling tidak
pasti

3
Teori Pengambilan Kebijakan
Teori Rasional Komprehensif
 pembuat kebijakan dihadapkan pada masalah-
masalah tertentu
 menetapkan prioritas berdasarkan tujuan, nilai atau
sasaran yang akan dicapai sesuai dengan urutan
kepentingannya
 menetapkan berbagai alternatif untuk memecahkan
masalah-masalah tersebut
 meneliti dampak dari masing-masing alternatif tersebut
 membandingkan setiap alternatif beserta dampaknya
 menetapkan alternatif yang akan dipilih dan akibat-
akibatnya yang dapat mencapai tujuan dengan efektif

4
Teori Inkremental
 pemilihan tujuan/sasaran dan analisis tindakan empirik
bila diperlukan
 mempertimbangkan beberapa alternatif yang langsung
berhubungan dengan pokok masalah
 melakukan evaluasi akibat-akibat yang akan muncul
dari alternatif-alternatif tersebut.
 melakukan redefinisi secara teratur terhadap masalah-
masalah dan alternatif-alternatif tersebut dan
mempertimbangkan sarana serta tujuannya agar dapat
meminimalkan akibatnya.
 menganalisis secara sederhana alternatif-alternatif
tersebut kemudian membuat kesepakatan menetapkan
alternatif yang akan dipilih
 melakukan perbaikan kecil atau yang dianggap tidak
sempurna dalam mengatasi permasalahan yang
muncul 5
Teori Pengamatan Terpadu
 Melakukan keterpaduan antara teori
komprehensif dan inkremental dengan
mempertimbangkan kebaikan dan
kekurangan dari kedua teori tersebut.

6
Teori Birokratik
 Mendasarkan pada rutinitas yang
terprogram, repetitif (berdasarkan
peraturan dan prosedur, dan merupakan
keputusan yang berulang-ulang)

7
Teori Etis
Pengambilan kebijakan mendasarkan pada
pertimbangan etis dengan prinsip-prinsip:
 alasan yang digunakan dalam
menghasilkan keputusan
 diterimanya keputusan dilihat dari
pandangan moral (baik dan buruk yang
diketahui oleh umum)

8
Aliran- aliran Pengambilan Kebijakan
 Aliran Birokratik:
Memberikan tekanan yang cukup besar pada arus dan
jalannya pekerjaan dalam struktur organisasi
 Aliran Manajemen Saintifik:
Menekankan pada pandangan ke dalam elemen-
elemen tugas yang dijabarkan ke dalam elemen-
elemen logis dan ilmiah.
 Aliran Hubungan Kemanusiaan:
Adanya anggapan bahwa organisasi dapat lebih baik
jika banyak memberikan perhatian pada manusia yang
ada dalam organisasi seperti: kepuasan kerja,
kebutuhan, keinginan, hidup secara sosial

9
lanjutan
 Aliran Rasional Ekonomi
Menekankan pada proses konversi dari input
menjadi output yang harus dilakukan secara
efisien
 Aliran Satisficing
Tidak mengharapkan keputusan yang sempurna
karena terlalu dipenuhi banyak masalah yang
menuntut kebijakan yang rasional
 Aliran Analisis Sistem
Melakukan analisis dari suatu sistem secara
keseluruhan dan merupakan satu kesatuan
yang utuh.
10
Proses pembuatan kebijakan
 Identifikasi Masalah
 Analisis posisi pembuat Kebijakan (kekuatan dan
kamampuan)
 Analisis Lingkungan (faktor-faktor dan tantangan)
 Analisis kebijakan (mencari dan menyusun alternatif)
 Perumusan kebijakan (semua alternatif dimuat)
 Diskusi dengan seluruh staf dan pimpinan bawahan
yang relevan
 Penetapan Kebijakan
 Implementasi kebijakan Organisasi
 Pengawasan (monitoring) pelaksanaan kebijakan
(melalui desisi pimpinan bawahan)
 Evaluasi (penyempurnaan dan peninjauan kembali
hasil implementasi kebijakan)
11
Tahap-tahap Kebijakan
Penyusunan Formulasi
Agenda: Adopsi
Kebijakan:
Menginventaris Kebijakan:
Menyusun
Permasalahan menetapkan alternatif
alternatif-alternatif
yang muncul yang akan ditempuh
yang akan ditempuh
dalam organisasi

Evaluasi
Kebijakan:
Implementasi
Menilai kebijakan
Kebijakan:
yang telah diterapkan
Melaksanakan kebijakan
kemudian dirumuskan
yang telah ditetapkan
kembali utk kemudian hari

12
Penyelesaian Masalah Model Creative Problem
Solving (CPS) dari Osborn-Parnes
 Objective – Finding
Mencari dan menemukan sasaran yang didahului dengan
mengumpulkan informasi tentang situasi dan kondisi untuk
menampilkan beberapa sasaran. Dalam konteks ini juga
memprediksi rintangan yang dihadapi dan harapan yang dapat
diraih.
 Fact – Finding
Mencari dan menemukan fakta yang meningkatkan pemahaman
bidang sasaran. Data ang terkumpul tersebut kemudian dijadikan
dasar untuk mempertimbangkan dalam pengambilan kebijakan
dengan memperhatikan 5 W dan 1 H
 Problem – Finding
Dari fakta dan sasaran tersebut kemudian dicoba dicari akar
permasalahan yang sebenarnya atau dengan kata lain melakukan
identivikasi masalah

13
lanjutan
 Idea – Finding
Metode ini berupa mencari dan menemukan ide dengan
menggunakan brainstorming (sumbang saran) atau
brainwriting (sumbangan ide tertulis) untuk
memperoleh gagasan pemikiran untuk pemecahan
masalah.
 Solution – Finding
Cara ini mencari dan menemukan penyelesaian masalah
dengan menampilkan kriteria yang dapat dipikirkan dan
memilih yang terbaik diantaranya
 Acceptance – Finding
Mengimplementasikan alternatif penyelesaian masalah
yang dipilih dengan memperhatikan kemungkinan-
kemungkinan rintangan atau kendala yang akan
dihadapi
14
Implementasi Kebijakan
 Merupakan penerapan kebijakan yang
telah ditetapkan agar memiliki dampak
atau mencapai tujuan yang diinginkan
 Dilaksanakan oleh aktor kebijakan dengan
memperhatikan prosedur dan teknik
kerjasama dalam meraih tujuan program
yang telah ditetapkan

15
Bentuk Implementasi
 Badan pelaksana dalam menjalankan kebijakan
harus mendapatkan sumber agar implementasi
kebijakan itu lancar
 Badan pelaksana mengembangkan anggapan
dasar menjadi arahan konkrit, rencana dan
design program
 Mengorganisasikan kegiatannya dengan
menciptakan birokrasi dan rutinitas untuk
mengatasi beban kerjanya
 Menghasilkan keluaran dari program yang
diharapkan
16
Evaluasi Kebijakan

 Merupakan tahap kelanjutan setelah


implemntasi program
 Evaluasi bukan merupakan tahap akhir
dari proses kebijakan
 Evaluasi dilakukan karena tidak setiap
program dapat terlaksana dengan baik

17
Tipe Evaluasi Kebijakan
 Evaluasi kebijakan dipahami sebagai kegiatan
fungsional (dipandang sebagai kegiatan yang
sama dengan pentingnya dengan kebijakan tsb)
 Evaluasi memfokuskan diri pada bekerjanya
kebijakan atau program itu sendiri
 Evaluasi kebijakan sistematis: melihat secara
obyektif kebijakan yang dijalankan untuk
mengukur dampaknya atau pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan

18
Lankah-langkah kebijakan
 Mengidentifikasi tujuan program yang akan
dievaluasi
 Analisis terhadap masalah
 Deskripsi dan standarisasi kegiatan
 Pengukuran terhadap tingkatan perubahan yang
terjadi
 Mengamati perubahan tsb dengan
memperhatikan penyebab lain
 Memperhatikan beberapa indikator untuk
menentukan suatu dampak yang terjadi

19
`

20

Anda mungkin juga menyukai