Anda di halaman 1dari 9

e-jurnal Program Magister Manajemen

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Adi Unggul Bhirawa (STIE-AUB)


Surakarta (2017)

Pengaruh Kepemimpinan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja


Karyawan Melalui Kepuasan Kerja
(Studi Kasus Pada Karyawan Universitas Boyolali)

Influence Leadership And Work Environment On Employee Performance


Through Job Satisfaction
(Case Study At University Employees Boyolali)

UNNA RIA SAFITRI


SafitriUnna12@yahoo.com
Program Magister Manajemen STIE-AUB Surakarta 2017

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Pengaruh Kepemimpinan Dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja (Studi Kasus Pada Karyawan Universitas Boyolali).
Metode analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan uji instrument yang meliputi uji validitas
dan uji reliabilitas, uji linieritas, analisis regresi, analisis jalur (pengaruh langsung pengaruh tidak
langsung dan pengaruh total), Uji t, Uji F, Uji koefisien determinasi dan analisis korelasi. Hasil Uji
Hipotesis adalah: Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Lingkungan kerja
berpengaruh tidak signifikan terhadap kepuasan kerja. Kepemimpinan berpengaruh tidak signifikan
terhadap kinerja karyawan. Lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Kepuasan kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil uji F diketahui besarnya
nilai F =12,920 signifikansi 0,000<0,05. Sehingga dapat disimpulkan secara bersama-sama
Kepemimpinan, lingkungan kerja dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
Universitas Boyolali. Nilai R2 total sebesar 0,942 dapat diartikan variasi kinerja Karyawan di Universitas
Boyolali dijelaskan oleh variabel kepemimpinan, lingkungan kerja dan kepuasan kerja, sebesar 94,2% dan
sisanya 5,8% dijelaskan variabel lain diluar model penelitian sebagai contoh iklim organisasi dan
pengalaman karyawan. Hasil analisis jalur diketahui jalur lingkungan kerja terhadap kinerja, merupakan
jalur yang dominan atau efektif untuk meningkatkan kinerja.

Kata Kunci : Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja, Kinerja Karyawan

Abstract
The purpose of this study was to analyze the Influence Leadership and Work Environment on Employee
Performance Through Job Satisfaction (Case Study at University Employees Boyolali). The analytical
method used is to use a test instrument that includes the validity and reliability test, linearity test,
regression analysis, path analysis (direct influence indirect influence and the influence of the total), t test,
F test, test the coefficient of determination and correlation analysis. Hypothesis Test results are:
Leadership significant effect on job satisfaction. Work environment not significant effect on job
satisfaction. Leadership is not a significant influence on employee performance. The working
environment have a significant effect on employee performance. Job satisfaction is not significant effect
on employee performance. F test results are known the value of F = 12.920 significance of 0.000 <0.05. It
can be concluded jointly leadership, work environment and job satisfaction have a significant effect on
the performance of employees of the University of Boyolali. R2 total value of 0.942 means the
performance of employees at the University of variation explained by the variable Boyolali leadership,
work environment and job satisfaction, amounted to 94.2% and the remaining 5.8% described other
variables outside the research model as an example of the organizational climate and employee
experience. The results of path analysis known track the performance of the work environment, is a
dominant or effective path to improve performance.

Keywords: Leadership, Work Environment, Job Satisfaction, Employee Performance

18
e-jurnal Program Magister Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Adi Unggul Bhirawa (STIE-AUB)
Surakarta (2017)
PENDAHULUAN karyawan agar dapat mencapai kualitas kerja
Semakin besar suatu organisasi, maka yang optimal.
semakin kompleks masalah yang dihadapi oleh Penilaian yang dilakukan secara
organisasi, khususnya dalam bidang sistematis untuk mengetahui hasil pekerjaan
manajemen. Kompleksitas masalah yang karyawan dan kinerja organisasi. Disamping
dihadapi manajemen mengakibatkan itu, juga untuk menentukan kebutuhan
meningkatnya kebutuhan akan pimpinan yang pelatihan kerja secara tepat, memberikan
memiliki kualitas tinggi dan kompetensi yang tanggung jawab yang sesuai kepada karyawan
unggul, yang dapat mengarahkan karyawan sehingga dapat melaksanakan pekerjaan yang
untuk meningkatkan kinerja dalam rangka lebih baik di masa mendatang dan sebagai
pencapaian tujuan organisasi. Kepemimpinan dasar untuk menentukan kebijakan dalam hal
memiliki peranan penting pada peningkatan promosi jabatan atau penentuan imbalan.
kinerja karyawan. Tanpa kepemimpinan atau Berdasarkan hal tersebut, kinerja sangat
bimbingan, hubungan antara tujuan individu penting untuk ditingkatkan dilingkungan
dengan tujuan organisasi mungkin menjadi Universitas Boyolali.
lemah. Kondisi tersebut dapat menimbulkan Menurut Strees Richard M dan Lyman
situasi individu saat bekerja untuk mencapai W. Porter (2009: 126) Kinerja adalah
tujuan pribadinya, sementara organisasi kemampuan basic seseorang yang selalu aktif
menjadi tidak efisien dalam pencapaian yang dan dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai
sudah direncanakan sebelumnya. dengan standar yang telah ditentukan oleh
Universitas Boyolali tidak lepas dari perusahaan sesuai dengan periode yang telah
beberapa masalah tersebut di atas, kualitas ditentukan. Menurut Muchinsky (2003:217)
sumber daya manusia sangat mempengaruhi mendefinisikan kinerja suatu peninjauan yang
kinerja karyawan di Universitas Boyolali. sistematis terhadap prestasi kerja individu
Masalah yang muncul diantaranya adalah karyawan dalam pekerjaan yang digunakan
kinerja karyawan yang menurun hal ini untuk mengevaluasi efektifitas kerja.
disebabkan karena kurang tersedianya sarana Sedangkan Simamora, (2005:327)Kinerja pada
dan prasarana yang mendukung kinerja dasarnya merupakan perilaku nyata yang
karyawan, selain itu faktor kepemimpinan juga dihasilkan setiap orang sebagai prestasi kerja
mempengaruhi kinerja karyawan, karena yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan
keberhasilan suatu organisasi sangat tergantung perannya dalam organisasi.
pada kualitas kepemimpinan yang mampu Atas dasar uraian diatas, berdasarkan
memotivasi, mengarahkan, mempengaruhi dan fenomena dan kajian teori yang dinyatakan
berkomunikasi dengan bawahannya supaya oleh para ahli, maka dalam penelitian ini akan
tujuan organisasi itu bisa tercapai secara dikaji kinerja Karyawan Universitas Boyolali.
optimal. Menurut I Wayan (2012:62) kepuasan
Menurut Mangkunegara (2005: 67) kerja secara umum menyangkut sikap
istilah kinerja berasal dari kata Job seseorang mengenai pekerjaannya karena
Performance atau Actual performance (prestasi menyangkut sikap, pengertian kepuasan kerja
kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai mencakup berbagai hal seperti,emosi dan
oleh seseorang). Pengertian yang definitif kecenderungan perilaku seseorang. Kepuasan
dikemukakan oleh Mangkunegara (2005:67) kerja itu tidak nampak dan nyata tetapi dapat
bahwa ”pengertian kinerja (prestasi kerja) terwujud dalam suatu hasil pekerjaan. Oleh
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas karena itu kepuasan walupun sulit dan abstrak
yang dicapai oleh seorang karyawan dalam tetapi perlu diperhatikan dan perlu
melaksanakan tugasnya sesuai dengan ditingkatkan, agar kualitas kerja yang diberikan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. sesuai dengan harapan Universitas Boyolali.
Penilaian prestasi kerja (Performance Kepuasan kerja juga penting untuk
Appraisal) adalah suatu proses yang digunakan aktualisasi diri. Karyawan yang tidak
pimpinan Universitas Boyolali untuk memperoleh kepuasan kerja tidak pernah
menentukkan apakah seorang karyawan mencapai kematangan psikologis dan psikisnya
melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas akan menjadi frustasi. Karyawan seperti ini
dan tanggung jawabnya. Universitas Boyolali akan sering melamun, memiliki semangat kerja
dalam mencapai visi, misi dan tujuan yang rendah, cepat lelah dan bosan, emosinya
organisasi perlu meningkatkan kinerja tidak stabil, sering absen dan melakukan

19
e-jurnal Program Magister Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Adi Unggul Bhirawa (STIE-AUB)
Surakarta (2017)
kesibukan yang tidak ada hubungannya dengan sehingga seorang pemimpin diharapkan
pekerjaan yang harus dilakukan. Oleh karena mempunyai kemampuan untuk memotivasi,
itu kepuasan kerja mempunyai arti penting baik mengarahkan, mempengaruhi dan
bagi karyawan maupun organisasi. berkomunikasi dengan bawahannya supaya
Mangkunegarara (2006:55) tujuan organisasi itu bisa tercapai secara efektif
mengemukakan bahwa kepuasan kerja dan efisien.
berhubungan dengan variabel-variabel seperti Pengembangan karyawan di dalam era
turnover, tingkat absensi, umur, tingkat teknologi memegang peranan penting dalam
pekerjaan, dan ukuran organisasi. Menurut suatu organisasi dalam mengimplementasikan
Locke (2004:89) bahwa kepuasan kerja adalah di dunia nyata, karena sumber daya manusia
penilaian perasaan emosi positif dan negatif selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap
terhadap suatu pekerjaan. Sedang Barley et al., kegiatan organisasi, manusia menjadi
(2000:24) menyatakan kepuasan kerja adalah perencana, pelaksana, serta penentu
suatu tingkat dimana seseorang merasa positif terwujudnya tujuan organisasi. Tindakan-
atau negatif tentang berbagai segi dari tindakan manajemen tersebut satu sama lain
pekerjaan, tempat kerja dan hubungannya saling berkaitan dan merupakan tugas setiap
dengan teman kerja. pemimpin untuk mengatur sumber daya yang
Kepuasan kerja dapat didefinisikan ada di dalamnya untuk melaksanakan berbagai
sebagai suatu perasaan positif tentang pekerjaan dalam rangka pencapaian tujuan
pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari organisasi. Oleh karena itu kepemimpinan dan
sebuah hasil dari karakteristiknya (Robbins, lingkungan kerja merupakan bagian penting
2006:89). Hal ini tampak dalam sikap positif dalam kekaryawanan organisasi dan sangat
karyawan terhadap pekerjaan yang dihadapi menentukan berhasil tidaknya kegiatan
dan lingkungannya. Sebaliknya, karyawan manajemen.
yang tidak puas akan bersikap negatif terhadap Kepemimpinan pada dasarnya
pekerjaan dengan bentuk yang berbeda-beda mengandung pengertian sebagai suatu
satu dengan yang lain. Kepuasan kerja perwujudan tingkah laku dari seorang
diperlukan untuk memelihara karyawan agar pemimpin yang menyangkut kemampuannya
lebih tanggap terhadap lingkungan dalam memimpin. Perwujudan tersebut
motivasional yang diciptakan. biasanya membentuk suatu pola atau bentuk
Hasil penelitian yang relevan tertentu (Reed and Mero, 2010:103).
dilakukan oleh; I Wayan Mudiartha Utama Kepemimpinan yang menunjukkan secara
(2012), Rahmila Sari (2011), menyatakan langsung maupun tidak langsung tentang
dalam hasil penelitianya bahwa kepuasan keyakinan seseorang pimpinan terhadap
berpengaruh signifikan terhadap kinerja. kemampuan bawahannya (Veithzal, 2006: 64).
Hasil penelitian yang relevan Kepemimpinan merupakan norma
dilakukan oleh; Stephanie Tanto Kurniawan, perilaku yang digunakan oleh seseorang pada
Faustine (2014), menyatakan dalam hasil saat orang tersebut mencoba mempengaruhi
penelitianya bahwa kepuasan berpengaruh perilaku orang lain. Kepemimpinan cocok
tidak signifikan terhadap kinerja. apabila tujuan organisasi telah
Kesenjangan antara fenomena, teori dan dikomunikasikan dan bawahan telah
temuan penelitian terdahulu ini, menimbulkan menerimanya. Seorang pimpinan harus
gap teori maupu gap penelitian, sehingga menerapkan gaya kepemimpinannya untuk
berpeluang untuk dikaji lebih mendalam mengelola bawahannya, karena seorang
hubungan antar variabel tersebut, yaitu pemimpin akan sangat mempengaruhi
pengaruh antara kepuasan kerja Terhadap keberhasilan organisasi dalam mencapai
Kinerja Karyawan Universitas Boyolali. tujuannya. Pimpinan harus bisa mendengar ide-
Siagian (2008 : 2) menyatakan bahwa ide dari para bawahan sebelum mengambil
”keberhasilan suatu organisasi baik sebagai keputusan agar tingkat kesalahan dapat ditekan
keseluruhan maupun berbagai kelompok dalam semaksimal mungkin, kepemimpinan yang
suatu organisasi tertentu, sangat tergantung tepat akan menimbulkan kepuasan bawahan
pada mutu kepemimpinan yang terdapat dalam untuk berprestasi.
organisasi itu sendiri”. Pendapat itu Hasil penelitian yang dilakukan oleh
mencerminkan betapa besar peran Karyanto (2014), Joko Istiyanto (2014), Haryadi
kepemimpinan dalam suatu organisasi, Sarjono Lim Sanny, Sheftian Pancha Cahyo

20
e-jurnal Program Magister Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Adi Unggul Bhirawa (STIE-AUB)
Surakarta (2017)
(2013), Wati (2012), Yafang Tsai, (2011), hasil para anggota baru sebagai yang benar untuk
penelitiannya menunjukkan bahwa mengundang, memikirkan, dan merumuskan
kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap masalah-masalah ini.
kepuasan kerja. Pentingnya lingkungan kerja bagi
Hasil penelitian yang dilakukan oleh karyawan Universitas Boyolali adalah untuk
Slamet Widodo (2014), hasil penelitiannya memberikan semangat kerja, ketika didukung
menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh dengan fasilitas-fasilitas kerja yang memadai.
tidak signifikan terhadap kepuasan kerja. Lingkungan kerja bisa menjadi salah satu
Hasil penelitian yang dilakukan oleh penyebab dari keberhasilan dalam
Haryadi Sarjono Lim Sanny, Sheftian Pancha melaksanakan suatu pekerjaan tetapi juga dapat
Cahyo (2013), Wati (2012), Nurul Faridilla menyebabkan suatu kegagalan dalam
(2010), hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pelaksanaan suatu pekerjaan. Karena ruang
kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kerja dapat mempengaruhi pekerja, terutama
kinerja. lingkungan kerja yang bersifat psikologis
Hasil penelitian yang dilakukan oleh sedangkan pengaruh itu sendiri dapat bersifat
Karyanto (2014), Joko Istiyanto (2014), Slamet positif dan dapat pula bersifat negatif. Apabila
Widodo (2014), hasil penelitiannya seorang pekerja mendapat pengaruh yang
menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif, maka pekerja tersebut akan mempunyai
tidak signifikan terhadap kinerja. moral yang lebih baik dalam melakukan
Kesenjangan antara teori hubungan pekerjaannya, dan ini berarti akan meningkat
antara komitmen dengan kinerja dengan efisiensi dalam pencapaian suatu tujuan.
temuan hasil penelitian (teori gap) dan Hasil penelitian yang relevan
kesenjangan antara temuan hasil penelitian dilakukan oleh; Rahmila Sari (2011)
(riset gap) telah menimbulkan rasa ingin tahu menyatakan dalam hasil penelitianya bahwa
untuk mengkaji lebih mendalam hubungan ke Lingkungan kerja berpengaruh signifikan
dua variabel yaitu pengaruh antara terhadap Kepuasan kerja.
kepemimpinan terhadap kepuasan kerja dan Hasil penelitian yang relevan
kinerja karyawan merupakan arah pengaruh dilakukan oleh; I Wayan Mudiartha Utama
yang dikaji dalam penelitian ini. (2012) menyatakan dalam hasil penelitianya
Faktor lain yang mempengaruhi kinerja bahwa Lingkungan kerja berpengaruh tidak
adalah lingkungan kerja. Lingkungan kerja signifikan terhadap Kepuasan kerja.
adalah tempat di mana karyawan melakukan Hasil penelitian yang relevan
aktivitas setiap harinya. Lingkungan kerja yang dilakukan oleh; I Wayan Mudiartha Utama
kondusif memberikan rasa aman dan (2012), Hulaifah Gaffar (2012), Rahmila Sari
memungkinkan karyawan untuk dapat bekerja (2011), Siti nurhendar (2007), menyatakan
optimal. Lingkungan kerja dapat dalam hasil penelitianya bahwa Lingkungan
mempengaruhi emosional karyawan. Jika kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja.
karyawan menyenangi lingkungan kerja di Hasil penelitian yang relevan
mana dia bekerja, maka karyawan tersebut dilakukan oleh; Rochman (2008) menyatakan
akan betah di tempat kerjanya, melakukan dalam hasil penelitianya bahwa Lingkungan
aktivitasnya sehingga waktu kerja kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap
dipergunakan secara efektif. Produktivitas akan kinerja.
tinggi dan otomatis prestasi kerja karyawan Kesenjangan antara fenomena, teori dan
juga tinggi. Lingkungan kerja itu mencakup temuan penelitian terdahulu ini, menimbulkan
hubungan kerja antara bawahan dan atasan gap teori maupu gap penelitian, sehingga
serta lingkungan fisik tempat karyawan berpeluang untuk dikaji lebih mendalam
bekerja. hubungan antar variabel tersebut, yaitu
Amstrong (2008:76) menyatakan bahwa pengaruh antara lingkungan kerja terhadap
budaya perusahaan sebagai pola asumsi dasar kepuasan kerja dan terhadap Kinerja
yang ditemukan oleh kelompok tertentu, Karyawan Universitas Boyolali.
ditemukan atau dikembangkan untuk Berdasarkan uraian di atas, bahwa
mempelajari cara mengatasi masalah-masalah dengan kepemimpinan yang sesuai dengan
adaptasi dari luar dan cara berintegrasi, yang kondisi karyawan di tempat kerja, lingkungan
telah berfungsi dengan baik atau dianggap kerja yang mendukung, budaya organisasi yang
berlaku, dan karena itu harus diajarkan kepada baik dan kepuasan kerja yang cukup dapat

21
e-jurnal Program Magister Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Adi Unggul Bhirawa (STIE-AUB)
Surakarta (2017)
meningkatkan kinerja karyawan, maka penulis b
ANOVA
terdorong untuk melakukan penelitian dengan Sum of
mengambil judul “Pengaruh Kepemimpinan Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 544,856 3 181,619 12,920 ,000a
Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Residual 379,531 27 14,057
Karyawan Melalui Kepuasan Kerja (Studi Total 924,387 30
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja, Lingkungan Kerja, Kepemimpinan
Kasus Pada Karyawan Universitas b. Dependent Variable: Kinerja
Boyolali)”.
Koefisien Determinasi / Varian Total
METODE Dilihat dari koefisien determinasi (R2) total
Metode sampel yang digunakan oleh peneliti pengaruh diperoleh nilai koefisien determinasi
menggunakan metode sensus atau semua anggota
sebagai berikut:
populasi dijadikan sampel. Sehingga sampel yang
diambil dalam penelitian ini adalah 38 karyawan R2 total =
Universitas Boyolali.. Penelitian ini menggunakan = 1 – {(0,378)2 x (0,641)2 }
alat analisis berupa uji validitas, uji reliabilitas, uji = 1 - {(0,143) x (0,411)}
linieritas, analisa jalur, analisa regresi linier = 1 – 0,058
berganda, uji t, uji F dan koefisien determinasi.
= 0,942
Analisis regresi jalur adalah, analisis jalur
merupakan pengembangan langsung bentuk regresi Nilai R2 total sebesar 0,942 dapat diartikan variasi
berganda dengan tujuan untuk memberikan estimasi kinerja Karyawan di Universitas Boyolali dijelaskan
tingkat kepentingan (magnitude) dan signifikasi oleh variabel kepemimpinan, lingkungan kerja dan
(significance) hubungan sebab akibat hipotetikal kepuasan kerja, sebesar 94,2% dan sisanya 5,8%
dalam seperangkat variabel. dijelaskan variabel lain diluar model penelitian
Penerapan dalam penelitian ini adalah sebagai contoh iklim organisasi dan pengalaman
mengkorelasikan variabel bebas yaitu
karyawan
kepemimpinan (X1), lingkungan kerja (X2), dan
variabel intervening kepuasan kerja (X3), dengan Tabel IV.19
variabel terikat yaitu kinerja (Y). Koefisien Korelasi
Correlations
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk
Kepemim Lingkungan Kepuasan
menganalisa pengaruh beberapa variabel bebas atau pinan Kerja Kerja Kinerja
Kepemimpinan Pearson Correlation 1 ,916** ,917** ,712**
independen variabel (X) terhadap satu variabel tidak Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
bebas atau dependen variabel (Y) sebagai berikut: N 31 31 31 31
Lingkungan KerjaPearson Correlation ,916** 1 ,889** ,767**
Persamaan I : Y1 = a + β1 X1 + β2 X2 +e1 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
Persamaan II : Y2 = a + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e2 N 31 31 31 31
Kepuasan Kerja Pearson Correlation ,917** ,889** 1 ,684**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
HASIL PENELITIAN N 31 31 31 31
Kinerja Pearson Correlation ,712** ,767** ,684** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
Tabel IV.11 N 31 31 31 31
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hasil Analisis Jalur Persamaan 1
a
Coefficients
Berdasarkan hasil analisa jalur dapat diperoleh hasil
Unstandardized Standardized sbb:
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
Model Hasil Analisis:
1 (Constant) 1,155 1,883 ,614 ,544
Kepemimpinan ,620 ,173 ,638 3,575 ,001
Lingkungan Kerja
,315 ,185 ,304 1,705 ,099
a.Dependent Variable: Kepuasan Kerja

Tabel IV.12.
Hasil Regresi Persamaan Kedua
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 9,595 2,857 3,359 ,002
Kepemimpinan ,065 ,315 ,077 ,206 ,838
Lingkungan Kerja ,655 ,293 ,723 2,237 ,034
Kepuasan Kerja Tabel IV.17
-,026 ,285 -,029 -,090 ,929
a. Dependent Variable: Kinerja
Hasil Uji F

22
e-jurnal Program Magister Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Adi Unggul Bhirawa (STIE-AUB)
Surakarta (2017)
PEMBAHASAN Sehingga upaya untuk
meningkatkan kinerja dalam menggunakan
1. Pengaruh Kepemimpinan dengan Kinerja pengaruh langsung yaitu peningkatan
melalu kepuasan kerja perilaku kepemimpinan untuk
Berdasarkan hasil analisis jalur, meningkatkan perilaku kinerja. Peningkatan
pengaruh langsung kepemimpinan tidak perilaku kepemimpinan untuk
signifikan terhadap kinerja karyawan di meningkatkan perilaku kinerja secara
Universitas Boyolali, artinya apabila kongkrit dilakukan dengan melihat skor uji
semakin tinggi kepemimpinan, maka validitas kepemimpinan pada item
semakin rendah kinerja karyawan di pertanyaan nomer 1, 7 dan 4, yaitu:
Universitas Boyolali. a. Tingkat komunikasi pimpinan dan
Hasil penelitian yang dilakukan bawahan sudah terjalin dengan baik.
oleh Haryadi Sarjono Lim Sanny, Sheftian b. Pimpinan selalu memperhatikan prestasi
Pancha Cahyo (2013), Wati (2012), Nurul kerja yang dicapai oleh karyawan.
Faridilla (2010) menemukan hasil dalam c. Pimpinan selalu memberikan perhatian
penelitiannya bahwa kepemimpinan terhadap karyawan yang berprestasi.
berpengaruh signifikan terhadap kinerja. 2. Pengaruh Lingkungan kerja dengan Kinerja
Hasil penelitian yang dilakukan oleh melalui kepuasan kerja
Karyanto (2014), Joko Istiyanto (2014), Berdasarkan analisis jalur bahwa
Slamet Widodo (2014), menemukan hasil jalur diketahui pengaruh lingkungan kerja
dalam penelitiannya bahwa kepemimpinan terhadap kinerja signifikan, artinya semakin
berpengaruh tidak signifikan terhadap tinggi tingkat lingkungan kerja, semakin
kinerja. tinggi kinerja yang dihasilkan oleh
Pengaruh tidak langsung diperoleh karyawan Universitas Boyolali.
temuan bahwa kepemimpinan signifikan Temuan ini mendukung hasil
terhadap kepuasan kerja dan kepuasan kerja penelitian yang dilakukan oleh I Wayan
negative tidak signifikan terhadap kinerja. Mudiartha Utama (2012), Hulaifah Gaffar
Kepemimpinan signifikan terhadap (2012), Rahmila Sari (2011), Siti nurhendar
kepuasan kerja. Hasil ini mendukung atau (2007), dalam penelitiannya menemukan
tidak mendukung penelitian yang dilakukan bahwa lingkungan kerja berpengaruh
oleh Karyanto (2014), Joko Istiyanto signifikan terhadap kinerja.
(2014), Haryadi Sarjono Lim Sanny, Wati Pengaruh tidak langsung diperoleh
(2012), hasil dalam penelitiannya bahwa temuan bahwa lingkungan kerja
kepemimpinan berpengaruh signifikan berpengaruh tidak signifikan terhadap
menemukan terhadap kepuasan kerja. kepuasan kerja dan kepuasan kerja
Kepuasan kerja signifikan terhadap berpengaruh negatif tidak signifikan
kinerja. Hasil penelitian ini mendukung terhadap kinerja
hasil penelitian yang dilakukan oleh I Sehingga upaya untuk
Wayan Mudiartha Utama (2012), Rahmila meningkatkan kinerja adalam menggunakan
Sari (2011), hasil penelitiannya pengaruh langsung yaitu peningkatan
menunjukkan bahwa kepuasan kerja perilaku lingkungan kerja untuk
berpengaruh signifikan terhadap kinerja. meningkatkan perilaku perilaku kinerja.
Hasil penelitian ini mendukung hasil Peningkatan perilaku lingkungan
penelitian yang dilakukan oleh Stephanie kerja untuk meningkatkan perilaku kinerja
Tanto Kurniawan, Faustine (2014), hasil secara kongkrit dilakukan dengan melihat
penelitiannya menunjukkan bahwa skor uji validitas lingkungan kerja terletak
kepuasan kerja berpengaruh tidak signifikan pada item pertanyaan nomer 7, 2 dan 6,
terhadap kinerja. yaitu:
Hasil koefisien nilai pengaruh a. Adanya suasana kerja yang mendukung
langsung kepemimpinan tidak signifikan dapat membuat karyawan menghasilkan
terhadap kinerja lebih besar dibandingkan ide-ide kreatif demi perkembangan
pengaruh tidak langsung, kepemimpinan organisasi.
melalui kepuasan kerja terhadap kinerja b. Sirkulasi udara diruang kerja karyawan
maka analisis jalur yang digunakan efektif cukup baik, sehingga nyaman untuk
melalui pengaruh langsung. bekerja.

23
e-jurnal Program Magister Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Adi Unggul Bhirawa (STIE-AUB)
Surakarta (2017)
c. Interaksi antar karyawan terjaga dengan 4. Hasil analisis jalur diketahui jalur
baik dilingkungan organisasi. lingkungan kerja terhadap kinerja,
Dengan demikian upaya ini akan merupakan jalur yang dominan atau efektif
berakibat pada peningkatan perilaku kinerja untuk meningkatkan kinerja.
karyawan di Universitas Boyolali dalam
bentuk perilaku sesuai dengan skor tertinggi
dalam uji validitas Kinerja terletak pada Saran dan Rekomendasi
butir pertanyaan 6, 7 dan 2 skor tertinggi 1. Peningkatan lingkungan kerja karena
menandakan bahwa butir tersebut adalah lingkungan kerja merupakan variabel paling
indikator yang dominan membentuk respon dominan atau efektif dalam peningkatan
terhadap Kinerja, yaitu adanya peningkatan kinerja dilakukan dengan langkah
perilaku: diantaranya dengan cara :
a. Karyawan berusaha bekerja dengan a. Karyawan selalu hadir tepat waktu
belajar cara kepemimpinan yang b. Karyawan selalu mentaati prosedur yang
diarahkan oleh pimpinan. ada di kantor.
b. Karyawan selalu bertanggung jawab c. Karyawan selalu menngunakan waktu
terhadap pekerjaan yang dibebankan. bekerja secara efektif.
c. Karyawan memiliki prestasi kerja yang 2. Peningkatan kepemimpinan untuk
cukup baik, demi perkembangan meningkatkan kinerja yaitu dengan cara:
organisasi. a. Tingkat komunikasi pimpinan dan
bawahan sudah terjalin dengan baik.
PENUTUP b. Pimpinan selalu memperhatikan prestasi
Simpulan kerja yang dicapai oleh karyawan.
1. Hasil Uji Hipotesis adalah: c. Pimpinan selalu memberikan perhatian
a. Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap karyawan yang berprestasi.
terhadap kepuasan kerja karyawan Bagi peneliti yang akan datang hendaknya pada
Universitas Boyolali. tempat penelitian yang berbeda dan dapat menambah
b. Lingkungan kerja berpengaruh tidak sampel penelitian agar hasilnya lebih maksimal
signifikan terhadap kepuasan kerja ataupun dapat menambahkan variabel-variabel lain
karyawan Universitas Boyolali. yang dapat meningkatkan kinerja karyawan.
c. Kepemimpinan berpengaruh tidak
signifikan terhadap kinerja karyawan DAFTAR PUSTAKA
Universitas Boyolali.
d. Lingkungan kerja berpengaruh Agung Widhi Kurniawan , 2012. Pengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan kepemimpinan dan pengembangan sumber
Universitas Boyolali. daya manusia terhadap kepuasan kerja,
e. Kepuasan kerja berpengaruh tidak budaya organisasi, dan kinerja karyawan
signifikan terhadap kinerja karyawan Bank Sulselbar. Jurnal Ekonomi dan
Universitas Boyolali. Keuangan. Akreditasi No.
2. Hasil uji F diketahui besarnya nilai F 80/DIKTI/Kep/2012
=12,920 signifikansi 0,000<0,05. Sehingga
dapat disimpulkan secara bersama-sama Armstrong, Michael, 2008, Hand Book of Personnel
Kepemimpinan, lingkungan kerja dan Management Practice, Kopan Page Ltd,
kepuasan kerja berpengaruh signifikan London
terhadap kinerja karyawan Universitas
Boyolali. Arikunto Suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian.
3. Nilai R2 total sebesar 0,942 dapat diartikan Jakarta : Rineka Cipta
variasi kinerja Karyawan di Universitas
Boyolali dijelaskan oleh variabel As’ad, Moh. 2011. Psikologi Industri. Yogyakarta :
kepemimpinan, lingkungan kerja dan Liberti
kepuasan kerja, sebesar 94,2% dan sisanya
5,8% dijelaskan variabel lain diluar model Atmosoeprapto, K, 2010, Produktivitas Aktualisasi
penelitian sebagai contoh iklim organisasi Budaya Perusahaan : Mewujudkan
dan pengalaman karyawan. Organisasi yang Efektif dan Efisien

24
e-jurnal Program Magister Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Adi Unggul Bhirawa (STIE-AUB)
Surakarta (2017)
Melalui SDM Berdaya. Elex Media Motivasi dan Kepuasan kerja Pada
Komputindo. Jakarta Sekolah Dasar Negeri Wilayah Kecamatan
Wonogiri. Tesis Program Magister STIE-
FX. Supriyono, 2013. Kepemimpinan, Komunikasi AUB Surakarta
Dan Motivasi Dalam meningkatkan
Budaya Organisasi karyawan PT.Makmur Northouse, P. G. (2007). Leadership, theory &
Sukoharjo. Jurnal Kepemimpinan practice. New York: Sage Publishers.
FX.Supriyono Vol. 2, 2013
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46
Ghozali, Imam, 2008, Analisis Multivariat, Badan Tahun 2011. Tentang Penilaian Prestasi
penerbit Undip, Semarang Kerja Pegawai Negeri Sipil.

Gujarati, Damodar. 2005. Ekonometrika Dasar. Pirzada Sami Ullah Sabri, Muhammad Ilyas , Zahra
Erlangga. Jakarta Amjad , 2011. Organizational Culture and
Its Impact on the Job Satisfaction of the
Handoko, T. Hani. 2006. Manajemen personalia University Teachers of Lahore.
dan sumberdaya manusia. Yogyakarta: International Journal of Business and
BPFE Social Science

Kreitner, Robeth, Kinnichi, Angelo, 2005, Robbins Stephen P, Coulter M, 2008 : Management.
PerilakuOrganisasi, Edisi 5, 8 edition. Pearson Prentice Hall;
SalembaEmpat, Jakarta
Robbins, Stephen, 2014, Perilaku Organisasi. Alih
Kuncoro, Mudrajad, 2011, metode Kuantitatif : Bahasa Hadyana Pujaatmaka dan
Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Benyamin Molan. Penerbit Prenhallindo.
Ekonomi, Edisi I, AMP YKPN, Jakarta.
Yogyakarta
Saerozi, Steers. M, Richard and Porter. W., Lyman.
Made Septiadi, W. G. Supartha. 2012. Pengaruh 2005. Motivation and Work Behavior.
Kepemimpinan, Komunikasi, Dan Fifth Edition. McGraaw Hill Book Co,
Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Singapor.
Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT.BPR
Sriartha Lestari Denpasar. Jurnal Fakultas Samsudin, Sadili. 2006. Manajemen sumber daya
Ekonomi Universitas Udayana manusia. Bandung: Pustaka Setia

Mahendra Ahza Putra, 2012, Pengaruh Sarwono, Jonathan. 2007. Analisis Jalur Untuk
kepemimpinan, pengalaman, lingkungan Bisnis dengan SPSS. Penerbit Andi
kerja dan komunikasi terhadap kinerja Offset:Yogyakarta
melalui kepuasan kerja pada Kantor
Pemda Kendal. Jurnal Manajemen, Sastrohadiwiryo, B. Siswanto. 2008. Manajemen
Unisbank Semarang. Vol 9.Hal 67-78. tenaga kerja Indonesia. Jakarta: Bumi
Aksara
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Bandung: Remaja Sekaran, Uma, 2008. Metodologi Penelitian Untuk
Rosda Karya Bisnis. Buku 2. Penerbit : Salemba Empat.

Mathis, Robert L. Jackson, John H. (peng. Setyani Sri Haryanti dan Tri Susialisasi, 2011.
bers.);Sadeli, Jimmy (penterj.);Hie, Bayu Pengaruh Tingkat Pendidikan, Lingkungan
Prawira (penterj. bers.). 2011. Manajemen Kerja Dan Masa Kerja Terhadap Kinerja
sumber daya manusia buku I. Kepala Sekolah Smp Negeri Se Kabupaten
Jakarta:Salemba Empat Karanganyar Dengan Gender Sebagai
Variabel Moderator. STIE “AUB” Surakarta
Neny Ambar Asmarani (2014), Pengaruh
Komunikasi Dan Kepemimpinan Siagian, S.P. 2008, Teori Motivasi dan Aplikasinya,
Terhadap Kinerja Pegawai Melalui Jakarta :Rineka Cipta. Pp.102-106.

25
e-jurnal Program Magister Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Adi Unggul Bhirawa (STIE-AUB)
Surakarta (2017)
Siagian, Sondang P. 2008. Filsafat administrasi.
Jakarta: Bumi Aksara

Soetopo, Hendiyat. 2008. Kepemimpinan dan


Supervisi Pendidikan. Jakarta: Bina
Aksara

Sudjana. 2010. Metode Statistika. Bandung : Tarsito

Suraji (2013), Pengaruh Kepemimpinan,


Lingkungan Kerja Dan Budaya Organisasi
Terhadap Kinerja Melalui Kepuasan kerja
(Studi Empiris Perangkat Desa di
Kecamatan Sukodono Kabupaten Sragen).
Tesis Program Magister STIE-AUB
Surakarta

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Bisnis.


Bandung. Alfabeta

Suyadi Prawirosentono, 2009, Manajemen


Sumberdaya Manusia : Kebijakan Kinerja
Karyawan, Kiat Mem - bangun Organisasi
Kompetitif Menjelang Perdagangan Bebas
Dunia. Penerbit BPFE, Yogyakarta

Timpe, D.A.2009. Produktivitas: Seri Manjemen


Sumber Daya Manusia. Jakarta:Alex
Media Komputindo

Wright, W. James, (2005) “ Integrating the Human


Resources Function with the Business “,
Human Resources Planning, Vol.17. No.2

Yafang Tsai, 2011, Relationship between


Organizational Culture, Leadership
Behavior and Job Satisfaction. Journal
Department of Health Policy and
Management, Chung Shan Medical
University; Taiwan.

26

Anda mungkin juga menyukai