Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia merupakan hal terpenting yang dimiliki suatu organisasi,

salah satu implikasinya adalah bahwa investasi terpenting yang dilakukan oleh suatu

organisasi adalah di bidang sumber daya manusia. Oleh karena itu, agar sebuah

organisasi dapat mencapai kinerja yang maksimal diperlukan perlakuan yang adil dan

memuaskan pada sumber daya manusia yang bekerja pada organisasi tersebut.

Lewa dan Subowo,2005 menyatakan bahwa kinerja karyawan merupakan hasil

kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas- tugas yang dibebankan

kepadanya. Kinerja karyawan meliputi kualitas dan kuantitas output serta keandalan

dalam bekerja. Karyawan dapat bekerja dengan baik bila memiliki kinerja yang tinggi

sehingga dapat menghasilkan kerja yang baik pula. Dengan adanya kinerja yang tinggi

yang dimiliki karyawan, diharapkan tujuan organisasi dapat tercapai. Sebaliknya, tujuan

organisasi susah atau bahkan tidak dapat tercapai bila karyawannya bekerja tidak

memiliki kinerja yang baik sehingga tidak dapat menghasilkan kerja yang baik pula.

Dalam suatu organisasi atau perusahaan, kepemimpinan merupakan salah satu

faktor penting. DuBrin (2005:3) mengemukakan bahwa kepemimpinan itu adalah upaya

mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi untuk mencapai tujuan, cara

mempengaruhi orang dengan petunjuk atau perintah, tindakan yang menyebabkan orang

lain bertindak atau merespons dan menimbulkan perubahan positif, kekuatan dinamis

penting yang memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dalam rangka mencapai

tujuan, kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri dan dukungan diantara

bawahan agar tujuan organisasional dapat tercapai.


Motivasi atau dorongan kerja karyawan adalah kemauan kerja karyawan yang

timbulnya karena adanya dorongan dari dalam pribadi karyawan yang bersangkutan

sebagai hasil integrasi keseluruhan dari pada kebutuhan pribadi, pengaruh lingkungan

fisik dan pengaruh lingkungan sosial dimana kekuatannya tergantung dari pada proses

pengintegrasian tersebut

Objek penelitian ini adalah PT. Daya Anugerah Semesta Cargo Semarang yang

dikenal sebagai PT. DAS Cargo didirikan pada bulan juni 1990 di Surabaya,Indonesia.

Dengan adanya krisis ekonomi diawal tahun 1990. PT. Das Cargo memperluas

jaringannya di lima kota strategis di Pulau Jawa dan Bali. Berawal sebagai airfreight

forwader, PT. Das Cargo sekarang menyediakan layanan di setiap aspek bisnis

transportasi. PT. DAS Cargo melayani dalam bidang jasa perantara pengiriman barang

seperti barang elektronik, mebel, beras, tepung terigu, sparepart tv dan lain-lain ke

dalam maupun ke luar negeri. Menarik untuk diteliti karena perusahaan ini masih dapat

mempertahankan kelangsungan hidup (survive) ditengah persaingan dengan perusahaan

yang melayani jasa perantara pengiriman barang ke dalam maupun ke luar negeri yang

penuh dengan ketidakpastian mengenai resiko di masa datang dan resiko yang akan

terjadi nantinya.

Dari data absensi dapat dilihat bahwa jumlah absensi karyawan di PT. Daya

Anugerah Semesta Semarang masih dirasa terlalu banyak, terdapat beberapa karyawan

yang tidak masuk kerja tanpa keterangan dan ada juga yang cuti kerja. Adanya fluktuasi

kenaikan dan penurunan presentase absensi, dibulan tertentu persentase absensi diatas

10%. Hal ini menunjukan bahwa tingkat absensi yang cukup tinggi dan belum lagi

masih ditambah dengan karyawan yang terlambat bekerja. Berikut adalah absensi

karyawan dalam delapan bulan terakhir tahun 2016.


Karyawan Karyawan Total Presentase
No. BULAN masuk absen karyawan %
1 MEI 28 2 30 6,67

2 JUNI 27 3 30 10,00

3 JULI 28 2 30 6,67

4 AGUSTUS 26 4 30 13,33

5 SEPTEMBER 29 1 30 3,33

6 OKTOBER 28 2 30 6,67

7 NOVEMBER 27 3 30 10

8 DESEMBER 28 2 30 6,67

Ketidak hadiran atau keterlambatan karyawan dalam bekerja dapat

menyebabkan kinerja menurun. Hal ini dapat dijelaskan, bahwa jika karyawan tidak

hadir atau terlambat dalam bekerja maka tugas yang dibebankan kepadanya akan

terbengkalai atau tidak selesai sesuai yang diharapkan. Hal ini akan menimbulkan

ketidak efektifan dan ketidak efisienan seseorang dalam bekerja dan lebih jauh lagi

dapat menurunkan kinerja. Dalam jangka panjang hal ini dapat berdampak pada kinerja

perusahaan.

Berbagai usaha telah dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan kinerja

karyawan diantaranya menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan pemberian


sanksi terhadap karyawan yang mangkir atau tanpa alasan tidak masuk kerja. Namun hal

ini belum sepenuhnya meningkatkan kinerja karyawan, hal ini membuktikan bahwa

tingkat kedisiplinan karyawan yang masih rendah, tanggung jawab terhadap pekerjaan

yang kurang baik, dan sebagainya. Dan karyawan dituntut untuk memberikan kinerja

yang optimal bagi perusahaan. Karyawan merupakan sumber daya yang menentukan

keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sedangkan kinerja karyawan

merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang

dibebankan kepadanya. Kinerja karyawan meliputi kualitas dan kuantitas output serta

keandalan dalam bekerja.

Berdasarkan berbagai uraian dan permasalahan di atas, maka penelitian ini

untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja

karyawan pada PT. Daya Anugerah Semesta Semarang. Variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kepemimpinan, motivasi kerja dan kinerja karyawan. Diharapkan

dengan dilakukan penelitian ini akan diperoleh konsep mengenai pengaruh

kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Daya Anugerah

Semesta Semarang.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada PT. Daya

Anugerah Semesta Semarang ?

2. Seberapa besar pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Daya

Anugerah Semesta Semarang ?

3. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja

karyawan pada PT. Daya Anugerah Semesta Semarang ?


1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mendiskripsikan dan menganalisis pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja

karyawan pada PT. Daya Anugerah Semesta Semarang.

2. Mendiskripsikan dan menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja

karyawan pada PT. Daya Anugerah Semesta Semarang.

3. Mendiskripsikan dan menganalisis pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja

terhadap kinerja karyawan pada PT. Daya Anugerah Semesta Semarang.

1.4 Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yakni:

1. Bagi Pembaca

Merupakan bahan informasi tentang kepemimpinan dan motivasi kerja serta

pengaruhnya terhadap kinerja karyawan.

2. Bagi Perusahaan

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wacana yang positif bagi

pimpinan untuk meningkatkan kepemimpinan dan meningkatkan motivasi kerja

serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif sehingga dapat meningkatkan

kinerja karyawan.

b. Memberi dorongan untuk motivasi bagi para karyawan untuk lebih baik dan

menjaga atau meningkatkan kinerja yang nantinya berguna bagi perusahaan.


BAB II

DESKRIPSI TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

2.1 Pengertian Kinerja

Istilah kinerja berasal dari kata Job performance atau performance yang berarti

prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang

(Mangkunegara,2008:67). Biasanya orang yang kinerjanya tinggi disebut orang yang

produktif dan sebaliknya orang yang tingkat kinerjanya tidak mencapai standar

dikatakan sebagai orang yang tidak produktif atau berperforma rendah.

Berdasarkan pengertian kinerja dari beberapa pendapat ahli di atas dapat

ditafsirkan bahwa kinerja karyawan erat kaitannya dengan hasil pekerjaan seseorang

dalam suatu organisasi atau perusahaan. Hasil dari pekerjaan tersebut dapat menyangkut

kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu.

2.2 Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan salah satu dimensi kompetensi yang sangat

menentukan terhadap kinerja atau keberhasilan organisasi.Esensi pokok kepemimpinan

adalah cara untuk memengaruhi orang lain agar menjadi efektif tentu setiap orang bisa

berbeda dalam melakukan. Kepemimpinan merupakan seni, karena pendekatan setiap

orang dalam memimpin orang dapat berbeda tergantung karakteristik pemimpin,

karakteristik tugas maupun karakteristik orang yang dipimpinnya. Armstrong (2003)

menyatakan kepemimpinan adalah proses memberi inspirasi kepada semua karyawan

agar bekerja sebaik-baiknya untuk mencapai hasil yang diharapkan. Kepemimpinan

adalah cara mengajak karyawan agar bertindak benar, mencapai komitmen dan

memotivasi mereka untuk mencapai tujuan bersama (Sudarmanto,2009:133).


Berdasarkan pengertian kepemimpinan dari beberapa pendapat ahli diatas, dapat

disimpulkan bahwa kepemimpinan erat kaitannya dengan kemampuan seseorang untuk

dapat mempengaruhi orang lain agar bekerja sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

2.3 Pengertian Motivasi

Untuk mempermudah pemahaman motivasi kerja, dibawah ini dikemukakan

pengertian motif, motivasi dan motivasi kerja. Abraham Sperling (1987:183)

mengemukakan bahwa “Motive is defined as a tendency to activity, started by a drive

and ended by an adjustment. The adjustment is said to satisfy the motive”. (Motif

didefinisikan sebagai suatu kecenderungan untuk beraktivitas, dimulai dari dorongan

dalam diri (drive) dan diakhiri dengan penyesuaian diri. Penyesuaian diri dikatakan

untuk memuasakan motif).

Berdasarkan pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa motif merupakan

suatu dorongan kebutuhan dalam diri pegawai yang perlu dipenuhi agar pegawai

tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya, sedangkan motivasi adalah

kondisi yang menggerakkan pegawai agar mampu mencapai tujuan dari motifnya.

2.4 Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir merupakan gambaran secara skematis tentang arah penelitian

yang dilakukan.. Di dalam suatu perusahaan, kinerja merupakan hal yang terpenting.

Setiap karyawan dituntut untuk dapat menampilkan kinerja yang baik dan memberikan

kontribusi yang maksimal. Kinerja dipengaruhi oleh kondisi input dan proses sumber

daya manusia sebagai faktor pendukung dalam menjalankan tugas. Kinerja merupakan

hasil dari suatu proses bekerja.


Dalam hal ini, motivasi mempunyai pengaruh yang besar terhadap kinerja

karyawan, karena keinginan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang lebih baik harus

dikerjakan dengan penuh rasa tanggung jawab serta adanya minat dan daya pendorong

untuk bekerja dengan baik, dari dalam diri individu maupun dari organisasi. Motivasi

merupakan dorongan atau semangat yang membuat seseorang mempunyai tujuan dan

ukuran standar yang akan dicapai.

Namun hal tersebut perlu didukung dengan adanya sikap kepemimpinan yang

dapat mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama dengan baik guna mencapai tujuan

tertentu yang diinginkan. Kepemimpinan dan motivasi saling terkait dalam

mempengaruhi kinerja karyawan di dalam suatu perusahaan.

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi, menggerakkan, mengarahkan,

mendorong, dan mengajak orang lain untuk bekerja sama dan mau bekerja secara

produktif guna pencapaian tujuan tertentu.

Anda mungkin juga menyukai