MANAJEMEN KONFLIK
Nim: 16010023
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah. SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya serta memberikan perlindungandan kesehatan sehingga penulis dapat
menyusun makalah dengan judul ”Makalah Manajemen Konflik”.
Sebagai manusia penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak demi perbaikan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya, Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………
2.2. Definisi……………………………………………………………………………….....
3.1. KESIMPULAN…………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Tujuan Penulisan
2.2. Definisi
Konflik adalah ketidak sesuaian paham antara dua anggota atau lebih yang timbul
karena fakta bahwa mereka harus membagi dalam mendapatkan sumber daya yang langka
atau aktivitas pekerjaan atau karena fakta bahwa mereka memiliki status – status, tujuan
tujuan,nilai – nilai, atau persepsi yang berbeda. (Menurut James,A.F stroner, dan Charles
Wanker)
Menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel dikenal ada lima jenis konflik yaitu
konflik intrapersonal, konflik interpersonal, konflik antar individu dan kelompok, konflik
antar kelompok dan konflik antar organisasi
1. Konflik Intrapersonal
Konflik intrapersonal adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi bila
pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi
sekaligus.
Sebagaimana diketahui bahwa dalam diri seseorang itu biasanya terdapat hal-hal sebagai
berikut:
a. Sejumlah kebutuhan-kebutuhan dan peranan-peranan yang bersaing
b. Beraneka macam cara yang berbeda yang mendorong peranan-peranan dan kebutuhan-
kebutuhan itu terlahirkan.
c. Banyaknya bentuk halangan-halangan yang bisa terjadi di antara dorongan dan tujuan.
d. Terdapatnya baik aspek yang positif maupun negatif yang menghalangi tujuan-tujuan
yang diinginkan.
2. Konflik Interpersonal
Konflik Interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena
pertentengan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang
berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain.
Konflik interpersonal ini merupakan suatu dinamika yang amat penting dalam perilaku
organisasi. Karena konflik semacam ini akan melibatkan beberapa peranan dari beberapa
anggota organisasi yang tidak bisa tidak akan mempngaruhi proses pencapaian tujuan
organisasi tersebut.
2.4. Proses konflik
1. Tahap I Potensi Oposisi dan Ketidakcocokan
Kondisi yang menciptakan terjadinya konflik meskipun kondisi tersebut tidak mengarah
langsung ke konflik. Kondisi ini antara lain disebabkan oleh :
a. Komunikasi yg kurang baik dalam organisasi shg menimbulkan
ketidaknyamanan antar anggota organisasi.
c. Variabel Pribadi
Ketidaksukaan pribadi atas individu lain
a. Konflik yang dipersepsikan : kesadaran satu pihak atau lebih atas adanya konflik yang
menciptakan peluang terjadinya konflik
4. Tahap IV Perilaku
Pada tahap ini konflik tampak nyata, mencakup pernyataan, tindakan dan reaksi yg dibuat
pihak2 yg berkonflik.
5. Tahap V Hasil
Pada tahap ini konflik dapat ditentukan apakah merupakan Konflik Fungsional atau Konflik
Disfungsional.
Bagan Proses Konflik
2.5. Metode penyelesaian konflik
a. Accomodation (akomodasi)
Sikap mengikuti keinginan pihak lain dan meratakan perbedaan – perbedaab agar konflik
lebih cepat selesai demi memperhatikan kerja sama.
b. Pressing (menekan)
Sikap tidak memiliki kecenderungan pada salah satu pihak. Dengan strategi ini seorang dapat
mempengaruhi pendapat atau sikap orang lain.
c. Avoidance (menghindari)
Sikap menghindari terlebih dahulu dan kemudian masalah yang timbul di selesaikan dengan
efektif pada saat setelah pihak yang terlibat menjadi tenang. Konflik yang terjadi tidak
memiliki kekuatan secara sosial, ekonomi dan emosional.
d. Konfrontasi
Pihak yang berkonflik menyatukan pandangan mereka masing – masing secara langsung
kepada pihak lain.
e. Konsensus
Pihak yang berkonflik bertemu untuk menemukan solusi
1. Pemimpin perlu menganalisa jumlah dan tipe konflik yang terjadi dalam organisasi
sehingga bisa fokus mengatasinya.
2. Manajer kesehatan seharusnya mengevaluasi setiap level konflik yang terjadi dan
melihat apakah organisasinya kuat dalam mengahdapi konflik.
3. Ketika manajer terlibat konflik seharusnya berfikir eksplisit tentang sejauh mana
perhatian mereka terhadap organisasi.Ini menjadi salah satu kunci untuk menentukan strategi
pengelolaan konflik.
4. Dalam negosiasi,manajer perlu menentukan dan mengidentifikasi isu yang pasti akan
dinegosiasikan.
7. Jika seorang manajer melibatkan pihak ketiga dalam penanganan konflik mereka harus
mengontrol proses dan hasil dari perdebatan/diskusi.
2.7. Contoh konflik di daerah tatanan pelayanan kesehatan dan cara
menyelesaikannya:
1. Konflik antar peran : Pada konflik antar peran ini adalah kondisi dimana seseorang
yang melakukan dua tanggung jawab yang harus diakukan pada sebuah lokasi yang
sama dan harus dilakukan pada sebuah lokasi yang sama dan harus dilakukan pada
waktu yang sama. Sehingga seseorang tersebut tidak mampu untuk menjalankan
kedua hal tersebut secara bersamaan. Pada kondisi ini dapat dianggap sebagai apabila
seseorang perawat sedang merawat anaknya untuk dirawat pada sebuah rumah sakit.
Paada posisi ini, seorang perawat tersebut harus menjadi netral terhadap pasien-pasien
lainnya yang ada dirumah sakit tetapi juga pada disaat yang sama ia harus menjadi
seorang orang tua bagi anaknya yang berada dilokasi tersebut untuk menjaga kondisi
emosi dari anaknya.
2. Konflik intra peran: pada kondisi ini adalah dimana konflik yang muncul karena
harapan yang tidak ada konsisten dari orang yang memiliki peran resiprokal yang bisa
saja dialami oleh perawat yang dimana perawat tersebut melayani berbagai macam
pasien tetapi tidak memiliki harapan yang sama dengan berbagai harapan yang tidak
sama.
3.1. Kesimpulan
Konflik adalah ketidak sesuaian paham antara dua anggota atau lebih yang timbul karena
fakta bahwa mereka harus membagi dalam mendapatkan sumber daya yang langka atau
aktivitas pekerjaan atau karena fakta bahwa mereka memiliki status – status, tujuan –
tujuan,nilai – nilai, atau persepsi yang berbeda.
Konflik akan timbul bila terjadi ketidak harmonisan antara seseorang dalam suatu
kelompok dan orang lain dari kelompok lain. Pada dasarnya konflik sesuatu yang wajar
terjadi. Konflik akan selalu terjadi, karena manusia dalam suatu organisasi atau perusahaan
masing-masing memiliki latar belakang keluarga dan pendidikan yang berbeda-beda. Kadang
kala juga ada perbedaan kebiasaan atau pribadi yang kurang baik.
DAFTAR PUSTAKA
4. http://rinoan.staff.uns.ac.id/files/2009/06/konflik-negosiasi-v-1.pdf
1. .