Anda di halaman 1dari 26

Manajemen Konflik dan Negosiasi

Rina L, M.Kes.
Lecturer of Health Policy and Administration Department
SPH - Faculty of Medicine - Udayana University
Konflik???
What is Conflict ?

— Conflict: Suatu pertarungan, benturan,


pergulatan ide-ide, pertentangan kepentingan,
opini-opini, nilai-nilai, perbedaan persepsi
atau tujuan-tujuan, pergulatan mental,
penderitaan batin (Casell Concise English
Dictionary, 1989)
Mengapa di pelajari dan di manage
— Meningkatnya kompetisi
— Transformasi struktur organisasi
— Perubahan dari bisnis manufaktur ke arah
bisnis berbasis service
Penyebab konflik
— Akibat keterbatasan sumber daya
◦ Masalah pada distribusi
◦ Kompetisi dulu, konflik kemudian
◦ Konflik tidak terjadi ketika “kontestan” tetap
“independent”, konflik memerlukan interaksi
◦ Juga dapat terjadi karena sumber daya yang
“less tangible”
Apakah konflik harus dihentikan dan
tidak boleh berkembang???
Efek yang menguntungkan dan
merugikan
— Perbedaan antara orang atau kelompok
tidak bisa dihindari
— Konflik pasti ada
◦ Fungsional vs disfungsional
◦ Explored or supressed (dieksplor / ditekan)
— Tergantung dari tipologi/jenis konflik
apakah bersifat penting bagi keberhasilan
kinerja atau justru merupakan problem
bagi kinerja organisasi
SUMBER KONFLIK (JEONG, 2000)
— Hipotesis frustrasi-agresi. Ketidakmampuan dalam mencapai
tujuan menyebabkan frustrasi, lalu bertindak agresif.
— Perspektif psikoanalisis. Individu/kelompok menjadi musuh
pihak lain melalui proses psikologis yang dipengaruhi oleh
polaritas positif/negatif pada kesadara diri masa kanak-
kanak.
— Kehilangan relatif (relative deprivation). Perasaan kehilangan
ketika individu/kelompok tidak mampu memenuhi
harapannya.
— Teori kebutuhan dasar (basic need theory). Jika kebutuhan
dasar biologis, psikologis, emosional, rasa aman, identitas
diri (self-identity), penghargaan diri (self-esteem) yang
memandu interaksi sosial tidak dapat dipenuhi, timbullah
perilaku konflik.
— Pembentukan identitas (identity formation). Konflik etnis, ras,
dan agama sering dipicu oleh ketidakadilan sosial,
ketidaksamaan dalam kemakmuran, kekurangan partisipasi
politik, tekanan penguasa.
Tipologi konflik oleh Jehn
— Konflik yang berkaitan dengan tugas staf
(content of conflict): perbedaan persepsi
dalam menginterpretasikan tugas yang
harus dikerjakan
— Konflik emosional: melibatkan emosi
negatif terhadap rekan kerja
— Konflik administratif: berkaitan dengan
perbedaan persepsi terhadap tugas dan
tanggung jawab staff
Level konflik
— Ada empat
◦ Intrapersonal
◦ Interpersonal
◦ Intragroup (di kelp group)
◦ Intergroup (antar kelompok)

— Apa perbedaan interpersonal dan intragroup???

— Group: an organized system of two or more individuals who are


interrelated so that the system performs some function, has a standard
set of role relationships among its members, and has a set of norms
that regulate the function of the group and each of its members
(sistem terorganisir dari dua atau lebih individu yang saling berhubungan
sehingga sistem melakukan beberapa fungsi, memiliki seperangkat standar
hubungan peran antara para anggotanya, dan memiliki seperangkat norma
yang mengatur fungsi masing-masing kelompok dan anggotanya)
Persamaan dan Perbedaan antara Internal,
Interpersonal dan Intrapersonal Communication

Secara Psikologis Secara Management

Internal communication Komunikasi yang melibatkan diri Komunikasi yang terjadi dalam
sendiri dengan menggunakan suatu organisasi tanpa
imajinasi atau kehendak bebas melibatkan pihak lain diluar
dan dapat menimbulkan konflik organisasi itu sendiri.
dan pertentangan dalam diri
kita.

Interpersonal Communication Komunikasi yang terjadi antara 1 Komunikasi yang melibatkan 1


orang dengan orang yang lain. pihak dengan pihak yang lain
Contohnya : dosen mengajar dalam suatu organisasi untuk
mahasiswa dikelas. mencapai suatu tujuan tertentu.

Intrapersonal Communication Komunikasi yang terjadi dalam Komunikasi dengan diri sendiri
diri kita sendiri,dimana yang berfokus pada suatu
sender,message dan receiver organisasi dan pengambilan
serta feedbacknya terjadi di keputusan yang akan membawa
dalam diri kita sendiri. dampak bagi organisasi itu.
How to manage conflict???
The dual concern model
(Kenneth Thomas, 1976)
Assertive
(tegas)
Pressing /
mendesak collaborating

Concern for negotiating


self / peduli diri
sendiri
compromising

Avoiding /
menghindari accomodating
Unassertive /
tIdak tegas
uncooperative Concern for cooperative
others
Negosiasi
Konsep dasar negosiasi
— Negosiator tidak selalu harus bernegosiasi!!!
— Harus ada alternatif, BATNA: Best Alternative To a
Negotiated Agreement
— BATNA ditentukan setelah penetapan “reservation
point”
— “Reservation point” bisa maksimal atau minimal
tergantung konteks negosiasi
— “Bargaining zone” terbentuk jika dua reservation point
berhadapan
— Kebanyakan orang menganggap mengenali karakter
kepribadian seseorang dapat membantu dalam
memprediksi hasil akhir negosiasi.
— Riset membuktikan bahwa kepribadian tidak
mempunyai efek langsung yang signifikan, baik
dalam proses maupun pada hasil akhir negosiasi.
— Karena itu, fokuslah hanya pada isu utama dan faktor
situasi dalam setiap episode negosiasi saja.
• Apakah pria dan wanita bernegosiasi dengan
cara yang berbeda?
▫ Banyak yang menganggap bahwa wanita lebih
kooperatif dan menyenangkan dalam bernegosiasi,
namun nyatanya tidak.
• Apakah hasilnya berbeda?
▫ Wanita lebih peduli untuk membentuk dan
membina hubungan interpersonal.
• Apakah latar belakang budaya berpengaruh
dalam proses negosiasi? Sepertinya begitu, misal
▫ Orang Batak lebih bergaya konfrontatif, keras, dan
langsung ke pokok masalah.
▫ Orang Jawa bergaya pelan-pelan, halus, dan penuh
basa-basi.
• Apakah hasilnya berbeda?
Sepertinya tidak, kecuali masalah waktu.
Peran pihak ketiga Deskripsi
Mediator Pihak ketiga netral yang memfasilitasi solusi bersama
dengan menggunakan alasan logis, persuasif, dan saran-
saran sebagai alternatif.
Arbitrator Pihak ketiga yang memiliki otoritas untuk mendikte
terjadinya kesepakatan (perjanjian).
Konsiliator Pihak ketiga yang dipercaya yang menyediakan jalur
komunikasi informal antara negosiator dan lawannya.
Konsultan Pihak ketiga yang imparsial dan memiliki keterampilan
yang bertugas memfasilitasi pemecahan masalah melalui
komunikasi dan analisis, biasanya didukung oleh
kemampuan manajemen konflik.
Distributive dimension of
negotiation
— Negosiasi selalu melibatkan alokasi atau
distribusi sumber daya
— Negosiator akan berpikir bagaimana
memperoleh bagian sebanyak mungkin
dari yang tersedia
— Kepentingan pihak lain pastinya akan
berhadapan dengan kepentingan
negosiator………..”fixed pie bias”
Integrative dimension of negotiation
— Untuk memperoleh sesuatu tidak harus
mengorbankan/mengalahkan yang
lain…”mutually benefit”
— Memerlukan kerjasama dan problem
solving
— Try to expand the “pie” of resources or
create value
Fairness and ethics in negotiation
— Equality / persamaan
— Equity / keadilan = kewajaran
— Based on need / berdasarkan pada
kebutuhan
Managing conflict;
third party intervention
— Pengadilan
— Peran manajer (process and outcomes)
◦ Inquisitor / Jaksa pengadilan
◦ Arbitrator / Wasit
◦ Mediator / penengah
◦ or no role just ignore the conflict / atau peran
tidak hanya mengabaikan konflik
Pegangan untuk manajer
— Analisis konflik yang ada, yang bermanfaat dan berakibat
buruk
— Evaluasi pada level apa konflik tersebut berkembang
— Jika manajer terlibat, putuskan seberapa besar perhatian pada
outcome mereka dan “lawan”, sehingga jelas strategi apa yang
akan digunakan
— Jika ada negosiasi definisikan secara jelas isu yang
dinegosiasikan, dan bandingkan dengan “lawan”, upayakan ada
mutually beneficial
— Pikirkan dengan hati2 masalah etika sebelum intervensi
— Jangan meremehkan persiapan dalam negosiasi
— Jika bertindak sebagai orang ketiga, harus dipertimbangkan
seberapa besar kontrol mereka pada proses dan outcome
Sekian,

terimakasih

Anda mungkin juga menyukai