Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Efektivitas suatu organisasi dapat dicapai dengan tepat dan diharapkan dapat

bersaing dengan organisasi lain. Kelangsungan suatu organisasi bergantung pada

sumber daya manusianya. Manajemen sumber daya manusia yang baik akan

mempengaruhi perkembangan organisasi. Sumber daya manusia merupakan salah

satu faktor penting yang memegang peranan penting dalam suatu organisasi.

Robbins (2019) menyatakan bahwa kepemimpinan karismatik yaitu seorang

pemimpin yang sangat antusias, memiliki kepercayaan diri yang sangat luar biasa,

dan apa yang dilakukan oleh pemimpin tersebut dapat memberikan pengaruh pada

orang-orang untuk bertindak. Dalam organisasi bawahan, jika pemimpin tidak

memiliki kemampuan kepemimpinan pekerjaan selalu bergantung pada

pemimpin, dan tugas-tugas yang sangat kompleks tidak dapat diselesaikan dengan

benar. Setiap pemimpin membantu menyelesaikan tugas yang menjadi beban

kerja masing-masing unit. Gaya kepemimpinan pada dasarnya mengandung

makna perilaku sebagai pemimpin yang berkaitan dengan kemampuan

kepemimpinan. Perwujudan ini biasanya membentuk pola atau bentuk tertentu.

Dalam suatu organisasi, kepemimpinan dapat diartikan sebagai hubungan

kerja yang saling menguntungkan yang dibangun antara atasan dan bawahan

untuk mencapai tujuan bersama. Gaya kepemimpinan yang baik merupakan gaya

kepemimpinan yang dapat memberikan motivasi kepada bawahan. Pegawai dapat

menganggap pemimpin mereka sebagai pemimpin yang efektif berdasarkan

kepuasan yang diperoleh dari pengalaman kerja yang kaya.


Jika pemimpin dapat memberikan motivasi yang tepat, dan pemimpin

memiliki gaya kepemimpinan yang dapat diterima oleh seluruh pegawai dan

mendukung terciptanya suasana kerja yang baik, maka kinerja pegawai akan

semakin baik. Dengan cara ini, setiap pegawai akan dengan senang hati menjalankan

tugasnya tanpa paksaan dan memberikan hasil yang maksimal.

Sebaliknya, gaya kepemimpinan yang tidak efektif tidak akan memberikan

arahan yang baik kepada bawahan, sehingga sebagian besar pegawai akan

memaksakan diri untuk melakukannya, namun hasilnya tidak memuaskan. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa menurut Togar Naibaho, SE.M.Si (2020) gaya

kepemimpinan yang benar akan meningkatkan kinerja pegawai, dan variabel

kepemimpinan dan lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan

terhadap kinerja pegawai pada PT. PLN (persero) Pembangkit dan Penyalur (Kitlur)

Sumbagut.

Peran pemimpin sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi yang

dibutuhkan termasuk penyelenggaraan lembaga Baznas Profinsi Bnaten, khususnya

dalam meningkatkan kinerja pegawai berprestasi, maka perlu berbagai cara yang

dilakukan oleh pemimpin organisasi lembaga. Artinya, menggunakan gaya

kepemimpinan.yang tepat.

Lingkungan kerja berada disekitar aspek fisik dan non fisik dari berbagai

situasi dan kondisi disekitar pekerjaan. Faktor lain yang berkontribusi terhadap

penurunan kinerja pegawai antara lain kondisi lingkungan kerja, lingkungan kerja

yang segar dan nyaman yang memenuhi standar permintaan yang layak, yang akan

membantu pegawai dalam melaksanakan tugasnya dengan nyaman.


Sedarmayanti (2020) menyatakan bahwa, lingkungan kerja non fisik

adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan sesama rekan

kerja, ataupun hubungan dengan bawahan. Lingkungan non fisik yang meliputi

sikap ramah dan saling menghargai ketika pegawai berbeda pendapat, hal ini

merupakan syarat wajib untuk terus menumbuhkan kualitas berfikir pegawai,

yang pada akhirnya dapat terus menumbuhkan kinerja pegawai yang baik.

Berdasarkan hasil observasi Lembaga Baznas Provinsi Banten ditemukan

adanya permasalahan dalam gaya kepemimpinan, misalnya pemimpin sering

berganti, sehingga pegawai harus menyesuaikan diri dengan pemimpin baru

karena memiliki karakteristik yang berbeda dengan masa lalu, yang berujung pada

rendahnya kinerja pegawai.

Berdasarkan hasil observasi di Baznas Provinsi Banten, ditemukan adanya

permasalahan mengenai lingkungan kerja non fisik, seperti: hubungan antar

pegawai satu dengan yang lainnya selalu memiliki pemahaman yang berbeda,

saling bertentangan, dan memiliki daya saing kerja dalam melakukan banyak hal.

Organisasi tentunya membutuhkan pegawai yang berkualitas untuk mencapai

tujuan organisasi, sehingga perlu memperhatikan banyak hal yang berkaitan

dengan kinerja organisasi.

Rerung (2019:54) mengatakan bahwa kinerja karyawan adalah perilaku

yang dihasilkan pada tugas yang dapat diamati dan dievaluasi, diamana kinerja

karyawan adalah kontribusi yang dibuat oleh seorang individu dalam pencapaian

tujugan organisasi. Kinerja pegawai memegang peranan yang sangat penting

dalam kinerja perusahaan, oleh karena itu perlu dilakukan manajemen kinerja

untuk memastikan dan menjaga pengendalian yang benar atas kinerja pegawai

perusahaan secara keseluruhan. Kualitas sumber daya manusia merupakan faktor


untuk meningkatkan kinerja suatu organisasi, perusahaan dikatakan maju jika

mempunyai sumber daya manusia yang memiliki kinerja yang baik.

Lembaga Baznas Provinsi Banten merupakan organisasi publik yang

bergerak dalam bidang pengabdian masyarakat di lingkungan pemerintahan.

Dalam menjalankan tugas dan fungsi Baznas Provinsi Banten memiliki

kewenangan sebagai berikut: Melakukan pengumpulan zakat melalui UPZ ( Unit

Pengumpulan Zakat)

Tabel 1.1
Indikator pemimpin karismatik Pada Baznas Profinsi Banten 2023
NO JAWABAN PRESEPSI
RESPONDE PERCAYA DIRI KETELADANAN
N
1. Sangat baik 4 40% 3 30%
2. Baik 5 50% 6 60%
3. Kurang baik 1 10% 1 10%
4. Tidak baik
5. Sangat tidak
baik
Sumber: Lembaga Baznas Provinsi Banten.

Berdasarkan hasil survei kinerja Lembaga Baznas Provinsi Banten

menunjukkan bahwa presepsi pemimpin karismatik pada kinerja pegawai belum

mencapai target 100%. Hal ini disebabkan oleh kurangnya gaya kepemimpinan

yang benar, Maka dari itu diperlukan dengan adanya sikap percaya diri dan

sikap keteladanan dari pimpinan dapat membantu memberikan dorongan kepada

kinerja pegawai agar melakukan pekerjaaanya dengan sebaik mungkin. Seberapa

tinggi sikap percaya diri dan sikap keteladanan yang diberikan pasti akan

berdampak pada kinerja pegawai.


Tabel 1.2
Indikator Lingkungan Kerja Non Fisik Pada Baznas Profinsi Banten
2023
NO JAWABAN PRESEPSI
RESPONDEN HUBUNGAN BEKERJA
REKAN KERJA TEAM
YANG WORK(KERJA
HARMONIS SAMA)
1. Sangat baik 5 50% 2 20%
2. Baik 5 50% 8 80%
3. Kurang baik
4. Tidak baik
5. Sangat tidak
baik
Sumber: Lembaga Baznas Provinsi Banten.

Berdasarkan hasil survei kinerja Lembaga Baznas Provinsi Banten

menunjukkan bahwa lingkungan kerja non fisik pada kinerja pegawai belum

mencapai target 100%. Selain lingkungan fisik, lingkungan non fisik juga sangat

mempengaruhi kinerja karyawan. Lingkungan non fisik ini bisa berupa budaya

yang diciptakan oleh perusahaan atau pimpinan. Budaya ini bisa diukur dengan

kebiasaan yang ada, Hubungan yang harmonis antar pegawai,maupun pola kerja

sama antar pegawai. Hal ini sangat berpengaruh dikarenakan karyawan akan

berinteraksi langsung dengan karyawan lainnya dan juga berpengaruh terhadap

pencapaian kerja yang maksimal. Meskipun karyawan memiliki karakter masing-

masing dalam dirinya sendiri.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dan mengambil judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Karismatik

dan Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap Kinerja Pegawai Baznas

Provinsi Banten”.

1.2 Identifikasi dan Batasan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah


Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas,

dapat diidentifikasikan berbagai masalah sebagai berikut:

1. Masih kurangnya perhatian dari pimpinan kepada pegawai khususnya

dalam bidang peningkatan kemampuan kerja.

2. Pemimpin sering berganti, sehingga pegawai harus menyesuaikan diri

dengan pemimpin baru karena memiliki karakteristik yang berbeda

dengan masa lalu, yang berujung pada rendahnya kinerja pegawai.

3. Pegawai yang menunda kerja dan datang terlambat kerja.

4. Dilingkungan kerja, masih kurangnya sikap harmonis, yang bisa

menimbulkan perselisihan dan persaingan antar pegawai di tempat kerja.

5. Para pegawai dan sesamanya selalu memiliki pemahaman yang berbeda di

lingkungan kerja.

1.2.2 Batasan Masalah

Walaupun secara teoritis banyak faktor yang mempengaruhi kinerja

pegawai, karena adanya keterbatasan dari peneliti ditinjau dari aspek waktu,

tenaga, biaya, dan kemampuan. Maka penelitian ini hanya pada dua faktor penting

yang diteliti dalam penelitian ini yaitu gaya kepemimpinan karismatik dan

lingkungan kerja non fisik yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai Baznas

Provinsi Bnaten

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan permasalahan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan karismatik terhadap kinerja

pegawai pada Kantor Baznas Provinsi Banten?

2. Apakah ada pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja pegawai
pada Kantor Baznas Profinsi Banten?

3. Apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan karismatik dan lingkungan

kerja non fisik secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai pada

Baznas Provinsi Banten?

1.4 Tujuan Penelitian

Pada dasarnya, penelitian yang dilakukan bermaksud dapat memberikan

masukan bagi lembaga yang terkait dalam mencapai peningkatan kinerja pegawai

serta diharapkan dengan efektifnya gaya kepemimpinan karismatik yang

diterapkan dan lingkungan kerja non fisik yang baik, kinerja pegawai Baznas

Provinsi Banten dapat ditingkatkan sehingga dapat mempengaruhi pencapaian

tujuan instansi yang telah direncanakan. Sedangkan tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan karismatik

terhadap kinerja pegawai pada Lembaga Baznas provinsi Banten

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh lingkungan kerja non fisik

terhadap kinerja pegawai pada Lembaga Baznas provinsi Banten

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan karismatik

dan lingkungan kerja non fisik secara bersama-sama terhadap kinerja

pegawai pada Lembaga Baznas Provinsi Banten.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan

sebagai berikut:

1. Bagi penulis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk

perkembangan ilmu pengetahuan peneliti sendiri dalam menganalisa dan


meneliti tentang masalah gaya kepemimpinan karismatik, lingkungan

kerja non fisik dan kinerja pegawai.

2. Bagi Lembaga Baznas Provinsi Banten. Hasil penelitian ini diharapkan

dapat bermanfaat untuk memberikan sumbangan pemikiran dan saran

sekaligus sebagai bahan analisa bagi instansi yang terkait tentang masalah

gaya kepemimpinan karismatik, lingkungan kerja non fisik dan kinerja

pegawai.

3. Bagi Lembaga (Universitas Banten). Hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat, baik secara langsung maupun tidak langsung bagi

akademisi untuk khasanah kepustakaan. Serta penelitian ini diharapkan

dapat dijadikan bahan pembanding maupun studi lanjutan bagi mahasiswa

yang ingin melakukan penelitian yang berkaitan dengan masalah gaya

kepemimpinan karismatik, lingkungan kerja non fisik dan kinerja

pegawai.

Anda mungkin juga menyukai