Anda di halaman 1dari 12

Konflik di Dalam Organisasi

Budiman Fauzi, M.M


Definisi Konflik
Konflik diartikan adanya oposisi atau pertentangan pendapat antara
orang- orang, kelompok- kelompok atau organisasi- organisasi.
Mengingat adanya berbagai macam perkembangan dan perubahan
dalam bidang manajemen, maka hal yang sangat rasional untuk
menduga akan timbulnya perbedaan pendapat.
Mengingat bahwa konflik tidak dapat dihindari, maka approach yang
baik untuk diterapkan para manajer adalah memanfaatkan konflik
sedemikian rupa, hingga ia tepat serta efektif untuk mencapai sasaran-
sasaran yang diinginkan.
Tahapan Konflik
• Timbul Suatu Krisis Tertentu
Di tahap ini terlihat adanya bahaya potensial tertentu. Mereka mengancam
pengoperasian secara harmonis serta eksistensi organisasi yang bersangkutan.
• Eskalasi ketidaksesuaian paham terjadi
Konflik yang berlangsung mulai menarik perhatian pihak manajemen dan
harus ada tindakan – tindakan korektif
• Konfrontasi yang menjadi pusat perhatian
Hal ini menyebabkan diadakanya pembicaraan- pembicaraan antara menajer
yang menduduki peringkat lebih tinggi. Pada tahapan ini disampaikan janji-
janji untuk meneliti keluhan- keluhan yang ada.
Tahapan Konflik
• Krisis Selanjutnya
Dilakukan penelitian tentang apakah keluhan- keluhan yang
disampaikan dapat dibenarkan atau tidak. Di pertimbangkan prosedur
yang diusulkan untuk kemudian diambil putusan penerimaan atau
penolakan
Jenis Konflik di Dalam Organisasi
• Konflik Substantif
Ketidaksesuaian paham tentang hal organisasi seperti : Tujuan, alokasi
sumber daya, distribusi imbalan, prosedur dan penugasan pekerjaan.

• Konflik Emosional
Timbul karena perasaan marah, ketidakpercayaan, ketidaksenangan,
takut dan sikap menantang, maupun bentrokan kepribadian.
Sifat Konflik di Dalam Organisasi
• Konflik Destruktif
Konflik yang menimbulkan kerugian terhadap organisasi. Seperti dua
orang karyawan atau kelompok tidak dapat bekerja sama karena terjadi
sikap permusuhan (Konflik emosional destruktif). Atau tidak adanya
kesepakatan di dalam musyawarah karena perbedan paham dan
ideologi (Konflik substantife destruktif).
Konflik destruktif dapat menyebabkan terhambat dan berkurangnya
efektifitas dalam tujuan organisasi.
Sifat Konflik di Dalam Organisasi
• Konflik Konstruktif
Konflik yang menyebabkan timbulnya keuntungan terhadap organisasi.
Adapun keuntungan yang dicapai :
 Kreativitas dan Inovasi yang Meningkat
 Upaya yang meningkat (Intensitasnya)
 Ikatan yang makin kuat
 Ketegangan yang menyusut
Situasi Konflik di Dalam Organisasi
• Konflik di Dalam Individu Sendiri
• Konflik antar Pribadi atau antar individu
• Konflik antar Kelompok (Departemen)
• Konflik antar Organisasi
Konflik di Dalam Individu
Konflik yang muncul karena kelebihan peran (Role Overloads) dan
ketidakmampuan peranan orang yang bersangkutan (Personable
Incompatibilities). Konflik dapat terjadi apabila kita mendapatkan
“beban berlebihan” atau apabila seseorang terlampau diberikan banyak
tanggung jawab.
Konflik Antar Pribadi
Konflik yang terjadi antar individu atau lebih. Konfliknya bersifat
substantive atau emosional. Ini merupakan bentuk utama konflik yang
dihadapi oleh para manajer.
Konflik Antar Kelompok
Situasi konflik yang terjadi dalam kelompok kerja yang saling terhubung
dan berkesinambungan. Konflik antar kelompok adalah konflik yang
lazim terjadi pada sebuah organisasi. Konflik ini berdampak pada
terhambatnya proses koordinasi antar departemen di sebuah
organisasi.
Konflik Antar Organisatoris
Konflik yang dilihat dari sudut pandang persaingan yang mencirikan
perusahaan- perusahaan swasta. Contoh konflik yang lazim seringkali
timbul antara organisasi produksi dengan organisasi yang mensuplai
bahan mentah kepada mereka. Selain itu, potensi konflik organisasi
ditimbulkan dari terlibatnya individu- individu yang mewakili organisasi
secara keseluruhan dan keduanya terlibat konflik yang berdampak pada
terseretnya organisasi ke dalam konflik.

Anda mungkin juga menyukai