MANAJEMEN KONFLIK
Tabel 8
Definisi Manajemen Konflik
Lynne Irvine (1998) “The strategy which organizations and individual employ
to identify and manage differences, thereby reducing the
human and financial costs of unmanaged conflict, while
harnessing conflict as a source of innovation and
improvement.”
Wikipedia “Conflict management refers to the long-term
management of intractable conflict. It is label for the
variety of ways by which people handle grievances—
standing up for what they consider to be right and
against what the consider to be wrong. Those ways
include such diverse phenomenon as gossip, ridicule,
lynching, terrorism, warfare, feuding, genocide, law,
mediation, and avoidance.”
United Stated Transfortation “Identifies and takes steps to prevent potential situations
Security Administration that could result in unpleasant confrontations… resolve
conflicts and disagreements in a positive and constructive
manner to minimize negative impact.
Organisasi harus belajar dari konflik yang terjadi di dalam organisasi. Konflik merupakan
sesuatu yang tidak dapat dihindari dan akan terus terjadi. Selain berakibat negatif, konflik bisa
juga menimbulkan hal yang positif bagi organisasi. Setiap anggota organisasi harus belajar dari
setiap konflik yang terjadi, memahaminya lebih baik, dan menciptakan mekanisme untuk
memanajemeni konflik demi meningkatkan produktivitas organisasi.
P
E
D
U
L
I
Memaksa
Konfrontasi
T
E
R
H
Memaksa
A
D
A
P
P
R
O
D
Menarik diri Mengakomodasi
U
K
S
I
PEDULI TERHADAP ORANG (BAWAHAN)
Figur 20 Kerangka Gaya Manajemen Konflik Blake dan Mouton (1964)
K Kompetisi Kolaborasi
E
A
S
E
R Kompromi
TI
FA
N
Menghindar Mengakomodasi
KERJASAMA
Figur 21 Kerangka Gaya Manajemen Konflik Thomas dan Kilmann (1974)
Kolaborasi Kompromi
Solusi berupaalternatif lain yang bukan Solusi berupa alternatif lain yang memenuhi
tujuan kedua belah pihak yang terlibat sebagian keinginan masing-masing pihak
konflik
Kedua belah pihak sepenuhnya puas dengan Kedua belah pihak hanya terpenuhi sebagian
solusi keinginannya
Contoh : A konflik dengan B mengenai Contoh : A konflik dengan B mengenai uang
uang sebesar Rp.1.000.000,- Solusinya sebesar Rp.1.000.000,- Solusinya A
semua uang itu di berikan pada Palang mendapatkan Rp.500.000,- dan B mendapatkan
Merah Indonesia sehingga, baik A maupun Rp.500.000,-
B tidak menerima uang itu sepeserpun.
Tabel 10
Keterampilan yang Diperlukan untuk Menggunakan Gaya Manajemen Konflik
Tabel 11
Fleksibilitas Penggunaan Gaya Manajemen Konflik
Untuk mengukur gaya manajemen konflik dalam taksonominya, Thomas dan Kilmann
mengembangkan instrumen khusus yang dijual secara komersial--diberi nama Thomas-Kilmann
Conflict Mode Instrument. Instrumen ini merupakan instrumen yang dipakai secara luas di
seluruh dunia serta telah diuji coba validitas dan reliabilitasnya dengan sampel berbagai
populasi.
Dalam Thomas-Kilmann Mode Instrument, setiap gaya manajemen konflik dikembangkan
menjadi 6 butir pernyataan dengan total keseluruhan butir 60, yaitu 30 pasang pernyataan (A dan
B). Setiap butir kuesioner diulang tiga kali untuk menentukan konsistensinya. Sebagai contoh,
butir 2A diulang pada butir 4A dan butir 10B. Butir 3A diulang pada butir 8A dan butir 10A.
Pada setiap pasangan pernyataan, responden diminta untuk memilih butir A atau butir B.
Jawaban setiap responden kemudian dibuatkan skornya dengan menggunakan “Instrumen
penskoran”.
Hal yang dapat kita peroleh dari isntrumen ini antara lain.
(1) Jumlah skor setiap gaya manajemen konflik dengan menjumlahkan setiap lajur jawaban.
(2) Urutan gaya manajemen konflik responden yang dipilih dengan melihat urutan skor kelima
gaya manajemen konflik.
Kemudian, jawaban setiap responden untuk setiap gaya manajemen konflik dapat
dibuatkan grafik tinggi rendahnya--tinggi 25%; sedang 50%; dan rendah 25%--berdasarkan skor
survei 339 manajer tengah dan manajer atas lembaga bisnis dan pemerintahan.
Teori Rahim
M.A. Rahim (1983) mengembangkan model gaya manajemen konflik yang tidak jauuh berbeda
dengan model yang kemukakan oleh Thomas dan Kilmann (1974). Klasifikasi gaya manajemen
konflik Rahim disusun berdasarkan dua dimensi: (1) memperhatikan orang lain (concern for
other) pada sumbu horizontal dan (2) memperhatikan diri sendiri (concern for self) lihat figur 22.
(1) Memperhatikan orang lain (concern for other)—Thomas dan Kilmann menggunakan istilah
kerjasama--adalah sampai seberapa tinggi pihak yang terlibat konflik memperhatikan
lawan konfliknya dalam menghadapi situasi konflik.
(2) Memperhatikan diri sendiri (concern for self)—Thomas dan Kilmann menggunakan istilah
keasertifan--adalah sampai seberapa tinggi pihak yang terlibat konflik memperhatikan
dirinya sendiri dalam menghadapi situasi konflik.
Berdasarkan tinggi rendahnya kedua dimensi tersebut, Rahim mengelompokkan lima jenis
gaya manajemen konflik. Berikut adalah kelima jenis gaya manajemen tersebut.
(1) Dominasi (dominating)—Thomas dan Kilmann menggunakan istilah kompetisi. Dalam
gaya manajemen konflik ini, pihak yang terlibat konflik hanya berupaya memenuhi
tujuannya sendiri dan tidak memperhatikan kebutuhan lawan konfliknya.
(2) Integrasi (integrating)--Thomas dan Kilmann menggunakan istilah kolaborasi. Dalam gaya
manajemen konflik ini, pihak yang terlibat konflik berusaha menciptakan resolusi konflik
yang secara maksimal memenuhi tujuan dirinya sendiri dan tujuan lawan konfliknya.
(3) Kompromi (compromising)—Thomas dan Kilmann menggunakan istilah kompromi. Gaya
manajemen konflik ini berada di persimpangan dari kedua dimensi, di mana pengguna
gaya ini berusaha memenuhi sebagian tujuannya dan tujuan lawan konfliknya tanpa
berupaya memaksimalkannya.
(4) Menghindar (avoiding)—Thomas dan Kilmann menggunakan istilah menghindar. Dalam
gaya manajemen konflik ini, pihak yang terlibat konflik menolak untuk berdiskusi
mengenai konflik yang terjadi. Ia menolak untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri dan
kebutuhan lawan konfliknya.
(5) Menurut (obliging)—Thomas dan Kilmann menggunakan istilah mengakomodasi. Dalam
gaya manajemen konflik ini, pihak yang terlibat konflik mengombinasikan perhatiannya
yang tinggi terhadap lawan konfliknya dengan perhatiannya yang rendah terhadap dirinya
sendiri.
M
E
M Dominasi Integrasi
P
E
R
H
A
TI
K
Kompromi
A
N
DI
RI
S
Menghindar Menurut
E
N
DI
RI