Anda di halaman 1dari 16

PEMERINTAH KABUPATEN PASANGKAYU

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SARUDU 2
Jln. Pendidikan Desa Bulu Mario Kec. Sarudu Kab. Pasangkayu
Kedo Pos. 91571 Call/SMS Center 087846912333 Email. Upt..pkmsarudu2@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN
TEMPAT FASILITAS UMUM
(TFU)
A. PENDAHULUAN
Tempat Fasilitas Umum adalah suatu tempat dimana bersifat umum (semua
orang) dapat masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul melakukan kegiatan baik
secara insidentil maupun terus menerus.Jadi tempat Fasilitas Umum adalah suatu usaha
untuk mengawasi dan mencegah kerugian akibat dari tempat – tempat umum terutama
yang erat hubungannya dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit.Tempat
fasilitas umum merupakan tempat kegiatan bagi umum yang mempunyai tempat sarana
dan kegiatan tetap yang diselenggarakan oleh badan pemerintah, swasta dan atau
perorangan yang dipergunakan langsung oleh masyarakat.
Setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia sangat erat interaksinya dengan tempat
fasilitas umum, baik untuk bekerja, melakukan interaksi social, belajar maupun
melakukan aktivitas lainnya.Tempat fasilitas umum memiliki potensi sebagai tempat
terjadinya penularan penyakit, penularan lingkungan ataupun gangguan kesehatan
lainnya. Kondisi lingkungan tempat Fasilitas umum yang tidak terpelihara akan
menambah besarnya resiko penyebaran penyakit serta penularan lingkungan sehingga
perlu dilakukan upaya pencegahan dengan menerapkan sanitasi lingkungan yang baik
dan tempat Fasilitas umum perlu dijaga sanitasinya.
B. LATAR BELAKANG
Sanitasi tempat fasilitas umum sangatlah penting dijaga sanitasinya agar tidak
menimbulkan berbagai masalah kesehatan, misalnya menimbulkan penyakit berbasis
lingkungan.
C. TUJUAN
Tujuan Umum :
Untuk meningkatkan agar masyarakat mengerti dan memeliharaakan keberadaan
tempat fasilitas umum di wilayah kerja puskesmas.
Tujuan Khusus :
 Untuk mengetahui sanitasi SAB (Sarana Air Bersih ) diTempat Fasilitas Umum
(TFU)
 Untuk mengetahui sanitasi pembuangan kotoran di TFU
 Untuk mengetahui sanitasi pengelolaan limbah cair di TFU
 Untuk mengetahui sanitasi pengelolaan sampah di TFU
 Untuk mengetahui sanitasi kualitas bangunan yang terpelihara dengan baik yang
memenuhi syarat kesehatan TFU.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
 Mengetahui sanitasi SAB (Sarana Air Bersih) di Tempat Fasilitas Umum (TFU)
 Mengetahui sanitasi pembuangan kotoran di TFU
 Mengetahui pengelolaan limbah cair di TFU
 Mengetahui sanitasi pengelolaan sampat di TFU
 Mengetahui sanitasi kualitas bangunan yang terpelihara dengan baik yang
memenuhi syarat kesehatan TFU
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
 Perkenalan kepada Pengelola Tempat Fasilitas Umum
 Melakukan wawancara kepadapengelolaTempat Fasilitas umum (TFU) yang ada
di wilayah kerja puskesmas melalui instrumen yang ada.
F. SASARAN
1. Tempat-Tempat ibadah (masjid atau gereja)
2. Sekolah
3. Pasar
4. Pemangkas rambut
5. Salon
6. Puskesmas
7. Kantor
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Setiap bulan untuk pembinaan dan pengawasan
H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN

Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggungjawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas dan Dinas Kesehatan.

Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Sarudu 2

MUSTAKIM,S.Kep
NIP: 19730718 199503 1 003
PEMERINTAH KABUPATEN PASANGKAYU
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SARUDU 2
Jln. Pendidikan Desa Bulu Mario Kec. Sarudu Kab. Pasangkayu
Kedo Pos. 91571 Call/SMS Center 087846912333 Email. Upt..pkmsarudu2@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN
TEMPAT PENGELOLAAN PANGAN
(TPP)
A. PENDAHULUAN
Rumah makan, depot dan warung adalah setiap tempat usaha komersil yang
lengkap kegiatannya menyediakan pangan untuk umum di tempat usahanya.Hygiene
sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang, tempat
dan perlengkapan yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau
gangguan kesehatan.
Pengawasan sanitasi makanan pada rumah makan, depot, warung, adalah
pemantauan secara terus menerus terhadap rumah makan, depot, warung atas
perkembangan tindakan atau kegiatan atau persyaratan sanitasi makanan dan keadaan
yang terdapat setelah usaha tindak lanjut dari pemeriksaan.
Pemeriksaan merupakan usaha melihat dan menyaksikan secara langsung serta
menilai tentang keadaan, tindakan atau kegiatan yang dilakukan serta memberikan
petunjuk / saran perbaikan.
Kegiatan pengawasan sanitasi makanan meliputi pendataan tempat pengelolaan
pangan, pemeriksaan berkala, member saran perbaikan, melakukan kunjungan
kembali, memberi peringatan dan rekomendasi kepada pihak terkait serta laporan
hasil pengawasan.
B. LATAR BELAKANG
Berdasarkan pengamatan awal beberapa rumah makan, depot dan warung yang
letaknya cukup strategis dan sering dilalui banyak kendaraan bermotor, ada beberapa
penjamah makanan yang menunjukkan perilakuyang tidak sehat dalam menjamah
makanan, misalnya menggunakan lap kotor untuk membersihkan meja dan mengolah
makanan ketika sedang sakit.
Demikian juga dengan sarana disekitarnya, dimana sering ditemukan adanya rumah
makan,depot,warung yang melakukan pencucian peralatan makanan tanpa
menggunakan sabun, peralatan hanya dicelupkan ke sumber air pencucian yang sudah
kotor, serta bahan makanan belum jadi disimpan dalam ruangan yang tidak dilengkapi
dengan pelindung dari hama.
C. TUJUAN
Tujuan umum :
Untuk mengetahui persyaratan sanitasi tempat pengelolaan pangan (TPP)
dan mampu menerapkan persyaratan dan teknik pembersihan atau pemeliharaan di
ruangan tempat pengelolaan pangan (TPP) agar terhindar dari resiko pencemaran.
Tujuan khusus:
 Untuk mengetahui lokasi / letak bangunan
 Untuk mengetahui ruangan pengolahan
 Untuk mengetahui tempat pencucian alat dan bahan makanan
 Untuk mengetahui tempat sampah
 Untuk mengetahui cara pembersihan dan tempat pemeliharaan
 Untuk mengetahui tempat cuci tangan
 Untuk mengetahui sarana air bersih (SAB)

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pembinaan dan pengawasan terhadap sarana tempat pengelolaan pangan (TPP).
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Kegiatan yang bersifat monitoring atau inspeksi terhadap sarana tempat pengelolaan
pangan (TPP) yang ada di wilayah kerja puskesmas.
F. SASARAN
1. Rumah makan
2. Kantin
3. Warung
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Setiap bulan untuk pembinaan dan pengawasan.
H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali.
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.

Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Sarudu 2

MUSTAKIM,S.Kep
NIP: 19730718 199503 1 00
PEMERINTAH KABUPATEN PASANGKAYU
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SARUDU 2
Jln. Pendidikan Desa Bulu Mario Kec. Sarudu Kab. Pasangkayu
Kedo Pos. 91571 Call/SMS Center 087846912333 Email. Upt..pkmsarudu2@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN
SARANA AIR MINUM

A. PENDAHULUAN
Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan makanan.
Tanpa air manusia tidak akan bertahan hidup lama. Selain berguna untuk manusia, air
juga diperlukan oleh makhluk hidup lain misalnya hewan dan tumbuh-tumbuhan. Bagi
manusia air diperlukan untuk menunjang kehidupan antara lain dalam kondisi yang
layak untuk diminum tanpa mengganggu kesehatan atau air yang harus dimasak
terlebih dahulu sebelum dapat diminum.
Air minum untuk tubuh manusia berguna untuk menjaga keseimbangan
metabolisme dan fisiologi tubuh setiap waktu.Konsumsi air diperlukan karenasetiap
saat tubuh bekerja dan berproses.Disamping itu air juga digunakan untuk melarutkan
dan mengolah makanan agar dapat dicerna tubuh manusia dan kehidupan dari berjuta
sel. Komponen terbanyak dari sel adalah air. Apabila kekurangan cairan sel tubuh akan
menciut dan tidak dapat berfungsi dengan baik. Begitu pula air merupakan bagian
EKSKRETA CAIR (keringat, air seni, air mata), uap pernapasan, dan cairan tubuh
(darah, lymphe).

B. LATAR BELAKANG
Kebutuhan penduduk terhadap air minum dapat dipenuhi melalui air yang dialirkan
melalui sarana baik itu melalui saluran perpipaan (PAM), air minum dalam kemasan
(AMDK), maupun depot air minum (DAM).Selain itu air tanah dangkal dari sumur –
sumur gali (SG) atau pompa serta air hujan yang diolah oleh penduduk menjadi air
minum setelah di masak terlebih dahulu.
Penduduk untuk mengkonsumsi air minum siap pakai sangat besar, sehingga usaha
depot pengisian air minum tumbuh subur. Perlu dilakukan pengawasan, pembinaan
dan pengawasan kualitas air dari sarana air minum tersebut
C. TUJUAN
Tujuan Umum :
Terlindunginya masyarakat dari potensi penyakit akibat konsumsi air minum yang
berasal dari sarana air minum masyarakat maupun pihak swasta. Dengan demikian
masyarakat akan terhindar dari kemungkianan resiko terkenan penyakit bawaan air.
Tujuan Khusus :
 Terisolasinya hygiene sanitasi sarana air minum yang dikonsumsi masyarakat
 Terlaksananya pembinaan dan pengawasan oleh petugas kesehatan kabupaten /
kota sehingga dapat menjamin mutu air minum.
 Terlaksananya praktek penyelenggaraan depot air minum (DAM) yang
melaksanakan kaidah hygiene sanitasi serta perlakuan hidup bersih dan sehat
(PHBS) dalam melayani masyarakat.
 Teridentifikasinya masalah sarana air minum yang harus dibina oleh pemerintah
daerah baik di kabupaten.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Minum
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Cara umum dalam melaksanakan kegiatan ini adalah di dalam gedung berupa
konseling dan di luar gedung berupa pembinaan.
Kegiatan bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap sarana air minum dan
pemeriksaan sampel air depot air minum yang ada di wilayah kerja puskesmas.
F. SASARAN
Sarana air minum yang digunakan masyarakat
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Setiap bulan untuk pembinaan dan pengawasan
2. Pemeriksaan sampel air DAM setiap 6 bulan sekali dari Dinas Kesehatan
H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali.
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.

Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Sarudu 2

MUSTAKIM,S.Kep
NIP: 19730718 199503 1 003

PEMERINTAH KABUPATEN PASANGKAYU


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SARUDU 2
Jln. Pendidikan Desa Bulu Mario Kec. Sarudu Kab. Pasangkayu
Kedo Pos. 91571 Call/SMS Center 087846912333 Email. Upt..pkmsarudu2@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN FASYANKES

A. PENDAHULUAN
Fasilitas pelayanan kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk melakukan
pelayanan promotif, preventif, dan kuratif
Setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia sangat erat interaksinya dengan tempat
fasilitas pelayanan kesehatan, baik untuk bekerja, melakukan interaksi social, belajar
maupun melakukan aktivitas lainnya.Tempat fasilitas pelayanan kesehatan memiliki
potensi sebagai tempat terjadinya penularan penyakit, penularan lingkungan ataupun
gangguan kesehatan lainnya. Kondisi lingkungan tempat Fasilitas pelayanan kesehatan
yang tidak terpelihara akan menambah besarnya resiko penyebaran penyakit serta
penularan lingkungan sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan dengan menerapkan
sanitasi lingkungan yang baik dan tempat Fasilitas pelayanan kesehatan perlu dijaga
sanitasinya.
B. LATAR BELAKANG
Sanitasi tempat fasilitas pelayanan kesehatan sangatlah penting dijaga sanitasinya
agar tidak menimbulkan berbagai masalah kesehatan, misalnya menimbulkan penyakit
berbasis lingkungan.
C. TUJUAN
Tujuan Umum :
Untuk meningkatkan agar masyarakat dan petugas mengerti dan memeliharaakan
keberadaan tempat fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja puskesmas.
Tujuan Khusus :
 Untuk mengetahui sanitasi SAB (Sarana Air Bersih ) di Tempat Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
 Untuk mengetahui sanitasi pembuangan kotoran di Fasyankes
 Untuk mengetahui sanitasi pengelolaan limbah cair dan B3 di Fasyankes
 Untuk mengetahui sanitasi pengelolaan sampah di Fasyankes
 Untuk mengetahui sanitasi kualitas bangunan yang terpelihara dengan baik yang
memenuhi syarat kesehatan Fasyankes.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
 Mengetahui sanitasi SAB (Sarana Air Bersih) di Tempat Fasilitas Pelayanan
kesehatan
 Mengetahui sanitasi pembuangan kotoran di Fasyankes
 Mengetahui pengelolaan limbah cair di Fasyankes
 Mengetahui sanitasi pengelolaan sampat di Fasyankes
 Mengetahui sanitasi kualitas bangunan yang terpelihara dengan baik yang
memenuhi syarat kesehatan Fasyankes
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
 Perkenalan kepada Pengelola Tempat Fasilitas pelayanan kesehatan
 Melakukan wawancara kepada pengelola Tempat Fasilitas pelayanan kesehatan
yang ada di wilayah kerja puskesmas melalui instrumen yang ada.
F. SASARAN
Fasilitas pelayanan kesehatan yang ada diwilayah kerja puskesmas
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Setiap 3 bulan untuk pembinaan dan pengawasan
H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN

Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggungjawab program dan dilaporkan
kepada kepala puskesmas dan Dinas Kesehatan.

Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Sarudu 2

MUSTAKIM,S.Kep
NIP: 19730718 199503 1 003

PEMERINTAH KABUPATEN PASANGKAYU


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SARUDU 2
Jln. Pendidikan Desa Bulu Mario Kec. Sarudu Kab. Pasangkayu
Kedo Pos. 91571 Call/SMS Center 087846912333 Email. Upt..pkmsarudu2@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMBERDAYAAN KADER MASYARAKAT MELALUI PHBS, STOP BABS, DAN CTPS

A. PENDAHULUAN
Kader masyarakat adalah orang atau kumpulan orang yang dibina oleh lembaga
atau kepengurusan dalam organisasi yang bertujuan untuk menjadi contoh kepada
masyarakat lainnya dalam hal kesehatan, sehingga pesan kesehatan dari organisas
tersampaikan kepada masyarakat.
Perilaku hidup bersih dan sehat, STOP Buang Air Besar Sembarangan, dan Cuci
tangan pakai sabun termasuk dalam pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
yang mempunyai arti pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter
melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Pemicuan adalah cara
untuk mendorong perubahan perilaku higiene dan sanitasi individu atau masyarakat
atas kesadaran dan kemauan sendiri dengan menyentuh/ memicu perasaan,
rasa malu, rasa jijik, rasa takut sakit dan takut dosa, pola pikir, perilaku, dan kebiasaan
individu atau masyarakat.
Melalui pemicuan dan pemberdayaan diharapkan masyarakat dapat berperan dan
menyelenggarakan STBM secara mandiri dengan berpedoman pada pilar STBM
Sanitasi total BerbasisMasyarakat.) yang dimaksud dengan penyehatan air meliputi
pengamanan dan penetapan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan
manusia.
Dalam kaitan dengan hal – hal tersebut maka seharusnya air bersih yang digunakan
selain harus mencukupi dalam arti kuantitas untuk kebutuhan sehari – hari dan juga
harus memenuhi persyaratan kualitas yang telah ditetapkan baik kualitas fisik,
bakteriologis maupun kimia. Pendekatan penyehatan air diawali dengan kegiatan
pengawasan kualitas air yang ditindak lanjuti oleh kegiatan perbaikan kualitas air dan
pembinaan pemakai air untuk pengamanan kualitas air dengan melibatkan peran serta
masyarakat.
B. LATAR BELAKANG
Pemberdayaan kader untuk melakukan kegiatan ini sangat diharapkan agar tujuan
kesehatan itu dapat dipahami oleh masyarakat dengan bahasa yang dapat mereka
pahami
Program ini diharapkan dapat memperbaiki status kesehatan msyarakat melalui
penurunan angka kesakitan yang disebabkan oleh penyakit yang ditularkan melalui
lingkungan
C. TUJUAN
Tujuan Umum :
Meningkatkan pemahaman kader melalui pemicuan untuk berprilaku hidup bersih
dan sehat, stop buang air besar sembarangan, dan cucit tangan pakai sabun
Tujuan Khusus :
1. Meningkatnya pemahaman kader tentang kesehatan
2. Informasi kesehatan tersampaikan melalui pemicuan dan motivasi
3. Meningkatkan pentingnya peran masyarakat dalam pemahaman kesehatan
4. Meminimalisir penyakit yang diakibatkan hygiene sanitasi lingkungan
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan ini adalah mengumpulkan masyarakat dan kader
disuatu tempat dengan berbagai macam peraga atau media sebagai bentuk pemicuan
agar masyarakat ber PHBS, STOP BAS, dan CTPS
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Kegiatan ini bersifat pemberdayaan dan pembelajaran serta memberikan pemicuan
dan motivasi agar masyarakat mampu ber PHBS, STOP BABS, dan CTPS
F. SASARAN
Kader kesehatan dan masyarakat yang belum meng akses sanitasi yang layak dan
belum ber prilaku hidup bersih dan sehat
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Setiap bulan
H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.

Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Sarudu 2

MUSTAKIM,S.Kep
NIP: 19730718 199503 1 003

PEMERINTAH KABUPATEN PASANGKAYU


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SARUDU 2
Jln. Pendidikan Desa Bulu Mario Kec. Sarudu Kab. Pasangkayu
Kedo Pos. 91571 Call/SMS Center 087846912333 Email. Upt..pkmsarudu2@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA


SURVEI KUALITAS AIR MINUM TINGKAT RUMAH TANGGA

A. PENDAHULUAN
Untuk memenuhi keperluan sehari-hari akan air, masyarakat sangat memerlukan air
yang berkualitas untuk dikonsumsinya.  Agar air minum terjaga kualitasnya maka perlu
dilakukan pengawasan kualitas air secara terus menerus dan cermat. Salah satu cara
yang dilakukan yaitu melalui kegiatan surveilans kualitas air.  Surveilans kualitas air
merupakan suatu upaya analisis yang dilakukan secara terus menerus dan sistematis
melaui pengumpulan data penyakit yang disebabkan oleh air, jumlah sarana air minum
dan sanitasi, data inspeksi sanitasi sarana air minum dan sanitasi dan parameter
kualitas air minum seperti mikrobiologi, fisik, kimia serta penyebarluasan informasi
hasil analisis kepada pihak berkepentingan dalam rangka pengambilan keputusan,
tindakan perbaikan dan atau pengembangan suatu kebijakan.
B. LATAR BELAKANG
Kualitas air minum rumah tangga sangat diperhatikan dalam segi kulitasnya baik itu
mikrobiologi, fisik,dan kimia karena berhubungan langsung dengan tingkat kesehatan
masyarakat atau manusia itu sendiri
Banyak sumber sarana air minum yg dikonsumsi masyarakat seperti air minum
hasil olahan depot ataupun diolah secara sendiri dirumah
C. TUJUAN
Tujuan Umum :
Meningkatkan kualitas air minum masyarakat melalui pegawasan dan pembinaan
Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan pengawasan terhadap air minum rumah tangga
2. Terlaksananya pembinaan terhadap kualitas air rumah tangga
3. Mengetahui kualitas air minum rumah tangga
4. Meminimalisir penyakit yang disebabkan air minum yang dikonsumsi masyarakat
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan ini adalah mengambil sampel sumber air minum
dan air yang sudah dilakukan pengolahan yang digunakan setiap hari oleh masyarakat
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Kegiatan ini bersifat pengawasan dan pembinaan serta menindaklanjuti hasil sampel
air yang sudah diukur dan diperiksa
F. SASARAN
Air minum yang dikonsumsi masyarakat
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Setiap 3 bulan tergantung dari pengadaan reagen untuk pemeriksaan sampel air minum
H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.

Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Sarudu 2

MUSTAKIM.S.Kep
NIP: 19730718 199503 1 003

PEMERINTAH KABUPATEN PASANGKAYU


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SARUDU 2
Jln. Pendidikan Desa Bulu Mario Kec. Sarudu Kab. Pasangkayu
Kedo Pos. 91571 Call/SMS Center 087846912333 Email. Upt..pkmsarudu2@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


KAMPANYE CUCI TANGAN PAKAI SABUN

A. PENDAHULUAN
Cuci tangan pakai sabun sebagai salah satu dari 5 pilar STBM (Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat),tindakan yang mudah,sederhana, namun memberikan
manfaat yang sangat besar. Dalam menghindari masuknya kuman penyakit ke
dalam tubuh melalui tangan. Di mana hal ini telah terbukti secara ilmiah CTPS dapat
mencegah penyebaran penyakit menular seperti diare, ISPA(infeksi Saluran
Pernapasan Akut), flu burung, juga mencegah penularan influenza dan penyakit lain.
Namun demikian pentingnya CTPS masih kurang dipahami di masyarakat secara
luas dan prakteknya pun belum benar-benar menjadi budaya yang di terapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Kampaye cuci tangan pakai sabun ini harapannya
dapat meningkatkan kesadaran dan budaya CTPS oleh anak Sekolah, kader
kesehatan, pemuda,PKK,stakeholder dan masyarakat.
B. LATAR BELAKANG
1. Perilaku cuci tangan pakai sabun sebagai salah satu tindakan untuk menghalangi
terjadinya inspeksi, karna
a. Penyakit inspeksi umum dapat di cegah dengan cuci tangan pakai sabun yang
baik dan benar.
b. Mencegah transmisi sebagai fhatogen, mengurangi bakteri terkontaminasi
dan mengurangi penyakit yang ditularkan melalui tangan.
c. Menurunkan kasus diare
2. Pencapaian Pilar kedua STBM tentang CTPS
C. Dasar Hukum
1. Undang-undang nomor 36 thn 2009 tentang kesehatan.
2. Perpres No. 185 thn 2014 tentang universal akses sarana air bersih dan Sanitasi
3. Permenkes nomor 3 thn 2014 tentang STMB (Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat)
4. Permenkes nomor 32 thn 2013 tentang penyelenggaraan pekerjaan tenaga
sanitarian.
5. Permenkes no. 2269/Menkes/per/XI/2011/tentang pedoman pembinaan PHBS
6. Kepmenkes No.1114/Menkes/SK/VIII/2005 tentang pelaksanaan Promosi
Kesehatan di Daerah.
D. Tujuan
Umum :
Meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga dapat berperilaku sehat dalam
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal
Khusus:
1. Meningkatkan perubahan perilaku individu dalam memelihara perilaku hidup
bersih dan sehat pada lingkungan yang sehat.
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya 5 pilar STBM
3. Membudayakan Cuci Tangan Pakai Sabun di lingkungan sekolah/kerja /rumah
tangga dalam kehidupan sehari-hari.
E. Sasaran
Anak sekolah SD dan TK dan masyarakat
F. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
1 tahun 2 kali
G. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN
Evaluasi dilakukan oleh penanggung jawab program dan penanggung jawab UKM
terhadap ketepatan pelaksanaan kegiatan. Hasil evaluasi di susun pada tiap akhir
kegiatan dan dilaporkan setelah pelaksanaan kegiatan kepada kepala puskesmas.
H. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten dan akan di
evaluasi pada pertemuan lokmin.

Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Sarudu 2

MUSTAKIM.S.Kep
NIP: 19730718 199503 1 003

PEMERINTAH KABUPATEN PASANGKAYU


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SARUDU 2
Jln. Pendidikan Desa Bulu Mario Kec. Sarudu Kab. Pasangkayu
Kedo Pos. 91571 Call/SMS Center 087846912333 Email. Upt..pkmsarudu2@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS DAN B3 PUSKESMAS

I. PENDAHULUAN
Derajat Kesehatan Masyarakat di pengaruhi oleh 4 faktor utama yaitu genetic
lingkungan,perilaku dan sarana pelayanan kesehatan. Dari ke empat factor
tersebut,lingkungan adalah factor yang paling berpengaruh,akan tetapi factor
lingkungan,dan sarana pelayanan kesehatan dapat dikendalikan dengan perilaku
yang baik dari masyarakat tersebut. Sedangkan perilaku itu sendiri dibagi menjadi 3
doamain, yaitu pengetahuan, sikap dan praktik.
Derajat kesehatan yang optimal di wujudkan melalui berbagai pendekatan
preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitative yang dilaksanakan secara
menyeluruh,terpadu dan berkesinambungan. Upaya kesehatan lingkungan
merupakan preventif dengan sasaran. Upaya Kesehatan Lingkungan di tujukan
untuk menjadikan kualitas lingkungan yang sehat baik fisik, kimia, biologi, maupun
social yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi
tingginya, lingkungan sehat mencakup lingkungan pemukiman tempat kerja, tempat
rekreasi,serta tempat dan fasilitas umum.
Limbah medis yang dihasilkan oelh sarana pelayanan kesehatan dapat
menimbulkan berbagai dampak negative apabila tidak dikelola dengan baik.
Sampah medis yang dihasilkan tersebut mengandung bahan-bahan berbahaya
maupun inspeksius yang sangat berpengaruh terhadap derajat kesehatan.

II. Tujuan

1. Tujuan Umum
Melakukan pengelolaan limbah medis dan B3 secara tepat dan aman
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan pengelolaan limbah medis padat yang dihasilkan dari
kegiatan pelayanan puskesmas.
b. Dapat melakukan pengolaan limbah medis cair yang dihasilkan dari kegiatan
pelayanan puskesmas.
c. Dapat melalukan pengelolaan limbah B3 yang dihasilkan dari kegiatan
pelayanan puskesmas.

III. Kegiatan Pokok

1. Pengelolaan limbah medis padat


2. Pengelolaan limbah medis cair
3. Pengelolaan limbah medis B3

IV. Cara Melaksanakan Kegiatan

1. Dari ruang laboratorium, BP gigi, BP Umum, KIA, dan ruang Tindakan dilakukan
pemilahan sampah padat :
a. Sampah padat medis ditampung dengan tempat sampah dilapisi plastic kuning
b. Sampah benda tajam ditampung di savety box
2. Sampah medis diangkut oleh petugas kebersihan setiap hari setelah pelayanan
selesai dan di tampung di TPS sampah medis puskesmas.
3. Sampah benda tajam dalam sevety box setelah terisi ¾ diangkut oleh petugas
kebersihan dan diganti dengan savety box yang masih kosong, selanjutnya savety
box yang telah terisi ditampung di TPS sampah medis Puskesmas.
4. Sampah dapat medis dan sampah sampah benda tajam setiap bulan diambil oleh
pihak ke tiga(PT Mitra Hijau) dengan mobil box khusus pengangkut limbah medis
umtuk dibawah ke tempat pemusnahan.
5. Penyelesaian administrasi pemusnahan limbah padat oleh petugas dengan meminta
bukti serah terima limbah medis untuk di musnakan.
6. Setiap 6 bulan limbah B3 di angkut oleh pihak ke tiga PT.MITRA HIJAU
7. Limbah medis B3 dari semua unit pelayanan ditampung dalam penampungan yang
terletak di tempat penampungan sementara limbah.

VI. Jadwal pelaksanaan Kegiatan

No KEGIATAN TAHUN 2023


JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AG SEP OK NOP DES
Pemilahan sampah
1
medis
Pengangkutan sampah
2
medis TPS
Pengelolaan limbah
3
medis
Penyelesaian
4
administrasi

VII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan

Evaluasi hasil pengelolaan limbah dilakukan setiap akhir tahun. Evaluasi di lakukan untuk
mengetahui kondisi penanganan limbah yang ada di puskesmas.

VIII. Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi

Dokumen yang diperlukan

1. MOU dengan PT MITRA HIJAU


2. Bukti Serah terima limbah medis

Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Sarudu 2

MUSTAKIM.S.Kep
NIP: 19730718 199503 1 003

Anda mungkin juga menyukai