Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Mata Kuliah Seminar
Rancangan Skripsi
DIAJUKAN OLEH :
NILFIA PUTRI
20101155310230
Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia
JURUSAN MANAJEMEN
2023
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-Nya dengan membukakan hati dan
pikiran penulis sehingga penyusunan Seminar Rancangan Skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik yang berjudul “PENGARUH DISIPLIN KERJA,
STRES KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING PADA PT. SIRUKAM LUMBUNG NAGARI
KABUPATEN SOLOK”.
NILFIA PUTRI
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan itu perusahaan berupaya mengerahkan sumber daya yang ada dan
mengkombinasikannya untuk mencapai hasil yang diinginkan. Sumber daya
manusia juga menjadi kunci penentu perkembangan perusahaan. Keunggulan
bersaing suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia
nya. Oleh karena itu penanganan sumber daya manusia harus dilakukan secara
menyeruluh dan seksama dalam rangka sistem pengelolahan sumber daya manusia
yang bersifat strategis dan nyata.
Tabel 1.1
periode 2021-2022
persentase 8,8%.
Menurut Rivai disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer
untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah
sesuatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan
kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma
sosial yang berlaku. Disiplin kerja pada karyawan sangat dibutuhkan, karena apa
yang menjadi tujuan organisasi akan sukar dicapai bila tidak ada disiplin
kerja. Berdasarkan survei lapangan, peneliti menemukan adanya kekurangan
menaati tata tertib, ketentuan-ketentuan perusahaan yang telah di tetapkan
pihak perusahaan tetapi masih terjadi pada karyawan PT. Sirukam Lumbung
Nagari seperti masih banyak karyawan yang mangkir kerja dengan berbagai
alasan, berkeliaran pada saat jam kerja dan tingkat keterlambatan karyawan
yang cukup tinggi.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Husain (2018) menunjukan bahwa
disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Namun, hasil penelitian berbeda ditunjukkan oleh Likdanawati et al. (2018) yang
menyatakan bahwa disiplin kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.\
Selain disiplin kerja salah satu upaya yang dapat dilakukan perusahaaan
dalam meningkatkan kinerja karyawan adalah dengan menjaga tingkatan stres
kerja yang dialami karyawan. Stres kerja dapat berdampak pada peningkatan
ataupun penurunan kinerja karyawan tergantung pada bagaimana karyawan dalam
menyikapinya.
Hal ini dibuktikan dalam penelitian Rismawati et al., (2022) bahwa Stres
kerja tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.
Sebaliknya, dalam penelitian Sormin dkk (2017) menunjukkan bahwa stres kerja
memiliki pengaruh signifikan kearah positif terhadap kinerja karyawan. Pada
tingkat tingkat tertentu, stres kerja juga sangat diperlukan guna mendorong
karyawan untuk bekerja lebih keras.
Selain stres kerja salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan
adalah lingkungan kerja. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada
disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan
tugas-tugas yang dibebankannya. Lingkungan kerja merupakan salah satu
pertimbangan karyawan dalam bekerja. Karyawan akan mampu melaksanakan
kegiatannya dengan baik untuk mencapai suatu hasil yang optimal, apabila
ditunjang oleh suatu kondisi lingkungan kerja yang sehat, aman dan nyaman.
Menurut Robbins menyatakan bahwa karyawan menaruh perhatian yang besar
terhadap lingkungan kerja mereka, perhatian tersebut dilihat baik dari segi
kenyamanan pribadi maupun diberi kemudahan dalam bekerja. Berdasarkan
pernyataan tersebut bahwa lingkungan kerja dianggap sebagai salah satu faktor
terpenting dalam retensi karyawan, lingkungan kerja yang baik akan memberikan
rasa senang bagi karyawan dengan begitu masa kerja karyawan dalam perusahaan
akan bertahan lama.
Lingkungan kerja yang baik bisa tercipta jika kita memperhatikan unsur-
unsur yang ada dalam lingkungan kerja, baik lingkungan kerja fisik maupun
lingkungan kerja non fisik. Menurut Sedarmayanti lingkungan kerja fisik adalah
semua keadaan yang terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi
karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Nitisemito
lingkungan kerja non fisik adalah semua yang menggambarkan kondisi yang
mendukung kerja sama antara tingkat atasan dengan bawahan atau sesama rekan
kerja yang memiliki status jabatan sama diperusahaan dimana mereka bekerja.
Lingkungan kerja fisik maupun lingkungan non fisik memiliki pengaruh terhadap
kinerja karyawan, karena berhubungan langsung dengan karyawan.
Dari fenomena di atas maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui apakah disiplin kerja, stres kerja dan lingkungan kerja mempunyai
pengaruh terhadap kinerja karyawan serta kepuasan kerja dan tidak konsistennya
hasil penelitian terdahulu maka dapat di ajukan sebuah penelitian dengan judul
yaitu: PENGARUH DISIPLIN KERJA, STRES KERJA DAN
LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN
KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PT.
SIRUKAM LUMBUNG NAGARI KABUPATEN SOLOK.
1. Kehadiran pegawai yang tidak tepat waktu dan tugas dan tanggung jawab
KABUPATEN SOLOK.
dengan maksimal.
Solok?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah diatas,maka tujuan penelitian yang
ingin dicapai adalah sebagai berikut:
tertentu.
3. Kemandirian (Dependability)
4. Inisiatif (Initiative).
5. Adaptabilitas (Adaptability)
6. Kerjasama (compration).
yang merupakan faktor bawaan dari lahir dan faktor yang diperoleh
motivasi kerja.
1. Kehadiran
Pegawai yang taat pada peraturan kerja tidak akan melalaikan prosedur
kerja dan akan selalu mengikuti pedoman serta peraturan kerja yang
Hal ini dapat dilihat besarnya tanggung jawab pegawai terhadap tugas
5. Bekerja etis
pegawai.
1. Disiplin preventif.
2. Disiplin korektif.
3. Disiplin progresif.
tinggi.
2. Distress
Merupakan stres yang memunculkan efek yang membahayakan bagi
3. Hyperstress
Meskipun dapat bersifat positif atau negatif tetapi stress ini tetap saja
4. Hypostress
a. Persepsi karyawan
b. Kepribadian.
c. Kemampuan.
d. Pengalaman.
a. Konsekuensi fisiologi.
b. Konsekuensi psikologi.
c. Konsekuensi perilaku.
1. Fisik yaitu sulit tidur atau tidur tidak teratur, sakit kepala, sulit buang air
besar, adanya gangguan pencenaan, radang usus, kulit gatal-gatal,
punggung terasa sakit, urat-urat pada bahu dan leher terasa tegang,
keringat berlebihan, berubah selera makan, tekanan darah tinggi atau
serangan jantung, kehilangan energi.
1. Faktor-faktor lingkungan
a. Ketidakpastian ekonomi.
b. Ketidakpastian politik.
c. Ketidakpastian teknologi.
2. Faktor-faktor organisasional
a. Tuntutan tugas.
b. Tuntutan peran.
3. Faktor-faktor pribadi
a. Keluarga.
b. Ekonomi.
c. Kepribadian.
1. Stres Individu
a. Konflik peran
b. Beban karir
c. Hubungan dalam pekerjaan
2. Stres Organisasi
a. Struktur organisasi
b. Kepemimpinan.
pegawai lain.