Anda di halaman 1dari 54

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengembangan sumber daya manusia adalah suatu proses peningkatan

kualitas atau kemampuan manusia dalam rangka mencapai suatu tujuan

pembangunan bangsa, yang meliputi perencanaan, pengembangan dan

pengelolaan sumber daya manusia (Notoadmojo, 2003), karena itu setiap

organisasi dituntut lebih proaktif dalam meningkatkan kualitas anggotanya

dan menstimulasi mereka agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik

sesuai dengan bidangnya masing-masing. Era globalisasi saat ini

kebutuhan akan sumber daya manusia yang tangguh mutlak diperlukan

dan mereka sanggup dalam beradaptasi dengan cepat pada setiap

perubahan yang terjadi serta sanggup bekerja dengan cara-cara baru

melalui kecakapan dan tugas-tugasnya agar kinerja mereka dapat

ditingkatkan. Oleh karena itu upaya-upaya agara kinerja pegawai

merupakan tantangan yang paling serius, karena keberhasilan untuk

mencapai tujuan dan kelangsungan hidup oraganisasi atau perusahaan

tergantung pada kualitas kinerja sumber daya manusia yang ada

didalamnya. Pengembang kemampuan sumber daya manusia dilakukan

secara simultan dan berkesinambungan dalam upaya mengoptimalkan

kinerja pegawai. Untuk mencapai hal tersebut tentunya diperlukan strategi

yang tepat dan yang berkaitan dengan MSDM sesuai dengan tujuan yang

1
ingin dicapai. Setiap organisasi pada umumnya mengharapkan pegawai

nya mampu

2
3

melaksanakan tugasnya dengan efektif, efisien, produktif dan

professional. Semua ini bertujuan agar organisasi memiliki sumber daya

manusia yang berkualitas dan sekaligus memiliki daya saing yang tinggi.

Sehingga nantinya akan menghasilkan kualitas kerja yang sesuai harapan

perusahaan. Penempatan pegawai diharapkan dapat memberikan

kontribusi yang memadai bagi organisasi disamping merupakan upaya

pengembangan kompetensi sumberdaya manusia dalam organisasi

Ketepatan menempatkan para pegawai pada posisi yang tepat

merupakan salah satu faktor paling penting dalam usaha membangkitkan

motivasi pada suatu lingkungan kerja, bertujuan untung mendorong

semangat kerja agar mau bekerja keras dengan memberikan semua

kemampuan dan keterampilan demi mewujudkan suatu organisasi.

Disamping itu tujuan penempatan pegawai ini adalah menempatkan orang

yang tepat dan jabatan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya,

dengan penempatan yang tepat merupakan cara untuk mengoptimalkan

kemampuan, keterampilan menuju prestasi kerja bagi pegawai itu sendiri.

Sesorang akan bekerja dengan penuh semangat apabila didorong kemauan

dan kemampuannya yang memadai. Mempunyai kemauan saja tidak

cukup, Karena jika seseorang hanya dibekali dengan kemauan, sedangkan

kemampuannya untuk melaksanakan tugas sesuai bidangnya tidak ada, hal

ini juga akan berpengaruh pada proses kerja dan hasil kerja, apabila

dipaksakan maka yang yang timbul adalah kebosanan dan keputusasaan.

Menyikapi hal tersebut perlu dilakukan evaluasi terhadap penempatan


4

sumber daya manusia terhadap bidang yang diembannya. Dengan

perkembangan teknologi yang begitu pesat, menyebabkan bertambahnya

beban kerja yang harus diselesaikan oleh pegawai. Para pegawai yang

sudah ditempatkan dituntut untuk dapat bekerja lebih maksimal dan

mampu menyelesaikannya dengan batas waktu yang telah ditentukan.

Beban kerja yang berlebihan dapat menyebabkan benturan-benturan atau

tekanan-tekanan yang terjadi pada dirinya yang dapat menimbulkan stress

bagi pegawai. Pemberian beban kerja yang baik dapat memberikan

kejelasan bagi para pegawai untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan

baik sesuai dengan beban kerja yang menjadi tanggung jawab pegawai

serta mencegah kemungkinan tumpang tindih pekerjaan, pemborosan dan

saling melempar tanggung jawab bila mana terjadi kesalahan dan

kesulitan. Sehingga dapat berdampak bagi kelangsungan dan

perkembangan organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuan. Setiap

organisasi selalu berupaya agar pegawai yang terlibat dalam kegiatan

organisasi dapat memberikan prestasi kerja setinggi mungkin. Dengan

pemberian beban kerja yang baik, maka prestasi para pegawai pun akan

meningkat, dengan begitu pula suatu organisasi akan dapat mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

PT Marga Sentosa Jaya merupakan suatu perusahan bisnis ritel berbasis

menengah kebawah. Merupakan Pusat perbelanjaan yang terlengkap,

termurah dan terpercaya. PT Marga Sentosa Jaya (Nikimura Home

Market) merupakan satu-satunya toko kebutuhan rumah tangga yang


5

lengkap dan murah di kota Blitar. PT Marga Sentosa Jaya menawarkan

berbagai macam bentuk pembayaran, termasuk bisa kredit. Alternatif yang

baik untuk keluarga yang ingin melengkapi kebutuhan rumah tangga.

Jenis-jenis barang yang di perjualkan pun berbagai macam, mulai dari

gerabah (piring, gelas, plastik, alat masak, dll), furniture (mulai dari sofa,

matras, meja makan, lemari pakaian, dll), hingga elektronik (televisi, ac,

lemari es, kipas angin, dll). PT Marga Sentosa Jaya Tempat belanja grosir

yang lengkap, pecah belah dan lain lain, bisa beli 1 barang juga dengan

harga grosir. Ada promo macam macam pada tiap bulannya.

Kinerja pegawai pada PT Marga Sentosa Jaya menurut pengamatan

penulis masih belum optimal dan kurang baik hal ini karena adanya

beberapa pegawi yang belum bisa menyelesaikan beban kerja dengan baik

dan benar, belum baiknya kinerja pegawai ini kemungkinan disebabkan

penempatan pegawai yang kurang baik atau tidak sesuai prosedur-prosedur

yang ada. Selain itu juga pekerjaan yang begitu banyak yang dikerjakan

oleh pegawai tersebut sehingga menimbulkan beban kerja dan ini

berdampak pada kinerja pegawai yang kurang baik dalam tugas yang

mereka input. Hal inilah yang menarik penulis meneliti tentang apakah ada

pengaruh penempatan dan beban kerja terhadap kinerja pegawai di PT

Marga Sentosa Jaya. Berdasarkan data yang dimiliki dari PT Marga

Sentosa Jaya dengan jumlah pegawai 67 karyawan. Berdasarkan uraian

diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul

“PENGARUH PENEMPATAN KERJA DAN BEBAN KERJA


6

TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT MARGA SENTOSA

JAYA BLITAR”.

B. Permasalahan

Karyawan di PT Marga sentosa Jaya sering mengalami kendala dalam

menyelesaikan tugas yang ditanggung di karenakan kurang tepatnya

penempatan kerja dan banyaknya beban kerja yang berupa nota pembelian,

pembayaran invoice, memeriksa barang yang telah datang, sehingga

karyawan sulit untuk menyelesaikan tugas diwaktu yang telah ditentukan.

Dalam melaksanakan pekerjaannya karyawan harus bekerja melebihi jam

kerjanya, yang seharusnya bekerja delapan jam menjadi lebih dari itu dan

beberapa tugas harus menumpuk untuk beberapa waktu, terlebih ada

beberapa karyawan harus mengerjakan tugas diluar jobdesk dan skill

sehingga karyawan merasa terbebani. Adapun karyawan bagian admin

sosial media, tetapi dipindah posisikan sebagai admin pajak, dan juga

admin sosial media yang diberi tugas mendekor ruangan untuk suatu event

perusahaan, sehingga karyawan tersebut mengalami kesulitan dalam

mengerjakan tugasnya, salahnya penempatan karyawan itu menyebabkan

karyawan bingung harus melakukan pekerjaannya sehingga berpengaruh

pada kinerja yang dihasilkan.


7

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka penulis dapat

mengidintifikasikan rumusan masalah dalam penelitian ini, adalah:

Rumusan masalah

1. Apakah penempatan pegawai berpengaruh terhadap kinerja pegawai PT

Marga Sentosa Jaya?

2. Apakah beban kerja berpengaruh pada kinerja pegawai PT Marga

Sentosa Jaya?

3. Apakah penempatan dan beban kerja berpengaruh terhadap kinerja

pegawai di PT Marga Sentosa Jaya?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitiannya sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh penempatan pegawai terhadap kinerja

pegawai PT Marga Sentosa Jaya

2. Untuk mengetahui pengaruh beban kerja pegwai terhadap kinerja

pegawai PT Marga Sentosa Jaya

3. Untuk mengetahui pengaruh penempatan dan beban kerja terhadap

kinerja para pegawai di PT Marga Sentosa Jaya

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan:

1. Bagi Penulis
8

Penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan

sebagai bekal dalam menerapkan ilmu yang telah diperoleh dibangku

kuliah dalam dunia kerja yang sesungguhnya.

2. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran pada PT Marga

Sentosa Jaya Blitar

3. Bagi Almamater

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan

referensi bacaan bagi semua pihak yang membutuhkan.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan mulai 01 Februari – 01 Juni 2022 di PT Marga

Sentosa Jaya yang beralamatkan di Jl. Tanjung No 119 RT 001 RW 002

Pakunden, Sukorejo Kota Blitar Jawa Timur.

B. Jenis Penelitian

Peneliti menggunakan metode peneliti lapangan (field research)

dengan cara survei. Menurut Bambang dan Lina (2010:143) metode ini

suatu penelitian kuantitatif dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan

terstruktur dan sistematis yang sama diberikan kepada banyak orang,

setelahnya seluruh jawaban yang diperoleh dicatat, diolah, dan dianalisi.

Pertanyaan terstruktur atau sistematis tersebut dikenal dengan istilah

kuesioner.

C. Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan indikator sebagai tolak

ukur dan menguji data responden adapun indikator dari masing-masing

variabel sebagai berikut:

1. Penempatan Kerja

Penempatan merupakan proses penugasan/ pengisian jabatan atau

penugasan kembali pegawai pada tugas/ jabatan baru

9
10

atau jabatan yang berbeda. (Marihot T. E. Hariandja (2005 : 156)). Peneliti

mengambil beberapa dimensi penempatan pegawai dari I Komang Ardana

(2012, hlm. 83-85), yaitu:

a. Latar Belakang Pendidikan

b. Pengalaman Kerja

c. Status Perkawinan

d. Faktor Umur

e. Faktor Jenis Kelamin

2. Beban Kerja

Menurut Irwandy (2007), Beban kerja adalah frekuensi kegiatan rata-rata

dari masing-masing pekerjaan dalam jangka waktu tertentu, untuk mencapai

tujuan perusahaan dapat diukur dengan indikator berikut:

a. Perbaikan yang terus menerus dalam bekerja

b. Peningkatan mutu hasil kerja

c. Peningkatan mutu hasil kerja

d. Pemahaman substansi dasar tentang bekerja

e. Etos kerja

f. Perilaku ketika bekerja

g. Menyelesaikan tugas yang menantang

h. Kondisi fisik tempat bekerja, dan sikap terhadap waktu

3. Kinerja Pegawai

Kinerja pegawai adalah hasil kerja yang telah dilakukan oleh seorang

pegawai dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan wewenang dan


11

tanggung jawab masing-masing, dalam upaya mencapai tujuan organisasi

yang bersangkutan yang diukur dari indikator sebagai berikut:

a. Kualitas

b. Kuantitas

c. Ketepatan Waktu

d. Efektivitas

e. Kemandirian

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Umar (2008), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas objek / subjek mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai

kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Penelitian

dapat dilakukan dengan meneliti sebagian dari populasi (sampel),

diharapkan hasil yang akan diperoleh dapat mewakili sifat atau karakteristik

populasi yang bersangkutan. Populasi yang dimaksud disini adalah

karyawan PT. Marga Sentosa Jaya yang didalamnya mempunyai 67

karyawan.

2. Sampel

Menurut (sugiyono, 2010) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan

peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,

misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Dalam penelitian ini
12

menggunakan sampel jenuh yang artinya semua populasi dijadikan sebagai

sampel sebanyak 67 kayawan PT Marga Sentosa Jaya.

E. Metode Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2012:401) teknik pengumpulan data merupakan

langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari

penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan

data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar

data yang ditetapkan. Dalam penelitian ini ada beberapa metode

pengumpulan data diantaranya:

1. Wawancara

Menurut Patton (2009:131), dalam proses wawancara dengan

menggunakan pedoman umum wawancara, interview dilengkapi dengan

pedoman wawancara yang sangat umum. Penulis mengajukan pertanyaan

dengan sistem tatap muka dengan karyawan PT Marga Sentosa Jaya,

sehingga penulis dapat memperolah jawaban lebih tepat dan lebih banyak.

2. Angket/ Kuisioner

Menurut Sugiyono (2011:199-203) Angket adalah teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Penulis menyebar

pertanyaan melalui google form dimana pertanyaan tersebut akan ditanggapi

oleh reponden yang merupakan karyawan PT Marga Sentosa Jaya.


13

B. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah analisis regresi linier

berganda, analisis regresi linier berganda ini dipilih karena variabel terikat

dipengaruhi oleh lebih dari satu variabel bebas atau variabel penjelas.

Metode ini digunakan untuk memecahkan perumusan masalah yang telah

ditentukan sebelumnya.

1. Statistik Deskriptif

Muchson (2017:6) statistik deskriptif dapat memberi informasi mengenai

ukuran pemusatan data, ukuran penyebaran data, kecenderungan suatu

gugus, dan ukuran letak. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk

memberikan gambaran mengenai distribusi dan perilaku data sampel

penelitian dengan melihat nilai minimum, nilai maximum, rata – rata

(mean), dan standar deviasi dari masing-masing variabel independen dan

variabel dependen.

2. Uji Instrumen

Untuk mengetahui data yang diperoleh dengan kuesioner dapat valid

dan reliabel maka perlu dilakukan uji validitas dan reabilitas kuesioner

terhadap butir-butir pertanyaan. Dari hasil uji validitas dan reliabilitas dapat

diketahui layak atau tidaknya data yang dikumpulkan. Dengan

menggunakan instrument yang valid dan reliabel diharapkan hasil penelitian

akan menjadi valid dan reliabel (Sugiono, 2009)

a. Uji Validitas
14

Uji validitas adalah uji yang dilakukan untuk memastikan kemampuan

sebuah skala untuk mengukur konsep yang dimaksudkan. Dengan kata lain

uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan kuesioner

mampu mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut

(Ghozali, 2011). Validitas dalam penelitian menyatakan derajat ketepatan

alat ukur penelitian terhadap isi atau arti sebenernya yang diukur. Kegiatan

dilakukan dengan perbandingan r hitung atau correlated item-total

correlations dengan nilai r table juga akan dilakukan pada pengujian ini.

Apabila nilai r yang telah dihitung lebih besar daripada r table serta

memiliki nilai positif maka data tersebut mampu dikatakan valid.

Sedangkan apabila r yang telah dihitung lebih kecil daripada r table serta

memiliki nilai negative data tersebut dikatakan tidak valid.

b. Uji Realibility

Reability adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

indikator dari variabel atau konstruk. Realibilitas menunjukkan konsistensi

dan stabilitas dari suatu skor (skala pengukuran). Suatu kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011). Rumus yang

digunakan dalam perhitungan reliabel adalah rumus cronbach alpha karena

data yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket. Uji ini dilakukan

dengan cara melakukan perbandingan antara angka cronbach alpha dengan

ketentuan nilai cronbach alpha minimal 0,6. Apabila dari perhitungan SPSS
15

nilai lebih besar 0,6 kuesioner dapat disimpulkan reliabel, sedangkan

apabila lebih kecil dari 0,6 disimpulkan tidak reliabel.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas ialah untuk melihat apakah ada nilai residu normal atau

tidak. Model regresi yang baik ialah model yang memiliki residu dan

terdistribusi secara normal. Tes normalitas, tidak perlu dilakukan kepada

setiap variabel yang ada, akan tetapi untuk nilai-nilai residual saja. Tes

normalitas dapat dilakukan dengan tes normal P-Plot, tes Histogram.

Namun, tes normalitas tidak memiliki metode terbaik atau model paling

tepat. Umumnya, ketika melakukan pengujian dengan metode charting akan

sering menyebabkan adanya persepsi yang berbeda dari beberapa pengamat.

Oleh karena itu, penggunaan tes normalitas dengan uji statistik tidak

diragukan lagi, meski tidak dapat menjamin bahwa pengujian dari uji

statistik akan lebih baik dari pada pengujian dengan menggunakan metode

diagram. Apabila ditemukan residu tidak normal akan tetapi dekat dengan

nilai kritis, maka metode lain pun dapat digunakan untuk memberikan

justifikasi normal. Apabila jauh dari nilai normal, maka dapat dilakukan

penggubahan data, menambahkan data observasi serta memangkas outlier.

Transformasi pun dapat dilakukan dalam bentuk akar kuadrat, logaritma

natural, inverses dan lainnya bergantung pada normal kurva apakah ke arah

kanan, kiri atau tengah dan lainnya.


16

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi merupakan uji yang dilakukan untuk dapat melihat

apakah terjadi korelasi di antara suatu periode dengan periode-periode

sebelumnya. Sederhananya, uji autokorelasi merupakan analisis dari regresi

yang terdiri dari pengujian pengaruh variabel independen pada variabel

dependen, sehingga tidak boleh terjadi korelasi di antara pengamatan serta

data observasi sebelumnya. Uji autokorelasi pun hanya akan dilakukan pada

data runtut waktu atau time series serta tidak perlu dilakukan kepada data

cross section seperti kuesioner. Di mana, pengukuran seluruh variabel dapat

dilakukan secara serempak pada waktu bersamaan. Uji autokorelasi pun

diperlukan dengan menggunakan model regresi dalam penelitian di bursa

efek Indonesia, di mana umumnya periode akan lebih dari satu tahun

sehingga memerlukan penelitian dengan uji autokorelasi. Ada beberapa cara

yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah pada autokorelasi, salah

satunya adalah dengan melakukan pengubahan data atau melakukan

perubahan model regresi menjadi persamaan serta perbedaan secara umum.

Selain itu, dapat pula dilakukan dengan cara memasukan salah satu variabel

lag serta variabel lain yang masih berkaitan menjadi salah satu variabel

bebas, sehingga pada akhirnya data observasi pun akan berkurang satu.

4. Uji Hipotesis

a. Uji Parsial (Uji T)

Uji T adalah salah satu test statistik yang dipergunakan untuk menguji

kebenaran atau kepalsuan hipotesis yang menyatakan bahwa antara dua


17

buah mean sampel yang diambil secara acak dari populasi yang sama, tidak

terdapat perbedaan yang signifikan (Sudjiono,2010). Pengambilan

keputusan dilakukan dengan melihat nilai signifikasi pada table

Ceofficients. Biasanya dasar pengujian hasil regresi dilakukan dengan

tingkat kepercayaan sebesar 95% atau dengan taraf signifikasnnya sebesar

5% (α = 0,05). Adapun kriteriadari uji statistik t (Ghozali,2016) :

Jika nilai signifikansi uji t > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Artinya tidak ada pengaruh antara variable independen terhadap variaben

dependen.

Jika nilai signifikansi uji t < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Artinya terdapat pengaruh antara variable independen terhadap variabel

dependen.

1. Uji Serempak (Uji F)

Uji F bertujuan untuk mencari apakah variabel independen secara

bersama-sama (stimultan) mempengaruhi variabel dependen. Uji F

dilakukan untuk melihat pengaruh dari seluruh variabel bebas secara

bersama-sama terhadap variabel terikat. Tingkatan yang digunakan adalah

sebesar 0.5 atau 5%, jika nilai signifikan F < 0.05 maka dapat diartikan

bahwa variabel independent secara simultan mempengaruhi variabel

dependen ataupun sebaliknya (Ghozali,2016). Tingkat signifikansi yang

digunakan yaitu sebesar 0,05. Adapun ketentuan dari Uji F yaitu sebagai

berikut (Ghozali,2016):
18

Jika nilai signifikan F < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya

semua variabel independen atau bebas memiliki pengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen/terikat.

Jika nilai signifikan F > 0,05 maka H0 diterima dan H1 artinya, semua

variabel independen atau bebas tidak memiliki pengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen/terikat.

2. Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Kuncoro (2013:246) Uji Koefisien Determinasi digunakan

untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi / R2 berada pada rentang

angka nol (0) dan satu (1). Jika nilai koefisien determinasi yang mendekati

angka nol (0) berarti kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat

sangat terbatas. Sebaliknya apabila nilai koefisien determinasi variabel

mendekati satu (1) berarti kemampuan variabel bebas dalam menimbulkan

keberadaan variabel terikat semakin kuat.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

1. Profil Perusahaan

PT Marga Sentosa Jaya merupakan suatu perusahaan bisnis ritel berbasis

menengah kebawah, yang merupakan pusat perbelanjaan yang terlengkap,

termurah dan terpercaya. PT Marga Sentosa Jaya (NIKIMURA) merupakan

satu-satunya took kebutuhan rumah tangga yang lengkap dan murah di Kota

Blitar. PT Marga Sentosa Jaya (NIKIMURA) menawarkan berbagai macam

bentuk pembayaran termasuk bias kredit. Alternatif yang baik untuk

keluarga yang ingin melengkapi kebutuhan rumah tangga. Jenis-jenis barang

yang diperjualkan pun berbagai macam, mulai dari gerabah mulai dari

piring, gelas, plastik, alat masak, perabotan rumah tangga, dll, furniture atau

mebel mulai dari sofa, matras, kasur busa, meja belajar, meja makan, meja

hias, lemari hias, lemari pakaian, vas bunga, bunga hias, hingga jam hias,

dan masih banyak lainnya), hingga elektronik mulai dari televisi, kulkas, ac,

kipas angin, rice cooker, vacuum cleaner, dan banyak lagi.PT Marga

Sentosa Jaya (NIKIMURA) merupakan tempat belanja grosir yang lengkap,

pecah belah dan lain-lain, bias beli satu barang juga dengan harga murah.

Ada promo macam-macam setiap bulannya. PT Marga Sentosa Jaya

(NIKIMURA)

19
20

Berada di Jl. Tanjung No. 119 RT 001 RW 001 Pakunden, Sukorejo,

Kota Blitar Jawa Timur dengan kode pos 67122. PT Marga Sentosa Jaya

(NIKIMURA) dapat dihubungi di nomer fax atau telfon (0342) 2036600 /

083853999461. 27 Mei 2015 adalah tanggal berdirinya PT Marga Sentosa

Jaya, dengan berpegang ijin dari Akta Notari, Surat Izin Usaha Terpadu,

Tanda Daftar Perusahaan, dan Nomor Pokok Wajib Pajak, diatas nama

kepemilikan Simon Santoso. PT Marga Sentosa Jaya beroperasi setiap hari

dijam 08.300-21.00 WIB. PT Marga Sentosa Jaya merupakan took

perlengkapan rumah tangga dengan titik koordinat -81007493.112.1489729,

dengan peringkat bintang 4.3 dengan 823 ulasan di situs web resmi PT

Marga Sentosa Jaya (NIKIMURA). Beberapa situs web milik PT Marga

Sentosa Jaya (NIKIMURA) dapat ditemukan di Nikimura.business.site ,

instagram @nikimurahm, Shoppe Nikimura, tokopedia Nikimura, facebook

Nikimura Homemarket Blitar, dan juga PT Marga Sentosa Jaya bekerja

sama dengan GRAB, dan juga PT Marga Sentosa Jaya mendukung program

pemerintahan yang bernama SIPLAH. Beberapa pilihan layanan yang dapat

diberikan yaitu: pesan antar, ambil ditoko langsung, belanja ditoko,

pengiriman dihari yang sama. PT Marga Sentosa Jaya menyediakan akses

lift khusus pengunjung dan pengguna kursi roda dan pintu masuk khusus

pengguna kursi roda, juga menawarkan layanan perakitan ditempat maupun

ditoko, PT Marga Sentosa Jaya dapat membayar dengan sistem cek, kartu

kredit, pembayaran NFC dengan ponsel, dan juga bekerja sama dengan HCI

(Home Credit Indonesia), Kredit Plus, dan juga Adira


21

2. Logo Perusahaan

Gambar 4. 1 Logo Perusahaan

3. Visi dan Misi Perusahaan

Visi :

Terlengkap, Termurah, Terpecaya

Misi :

a. Menyediakan semua kebutuhan rumah tangga

b. Menjual barang dengan kualitas yang terbaik

c. Memfasilitasi dan mempermudah konsumen dalam melakukan proses

transaksi

d. Memberikan pelayanan yang memuaskan, sabar, dan penuh ikhlas

e. Menyediakan perabotan rumah tangga dengan harga yang terjamin

murah

f. Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan konsumen

g. Mengadakan kerjasama yang saling menguntungkan

h. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas karyawan

i. Memberikan makna dan nilai bagi setiap orang yang bekerja dalam

perusahaan
22

4. Struktur organisasi

PIMPINAN
INAN
SIMON SANTOSO
INAN

MANAGER
YENNY NATALIA

SUPERVISOR HRD
INAN INAN
LIYA SILFIA ALIF
INAN

PEMBELIAN PEMBELIAN PEMBELIAN KEUANGAN


GERABAH MEBEL ELEKTRONIK

RETUR STOCKIS

PAJAK

SOSIAL
MEDIA

SPG

Gambar 4. 2 Struktur Organisasi


23

5. Tugas perdevisi

1. Pembelian

a. Melakukan pemesanan (order) barang

b. Memasukan data pembelian, harga, kuantitas barang

c. Melakukan pembayaran

d. Memeriksa apakah barang tersebut sudah sesuai pesanan

2. Retur

a. Menginput data barang yang cacat

b. Menghubungi supplier untuk mengkonfirmasi proses barang yang cacat

c. Memasukan, menghitung harga

d. Mencetak kode harga (barcode)

3. Supervisor

a. Memeriksa pekerjaan setiap devisi

b. Mengekspor-import transaksi penjualan

c. Menginput pemindahan barang

d. Mengurus BPJS

e. Melakukan kegiatan-kegiatan penting yang dilaksanakan diluar kantor

4. Human Resources Development

a. Mengurus BPJS

b. Mengawasi kinerja pegawai

c. Melakukan wawancara untuk lamaran pekerjaan

d. Mengawasi keadaan bangunan perusahan

e. Bila bangunan ada kerusakan, bertugas untuk memanggil orang yang


24

ahli untuk memperbaiki bangunan

f. Menyediakan bahan untuk perbaikan bangunan

5. Stockis

a. Memeriksa jumlah barang yang tersedia

b. Menganalisa jika ada barang yang tidak sesuai dengan database

c. Menginput hasil yang benar sesuai dengan keadaan barang

d. Melaporkan hasil analisa

6. Keuangan

a. Menghitung jumlah setoran penjualan

b. Menyediakan dana untuk keperluan perusahaan

c. Memeriksa data pembayaran, dan diinput untuk dibayar melalui Bank

d. Menyetorkan jumlah setoran ke Bank

e. Memfile bukti bayar dan bukti hutang

7. Sosial Media

a. Mepromosikan barang secara online

b. Membuat promosi

c. Membuat video tiktok

d. Mendesign gambar, banner

8. Pajak

a. Memasukan data sesuai faktur pajak yang diterima

b. Melaporkan PPH 21, PPH 25, PPH 23, PPN

c. Melakukan transaksi dengan konsumen

d. Membayar pajak dengan teratur


25

e. Memasukan data retur, pembayaran, dan pembelian

9. Pimpinan

a. Mengimplementasi dan mengorganisir visi dan misi perusahan

b. Menyusun strategi bisnis

c. Menunjuk orang yang mampu memimpin

d. Mengaawasi situasi bisnis

10. Manager
a. Melakukan perencanaan

b. Mengatur jalannya perusahaan

c. Mengawasi karyawan

d. Melakukan evaluasi setiap bulan

e. Memimpin karyawan

11. SPG

a. Menjual barangatau stock perusahaan

b. Memperkenalkan produk

c. Melakukan pencatatan penjualan

d. Membantu konsumen menemukan produk yang sesuai dengan kebutuhan

e. Memberikan informasi mengenai kekurangan dan kelebihan produk

f. Melaksanakan perintah atasan dengan baik

B. Analisis Data

1. Hasil Analisis Deskriptif

Metode analisi data untuk membuktikan hipotesis dalam Penelitian ini

digunakan metode analisis sebagai berikut:


26

a. Analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan regresi berganda yang

bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas yaitu (X 1)

Penempatan Kerja, dan (X2) Beban Kerja, sedangkan variabel terikat (Y)

Kinerja Kerja

b. Analsisi deskriptif kualitatif, bertujuan untuk merubah data mentah atau

SPSS menjadi kalimat yang mudah dipahami dalam bentuk informasi yang

jelas, dimana hasil dari SPSS nantinya dijelaskan dalam bentuk tulisan dan

dibuat kesimpulan yang mudah dipahami

c. Kuesioner, dalam Penelitian ini penulis membagikan kuesioner atau

pernyataan terkait variabel kepada karyawan PT Marga Sentosa Jaya.

Responden dalam Penelitian ini dibagi menjadi 7 karakteristik yang

digunakan, yaitu: Jenis kelamin, Usia, Pendidikan terakhir, Status Pegawai,

Posisi Jabatan, Gaji, Masa Kerja.

1) Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin responden, Penelitian ini terdiri dari 2, yaitu Laki-

laki dan Perempuan. Hasil analisis data yang diperoleh berdasarkan jenis

kelamin dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4. 3 Responden berdasarkan kelamin

Sumber: SPSS ver 26, Data yang Diolah


27

Jumlah sampel perempuan mendapatkan jumlah yang banyak yaitu dengan 55

sampel dari 82,1 persen jumlah populasi, sedangkan laki-laki hanya 12

sampel dengan 17,9 persen dari jumlah karyawan.

2) Responden Berdasarkan Usia

Pengelompokan usia responden terbagi menjadi 4 kelompok. Hasil analisis

data tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 4. 4 Responden berdasarkan Usia

Sumber: SPSS ver 26, Data yang Diolah

Dimana karyawan di PT MSJ yang berumur <20 (kurang dari umur 20 tahun)

dan >31 (lebih dari umur 31 tahun) sama-sama mendapat 4 sampel karyawan

dengan 6 persen dari jumlah populasi karyawan, sedangkan yang diusia 21-25

tahun terdapat 49 sampel dengan 73,1 lebih banyak dibandingakan dengan

yang berumur 26-30 tahun, yang mendapatkan 10 sampel dengan 14,9 persen

dari jumlah populasi karyawan di PT Marga Sentosa Jaya.

3) Responden Berdasarkan Pendidikan


28

Gambar 4. 5 Responden berdasarkan Latar Belakang Pendidikan

Sumber: SPSS ver 26, Data yang Diolah

Terdapat 1 sampel dengan pendidikan smp, dan 7 sampel dari lulusan S1 dan

yang paling banyak lulusan sma/smk dengan mendapatkan jumlah sampel 59

sampel dan 88,1 persen dari jumlah karyawan.

4) Responden Berdasarkan Status Kepegawaian

Gambar 4. 6 Responden berdasarkan Status Pegawai

Sumber: SPSS ver 26, Data yang Diolah

Di PT Marga Sentosa Jaya terdapat 10sampel dengan 14,9 persen yang

berstatus sebagai karyawan tetap. Sedangkan sisanya dengan 57 sample, 85,1

persen dari jumlah populasi berstatus karyawan kontrak.

5) Responden Berdasarkan Posisi Jabatan


29

Gambar 4. 7 Responden berdasarkan Posisi Jabatan

Sumber: SPSS ver 26, Data yang Diolah

Pramuniaga mendapati jumlah presentasi paling banyak yaitu, 68,7 persen

dengan 46 sampel, sedangkan karyawan yang lain menjabat sebagai

administrasi dengan jumlah sampel 21.

6) Responden Berdasarkan Pendapatan (Gaji)

Gambar 4. 8 Responden berdasarkan Gaji

Sumber : SPSS ver 26, Data yang Diolah

Karyawan dengan gaji kurang dari 1.500.000 mendapatkan jumlah sampel

sebanya 52 dengan 77,6 persen dari jumlah populasi, sedangkan gaji


30

1.500.000 sampai dengan 2.000.000 11 sampel, gaji yang lebih dari

2.500.000 sebanyak 4 sampel dengan 6 persen jumlah populasi yang ada.

7) Responden Berdasarkan Masa Kerja

Gambar 4. 9 Responden berdasarkan Masa Kerja

Sumber : SPSS ver 26, Data yang Diolah

Masa kerja paling banyak mendapat kan sampel adalah yang bekerja

selama 1 sampai 2 tahun dengan jumlah sampel 20 dan 29,9 persen jumlah

populasi, dibawahnya lagi ada yang bekerja dibawah 1 tahun dengan jumlah

sampel 19 dari 28,4 persen jumlah populasi untuk yang bekerja selama 2

sampai 3 tahun atau pun yang bekerja lebih dari 3 tahun sama-sama

mendapat 14 sampel dengan jumlah populasi 20,9 persen.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Uji Validitas

Validitas menunjukan sejauh mana alat pengukur yang dipergunakan

untuk mengukur apa yang diukur. Adapun caranya adalah dengan

mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing item

pertanyaan dengan skor total individu. Dalam penelitian ini pengambilan

keputusan berdasarkan r hitung > r tabel berarti valid, namun sebaliknya


31

jika nilai r hitung < r tabel berarti tidak valid. Pada signifikasi 5% pada

distribusi nilai tabel statistik, maka diperoleh nilai r tabel sebesar 0,2404

(df= N-2 / 67-2= 65). Jika nilai sig <0,05 berarti valid, jika nilai sig >0,05

berarti tidak valid. Berikut hasil Uji Validitas.

1) Uji Validitas Penempatan Kerja (X1)

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas variabel Penempatan Kerja

(X1) dapat diketahui sebagai berikut:

Tabel 4. 1 hasil uji validitas variabel x1

Butir rhitung rtabel Kriteria


1 0,514 0,240 Valid
2 0,538 0,240 Valid
3 0,555 0,240 Valid
4 0,345 0,240 Valid
5 0,299 0,240 Valid
6 0,409 0,240 Valid
7 0.537 0,240 Valid
8 0.669 0,240 Valid
9 0.617 0,240 Valid
10 0.378 0,240 Valid

Sumber: SPSS ver 26, Data yang Diolah

Hasil pengujian validitas variabel Penempatan Kerja (X1) yang terlihat

pada tabel 4.1 terlihat bahwa setiap item pertanyaan memiliki nilai r hitung

lebih besar dari r tabel, sehingga pertanyaan dalam kuesioner pada variabel

Penempatan Kerja (X1) dinyatakan valid serta dapat digunakan didalam

penelitian selanjutnya.

2) Uji Validitas Beban Kerja (X2)


32

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas variabel Beban kerja (X2)

sebagai berikut

Tabel 4. 2 hasil uji validitas variabel x2

butir rhitung rtabel Kriteria

1 0.555 0,240 Valid


2 0,663 0,240 Valid
3 0,679 0,240 Valid
4 0,574 0,240 Valid
5 0,643 0,240 Valid
6 0,653 0,240 Valid
7 0,649 0,240 Valid
8 0,681 0,240 Valid
9 0,662 0,240 Valid
10 0,398 0,240 Valid
11 0,672 0,240 Valid
12 0,739 0,240 Valid
13 0,721 0,240 Valid
14 0,742 0,240 Valid
15 0,696 0,240 Valid
16 0,655 0,240 Valid
17 0,686 0,240 Valid
18 0,346 0,240 Valid
19 0,539 0,240 Valid
20 0,644 0,240 Valid
21 0,712 0,240 Valid
22 0,737 0,240 Valid
Sumber: SPSS ver 26, Data yang Diolah

Hasil pengujian validitas variabel Beban Kerja (X2) yang terlihat pada

tabel 4.2 terlihat bahwa setiap item pertanyaan memiliki nilai r hitung lebih

besar dari r tabel, sehingga pertanyaan dalam kuesioner pada variabel Beban

kerja (X2) dinyatakan valid serta dapat digunakan didalam penelitian

selanjutnya.
33

3) Uji Validitas Kinerja Pegawai (Y)

Tabel 4. 3 hasil uji validitas variabel Y

Butir rhitung rtabel Kriteria


1 0.694 0,240 Valid
2 0,706 0,240 Valid
3 0,706 0,240 Valid
4 0,627 0,240 Valid
5 0,720 0,240 Valid
6 0,720 0,240 Valid
7 0,734 0,240 Valid
8 0,661 0,240 Valid
9 0,734 0,240 Valid
10 0,696 0,240 Valid
11 0,803 0,240 Valid
12 0,752 0,240 Valid
13 0,735 0,240 Valid
Sumber: SPSS ver 26, Data yang Diolah

Hasil pengujian validitas variabel Penempatan Kerja (Y) yang terlihat

pada tabel 4.3 terlihat bahwa setiap item pertanyaan memiliki nilai r hitung

lebih besar dari r tabel, sehingga pertanyaan dalam kuesioner pada variabel

Kinerja Karyawan dinyatakan valid serta dapat digunakan didalam

penelitian selanjutnya.

b. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Realibilitas menunjukan

konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala pengukuran). Suatu


34

kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,

2011). Instrument yang reliabel adalah instrument yang jika dicobakan

secara berulang-ulang pada kelompok yang sama akan menghasilkan data

yang sama dengan asumsi tidak terdapat perubahan psikologis terhadap

responden. Menurut Wiratna Sujerweni (2014), kuesioner dikatakan reliabel

jika nilai Cronbach alpha > 0,6. Hasil pengujian reliabilitas untuk setiap

variabel dapat dilihat dalam table dibawah ini:

1) Uji reliabilitas Penempatan Kerja (X1)

Gambar 4. 10 uji reliabilitas X1

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,635 10
Sumber: SPSS ver 26, Data yang Diolah

Berdasarkan hasil uji reliabilitas menunjukan bahwa nilai dari variabel

Penempatan kerja (X1) memiliki nilai koefisien Cronbach alpha > 0,6 yaitu

sebesar 0,635, sehingga pernyataan dari semua item dapat dikatakan

reliabel.
35

2) Uji reliabilitas Beban Kerja (X2)

Gambar 4. 11 uji reliabilitas X2

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,924 22
Sumber: SPSS ver 26, Data yang Diolah

Berdasarkan hasil uji reliabilitas menunjukan bahwa nilai dari variabel

Beban kerja (X2) memiliki nilai koefisien Cronbach alpha > 0,6 yaitu

sebesar 0,924, sehingga pernyataan dari semua item dapat dikatakan

reliabel.

3) Uji reliabilitas Kinerja (Y)

Gambar 4. 12 uji reliabilitas X3

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,919 13
Sumber: SPSS ver 26, Data yang Diolah

Berdasarkan hasil uji reliabilitas menunjukan bahwa nilai dari variabel

Kinerja (Y) memiliki nilai koefisien Cronbach alpha > 0,6 yaitu sebesar

0,919, sehingga pernyataan dari semua item dapat dikatakan reliabel.

Adapun hasil jawaban responden terhadap variabel kinerja (X 1) dapat

dilihat pada table berikut :


36

Tabel 4. 4 uji kuesioner X1

Pilihan Jawaban JML Rata


-rata
Pertanyaan 1 2 3 4 5

STS TS N S SS

Latar Belakang Pendidikan


Posisi saya sudah sesuai 1 2 29 26 6 64 3,2
dengan latarbelakang
pendidikan yang saya
miliki
Menurut saya perusahaan 3 4 31 20 9 67 3,3
sudah melihat
latarbelakang akademis
terlebih dahulu sebelum
karyawan ditempatkan
Pengalaman Kerja

Pekerjaan yang saya 5 11 20 22 7 65 3,0


lakukan saat ini, sangat
membutuhkan pengalaman
kerja yang telah saya
miliki sebelumnya
Saya sudah menguasai 0 0 17 31 16 64 3,6
pekerjaan
dan peralatan kerja yang
disediakan oleh perusahaan
Status Perkawinan

Status saya tidak memberi 3 2 20 24 16 65 3,5


pengaruh pada pekerjaan

Saya harus 10 4 23 17 10 64 2,9


mempertimbangkan
dengan keluarga kalau
sewaktu-waktu harus
dipindah tugaskan keluar
kota oleh pimpinan
37

Pilihan Jawaban JML Rata


-rata
Pertanyaan 1 2 3 4 5

STS TS N S SS
Faktor umur

Pembagian dan 5 8 28 18 8 67 3,1


pengklasifikasian job
dimana tempat saya
bekerja, sangat ditentukan
oleh faktor usia.
Semakin tinggi tingkat 1 6 27 21 11 66 3,3
usia, semakin tinggi pula
tingkat kepuasan kerja
yang saya
rasakan.
Jenis Kelamin

Pembagian dan 3 5 22 24 12 66 3,4


pengklasifikasian
jobdimana tempat saya
bekerja, sangatditentukan
oleh faktor jenis kelamin
Di tempat saya bekerja, 1 1 9 25 27 63 3,8
didominasi oleh wanita

Jumlah 33 45 229 232 127 666 34

presentase 5% 7% 34% 35% 19% 100 5%


%

Sumber : Data diolah, 2022

Berdasarkan Tabel 4.1 rata-rata variabel jawaban responden tentang

variabel penempatan kerja (X1) menunjukan bahwa sebanyak 5%

menyatakan sangat tidak setuju, 7% tidak setuju, 34% netral, 35% setuju

dan 19% sangat setuju. Dari kelima pernyataan responden diatas yang
38

paling bnayak menyatakan positif terhadap penyataan “Saya sudah

menguasai pekerjaan dan peralatan kerja yang disediakan oleh perusahaan”

karena kebanyakan karyawan bekerja kurang lebih 1-2 tahun di PT Marga

Sentosa Jaya.

Adapun hasil jawaban responden terhadap variabel beban kerja (X2)

dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 4. 5 uji kuesioner X2


Pilihan Jawaban JML Rata-
Pertanyaan 1 2 3 4 5 rata
STS TS N S SS
Perbaikan
Saya secara efektif mengatur 0 1 15 35 14 65 3,7
ulang pekerjaan untuk
menyesuaikan perubahan
kondisi
Jika terjadi kesalahan pada 0 0 18 32 14 64 3,6
hasil kerja, saya mampu
memperbaikinya sendiri
Saya mampu memperbaiki 0 1 20 27 16 64 3,6
kesalahan dalam pekerjaan
dengan cepat dan teliti
Peningkatan mutu
Lama waktu saya bekerja 1 2 12 32 17 64 3,6
diperusahaan ini
memudahkan saya dalam
bekerja
Saya mampu menyelesaikan 0 1 14 32 18 65 3,7
pekerjaan dengan tepat
waktu.
Sikap
Saya mampu meminimalkan 0 0 14 33 18 65 3,8
kesalahan dalam
menyelesaikan pekerjaan
Saya selalu berfikir positif 1 1 16 30 17 65 3,7
dan maju kedepan
Saya memegang standar 1 1 10 36 17 65 3,7
professional yang tinggi
Saya mampu menjalin 0 1 10 31 22 64 3,8
hubungan baik dengan rekan
kerja
Pemahaman
Tugas yang selalu diberikan 0 6 26 22 11 65 3,3
39

terkadang sifatnya mendadak


dengan jangka waktu yang
singka
Saya paham tugas dan 0 1 14 32 17 64 3,7
kewajiban saya sebagai
karyawan agar terciptanya
perusahaan yang maju
Etos Kerja
Saya mampu menyelesaikan 0 2 15 28 19 64 3,7
pekerjaan dengan baik dan
tepat watu
Saya cepat dalam 0 0 14 30 20 64 3,7
memberikan pelayanan
Perilaku Bekerja
Saya merasa bangga dengan 1 2 24 28 10 65 3,4
pekerjaan yang dibebankan
kepada saya.
Saya berusaha untuk 0 2 16 28 18 64 3,6
meningkatkan kualitas kerja
saya
Saya tidak pernah mengeluh 2 4 24 28 10 68 3,5
dan merasa berat terhadap
beban yang menjadi
tanggung-jawab saya
Penyelesaian Tugas
Saya bekerja keras untuk 0 0 14 36 14 64 3,7
menyelesaikan pekerjaan
saya.
Saya menggunakan jam 13 16 15 16 6 66 2,6
istirahat untuk mengerjakan
tugas kantor.
Saya selalu mengerjakan 0 1 28 24 11 64 3,4
pekerjaan yang sama tiap
harinya.
Kondisi fisik Tempat Bekerja
Beban kerja yang diberikan 0 1 20 31 12 64 3,5
sesuai dengan kondisi ruang
lingkup pekerjaan saya
Kondisi lingkungan kerja 0 0 16 33 15 64 3,6
yang ada memungkinkan
semua pekerjaan diselesaikan
dengan tepat waktunya

Alat bantu kerja yang ada 0 1 16 30 17 64 3,6


memudahkan saya untuk
menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan waktunya
JUMLAH 19 44 371 654 333 1421 79
40

PRESENTASE 1% 3% 26% 46% 23% 100% 6%


Sumber: Data diolah, 2022

Berdasarkan tabel 4.2 jawaban responden tentang variabel beban kerja

menunjukan 1% sangat tidak setuju, 3% untuk tidak setuju, 26% memilih

netral, 46% untuk setuju dan 23% menyatakan sangat setuju. Dari kelima

pernyataan responden diatas berdasarkan beban kerja pertanyaan terkait

sikap dalam berkerja, terlihat karyawan sangat memegang standar

professional yang tinggi sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan menjadi

tanggung jawabnya.

Adapun hasil jawaban responden terhadap variabel kinerja (Y) dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4. 6 uji kuesioner Y


Pilihan Jawaban JML Rat
Pertanyaan 1 2 3 4 5 a-
STS TS N S SS rata
Kualitas
Kualitas pekerjaan yang 0 1 11 35 18 65 3,8
saya kerjakan sudah sesuai
dan tepat waktu
Saya dapat menyelesaikan 0 0 13 35 17 65 3,8
seluruh pekerjaan yang
telah dibebankan pada saya
Kuantitas
Jumlah dari hasil pekerjaan 0 2 22 25 15 64 3,5
yang saya tangani selalu
memenuhi target yang telah
ditetapkan
Target yang harus saya 0 2 27 25 11 65 3,4
capai dalam pekerjaan
terlalu tinggi
Target kinerja selalu 0 1 22 32 10 65 3,5
tercapai.
Ketepatan Waktu
41

Pilihan Jawaban JML Rat


Pertanyaan 1 2 3 4 5 a-
STS TS N S SS rata
Tepat, cepat dan tanggap 0 1 16 35 12 64 3,6
dalam menyelesaiakan
tugas yang diberikan
perusahaan
Disiplin waktu saat masuk 1 0 17 30 17 65 3,7
kerja, istirahat maupun saat
pulang kerja.
Ketepatan waktu dalam 0 1 14 37 14 66 3,7
memberikan informasi
sudah baik
Efektivitas
Penilai memenuhi 0 0 19 29 16 64 3,6
kualifikasi penilai yang
objektif
Atasan memberikan 0 1 17 35 13 66 3,7
penjelasan mengenai
kekurangan dan perbaikan
kinerja
Penilai sudah efektif dalam 0 0 19 32 14 65 3,6
melakukan penilaian
kinerja
Kemandirian
Saya cepat dalam 0 1 21 29 13 64 3,5
bertindak/mengambil
keputusan
Saya memiliki jiwa 0 1 24 27 13 65 3,5
visioner dalam menentukan
visi misi dan tujuan
organisasi
JUMLAH 1 11 242 406 183 843 47
PRESENTASE 0% 1% 28 48 22% 100 6%
% % %
Sumber: Data diolah, 2022

Berdasarkan tabel 4.3 jawaban responden tentang variabel kinerja

menunjukan bahwa tidak ada yang memilih untuk sangat tidak setuju, 1%

untuk tidak setuju, 28% menyatakan netral, 48% menyatakan setuju dan

22% untuk sangat setuju dari pernyataan responden diatas terlihat bahwa
42

karyawan memiliki ketepatan waktu dalam memberikan informasi sudah

baik

c. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2016) uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah

pada suatu model regresi, suatu variabel independen dan variabel dependen

ataupun keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak normal.

Penelitian ini dilakukan dengan cara melihat grafik P-Plot, dan Histogram.

Gambar 4. 13 hasil uji Histogram

Sumber : SPSS ver 26, Data yang Diolah

Berdasarkan gambar 4.9 grafik diatas dapat dilihat bahwa data yang kita

lakukan berdistribusi normal karena bentuk histogram mengikuti garis

diagonal yang ditarik dari -3 sampai ke 2.


43

Gambar 4. 14 hasil uji P-Plot

Sumber: SPSS ver 26, Data yang Diolah

Berdasarkan gambar 4.10, dimana plot-plot (titik-titik) semua mendekati

garis diagonal, yang menunjukan Penelitian berdestribusi normal.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi merupakan pengujian dimana variabel dependen tidak

berkolerasi dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai periode sebelumnya

maupun nilai periode sesudahnya. Salah satu ukuran dalam menentukan ada

tidaknya masalah autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW) . cara

pengambilan keputusan:

1. Jika d < dL atau d > 4-dL maka hipotesis nol ditolak, artinya terdapat

autokorelasi

2. Jika dU < d <4-dU maka hipotesis nol diterima, artinya tidak terdapat

autokorelasi
44

3. Jika dL < d < dU atau 4-dU < d < 4-dL artinya tidak ada kesimpulan.

Hasil uji autokorelasi Durbin Watson

n = 67

d = 1,757

dL = 1,5433

dU = 1,6660

4-dL = 4 – 1,757 = 2,243

4-dU = 4 – 1,6660 = 2,334

Gambar 4. 15 hasil uji autokorelasi

Sumber : SPSS ver 26, Data yang Diolah

Berdasarkan pada gambar 4.11 dari hasil uji autokorelasi diketahui

bahwa nilai Durbin-Watson (DW) sebesar 1,757, maka dU < d <4-dU =

1,6660 < 1,757 < 2,334. Kesimpulannya adalah tidak terdapat autokorelasi

di data Penelitian.
45

3. Uji Hipotesis

a. Uji Parsial (uji T)

Uji T digunakan untuk membuktikan adanya pengaruh dari masing-

masing variabel bebas yaitu Penempatan Kerja (X1) dan Beban Kerja (X2)

terhadap satu variabel terikat yaitu Kinerja Karyawan (Y). Perhitungan

melalui software SPSS dengan ketentuan:

1) Jika t hitung <t tabel atau sig > 0,05 maka H0 diterima, H1 ditolak artinya

secara parsial penelitian ini tidak berpengaruh.

2) Jika t hitung >t tabel atau sig < 0,05 maka H0 ditolak, H1 diterima artinya

secara parsial penelitian ini berpengaruh.

Berikut hasil Uji T menggunakan SPSS sebagai berikut :

Gambar 4. 16 hasil uji T

Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 9,565 4,555 2,100 ,040
Penempatan Kerja ,497 ,169 ,343 2,944 ,004
Beban Kerja ,506 ,046 ,804 10,894 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber: SPSS ver 26, Data yang Diolah

a) Pengujian Hipotesis Pertama H1

Diketahui nilai Sig. untuk pengaruh Penempatan Kerja (X1) terhadap

Kinerja Karyawan (Y) adalah 0,004 > 0,05 dan nilai t hitung 2,944 > 1,998

maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya terdapat pengaruh Penempatan

Kerja terhadap Kinerja Karyawan secara signifikasi.


46

b) Pengujian Hipotesis Kedua H2

Diketahui nilai Sig. untuk pengaruh Beban kerja (X2) terhadap Kinerja

Karyawan (Y) adalah 0,000 > 0,05 dan nilai t hitung Diketahui nilai Sig.

untuk pengaruh Penempatan Kerja (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y)

adalah 0,004 > 0,05 dan nilai t hitung 2,944 > 1,998 maka H0 ditolak dan H1

diterima. Artinya terdapat pengaruh Penempatan Kerja terhadap Kinerja

Karyawan secara signifikasi.

b. Uji F

Uji f digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel bebas

(Penempatan Kerja dan Beban Kerja) yang digunakan dalam model regresi

mempunyai pengaruh signifikasi secara bersama-sama terhadap variabel

terikat (Kinerja Karyawan).

Gambar 4. 17 hasil uji F

ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 2047,256 2 1023,628 59,529 ,000b

Residual 1100,505 64 17,195


Total 3147,761 66
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
b. Predictors: (Constant), Beban Kerja, Penempatan Kerja
Sumber : SPSS ver 26, Data yang Diolah
Berdasarkan gambar 4.14 dapat diketahui nilai sign untuk Penempatan

kerja (X1) dan Beban Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) adalah
47

sebesar 0,000 < 0,05 dan f hitung 59,529 > 3,14. Dan tersebut membuktikan

bahwa H0 diterima dan H3 diterima, artinya terdapat pengaruh Penempatan

kerja dan Beban Kerja terhadap Kinerja Karyawan secara signifikan

c. Koefisien Determinasi

Tabel 4. 7 Hasil Uji Koefisien Determinasi

koefisien dterminasi (R2) berfungsi untuk mengetahui berapa persen


Adjusted R Std. Error of the

Model R R Square Square Estimate


pengaruh

1 ,806a ,650 ,639 4,147 yang


a. Predictors: (Constant), Beban Kerja, Penempatan Kerja
diberikan
Sumber : SPSS ver 26, Data yang Diolah
varibel X

secara

simultan terhadap variabel Y.

Berdasarkan gambar 4.15, diketahui nilai Rsquare 0,650 atau 65% yang

menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang simultan antara variabel X1 danX2

terhadap variabel Y sebesar 65% dan sisanya 35% dipengaruhi oleh variaebel lain.

4. Hasil Uji Hipotesis

Hipotesis diuji memakai pengujian SPSS untuk setiap jalur yang

digunakan dalam memastikan ada keberadaan dari pengaruh variabel

a. Pengujian Hipotesis 1
48

Hipotesis 1 tentang Penempatan Kerja yang memiliki dampak positif

dan signifikan dengan Kinerja Karyawan, dimana hasil analiss

menunjukan bawa adanya pengaruh signifikan Penempatan Kerja

terhadap Kinerja Karyawan. Besaran pengaruh langsung Penempatan

kerja terhadap Kinerja Karyawan sebesar 0,497 dan nilai signifikansi

0,004 lebih kecil dari 0,05. Artinya, Penempatan Kerja berpengaruh

terhadap Kinerja karyawan. Dengan demikian hipotesis 1 dinyatakan

teruji dan diterima

b. Pengujian Hipotesis 1

Hipotesis 1 tentang Beban Kerja yang memiliki dampak positif dan

signifikan dengan Kinerja Karyawan, dimana hasil analiss

menunjukan bawa adanya pengaruh signifikan Penempatan Kerja

terhadap Kinerja Karyawan. Besaran pengaruh langsung Penempatan

kerja terhadap Kinerja Karyawan sebesar 0,506 dan nilai signifikansi

0,000 lebih kecil dari 0,05. Artinya, Penempatan Kerja berpengaruh

terhadap Kinerja karyawan. Dengan demikian hipotesis 2 dinyatakan

teruji dan diterima

c. Pengujian Hipotesis 3

Hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa Penempatan Kerja dan

Beban Kerja secara simultan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Kinerja Karyawan. Hasil ini menunjukan bahwa secara

langsung Penempatan Kerja dan Beban kerja berpengaruh terhadap


49

Kinerja Karyawan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil

dari 0,05. Artinya, Penempatan Kerja dan Beban Kerja secara

simultan mempunyai pengaruh terhadap minat berkunjung. Dengan

demikian hipotesis 3 secara statistic teruji

C. Pembahasan

1. Pengaruh Penempatan Kerja terhadap Kinerja

Penempatan Kerja berpengaruh terhadap Kinerja artinya jika sistem

penempatan kerja telah sesuai maka kinerja juga akan meningkat, karyawan

maksimal dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, penenpatan

kerja ini dilakukan untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan apa

yang diharapkan baik secara kualitas, kuantitas dan secara ideal,

penempatan kerja haruslah sesuai dengan bidang keahlian, minat, bakat dan

kemampuan. Dari variabel bebas penempatan kerja, berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan, jika penempatan kerja meningkat

maka kinerja akan meningkat signifikan, demikian sebaliknya. Penelitian ini

mendukung hasil dari penelitian terdahulu Yovita Aldilaningsari (2014),

dari hasil analisi uji pengaruh silmutan terbukti bahwa terdapat pengaruh

yang signifikan. Seperti teori Sedarmayanti (2017,p.63) dengan penempatan

SDM yang tepat tidak saja menguntungkan organisasi/perusahaan, tetapi

juga menguntungkan SDM itu sendiri.

2. Beban Kerja terhadap Kinerja Karyawan


50

Hasil dari penelitian ini memberikan bukti bahwa beban kerja memiliki

pengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Beban kerja memiliki pengaruh

terhadap kinerja karyawan, dimana faktor yang dapat mempengaruhi beban

kerja itu sendiri sangat banyak, serta tergantung pada persepsi dari individu

dalam menghadapi masalah. Terkadang terdapat individu yang saat

menghadapi beban kerja yang berat, mereka justru merasa memiliki

tantangan untuk dapat menyelesaikan pekerjaanya, sehingga karyawan akan

lebih giat dan tekun dalam mencapai target yang telah diberikan. Menurut

teori Lisnayetti dan Hasanbasri (2006), adanya keterkaitan hubungan antara

beban kerja terhadap kinerja karyawan adalah “beban kerja tinggi akan

menyebabkan kurangnya kinerja” dengan demikian membuktikan bahwa

hasil analisis dan juga penelitian Sujarwanto (2016), beban kerja sangat

berpengaruh terhadap tingkat kinerja karyawan.

3. Penempatan Kerja dan Beban Kerja terhadap Kinerja

Hasil penelitian ini menunjukan penempatan kerja dan beban kerja

terhadap kinerja karyawan bahwa terdapat pengaruh yang simultan. Dapat

dijelaskan bahwa penempatan kerja dan beban kerja memiliki pengaruh

yang sangat besar di PT Marga Sentosa Jaya. Penempatan Kerja dan Beban

Kerja adalah hal yang sangat perlu untuk diperhatikan dalam perusahaan,

karena variabel tersebut dapat menentukan jalannya suatu perusahaan, jika

hal tersebut kurang diperhatikan maka karyawan akan mengalami kesulitan

dalam pekerjaannya dan menghambat majunya perusahaan. Hasil analisis

ini mendukung hasil penelitian dari Jon Presly E P tobing dan Ramon
51

Zamora (2018) yang mengatakan bahwa “dengan adanya konflik kerja yang

positif yang terjadi dilingkungan kerja dapat meningkatkan kinerja

karyawan, begitu juga dengan penempatan kerja dan beban kerja yang

sesuai terhadap keahlian dan kemampuan disetiap karyawan maka akan

dapat meningkatkan kinerja karyawan”.


BAB I

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Penempatan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan, artinya jika

jika penerapan penempatan kerja dilakukan sesuai dengan kemampuan

karyawan, maka kinerja karyawan juga akan baik.

2. Beban kerja berpengaruh terhadap kinerja artinya semakin tinggi beban

kerja maka semakin baik kinerjanya, walaupun pekerjaan yang dibebankan

banyak namun karyawan tetap bersemangat dalam menyelesaikan

pekerjaanya.

3. Penempatan kerja dan beban kerja berpengaruh secara simultan terhadap

variabel kinerja karyawan di PT Marga Sentosa Jaya, adapun penempatan

kerja dan beban kerja memiliki pengaruh besar terhadap kinerja karyawan di

PT Marga Sentosa Jaya.

B. Saran

1. Bagi PT Marga Sentosa Jaya, penempatan kerja dan beban kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Marga

Sentosa Jaya. Berdasarkan hasil distribusi jawaban responden menyatakan

responden kurang setuju dalam penempatan.

52
53

Berdasarkan pengalaman kerja yang dimiliki sebelumnya dan penempatan

berdasarkan faktor usia. Posisi yang tepat akan menempatkan tenaga kerja

yang tepat oleh karena itu diharapkan PT Marga Sentosa Jaya lebih

memperhatikan apakah penempatan kerja sudah sesuai dengan kualifikasi

karyawan yang diantaranya adalah melihat latar belakang, pengalaman

kerja, status perkawinan, faktor umur dan jenis kelamin. Pemberian beban

kerja yang sesuai dengan standar kerja seperti kuantitas pekerjaan yang

disesuai dengan kapasitas waktu tersedia. Beban kerja yang tidak berlebihan

dapat meningkatkan kinerja pegawai dengan demikian beban kerja dapat

dijadikan bahan pertimbangan agar pegawai dapat menjalankan

pekerjaannya dengan maksimal. PT Marga Sentosa Jaya disarankan agar hal

ini menjadi masukan untuk perusahaan lebih meningkatkan kualitas

karyawan. Karena, semakin baik tingkat kemampuan karyawan maka akan

semakin tinggi pula hasil kinerja yang diperoleh karyawan untuk

perusahaan.

2. Bagi penelitian selanjutnya, penelitian ini mengambil tentang

penempatan kerja dan beban kerja dapat berpengaruh terhadap kinerja

karyawan, diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti variabel lain

yang belum dimasukkan pada menelitian ini, karena penempatan kerja dan

beban kerja berpengaruh sebesar sehingga masih ada faktor lainnya yang

dapat diteliti lagi.


xvii

Anda mungkin juga menyukai