Anda di halaman 1dari 9

Dikombis : jurnal Dinamika Ekonomi, Manajemen dan Bisnis

Pascasarjana Saburai
p-ISSN , e-ISSN x
https://doi.org/10.24967/xx.v8i

DAMPAK DISIPLIN KERJA DAN SARANA PRASARANA


TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA INSPEKTORAT
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
THE IMPACT OF WORK DISCIPLINE AND INFRASTRUCTURE ON EMPLOYEE
PERFORMANCE AT THE INSPEKTORAT KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

*Yani Kristyaningrum1, Aprianis2, Yosi Yulia3


Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
Correspondence*:
e-mail: kristyaningrumyani@gmail.com

Abstrak
Disiplin kerja harus ditumbuhkembangkan di dalam organisasi agar tumbuh pula ketertiban dan efisiensi. Tanpa adanya disiplin
yang baik, jangan harap akan dapat diwujudkan adanya sosok pegawai ideal sebagaimana yang diharapkan oleh dan organisasi.
Namun demikian, Fakta yang terjadi dengan disiplin kerja pegawai Inspektorat Kabupaten Lampung Tengah, adalah berkaitan
dengan tingkat ketidakhadiran pegawai yang masih belum maksimal. Masalah lainnya adalah kurangnya pendukung dalam
melaksanakan pekerjaan secara maksimal karena keterbatasan sarana dan prasarana di kantor. Berbagai permasalahandi atas
sangat berdampak pada optimalisasi kinerja pegawai khususnya dan kinerja organisasi pada umumnya, sehingga lemahnya
disiplin kerja dan keterbatasan peralatan utama pendukung aktivitas kerja pegawai inilah yang diyakini menjadi faktor-faktor
penyebabnya. Kinerja pegawai masih belum optimal, hal ini terlihat dari masih ada pekerjaan yang tidak terselesaikan sesuai
dengan target. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak disiplin kerja dan sarana prasarana terhadap kinerja
pegawai. Hipotesis pada penelitian ini adalah ada dampak disiplin kerja dan sarana prasarana baik secara parsial maupun secara
simultan terhadap kinerja pegawai. Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 75 pegawai. Teknik pengumpulan data
meliputi kegiatan observasi, dokumentasi dan angket. Metode analisis data menggunakan pendekatan kuantitatif dengan bantuan
alat statistik SPSS versi 21.0 meliputi perhitungan uji validitas, uji reliabilitas, uji regresi linier sederhana dan berganda, uji t, uji F
dan uji koefisien determinasi. Hasil pengujian hipotesis dampak disiplin terhadap kinerja secara parsial menunjukkan bahwa
disiplin kerja berdampak positif terhadap kinerja dengan kontribusi sebesar 55,2%. Sarana prasarana berdampak positif terhadap
kinerja dengan kontribusi sebesar 38,3%. Pengujian hipotesis secara simultan menunjukkan bahwa disiplin dan sarana prasarana
secara bersama-sama berdampak positif terhadap kinerja dengan kontribusisebesar 58,7%, sedangkan sisanya sebesar 41,3%
merupakan variasi variabel lain di luar penelitian ini.

Kata kunci: disiplin kerja, sarana prasarana, kinerja

Abstract
Work discipline must be cultivated within the organization in order to grow order and efficiency. Without good discipline, do not
expect to be able to realize an ideal employee figure as expected by the organization. However, the fact that happened with the
work discipline of the employees of the Central Lampung Regency Inspectorate, was related to the level of employee absenteeism
which was still not optimal. Another problem is the lack of support in carrying out work optimally due to limited facilities and
infrastructure in the office. The various problems above have an impact on optimizing employee performance in particular and
organizational performance in general, so that weak work discipline and the limitations of the main equipment supporting employee
work activities are believed to be the contributing factors. Employee performance is still not optimal, this can be seen from the
work that is not completed according to the target. The purpose of this study was to determine the impact of work discipline and
infrastructure on employee performance. The hypothesis in this study is that there is an influence of work discipline and
infrastructure either partially or simultaneously on employee performance. The sample used in this study amounted to 75
employees. Data collection techniques include observation, documentation and questionnaires. The data analysis method used
a quantitative approach with the help of SPSS version 21.0 statistical tools including the calculation of thevalidity test, reliability
test, simple and multiple linear regression, t test, F test and coefficient of determination test. The results oftesting the hypothesis
of the impact of discipline on performance partially show that work discipline has a positive impact on performance with a
contribution of 55.2%. Infrastructure has a positive impact on performance with a contribution of 38.3%. Simultaneous hypothesis
testing shows that discipline and infrastructure together have a positive impact on performance with a contribution of 58.7%, while
the remaining 41.3% is a variation of other variables outside of this study.

Keywords: work discipline, infrastructure, performance

229
Dikombis : jurnal Dinamika Ekonomi, Manajemen dan Bisnis
Pascasarjana Saburai
p-ISSN , e-ISSN x
https://doi.org/10.24967/xx.v8i

PENDAHULUAN baik dan lancar. Disiplin kerja dapat


dijadikan sebagai landasan atau dasar
Pegawai merupakan faktor sumber bagi kelancaran proses pembentukan,
daya manusia (SDM) kunci di dalam suatu pemberdayaan dan pengembangan SDM.
organiasi, yang perannya adalah antara Disiplin kerja harus
lain merancang, merumuskan dan ditumbuhkembangkan di dalam organisasi
menjalankan seluruh strategi dalam agar tumbuh pula ketertiban dan efisiensi.
pencapaian tujuan organisasi. Tanpa SDM Tanpa adanya disiplin yang baik, jangan
yang memiliki kecakapan dan keahlian harap akan dapat diwujudkan adanya
maka akan sulit bagi organisasi untuk sosok pegawai ideal sebagaimana yang
mencapai tujuannya secara maksimal. diharapkan oleh dan organisasi. Namun
Apapun bentuk keunggulan yang dimiliki demikian, Fakta yang terjadi dengan
organisasi, tidak akan dapat maksimal disiplin kerja pegawai Inspektorat
kinerjanya tanpa adanya pegawai yang Kabupaten Lampung Tengah, adalah
profesional, berkeahlian, kompeten serta berkaitan dengan tingkat ketidakhadiran
berdedikasi tinggi terhadap pencapaian pegawai sebagaimana dapat dilihat pada
tuuan organisasi. tabel berikut.
Persentase Kehadiran Pegawai Tahun 2021
Kinerja diartikan seagai No. B
persyaratan-persyaratan tertentu yang u Kehadiran
akhirnya secara langsung dapat tercermin l Target Realisasi
a (%) (%)
dari output yang dihasilkan baik yang n
berupa jumlah maupun kualitasnya. Output
1 Januari 100 83
yang dihasilkan dapat berupa fisik maupun
nonfisik yang menyebutnya berupa karya, 2 Februari 100 80

yaitu suatu hasil/pekerjaan baik berupa 3 Maret 100 77


fisik/material maupun nonfisik maupun 4 April 100 79
nonmaterial. 5 Mei 100 83
Peran SDM dalam suatuorganisasi 6 Juni 100 77
pemerintah daerah memiliki kedudukan 7 Juli 100 74
yang penting pada pelaksanaan proses 8 Agustus 100 78
kerja organisasi dan pencapaian tujuan 9 September 100 80
organisasi. Dalam pelaksanaannya, 10 Oktober 100 79
manusia dalam organisasi ini menjadi 11 November 100 75
elemen utama dibandingkan dengan 12 Desember 100 75
sumber daya yang lain. Tanpa adanya
Sumber : Inspektorat Kabupaten Lampung Tengah 2022
sumber daya manusia, sumber daya yang
Tabel di atas menjelaskan bahwa
lain tentunya tidak akan bisa
dalam kurun waktu Tahun Anggaran 2021
dimanfaatkan. kehadiran pegawai Inspekorat Kabupaten
Upaya menciptakan tujuan
Lampung Tengah paling tinggi 83%, dan
organisasi, memerlukan adanya peran
terendah 74%. Berdasarkan fakta ini, maka
organisasi dalam meningkatkan kinerja dapat dikatakan bahwa tingkat disiplin kerja
yang efektif dan efisien, guna mendorong
pegawai masih belum maksimal.
terciptanya sikap dan tindakan yang Upaya pencapaian kinerja juga
profesional dalam menyelesaikan tidak lepas dari pengaruh saranaprasarana
pekerjaan sesuai dengan bidang dan
yang ada. Betapapun hebatnya
tanggung jawab masing-masing. sehingga penguasaan ilmu pengetahuan dan
akan memberikan kontribusi positif bagi
teknologi, tanpa didukung oleh sarana
perkembangan organisasi.
prasarana yang memadai maka hasil yang
Disiplin kerja mempunyai peranan diharapkan tidak dapat dicapai secara
yang sangat besar dan berpengaruh
maksimum. Keberhasilan pegawai dalam
terhadap tingkat efektivitas pekerjaan
kegiatan pekerjaan ditunjang oleh
pegawai karena tanpa adanya motivasi
kerja dari para pegawai niscaya pekerjaan
tersebut tidak akan terlaksana dengan
230
Dikombis : jurnal Dinamika Ekonomi, Manajemen dan Bisnis
Pascasarjana Saburai
p-ISSN , e-ISSN x
https://doi.org/10.24967/xx.v8i

kelengkapan sarana dan prasarana yang TINJAUAN TEORITIS


ada.

Masalah lainnya adalah kurangnya Rivai (2014:44) mengemukakan


pendukung dalam melaksanakanpekerjaan pendapat tentang disiplin kerja sebagai
secara maksimal karena keterbatasan suatu alat yang digunakan para manajer
sarana dan prasarana di kantor. Peralatan untuk berkomunikasi dengan pegawai agar
utama pendukung aktivitas kerja sangat mereka bersedia untuk mengubah suatu
terbatas jumlahnya, sebagaimana perilaku serta sebagai suatu upaya untuk
ditunjukkan oleh data sarana kerja di meningkatkan kesadaran dan kesediaan
Kantor Inspektorat Kabupaten Lampung seseorang mentaati semua peraturan
Tengah berikut ini. organisasi dan norma-norma sosial yang
Berbagai permasalahan di atas berlaku. Disiplin kerja merupakan tindakan
sangat berdampak pada optimalisasi atau perilaku seseorang terhadap
kinerja pegawai khususnya dan kinerja tanggung jawab kegiatan kerjanya. Disiplin
organisasi pada umumnya, sehingga kerja adalah suatu kondisi dalam
lemahnya disiplin kerja dan keterbatasan organisasi dimana para pegawai
peralatan utama pendukung aktivitas kerja menampilkan dirinya masing-masing
pegawai inilah yang diyakini menjadi faktor- sesuai peraturan organisasi dan standar
faktor penyebabnya. Fenomena yang perilaku yang dapat diterima”.
terlihat terkait kinerja pegawai di Pegawai yang melakukan
Inspektorat Kabupaten Lampung Tengah pelanggaran disiplin yang diterapkan di
masih belum optimal, hal ini terlihat dari dalam organisasi patut dkenakan sanksi,
masih ada pekerjaan yang tidak pemberian sanksi terhadap pelanggar
terselesaikan sesuai dengan target. disiplin dilakukan dengan memberikan
Pencapaian Target Kegiatan yang Kurang Maksimal Tahun
2021 peringatan, konsisten, dan impersonal.
N Kegiata Target( Realisas Pemberian peringatan kepada pegawai
o n %) i(%)
yang melanggar disiplin kerja dapat
1 Peningkatan Kapabiltas 100 69,1
dilakukan dengan diberikan surat
APIP peringatan pertama, kedua, dan ketiga.
2 Pelatihan dan Tujuan pemberian peringatan adalah agar
pengembangan 100 79,2
tenaga pemeriksa pegawai yang bersangkutan menyadari
dan aparatur
pengawasan
pelanggaran yang telah dilakukannya.
3 Koordinasi Perjanjian Disamping itu pula surat peringatan
100 3,7
Kerjasama
APIP dan APH
tersebut dapat dijadikan bahan
4 Reviu
pertimbangan dalam memberikan
LAKIP 100 37,6 penilaian konduite pegawai.
Kabupaten
Lampung
Tujuan hukuman disiplin adalah
Tengah untuk memperbaiki dan mendidik Pegawai
Sumber: Inspektorat Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2022
PNS yang melakukan pelanggaran disiplin.
Selama kurun waktu Tahun Karena itu setiap pejabat yang berwenang
Anggaran 2021 terdapat 4 kegiatan yang menghukum sebelum menjatuhkan
tidak terealisisr secara memuaskan di hukuman disiplin harus memeriksa lebih
Inspektorat Kabupaten Lampung Tengah. dahulu PNS yang melakukan pelanggaran
Hal ini terlihat pada data tabel di atas, disiplin. Terhadap PNS yang disangka
pencapaian terendah pada kegiatan melakukan pelanggaran disiplin
Koordinasi Perjanjian Kerjasama APIP diadakan pemeriksaan.
dan APH yang hanya tercapai 3,7%. Tujuan pemeriksaan adalah untuk
Berdasarkan uraian diatas maka mengetahui apakah PNS yang
perlu dilakukan penelitian dengan judul: bersangkutan benar telah melakukan
“Dampak Disiplin Kerja dan Sarana pelanggaran disiplin. Pemeriksaan juga
Prasarana terhadap Kinerja Pegawai bertujuan untuk mengetahui latar belakang
Pada Kantor Inspektorat Kabupaten serta hal-hal yang mendorongpelanggaran
Lampung Tengah ”. disiplin tersebut.
231
Dikombis : jurnal Dinamika Ekonomi, Manajemen dan Bisnis
Pascasarjana Saburai
p-ISSN , e-ISSN x
https://doi.org/10.24967/xx.v8i

Pemeriksaan dilaksanakan sendiri oleh Inventarisasi sarana dan prasarana


pejabat yang berwenang menghukum atau kantor adalah semua kegiatan dan usaha
pejabat lain yang ditunjuk. untuk memperoleh data yang diperlukan
Pelanggaran disiplin itu sendiri mengenai sarana dan prasarana yang
adalah setiap ucapan, tulisan, atau dimiliki atau pencatatan terhadap sarana
perbuatan PNS yang melanggar ketentuan dan prasarana. Gie (2010: 203)
Peraturan Disiplin PNS, baik di dalam menyatakan tujuan inventarisasi sarana
maupun di luar jam kerja.PNS dinyatakan dan prasarana kantor antara lain :
melanggar Peraturan Disiplin apabila a. Agar peralatan tidak mudah hilang.
dengan ucapan, tulisan, dan atau b. Adanya bukti secara tertulis
perbuatannya tersebut secara sah terbukti terhadap kegiatan pengelolaan
melanggar ketentuan mengenai kewajiban barang sehingga dapat
dan atau larangan PP No. 30 Tahun 1980. dipertanggung jawabkan.
Dimaksud dengan ucapan adalah setiap c. Memudahkan dalam pengecekan
kata-kata yang diucapkan dihadapan atau barang.
dapat didengar oleh orang lain seperti d. Memudahkan dalam pengawasan.
dalam rapat, ceramah, diskusi, melalui e. Memudahkan ketika mengadakan
telepon, radio, televisi, rekaman, atau alat kegiatan mutasi atau
komunikasi lainnya. Sedangkan tulisan penghapusan barang.
merupakan pernyataan pikiran dan atau Menurut Gie (2010: 205) Laporan
perasaan secara tertulis baik dalambentuk sarana dan prasarana kantor adalah suatu
tulisan maupun dalam bentuk gambar, kegiatan yang bertujuan untuk melaporkan
karikatur, coretan dan lain-lain yang serupa keadaan sarana dan prasarana kantor,
dengan itu. baik persediaan, mutasi, maupun keadaan
Menurut Kamus Besar Bahasa fisik dari sarana dan prasarana tersebut
Indonesia (KBBI), Sarana adalah segala dalam periode waktu tertentu (triwulan,
sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat semester, atau setahun).
dalam mencapai maksud dan tujuan; alat. Fungsi laporan sarana dan prasarana
Prasarana adalah segala sesuatu yang kantor ialah:
merupakan penunjang utama a. Sebagai bahan pertanggung
terselenggaranya suatu proses (usaha, jawaban.
pembangunan, proyek). Antara sarana dan b. Sebagai pengendali persediaan.
prasarana tidak terlalu jauh berbeda, c. Memberikan informasi tentang
karena keduanya saling berkaitan dantidak persediaan dan mutasi barang.
dapat dipisahkan. Untuk membedakannya, d. Sebagai dasar atau bahan dalam
sarana lebih ditujukan kepada benda- pengambilan keputusan pimpinan.
benda yang bergerak, sedangkan Tersedianya berbagai sarana
prasarana lebih ditujukan untuk benda- prasarana yang baik dan memadai maka
benda yang tidak bergerak. akan memberikan kenyamanan kepada
Pemeliharaan sarana dan pegawai dalam bekerja sehingga
prasarana kantor adalah kegiatan terus- diharapkan dapat meningkatkan semangat
menerus untuk mengusahakan agar dan kegairahan kerjanya untuk
barang atau bahan kantor tetap dalam menyelesaikan tugas yang diberikan
keadaan baik atau siap untuk dipakai. dengan baik, yang pada akhirnya
Tujuan pemeliharaan sarana dan kemampuan kerjanya pun meningkat.
prasarana kantor menurut Mulyasa (2013: Suprihanto (2012:70); mengatakan
80) antara lain : bahwa kinerja merupakan hasil pekerjaan
a. Agar barang tidak mudah rusak karena seorang pegawai selama periode tertentu
hama atau suhu. dibandingkan dengan berbagai
b. Agar barang tidak mudah hilang. kemungkinan, seperti standar,
c. Agar barang tidak kadaluarsa. target/sasaran maupun kriteria yang telah
d. Agar barang tidak mudah susut. ditentukan terlebih dahulu dan telah
e. Agar sarana dan prasarana selalu disepakati bersama.
dalam keadaan bersih.

232
Dikombis : jurnal Dinamika Ekonomi, Manajemen dan Bisnis
Pascasarjana Saburai
p-ISSN , e-ISSN x
https://doi.org/10.24967/xx.v8i

Suprihanto (2012:78) menyatakan berkaitan dengan permasalahan yang


bahwa penilaian kinerja (performance dibahas dalam penelitian ini.
appraisals) merupakan suatu sistem yang 2. Metode dokumentasi
digunakan untuk menilai dan mengetahui Yaitu pengumpulan data yang
sejauh mana pegawai telah melaksanakan bersumber pada bahan bacaan seperti
pekerjaannya masing-masing secara buku, jurnal dan literatur, peraturan
keseluruhan. Secara garis besar, kinerja
perundangan-undangan, catatan serta
dapat dipahami sebagai hasil kerja yang
konten jejaring yang berkaitan dengan
dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi penelitian.
sesuai dengan wewenang dan tanggung 3. Metode Kuesioner / angket.
jawab masing-masing, guna mencapai Yaitu metode pengumpulan data
tujuan organisasi yang bersangkutan dengan menggunakan daftar pernyataan
secara legal, tidak melanggar hukum, dan yang dibagikan pada sampel penelitian
sesuai dengan moral maupun etika. atau responden, untuk memperoleh
Indikator maupun kriteria penilaian informasi tentang hal - hal yang ia ketahui
kinerja pegawai menurut Heijdrachman berkaitan dengan pengukuran variabel
dan Suad Husnan (2014:87), di antaranya: yang diteliti. Penggunaan skala likert
1. Kualitas Kerja. dengan alternatif skor nilai 1 – 5 untuk
2. Kuantitas Kerja.
mengukur sikap, dan pendapat
3. Keandalan
responden. Pendapat yang paling positif
4. Sikap
diberi skor 5 (maksimum), dan pendapat
yang paling negatif diberi angka 1
METODE PENELITIAN
(minimum).
Objek Penelitian ini adalah disiplin Populasi menurut Arikunto
kerja, sarana prasarana serta kinerja (2012:107) merupakan keseluruhan obyek
pegawai di lingkungan Kantor Inspektorat penelitian atau semua elemen yang ada
Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian dalam wilayah penelitian. Dengandemikian
dilakukan dengan mengukur indikator populasi dalam penelitian ini adalah
variabel yang diteliti terhadap sifat subjek seluruh pegawai Inspektorat Kabupaten
penelitian melalui pernyataan-pernyataan Lampung Tengah sebanyak 76 orang.
yang tertuang di dalam bentuk angket. Populasi penelitian untuk tesis ini dipilih
Respon terhadap angket kemudian diolah secara sengaja (purposive population), dan
dan dianalisis melalui alat bantu statistik untuk mendukung penelitian ini penulis
dengan maksud mencari jawaban atas merujuk pendapat Arikunto (2012: 114)
pemasalahan yang dikaji dalam penelitian yang menyatakan apabila dalam suatu
ini. penelitian terhadapsubjek yang kurang dari
Upaya mendapatkan data primer 100, maka populasi dapat diambil 50% atau
dan sekunder ditempuh dengan teknik- keseluruhan populasi sebagai sampel.
teknik sebagai berikut: Berdasarkan pendapat di atas, maka
1. Metode observasi. penulis mengambil seluruh pegawai, yaitu
Yaitu dengan mengadakan sebanyak 75 orang di luar penulis yang
pengamatan langsung terhadap hal – hal juga merupakan bagian dari instansi
yang diteliti, meliputi kondisi faktual, tersebut dengan pertimbangan agar hasil
karakteristik populasi serta hal lain yang penelitian ini tidak bias.

HASIL DAN PEMBAHASAN

233
Dikombis : jurnal Dinamika Ekonomi, Manajemen dan Bisnis
Pascasarjana Saburai
p-ISSN , e-ISSN x
https://doi.org/10.24967/xx.v8i

a. Pengujian Hipotesis Pengaruh Disiplin Square yaitu 0.552 maka dapat


kerja terhadap Kinerja dinyatakan bahwa 55,2% variasi
perubahan variabel terikat (kinerja) mampu
Pengujian pengaruh disiplin kerja dijelaskan oleh variabel bebas (disiplin
secara parsial terhadap kinerja pegawai kerja) sedangkan sisanya 44,8% lagi
Inspektorat Kabupaten Lampung Tengah merupakan perubahan faktor-faktor lain
digunakan uji statistic t (uji t). Apabila nilai yang tidak dibahas pada perhitungan
t hitung lebih besar dari nilai t tabel maka penelitian ini.
variabel disiplin kerja dinyatakan
b. Pengujian Hipotesis Pengaruh Sarana
berpengaruh terhadap kinerja. Tabel
prasarana terhadap Kinerja
berikut ini menunjukkan hasil pengujian
hipotesis secara parsial. Pengujian pengaruh sarana prasarana
secara parsial terhadap kinerja pegawai
Inspektorat Kabupaten Lampung Tengah
melalui uji statistic t (uji t). Jika nilai thitung >
ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Sebaliknya jika nilai thitung< nilai ttabel maka
Ho diterima dan Ha ditolak. Secara parsial
hasil pengujian hipotesis sebagaimana
dmaksud dapat dilihat pada tabel di bawah.
Didasarkan data tabel di atas maka
didapat hasil koefisien arah regresi antara
disiplin kerja terhadap kinerja pegawai
sebesar 0.381 dengan konstanta sebesar
27.325. Oleh karena itu, persamaan
regresinya adalah Y = 27.325+ 0.381X1.hal
ini dapat dijelaskan bahwa disiplin kerja Sumber: Pengolahan Data, 2022
berpengaruh terhadap kinerja artinya Didasarkan pada tabel di atas
apabila skor disiplin kerja naik satu skor maka hasil koefisien arah regresi antara
maka skor kinerja pegawai juga naik sarana prasarana terhadap kinerja
sebesar 0.381 poin. pegawai didapat nilai sebesar 0,298 dan
Nilai thitung untuk disiplin kerja yaitu konstanta sebesar 30,973. Oleh karena itu,
5.355 dengan konstanta 8,992, pada ttabel persamaan regeresinya adalah Y = 30,973
dengan db 75 dan taraf signifikan 0.05 + 0,298X2, bahwa sarana prasarana
didapat nilai 1,66 karena thitung lebih besar berpengaruh positif terhadap kinerja yang
dari ttabel maka Ha diterima. Signifikasi mana apabila skor sarana prasarana naik
variabel disiplin kerja adalah 0,00 yang satu skor maka skor kinerja pegawai juga
berarti probabilitas 0.00, karenaprobabilitas naik sebesar 0,298.
kurang dari 0,05 maka Ha diterima, artinya Nilai thitung untuk sarana prasarana
disiplin kerja memiliki pengaruh pada yaitu sebesar 3,749 dengan konstanta
kinerja pegawai Inspektorat Kabupaten 9,213 pada ttabel dengan db 75 dan taraf
Lampung Tengah. signifikan 0,05 diperoleh 1,66, dengan
Guna menentukan seberapa jauh thitung > ttabel maka Ha diterima. Signifikasi
variabel disiplin kerja mampu menjelaskan variabel sarana prasarana pada tabel B
variabel kinerja melalui nilai nilai koefisien yaitu 0,00, karena probabilitas kurang dari
determinasi (R Square) dapat dilihat pada 0,05 maka Ha diterima. Maka sarana
Tabel di bawah ini. prasarana berpengaruh positif terhadap
kinerja pegawai Inspektorat Kabupaten
Lampung Tengah.
Guna menentukan seberapa jauh
variabel sarana prasarana mampu
Sumber: Pengolahan Data, 2022 mempengaruhi variabel kinerja,
Dari Tabel di atas didapat nilai R

234
Dikombis : jurnal Dinamika Ekonomi, Manajemen dan Bisnis
Pascasarjana Saburai
p-ISSN , e-ISSN x
https://doi.org/10.24967/xx.v8i

terhadap kinerja adalah searah (positif), hal


ditunjukkan nilai koefisien determinasi (R tersebut ditunjukkan pada nilai b2 atau
Square) pada Tabel di bawah. koefisien regresi dalam persamaan regresi
linier berganda yang menunjukkan angka
positif senilai 0,149 yang mengandung arti
bahwa setiap kenaikan disiplin kerja 1
satuan akan diikuti dengan kenaikan kinerja
sebesar 0,149 satuan. Nilai koefisien a
(intercept) adalah sebesar 17.641 yang
Sumber: Pengolahan Data, 2022
mempunyai arti apabila tidak terdapat
disiplin kerja dan sarana prasarana (X1 dan
Dari tabel diatas diketahui bahwa X2 = 0), diperkirakan disiplin kerja sebesar
besarnya R Square yaitu 0.383 dengan 17.641 satuan.
demikian variabel bebas (sarana Pengujian pengaruh disiplin kerja
prasarana) mampu mempengaruhi dan sarana prasarana secara simultan
variabel terikat (kinerja) sebesar 38,3% terhadap kinerja pegawai Inspektorat
sedangkan 61,7 % lagi dijelaskan oleh Kabupaten Lampung Tengah
variabel lain di luar penelitian ini. menggunakan uji F. Jika nilai Fhitung>Ftabel
maka Ho ditolak dan Ha diterima.
c. Pengujian Hipotesis Pengaruh Disiplin Sebaliknya jika nilai Fhitung< nilai Ftabel maka
kerja dan Sarana prasarana terhadap Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil pengujian
Kinerja hipotesis secara Simultan dapat
ditunjukkan oleh tabel di bawah.
Koefisien arah regresi variabel disiplin
kerja dan sarana prasarana terhadap
kinerja pegawai Inspektorat Kabupaten
Lampung Tengah dapat dilihat pada tabel
berikut.

Sumber : Pengolahan Data, 2022

Sumber: Pengolahan Data, 2022


Tabel di atas, dapat dilihat variabel
disiplin kerja dan sarana prasarana secara
Didasarkan pada hasil perhitungan bersama-sama berpengaruh positif
sebagaimana tabel 20 diperoleh nilai terhadap kinerja, sebagaimana dapatdilihat
konstanta (a) sebesar 23.771; kofisien pada nilai Fhitung sebesar 16.380 yang lebih
regresi (b1) sebesar 0,317 dan koefisien besar dari Ftabel yaitu 3,10. Nilai signifikasi
regresi (b2) sebesar 0,149, maka dengan 0.000 yang kurang dari 0,05 menunjukkan
demikian terbentuklah persamaan regresi bahwa secara serempak disiplin kerja dan
linear berganda sebagai berikut: sarana prasarana berpengaruh positif dan
Ŷ = 23,771+0,317X1+0,149X2+e. signifikan terhadap kinerja pegawai
Persamaan regresi linier berganda InspektoratKabupaten Lampung Tengah.
tersebut menunjukkan bahwa arah Guna menentukan sampai sejauh
keterpengaruhan variabel bebas terhadap mana pengaruh variabel disiplin kerja dan
variabel terikat adalah adalah positif sarana prasarana secara bersama-sama
(searah), hal mana diperlihatkan oleh mampu menjelaskan variabel kinerja
koefisien regresi atau nilai b1 dalam ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasi
persamaan regresi tersebut yang (R Square) pada tabel di bawah.
menunjukkan angka positif sebesar 0,317
yang mengandung arti bahwa setiap
kenaikan disiplin kerja 1 satuan akandiikuti
dengan kenaikan kinerja sebesar 0,317
satuan. Pengaruh sarana prasarana Sumber: Pengolahan Data, 2022
235
Dikombis : jurnal Dinamika Ekonomi, Manajemen dan Bisnis
Pascasarjana Saburai
p-ISSN , e-ISSN x
https://doi.org/10.24967/xx.v8i

Dari tabel diatas didapat kelengkapan formasi di kantor demi


nilaiAdjusted R Square kelancaran operasional instansi.Upaya
sebesar 0.587 artinya secara pemenuhan target kehadiran pegawai
bersama-sama variabel bebas secara keseluruhan ini dapat dibarengi
(disiplin kerja dan sarana dengan kebijakan yang mengkaitkan
prasarana) mampu mempengaruhi ketercapaian target dimaksud dengan
variabel terikat (kinerja) sebesar besaran tunjangan atau insentif yang
58,7% sisanya sebesar 41,3% lagi akan diterimapegawai.
dijelaskan faktor-faktor lain yang 2. Hasil kuisioner variabel sarana
tidak diteliti dalam penelitian ini. prasarana, untuk pernyataan yang
paling rendah responnya adalah pada
item nomor 7 tentang jumlah
PENUTUP kendaraan dinas penunjang aktivitas
kerja sudah sesuai kebutuhan. Untuk
Berdasarkan hasil penelitian dan itu pada perencanaan anggaran tahun
pembahasan, maka diperoleh kesimpulan yang akan datang Inspektur dapat
sebagai berikut: mengusulkan anggaran penambahan
1. Disiplin kerja berpengaruh terhadap unit kendaraan dinas baik jenis roda
kinerja pegawai. InspektoratKabupaten empat maupun roda dua. Selain itu
Lampung Tengah. Kontribusi pengaruh penting juga untuk menganggarkan
disiplin kerja terhadap kinerja yaitu biaya maintenance dan rekondisi
sebesar 55,2%. kendaraan dinas, hal ini dimaksudkan
2. Sarana prasarana berpengaruh positif agar peralatan pendukung tersebut
terhadap kinerja pegawai Inspektorat selalu dalam kondisi siap pakai.
Kabupaten Lampung Tengah. 3. Hasil kuisioner variabel kinerja untuk
Kontribusi pengaruh sarana prasarana pernyataan yang paling rendah
terhadap kinerja yaitu sebesar 38,3%. responnya adalah pada item nomor 4
3. Disiplin kerja dan sarana prasarana tentang Hasil kerja yang dicapai
secara bersama-sama berpengaruh pegawai setiap tahun anggaran selalu
positif dan signifikan terhadap kinerja sesuai dengan target sasaran. Oleh
pegawai Inspektorat Kabupaten kareana itu perlu diberlakukan rewards
Lampung Tengah. Kontribusi variabel and punishments system di lingkungan
disiplin kerja dan sarana prasarana Inspektorat Kabupaten Lampung
secara bersama-sama terhadapkinerja Tengah. Di mana bagi pegawai yang
yaitu sebesar 58,7%, sedangkan mampu memenuhi atau melebihi target
pengaruh faktor-faktor lain yang tidak yang telah ditetapkan dapat diberikan
diteliti yaitu sebesar 41,3%. penghargaan, sedangkan sebaliknya
bagi pegawai yang gagal dalam
Berdasarkan data hasil penelitian yang pencapaian target sasaran, makalayak
telah dilakukan melalui kuisioner maka dijatuhkan sanksi yang sepadan.
dapat disampaikan beberapa hal sebagai
berikut.
1. Hasil kuisioner variabel disiplin kerja,
untuk pernyataan yang paling rendah
responnya adalah pada item nomor 5
yaitu kehadiran pegawai di kantor
selalu mencapai target yang
ditetapkan. Oleh karena itu di masa
yang akan datang pelaksanaan
disiplinkerja di lingkungan Inspektorat
Kabupaten Lampung Tengah dapat
terfokus pada pemenuhan kehadiran
pegawai di kantor. Unsur pimpinan
agar dapat memberi himbauan
kepada pegawai tentang pentingnya
236
Dikombis : jurnal Dinamika Ekonomi, Manajemen dan Bisnis
Pascasarjana Saburai
p-ISSN , e-ISSN x
https://doi.org/10.24967/xx.v8i

Produktivitas apa dan Bagaimana.


DAFTAR PUSTAKA Jakarta: Bumi Askara.

Ahiuddin et all. 2021. Pedoman Penulisan Ma'arif Syamsul. Kartika, Lindawati. 2012.
Tesis. Program Studi Magister Manajemen Kinerja Sumber Daya.
Manajemen. Universitas Sang Bumi Manusia. Bogor: IPB Press.
Ruwa Jurai. Bandar Lampung: Saburai
Press. Mangkunegara, Anwar Prabu . 2015.
Evaluasi Kinerja SDM. Jakarta. Eresco
Algifari. 2013. Analisis: Teori dan Kasus
Solusi. Yogyakarta. BPFE.
Arikunto, Suharsimi. 2012. Prosedur Manullang, Asna, Purnamasari, Ai
penelitian. Jakarta. Rineka Cipta. Selvi. 2015. Pengaruh Disiplin Kerja dan
Sarana Prasarana terhadap Kinerja
Budiono. 2018. Pengaruh Disiplin Kerja Pramugolf Pada Rancamaya Golf &
dan Fasilitas kerja terhadap Country Club Bogor. Jurnal Ilmiah
Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Binaniaga. STIE Binaniaga Bogor Vol.
Karya Gemilang Surakarta. Jurnal 11 No. 2 Tahun 2015.
Repository Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Mulyasa, E.. 2013. Manajemen Berbasis
Vol 4 No.2 Tahun 2018 Sekolah. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Davies, .Keith. 2015. Fundamental
Organization Behavior, Diterjemahkan Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun
AgusDharma, Jakarta: Erlangga. 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil
Ekawati, Kiki. 2017. Pengaruh DisiplinKerja
terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Rivai, Veithzal. 2014. Manajemen Sumber
Non Medis di Rumah Sakit Islam Siti Daya Manusia. Jakarta : Rajagrafindo.
Aisyah Madiun. Jurnal Repository. STIK
Bhakti Husada Mulia. Madiun. Vol. 1 No. Sunindhia, Y.W. dan Widiyanti, Nini. 2014.
1 Tahun 2017 Kepemimpinan Dalam Masyarakat
Modern. Jakarta : Rineka Cipta.
Endang R, Sri, Sri Mulyani dan Suyyety.
2013. Modul Memahami Prinsip-prinsip Suprihanto, John. 2012, Manajemen
Penyelenggaraan Administrasi Umum, Sebuah Pengantar. Edisi
Perkantoran. Jakarta: Erlangga Pertama, Cetakan Ketiga, BPFE,
Yogyakarta.
Gie, The Liang. 2013. Administrasi
Perkantoran Modern. Yogyakarta. Widodo, S. E. .2015. Manajemen
Liberty. Pengembangan Sumber DayaManusia.
Yogyakarta: Pusaka Pelajar.
Hasibuan, Malayu. 2015. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta. PT Wirawan. 2012. Evaluasi Kinerja Sumber
Bumi Aksara. Daya Manusia. Teori, Aplikasi, dan
Penelitian. Salemba Empat. Jakarta
Heidjrachman, Ranupandojo Suad Husnan
. 2014. Manajemen Personalia, Edisi
.
Keempat, Cetakan Kelima ,
Yogyakarta:
BPFE UGM.

Muchdarsyah, Sinungan. 2013.

237

Anda mungkin juga menyukai