Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen sumber daya adalah suatu ilmu atau cara bagaimana

mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki

oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara

maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama Perusahaan, karyawan

dan masyarakat menjadi maksimal. Sumber Daya Manusia (SDM) dalam PT.

Reski Laifasto merupakan asset yang paling berharga, sehingga perlu

dikelola secara baik dan profesional agar dapat tercipta keseimbangan antara

kebutuhan sumber daya manusia dengan tuntutan pencapaian tujuan PT.

Reski Laifasto. Untuk mendapatkan tuntutan tersebut, maka di dalam

organisasi tersebut harus memiliki sumber daya yang sesuai. Karena untuk

mencapai kesuksesan organisasi Perusahaan dapat dilihat dari kinerja yang

dihasilkan karyawan.

PT. Reski Laifasto merupakan Perusahaan yang bergerak di bidang

pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran sediaan

barang farmasi (Cosumer Goods) PT. Reski Laifasto tersebar juga di

beberapa daerah Sulawesi yaitu, Gorontalo, Wonomulyo, Kolaka, Bau-Bau,

Palu, Pare-Pare, Kendari, Manado, Bone, Palopo. PT. Reski Laifasto memiliki

visi dan misi “Semakin selangkah lebih maju, selalu selangkah lebih hebat,

senantiasa selangkah lebih ekspansif yang ujung-ujungnya 10 langkah lebih

credible. Menjadi Distributor Consumer Goods (FMCG) dan farmasi (PBF)

1
2

tersebar di seantero pulau Sulawesi dalam 6 provinsi”. Mengembangkan

bisnis dengan skala nasional dengan dukungan finansial yang kuat, SDM

yang handal, manajemen yang profesional dan komitmen yang tinggi sebagai

distributor yang menawarkan produk dan layanan terbaik ke seluruh

costumer. Pada masa sekarang ini banyak distributor yang terus

meningkatkan kinerjanya salah satunya PT. Reski Laifasto, semua produk

telah memenuhi pengujian dari BPOM sehingga telah memenuhi aturan edar

jual.

Kinerja menurut Retnowulan (2017) adalah hasil kerja seseorang yang

menggambarkan kualitas dan kuantitas atas kerja yang telah dilakukan. Ada

beberapa macam faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan salah

satunya adalah stress kerja. Menurut Siagian (2018) stress merupakan

kondisi ketegangan yang berpengaruh terhadap emosi, jalan pikiran dan

kondisi fisik seseorang. Menurut Ajayi (2018) stress berkontribusi terhadap

penurunan kinerja karyawan, serta membuat kualitas kerja menjadi buruk.

Dalam hal ini, kinerja karyawan menjadi faktor penting bagi kelangsungan

bisnis perusahaan. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan atau

memaksimalkan kinerja karyawan pada suatu perusahaan yaitu memberikan

bonus, pemberian bonus tidak boleh dilupakan sebab itu menjadi salah satu

bentuk apresiasi perusahaan yang diberikan kepada karyawan atas

pencapaian target yang telah ditentukan.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti terjadinya stress kerja ada dua

aspek yaitu kelelahan emosional karyawan yang dapat mempengaruhi


3

pekerjaannya. Banyak cara orang mengatasi kelelahan ini dengan melalui

dirinya sendiri, bisa juga melibatkan orang lain, maupun mengurangi

keterlibatannya terhadap persoalan-persoalan yang ada. Yang kedua yaitu

perasaan adanya ketidakmampuan karyawan dalam menyelesaikan

pekerjaannya yang tentunya mempengaruhi turunnya motivasi yang pada

akhirnya mengakibatkan kualitas kerja karyawan menurun hingga mengalami

kegagalan. Stress kerja dapat dirasakan oleh setiap karyawan dalam

perusahaan akibat ketidaksesuaian harapan dengan kenyataan.

Terkadang dalam perusahaan mengalami hambatan dalam mengelola

sumber daya manusia. Hambatan tersebut bisa muncul dari dalam

lingkungan kerja maupun dari diri karyawan seperti penurunan kinerja yang

akan berdampak pada hasil kerja karyawan. Faktor yang mempengaruhi

terjadinya resiko penurunan kinerja salah satunya adalah beban kerja.

tuntutan tugas yang banyak juga dapat dikatakan pemicu stress yang

dirasakan oleh karyawan. Adanya beban kerja yang berlebihan pada

karyawan merasa tidak nyaman. Beban kerja merupakan suatu kondisi yang

dirasakan karyawan yang berada diluar kemampuan untuk melakukan

pekerjaannya. Apabila seorang karyawan mampu menyelesaikan dan

menyesuaikan diri terhadap sejumlah tugas yang diberikan, maka hal

tersebut tidak menjadi suatu beban kerja. Namun jika karyawan tidak berhasil

maka tugas dan kegiatan tersebut menjadi suatu beban kerja. Dampak yang

diakibatkan dari beban kerja secara tidak langsung mengganggu kinerja dan

akan berpengaruh pada sumber daya manusia perusahaan tersebut.


4

Setiap perusahaan memerlukan kinerja yang tinggi dan kemampuan

kerja untuk mencapai suatu hasil atau tingkat keberhasilan dalam

melaksanakan, menjalankan dan melakukan suatu kegiatan dan

menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawab dan dengan hasil

seperti yang diharapkan dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan.

Selain stress kerja dan beban kerja, faktor yang mempengaruhi kinerja

karyawan adalah lingkungan kerja. Lingkungan kerja menurut Affandi (2016)

adalah sesuatu yang ada dilingkungan para pekerja yang dapat

mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas seperti fasilitas kerja, dan

kebersihan tempat kerja. Lingkungan kerja yang tidak kondusif akan

membuat karyawan merasa tidak nyaman dalam bekerja sehingga akan

mempengaruhi kinerja karyawan. Akan tetapi lingkungan kerja pada PT.

Reski Laifasto sudah sangat kondusif dan sangat memadai, sehingga setiap

karyawan merasa nyaman dalam melakukan aktifitas kerjanya.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Stres Kerja, dan Beban

Kerja terhadap Kinerja Karyawan dengan Lingkungan Kerja Sebagai

Variabel Moderasi (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Reski Laifasto)”.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah stres kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT.

Reski Laifasto?

2. Apakah beban kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT.

Reski Laifasto?
5

3. Apakah stres kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan dengan

lingkungan kerja sebagai variabel moderasi pada PT. Reski Laifasto?

4. Apakah beban kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan dengan

lingkungan kerja sebagai variabel moderasi pada PT. Reski Laifasto?

C. Tujuan Penelian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang

hendak dicapai adalah :

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh stres kerja terhadap

kinerja karyawan pada PT. Reski Laifasto.

2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh beban kerja terhadap

kinerja karyawan pada PT. Reski Laifasto.

3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh stres kerja terhadap

kinerja karyawan dengan lingkungan kerja sebagai variabel moderasi

pada PT. Reski Laifasto.

4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh beban kerja terhadap

kinerja karyawan dengan lingkungan kerja sebagai variabel moderasi

pada PT. Reski Laifasto.

D. Kegunaan Penelitian

1. Bagi Akademis

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penelitian lebih

lanjut untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta menjadi

referensi bahan penelitian selanjutnya.


6

2. Bagi Perusahaan

Memberikan masukan bagi Perusahaan yang berupa informasi-

informasi tentang upaya yang tepat dalam mengurangi tingkat stres

kerja, beban kerja dan upaya peningkatan kinerja karyawan.

3. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan keilmuan

yang berkaitan dengan pengaruh stres kerja dan beban kerja terhadap

kinerja karyawan dan sebagai referensi dalam bidang manajemen

sumber daya manusia khususnya bagi penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai