Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN KONFLIK PERSEKOLAHAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah : Manajemen Pendidikan

Dosen Pengampu: Syarifah M.Pd.I

Disusun oleh:

Aisyah Rachmawati 412020118013


Niswah Hasanah 412020118114

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR
1444/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,


hidayah, kenikmatan taufik serta inayahnya sehingga kita dapat
menyelesaikan makalah ini yaitu mengenai Manajemen Konflik pada
Lembaga Pendidikan

Tujuan kita Menyusun makalah ini, agar kita dapat mengambil


pelajaran wawasan, dan pengalaman, dengan harapan agar bisa
bermanfaat bagi pembaca dan orang-orang disekitas kita. Tak lupa pula
ingin kami ucapkan banyak terima kasih, khususnya kepada
pembimbing kami yang sudah membimbing kami sejauh ini untuk
membuat makalah yang kami presentasikan.

Maka dari itu jika ada kata-kata kurang berkenan, kami


memohon maaf atas kesalahan kami, karena manusia itu tidak akan
luput dari kesalahan, maka kritik dan saranpun juga sangat kami
butuhkan untuk mengevaluasi diri kami masing-masing, agar
selanjutnya bisa menjadi lebih baik.

Mantingan, 6 Juni 2023


A. Definisi Konflik

Konflik berasal dari kata configure atau conficium yang berarti


benturan, menunjukan pada semua bentuk benturan, tabrakan, ketidak
sesuaian, pertentangan, perkelahian, oposisi, dan interaksi-interaksi yang
bersifat antagonis. Secara makan konflik diartikan sebagai adanya
interaksi yang muncul dari seseorang karena merasa terancam, baik
teritorialnya maupun kepentingannya, dengan menggunakan kekuatan
untuk mempertahankan territorial maupun kepentingan tersebut, dan
Robbins menyebutkan bahwa konflik adalah suatu proses interaksi yang
terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua pendapat yang akan
berpengaruh terhadap pihak-pihak yang terlibat baik pengaruh positif
maupun negative.

Berbagai istilah konflik menyebutkan bahwa konflik adalah


perbedaan suatu pendapat, persaingan atau permusuhan. Akan tetapi
berbeda pendapat tidak selalu berarti berbeda keinginan, oleh karena itu
berbeda pendapat tidak selalu berarti konflik. Akan tetapi jika adanya
perbedaan pendapat tidak dikellola secara baik akan dapat menyebabkan
konflik dan suatu pertentangan yang menimbulkan bahaya, yang pada
akhirnya mengakibatkan hilangnya kekuatan persatuan dan kesatuan.
Persaingan juga tidak sama dengan konflik, akan tetapi persaingan sangat
mudah untuk menjurus ke ranah konflik. Begitu juga permusuhan bukan
berarti konflik, orang yang bermusuhan bias saja mereka tidak berada
dalam keadaan konflik, begitu juga sebaliknya, orang yang memilki
konflik bias saja tidak memiliki rasa permusuhan.1

Konflik dalam suatu organisasi termasuk organisasi sekolah,


sekolah pada dasarnya bersumber dari tiga hal, yaitu; masalah komunikasi,
struktur organisasi, dan factor mannusia itu sendiri2

1) Kesalahan dalam Komunikasi

1
Binti Kholifah Yusnia, (Manajemen Konflik Perspektif Pendidikan Islam) Jurnal
Piwulang: Vol. 02, No. 01 September 2019. Hal. 13.
2
Muliati Indah (Manajemen Konflik Dalam Pendidikan Menurut Perspektif Islam) Jurnal
TINGKAP: Vol, 12, No. 1, Tahun 2016, Hal. 43-44.
Suatu kebenaran yang dikemukakan dengan pola
komunikasi yang tidak bersahabat, cendrung menjadi informasi
yang diterima dengan tidak baik.
2) Struktur Organisasi
Struktur organisasi termasuk sector penyumbang konflik
yang tidak kecil, karena masing-masing unit organisasi memiliki
tugas dan kepentingan yang bias saling bergesekan dan
berbenturan.
3) Faktor Manusia
Penyumbang konflik yang tidak kalah banyaknya yaitu
factor manusia. Hal ini dimungkinkan karena adanya sifat-sifat
kepribadian yang beragam dan unik. Setiap pribadi dapat saja
memiliki kepentingan dan kebutuhan yang berbeda-beda. Begitu
juga sikap otoriter dan mau menang sendiri, dogmatis,
individualistis, dan sifat-sifat pribadi lainnya, semuanya itu dapat
menimbulkan konflik di sebuah organisasi.

B. Hakikat dan Tujuan Manajemen Konflik

Manajemen Konflik merupakan suatu keahlian dan pengetahuan


dalam mengelola adanya permasalahan pertentangan antara dua pihak
yang berselisih atau lebih yang terjadi dalam suatu kelompok perorangan
maupun dalam suatu organisasi secara keseluruhan. Selain itu manajemen
konflik juga dapat dikatakan sebagai sebuah proses menyusun strategi
untuk mengatasi konflik yang terjadi agar menghasilkan suatu resolusi
atau penyelesaian yang diinginkan

Kunci utama dari manajemen konflik adalah bentuk komunikasi


dari proses pendekatan yang dilakukan oleh pelaku konflik maupun dari
pihak menengahi yang dapat menyusun strategi penyelesaian konflik serta
mengendalikannya dengan berbagai cara agar memberikan hasil seerti
yang diharapkan. Dalam Lembaga Pendidikan Islam, kunci utama dalam
pelaksanaan manajemen konflik adalah pimpinan Lembaga. Sebagai
pimpinan tertinggi maka pimpinan Lembaga harus memilki kemampuan
dan strategi yang efektif dalam mengatasi dan mengelola konflik dengan
baik sehingga mengurangi potensi negative dari adanya konflik tersebut.

Efektivitas manajemen konflik juga dapat dilihat dari sejauh mana


pengelolaan tersebut dapat memberikan hasil yang kontruktif dan
bermanfaat. Dalam hal ini peran serta pimpinan sangatlah viral agar dapat
memberikan penanganan secara evektif dan tuntas pimpinan harus
memilki kemampuan dan pengetahuan yang baik mengenai seluruh proses
terjadinya konflik serta strategi yang efektif untuk menfatasinya.

Terdapat lima tujuan utama konflik yang harus segera


diselesaikan dan dikelola dengan baik yaitu3:

1) Meningkatkan Produktifitas.

Ketika konflik terjadi maka akan terjadi perbedaan


antar pihak yang berbeda tersebut dan menyebabkan turunnya
produktifitas dan efisiensi dalam perusahaan. Manajemen yang
baik membantu seluruh pihak untuk tetap professional bekerja
dan bekerja dengan kinerja tinggi walaupun seddang terjadi
konflik dan perbedaan satu sama lain.

2) Meningkatkan hubunagn yang baik.


Manajemen yang baik membantu setiap pihak untuk
saling memahami, menghargai, dan tetap bias bekerjasama
walaupun mereka memiliki pandangan yang berbeda.
3) Mengurangi Stress

Manajemen yang baik membantu perusahaan untuk


menyediakan berbagai alternative solusi sekaligus berbagai
rekomendasi jika terjadi tingkat stress yang tinggi terhadap
seluruh pihak.

4) Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi.

3
Fauzan Rusydi, Ekasari Retno, Luh Ketut Nih, dkk, (Manajemen Konflik) PT Global
Eksekutif Teknologi Sumatera Barat: Mei 2023, Hal. 7
Ketika konflik terjadi dan dapat dikelola dengan baik
justru akan memberikan begitu banyak perspektif untuk
penyelesaian masalah. Jika digunakan metode yang tepat maka
kreatifitas dan inovasi dapat dimaksimalkan, bukan hanya
untuk menyelesaikan masalah akan tetapi juga untuk
mengembangkan perusahaan ke tahap berikutnya.

5) Mengurangi tingkat Turnover dan Afbstain

Hal ini menyebabkan kerugian bagi perusahaan karena


kehilangan talenta yang sangat berbakat. Manajemen yang baik
berusaha untukngatasi masalah tersebut, sehingga walaupun
konflik terjadi sangat tinggi, tetapi setiap pihak yang berbeda
tetap saling mendukung dan dihormati dalam perusahaan.

C. Pengaruh Konflik terhadap Lembaga Pendidikan

Efek konflik sebagai berikut: 1) di satu sisi, konflik laten dapat


mempengaruhi suatu kelompok jika konflik diantara anggota tampaknya
merugikan pada satu titik waktu, mencegah upaya kolaboratif untuk
memenuhi tuntutan, kelompok/ organisasi dan orang-orang. 2) konflik di
sisi lain, dapat membantu kegiatan kelompok jika mendorong
pembentukan ide-ide baru untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
kegiatan kelompok, mengarahkan kreativitas kelompok kearah pemecahan
kesulitan, dan menjaga kelompok terus menerus peduli tentang berbagai
masalah. Perselisihan ini dapat digunakan untuk meningkatkan daya
tanggap kelompok terhadap persyaratan anggotanya.4

Lembaga Pendidikan Islam sebagai sebuah Lembaga/ organisasi


Pendidikan tentu juga membuutuhkan konflik untuk memacu
perkembangan dan kemajuan yang dinamis. Konflik yang muncul harus
dikelola dengan baik agar tumbuh inovasi-inovasi yang dapat mendorong
Lembaga bergerak maju mengikuti perkembangan zaman. Dengan adanya
konflik dapat menjadi media bertumbuh individu maupun kelompok dalam
4
Samsudin, Styowati Nanik, (Manajemen Konflik Lembaga Pendidikan Dasar Islam)
Jurnal Pendidikan Islam dan Multikulturalisme: Vol. 4, No. 2, 2022, Hal. 549.
Lembaga Pendidikan serta Lembaga itu sendiri sebagai rumah besar yang
menaungi.5

Konflik mempunyai akibat sebagai berikut: 1) di satu sisi, konflik


memiliki akibat yang menguntungkan dan merugikan. Karyawan,
organisasi/ Lembaga Pendidikan, dan organisasi/ Lembaga Pendidikan
melihat dampak positif terhadap keuntungan, sedangkan kerugian melihat
dampak negative. 2) kemampuan untuk mengoreksi diri sendiri. 3)
peningkatan kinerja. 4) strategi yang lebih baik. 5) pengembangan
alternative yang lebih baik adalah semua efek menguntungkan dari
konflik. Sementara itu, ketidak sepakatan memiliki konsekuensi negative
(hambatan kerja sama, subjektivitas dan emosionalitas, apriori,
salingmenjatuhkan, dan frustasi).6

konflik dapat terjadi karena setiap pihak atau salah satu pihak
merasa di rugikan, baik secara material maupun non-material. untuk
mencegahnya harus diketahui penyebabnya antarai lain:7

a) Perbedaan pendapat. Konflik dapat terjadi karena


perbedaan
pendapat dan masing-masing merasa paling benar. Jika
perbedaan pendapat ini meruncing dan mencuat ke
permukaan, maka akan menimbulkan ketegangan.
b) Salah paham. Konflik dapat terjadi karena adanya kesalah
pahaman (misunderstanding), misalnya tindakan seseorang
mungkin tujuannya baik, tetapi dianggap merugikan oleh
pihak lain. Kesalahpahaman ini akan menimbulkan rasa
kurang nyaman, kurang simpati dan kebencian.
c) Salah satu atau kedua belah pihak merasa dirugikan.
Konflik dapatterjadi karena tindakan salah satu pihak
mungkin dianggap merugikan yang lain atau masing-
5
Durbin Andrew, Personal and Human Resource Management (New York: D. and
Nosttrand Company., 1981).
6
Ibid., 557
7
Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional: Dalam Konteks Menyukseskan MBS
Dan KBK (Bandung: PT Remaja Rosdakarya., 2003).
masing-masing pihak merasa dirugikan. Pihak yang
dirugikan merasa kesal, kurang nyaman, kurang simpati
atau benci. Perasaan-perasaan ini dapat menimbulkan
konflik yang mengakibatkan kerugian baik secara materi,
moral maupun sosial.
d) Terlalu sensitif. Konflik dapat terjadi karena terlalu sensitif,
mungkin tindakan seseorang adalah wajar, tetapi karena
pihak lain terlalu sensitif maka dianggap merugikan, dan
menimbulkan konflik, walaupun secara etika tindakan ini
tidak termasuk perbuatan yang salah.

Penutup

Dampak dari fenomena konflik nyatanya tidak selalu membawa


logika negative. sisi lain memberi sebuah penjelasan bahwa konflik justru
mampu mendorong kreativita, kecermatan dalam mengklarifikasi masalah,
dan mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah. oleh
karena itu, dengan melihat tanda-tanda atau gejala-gejala penyakit yang
diderita oleh pasien tersebut dengan cara demikian maka dokter bisa
menentukan apakah pasien itu perlu memberi suntikan atau sudah cukup
dengan diberi obat ringan saja. demikian juga pemimpin organisasi
(Lembaga-lembaga) dalam konflik yang dihadapi bawahannya. pemimpin
harus dapat mendiagnosis factor penyebab timbulnya konflik melalui
indicator yang tampak pada tingkah laku bawaannya. dengan demikian
pemimpin dapat menentukan pendekatan yang tepat sesuai dengan konflik
yang ada.

seperti yang telah di uraikan dalam point-point diatas mengenai


hakikat konflik,tujuan adanya konflik, dan pengaruhnya terhadap Lembaga
Pendidikan , perlu diketahui Bersama bahwa tidak semua konflik yang
terjadi itu bersifat negative semua tergantung kepada pemimping yang bisa
menghandle segala kejadian atau bisa menyelesaikan masalah konflik yang
terjadi.
Daftar Pustaka

Fauzan, Rusydi, Retno Ekasari, dan Nih Luh Ketut. Manajemen Konflik.
Sumatera Barat: PT Global Eksekutif Teknologi, 2023.

Kholifah Yusnia, Binti. “Manajemen Konflik Perspektif Pendidikan Islam.”


Jurnal Piwulang 2, no. 1 (2019)

Muliati, Indah. “Manajemen Konflik Dalam Pendidikan Menurut Perspektif


Islam.” Jurnal TINGKAP 12, no. 1 (2016)

Samsudin, dan Nanik Styowati. “Manajemen Konflik Lembaga Pendidikan Dasar


Islam.” Jurnal Pendidikan Islam dan Multikulturalisme 4, no. 2 (2022)

Andrew, Durbin. Personal and Human Resource Management. New York: D. and
Nosttrand Company., 1981.

Mulyasa. Menjadi Kepala Sekolah Profesional: Dalam Konteks Menyukseskan


MBS Dan KBK. Bandung: PT Remaja Rosdakarya., 2003.

Anda mungkin juga menyukai