Anda di halaman 1dari 3

Bandar Serai

Kompleks Bandar Serai Raja Ali Haji - Purna MTQ Riau

Merupakan sebuah bangunan yang terletak di Arena Purna MTQ atau yang sekarang
telah berubah namanya menjadi Bandar Serai. Tapi warga Kota Pekanbaru umumnya mengenal
tempat ini dengan sebutan "MTQ" saja.
Bangunan ini terletak di Jalan Jenderal Sudirman, tidak terlalu jauh dari Bandara Sultan
Syarif Kasim II. Hal yang paling menarik dari Anjungan Seni Idrus Tintin tentu saja adalah
arsitekturnya yang sangat kental dengan budaya Melayu Riau. Bahkan jika dilihat dari luar,
bangunan ini tergolong cukup megah untuk ukuran tempat pertunjukan seni.
Areal seluas lebih kurang 3,5 hektar itu memiliki catatan sejarah sebagai tempat
penyelenggaraan MTQ Nasional ke XVII tahun 1994, di masa pemerintahan Presiden Soeharto.
Pada masanya, MTQ Nasional ke XVII ini, adalah MTQ Nasional termegah yang pernah ada
sebelumnya. Untuk pertama kalinya upacara pembukaan dimeriahkan dengan sinar laser yang
membuat puluhan ribu massa terkagum-kagum.
Salah satu icon wisata budaya Riau yang ada di Kota Pekanbaru adalah kompleks
Bandar Serai Raja Ali Haji. Kawasan ini terletak di Jalan Jendral Sudirman, Kecamatan Bukit
Raya, Kota Pekanbaru. Kompleks Bandar Serai lebih akrab disebut Purna MTQ, sebab di tahun
1994 yang lalu, di tempat ini dijadikan sebagai area penyelenggaraan MTQ Tingkat Nasional.
Hingga saat ini bangunan astaka berbentuk ukiran-ukiran khas Riau masih kita temukan di area
masuk kawasan wisata Bandar Serai Raja Ali Haji. Kompleks Bandar Serai Raja Ali Haji
memiliki beberapa situs menarik yang bisa dikunjungi. Di sini pengunjung akan disuguhi
suasana khas Melayu dari semua bentuk arsitektur yang ada. Beberapa situs tersebut diantaranya:
Anjungan Seni Idrus Tin Tin
Anjung Seni Idrus Tintin adalah sebuah bangunan berarsitektur Melayu Riau yang biasa
digunakan untuk pertunjukan seni dan budaya di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Bangunan ini
hanya memiliki satu lantai, namun berdiri cukup tinggi dengan warna kuning yang mendominasi
serta motif-motif yang sangat kental dengan corak Melayu Riau. Anjung Seni Idrus Tintin berada
di dalam Kompleks Bandar Seni Raja Ali Haji (Kompleks Bandar Serai), yang juga dikenal
dengan nama Arena Purna MTQ.
Anjung Seni Idrus Tintin pernah digunakan sebagai tempat penyelenggaraan untuk
menggelar acara Festival Film Indonesia (FFI) pada tahun 2007. Gedung Anjung Seni Idrus
Tintin telah digunakan oleh seniman-seniman sebagai tempat mempertunjukkan seni musik,
teater, dan seni tari. Gedung Anjung Seni Idrus Tintin memiliki bangunan berstandar
internasional yang mampu menampung jumlah penonton pertunjukan seni dengan kapasistas 600
kursi. Gedung ini juga didukung dengan sistem suara dan pencahayaan.
Anjungan seni Idrus Tin Tin termasuk satu dari gedung pertunjukan seni terbesar dan
termegah di Indonesia. Idrus Tin Tin merupakan salah seorang budayawan Melayu Riau yang
telah mengharumkan nama Riau pada zamannya. Dengan daya tampung sebanyak 800 orang,
bangunan ini dibuat dengan arsitektur Melayu modern. Kota Pekanbaru yang patut kamu
kunjungi. Di sini dijadikan sebagai tempat pertunjukan berbagai acara seni budaya. Di malam-
malam tertentu, layaknya bioskop, gedung ini juga menayangkan pertunjukan film-film budaya
dan teater yang menarik untuk disaksikan. Bangunan ini bisa disewa untuk penyelenggaraan
even-even budaya baik tingkat lokal, nasional hingga internasional. Dengan sewa seharga 3,5
hingga 5 juta rupiah, kita bisa menggunakan gedung ini untuk berbagai kegiatan seni budaya.

Miniatur Rumah Adat Seluruh Kabupaten di Riau


Selain Anjungan Seni Idrus Tin Tin, di kawasan Kompleks Bandar Serai Raja Ali Haji,
kita juga bisa menyaksikan aneka bangunan rumah adat seluruh daerah yang ada di Riau. Kita
bisa menyaksikan berbagai rumah adat dari sebagian Kabupaten di Riau, seperti rumah lontiok
dari Kampar yang juga telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda di tingkat
nasional pada tahun 2017. Semua rumah adat yang ada dilengkapi dengan miniatur-miniatur
wisata yang khas dari setiap daerah, misalnya di anjungan Kampar, kita akan melihat situs candi
muara takus yang dibuat miniaturnya, di anjungan Indragiri Hilir, kita bisa menyaksikan miniatur
kapal dan berbagai patung-patung binatang laut sebagai symbol hasil perikanan dari kabupaten
tersebut.
Demikian juga daerah yang lainnya, terdapat beberapa anjungan rumah adat di daerah
dengan berbagai kelengkapan miniatur yang khas dari setiap daerah. Tidak perlu keliling Riau,
dengan mengunjungi kawasan Bandar Serai Raja Ali Haji, kita bisa belajar banyak tentang
budaya, sejarah dan pariwisata yang ada di Riau. Kawasan ini lebih mirip Taman Mini ala Riau.
Pada momen-momen tertentu, tempat ini biasanya dibuka sebagai kawasan pameran budaya.
Rumah anjungan dihuni dengan menyajikan suasana kerajaan-kerajaan Melayu yang khas sesuai
dengan daerah dan kabupaten masing-masing.
Komplek Akademi Kesenian Melayu Riau (AKMR)
Salah satu sekolah tinggi di Riau yang menghasilkan banyak seniman dan budayawan
adalah Akademi Kesenian Melayu Riau (AKMR). Di sini terdapat banyak kelas seperti teater
dan sejenisnya. Peserta didik AKMR berasal dari banyak daerah di Riau dan luar Riau. Sekolah
tinggi ini telah menghasilkan banyak pelakon-pelakon teater dan seni yang berkiprah di seni
budaya Melayu Riau. Jika tertarik ingin menempuh studi di tempat ini, pengunjung bisa lebih
dulu masuk ke kawasan ini dan melihat langsung bagaimana kondisi pembelajaran maupun
fasilitas yang ada di kawasan tersebut.
Sampai saat ini sementara kalangan terutama orang-orang tua enggan melupakan
kenangan indah tersebut, sehingga kegiatan apapun yang dilakukan di bekas arena MTQ
Nasional itu harus tetap memperhatikan faktor sejarahnya. Bahwa tempat tersebut adalah tempat
yang sakral, tempat keindahan dan kemerduan ayat-ayat suci Al Quran diperlombakan. Namun
dalam realitasnya, areal tersebut kini hampir tak lagi menyisakan ornamen yang membawa
ingatan kita kembali ke masa lalu. Di Arena MTQ tersebut kini telah berdiri gedung megah
Anjungan Seni Idrus Tintin. Halaman Gedung Idrus Tintin, yang cukup luas, sering pula
digunakan untuk pertunjukan band-band papan atas dan tempat anak-anak muda berjingkrak-
jingkrak. Bekas arena MTQ ini juga sering dipergunakan untuk kegiatan kampanye parpol dan
kandidat dalam pemilukada.
Sebagian fasilitas arena MTQ Nasional dipergunakan untuk Kantor Dewan Kesenian
Riau, Pengelola Bandar Serai, Akademi Kesenian Melayu Riau, dan juga dimanfaatkan sebagai
tempat pameran pembangunan. Salah satu unit bangunan yang kondisinya menyedihkan,
dipergunakan pula sebagai gudang logistik Pemilukada. Akademi Kesenian Melayu Riau
(AKMR) sejak awal berdirinya pada tahun 2000 misalnya, sampai sekarang menggunakan salah
satu sayap bangunan MTQ Nasional. AKMR didirikan dalam rangka mendukung Visi Riau
2020, menjadikan Provinsi Riau sebagai pusat kebudayaan Melayu di Asia Tenggara, di samping
sebagai pusat perekonomian.
Lokasi bekas arena MTQ tersebut juga sering digunakan sebagai tempat olahraga senam
dengan instruktur yang umumnya tampil dengan pakaian ketat seronok. Bahkan sudut-sudut
gelap dari arena tersebut di malam hari, tak jarang digunakan oleh muda-mudi bercengkerama.

Anda mungkin juga menyukai