Anda di halaman 1dari 95

1

JUDUL PENELITIAN
PENGARUH KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA TERHADAP
KINERJA GURU DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING PADA SMP NEGERI 2 PUNGGELAN

A. Latar Belakang Masalah


Kemajuan SMP Negeri 2 Punggelan sangat ditentukan dari kinerja dan
keefektifan para guru dalam menjalankan tugas. Setiap organisasi pada umumnya
mengharapkan para guru mampu melaksanakan tugasnya dengan efektif, efisien,
produktif dan profesional. Semua ini bertujuan agar organisasi memiliki sumber
daya manusia yang berkualitas dan sekaligus memiliki daya saing yang tinggi. SMP
Negeri Punggelan sebagai organisasi pemerintah dimana satu sisi melaksanakan
tugas-tugas birokrasi dan disisi lain melayani masyarakat khususnya petani, sehingga
dituntut untuk mampu bekerja secara profesional, berwawasan luas, berdisiplin dan
memiliki komitmen yang tinggi untuk memajukan organisasi. Kinerja guru akan
sangat memiliki kontribusi positif dalam mendukung kinerja organisasi secara
keseluruhan.
Sedangkan

pokok

permasalahan

yang

teramati

dilapangan

bahwa

karakteristik pegawai cenderung bervariasi, baik ditinjau dari kemampuan, tingkat


pendidikan, masa kerja maupun motivasi masing-masing individu sangat beda dan
beragam. Disisi lain teramati bahwa masih terdapat beberapa guru yang cenderung

bersikap pasif terhadap perubahan, sehingga usaha untuk mengembangkan diri


masih kurang. Kondisi ini menarik bagi peneliti untuk melakukan penelitian lebih
lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai dan sekaligus
memberikan kontribusi positif terhadap kemajuan organisasi di SMP Negei 2
Punggelan
Secara umum kinerja pegawai dapat dipengaruhi oleh faktor individu
pegawai dan faktor organisasi. Berdasarkan pengamatan peneliti, maka diperoleh
fenomena di SMP Negeri 2 Punggelan sebagai berikut :
1. Masih ada guru yang belum menguasai teknis penyelesaian pekerjaan dengan
alat yang ada (pengoperasian komputer, pengolahan Teknologi Informasi).
2. Ketidaknyamanan dalam melaksanakan tugas dan kekurang harmonisan
komunikasi antar guru.
3. Nampak kondisi adanya sebagian guru di SMP Negeri 2 Punggelan yang belum
mentaati jam kerja, baik jam masuk maupun jam pulang kerja dalam rutinitas
kerja, hal ini menyebabkan komunikasi dan penanganan pekerjaan tidak bisa
berjalan dengan baik.
4. Adanya beberapa target pekerjaan yang tidak dapat terealisasi, menyebabkan
beberapa pekerjaan dilakukan dengan lembur atau tertunda.
Atas dasar fenomena tersebut peneliti tertarik untuk mengkaji berbagai
permasalahan yang berkaitan dengan kinerja, maka dalam kajian penelitian ini
peneliti menetapkan

kinerja guru sebagai pokok kajian.. Kinerja guru menjadi

kajian penting dalam penelitian ini karena dengan pengukuran kinerja guru dapat

diketahui melalui berbagai indikator yang mendukung peningkatan kinerja, maka


akan dapat digunakan sebagai dasar untuk pengembangan kinerja guru. Dengan
upaya peningkatan kinerja guru akan memberikan dorongan dalam mencapai visi,
misi dan tujuan organisasi.
Kinerja menurut Mangkunegara (2001:67) adalah Hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja dalam hal ini
menunjukkan hasil kerja yang dicapai seseorang setelah melaksanakan tugas
pekerjaan yang dibebankan oleh organisasi. Sedangkan ukuran baik tidaknya hasil
kerja dapat dilihat dari mutu atau kualitas yang dicapai guru sesuai dengan tuntutan
organisasi. Kinerja dapat dicapai dengan baik apabila guru mampu bekerja sesuai
dengan standart penilaian yang ditetapkan organisasi. Menurut Mohamad Mahsum
(2006:25) kinerja (performance) adalah Gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,
misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian kinerja
adalah hasil kerja yang dicapai

seseorang pegawai terhadap pelaksanaan tugas

perkerjaan yang dinilai berdasarkan pada kriteria atau standar penilaian tertentu.
Istilah kinerja sering digunakan untuk menyebut tingkat keberhasilan individu atau
kelompok. Sedangkan kinerja bisa diketahui jika individu atau kelompok individu
tersebut mempunyai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan.

Kinerja seorang guru sangat ditentukan dan sangat tergantung dari komitmen,
baik komitmen guru maupun organisasi. Komitmen organisasi menurut Modway et
al., dalam Yenny Fajariyanti (2003:69) bahwa komitmen organisasi merupakan
itikad yang kuat seseorang untuk terlibat dalam suatu organisasi, yang terdiri dari:
1.

Keyakinan yang sungguh-sungguh akan tujuan dan nilai-nilai organisasi;

2.

Kemampuan untuk berusaha atau berbuat sesuai demi kepentingan organisasi;

3.

Keinginan yang kuat untuk terus menjadi anggota organisasi.


Untuk mencapai efektifitas dalam melaksanakan tugas, pegawai perlu

memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugas dan organisasi. Komitmen yang
tinggi terhadap organisasi akan meningkatkan tanggung jawab dan kesungguhan
pegawai dalam melaksanakan tugas. Pegawai yang memiliki komitmen yang tinggi
terhadap organisasi akan bekerja sepenuh hati dan akan berjuang demi kemajuan
organisasi, karena mereka sadar telah menjadi bagian dari organisasi.
Suatu organisasi akan maju dan berhasil selain ditentukan kemampuan,
kecakapan serta komitmen yang tinggi dari para gurunya juga sangat ditentukan oleh
kenyamanan dan kepuasan dalam melaksanakan pekerjaan. Kinerja yang baik dari
seorang pegawai tidak akan muncul dengan mudah, kinerja yang baik akan muncul
secara intern dalam pribadi manusia sebagai individu, dan secara ekstern dapat
dimunculkan melalui stimulus kepada aspek-aspek yang menyebabkan seorang
individu tidak mampu atau produktifitasnya rendah. Kinerja guru akan muncul
apabila guru merasakan kenyamanan dan kepuasan dalam bekerja.

Kepuasan kerja menurut Kreitner dan Kinicki (2005:271) adalah Suatu


efektifitas atau respon emosional terhadap aspek pekerjaan. Dalam rangka
memahami kepuasan kerja pegawai, maka seorang pemimpin harus memahami
karakteristik masing-masing bawahan. Dengan memahami karakteristik individu
maka akan dapat ditentukan pekerjaan yang sesuai dengan karakteristik masingmasing individu. Apabila hal tersebut terwujud maka kepuasan kerja akan dapat
tercapai, sehingga kinerjanya menjadi lebih baik. Dengan kepuasan kerja yang tinggi
pada setiap diri pegawai akan mendorong para pegawai untuk memberikan
komitmen mereka pada organisasi, dengan komitmen yang ada secara tidak langsung
akan memberikan dorongan pada kinerja.
Dalam

penelitian

ini

ditetapkan

tiga

variabel

independen

yaitu,

kepemimpinan, kepuasan kerja dan komitmen organisasi sebagai variabel yang


digunakan untuk mengukur kinerja guru. Hubungan kausalitas akan digunakan
analisis jalur atau intervening. Pada penelitian ini, variabel komitmen organisasi
ditempatkan sebagai variabel intervening untuk variabel kepuasan kerja dan
kepemimpinan terhadap kinerja. Analisis jalur merupakan suatu teknik analisis
statistika yang dikembangkan dari analisis regresi berganda. Teknik ini dikenal juga
sebagai analisis lintas atau analisis lintasan. Secara matematis, analisis ini tidak lain
adalah analisis regresi berganda terhadap data yang dibakukan. Dengan demikian,
perangkat lunak statistika yang mampu melakukan analisis regresi berganda dapat
pula dipakai untuk analisis jalur. Subjek utama analisis ini adalah variabel-variabel

yang saling berkorelasi. Analisis ini mendasarkan diri pada model hubungan antar
variabel yang ditentukan sebelumnya oleh peneliti
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, peneliti tertarik
melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh Kepemimpinan, Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja guru dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Intervening
Pada SMP Negeri 2 Punggelan.

B. Perumusan Masalah dan Pembatasan Masalah


1.

Perumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka pokok-pokok
permasalahan dalam penelitian ini adalah sebabai berikut:
a. Apakah kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi
SMP Negeri 2 Punggelan?
b. Apakah kepuasan kerja

berpengaruh signifikan terhadap komitmen

orgainasai SMP Negeri 2 Punggelan?


c. Apakah kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja Guru SMP
Negeri 2 Punggelan?
d. Apakah kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja Guru SMP
Negeri 2 Punggelan?
e. Apakah komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja Guru
SMP Negeri Punggelan?

2.

Batasan Masalah.
Agar penelitian ini tidak terlalu luas dan jelas batas-batasnya, maka penulis
membatasi masalah penelitian ini sebagai berikut :
a. Penelitian ini menggunakan analisis regresi lineir dengan penggunaan
variabel intervening, maka analisis data penelitian ini menggunakan analisis
regresi intervening / regresi jalur.
b. Variabel yang dikaji adalah dalam penelitian ini untuk mengetahui kekuatan
hubungan dan besarnya pengaruh antara kepemimpinan, kepuasan kerja dan
komitmen organisasi

terhadap kinerja serta pengaruh tidak langsung

kepuasan kerja dan kepemimpinan melalui komitmen organisasi terhadap


kinerja.
c. Penelitian dilakukan dengan lokasi pada Guru SMP Negeri 2 Punggelan

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1.

Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk menguji pengaruh kepemimpinan terhadap komitmen organisasi SMP
Negei 2 Punggelan
b. Untuk menguji pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi
SekretariatSMP Negeri 2 Punggelan
c. Untuk menguji pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja Guru SMP Negeri
2 Punggelan

d. Untuk menguji kepuasan kerja terhadap terhadap kinerja Guru SMP Negeri 2
Punggelan
e. Untuk menguji pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja Guru SMP
Negeri 2 Punggelan
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
a. Bagi Organisasi
Memberikan rekomendasi bagi pimpinan dan seluruh jajaran, khususnya di
lingkungan SMP Negeri 2 Punggelan dalam upaya meningkatkan kinerja
pegawai.
b. Bagi Akademisi
Hasil penelitian akan memberikan dukungan bagi literatur sumber daya
manusia dan perilaku organisasional, khusunya pada literatur kinerja sumber
daya manusia.
c. Bagi pihak lain.
Sebagai referensi dan kajian analisis bagi mahasiswa atau peneliti lain dalam
memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan peningkatan kinerja
Guru

2. Landasan Teori
1. Kinerja Guru
Menurut Moh. Asad (1999: 48) kinerja merupakan Hasil yang dicapai
seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan.
Menurut Mangkunegara (2001:67) kinerja adalah Hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja dalam hal ini
menunjukkan hasil kerja yang dicapai seseorang setelah melaksanakan tugas
pekerjaan yang dibebankan oleh organisasi. Sedangkan ukuran baik tidaknya
hasil kerja dapat dilihat dari mutu atau kualitas yang dicapai oleh guru sesuai
dengan tuntutan organisasi. Kinerja dapat dicapai dengan baik apabila pegawai
mampu bekerja sesuai dengan standar penilaian yang ditetapkan organisasi.
Menurut Mohamad Mahsum (2006:25) kinerja (performance) adalah Gambaran
mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan
dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam
strategic planning suatu organisasi.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian kinerja
adalah hasil kerja yang dicapai

seseorang guru terhadap pelaksanaan tugas

perkerjaan yang dinilai berdasarkan pada kriteria atau standar penilaian tertentu.
Istilah kinerja sering digunakan untuk menyebut tingkat keberhasilan individu
atau kelompok.

10

Sedangkan kinerja bisa diketahui jika individu atau kelompok individu


tersebut mempunyai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan.
Melayu SP Hasibuan (2002: 95) mengemukakan bahwa indikatorindikator yang dapat digunakan dalam penilaian kinerja guru adalah sebagai
berikut:
a. Kesetiaan
Unsur kesetiaan dalam hal ini menyangkut loyalitas guru terhadap pekerjaan,
jabatannya dan organisasi. Kesetiaan ini dicerminkan oleh kesediaan guru
menjaga dan membela organisasi didalam maupun diluar pekerjaan dari
rongrongan orang yang tidak bertanggung jawab
b. Kedisiplinan
Penilai menilai disiplin dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan
melakukan pekerjaannya sesuai dengan instruksi yang diberikan kepadanya
c. Kejujuran
Penilai menilai kejujuran dalam melaksanakan tugas-tugasnya memenuhi
perjanjian, baik bagi dirinya maupun terhadap orang lain, seperti kepada para
bawahan.
d. Kreativitas
Penilai menilai kemampuan guru dalam mengembangkan kreativitasnya
untuk menyelesaikan pekerjaannya, sehingga bekerja lebih berdaya guna dan
berhasil guna.
e. Kerjasama

11

Penilai menilai kesediaan guru berpartisipasi dan bekerja sama dengan guru
lain secara vertikal atau horisontal didalam maupun diluar pekerjaan
sehingga hasil pekerjaan akan semakin baik.
f. Kecakapan
Penilai menilai kecakapan dalam menyatukan dan menyelaraskan bermacammacam elemen yang semuanya terlibat didalam penyusunan kebijaksanaan
dan didalam situasi manajemen.
g. Kepribadian
Penilai menilai guru dan sikap perilaku, kesopanan, periang, disukai,
memberi kesan menyenangkan, memperlihatkan sikap yang baik, serta
berpenampilan simpatik dan wajar.
h. Tanggung jawab
Penilai

menilai

kesediaan

guru

dalam

mempertanggung

jawabkan

kebijaksanaannya, pekerjaan dan hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang


digunakannya, serta perilaku kerjanya.
Dimensi atau indikator yang digunakan dalam penilaian kinerja guru di
setiap organisasi atau perusahaan pada umumnya berbeda. Menurut Gomes
dalam Eko Nurmianto, Nurhadi Siswanto dan Sanusi Sapuwan (2006: 41)
memperluaskan dimensi kinerja pegawai yang berdasarkan:
a. Quantity work; jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang
ditentukan.

12

b. Quality of work; kualitas kerja berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan


kesiapannya.
c. Job

knowledge;

luasnya

pengetahuan

mengenai

pekerjaan

dan

ketrampilannya.
d. Creativeness; Keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakantindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul.
Teori tentang kinerja adalah teori psikologis tentang proses tingkah laku
seseorang sehingga ia menghasilkan sesuatu yang menjadi tujuan dari pekerjaan.
Menurut Mangkunegara (2004 : 13 ) faktor yang mempengaruhi pencapaian
kinerja adalah :
a.

Faktor Kemampuan
Secara psikologis, kemampuan (ability) guru terdiri dari kemampuan potensi
(IQ) dan kemampuan reality (knowledge dan skill). Artinya pegawai yang
memilki IQ diatas rata-rata 110 120 dengan pendidikan yang memadai
untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari
maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena
itu guru perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan pekerjaanya
(the right man in the right place, the right man on the right job).

b.

Faktor Motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi
situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri
guru yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja) sikap

13

mental merupakan kondisi mental yang mendorong diri guru untuk berusaha
mencapai prestasi kerja secara maksimal. Sikap mental seorang pegawai
harus sikap mental yang siap secara psikophisik (siap secara mental, fisik,
tujuan dan situasi). Artinya, seorang pegawai harus siap mental, mampu
secara fisik, memahami tujuan utama daqn terget kerja yang akan dicapai,
mampu memanfaatkan dan menciptakan situasi kerja.
Siagian

(2002:

40) berpendapat

bahwa

kinerja seseorang

dan

produktivitas kerjanya ditentukan oleh tiga faktor utama berikut ini :


a. Motivasinya.
b. Kemampuan.
c. Ketepatan Penugasan.
Kinerja Guru dapat ditingkatkan dengan berbagai macam cara. Cara-cara
tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
a. Harga diri mendapatkan perhatian.
b. Tempatkan guru pada posisi yang tepat.
c. Berikan kesempatan untuk maju.
d. Perasaan aman menghadapi masa depan.
e. Usahakan para guru mempunyai loyalitas.
f. Sekali-kali diajak berunding.
g. Pemberian insentif yang terarah.
h. Fasilitas yang menyenangkan.

14

Berdasarkan penjelasan di atas mengenai cara-cara untuk meningkatkan


semangat dan kegairahan kerja, maka perlu diperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhinya yang pada hakekatnya juga merupakan faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja. Pendapat atau pernyataan diatas dapat disimpulkan
bahwa Kinerja adalah hasil karya yang timbul dari suatu kombinasi antara usaha,
kemampuan dan pengalaman seseorang untuk mencapai tujuan organisasi
prestasi kerja dalam tingkat pelaksanaannya dapat terselesaikan oleh individuindividu dengan batasan-batasan yang telah ditetapkan
2. Komitmen Organisasi
Kesuksesan organisasi dapat tercapai apabila didukung sumber daya
manusia yang berkualitas dengan komitmen yang tinggi. Untuk itu komitmen
guru terhadap organisasi harus ditumbuhkembangkan agar mereka mau
bertanggung jawab, dan berjuang demi kemajuan organisasi. Menurut Aranya
dan Ferris dalam Trisnaningsih (2002: 469) komitmen organisasional
didefinisikan sebagai perpaduan antara sikap dan perilaku. Komitmen
organisasi menyangkut tiga sikap yaitu, rasa mengidentifikasi dengan tujuan
organisasi, dan rasa kesetiaan kepada organisasi. Sedangkan menurut
Rahmawati dan Wigado (2001: 2) Komitmen organisasi merupakan orientasi
individu terhadap organisasi dalam loyalitas, identifikasi, dan keterlibatan.
Menurut Mowday et al., dalam Yenny Fajariyanti (2003: 69) menyatakan bahwa,
Komitmen organisasional merupakan itikad yang kuat seseorang untuk terlibat
dalam suatu organisasi.

15

Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa komitmen organisasi


menunjukkan tingkat keyakinan dan loyalitas individu terhadap organisasinya
atau intensitas seseorang untuk mengidentifikasikan dirinya, serta tingkat
keterlibatannya dalam organisasi. Sedangkan menurut Modway et al., dalam
Yenny Fajariyanti (2003: 69) bahwa komitmen organisasi merupakan itikad yang
kuat seseorang untuk terlibat dalam suatu organisasi, yang terdiri dari:
a. Keyakinan yang sungguh-sungguh akan tujuan dan nilai-nilai organisasi;
b. Kemampuan untuk berusaha atau berbuat sesuai demi kepentingan
organisasi;
c. Keinginan yang kuat untuk terus menjadi anggota organisasi.
Untuk mengukur komitmen guru terhadap organisasi digunakan
instrumen yang dikembangkan oleh Mayer dan Allen dalam Trisnaningsih (2004:
28) yang diukur dari komitmen affective. Komitmen affective mengukur tingkat
kekuatan dari keinginan guru untuk tetap tinggal dan terus bekerja bagi
organisasi disebabkan karena mereka setuju dengan tujuan dan nilai-nilai
organisasi serta percaya bahwa organisai membantu dan mau menolongnya
dalam misi organisasi. Indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur
komitmen affective terdiri dari empat indikator sebagai berikut: perasaan ikut
memiliki, ikatan emosional, perasaan bangga dengan organisasi, merasa menjadi
bagian organisasi, dan berjuang memajukan organisasi.

16

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi adalah


suatu tingkat loyalitas serta keterlibatan dalam mendukung nilai-nilai dan tujuan
organisasi.

3. Kepemimpinan
Menurut Muchlas (2005:318) kepemimpinan didefinisikan sebagai
kemampuan seseorang untuk mempengaruhi sebuah kelompok menuju
pencapaian

tujuan

kelompok,

sedangkan

menurut

Kartono

(2005:153)

kepemimpinan adalah kemampuan untuk memberikan pengaruh yang konstruktif


kepada orang lain untuk melakukan satu usaha kooperatif mencapai tujuan yang
sudah dicanangkan. Handoko (2002:295) mendefinisikan kepemimpinan yaitu
merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi orangorang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.

Menurut Kartono (2005:44) seorang pemimpin memiliki sifat-sifat


sebagai berikut:
a. Energi Jasmani dan Mental (physical and nervous energy)
Hampir setiap pribadi pemimpin memiliki tenaga jasmani dan rohani yang
luar biasa yaitu mempunyai daya tahan, keuletan, kekuatan atau tenaga yang
istimewa yang tampaknya seperti tidak akan pernah habis.

17

b. Kesadaran akan tujuan dan arah (a sense of purpose and direction)


Pemimpin memiliki keyakinan yang teguh akan kebenaran dan kegunaan dari
semua perilaku yang dikerjakan, pemimpin tahu persis ke mana arah akan
ditujunya serta pasti memberikan kemanfaatan bagi diri sendiri maupun bagi
kelompok yang dipimpinnya.
c. Antusiasme (enthusiasm)
Pekerjaan yang dilakukan dan tujuan yang akan dicapai itu harus sehat berarti
bernilai memberikan harapan-harapan yang menyenangkan, memberikan
sukses dan menimbulkan semangat. Semua ini membangkitkan antusiasme,
optimisme dan semangat besar pada pribadi pemimpin maupun para anggota
kelompok.
d. Keramahan dan kecintaan (friendliness and affection)
Keramah tamahan itu mempunyai sifat mempengaruhi orang lain juga
membuka setiap hati yang masih tertutup untuk menanggapi keramahan
tersebut. Keramahan juga memberikan pengaruh mengajak dan kesediaan
untuk menerima pengaruh pemimpin untuk melakukan sesuatu secara
bersama-sama mencapai satu sasaran tertentu, sedangkan kecintaan berarti
kasih sayang, cinta, simpati yang tulus disertai kesediaan berkorban bagi
pribadi-pribadi yang disayangi.
e. Integritas (keutuhan)
Pemimpin itu harus bersifat terbuka, merasa utuh bersatu, sejiwa dan
seperasaan dengan bawahannyabahkan merasa senasib dan sepenanggungan

18

dalam satu perjuangan yang sama, oleh karena itu pemimpin bersedia
memberikan pelayanan dan pengorbanan kepada para bawahannya.
f. Penguasaan teknis (technical mastery)
Setiap pemimpin harus memiliki satu atau beberapa kemahiran teknis tertentu
agar mempunyai kewibawaan dan kekuasaan untuk memimpin kelompoknya.

g. Ketegasan dalam mengambil keputusan (decisiveness)


Pemimpin yang berhasil itu pasti dapat mengambil keputusan secara tepat,
tegas dan cepat, sebagai hasil dari kearifan dan pengalamannya, selanjutnya
pemimpin

mampu

meyakinkan

para

anggotanya

akan

kebenaran

keputusannya.
h. Kecerdasan (intelligence)
Kecerdasan yang perlu dimiliki oleh setiap pemimpin itu merupakan
kemampuan untuk melihat dan memahami dengan baik, mengerti sebab dan
akibat kejadian, menemukan hal-hal yang krusial dan cepat menemukan cara
penyelesaiannya dalam waktu singkat.
i. Keterampilan mengajar (teaching skill)
Pemimpin yang baik itu adalah bagai seorang guru yang mampu menuntun,
mendidik, Mengarahkan, mendorong dan menggerakkan anak buahnya untuk
berbuat sesuatu, disamping menuntun dan mendidik bawahannya, pemimpin
diharapkan juga menjadi pelaksana untuk mengadakan latihan-latihan,

19

mengawasi pekerjaan rutin setiap hari dan menilai gagal atau suksesnya satu
proses atau perlakuan.
j. Kepercayaan (faith)
Keberhasilan pemimpin itu pada umumnya selalu didukung oleh kepercayaan
bawahannya yaitu kepercayaan bahwa para anggota pasti dipimpin dengan
baik, dipengaruhi secara positif dan diarahkan pada sasaran yang benar.
Kepemimpinan merupakan proses atau rangkaian kegiatan yang saling
berhubungan satu dengan yang lain, meskipun tidak mengikuti rangkaian yang
sistematis. Rangkaian itu berisi kegiatan menggerakkan, membimbing dan
mengarahkan serta mengawasi orang lain dalam berbuat sesuatu, baik secara
perseorangan maupun bersama-sama. Seluruh kegiatan itu dapat disebut sebagai
usaha mempengaruhi perasaan, pikiran dan tingkah laku orang lain ke arah
pencapaian suatu tujuan, oleh karena itu kepemimpinan juga merupakan proses
interaksi antar seseorang (pemimpin) dengan sekelompok orang lain yang
menyebabkan orang seorang atau sekelompok berbuat sesuatu yang sesuai
dengan kehendak pemimpin (Handoko, 2002: 294).
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dan pendapat berbagai ahli
antara lain Muchlas (2005:318), Kartono (2005:153) dan Handoko (2002:295)
dapat dikatakan bahwa yang dimaksud kepemimpinan adalah kemampuan dari
seorang pegawai dalam mempengaruhi dan menggerakkan bawahan dalam suatu
organisasi guna tercapai tujuan organisasi.
4. Kepuasan Kerja

20

a. Pengertian Kepuasan Kerja


Kepuasan kerja merupakan seperangkat perasaan guru tentang
menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka. Kepuasan kerja merupakan
respon seseorang terhadap bermacam-macam lingkungan kerja yang
dihadapinya. Respon seseorang meliputi respon terhadap komunikasi
organisasi, supervisor, kompensasi, promosi, teman sekerja, kebijaksanaan
organisasi dan hubungan interpersonal dalam organisasi. Gomes (2003: 178)
menyebutkan kepuasan atau ketidak-puasan seseorang dengan pekerjaannya
merupakan keadaan yang sifatnya subjektif, yang merupakan hasil
kesimpulan yang didasarkan pada suatu perbandingan mengenai apa yang
secara nyata diterima oleh guru dari pekerjaannya dibandingkan dengan apa
yang diharapkan, diinginkan dan dipikirkannya sebagai hal yang pantas atau
berhak baginya.
Gibsons (1996: 182) menyatakan kepuasan kerja merupakan ekspresi
seseorang terhadap penghargaan yang diterimanya, terkait dengan pekerjaan
yang dilakukan. Pendapatan yang diterimanya dapat berbentuk intrinsik.
Penghargaan intrinsik dapat berupa adanya perasaan tanggung jawab,
tantangan dan pengakuan orang lain. Penghargaan ekstrinsik dapat berupa
gaji, kondisi kerja tingkat pengawasan, lingkungan kerja dan sebagainya.
Kepuasan kerja sebagaimana diungkapkan oleh Kreitner dan Kinicki
(2005;271) adalah suatu efektifitas atau respon emosional terhadap aspek
pekerjaan. Definisi ini berarti bahwa kepuasan kerja bukanlah suatu konsep

21

tunggal. Sebaliknya, seseorang dapat relatif puas dengan suatu aspek dari
pekerjaannya dan tidak puas dengan salah satu atau lebih aspek lainnya.
Luthans (1995;126) menyatakan bahwa kepuasan kerja didefinisikan sebagai
serangkaian perasaan senang dan emosi seseorang pekerja berkenaan dengan
beberapa baik pekerjaan mereka memberikan sesuatu yang dianggap penting
bagi dirinya.
b. Penyebab Kepuasan Kerja
Kreitner dan Kinicki (2005; 271) menyatakan bahwa kepuasan kerja
disebabkan oleh beberapa hal antara lain:
1) Pemenuhan kebutuhan. Model ini menjelaskan bahwa kepuasan kerja
ditentukan oleh karakteristik dari sebuah pekerjan yang memungkinkan
seseorang individu untuk memenuhi kebutuhannya. Artinya apabila
seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhannya dengan pekerjaannya
maka seseorang tersebut cenderung merasakan ketidakpuasan demikian
sebaliknya apabila ia dapat memenuhi kebutuhannya dengan imbalan atas
pekerjaannya maka ia akan merasakan kepuasannya.
2) Ketidakcocokan . Model ini menjelaskan bahwa kepuasan kerja adalah
hasil dari harapan yang terpenuhi. Harapan yang terpenuhi mewakili
perbedaan antara apa yang diharapkan oleh seseorang individu dari
sebuah pekerjaan, seperti upah, dan kesempatan, promosi yang baik, dan
apa yang pada kenyataannya diterimanya. Pada saat harapan lebih besar
daripada yang diterima, seseorang akan merasakan ketidakpuasan.

22

Sebaliknya, model ini memprediksi bahwa individu akan puas pada saat
ia mempertahankan output yang diterimanya dan melampui harapan
pribadinya.
3) Penciptaan nilai. Gagasan yang melandasi pencapaian nilai adalah
kepuasan

kerja

berasal

dari

persepsi

bahwa

suatu

pekerjaan

memungkinkan untuk pemenuhan nilai-nilai kerja yang penting dari


seseorang individu. Oleh karena itu, para pemimpin dapat meningkatkan
kepuasan kerja guru dengan melakukan strukturisasi lingkungan kerja,
penghargaan, dan pengakuan yang berhubungan dengan nilai-nilai guru.
4) Persamaan. Dalam model ini, kepuasan kerja adalah suatu fungsi dari
bagaimana seseorang individu diperlakukan secara adil di tempat kerja.
Kepuasan kerja berasal dari presepsi seseorang bahwa output pekerjaan,
relatif sama inputnya, perbandingan yang mendukung output/input yang
signifikan.
5) Komponen

watak/genetik.

Model

kepuasan

kerja

ini

berusaha

menjelaskan bahwa kepuasan kerja merupakan fungsi dari sifat pribadi


maupun genetik. Oleh karena itu, perbedaan individu yang stabil adalah
sama

pentingnya

dalam

menjelasakan

kepuasan

kerja

dengan

karakteristik lingkungan.
Luthans (1995;126) menyatakan beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kepuasan kerja adalah sebagai berikut:

23

1) Upah yang diterima. Gaji dan upah merupakan hal yang kompleks dan
berhubungan dengan kepuasan kerja. Gaji dan upah yang diterima dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan individu. Oleh karena itu,
kelayakan atas gaji dan upah akan sangat berpengaruh terhadap kepuasan
kerja individu.
2) Promosi. Kesempatan untuk mendapatkan promosi yang adil merupakan
kepuasan kerja bagi guru akhirnya akan mendatangkan kepuasan kerja
bagi individu guru.
3) Supervisi-supervisi yang dilakukan dengan standar kerja yang telah
ditetapkan akan memberikan kepuasan kerja pada bawahan. Pemberian
saran dan nasehat atas pekerjaan bawahan memberikan kepuasan
tersendiri bagi para guru.
4) Kelompok kerja. Kelompok kerja yang kompak dan kooperatif akan
membuat suasana kerja menjadi kondusif sehingga akan memberikan
kepuasan kerja bagi guru. Kelompok kerja yang solid akan meningkatkan
dan mempermudah individu dalam melaksanakan pekerjannya.
5) Kondisi kerja. Kondisi kerja yang bersih, kondusif dan nyaman akan
memberikan kenyamanan individu dalam bekerja sehingga guru akan
betah dalam bekerja dan merasakan kepuasan.
Berdasarkan uraian diatas Kepuasan kerja adalah sikap umum
seorang individu terhadap pekerjaannya. Masalah kepuasan kerja bukanlah
hal yang sederhana baik dalam arti konsepnya maupun dalam arti analisisnya

24

karena kepuasan mempunyai konotasi yang beraneka ragam meskipun


demikian tetap relevan untuk mengatakan bahwa kepuasan kerja merupakan
suatu cara pandang seorang baik yang bersifat positif maupun negatif tentang
pekerjaannya.

5. Hubungan Antar Variabel


Untuk menjelaskan kaitan antara variabel, peneliti akan menghubungkan
antara variebel-variabel atas dasar teori-teori yang ada, antara lain sebagai
berikut:
a.Kepuasan kerja dengan komitmen organisasi
Dengan memahami karakteristik individu maka akan dapat ditentukan
pekerjaan yang sesuai dengan karakteristik masing-masing individu. Apabila
hal tersebut terwujud maka kepuasan kerja akan dapat tercapai, sehingga
kinerjanya menjadi lebih baik. Dengan kepuasan kerja yang tinggi pada
setiap diri guru akan mendorong para guru untuk memberikan komitmen
mereka pada organisasi, dengaan komitmen yang ada secara tidak langsung
akan memberikan dorongan pada kinerja. Hal tersebut diatas didukung hasil
penelitian Asmara (2009), bahwa kepuasan kerja berpengaruh terhadap
komitmen guru.
b. Kepemimpinan dengan komitmen organisasi
Kepemimpinan bagi sumber daya manusia dapat diperlukan untuk
memujudkan guru yang profesional dan berkualitas sehingga mampu

25

meningkatkan kinerja. Kepemimpinan mempunyai peran ganda bagi guru


yang bersangkutan, disatu sisi memantapkan kedudukan dalam menjalankan
tugas dan fungsinya dan disisi lain dapat meningkatkan komitmen yang kuat
untuk meningkatkan kinerja. Dengan kepemimpinan yang kuat, akan
mendorong guru meningkatkan komitmen mereka terhadap organisasi
sehingga kinerja akan meningkat. Hal tersebut diatas didukung hasil
penelitian Asmara (2009), bahwa kepemimpinan berpengaruh terhadap
komitmen guru.
c.Kepuasan kerja dengan kinerja guru
Kepuasan kerja adalah sikap umum seorang individu terhadap
pekerjaannya. Kepuasan kerja merupakan respons seseorang terhadap
bermacam-macam lingkungan kerja yang dihadapinya. Respons seseorang
meliputi respons terhadap komunikasi organisasi, supervisor, kompensasi,
promosi, rekan kerja, kebijaksanaan organisasi dan hubungan interpersonal
dalam organisasi, semua itu akan sangat berpengaruh terhadap kinerja
seorang guru. Hal tersebut diatas didukung hasil penelitian Maryono(2008) dan
Surya dan Haedar (2005), bahwa kepuasan kerja berpengaruh terhadap
kinerja guru.
d. Kepemimpinan dengan Kinerja Guru.
Keberhasilan suatu organisasi baik sebagai keseluruhan maupun
berbagai kelompok dalam suatu organisasi tertentu, sangat tergantung pada
kualitas kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi yang bersangkutan

26

sehingga kualitas kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi memainkan


peranan yang sangat dominan dalam keberhasilan organisasi tersebut dalam
menyelenggarakan berbagai kegiatannya terutama terlihat dallam kinerja
gurunya. Hal tersebut diatas didukung hasil penelitian Maryono(2008) dan
Agus Heru (2006), bahwa kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja guru.
e.Komitmen organisasi dengan kinerja guru
Kesuksesan organisasi dapat tercapai apabila didukung sumber daya
manusia yang berkualitas dengan komitmen yang tinggi. Komitmen guru
terhadap organisasi amatlah penting dalam mencapai kesuksesan organisasi
atau guru itu sendiri. Semakin tinggi komitmen terhadap organisasi maka
guru akan menunjukkan kesungguhan, tanggung jawab serta integritas yang
tinggi dalam melaksanakan tugas pekerjaan yang dibebankan organisasi.
Semakin tinggi komitmen pegawai terhadap organisasi akan mendukung
tingginya kinerja guru. Hal tersebut diatas didukung hasil penelitian Marjoko
Priyo Prasojo (2008), Agus Heru (2006), Amin Wahyudi (2002), bahwa

komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja guru.


.

E.

Penelitian Terdahulu
Pnelitian sebelumnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
pegawai telah banyak dilakukan dan diperoleh hasil penelitian yang beragam.
Hasil penelitian terdahulu tentang faktor-faktor yang mepengaruhi kinerja pegawai
dapat dilihat seperti tabel 1 berikut ini :

27

Tabel 1
Penelitian Terdahulu
No.

Peneliti

Judul Penelitian

Alat Analisis

Hasil Penelitian

Maryono
(2008)

Pengaruh
Gaya Metode analisis
Kepemimpinan, Kepuasan regresi
kerja, Lingkungan kerja,
Disiplin
kerja
dan
Komunikasi
terhadap
Kinerja Pegawai Pada
Sekretariat
Daerah
Kabupaten
Karanganyar
(Tesis)

Penelitian
ini
menggunakan
populasi para pegawai Sekretariat
Daerah Kabupaten Karanganyar
sejumlah
250
orang.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa
kepuasan
kerja
mempunyai
pengaruh positif signifikan terhadap
kinerja pegawai pada kantor
Sekretariat
Daerah
Kabupaten
Karanganyar

Marjoko
Priyo
Prasojo
(2008)

Pengaruh
Kompetensi, Metode analisis
Komitmen Organisasi, dan regresi
Budaya
Organisasi
Terhadap Kinerja Pegawai
dilingkungan Kantor Camat
Blora

Penelitian
ini
menggunakan
populasi
para
pegawai
di
lingkungan Kantor Camat Blora
sejumlah 33 orang. Hasil penelitian
menunjukan
bahwa
komitmen
organisasi berpengaruh signifikan
terhadap
kinerja
pegawai
dilingkungan Kantor Camat Blora

Pengaruh motivasi dan


kepemimpinan,
komitmen organisasi dan
lingkungan
kerja
terhadap kinerja pegawai
di
bagian
keuangan
sekretariat
daerah
Kabupaten Karanganyar

Teknik
Analisis
Regresi Linier
Berganda

Motivasi dan kepemimpinan


berpengaruh signifikan terhadap
kinerja, sedangkan komitmen
organisasi dan lingkungan kerja
berpengaruh tidak signifikan
terhadap kinerja.

Surya dan Pengaruh


Kepuasan
Haedar
Kerja terhadap kinerja di
(2005)
Perusahaan Swasta di
Jakarta

Teknik
Analisis
Regresi Linier
Berganda

Kepuasan kerja berpengaruh


langsung terhadap kinerja

3.

4.

Agus
Heru
(2006)

28

5.

Amin
Wahyudi
(2002)

Titik
Asmara
(2009)

Pengaruh
Komitmen
Organisasional dan Etika
Kerja Islami Terhadap
Performansi Kerja Para Staf
Pengajar Pada Perguruan
Tinggi
Di
Surakarta
Dengan
Basis
Intitusi
Sebagai Variabel Moderator
(Jurnal)
Pengaruh Kepuasan Kerja,
Kepemimpinan,
dan
Motivasi terhadap Kinerja
Pegawai dengan Komitmen
Organisasi sebagai Variabel
Intervening (Tesis)

Metode analisis
regresi

Penelitian
ini
menggunakan
populasi
para
staf
pengajar
perguruan tinggi di Surakarta. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa
komitmen organisasional dan etika
kerja islami berpengaruh signifikan
terhadap performansi kerja.

Metode analisis
regresi teknik
analisis jalur
(path analysis)

Kepuasan kerja berpengaruh positif


namun tidak signifikan terhadap
komitmen,
kepemimpinan
berpengaruh signifikan terhadap
komitmen, motivasi berpengaruh
signifikan
terhada
komitmen,
komitmen berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai, kepuasan
kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja pegawai,
kepemimpinan berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kinerja
pegawai, motivasi berpengaruh
signifikan
terhadap
kinerja.
Pengaruh langsung kepuasan dan
motivasi lebih besar daripada
melalui
komitmen,
pengaruh
kepemimpinan terhadap kinerja
melalui komitmen lebih besar
daripada
pengaruh
langsung
kepemimpinan terhadap kinerja.

Penelitian ini merupakan konsep yang merujuk penelitian terdahulu,


namun dengan menggunakan komitmen organisasi sebagai variabel intervening
serta penelitian ini dilakukan pada waktu dan tempat yang berbeda. Untuk
menyempurnakan penelitian sebelumnya akan di lakukan penelitian dengan
menggunakan sampel para guru dilingkungan SMP Negeri 2 Punggelan
F.

Kerangka Pikir Penelitian.

29

Untuk lebih mempermudah pemahaman dalam mempelajari dan melakukan


penganalisaan, maka diperlukan suatu kerangka pemikiran yang jelas. Gambar 1
berikut menunjukkan bagan atau kerangka pikir dalam penelitian :

Kepemimpinan (X1)
Kinerj Guru
(Y)
Komitmen (X3)

Kepuasan Kerja (X2).

Sumber : Maryono (2008), Marjoko Priyo Prasojo (2008) Agus Heru (2006), Surya dan
Haedar (2005), Amin Wahyudi (2002), Titik Asmara (2009)

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: Secara


kausalitas

akan dilakukan pengujian pengaruh langsung (direct effect)

kepemimpinan (X1), kepuasan kerja (X2), berpengaruh terhadap komitmen


organisasi (X3). Serta pengaruh kepuasan kerja (X1), kepemimpinan (X2) dan
komitmen organisasi (X3) terhadap kinerja guru (Y).
Untuk pengujian Pengaruh tidak langsung (indirect effect) dilakukan
dengan jalur Kepemimpinan (X1) mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap
Kinerja Guru (Y) melalui komitmen organisasi (X3). Kepuasan Kerja (X2)

30

mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap Kinerja Guru

(Y) melalui

komitmen organisasi (X3).


G.

Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian
(Sugiyono, 2002 : 51). Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1

Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi SMP


Negeri 2 Punggelan

H2

Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi SMP


Negeri 2 Punggelan

H3

Komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja Guru SMP


Negeri 2 Punggelan

H4

Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai SMP


Negeri 2 Punggelan

H5

Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai SMP


Negeri 2 Punggelan

H.

METODE PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian Dan Obyek Penelitian.

31

Lokasi Penelitian ini mengambil lokasi pada SMP Negeri 2 Punggelan


yang beralamat di Jalan Tanjungtirta,Petuguran Waktu pelaksanaan penelitian
pada bulan Nopember s/d Desember 2011
Obyek dalam penelitian ini adalah seluruh para guru dilingkungan SMP
Negeri 2 Punggelan dengan jumlah 34 orang. Untuk memperoleh data
mengenai gambaran obyek penelitian, peneliti mengunakan kuisioner yang
berisi diskripsi diri responden yang meliputi ; Usia, Jenis Kelamin, pendidikan,
Masa kerja, Golongan Pangkat. Dari diskripsi data diri tersebut selanjutnya
dilakukan tabulasi, sehingga peneliti memperoleh secara rinci gambaran obyek
penelitian atau pegawai untuk menyusun Gambaran Umum Obyek Penelitian.

2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel.


a. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini variabel penelitian dibedakan berdasarkan
hubungan antara variabel. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas
(variabel eksogen), variabel terikat (variabel endogen) dan intervening
variable (variabel endogen). Variabel bebas meliputi variabel Kepemimpinan
(X1), Kepuasan Kerja (X2), Komitmen Organisasi (X3),

Variabel terikat

(variabel endogen) adalah Kinerja Pegawai (Y), dan intervening variable


(variabel endogen) adalah Komitmen Organisasi, maka variabel Komitmen
Organisasi memiliki dua sifat yaitu sebagai variabel independen (variabel
eksogen) dan dependen (variabel endogen).

32

b. Definisi Operasional Variabel


1) Kinerja pegawai (Y)
Adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau kelompok orang
dalam sekolah, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam mencapai
tujuan organisasi yang berdasarkan ketentuan atau ketentuan yang
berlaku. Variabel kinerja merupakan variabel yang terikat (Y), diukur
melalui beberapa indikator yaitu: Kualitas Pekerjaan, Kuantitas
Pekerjaan, Supervisi, Kehadiran, Konsentrasi
2) Kepemimpinan (X1)
meningkatkan

Adalah proses belajar mengajar dalam rangka

kemampuan

pegawai

negeri

sipil,

meningkatkan

pengetahuan dan ketrampilan, sikap atau mental atau perubahan perilaku


kerja pegawai negri sipil kearah yang lebih baik. Adapun indikator yang
diukur dalam variabel kepemimpinan ini adalah : perubahan perilaku
kerja guru, kesesuaian materi Kepemimpinan dengan tugas atau jabatan
pegawai, tingkat manfaat kepemimpinan dalam pelaksanaan tugas
pegawai negeri sipil.
3) Kepuasan Kerja (X2) Merupakan perasaan sikap terhadap apa yang
mereka rasakan dan hasil pekerjaan yang telah dilakukan dengan
indikator yang akan digunakan : Sikap terhadap pekerjaan, sikap terhadap
fasilitas kerja, kesempatan promosi.
4) Komitmen Organisasi (X3) adalah orientasi individu terhadap organisasi
dalam hal loyalitas, identifikasi dan keterlibatan dalam organisasi.

33

Indikatornya adalah ; merasa ikut memiliki, ikatan batin, kebanggan,


bagian dari organisasi, belajar dan inovasi.

3. Populasi dan Sampel Penelitian.


a. Populasi
Menurut Arikunto (2006: 130) Populasi adalah keseluruhan obyek
penelitian, apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam
wilayah penelitian maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Studi penelitiannya disebut studi populasi atau studi sensus. Sedangkan
pengertian sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti dan
dinamakan

penelitian

sampel

apabila

peneliti

bermaksud

untuk

menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Populasi dalam penelitian ini


adalah seluruh Guru di lingkungan SMP Negeri 2 Punggelan,dengan
perincian seperti tabel berikut:

Tabel 2
Jumlah Guru

34

NO

Nama Guru

Total
(orang)

1
2
3
4
5
6
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Guru Mapel Pendidikan Agama Islam


Guru Mapel Pendidikan Kewarga Negaraan
Guru Mapel Bahasa Indonesia
Guru Mapel Bahasa Inggris
Guru Mapel Matematika
Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Alam
Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Sosial
Guru Mapel Seni Budaya
Guru Mapel Penjas dan Orkes
Guru Mapel Bahasa Jawa
Guru Mulok
Guru BK
Jumlah

1
2
4
3
5
2
4
3
2
2
3
3
34

b. Sampel.
Dalam pengambilan sampel didasarkan pendapat

Arikunto

(2006:134) yang menyatakan Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih


baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Selajutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10 15% atau
20 25 % atau lebih tergantung setidak tidaknya dari kemampuan peneliti
dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana. Dari pendapat Suharsimi
Arikunto tersebut maka populasi dalam penelitian ini diambil sebesar 20%
dari populasi (20% X 207) adalah 34 orang diambil sebagai responden.
Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel random.

4. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data.

35

a. Data Penelitian.
Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang
diedarkan kepada responden secara langsung. Sedangkan data sekunder
digunakan sebagai data pendukung, yaitu tentang data jumlah guru, visi dan
misi organisasi.
b. Metode Pengumpulan Data.
Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah :
1) Observasi yaitu pengamatan langsung di lapangan yang dilakukan
untuk mendapat informasi atau data dari penelitian baik berupa subyek
atau obyek yang bersangkutan.
2) Wawancara yaitu pengumpulan data dengan melakukan tatap muka dan
mengajukan

pertanyaan-pertanyaan

kepada

pihak-pihak

yang

berkompeten terhadap bidang-bidang yang diteliti.


3) Studi Pustaka adalah pengumpulan data yang diambil dari literature,
bahan kuliah, karya ilmiah dan referensi lain yang mendukung serta
berkaitan dengan masalah yang diteliti.
4) Kuesioner, adalah merupakan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan
tujuan penelitian.

Metode ini dilakukan dengan cara memberikan

kuesioner kepada responden.

36

Ditinjau dari jenis data dan analisanya, maka penelitian ini termasuk
penelitian total populasi dalam katagori data kuantitatif, dengan
menggunakan skala dasar pengukuran Likert (Sugiyono,2004;14) memakai
urutan skala lima, yaitu 1, 2, 3, 4 dan 5 yang mempunyai 36ariable sebagai
berikut :
1). Sangat Setuju ( SS )

: Skor 5

2). Setuju ( S )

: Skor 4

3). Netral ( N )

: Skor 3

4). Tidak Setuju ( TS )

: Skor 2

5). Sangat Tidak Setuju ( STS ) : Skor 1


Analisa kuantitatif memerlukan analisa data yang diperlukan
berdasarkan data yang diperoleh dari responden.,kemudian dilakukan
analisa

berdasarkan

metode

statistik

kemudian

data

tersebut

dikelompokkan dalam katagori tertentu kemudian dimasukkan dalam tabel


guna untuk mempermudah dalam menganalisa. Adapun alat yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisa regresi linier berganda dan
koefisien determinasi yang diolah dengan menggunakan program SPSS
for Windows.

5. Teknik Analisis Data


Dalam analisis data digunakan konsep proses analisis dengan
mengunakan konsep yang dikembangkan oleh Sarwono (2007:27). Hubungan

37

kasualitas akan digunakan analisis jalur atau intervening. Pada penelitian ini,
variabel komitmen organisasi ditempatkan sebagai variabel intervening untuk
variabel kepuasan kerja dan kepemimpinan terhadap kinerja. Analisis jalur
merupakan suatu teknik analisis statistika yang dikembangkan dari analisis
regresi berganda. Teknik ini dikenal juga sebagai analisis lintas atau analisis
lintasan.

Secara matematis, analisis ini tidak lain adalah analisis regresi

berganda terhadap data yang dibakukan. Dengan demikian, perangkat lunak


statistika yang mampu melakukan analisis regresi berganda dapat pula dipakai
untuk analisis jalur. Subjek utama analisis ini adalah variabel-variabel yang
saling berkorelasi. Analisis ini mendasarkan diri pada model hubungan antar
variabel yang ditentukan sebelumnya oleh peneliti.
Adapun teknik analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Path Analysis (Analisis Jalur). Menurut Juanim (2004:17-25)
mengemukakan penjabaran mengenai ana1isis jalur sebagai berikut:

a. Konsep Dasar
Analisis jalur adalah bagian dari model regresi yang dapat
digunakan untuk menganalisis hubungan sebab akibat antar satu variabel
dengan variabel lainnya. Dalam analisis jalur pengaruh independen variable
terhadap dependen variabel dapat berupa pengaruh langsung dan tidak

38

langsung (direct dan indirect effect), atau dengan kata lain analisis jalur
memperhitungkan adanya pengaruh langsung dan tidak langsung.
b. Path Diagram (Diagram Jalur).
Diagram jalur adalah alat untuk melukiskan secara grafis, struktur
hubungan kausalitas antar variabel independen, intervening (intermediary)
dan dependen. Untuk mempresentasikan hubungan kausalitas diagram jalur
menggunakan simbol anak panah berkepala satu, (single headed arrow), ini
mengindikasikan adanya pengaruh langsung antara variabel eksogen atau
intervening dan variabel dependen. Anak panah ini juga menghubungkan
error dengan variabel dependen, dan untuk mempresentasikan hubungan
korelasi atau kovarian diantara dua variabel menggunakan anak panah
berkepala dua (two headed arrow). Setiap variabel disimbolkan dalam
bentuk kotak sedangkan variabel lain yang tidak dianalisis dalam model
atau error digambarkan dalam bentuk lingkaran.
c. Koefisien Jalur
Koefisien jalur mengindikasikan besarnya pengaruh langsung dari
suatu 38ariable yang mempengaruhi terhadap 38ariable yang dipengaruhi
atau dari suatu 38ariable eksogen terhadap 38ariable endogen. Untuk lebih
memperjelas setiap koefisien jalur dapat dilihat pada sebuah path diagram.
d. Asumsi-asumsi Analisis Jalur.
Untuk efektifitas penggunaan analisis jalur diperlukan beberapa
asumsi sebagai berikut:

39

1) Hubungan antar variabel dalam model adalah linier dan adatif.


2) Seluruh eror (residual) diasumsikan tidak berkorelasi dengan yang
lainnya.
3) Variabel diasumsikan dapal diukur secara langsung.
4) Model hanya berbentuk rekrusive atau searah.
5) Variabel-variabel minimal diukur oleh skala interval.
e. Pengaruh Langsung dan Pengaruh Tidak Langsung
Seperti

telah

dijelaskan

sebelumnya

bahwa

analisis

jalur

memperhitungkan pengaruh langsung dan tidak langsung. Berdasarkan


diagram jalur kita dapat melihat bagaimana pengaruh langsung dan tidak
langsung tersebut. Pengaruh langsung adalah pengaruh dari satu variabel
independen ke variabel dependen, tanpa melalui varabel dependen lainnya.
Sedangkan pengaruh tidak langsung adalah situasi dimana variabel
independen mempengaruhi variabel dependen melalui variabel lain yang
disebut variabel intervening (intermediary). Adapun yang dimaksud
pengaruh total adalah penjumlahan pengaruh langsung dan pengaruh tidak
langsung.
f. Koefisien Korelasi Jalur.
Untuk mengetahui besarya koefisien korelasi antar variabel
independen, maka, penelitian ini juga menggunakan koefisien korelasi
Pearson yang diolah melalui SPSS. Sedangkan untuk mengetahui kuat
lemahnya hubungan antar variabel independen dan hubungan variabel

40

independen dengan variabel depeden, maka dapat dinyatakan dengan


fungsi linear (paling tidak mendekati) dan diukur dengan suatu nilai yang
disebut koefisien korelasi.
Menurut Supranto (2000:152) mengemukakan nilai koefisien
korelasi ini paling sedikit -1 dan paling besar 1. jadi jika r = koefisien
korelasi maka nilai r dapal dinyatakan sebagai berikut : -1 < r< 1 Artinya:
1) Jika r=1, hubungan X dan r sempurna dan positif (mendekati 1. yaitu
hubungan sangat kuat dan positif). Korelasi positif artinya hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen bersifat searah.
Dengan kata lain, peningkatan atau penurunan nilai X terjadi bersamasama dengan kenaikan atau penurunan nilai Y .
2) Jika r = -1, atau mendekati -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif
mendekati -1, yaitu hubungan sangat kuat dan negatif). Korelasi negatif
artinya hubungan antara variabel independen dengan dependen bersifat
kenaikan atau penunnan nilai Y.
3) Jika r = -1, atau mendekati -1, hubungan X dan Y sempuma dan negatif
mendekati -1, yaitu hubungan sangat kuat dan negatif). Korelasi negatif
artinya hubungan antara variabel independen dengan dependen bersifat
berlawanan. Dengan kata lain peningkatan nilai X terjadi bersama-sama
dengan penurunan nilai r atau sebaliknya.
4) Jika r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan.
Maka hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

41

dikatakan sangat lemah atau tidak ada hubungan sama sekali. Dengan
kata lain hubungan antara variabel X dengan variabel Y sangat lemah
atau tidak terdapat hubungan sama sekali.
Penentuan kuat lemahnya koefisien korelasi (r) atau arti harga nilai
r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r yang dikemukakan
oleh Riduwan (2005:136) sebagai berikut :
Tabel 3
Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Koefisien Korelasi
Tafsiran
0,80 1,000
Sangat Kuat
0,60-0,799
Kuat
0,40 0.599
Cukup Kuat
0,20 0,399
Rendah
0,00 0,199
Sangat Rendah
g. Pengujian Data
Sebelum dilakukan pengolahan data untuk pengujian hipotesis terlebih
dahulu dilakukan uji data, yaitu uji validitas (uji kesahihan) dan uji
reliabilitas (uji keandalan), untuk menguji kesungguhan jawaban responden
dalam penelitian ini.

1) Uji Validitas (uji kesahihan)


Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Validitas merupakan tingkat kemampuan suatu instrumen
untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran
yang dilakukan dengan instrumen tersebut. Instrumen dikatakan valid jika

42

instrumen ini mampu mengukur apa saja yang hendak diukurnya, mampu
mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan. Uji validitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik one shoot methode dengan
bantuan program SPSS. Apabila nila r hitung instrumen lebih besar dari r
tabel maka dinyatakan valid. Secara manual rumus uji tersebut adalah :
r xy =

n( XY ) X . Y
n X

n Y 2 Y

Keterangan :
rxy = korelasi antara x dan y
x

= skor nilai x

= skor nilai total y

= jumlah sampel

2) Uji Reliabilitas (uji keandalan)


Reliabi litas menunjukkan sejauh mana suatu instrumen dapat
memberikan hasil yang konsisten, apabila pengukuran dilakukan
berulang-ulang. Pengujian rilabilitas ini hanya dilakukan terhadap butirbutir yang valid, yang diperoleh melalui uji validitas. Untuk melihat
tingkat reliabilitas data, SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur
reliabilitas, jika Cronbach Alpha ()>0,6 maka reliabilitas pertanyaan
bias diterima, Setiaji (2004:59). Alat ukur atau instrumen pengumpul data
harus memenuhi syarat validitas dan reliabilitas, sehingga data yang

43

diperoleh dari pengukuran jika diolah tidak memberikan hasil yang


menyesatkan. Analisis validitas dan reliabilitas akan dilakukan dengan
bantuan paket program SPSS (Statstical Product Service Solution)

Secara manual rumus uji tersebut adalah :


n XY X . Y

rxy =

n X 2 X

n Y 2 Y

rxy = korelasi antar x dan y


x

= skor nilai x

= skor nilai total y

= jumlah sampel

3) Analisis Regresi.
Hipotesis menyataklan bahwa variabel bebas mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variable terikat. Pengujian kebenaran
hipotesis ini digunakan pengujian koefisien regresi secara parsial atau ujit dengan rumus sebagai beriklut : (Irawan, Dkk, 2006:199)
Persamaan 1 : Y1 = o + 1X1 + 2X2 +
Persamaan 2 : Y2 = o + 1X1 + 2X2 + 3 X3 +
Keterangan :
o

= Konstanta

1,2,3

= Koefisien variabel X1......X3

44

Y1

= Komitmen Organisasi.

Y2

= Kinerja

X1

= Kepuasan kerja

X2

= Kepemimpinan

X3

= Komitmen Organisasi

= Standar error.

4) Uji Hipotesis.
a)

Uji t
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen dengan langkah-langkah
sebagai berikut. Untuk pengujian Hipotesis Persamaan 1 dilakukan
dengan dengan pengujian secara parsial pengaruh signifikan
kepemimpinan, kepuasan kerja terhadap

komitmen

organisasi.

Untuk persamaan 2 pengujian dilakukan dengan :


(1) Menentukan formula hipotesis
Ho : 1 = 0, Tidak terdapat pengaruh signifikan kepemimpinan,
kepuasan kerja dan komitmen terhadap kinerja Guru SMP Negeri
2 Punggelan
Ho : 10, Terdapat pengaruh signifikan kepemimpinan, kepuasan
kerja dan komitmen
Blora

terhadap kinerja pegawai Kantor Camat

45

(2) Dipilih level of signifikansi = 5%


(3) Kriteria pengujian.
Secara

umum

penerimaan

kaidah

hipotesis

nol

(H0)

menggunakan SPSS adalah sebagai berikut : Wahana (2005:12).

Jika nilai sig. < 0,05 maka Ho ditolak dan menerima Ha.

Jika nilai sig. > 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha

(4) Menarik kesimpulan.


Untuk mengetahui diterima atau ditolaknya Ho, maka hasil
perhitungan signifikansi ( nilai sig) dibandingkan dengan level of
significant 0,05. Apabila nilai sig < 0,05, maka Ho ditolak, yang
berarti ada pengaruh yang signifikan variabel independen
terhadap variabel dependen dan sebaliknya apabila nilai sig >
0,05,

berarti

terdapat pengaruh tidak signifikan variabel

independen terhadap variabel dependen.


5) Uji F
Untuk pengujian Hipotesis Persamaan 1 dilakukan dengan dengan
pengujian secara serempak pengaruh signifikan kepemimpinan, kepuasan
kerja terhadap

komitmen

organisasi. Untuk persamaan 2 pengujian

dilakukan dengan langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut :


a). Menentukan formula hipotesis

46

Ho : 1=2=3 = 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara


variabel

independen

secara

bersama-sama

terhadap

variabel

dependen.
b). Dipilih level of significanti = 0,05.
c). Kriteria pengujian.
(1)

Secara

umum

penerimaan

kaidah

hipotesis

menggunakan SPSS adalah sebagai berikut :

nol

(H0)

).

(2)

Jika nilai sig. < 0,05 maka Ho ditolak dan menerima Ha.

(3)

Jika nilai sig. > 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha

d). Menarik kesimpulan.


Untuk mengetahui diterima atau ditolaknya Ho, maka hasil
perhitungan signifikansi ( nilai sig) dibandingkan dengan level of
significant 0,05. Apabila nilai sig < 0,05, maka Ho ditolak, yang
berarti ada pengaruh yang signifikan variabel independen terhadap
variabel dependen dan sebaliknya apabila nilai sig > 0,05, berarti
terdapat pengaruh tidak signifikan variabel independen terhadap
variabel dependen.
6) Analisa Koefisien Determinasi ( R2).
Analisa koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya
sumbangan pengaruh variabel kepemimpinan, kepuasan dan kerja
komitmen organisasi terhadap kinerja Guru SMP Negeri 2 Punggelan

47

Koefisien determinasi dilambangkan dengan R2 merupakan proposi


hubungan antara Y dengan X. Nilai koefisiensi determinasi adalah
diantara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai R2 yang lebih kecil berarti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat
kecil. Nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variabel-veriabel independen
memberikan

hampir

semua

informasi

yang

dibutuhkan

untuk

memprediksi variabel indipenden. R2 dapat dinyatakan dengan bacaan


sebagai berikut

n xy x y
n x n x n y n y
2

r xy =

(Gujarati, 1999:46)

Penetapan besarnya 1 menurut Sarwono(2007:38). 1..2 = (1-R2) , maka


1..2 adalah besaran anak panah yang menuju variable endogen (Komitmen
Organisasi dan Kinerja Pegawai) ini untuk menjelaskan variance yang
tidak dapat dijelaskan (unexplained variance) oleh variable tersebut atau
variabel yang dijelasakan oleh variabel diluar model.

7.) Uji Linieritas.


Uji linieritas merupakan langkah untuk mengetahui status linier
tidaknya suatu distribusi sebuah data penelitian. Hasil yang diperoleh melalui
uji linieritas akan menentukan teknik analisis regresi yang akan digunakan.
Jika hasil uji linieritas merupakan data yang linier maka digunakan analisis

48

regresi linier. Sebaliknya jika hasil uji linieritas merupakan data yang tidak
linier maka analisis regresi yang digunakan nonlinier. Uji linieritas yang
akan dilakukan adalah dengan uji Ramsey Test.

Dasar pengambilan

keputusan dari uji ini dapat dilihat dari nilai F hitung dan F tabel. Apabila F
hitung > F tabel dapat disimpulkan bahwa hubungannya bersifat linier.
(Ghozali,2005: 117)

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.

Gambaran Umum Obyek Penelitian


Dalam gambaran umum obyek penelitian ini, disajikan identitas responden
SMP Negei 2 Punggelan yang diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, usia,
golongan, jabatan dan pendidikan tertinggi terakhir dengan tujuan untuk

49

mengetahui identitas responden secara jelas. Identitas responden selengkapnya


dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Identitas responden berdasarkan jenis kelamin
Identitas responden berdasarkan jenis kelamin disajikan pada tabel
berikut :
Tabel IV. 1.
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah

Keterangan
Prosentase

Jenis kelamin
Laki-laki
22
Perempuan
12
Jumlah
34
Sumber : Data primer diolah, 2011

65,62%
34,38%
100%

Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa responden Guru di SMP


Negeri 2 Punggelan yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 21 responden
atau 65,62%, sedangkan yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 11
responden atau 34,38%. Hasil data identitas responden berdasarkan jenis
kelamin ini menunjukkan bahwa Guru SMP Negeri 2 Punggelan paling banyak
berjenis kelamin laki-laki.
2. Identitas Responden Berdasarkan Usia
Identitas responden berdasarkan usia disajikan pada tabel sebagai
berikut:
Tabel IV.2.

50

Identitas Responden Berdasarkan Usia


Jumlah

Keterangan
Prosentase

Usia
20 s/d 29 tahun
3
30 s/d 39 tahun
11
40 s/d 49 tahun
17
> 50 tahun tahun
3
Jumlah
34
Sumber : Data primer diolah, 2011

6,25%
31,25%
53,13%
9,37%
100%

Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa responden guru SMP Negeri 2


Punggelan yang berusia 20 s/d 29 tahun sejumlah 3 responden atau 6,25%,
yang berusia 30 s/d 39 tahun sejumlah 10 responden atau 31,25, yang berusia
40 s/d 49 tahun sejumlah 17 responden atau 53,13% dan berusia lebih dari atau
sama dengan 50 tahun sejumlah 3 responden 9,37. Dari hasil identifikasi
responden berdasarkan usia ini menunjukkan bahwa Guru SMP Negeri 2
Punggelan paling banyak berusia antara 40 tahun sampai 49 tahun.

3. Identitas Responden Berdasarkan Golongan


Identitas responden berdasarkan golongan disajikan pada tabel berikut :
Tabel IV. 3.
Identitas Responden Berdasarkan Ggolongan
Jumlah
Golongan
IV
III
II

27
5
1

Keterangan
Prosentase
65,63%
65,63%
18,75%

51

I
0
Jumlah
34
Sumber : Data primer diolah, 20101

0%
100%

Dari hasil identifikasi responden berdasarkan golongan ini menunjukkan


bahwa bahwa responden guru negeri sipil SMP Negeri 2 Punggelan yang
golongan IV sejumlah 27 responden atau 65,63%, golongan III sejumlah 21
responden atau 65,63%, golongan II sejumlah 6 responden atau 18,75%, dan
golongan I berjumlah 0 responden atau 0%. Dari hasil identifikasi responden
berdasarkan golongan ini menunjukkan bahwa Guru SMP Negeri 2 Punggelan
paling banyak golongan III sejunlah 21 responden atau 65,63%.
4. Identitas responden berdasarkan jabatan
Identitas responden berdasarkan jabatan disajikan pada tabel berikut :
Tabel IV. 4.
Identitas Responden Berdasarkan Jabatan
Jumlah
Jabatan
Kepala Sekoloah
1
Wakil Kepala Sekolah
1
Urusan Urusan
20
Wali Kelas
12
Jumlah
34
Sumber : Data primer diolah, 2011

Keterangan
Prosentase
3,13%
0%
93,7 %
3%
100%

Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa responden Guru SMP Negeri 2


Punggelan yang menduduki jabatan kepala Sekolah 1 responden atau 3,13%,
yang menduduki jabatan Wakil Kepala Sekolah 1, yang menduduki jabatan

52

Urusan Urusan 3 responden atau 93,7%,dan yang menduduki jabatan Wali


kelas 12 responden atau 3%,. Dari hasil identifikasi responden berdasarkan
jabatan ini menunjukkan bahwa Guru SMP Negeri 2 Punggelan paling banyak
menjabat sebagai staf.
5. Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Tertinggi Terakhir
Identitas responden berdasarkan pendidikan tertinggi terakhir disajikan
pada tabel berikut :
Tabel IV. 5.
Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Tertinggi Terakhir
Jumlah
Pendidikan
Sarjana ( S1 )
33
Diploma ( D3)
1
Jumlah
34
Sumber : data primer diolah, 2011

Keterangan
Prosentase
99,7%
0,3%
100 %

Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa responden Guru SMP Negeri 2


Punggelan yang berpendidikan

Sarjana ( S1) sejumlah 33 responden atau

99,3%), yang berpendidikan Diploma ( D 3 ) sejumlah 1 responden atau 0,3%,


dan yang berpendidikan Diploma (D 2) sejuklah 0 responden atau 0 % dan
yang berpendidikan SMA / sederajat sejumlah 0 responden atau 0% Dari hasil
identifikasi

responden

berdasarkan

pendidikan

tertinggi

terakhir

ini

menunjukkan bahwa Guru SMP Negeri 2 Punggelan paling banyak


berpendidikan sarjana.

53

B. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN


1. Uji Instrumen Penelitian
Sebelum dilakukan analisis data, maka dalam penelitian ini perlu
dilakukan pengujian instrumen yaitu pengujian validitas dan reliabilitas. Validitas
merupakan tingkat kemampuan suatu instrumen untuk mengungkapkan sesuatu
yang menjadi sasaran pokok pengukuran yang dilakukan dengan instrumen
tersebut. Sedangkan reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di
dalam mengukur gejala yang sama.
a. Uji Validitas
1) Validitas item pertanyaan untuk variabel Kepemimpinan (X1)
Variabel Kepemimpinan terdiri dari 7 item pertanyaan. Pengujian
validitas menggunakan teknik one shot methods yaitu dengan
membandingkan nilai r item dengan r tabel dan didapatkan hasil pada
tabel IV.6.
Tabel 1V.6 Korelasi item pertanyaan terhadap variabel Kepemimpinan
Item Pertanyaan
X1_1
X1_2
X1_3
X1_4
X1_5
X1_6

ritem
0.452
0.569
0.854
0.815
0.455
0.664

rtabel
0,329
0,329
0,329
0,329
0,329
0,329

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

54

X1_7
0.415
Sumber: Data yang diolah, 2012

0,329

Valid

Korelasi item-item pertanyaan terhadap variabel yang mempunyai nilai r item


lebih besar dari rtabel merupakan item pertanyaan yang valid dalam menjelaskan
variabelnya. Tabel IV.6. diatas menunjukkan bahwa dari 7 item pertanyaan
semua valid.
2) Validitas item pertanyaan untuk variabel Kepuasan Kerja (X2)
Variabel Kepuasan Kerja Jabatan terdiri dari 10 item pertanyaan.
Pengujian validitas menggunakan teknik one shot methods yaitu dengan
membandingkan nilai r item dengan r tabel dan didapatkan hasil pada
tabel IV.7.
Tabel 2. Korelasi item pertanyaan terhadap variabel Kepuasan kerja
Item Pertanyaan
ritem
X2_1
0.734
X2_2
0.835
X2_3
0.558
X2_4
0.864
X2_5
0.516
X2_6
0.600
X2_7
0.395
X2_8
0.395
X2_9
0.366
X2_10
0.335
Sumber: Data yang diolah, 2012

rtabel
0,329
0,329
0,329
0,329
0,329
0,329
0,329
0,329
0,329
0,329

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Korelasi item-item pertanyaan terhadap variabel yang mempunyai nilai r item


lebih besar dari rtabel merupakan item pertanyaan yang valid dalam
menjelaskan variabelnya. Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa dari 10 item
pertanyaan semuan valid.

55

3) Validitas item pertanyaan untuk variabel Komitmen Organisasi (X3)


Variabel Komitmen terdiri dari 6 item pertanyaan. Pengujian validitas
menggunakan teknik one shot methods yaitu dengan membandingkan
nilai r item dengan r tabel dan didapatkan hasil pada tabel IV.8.
Tabel IV. 8.Korelasi item pertanyaan terhadap variabel Komitmen Organisasi
Item Pertanyaan
ritem
X3_1
0.651
X3_2
0.632
X3_3
0.465
X3_4
0.766
X3_5
0.545
X3_6
0.377
Sumber: Data yang diolah, 2012

rtabel
0,329
0,329
0,329
0,329
0,329
0,329

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Korelasi item-item pertanyaan terhadap variabel yang mempunyai nilai r item


lebih besar dari rtabel merupakan item pertanyaan yang valid dalam
menjelaskan variabelnya. Tabel

diatas menunjukkan bahwa dari 6 item

pertanyaan semuanya valid.


4) Validitas item pertanyaan untuk variabel Kinerja (Y)
Variabel Kinerja terdiri dari 10 item pertanyaan. Pengujian validitas
menggunakan teknik one shot methods yaitu dengan membandingkan nilai r
hitung dengan r tabel dan didapatkan hasil pada tabel ....
Tabel 4. Korelasi item pertanyaan terhadap variabel Kinerja
Item Pertanyaan

ritem

rtabel

Keterangan

56

Y_1
0.575
Y_2
0.596
Y_3
0.577
Y_4
0.684
Y_5
0.376
Y_6
0.565
Y_7
0.530
Y_8
0.439
Y_9
0.365
Y_10
0.413
Sumber: Data yang diolah, 2011

0,329
0,329
0,329
0,329
0,329
0,329
0,329
0,329
0,329
0,329

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Korelasi item-item pertanyaan terhadap variabel yang mempunyai nilai r item


lebih besar dari rtabel merupakan item pertanyaan yang valid dalam
menjelaskan variabelnya. Tabel 4 diatas menunjukkan bahwa dari 10 item
pertanyaan semua valid.
b. Uji Reliabilitas
Ukuran dapat dikatakan reliabel jika ukuran tersebut memberikan hasil
yang konsisten. Reliabilitas diukur dengan menggunakan metode Cronbahs
Alpha. Instrumen dinyatakan reliabel apabila nilai Cronbahs Alpha lebih besar
dari 0,60 (Nunnaly dalam Ghozali, 2004, 42). Pengujian reliabilitas
menggunakan bantuan komputer program spss for windows dengan hasil sebagai
berikut :
Tabel IV.10.
Tabel 5. Hasil uji reliabilitas
Variabel
Kepemimpinan
Kepuasan kerja
Komitmen Organisasi
Kinerja

Alpha Cronbach
0,840
0,851
0,806
0,822

Kriteria
Alpha Cronbach>
0,60 maka reliabel

Keterangan
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel

57

Sumber: Data yang diolah, 2012

Hasil pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa, koefisien (r) alpha hitung


seluruh

variabel

lebih

besar

dibandingkan

dengan

kriteria

dipersyaratkan atau nilai kritis (rule of tumb) sebesar 0.60,


dikatakan dapat dipergunakan untuk mengumpulkan data dan

yang

sehingga
dapat

mengukur suatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu.


c. Hasil Analisis
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas
terhadap variabel terikat dengan menggunakan 2 (dua) persamaan sebagai
berikut :
Persamaan 1 : Y1 = o + 1X1 + 2X2 +
Persamaan 2 : Y2 = o + 1X1 + 2X2 + 3 X3 +
Hasil pengolahan data untuk analisis regresi jalur diperoleh informasi
output SPSS dari tabel Anova, Coefficients dan Model Summary sebagai beriku
a. Persamaan 1
Persamaan pertama, merupakan hasil regresi pengaruh Kepemimpinan,
Kepuasan kerja, terhadap Komitmen Organisasi, diperoleh hasil pada tabel
di bawah ini.
Tabel IV.11.
Hasil Regresi Persamaan 1

58

Variabel
Koeficient
t
Kepemimpinan
0,173
1,062
Kepuasan Kerja
0,417
2,561
F-hit
=
19,624 dengan Sig = 0,013
R Square
=
0,245
Signifikansi =
5%
Sumber: Data primer diolah, 2010

Sig
0,297
0,016 **

Y1 = 0,173 X1 + 0,417 X2 +
(0,297)

(0,016)**

Ket :
Y1 = Komitmen Organisasi
X1 = Kepemimpinan
X2 = Kepuasan Kerja
= eror
Dari tabel IV.11 di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1). Kepemimpinan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
Komitmen Organisasi, ditunjukan dengan nilai sig 0,297>0,050, artinya
apabila Kepemimpinan ditingkatkan, Komitmen Organisasi tidak akan
meningkat.
2). Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Komitmen
Organisasi, ditunjukan dengan nilai sig 0,016<0,050, artinya apabila
Kepuasan Kerja ditingkatkan, maka Komitmen Organisasi akan
meningkat.
b. Persamaan 2.

59

Persamaan kedua, merupakan hasil regresi pengaruh Kepemimpinan,


Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja, diperoleh
hasil :

Tabel IV.12.
Hasil Regresi Persamaan 2
Variabel
Koeficient
t
Kepemimpinan
0,125
0,790
Kepuasan Kerja
0,612
3,575
Komitmen Organisasi
-0,276
-1,610
F-hit
=
39,974 dengan Sig = 0,006
R Square
=
0,333
Signifikansi =
5%
Sumber: Data primer diolah, 2012

Sig
0,436
0,001 **
0,118

Y2 = 0,125 X1 + 0,612 X2 - 0,276 X3 +


(0,436)

(0,001)**

(0,118)

Ket :
Y2 = Kinerja
X1 = Kepemimpinan
X2 = Kepuasan Kerja
X3 = Komitmen Organisasi
= eror
Dari tabel IV.12. di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Kepemimpinan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja,
ditunjukan dengan nilai sig 0,436>0,050, artinya apabila Kepemimpinan
ditingkatkan, Kinerja tidak akan meningkat.

60

2) Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja,


ditunjukan dengan nilai sig 0,001 <0,050, artinya apabila Kepuasan
Kerja ditingkatkan, maka Kinerja akan meningkat.
3) Komitmen Organisasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
Kinerja, ditunjukan dengan nilai sig 0,118>0,050, artinya komitmen tidak
meningkatan kinerja.
3. Pengujian Hipotesis
a. Uji Hipotesis Parsial (Uji-t)
Uji t digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel secara
parsial antara variabel Independen dan dependen.

Dari tabel IV.11. dan

IV.12. dapat dilakukan uji parsial (Uji-t) dengan kesimpulan hasil sebagai
berikut :
1) Hasil Pengujian Hipotesis 1
Kepemimpinan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
Komitmen Organisasi, ditunjukkan dengan nilai sig 0,297 > 0,05, artinya
apabila Kepemimpinan ditingkatkan, maka Komitmen Organisasi tidak
akan meningkat. Hipotesis penelitian tidak terbukti.
2) Hasil Pengujian Hipotesis 2
Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Komitmen
Organisasi, ditunjukkan dengan nilai sig 0,016 < 0,05, artinya apabila
Kepuasan Kerja ditingkatkan, maka Komitmen Organisasi akan
meningkat. Hipotesis penelitian terbukti.

61

3) Hasil Pengujian Hipotesis 3


Kepemimpinan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
Kinerja, ditunjukkan dengan nilai sig 0,436>0,05, artinya apabila
Kepemimpinan ditingkatkan, maka Kinerja tidak akan meningkat.
Hipotesis penelitian tidak terbukti.
4) Hasil Pengujian Hipotesis 4
Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja,
ditunjukkan dengan nilai sig 0,001 < 0,05, artinya apabila Kepuasan
Kerja ditingkatkan, maka Kinerja akan meningkat. Hipotesis penelitian
terbukti.
5) Hasil Pengujian Hipotesis 5
Komitmen Organisasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
Kinerja, ditunjukkan dengan nilai sig 0,118 > 0,05, artinya Komitmen
Organisasi tidak

meningkatkan kinerja.

Hipotesis penelitian tidak

terbukti.
b. Uji Hipotesis simultan (uji-F)
Dengan memperhatikan tabel IV.12., hasil uji secara serempak (Uji F)
diketahui

besarnya

nilai

signifikansi

0,006<0,05.

Sehingga

dapat

disimpulkan secara bersama-sama variabel Kepemimpinan, Kepuasan Kerja


dan Komitmen Organisasi mempengaruhi Kinerja.
c. Uji Koefisien Determinasi / varian.

62

Penetapan besarnya i adalah besaran anak panah yang menuju variable


endogen Komitmen Organisasi (1) dan Kinerja (2) ini untuk menjelaskan
varian yang tidak dapat dijelaskan (unexplained variance) oleh variabel
independen atau yang dijelaskan oleh variabel diluar model.
1) Koefisien Determinasi / Varian Persamaan 1.
Nilai varian persamaan 1 dihitung sebagai berikut:
1 1 ( R1 ) 2 1 (0,245) 2 0,94

didapatkan hasil sebesar 0,94 atau 94 %. yang berarti variabilitas


variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel
independen sebesar 94 % sedangkan sisanya (6 %) dijelaskan oleh
variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model regresi, misalnya
kepuasan kerja dan kepemimpinan.
2) Koefisien Determinasi / Varian Persamaan 2
Nilai varian peersamaan 2 dihitung sebagai berikut:
2 1 ( R1 ) 2 1 (0,333) 2 0,9429

didapatkan hasil sebesar 0,9429 atau 94,29 %. yang berarti variabilitas


variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel
independen sebesar 94,29 % sedangkan sisanya (5,71 %) dijelaskan oleh
variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model regresi misalnya
komunikasi dan disiplin kerja.
3) Koefisien Determinasi / Varian Total.

63

Jika dilihat dari Koefisien determinasi (R2) total diperoleh nilai koefisien
determinasi sebagai berikut:
R2 total = 1- (1)2 (2) 2
= 1- (0,94)2 . (0,94,29) 2
= 1- (0,8836) . (0,8891)
= 1- 0,7856
= 0,2144
Nilai R2 total sebesar 0,2144, dapat diartikan variasi Kinerja dijelaskan
oleh variabel Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja dengan Komitmen
Organisasi sebagai intervening variabel sebesar 21,44 %, sisanya 78,56
% dijelaskan variabel diluar model.
4. Hubungan Antar Variabel (Correlations)
Menghitung dengan analisis korelasi untuk persamaan struktur 1 dan
persaman struktur 2 serta menghitung kuat lemahnya korelasi (r) atau arti harga
dikonfirmasikan dengan tabel inteprestasi nilai r, yang dikemukakan oleh
Sarwono, (2007:22) Inteprestasi Koefisien Korelasi Nilai r adalah sebagai
berikut :
1)
2)
3)
4)

0 s/d 0,25
>0,25 s/d 0,50
>0,50 s/d 0,75
>0,75 s/d 1,00

Penafsiran
Penafsiran
Penafsiran
Penafsiran

Korelasi sangat lemah


Korelasi cukup kuat
Korelasi kuat
Korelasi sangat kuat

64

Tabel IV .13. Koefisien


Correlations
Kepemim
pinan
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed)

Kepemimpinan

.213

.094

34

34

34

Pearson Correlation

.285

.466**

.519**

Sig. (2-tailed)

.102

.005

.002

34

34

34

34

Pearson Correlation

.292

.466**

.046

Sig. (2-tailed)

.094

.005

34

34

34

34

Pearson Correlation

.219

.519**

.046

Sig. (2-tailed)

.213

.002

.797

34

34

34

N
Kinerja

Kinerja
.219

.102

N
Komitmen organisasi

Komitmen
organisasi
.292

34

N
Kepuasan kerja

Kepuasan
kerja
.285

.797

34

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari Tabel IV.13. di atas dapat diketahui hubungan atau korelasional


antar variabel sebagai berikut :
a.

Kepemimpinan ke Kinerja adalah 0,219 dan sig = 0.213, memiliki arti


bahwa hubungan antara Kepemimpinan dengan Kinerja lemah dan tidak
signifikan.

Kepemimpinan

tidak

mampu

menjelaskan

terhadap

keragaman yang ada pada Kinerja guru.


b.

Kepuasan kerja ke Kinerja adalah 519 dan sig =0, 002, memiliki arti
bahwa hubungan antara Kepuasan Kerja dengan

Kinerja kuat dan

signifikan. Kepuasan Kerja mampu menjelaskan secara kuat keragaman


yang ada pada Kinerja guru.
c.

Kepemimpinan ke Komitmen Organisasi adalah 0, 292 dan sig = 0,094,


memiliki arti bahwa hubungan antara Kepemimpinan dengan Komitmen

65

Organisasi cukup

kuat dan tidak signifikan. Kepemimpinan kurang

mampu menjelaskan secara cukup kuat keragaman yang ada pada


Komitmen Organisasi guru.
d.

Kepuasan Kerja ke Komitmen Organisasi adalah 0.446 dan sig = 0,005,


memiliki arti bahwa hubungan antara Kepuasan Kerja dengan Komitmen
Organisasi cukup kuat dan signifikan. Kepuasan Kerja
menjelaskan

mampu

secara cukup kuat keragaman yang ada pada Komitmen

Organisasi guru.
e.

Komitmen Organisasi ke Kinerja adalah 0.046 dan sig = 0,797, memiliki


arti bahwa hubungan antara Komitmen Organisasi dengan Kinerja lemah
dan tidak signifikan. Komitmen Organisasi tidak mampu menjelaskan
secara lemah keragaman yang ada pada Kinerja guru.

5. Pengaruh langsung, Tidak Langsung dan Pengaruh Total


Tujuan analisis jalur adalah memperhitungkan pengaruh langsung dan
tidak langsung, berdasarkan hasil analisis di atas dapat disusun kesimpulan
analisis secara menyeluruh pada tabel berikut :

66

Tabel IV.14.
Hasil Kesimpulan Analisis Jalur
Regresi
Arah
Beta
Sig
Hubungan
1.
X1 ke X3
0,173
0,297
2.
X2 ke X3
0,417
0,016
3.
X1 ke Y
0,125
0,436
4.
X2 ke Y
0,612
0,001
5.
X3 ke Y
-0,276
0,118
Sumber: Data primer diolah, 2010

Korelasi
r
Sig

No

0,292
0,466
0,219
0,519
0,046

0,094
6%
0,005
0,213
0,002 5,7%
0,797

a. Pengaruh Langsung (Direct Effect)


Pengaruh langsung adalah pengaruh dari satu variabel independen ke
variabel dependen, tanpa melalui varabel dependen lainnya.
1) Pengaruh variabel Kepemimpinan terhadap Kinerja ((X1 ke Y)
Kepemimpinan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
Kinerja, dengan koefisien 0,125 serta memiliki korelasi (0,219) lemah.
2) Kepuasan Kerja terhadap Kinerja (X2 ke Y).
Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja,
dengan koefisien 0,612 serta memiliki hubungan korelasi (0,519) kuat.
b. Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect)
Pengaruh tidak langsung adalah variabel independen mempengaruhi variabel
dependen melalui variabel lain yang disebut variabel intervening
(intermediary).

67

1) Kepemimpinan melalui Komitmen Organisasi terhadap Kinerja. (X 1 ke


X3 dan X3 ke Y)
Kepemimpinan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
Komitmen Organisasi dan memiliki korelasi

yang lemah serta

Komitmen Organisasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap


kinerja dan memiliki korelasi lemah, dengan koefisien sebesar = 0,173 x
-0,276 = ...................
2) Kepuasan Kerja melalui Komitmen Organisasi terhadap Kinerja. (X 2 ke
X3 dan X3 ke Y).
Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Komitmen
Organisasi dan memiliki korelasi kuat serta Komitmen Organisasi
berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Kinerja dan memiliki

korelasi kuat, dengan koefisien sebesar = 0,417 X -0,276 = .....................


Berdasarkan Tabel IV.14. dan hasil analisis Pengaruh Langsung (direct
effect) dan Pengaruh Tidak Langsung (indirect effect) menunjukkan bahwa,
Jalur Langsung (direct effect) Kepuasan kerja (X2) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kinerja guru (Y) memiliki koefisien yang dominan, hal
ini ditunjukan dengan koefisien pengaruh kepuasan kerja ke Kinerja sebesar
0,612 serta memiliki hubungan korelasi 0.519 yaitu kuat dapat dilihat pada
Tabel IV.14. Hasil tersebut dilihat dari besarnya pengaruh dan hubungannya
dibandingkan dengan jalur yang lain. Apabila disusun dalam tabel nampak
sebagai berikut :

68

Tabel IV.15.
Pengaruh Langsung dan Pengaruh Tidak Langsung
Arah Pengaruh
Pengaruh
Pengaruh Tidak Langsung
Langsung
X1 Y2
0,125
X2 Y2
0,612
X1 Y1 Y2
0,173 x -0,276 = .........
X2 Y1 Y2
0,417 X -0,276 =
Sumber: Data primer diolah, 2012
Tabel IV.15. menunjukkan bahwa :
1) Pengaruh langsung Kepuasan kerja terhadap Kinerja dengan koefisien
sebesar 0,612 dan signifikan merupakan jalur paling dominan.
2) Besar koefisien pengaruh langsung lebih besar dibandingkan dengan
pengaruh tidak langsung.
3) Komitmen Organisasi dalam penelitian ini, bukan variabel intervening
atau bukan sebagai jalur tidak langsung pengaruh Kepemimpinan dan
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja, karena nilai koefisiennya negatif dan
tidak signifikan.
Secara lengkap hasil analisis jalur dalam penelitian ini dapat dijelaskan
serara rinci pengaruh dan hubungan antar variabel penelitian pada gambar
IV.2. dibawah ini :

69

i =0,06
0,219

Kepemimpinan
( X1 )

0,292

0,125

0,173

-0,276

Komitmen
Organisasi ( X3)

Kinerja (Y)

0,466
0,417**

0,046

0,612**
Kepuasan Kerja
( X2 )

0,519**

2 =0,057

Gambar IV.2.
Hasil Analisis Jalur
C. Implementasi / Implikasi Manajerial
Sesuai dengan tujuan analisis jalur, akan ditetapkan arah jalur pengaruh antara
variabel-variabel penelitian, sehingga diperoleh sebuah keputusan jalur mana yang
akan diplih berkaitan dengan upaya manajemen dalam peningkatan kinerja guru
SMP Negeri 2 Punggelan Kabupaten Banjarnegara, maka hasil analisis jalur adalah
Jalur Langsung (direct effect) Pengaruh langsung Kepuasan kerja (X2) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Kinerja guru (Y) memiliki koefisien yang dominan,
hal ini ditunjukan dengan koefisien pengaruh kepuasan kerja ke Kinerja

sebesar

0,612 serta memiliki hubungan korelasi 0.519 atau kuat (Tabel IV.14.) Hasil tersebut

70

lebih besar pengaruh dan hubunganya dibandingkan dengan jalur yang lain.
Implikasi dari hasil penelitian tersebut selanjutnya dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pengaruh Kepuasan Kerja untuk peningkatan Kinerja guru SMP Negeri 2
Punggelan Kabupaten Banjarnegara.
Kepuasan merupakan keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak
menyenangkan dengan mana para pegawai memandang pekerjaan mereka.
Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya.
Kepuasan kerja juga merupakan penilaian dari pekerjaan, yaitu seberapa jauh
pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya, lebih jauh kepuasan
kerja merupakan sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai
pekerjaannya. Tanda positif koefisien regresi memberikan arti bahwa
peningkatan atau penguatan kepuasan kerja berpengaruh terhadap peningkatan
guru. Untuk itu Kepala SMP Negeri 2 Punggelan Kabupaten Banjarnegara.
perlu pula memperhatikan kepuasan kerja sebagai pendukung kinerja guru,
sehingga dimasa yang akan datang para guru merasa sadar dan bersedia
meningkatkan kinerja individu demi terwujudnya kinerja organisasi yang telah
ditetapkan. Secara kongkrit melalui pemenuhan :
1.) Insentif, yaitu penerimaan honor diluar gaji dengan memperhatikan
pembagian distributif dan atributif;
2.) Keamanan kerja/perasaan aman (security), yaitu terdapat kepastian bagi para
pegawai untuk memperoleh tunjangan kesejahteraan yang sesuai beban kerja
yang diserahkan kepadanya;

71

3.) Kondisi kerja/keadaan tempat kerjaan (working conditions), yaitu meliputi


ruang kerja yang bersih, fentilasi yang baik, suhu ruangan yang sejuk, tidak
adanya kegaduhan suara dan sebagainya;
4.) Kesempatan

untuk

maju

(advancement),

yaitu

kesempatan

untuk

memperoleh posisi yang lebih tinggi dari kedudukan sebelumnya, keahlian,


dan pengalaman;
5.) Tim Work, yaitu teman sekerja yang dapat diajak bekerjasama dan berteman
baik;
6.) Jenis pekerja (type of work), yaitu pekerjaan yang sesuai dengan latas
belakang pendidikan, pengalaman, bakat dan minat pegawai;
7.) Good leader, yaitu pimpinan atau atasan yang dapat membimbing yang
mempunyai

hubungan

baik

dengan

bawahan,

mengerti

dan

mempertimbangkan pendapat bawahan;


8.) Jam kerja (hours), yaitu jam kerja yang teratur dan tertentu dalam sehari,
seminggu, malam atau siang hari, bergilir atau tidak dan sebagainya;
9.) Fasilitas-fasilitas lain (benefits), seperti asuransi kesehatan, transportasi,
hiburan dan fasilitas lain yang ada ditempat kerja.

2. Pengaruh Kepemimpinan untuk peningkatan kinerja guru SMP Negeri 2


Punggelan Kabupaten Banjarnegara.
. Perlu diketahui bahwa peran pemimpin dalam sebuah organisasi sangat mutlak
diperlukan,

karena

perannya

meliputi

pengorganisasian,

penggerakan,

72

pengarahan unsur-unsur yang ada dalam organisasi untuk bersama-sama


mencapai tujuan. Untuk itu sebagai pemimpin harus melekat sifat-sifat
kepribadian yang baik, berkemampuan tinggi, juga sanggup untuk menjalankan
aktivitas sebagai upaya mencapai tujuan. Tanda positif koefisien regresi
memberikan arti bahwa peningkatan Kepemimpinan berpengaruh terhadap
peningkatan Kinerja guru SMP Negeri 2 Punggelan Kabupaten Banjarnegara,
namun tidak signifikan (bermaknan), Pimpinan yang bertindak sebagai Pembina
kepegawaian perlu mempertahankan (konstan) fungsi Kepemimpinan yang
hakiki, misalnya :
1.) Menjaga perubahan perilaku kerja guru,
2.) Menjaga agar konsep kesesuaian materi Kepemimpinan dengan tugas atau
jabatan pegawai tercapai
3.) Menjaga agar tingkat manfaat kepemimpinan dalam pelaksanaan tugas
pegawai negeri sipil.

3. Pengaruh Komitmen Organisasi untuk peningkatan kinerja guru SMP Negeri 2


Punggelan Kabupaten Banjarnegara.
Temuan dalam penelitian ini menyatakan bahwa Komitmen Organisasi
berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja guru SMP
Negeri 2 Punggelan Kabupaten Banjarnegara. dalam mengkoordinasikan dan
menyelenggarakan

perencanaan

dan

pelaksanaan

kebijakan

dibidang

pendidikan,. Ini berarti semakin meningkat atau kuat komitmen organisasi akan

73

berdampak negatif terhadap kinerja guru, pada hakekatnya komitmen organisasi


adalah kecenderungan untuk terikat dalam garis kegiatan yang konsisten. Kepala
guru SMP Negeri 2 Punggelan Kabupaten Banjarnegara. Sebagai pimpinan yang
bertindak

sebagai

Pembimbing

guru

perlu

menjaga

komitmen

organisasi agar para guru secara sadar dan sukarela merasa terikat terhadap
tujuan organisasi. Misalnya :
a) Mempertahankan perasaan bangga menjadi bagian dari organisasi;
b) Mempertahankan perasaan peduli dengan nasib organisasi;
c) Mempertahankan suasana kerja yang gembira;
d) Mempertahankan kesepahaman dalam berorganisasi; dan
e) Mempertahankan contoh suri tauladan yang baik.

74

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian sebagaimana telah dijelaskan pada bab-bab terdahulu,
khususnya dalam analisis data dan pembahasan-pembahasan lanjutan dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Kepemimpinan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Komitmen
guru SMP Negeri 2 Punggelan;
2. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen guru SMP
Negeri 2 Punggelan;
3. Kepemimpinan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja guru
SMP Negeri 2 Punggelan;
4. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Guru SMP
Negeri 2 Punggelan;
5. Komitmen organisasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja
guru SMP Negeri 2 Punggelan;

6. Hasil analisis jalur adalah Jalur Langsung (direct effect) Kepuasan kerja (X2)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja guru (Y) memiliki koefisien

75

yang dominan, hal ini ditunjukan dengan koefisien pengaruh kepuasan kerja ke
Kinerja sebesar 0,612 serta memiliki hubungan korelasi 0.519.
7. Uji Determinasi (Varian i).
a. Uji determinasi persamaan 1 diperoleh hasil hasil sebesar 0,94 atau 94%.
yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh
variabilitas variabel independen sebesar 94,3% sedangkan sisanya sebesar
6% dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model
regresi misalnya lingkungan kerja.
b. Uji determinasi persamaan 2 diperoleh

hasil sebesar didapatkan hasil

sebesar 0,9429 atau 94,%. yang berarti variabilitas variabel dependen yang
dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen sebesar 94,29%
sedangkan sisanya sebesar 5,71% dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak
dimasukkan dalam model regresi misalnya disiplin kerja.
c. Uji determinasi total sebesar 0,21,44 yang dapat diartikan variabel kinerja
dijelaskan oleh variabel kepemimpinan dan komitmen organisasi sebagai
intervening variabel sebesar 21,44%, sedangkan sisanya sebesar 78,56%
dijelaskan variabel diluar model.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Obyek penelitian/populasi/sampel hanya menggunakan satu institusi publik
dilingkungan SMP Negeri 2 Punggelan Kabupaten Banjarnegara, hal ini

76

menjadikan kurangnya karakteristik responden yang diambil sebagai obyek


penelitian sehingga tidak dapat digeneralisasikan pada obyek penelitian lainnya;

2. Penelitian ini hanya menggunakan variabel kepemimpinan, kepuasan kerja, dan


komitmen organisasi mempengaruhi kinerja, sehingga masih dimungkinkan
terdapat variabel-variabel lain yang berpengaruh terhadap variabel kinerja yang
belum bisa dijabarkan dalam penelitian ini misalnya tekanan kerja, kepuasan
kerja, komitmen organisasi dan kepemimpinan;
3. Tidak semua responden memahami karakteristik operasional instansi sehingga
dalam penelitian ini dimungkinkan tidak menggambarkan kinerja guru secara
utuh.

C. Saran / Rekomendasi
Berdasarkan keterbatasan-keterbatasan tersebut di atas, bagi peneliti di masa
mendatang disarankan agar :
1.) Dengan melihat implikasi manajerial dari penlitian ini, maka dapat diperoleh
gambaran, upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk peningkatan kinerja guru
yaitu pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap kinerja dengan koefisien
pengaruh dan hubungan yang signifikan merupakan jalur paling dominan,
langkah ini langkah yang paling efektif dalam upaya peningkatan kinerja guru
SMP Negeri 2 Punggelan Kabupaten Banjarnegara.

77

2.)

Hendaknya dapat menambah variabel penelitian seperti,

kepuasan kerja,

tekanan kerja dan kepemimpinan;


3.) Hendaknya waktu yang digunakan untuk mengumpulkan data diperpanjang,
sehingga peneliti memiliki waktu untuk uji coba dan kolekting data kuisioner
dengan cermat;
4.) Hendaknya dapat mengembangkan kuisioner dan item pertanyaan yang lain,
yang relevan dengan kajian kinerja pegawai sesuai dengan indikator yang telah
ditetapkan;
5.) Obyek penelitian yang dipilih, diupayakan dan dikembangkan pada responden
yang memahami karakteristik operasional instansi;
6.) Hasil penelitian ini direkomendasikan untuk dikembangkan pada penelitian yang
akan datang.

78

DAFTAR PUSTAKA
Amin Wahyudi, 2004, Pengaruh Komitmen Organisasi dan Etika Kerja Islami
Terhadap Perfomansi Kerja Para Staf Pengajar pada Perguruan Tinggi di
Surakarta dengan Basis Institusi segabai Variabel Moderator, Jurnal
Perspektif, 9(2) : 117-128
Devi Novica Sukmawati, 2008, Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan, Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia, Motivasi, Komunikasi dan Pengalaman Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten Wonogiri, Tesis MM, STIE-AUB Surakarta..
Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gibson, Invancevich, and Donelly, 1977, Organization, Ninth Edition, Irwin Inc
Handoko, Hani, 2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE
UGM, Yogyakarta.
Juanim, 2004, Analisis Jalur dalam Riset Pemasaran, Bandung : Universitas.
Pasundan.
Kartono, Kartini, 2005. Pemimpin dan Kepemimpinan, CV. Rajawali, Jakarta.
Keban, 2004, Memahami Good Governance dalam Perspektif Sumber Daya Manusia,
Yogyakarta: Gaya Media.
Krietner R dan Angelo Kinicki, (2005), Perilaku Organisasi, Salemba Empat Jakarta.
Luthans, Fred, 1995. Organizational Behavior, Me Graw Hill, Inc, San Fransisco, New
York, USA.
Mohamad Mahsun, 2006, Pengukuran Sektor Publik, BPFE UGM, Yogyakarta.
Malayu SP Hasibuan, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Bumi Aksara,
Jakarta.
Maryono, 2008, Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja, Lingkungan Kerja,
Disiplin Kerja dan Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat
Daerah Kabupaten Karanganyar, Tesis MM, STIE-AUB Surakarta..

79

Marjoko Priyo Prasojo, 2008, Pengaruih Kompetensi, Komitmen Organisasi,


Kepemimpinan, dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai di
Lingkungan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Kraranganyar, Tesis MM, Universitas Slamet Riyadi Surakarta.
Muclas, Makmuri., 2005. Perilaku Organisasi, Jilid I, MMR UGM, Yogyakarta.
Rahmawati dan Widagdo, A,K, 2001, Hubungan Antara Komitmen Organisasi,
Komitmen Profesi dengan Keinginan Untuk Pindah dan Kepuasan Kerja
Melalui Konflik Peran Para Akuntan di Indonesia, Jurnal Akuntansi dan
Bisnis, Volume 1, No.1, Agustus.
Riduwan, (2005), Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, cetakan ketiga,
Alfabeta, Bandung.
Sarwono, Jonathan. 2007, Analisis Jalur Untuk Bisnis dengan SPSS, Andi Offset
Jogjakarta.
Setiaji, Bambang, 2004, Panduan Riset Dengan Pendekatan Kuantitatif, Program
Pasca Sarjana Universitas Muhamadiyah Surakarta: Fakultas Ekonomi-UMS.
Siagian, Sondang., 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.
Sugiyono, 1999. Metodologi Penelitian Organisasi, Alfabeta, Bandung.
Suharsimi, Arikunto, 2006, Prosedur Penelitian, Edisi Revisi VI, Rineka Cipta, Jakarta.
Suharyadi dan Purwanto, 2004, Statitistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern,
Penerbit Salemba, Jakarta.
Trisnaningsih S, 2003, Pengaruh Komitmen Terhadap Kepuasan Kerja Auditor
Motivasi sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan
Publik di Jawa Timur), Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 6, No. 2, Mei
2003, Hal 199-216.
Wahana Komputer.(2005). Pengembangan Analisis Multivariat SPSS 12, Penerbit
Salemba Infotek, 2005
Widayat, 2005, Metode Penelitian Pemasaran, UMM Malang.
Titik Asmara (2009) Pengaruh Kepuasan Kerja, Kepemimpinan, dan Motivasi
terhadap Kinerja Pegawai dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel
Intervening (Tesis). AUB Surakarta

80

YAYASAN KARYA DHARMA PANCASILA


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AUB SURAKARTA

UNIT PENGOLAHAN DATA


Jl. Mr. Sartono 97 telp. (0271 854915 fax. 853084, Surakarta.57135

LAMPIRAN HASIL OLAH DATA


A. UJI INSTRUMEN PENELITIAN
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
a. Hasil uji item pertanyaan untuk variabel Kepemimpinan (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.840

N of Items
7
Item-Total Statistics

X1_1
X1_2
X1_3
X1_4
X1_5
X1_6
X1_7

Scale Mean if
Item Deleted
26.53
27.12
26.82
26.94
26.88
26.82
26.82

Scale
Variance if
Item Deleted
5.772
5.561
4.695
4.057
5.501
5.059
5.422

Corrected
Item-Total
Correlation
.452
.569
.854
.815
.455
.664
.415

Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.838
.824
.778
.779
.839
.808
.848

b. Hasil uji item pertanyaan untuk variable Kepuasan kerja (X2)


Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.851

N of Items
10

81

Item-Total Statistics

X2_1
X2_2
X2_3
X2_4
X2_5
X2_6
X2_7
X2_8
X2_9
X2_10

Scale
Variance if
Item Deleted
9.106
9.447
10.235
9.395
10.436
9.880
10.439
10.357
10.856
11.045

Scale Mean if
Item Deleted
39.50
39.35
39.35
39.38
39.44
39.38
39.47
39.35
39.41
39.50

Corrected
Item-Total
Correlation
.734
.835
.558
.864
.516
.600
.395
.395
.366
.335

Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.818
.813
.837
.810
.840
.833
.852
.853
.852
.854

c. Hasil uji item pertanyaan untuk variable Komitmen organisasi (X3)


Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.806

N of Items
6
Item-Total Statistics

X3_1
X3_2
X3_3
X3_4
X3_5
X3_6

Scale Mean if
Item Deleted
22.03
21.97
22.03
21.94
22.00
22.09

Scale
Variance if
Item Deleted
3.423
3.423
3.726
3.209
3.576
3.659

Corrected
Item-Total
Correlation
.651
.632
.465
.766
.545
.377

d. Hasil uji item pertanyaan untuk variabel Kinerja (Y)


Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.822

N of Items
10

Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.757
.761
.797
.729
.780
.824

82

Item-Total Statistics

Y_1
Y_2
Y_3
Y_4
Y_5
Y_6
Y_7
Y_8
Y_9
Y_10

Scale Mean if
Item Deleted
38.50
39.03
38.79
38.91
38.71
39.26
39.06
38.79
38.85
38.94

Scale
Variance if
Item Deleted
8.500
8.999
8.593
7.537
9.123
8.928
8.299
8.593
9.220
9.209

Corrected
Item-Total
Correlation
.575
.596
.577
.684
.376
.565
.530
.439
.365
.413

Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.798
.801
.798
.784
.818
.802
.803
.814
.819
.814

B. REGRESI LINIER BERGANDA


Persamaan Pertama
Model Summaryb
Model
1

R
.495a

R Square
.245

Adjusted
R Square
.196

Std. Error of
the Estimate
1.976

DurbinWatson
2.365

a. Predictors: (Constant), Kepuasan kerja, Kepemimpinan


b. Dependent Variable: Komitmen organisasi

ANOVAb
Model
1

Regression
Residual
Total

Sum of
Squares
39.248
120.988
160.235

df
2
31
33

Mean Square
19.624
3.903

a. Predictors: (Constant), Kepuasan kerja, Kepemimpinan


b. Dependent Variable: Komitmen organisasi

F
5.028

Sig.
.013a

83

Coefficientsa

Model
1

Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
10.367
5.263
.146
.137
.262
.102

(Constant)
Kepemimpinan
Kepuasan kerja

Standardized
Coefficients
Beta

t
1.970
1.062
2.561

.173
.417

Sig.
.058
.297
.016

a. Dependent Variable: Komitmen organisasi

Persamaan Kedua
Model Summaryb
Model
1

R
.577a

R Square
.333

Adjusted
R Square
.266

Std. Error of
the Estimate
2.832

DurbinWatson
2.211

a. Predictors: (Constant), Komitmen organisasi, Kepemimpinan ,


Kepuasan kerja
b. Dependent Variable: Kinerja
ANOVAb
Model
1

Regression
Residual
Total

Sum of
Squares
119.922
240.578
360.500

df
3
30
33

Mean Square
39.974
8.019

F
4.985

Sig.
.006a

a. Predictors: (Constant), Komitmen organisasi, Kepemimpinan , Kepuasan kerja


b. Dependent Variable: Kinerja
Coefficientsa

Model
1

(Constant)
Kepemimpinan
Kepuasan kerja
Komitmen organisasi

a. Dependent Variable: Kinerja

Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
24.206
8.002
.158
.200
.577
.161
-.414
.257

Standardized
Coefficients
Beta
.125
.612
-.276

t
3.025
.790
3.575
-1.610

Sig.
.005
.436
.001
.118

84

C. Uji Linieritas
Model Summary
Model
1

R
.004a

R Square
.000

Adjusted
R Square
-.100

Std. Error of
the Estimate
2.83180887

a. Predictors: (Constant), Komitmen organisasi,


Kepemimpinan, Kepuasan kerja

D. Uji Korelasi
Correlations

Kepemimpinan

Kepuasan kerja

Komitmen organisasi

Kinerja

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Kepemim
pinan
1
34
.285
.102
34
.292
.094
34
.219
.213
34

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Kepuasan
kerja
.285
.102
34
1
34
.466**
.005
34
.519**
.002
34

Komitmen
organisasi
.292
.094
34
.466**
.005
34
1
34
.046
.797
34

Kinerja
.219
.213
34
.519**
.002
34
.046
.797
34
1
34

85

KUESIONER
PENGARUH KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA
PEGAWAI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING PADA SMP NEGERI 2 PUNGGELAN

A.

IDENTITAS RESPONDEN
1.

Nama responden

2.

Usia anda saat ini

a.
b.
c.
d.

3.

Jenis Kelamin

a.
b.

4.

Pendidikan

20 29 tahun
30 39 tahun
40 49 tahun
50 tahun
Laki-laki
Perempuan

1. Diploma
2. S1
3. S2
5.

Masa Kerja

6.

Golongan Pangkat

1.
2.
3.
4.

kurang dari 10 tahun


10 s/d 19 tahun
20 s/d 29 tahun
di atas 30 tahun

a. II
b. III
c. IV

86

B.

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER


1. Tentukan jawaban Bapak/ibu dengan memilih salah satu alternatif jawaban
yang disediakan dengan cara memberikan tanda silang (X). Alternatif jawaban
tersebut adalah sebagai berikut :
SS

: artinya Bapak/Ibu Sangat Setuju dengan pernyataan yang diajukan.

: artinya Bapak/Ibu Setuju dengan pernyataan yang diajukan.

: artinya Bapak/Ibu Netral dengan pernyataan yang diajukan.

TS

: artinya Bapak/Ibu Tidak Setuju dengan pernyataan yang diajukan.

STS : artinya Bapak/Ibu Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan yang


diajukan.
2. Jawaban Bapak/Ibu sangat mendukung pengumpulan data penelitian kami,
untuk itu dimohon mengisi seluruh pernyataan yang ada tanpa terlewati
3. Hasil jawaban Bapak/Ibu akan kami jamin kerahasiaannya.
4. Atas segala perhatian dan partisipasinya saya mengucapkan terima kasih.
Terima kasih,
Peneliti

87

DAFTAR PENYATAAN
A. KINERJA PEGAWAI

No

PERNYATAAN

Dalam
melaksanakan
pekerjaan
memerlukan saran dan pengarahan
Jarang absen, hadir tepat waktu dan bekerja
cukup energik
Mempunyai kemampuan secara teknis
terhadap bidang tugasnya
Mengidentifikasi, membahas dan mencari
jalan keluar sesama rekan kerja untuk setiap
masalah yang akan berdampak pada
peningkatan produktifitas unit kerja
Merencanakan dan mengorganisir dalam
menyelesaikan pekerjaan secara efektif
sesuai dengan target
Mendorong dan memberi dukungan kepada
rekan kerja untuk meningkatkan hasil kerja
Saya
akan
berusaha
menyelesaikan
pekerjaan saya meskipun harus dengan
lembur
Dalam bekerja saya selalu berupaya
melaksanakan pekerjaan saya dengan
kualitas tinggi
Saya bekerja dengan semangat guna
mencapai target pekerjaan yang sudah
dibebankan oleh pemimpin
Saya mampu menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan beban tugas saya dengan
konsentrasi.

2
3
4

5
6
7
8
9
10

B. KOMITMEN ORGANISASI

SS

JAWABAN
S
N
TS

STS

88

No

PERNYATAAN

Saya merasa ikut memiliki organisasi


tempat saya bekerja
Saya merasa ada ikatan batin dengan
organisasi saya
Saya merasa bangga bergabung dengan
organisasi tempat saya bekerja
Saya merasa menjadi bagian organisasi
tempat saya bekerja
Demi kesuksesan organisasi saya
berusaha untuk terus belajar
Demi kemajuan organisasi saya berusaha
terus
untuk
berinovatif
terhadap
perubahan

2
3
4
5
6

SS

JAWABAN
S
N
TS

STS

JAWABAN
S
N
TS

STS

C. KEPEMIMPINAN

No
1
2
3
4
5
6
7

D.

PERNYATAAN
Pimpinan selalu mendengarkan gagasan
para guru
Pimpinan memberikan bimbingan teknis
kepada setiap guru
Pimpinan selalu mendorong guru untuk
bersikap mandiri
Pimpinan
memiliki sikap bersahabat
kepada seluruh guru yang ada
Pimpinan
memberikan kepercayaan
penuh kepada seluruh guru untuk
mengambil keputusan organisasi
Pimpinan
bersikap adil dalam
memperlakukan setiap guru
Pimpinan selalu menghargai keberadaan
setiap guru.

KEPUASAN KERJA

SS

89

No

PERNYATAAN

Pekerjaan yang dilakukan saat ini


memberikan kepuasan bagi saya
Setiap pekerjaan memberikan kesempatan
saya untuk berkembang
Setiap pekerjaan memberikan kesempatan
untuk mengemukakan pendapat
Setiap pekerjaan saya lakukan dengan
gembira
Pekerjaan yang dilakukan memberi rasa
senang
Hubungan dengan guru lain berjalan
menyenangkan
Saya senang dengan tempat kerja saat ini
Sarana dan prasarana yang ada memuaskan
Saya lebih senang mengerjakan pekerjaan
yang dilakukan saat ini dibandingkan teman
Setiap pekerjaan tidak menjadikan beban
kerja bagi saya.

2
3
4
5
6
7
8
9
10

SS

JAWABAN
N
TS

STS

90

TESIS
PENGARUH KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA
PEGAWAI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING PADA SMP NEGERI 2 PUNGGELAN

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan


PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) AUB
SURAKARTA

Oleh
M AR J AN
NIM.201002202
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ADI UNGGUL BHIRAWA
(STIE) AUB
SURAKARTA
2011

91

HALAMAN PERSETUJUAN
N AM A

: M AR J AN

NIM

: 2010012202

PROGRAM

: Pascasarjana

PROGRAM STUDI

: Magister Manajemen

KONSENTRASI

: Sumber Daya Manusia

JUDUL TESIS

: Pengaruh Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Terhadap


Kinerja Guru dengan Komitmen Sebagai Variabel
Intervening Pada SMP Negeri 2 Punggelan

Dosen Pembimbing I

: Dr. AGUS UTOMO.SE,MM.

Dosen Pembimbing II

: Drs. SUWARNO, M.Si

Surakarta,

Desember 2011
Disetujui Oleh :

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Dr. AGUS UTOMO.SE,MM

Drs. SUWARNO. M.Si.

92

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan kepada:


Istri tercinta
Anak anaku tersayang
Rekan rekan sejawat SMP Negeri 2 Punggelan
Kabupaten Banjarnegara

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur punulis ucapkan kepada Alloh SWT.yang telah
memberikan berkah dan rahmahNya serta ilmu yang bermanfaat sehingga kami
dapat menyelesaikan tesis ini.

93

Seperti diketahui bahw a tesis ini disusun sebsgai salah satu syarat
untuk menyelesaikan studi Program Magister Manajemen pada sekolah tinggi ilmu e
konomi (STIE) AUB Surakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian tesis ini tidak bisa le
pas dari petunjuk-Nya dan bantuan pihak lain,maka dalam kesempatan ini ijinkan pe
nulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada:
1.Bpk. Drs.Anwar Hamdani,SE.SH.MM.Selaku ketua SETIE-AUB Surakarta.
2.Ibu Dra, Etty Indriani,M.Si.MM.Selaku ketua program Studi Magister Manajemen
2.Bpk. Drs, Agus Utomo, SE.MM.Selaku Dosen pembimbig I sang sangat membantu
penyelesaian tesis ini.
3.Bpk.Drs. Suwarno, M.Si.Selaku Dosen pembimbing 2 yang telah membantu dalam
penyelesaian tesis ini.
4.Istri dan anak-anaku yang selalu mendukung dan memberikan motovasi untuk men
yelesaikan tesis ini.
5.Kepala SMP Negeri 2 Punggelan yang telah memberikan ijin penelitian di sekolah
yang dipimpinnya.
Semoga apa yang telah diberikan dalam karya ini dapat bermanfaat
dan menambah wawasan yang tak ternilai bagi kita semua. Amin
Surakarta,

2012
Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN

ii

HALAMAN PENGESAHAN

iii

HALAMAN BARITA ACARA PENGESAHAN

iv

94

HALAMAN MOTTO

ABSTRAKSI

vi

KATA PENGANTAR

vii

DAFTAR ISI

ix

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Perumusan Masalah ..............................................................................6
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ............................................................7
D. Manfaat Penelitian.................................................................................8
BAB II KAJIAN TEORI.........................................................................................9
A.Kinerja Guru ..........................................................................................9
1.Pengertian Kinerja...............................................................................9
2.Pengukuran Kinerja Guru...................................................................10
B.Komitmen Organisasi ............................................................................14
1.Pengertian Komitmen Organisasi.......................................................14
2.Ciri-ciri Komitmen dalam Organisasi ................................................15
C.Kepemimpinan........................................................................................16
I.Pengertian Kepemimpinan....................................................................16
2.Sifat-sifat Kepemimpinan.....................................................................16
D.Kepuasaan Kerja.......................................................................................19
1.Pengertian Kepuasan Kerja ...................................................................19
2.Penyebab Kepuasan Kerja......................................................................21
BAB III METODE PENELITIAN

31

A.Lokasi Penelitian...........................................................31
1.Oyek dalam penelitian.................................................31
B.Variabel Penelitian..........................................................31

95

1. Variabel Penelitian......................................................32
2. Definisi Variabel Penelitian........................................32
3.Populasi Penelitian.......................................................32
4.jenis Data dan Metode Pengumpulan Data..................35
5.Teknik Analisis Data....................................................37
6.Pengujian Data..............................................................41
7.Uji Linieritas.................................................................48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai